Run query: DictionaryIndex
paha
Selengkapnya...pahanya berbentuk seperti paha jangkrik
Selengkapnya...jenis pohon yang daunnya seperti petai cina dan batangnya berduri dan baik digunakan sebagai tangkai cangkul dsb., nama wuku atau minggu ke-16 dalam pawukon Bali, kebal
Selengkapnya...hasil; pendapatan
Selengkapnya...persembahan
Selengkapnya...ubun-ubun
Selengkapnya...dibekalinya; diwarisi (oleh seseorang)
Selengkapnya...lihat; saksikan; tonton
Selengkapnya...ditontonnya; dilihatnya
Selengkapnya...buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur
Selengkapnya...air untuk mencuci tangan, wadah untuk air yang digunakan untuk membilas tangan atau kaki
Selengkapnya...upacara pemandian jenazah
Selengkapnya...upacara penyucian jenazah setelah pambersihan idup yaitu dengan diberikannya berbagai benda diletakkan yang diletakkan pada bagian tertentu, seperti cermin pada mata, daun intaran pada alis, baja untuk giginya, dll.
Selengkapnya...pesan
Selengkapnya...pesan; nasehat; petuah
Selengkapnya...persatuan dalam hubungan kekeluargaan
Selengkapnya...kebun, palawija yang ditatam di sawah
Selengkapnya...perbedaan
Selengkapnya...pangkuan, (pabinaan/pabinan) - perbedaan
Selengkapnya...berbintil-bintil besar dan banyak
Selengkapnya...banyak robek di sana- sini.
Selengkapnya...Tempat atau wadah daun sirih dan buah pinang. Biasanya digunakan juga untuk mengolah daun sirih dan pinang untuk dijadikan manisan.
Selengkapnya...baca
Selengkapnya...cadangan; alternatif
Selengkapnya...Merupakan suatu keadaan dimana seseorang atau suatu benda dianggap tidak penting (diajak jika dibutuhkan atau dipakai bila ada yang kurang).
Selengkapnya...akan
Selengkapnya...paku; benda yang terbuat dari besi dengan ujung yang runcing, pasang; tusuk
Selengkapnya...tempat membuang kotorang
Selengkapnya...sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dan sebagainya); wadah; bekas untuk buang air kecil
Selengkapnya...sepakat
Selengkapnya...kempis; pesek (pantat)
Selengkapnya...sama; setara, bait dalam kakawin, alam, kaki (alus singgih), mereka semua; saling
Selengkapnya...tumpul, mulai sembuh
Selengkapnya...Kasihani
Selengkapnya...pola tembang pada pupuh yang terikat oleh jumlah suku kata, jumlah baris, dan bunyi akhir
Selengkapnya...Sajen yang terdiri dari benda-benda yang mengandung rasa-rasa yang tajam (sadrasa) seperti pahit, manis, asam, asin, pedas dan gurih.
Selengkapnya...rumput, nama kelompok tumbuhan yang berbatang kecil, batangnya beruas, daunnya sempit panjang, bunganya berbentuk bulir; buahnya berupa biji-bijian, jenisnya sangat banyak
Selengkapnya...nama jenis rumput untuk obat minum
Selengkapnya...tempayan
Selengkapnya...pura tempat pemujaan arwah leluhur
Selengkapnya...sumpah; kutukan;, oath; curse
Selengkapnya...seandainya
Selengkapnya...meninggal; wafat; mati
Selengkapnya...Salah satu bagian dari Panca Karmendria, Padendriya merupakan indra yang terletak pada kaki dan berfungsi untuk berjalan, berlari, dan lainnya.
Selengkapnya...buruh untuk memotong padi
Selengkapnya...rambut tiruan (tentang gigi, kunci, dan sebagainya)
Selengkapnya...padat; kental; montok
Selengkapnya...Diri
Selengkapnya...penting; perlu
Selengkapnya...keadaan mendesak
Selengkapnya...padi; tumbuhan yg menghasilkan beras
Selengkapnya...Salah satu jenis padi yang disebut padi gage yang ditanam dan hidup di ladang
Selengkapnya...sendiri
Selengkapnya...sendirian, seorang diri; sendiri
Selengkapnya...pinang; lamar
Selengkapnya...hilang sedikit demi sedikit
Selengkapnya...tidak tersiar tersebar, menular ke segala penjuru; tidak menjadi rata
Selengkapnya...besar jumlahnya; tidak sedikit yang berjalan secara perlahan
Selengkapnya...banyak orang yang merapatkan muka
Selengkapnya...banyak yang duduk dan tidur di atas sebuah lantai
Selengkapnya...surat kepemilikan tanah
Selengkapnya...banyak yang melihat ke atas; memandang ke atas
Selengkapnya...seandainya
Selengkapnya...Dekat
Selengkapnya...pahat
Selengkapnya...banyak yang merangkak; banyak yang bergerak dengan bertumpu pada tangan dan lutut
Selengkapnya...bentuk kepemilikan dari kata ini adalah ‘pagaen’ yang biasanya diikuti oleh kata ganti orang atau pronomina; contoh : ‘pagaen tiange’ yang artinya hasil kerja saya
Selengkapnya...tempat untuk menanam padi ladang
Selengkapnya...Perangkat gamelan yang sebagian besar ricikan melodinya terdiri atas ricikan suling dengan ukuran besar (garis tengah 3 cm dan panjang sekitar 100 cm), sebagai pengiring tari gambuh.
Selengkapnya...Alat yang dipakai untuk mengukur kedalaman saluran air.
Selengkapnya...perbuatan
Selengkapnya...perbesar
Selengkapnya...pagar; pasangi pagar, kukuh (tentang pendirian)
Selengkapnya...kepunyaan; milik
Selengkapnya...pergelangan; pergelangan tangan
Selengkapnya...perbesar
Selengkapnya...pukul
Selengkapnya...berjuntai
Selengkapnya...cocok; serasi
Selengkapnya...rajin dan dapat dipercaya
Selengkapnya...banyak orang makan dengan lahap.
Selengkapnya...(banyak orang) datang membawa (atau memikul) barang-barang untuk oleh-oleh.
Selengkapnya...lingkungan bergaul, lingkungan hidup, nama satu desa.
Selengkapnya...perkumpulan untuk pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah; perundingan; perembukan
Selengkapnya...bagi, kata seru yg menyatakan keheranan, kekagetan, dsb
Selengkapnya...anugerah, pemberian
Selengkapnya...seret; tarik; ditarik
Selengkapnya...laki-laki yang ikut tinggal di rumah istrinya ketika sudah menikah, mengambil mantu laki-laki (dari pihak perempuan yang meminang)
Selengkapnya...dalam keadaan tidak tetap hati (dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan, dan sebagainya); bimbang, sangsi (kurang percaya); syak
Selengkapnya...tambahan
Selengkapnya...perihal sepakat; konsensus
Selengkapnya...Pahit
Selengkapnya...perjalanannya, sufiks {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan possesive pronoun bahasa Inggris. Pada kata 'pajalanne' dapat diartikan sebagai 'perjalanannya'
Selengkapnya...duga; kira
Selengkapnya...pembicaraan; omongan
Selengkapnya...pajak, borong (dengan cara membayar terlebih dahulu)
Selengkapnya...persembahan yg terdiri atas nasi, lauk-pauk, buah-buahan, jajanan, dan bunga-bungaan dituju-kan kepada Tuhan
Selengkapnya...alat pelindung badan supaya tidak terkena panas matahari atau hujan, biasanya dibuat dari kain atau kertas diberi tangkai dan dapat dilipat-lipat, dan ada juga yang dipakai sebagai tanda kebesaran
Selengkapnya...banyak orang yang bersimpuh, duduk dengan kedua kaki dilipat ke belakang dan ditindih dengan pantat; bertimpuh; bertelut
Selengkapnya...banyak yang bercokol, duduk-duduk berkumpul
Selengkapnya...banyak yang berjongkok
Selengkapnya...rumah; gubuk
Selengkapnya...terurai; terumbai
Selengkapnya...banyak yang berguling cepat
Selengkapnya...banyak yang terjungkir; saling terjungkir
Selengkapnya...banyak orang menjerit (memekik)
Selengkapnya...kampung yang berdampingan dengan istana
Selengkapnya...tandus; kurus (tentang tanaman)
Selengkapnya...tanggungan atas pinjaman yang diterima; agunan
Selengkapnya...penampakan; tampak
Selengkapnya...penampakannya; rupanya; wujudnya
Selengkapnya...berkedip-kedip (bintang, lampu, kunang-kunang, dsb. tampak dari jauh)
Selengkapnya...hasil perbuatan; hasil pekerjaan
Selengkapnya...hasil pekerjaan; pekerjaan
Selengkapnya...cara terbang
Selengkapnya...beterbangan, terbang-terbang
Selengkapnya...melambai-lambai; gerakan mengayun secara berulang yang menyebabkan benda tersebut terlihat turun-naik (seperti daun-daunan tertiup angin)
Selengkapnya...berjatuhan
Selengkapnya...berjatuhan
Selengkapnya...berlompatan
Selengkapnya...berlompatan, lompatan
Selengkapnya...tempat untuk melompat
Selengkapnya...banyak memancur disana-sini
Selengkapnya...lompatan
Selengkapnya...berlompatan
Selengkapnya...tersembur-sembur
Selengkapnya...tersembur-sembur kecil
Selengkapnya...sama-sama rukun dalam keluarga
Selengkapnya...bantuan (tenaga dari anggota perkumpulan)
Selengkapnya...kurangi, per sedikit
Selengkapnya...banyak berdenyut-denyut di sana sini di sekujur tubuh
Selengkapnya...banyak orang mengeluarkan bunyi "keek" sebagai tanda mengejek
Selengkapnya...teruh (telur) di tempatnya mengeram
Selengkapnya...banyak orang bersungut-sungut
Selengkapnya...asin
Selengkapnya...persingkat waktunya
Selengkapnya...Pohon pakel (Mangifera foetida) merupakan pohon dengan tinggi yang dapat mencapai 10-30 meter di mana buah menjadi bagian utama pemanfaatan pohon ini.
Selengkapnya...sapi, kerbau, dsb yg ditenggelamkan ke laut atau danau dl rangkaian upacara untuk memohon keselamatan alam
Selengkapnya...isyarat, atau tanda segala sesuatu (gerakan tangan, anggukan kepala,dsb) yang dipakai sebagai tanda atau alamat
Selengkapnya...(pakéling) - peringatan; pemberitahuan
Selengkapnya...orang yang menandingkan ayam aduan
Selengkapnya...sering-sering (menasehati)
Selengkapnya...keinginan; perasaan
Selengkapnya...masalah
Selengkapnya...sudah diberikan kepada orang lain, diangkat menjadi anak, berasal dari kata 'pakaidih' yang mengalami proses persandian sehingga menjadi 'pakidih'
Selengkapnya...berikan kepada orang lain
Selengkapnya...jalinan; belitan; pertalian
Selengkapnya...keragaman budaya; antarbudaya; dapat berupa keragamaan agama; bahasa; tradisi dan lain sebagainya
Selengkapnya...tepat; cocok
Selengkapnya...kunyah; kegiatan menghancurkan atau melumatkan (makanan dan sebagainya) dalam mulut dengan gigi, gigit
Selengkapnya...Pembicaraan; omongan
Selengkapnya...burung
Selengkapnya...paku; benda bulat panjang dari logam yang berkepala dan berujung runcing (untuk melekatkan satu tiang dengan tiang lain); pasak, tumbuhan paku (Diplasium esculentum (Retz))
Selengkapnya...jahitan janur sebagai hiasan atau pelengkap upacara
Selengkapnya...kail
Selengkapnya...pundak, bahu, buah; hasil; (karma pala : hasil perbuatan)
Selengkapnya...larinya; kecepatannya (tentang lari)
Selengkapnya...uang sewa tanah (sawah, ladang, dll)
Selengkapnya...cabang
Selengkapnya...bumbu pedas (campuran cabai, garam, dan terasi)
Selengkapnya...buat supaya lebih pedas, beri bumbu pedas
Selengkapnya...dibuatnya agar lebih pedas, diberinya bumbu pedas
Selengkapnya...agar; supaya
Selengkapnya...berpisah; cerai (tt pernikahan)
Selengkapnya...prosa dalam bahasa Kawi yang dibaca dengan berirama
Selengkapnya...lembah
Selengkapnya...pukul
Selengkapnya...lingkungan; tanah pekarangan; ekologi, salah satu bagian dari konsep Tri Hita Karana
Selengkapnya...nama lain dari Arjuna dalam kisah Mahabharata, nama bulan kedelapan dalam tahun saka
Selengkapnya...Sore, senja (pukul. 17.00-18.00 WIB).
Selengkapnya...bingung, hilang akal (tidak tahu yang harus dilakukan)
Selengkapnya...paduka tuanku
Selengkapnya...bangunan suci
Selengkapnya...perkecil
Selengkapnya...Perahu; kendaraan air (biasanya tidak bergeladak) bermesin atau tidak bermesin, pada umumnya berbentuk lancip pada kedua ujungnya dan lebar di tengahnya.
Selengkapnya...hari raya Hindu Bali yang jatuh pada hari Senin Uku Kuningan; hari raya umat Hindu sebagai pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi / Sang Hyang Prameswara, yang dirayakan setiap Soma Kliwon wuku Kuningan dengan menghaturkan yadnya untuk memohon keselamatan; sore hari (sandikala) menghaturkan segehan di halaman rumah dan di muka pintu pekarangan rumah yang ditujukan kepada Sang Kala Tiga Galungan beserta pengiringnya agar kembali dan memberi keselamatan.
Selengkapnya...alat untuk merenggangkan belahan balok yg digergaji atau dibelah, Alat yang terbuat dari kayu keras, berfungsi sebagai alat bantu untuk membelah kayu bakar.
Selengkapnya...pemanggangan; alat untuk memanggang
Selengkapnya...orang yg disucikan dengan upacara tertentu untuk melaksanakan upacara di tempat-tempat suci atau pura (perbedaannya dengan mangku hanya dalam pemakaian, yaitu kata pamangku tidak lazim diikuti nama atau jenis mangku-nya)
Selengkapnya...kamar mandi
Selengkapnya...alat untuk menutup
Selengkapnya...orang yang menjemput; alat untuk menjemput
Selengkapnya...prosesi; perjalanan; cara berjalan, hari baik
Selengkapnya...alat untuk memisahkan
Selengkapnya...kutukan
Selengkapnya...pancang tempat mengikat tali (tali hewan)
Selengkapnya...tempat berhias
Selengkapnya...sejenis sesajen yang ditaruh pada keempat sudut gundukan tanah kuburan
Selengkapnya...tempat berak; tempat buang hajat; tempat buang air besar
Selengkapnya...terutama; khususnya
Selengkapnya...alat untuk menceraikan (dari pertunangan atau perkawinan)
Selengkapnya...tempat tidur
Selengkapnya...orang yang menjemput, sajen untuk upacara penjemputan
Selengkapnya...alat untuk membentangkan sesuatu
Selengkapnya...alat seperti busur untuk membersihkan kapas sebelum dipintal
Selengkapnya...alat untuk memeras
Selengkapnya...pintu gerbang; pintu keluar
Selengkapnya...pintu gerbang
Selengkapnya...pendengar
Selengkapnya...orang yang melayat; pelayat
Selengkapnya...penceramah; orang yang memberikan ceramah/pidato; pembicara
Selengkapnya...Urutan pelaksanaan perkawinan yang pertama yaitu dari pihak laki mengirim utusan kepada pihak perempuan untuk menyampaikan, bahwa anaknya telah kawin.
Selengkapnya...alat untuk membengkokkan sesuatu
Selengkapnya...peserta
Selengkapnya...pemimpin
Selengkapnya...tempat memujaan; alat-alat pemujaan
Selengkapnya...observasi; hasil pendengaran
Selengkapnya...hasil menggulung; gulungan, hasil melubangi; lubang
Selengkapnya...minta diri; pulang; pamit, tidak mau
Selengkapnya...sesuatu untuk upacara menyucikan (sesajen)
Selengkapnya...bumbu campuran dari cabai; garam; terasi; dan jeruk limau untuk membuat sambal plecing
Selengkapnya...alat penyemenan; alat untuk mengaplikasikan semen; alat melabur
Selengkapnya...kapur sirih, Gambar yang berwarna putih pada keris, besi-besi yang warnanya putih untuk campuran membuat keris.
Selengkapnya...penyelesaian; solusi masalah
Selengkapnya...tanaman; pohon; sesuatu yang ditanam
Selengkapnya...tempat tidur
Selengkapnya...kulit (manusia)
Selengkapnya...pembukaan (acara)
Selengkapnya...akhirnya; pada akhirnya
Selengkapnya...Kata berafiks yang mengalami derivasi dari kata dasar "putus" berkategori verba menjadi nomina karena melewati proses penambahan prefiks "-pa" sehingga sepadan dengan kata "penyelesaian" dalam Bahasa Indonesia., Suatu proses, cara, perbuatan, untuk menyelesaikan sesuatu.
Selengkapnya...penguat; pendukung
Selengkapnya...papan, bambu, dan sebagainya sebagai pengaling atau pelindung
Selengkapnya...penabuh; orang yang menabuh; pemain musik
Selengkapnya...jadinya
Selengkapnya...hasilnya; jadinya
Selengkapnya...panah
Selengkapnya...Generasi kedua atau keturunan pertama;
Selengkapnya...pukul
Selengkapnya...tanda waktu menurut ukuran kesatuan waktu di Bali; tiap panalikan 1,5 jam; contoh: ‘duang panalikan’ yang artinya dua ukuran waktu (kira-kira tiga jam)
Selengkapnya...alat untuk menyembelih, satu hari sebelum hari raya Galungan atau Kuningan; pada hari ini umat Hindu biasanya menyembelih hewan untuk dijadikan kurban upacara sebagai simbol untuk membunuh sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri, bukan semata-mata membunuh hewan kurban, karena musuh sebenarnya ada di dalam diri (Tamas dan Rajas)
Selengkapnya...pendapat; tanggapan; pikiran
Selengkapnya...bantuan
Selengkapnya...pergantian bulan (musim)
Selengkapnya...pemintal; pemintalan
Selengkapnya...bakul dari bambu beralas bujur sangkar (bagian atasnya bundar dan lebih besar) biasanya digunakan untuk tempat nasi
Selengkapnya...air yang dipersembahkan kepada para pendeta sebagai air pencuci tangan dan kaki
Selengkapnya...alat untuk menjinjing
Selengkapnya...orang yang mempelajari pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu ilmu gaib yang jahat
Selengkapnya...lima (5)
Selengkapnya...Panca Karmendria berasal dari kata Panca dan Karmendria. Panca artinya lima dan Karmendria artinya indra pada tubuh. Panca Karmendria adalah lima indra penggerak tubuh yang berhubungan dengan pekerjaan. Panca Karmendria terdiri atas Panindria (indra pada tangan sebagai alat gerak mengambil, memegang, dll), Padendria (indra pada kaki), Garbendria (indra pada perut), Upasthendria (indra pada kelamin laki-laki), dan Bhagendria (indra pada kelamin perempuan)
Selengkapnya...Panca Kelud merupakan salah satu bagian dari upacara Bhuta Yadnya. Panca Kelud merupakan upacara kurban yang dipersembahkan untuk Bhuta Kala disebut dengan upacara caru yang lebih besar dari Panca Sanak. Panca Kelud ini merupakan upacara caru yang biasanya digunakan pada saat upacara Mapedanan, Ngenteg Linggih, Mapadudusan, Pamungkah, dan lain sebagainya.
Selengkapnya...Panca Maha Bhuta merupakan lima elemen besar sebagai penyusun utama makrokosmos (bhuana agung/alam semesta) dan mikrokosmos (bhuana alit/badan). Panca Maha Bhuta terdiri dari lima bagian yaitu Akasa, Bayu, Teja, Apah, dan Pertiwi.
Selengkapnya...Panca Maya Kosa merupakan lima lapisan tubuh yang bersifat maya yang dapat membebaskan diri dari segala hal secara bertahap untuk mencapai bersatunya Atman dengan Paratman
Selengkapnya...Panca Pandawa berasal dari kata Panca dan Pandawa. Panca yang artinya lima sedangkan Pandawa merupakan gabungan dari kata pandu dan wa (keturunan) sehinggan berarti keturunan Pandu. Panca pandawa berarti lima putra Pandu yang merupakan Raja Hastinapura dalam epos Mahabharata. Panca Pandawa terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa
Selengkapnya...Panca Ratna terdiri dari kata Panca dan Ratna. Panca artinya lima sedangkan Ratna jika dilihat dari bahasa Sansekerta artinya permata. Panca Ratna adalah lima jenis permata yang terdapat dalam kepercayaan Agama Hindu. Panca Ratna ini terdiri dari Jaga Satru (hijau kekuning-kuningan), Kresna Dana (hijau bercahaya putih), Mirah Adi (merah menyala), Ratna Cempaka (kuning bercaya merah), dan Windu Sara (merah menyala keputih-putihan).
Selengkapnya...Panca berarti lima, Resi berarti orang suci atau penyair yang mendapat wahyu dalam agama Hindu. Panca Resi adalah lima orang suci yang dipercaya sebagai anak dari Bhatara Siwa dan menempati lima arah mata angin.
Selengkapnya...nama salah satu kurban suci dalam buta yadnya yang mempergunakan lima binatang sebagai bahan pokok (angsa, anjing, babi, kambing, sapi) dan berada satu tingkat di atas Panca Sata., ada dua jenis caru panca sanak yaitu : 1) Caru Panca Sanak Madurgha / Caru Panca Sanak Tawur Madya yakni caru yang digunakan di kuburan (pangulun setra) dan Pura Dalem, 2) Caru Panca Sanak Agung yakni caru yang digunakan di desa-desa, Parahyangan Puseh, Desa, Bale Agung dan parahyangan lainnya.
Selengkapnya...nama salah satu kurban suci dalam buta yadnya yang mempergunakan lima ekor ayam yakni: 1) Ayam putih dengan urip 5 di arah timur, 2) ayam biying (merah) dengan urip 9 di arah selatan, 3) ayam putih siyungan dengan urip 7 di arah barat, 4) ayam hitam dengan urip 4 di arah utara dan 5) ayam brumbun dengan urip 8 di arah tengah., kurban suci yang bertujuan untuk menjaga kestabilan perputaran roda cakra alam dan makhluk hidup serta untuk nyupat bhuta kala yaitu dengan mengharmoniskan para bhuta dari kelima arah yaitu : 1) Bhuta Jangitan (putih) dari arah Timur, 2)Bhuta Abang/Bhuta Langkir (merah) dari arah Selatan, 3) Bhuta Lembukanya (kuning) dari arah Barat, 4) Bhuta Ireng/Bhuta Taruna (hitam) dari arah Utara, dan 5)Bhuta Tiga Sakti di Tengah.
Selengkapnya...suatu ilmu atau ajian yang dipercaya dapat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.
Selengkapnya...Panca berarti lima dan srada berarti keyakinan yang mendasar dalam Agama Hindu, jadi Panca Srada adalah lima bentuk keyakinan yang terdapat dalam ajaran Agama Hindu., Lima kepercayaan umat Hindu, yaitu : 1) Brahman yakni percaya dengan Tuhan Yang Maha Esa beserta manifestasi-Nya, 2) Atman yakni percaya dengan atma sebagai percikan kecil dai Brahman yang menghidupkan semua makhluk, 3)Karma pala yakni percaya dengan kebenaran hukum sebab akibat atau buah dari perbuatan, 4)Punarbawa/Samsara yakni percaya dengan adanya kelahiran kembali, dan 5) Moksa yakni percaya dengan kebebasan tertinggi bersatunya Atman dengan Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa.
Selengkapnya...lima benih unsur kehidupan yang terdapat di bhuana agung maupun di bhuana alit., lima benih kehidupan yang terdiri dari : 1)Sabda yaitu benih suara, 2) Sparsa yaitu benih sentuhan, 3) Rupa yaitu benih penglihatan, 4) Rasa yaitu benih rasa (ada enam yang disebut sad rasa), dan 5)Gandha benih penciuman.
Selengkapnya...lima Dyani Budha (Aksobya, Ratnasambawa, Amitaba, Amoga-sidhi, Wirocana);
Selengkapnya...kurban dalam rangka upacara Buta Yadnya yang diadakan sepuluh tahun sekali yg dipersembahkan kepada panca déwata, biasanya dilaksanakan di Pura Besakih, upacara buta yadnya dengan tujuan untuk pemahayu jagat; sesuai dengan saat dan tempat dilakukan ada 2 (dua) jenis, yaitu : 1) Panca Wali Krama padgati kala (sewaktu- waktu), yaitu upacara Bhuta Yadnya sewaktu- waktu demi penyucian akibat durmengala agung Kahyangan/ Jagat, 2) Panca Wali Krama berjangka, yakni upacara bhuta Yadnya setiap sepuluh tahun di Besakih, diselenggarakan untuk pergantian tenggek
Selengkapnya...Panca berarti Lima, Yadnya berarti persembahan suci. Kata Yadnya berasal dari Bahasa Sanskerta dari urat kata Yāj dan masuk dalam kelas kata maskulinum yang berarti orang yang berkorban. Jadi Panca Yadnya berarti lima persembahan suci dengan tulus ikhlas., lima upacara keagamaan dalam agama Hindu (déwa yadnya, pitra yadnya, resi yadnya, buta yadnya, dan manusa yadnya).
Selengkapnya...lima macam pengendalian diri tingkat pertama untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian jasmani., tuntunan kesusilaan yg memuat lima pokok pengendalian diri (tidak menyiksa atau membunuh, tidak mengadakan hubungan kelamin selama menuntut ilmu, setia akan janji, tulus hati, dan tidak curang), lima jenis prilaku hidup manusia yang wajib dikendalikan dan diarahkan menuju kebaikan dan kebenaran.
Selengkapnya...lima huruf suci (sa, ba, ta, A, I) sebagai simbul "Panca Dewata".
Selengkapnya...Lima macam kebohongan yang tidak kena hukuman (bohong kepada musuh, bohong karena menolong jiwa yang mau dibunuh, bohong karena untuk menyelamatkan harta benda sendiri, bohong kepada anak-anak bohong dalam bergurau).
Selengkapnya...Lima unsur yang memberikan hidup (ilmu gaib).
Selengkapnya...lima logam yang dianggap mulia, emas, perak,tembaga, besi, timah.
Selengkapnya...lima siklus perputaran hari dengan jumlah urip 33 sebagai dasar caru yang menurut konsep Satha Pata Brahmana dimana 33 para Dewata tersebut diyakini berperan menjaga keselamatan bhuwana agung, Umanis, Paing, Pon, Wagé, Keliwon
Selengkapnya...lima warna yang mengandung arti simbolis dalam agama Hindu (putih: Dewa Iswara, hitam: Dewa Wisnu, merah: Dewa Brahma, kuning: Dewa Mahadewa, brumbun (kombinasi dari empat warna, yaitu merah, putih, kuning, dan hitam): Dewa Siwa)
Selengkapnya...siklus lima harian dalam konsep wewaran; unsur-unsurnya adalah Pon, Wage, Kliwon, Umanis dan Paing
Selengkapnya...sedih sekali, tidak empuk (kue), tidak berubah
Selengkapnya...kail; sekerat kawat yang ujungnya berkait dan tajam, digunakan untuk menangkap ikan
Selengkapnya...pancuran
Selengkapnya...Daun pandan
Selengkapnya...pandan yang daunnya halus tidak berduri baunya harum biasanya untuk kembang rampai.
Selengkapnya...Pandan yang berduri, biasanya hidup di pantai.
Selengkapnya...Pandan yang daunnya halus berduri, biasanya untuk tikar baunya harum.
Selengkapnya...pandan yang hidupnya di pekarangan rumah.
Selengkapnya...pandan daunnya kecil-kecil panjang biasanya hidup di tepi sungai.
Selengkapnya...pendeta
Selengkapnya...alat untuk memikul; usungan
Selengkapnya...alat bagi anak-anak belajar berdiri atau berjalan, hari Kamis (Wraspati) Wage Wuku Watugunung, diperingati sebagai hari bangkitnya tokoh Watugunung dari kematian (mategtegan) dalam legenda Watugunung
Selengkapnya...pengikat; tali untuk mengikat
Selengkapnya...biaya yang dihabiskan; pengeluaran
Selengkapnya...biaya yang dihabiskan
Selengkapnya...(panémbak) - air suci untuk menyiram jenazah
Selengkapnya...sane anggona dipoles
Selengkapnya...Panen, pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang
Selengkapnya...tepi; pinggiran; bagian pinggir; sisi
Selengkapnya...Daerah permukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, dan air sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan agraris penduduk di tempat itu.
Selengkapnya...panas
Selengkapnya...meriang; demam
Selengkapnya...biarkan
Selengkapnya...alat untuk membabat; alat untuk menebas
Selengkapnya...penyelenggaraan upacara ngaben
Selengkapnya...pendamping
Selengkapnya...orang yang mengacau; pengganggu keamanan (ketertiban dan sebagainya)
Selengkapnya...bentuk tubuh; postur
Selengkapnya...pelajaran; yang dipelajari atau diajarkan
Selengkapnya...lokasi sekitar tempat memasukkan air pada sawah yang terletak pada bagian hulu
Selengkapnya...bagian sesajen pada upacara ngambe untuk memanggil dan menyongsong leluhur, Tuhan dan sebagainya
Selengkapnya...penjaga; pengawal
Selengkapnya...maaf
Selengkapnya...alat atau tempat untuk membonceng
Selengkapnya...alat yang digunakan untuk menggendong
Selengkapnya...pakaian; barang apa yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya)
Selengkapnya...penggembala
Selengkapnya...sapaan; sapa; ajakan untuk bercakap; teguran; ucapan
Selengkapnya...alat untuk membuat jera
Selengkapnya...harapan; keinginan; pengharapan, apabila diikuti oleh pronomina, maka kata 'pangapti' menjadi 'pangaptin' untuk menunjukkan kepemilikan, contoh : 'pangaptin titiang' yang berarti harapan saya
Selengkapnya...Kata berafiks dari bentuk dasar (stem) "pangapti" yang berarti "keinginan" atau "pengharapan kemudian mendapat sufiks -n sebagai tanda kepemilikan dari kata berkategori pronomina yang mengikutinya.
Selengkapnya...pembungkus
Selengkapnya...pipi
Selengkapnya...paling utama
Selengkapnya...harga
Selengkapnya...penghargaan
Selengkapnya...sarana gaib yang digunakan untuk memikat seseorang agar jatuh cinta
Selengkapnya...segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara penyucian (lahir batin)
Selengkapnya...pengantar; awalan (tentang tata bahasa)
Selengkapnya...daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang, pengaruh; dampak
Selengkapnya...pemula, permulaan
Selengkapnya...ilmu tentang sabung ayam
Selengkapnya...alat, semacam batang bambu kecil yang digunakan untuk membuat lingkaran, seperti alat pembuat lobang, (pangecékan) - pemeriksaan; alat untuk mengecek atau memeriksa
Selengkapnya...benda yang berlembar-lembar atau berutas-utas yang dilipat menjadi berbentuk bulat yang digulung menggunakan alat
Selengkapnya...alat untuk menarik
Selengkapnya...pemukul; alat untuk memukul
Selengkapnya...alat untuk mengeruk
Selengkapnya...bilah besi tipis dan tajam yang bertangkai, sebagai alat pengiris dan sebagainya, ada banyak macam dan namanya untuk mengiris
Selengkapnya...mesin penetas
Selengkapnya...alat pemotong, alat yang digunakan untuk memotong
Selengkapnya...imbalan jasa
Selengkapnya...nama jenis alat perlengkapan pada jukung., Alat penggulung
Selengkapnya...Pangeling-eling berasal dari akar kata eling yang artinya ingat. kemudian mendapatkan prefiks dalam bahasa Bali pa- menjadi pangeling dan mengalami reduplikasi menjadi pangeling-eling, pengingat-ingat; teringat-ingat
Selengkapnya...ditangisinya
Selengkapnya...Lubang di sudut petak sawah yang berfungsi untuk mengalirkan air pada saat mengeringkan sawah., Lubang salir
Selengkapnya...tampaknya; kelihatannya; rupanya
Selengkapnya...tempat untuk hinggap (di dahan)
Selengkapnya...sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dan sebagainya); wadah air
Selengkapnya...ketetapan Tuhan; ketentuan Tuhan; nasib, berasal dari akar kata verba 'genda' yang berarti 'beri kutukan' kemudian mengalami prefiksasi sebanyak dua kali yakni {N-} dan {pa-} sehingga menjadi kata jadian nomina 'pangendan' yang berarti 'kutukan'.
Selengkapnya...orang (sesuatu) yang menghibur; pelipur
Selengkapnya...pelebur dosa (tirta atau air suci), sejenis pisau, seperti blakas dengan tiga ujung di ujungnya, digunakan untuk memotong tali pembungkus badan saat ngaben
Selengkapnya...pengantar; penuntun
Selengkapnya...Pembawa acara yang mengantarkan acara dari awal sampai berakhir.
Selengkapnya...pengganti
Selengkapnya...(pangérékan) - katrol; alat untuk menggulung atau menarik
Selengkapnya...penahan hawa nafsu
Selengkapnya...alat sejenis seligi (tombak) atau linggis untuk menguliti kelapa
Selengkapnya...geraham; gigi geraham
Selengkapnya...panggang
Selengkapnya...ditemukan
Selengkapnya...panggung; tempat pertunjukan berlangsung
Selengkapnya...gosok dengan kikir (bagian bawah alat gamelan agar suaranya selaras)
Selengkapnya...seorang penari pria yang menari dengan seorang penari gadis dalam pertunjukan tari Jodeg Bumbung
Selengkapnya...tepat; sesuai; cocok
Selengkapnya...ilmu tentang kiblat, setiap kiblat merupakan kedudukan dewa penguasa kiblat, dengan simbul warna dan senjata masing-masing.
Selengkapnya...alat untuk memintal benang atau tali yang berasal dari bahan kayu dan berbentuk bulat serta bisa diputar
Selengkapnya...alat untuk memilin tali yang berbentuk kecil cukup di gemgam tangan
Selengkapnya...penggilingan; alat untung menggiling; tempat atau usaha menggiling (melumatkan, mengupas), proses, cara, perbuatan menggiling (padi, tebu, dan sebagainya)
Selengkapnya...ilmu penolak bala
Selengkapnya...ibu (terutama tentang ayam); induk ayam
Selengkapnya...Penumbuk; alat tumbuk.
Selengkapnya...bagian bangunan yg dipasang miring (pd atap lumbung), introduction; followers; suffix
Selengkapnya...pisau besar untuk mengiris atau untuk menyadap nira
Selengkapnya...berani dalam arti yang kurang baik; angkuh
Selengkapnya...sangat berani untuk melakukan sesuatu; menyombongkan diri karena berani
Selengkapnya...teratai
Selengkapnya...kuat, pangkas; potong
Selengkapnya...pangkat; tingkatan dalam jabatan kepegawaian (ketentaraan dan sebagainya)
Selengkapnya...dampak; pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif), penularan
Selengkapnya...musibah; dampak dari suatu penyakit; wabah
Selengkapnya...pelamar; peminang
Selengkapnya...alat yang digunakan untuk menghidupkan api dengan cara ditiup, alat untuk menghembuskan udara yang biasanya digunakan oleh tukang besi
Selengkapnya...perkembangan; persebaran; perluasan
Selengkapnya...Gundukan panjang yang merupakan tempat pembakaran mayat atau kerangka tulang-tulang yang diaben atau dibakar.
Selengkapnya...Saluran air pada bendungan untuk menyalurkan air ke subak (persawahan).
Selengkapnya...Lubang yang terdapat pada empangan, berfungsi untuk membersihkan lumpur yang tertimbun pada empangan.
Selengkapnya...palu yang terbuat dari bahan kayu
Selengkapnya...menopang; menyangga dari bawah; menyokong, menentang; melawan; memerangi; menolak; menyalahi, tokoh tarian yang melukiskan setan
Selengkapnya...penjaga; pelindung, penanggung jawab
Selengkapnya...alat untuk meratakan
Selengkapnya...perasaan
Selengkapnya...alat memasak
Selengkapnya...kedatangan; hal datang
Selengkapnya...upacara agama yang menggambarkan serbuan terhadap musuh
Selengkapnya...alat memotong
Selengkapnya...penyerang
Selengkapnya...alat untuk ‘ngreka’ (dalam prosesi atau upacara Ngaben)
Selengkapnya...alat untuk memeriahkan; orang-orang yang ikut memeriahkan; penggembira
Selengkapnya...penginapan; tempat menginap; tempat bermalam (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...upacara pembersihan terhadap leluhur yang perbuatannya dianggap berdosa
Selengkapnya...salah satu dari rangkaian ritual menjelang hari raya Nyepi, Ritual berkeliling pemukiman sambil membuat bunyi-bunyian disertai penebaran nasi tawur dan menyebarkan asap dupa atau obor secara beramai-ramai. Ritual ngrupuk yang biasanya dilakukan bersamaan dengan arak-arakan ogoh-ogoh bertujuan agar buta kala beserta segala unsur negatif lainnya menjauh dan tidak mengganggu kehidupan umat manusia., Hari/upacara Pangrupukan/Ngrupuk yang dilakukan setiap hari Tilem (bulan mati) Sasih Kesanga (kesembilan).
Selengkapnya...sejenis sajen yang terdiri atas berbagai hasil bumi untuk upacara pengabenan (pembakaran mayat di Bali)
Selengkapnya...Banting
Selengkapnya...bangunan darurat di halaman luar pura untuk tempat pemujaan
Selengkapnya...Nafkah; mata pencaharian
Selengkapnya...pengajar; pelatih
Selengkapnya...pembalasan; suatu sikap, proses, dan cara untuk membalas
Selengkapnya...Salah satu bagian dari Panca Karmendria, Panindria merupakan indra yang terletak pada tangan dan berfungsi untuk mengambil, memegang, dan lain-lain
Selengkapnya...penglihatan; mata
Selengkapnya...matanya, sufiks {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan 'possesive pronoun' dalam bahasa Inggris. Pada kata 'paningalanne' dapat diartikan sebagai 'matanya'
Selengkapnya...rakyat biasa ; digunakan untuk merendahkan diri sebagai rakyat ketika berbicara dengan pemimpinnya
Selengkapnya...Panjang
Selengkapnya...Angkat tinggi - tinggi
Selengkapnya...Jadikan milik istana
Selengkapnya...mandi; cuci
Selengkapnya...dimandikannya
Selengkapnya...Ekor (sapi) yang ujungnya berwarna putih
Selengkapnya...Mata (Alus Mider)
Selengkapnya...tingkat
Selengkapnya...di sela - sela; di tengah
Selengkapnya...dipukulnya (v)
Selengkapnya...Pukulkan
Selengkapnya...dipukulinya
Selengkapnya...larangan; jatuh dari kedudukan, singkatan kata
Selengkapnya...cocok, sepadan, pantas
Selengkapnya...sumbat; tutup
Selengkapnya...dimakan; dimakannya (kasar), ditutupnya; ditambal ; diisi sesuatu dalam jumlah banyak
Selengkapnya...kuil atau pura untuk pemujaan leluhur dari suatu keluarga yang sudah jelas pertalian kekerabatannya, lebih besar dari pura "dadia", tanda pada permulaan kalimat pertama pada suatu karangan atau bait kekawin (dalam aksara Bali).
Selengkapnya...banting
Selengkapnya...banting
Selengkapnya...dibantingnya
Selengkapnya...cucian
Selengkapnya...pukul dengan kayu
Selengkapnya...padi
Selengkapnya...sejenis udang laut yang kulitnya bergerigi
Selengkapnya...anugerah yang diberikan oleh yang maha kuasa, pemberian
Selengkapnya...izin
Selengkapnya...penutup sesuatu
Selengkapnya...penolak; pencegah; penolak bala
Selengkapnya...uang untuk membeli, pembeli
Selengkapnya...alat untuk menyodok; pelantak
Selengkapnya...alat untuk terbangun dari tidur
Selengkapnya...penopang
Selengkapnya...pedoman, petunjuk; pengantar
Selengkapnya...tim penilai dalam perlombaan, Juri lomba
Selengkapnya...Salah satu alat musik tradisional Bali yang berupa gangsa berbilah lima yang berfungsi sebagai pemangku lagu seperti pada gamelan legong, gong gede atau gong kebyar.
Selengkapnya...Orang yang sudah berumur tua dan dihormati
Selengkapnya...pembantu; wakil
Selengkapnya...Hari Senin "wuku Dungulan" (dua hari sebelum hari "Galungan") pada waktu orang membuat kue-kue sajen untuk Galungan.
Selengkapnya...penyakit
Selengkapnya...bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit
Selengkapnya...Orang yang memainkan tabuh pada ricikan berpasangan, misalnya ricikan pemade, kantil, gender wayang, dan gambang.
Selengkapnya...orang yang melaksanakan atau bertanggung jawab dalam kegiatan upacara; penyelenggara suatu upacara, penyambut; orang yang menyambut
Selengkapnya...sambutan; cara menyambut tamu
Selengkapnya...panyangkaan (panyangkan): cetakan yang biasa digunakan untuk mencetak bata ataupun kue, panyangkaan (panyangkan): hasil acuan; referensi; rujukan, pola dasar penafsiran yang ditetapkan terlebih dahulu
Selengkapnya...juru tulis dalam ranah adat atau organisasi di desa, sekretaris desa
Selengkapnya...penyaring; saringan; penapis
Selengkapnya...dua ratusan
Selengkapnya...beratus-ratus, kumpulan dari beberapa banjar (organisasi masyarakat setingkat dibawah desa), biasanya digerakkan dalam pekerjaan besar, misalnya pada upacara pembakaran mayat
Selengkapnya...bangunan suci tempat bersembahyang; kuil
Selengkapnya...tanggapan
Selengkapnya...penyelidikan; penelitian
Selengkapnya...penyambutan, salah satu jenis tari Bali; tari penyambutan
Selengkapnya...sarapan
Selengkapnya...jemuran; alat (perkakas) untuk menjemur
Selengkapnya...nama sajen guna memohon panjang umur.
Selengkapnya...pembatas; batas berkeliling; pagar
Selengkapnya...orang yg membantu mengurus pekerjaan rumah tangga (memasak, mencuci, menyapu, dan sebagainya) di rumah.
Selengkapnya...penutup (tentang acara dan lainnya)
Selengkapnya...mata
Selengkapnya...tempat tidur
Selengkapnya...pura tempat menjunjung atau memuja roh leluhur
Selengkapnya...peramban
Selengkapnya...penelusuran
Selengkapnya...air seni; kencing (alus sor/ bahasa halus untuk merendahkan diri sebagai pembicara)
Selengkapnya...dikencinginya; dikencingi
Selengkapnya...penyakit
Selengkapnya...kesimpulan
Selengkapnya...dapur
Selengkapnya...pelayan perempun; selir
Selengkapnya...bagian cerita; uraian, baca
Selengkapnya...dosa
Selengkapnya...perempatan
Selengkapnya...jemput; songsong
Selengkapnya...jemputlah
Selengkapnya...pelepah: tulang daun yang terbesar (tentang daun pisang, daun pepaya, dan sebagainya); tangkai daun nyiur dan sebagainya
Selengkapnya...bulu ayam jantan yang menyerupai bulu ayam betina
Selengkapnya...kebal; biasa
Selengkapnya...alat untuk memukul gamelan, metode menabuh memakai panggul (alat pemukul gamelan) yang lebih menekankan kepada tungguhan kendang
Selengkapnya...makanan (kasar)
Selengkapnya...cucian; hasil dari mencuci
Selengkapnya...bacaan
Selengkapnya...buat agar rata; ratakanlah
Selengkapnya...diratakannya
Selengkapnya...buat lebih rata
Selengkapnya...ditentang; berpapas
Selengkapnya...ditentang; dilawan
Selengkapnya...guna-guna, objek pangiwa atau ilmu hitam yang dipasang dengan cara dikubur dengan tujuan untuk melukai musuh dan nama musuh disebutkan saat benda itu diletakkan atau dikubur di tempat yang diketahui target akan datang, hasil menembok; hasil dari aktivitas membuat tembok
Selengkapnya...penyebutan nama bagi orang yang dihormati atau disucikan
Selengkapnya...bujuk; rayu; hibur
Selengkapnya...hibur dan nasihati
Selengkapnya...dihibur dan dinasihati
Selengkapnya...Bentuk variasi bebas dri kata "pat" yang berarti "empat"
Selengkapnya...Rangkaian hiasan pada penjor, biasanya dibuat dari janur, daun lontar yang dibentuk sedemikian rupa yang bertujuan untuk menambah keindahan penjor tersebut.
Selengkapnya...diperpedas; dibuat menjadi semakin pedas, dipertegas
Selengkapnya...Suatu upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dengan sanak keluarga yang ditinggalkan.
Selengkapnya...upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dan sanak keluarga yang ditinggalkan
Selengkapnya...simpanan (nomina)
Selengkapnya...hasil mengebiri; cara mengebiri
Selengkapnya...apa - apa
Selengkapnya...lima jenis logam yang dianggap suci yang ditanam pada dasar bangunan suci
Selengkapnya...sesuatu yang mengandung kekuatan gaib yang ditanam pada pekarangan rumah untuk mencelakai penghuni rumah
Selengkapnya...persediaan
Selengkapnya...sejenis lumbung padi
Selengkapnya...hiasan yang menyerupai penjor
Selengkapnya...cara memasukkan, pengaruh orang lain
Selengkapnya...hasil memeras; hasil memerah
Selengkapnya...hasi ikatan/mengikat
Selengkapnya...hasil memeras
Selengkapnya...cara menghitung; hasil hitungan
Selengkapnya...peliharaan
Selengkapnya...hasil mufakat; hasil musyawarah
Selengkapnya...pilihan; hasil pilihan
Selengkapnya...cara menggulung; pilinan
Selengkapnya...perwujudan
Selengkapnya...pikiran; pendapat
Selengkapnya...pergelangan; pergelangan tangan
Selengkapnya...sesuatu yang dirahasiakan
Selengkapnya...dipelajari
Selengkapnya...(lebih) berhati-hati dalam berbicara; pelankan berbicara
Selengkapnya...anyaman bambu berbentuk melengkung yang digunakan sebagai penutup jenazah, hiasan berbentuk melengkung yang terbuat dari bambu yang diletakkan pada pintu gerbang
Selengkapnya...hasil melabur; hasil melapisi dengan semen
Selengkapnya...salah satu jenis perhiasan, seperti bentuk subang pada burung gelatik
Selengkapnya...hasil pekerjaan mengikat kecil-kecil (tentang padi, jagung dan sebagainya)
Selengkapnya...segala sesuatu yang dilakukan dengan sederhana
Selengkapnya...hukuman
Selengkapnya...nenek
Selengkapnya...tambahan
Selengkapnya...Papusuhan kata bakunya pepusuhan, artinya jantung.
Selengkapnya...titip; titipan
Selengkapnya...dititipkannya
Selengkapnya...para, asing, lain
Selengkapnya...namai; beri nama
Selengkapnya...zinah
Selengkapnya...masyarakat
Selengkapnya...uraikan
Selengkapnya...diuraikannya
Selengkapnya...uraian
Selengkapnya...penyakit patek
Selengkapnya...lebih ramahlah
Selengkapnya...Sendirian
Selengkapnya...tempat berhenti; perhentian
Selengkapnya...pengungsi, tempat pengungsian
Selengkapnya...bentuk anak rambut, kumis, atau alis yang rapi dan indah menyerupai bulan sabit, dibentuk dengan cara mengikis, batu paras; batu padas
Selengkapnya...dapur
Selengkapnya...pertengkaran
Selengkapnya...menghadap; datang bertemu dengan; datang menjumpai
Selengkapnya...abdi; sahaya; hamba
Selengkapnya...tempat berhenti; perhentian
Selengkapnya...sajen pembersih; sajen penyucian
Selengkapnya...peresmian; proses, cara, perbuatan meresmikan pengumuman (penetapan, pelantikan, pengangkatan, dan sebagainya) yang resmi
Selengkapnya...bangunan suci tempat pemujaan agama Hindu; pura, salah satu bagian dari Tri Hita Karana, berkaitan dengan hubungan spritualitas manusia dengan Sang Pencipta
Selengkapnya...diambilnya (tentang sajen yang telah selesai dipujakan)
Selengkapnya...sajen yang telah selesai dipujakan.
Selengkapnya...1 sejenis pohon bunga yang ditanam di kuil-kuil; 2 sejenis pohon dl Kekawin Ramayana (parijata sering disamakan dengan kalpataru; pohon keinginan yang ada di surga)
Selengkapnya...sadur
Selengkapnya...ingin sekali; sangat berhasrat
Selengkapnya...perkosa; pemerkosaan
Selengkapnya...segala tata cara adat, kebiasaaan
Selengkapnya...perihal
Selengkapnya...hal; masalah; tentang
Selengkapnya...tingkah laku
Selengkapnya...diterkanya
Selengkapnya...bagikan menjadi dua
Selengkapnya...dibaginya menjadi dua
Selengkapnya...dibaginya menjadi dua
Selengkapnya...nama lain dari Arjuna dalam kisah Mahabharata
Selengkapnya...partai ; partai politik
Selengkapnya...1. alat penggaruk/pemarut 2. memarut
Selengkapnya...diparutnya
Selengkapnya...musyawarah; majelis
Selengkapnya...lancar (aliran air)
Selengkapnya...caci maki; penghinaan; kata - kata kasar
Selengkapnya...lancarkan
Selengkapnya...bagian dari Mahabarata, lakon yang mengambil cerita Mahabarata
Selengkapnya...gunung
Selengkapnya...tepat
Selengkapnya...nama hari pertama dari Tri Wara (Pasah, Beteng, Kajeng), cerai
Selengkapnya...pisahkan; ceraikan
Selengkapnya...dipisahkannya; diceraikannya
Selengkapnya...dipasangnya
Selengkapnya...ketiak
Selengkapnya...tempat menginap; penginapan
Selengkapnya...pasangi
Selengkapnya...dipasanginya
Selengkapnya...penyucian
Selengkapnya...pasar, tempat orang berjual beli
Selengkapnya...tiga puluh lima; bilangan yang dilambangkan dengan angka 35 (Arab) atau XXXV (Romawi).
Selengkapnya...jawaban; sahutan
Selengkapnya...jawabnya; sahutnya
Selengkapnya...cerdas; ahli
Selengkapnya...persidangan, Balai penghadapan
Selengkapnya...lebih pagi; lebih pagi lagi
Selengkapnya...persaudaraan; kekerabatan
Selengkapnya...Nama
Selengkapnya...laut; perairan yang luas hingga membagi daratan atas benua atau pulau
Selengkapnya...pantai Sanur; sebuah pantai yang terletak di daerah Sanur, Denpasar, Bali
Selengkapnya...laut; laut itu
Selengkapnya...persatuan; persatuan dalam hubungan keluarga
Selengkapnya...pengganti; penukar, terpinjam
Selengkapnya...permandian; tempat mandi
Selengkapnya...pantai
Selengkapnya...bercerai-berai; berhamburan
Selengkapnya...sesuatu yang tidak teratur tempatnya.
Selengkapnya...bejana atau jambangan besar yang dibuat dari tanah untuk tempat air dan sebagainya; pasu
Selengkapnya...ratakan (tanah), potong (cabang/ranting pohon)
Selengkapnya...robek-robek, compang-camping
Selengkapnya...alat kelamin laki - laki (alus singgih)
Selengkapnya...pasti
Selengkapnya...pastikan
Selengkapnya...pasti
Selengkapnya...kutuk
Selengkapnya...dikutuknya
Selengkapnya...binatang peliharaan
Selengkapnya...perjanjian
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 4 (Arab) atau IV (Romawi).
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 24 (Arab) atau XXIV (Romawi).
Selengkapnya...potong, pintaslah; memintas
Selengkapnya...dipotongnya, dipintasnya
Selengkapnya...Kenalan
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 14 (Arab) atau XIV (Romawi).
Selengkapnya...sama; mirip
Selengkapnya...samakan
Selengkapnya...disamakannya
Selengkapnya...samai
Selengkapnya...disamainya
Selengkapnya...catut besi (perabot tukang mas)
Selengkapnya...upacara pembakaran mayat
Selengkapnya...Awalan yang menyatakan perbuatan dilakukan berulang kali tak menentu
Selengkapnya...serba menentang; serba diingkari
Selengkapnya...berhamburan; (keluar) bertaburan ke sana-sini; berjalan (pergi, lari, dan sebagainya) beramai-ramai (bersamaan waktu dan sebagainya), lari tunggang langgang
Selengkapnya...menangis disertai ucapan yang menyedihkan; mengeluh (dengan menangis, menjerit dan sebagainya) karena banyak hal
Selengkapnya...meraba-raba ke sana ke mari tidak menentu
Selengkapnya...golongan
Selengkapnya...sirip yang berbisa (ikan)
Selengkapnya...sembrono, tak menentu (berbicara, bekerja dsb)
Selengkapnya...berhamburan hingga saling bertabrakan, kata "pati" bermakna saling (kata untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan), sedangkan "kaplug" bermakna tabrak
Selengkapnya...memerintah saja
Selengkapnya...binatang peliharaan yang bisa disembelih
Selengkapnya...menyembur segala sesuatu tidak menentu.
Selengkapnya...tahulah akan diri; digunakan dalam kalimat imperatif yang meminta orang kedua melakukan sesuatu yakni tahu diri
Selengkapnya...Beri tangkai
Selengkapnya...diberinya tangkai
Selengkapnya...serba salah
Selengkapnya...lari tunggang langgang
Selengkapnya...suka berbuat usil
Selengkapnya...tepat; persis
Selengkapnya...biasa bergaul
Selengkapnya...kesana kemari mencari dengan teliti
Selengkapnya...jatuh
Selengkapnya...sikap saling mencela antara satu dengan lainnya; nsaling mengejek; saling merendahkan
Selengkapnya...suatu kegiatan yang dilakukan secara berbalasan antara penutur dan mitra tutur menggunakan kata-kata dengan tujuan menertawakan, menyindir ataupun menghina.
Selengkapnya...permaisuri; istri
Selengkapnya...Pancang: potongan bambu (kayu dan sebagainya) yang pangkalnya runcing, ditancapkan atau dihunjamkan ke tanah (untuk tanda batas, tambatan, penguat pinggir parit, dan sebagainya
Selengkapnya...dipasanginya pancang
Selengkapnya...dipasanginya pancang
Selengkapnya...patuk; dipatuk
Selengkapnya...dipatuknya
Selengkapnya...tempat; lokasi
Selengkapnya...daun (berupa ornamen); ornamen; ukiran
Selengkapnya...ornamen atau ukiran yang berpolakan bentuk biji mentimun
Selengkapnya...ornamen yg mempunyai ciri-ciri batang merambat atau berbentuk pohon, mempunyai bunga yg berbentuk bundar diapit tiga helai daun, di sela-sela batangnya terdapat ‘liking ata’ (pucuk tumbuhan menjalar);
Selengkapnya...ornamen yang bentuk dasarnya berupa tumbuhan menjalar dengan bunga dan daun seperti pohon anggur, patra ulanda
Selengkapnya...ornamen yang komposisinya statis antara pola ‘batun poh’ (biji mangga), ampas nangka, ‘makulan’ (bentuk keong), ‘kuping guling’ (telinga babi guling), ‘util jangkar siap’ (balung ayam), dan ‘kepikan’
Selengkapnya...ornamen yang berbentuk bunga bundar dan terdiri atas satu sari, empat buah patra punggel, tiga buah kuping guling
Selengkapnya...ornamen atau ukiran yang memiliki konsep seperti pohon sirih gading merambat
Selengkapnya...Keris
Selengkapnya...disamakannya
Selengkapnya...samai
Selengkapnya...disamainya
Selengkapnya...sama-sama
Selengkapnya...benar; cocok; patut, wajar
Selengkapnya...laras suara gamelan
Selengkapnya...rapat; musyawarah
Selengkapnya...perihal; keadaan; hal; peristiwa; kejadian
Selengkapnya...cocok
Selengkapnya...ramalan (nujum)
Selengkapnya...ompong
Selengkapnya...pembasuh tangan atau kaki ; tempat untuk mencuci tangan atau kaki
Selengkapnya...permata yang berwarna merah
Selengkapnya...perkawinan
Selengkapnya...dapur
Selengkapnya...berasal dari akar kata prakategorial 'waston' kemudian mendapatkan prefiks {pa-} sehingga menjadi nomina 'pawaston' yang berarti 'kutukan'
Selengkapnya...upacara untuk penyucian diri; biasanya dilakukan seseorang yang hendak mempelajari sebuah ilmu atau tingkatan tertentu
Selengkapnya...perkawinan; pernikahan
Selengkapnya...orang; penduduk, salah satu bagian dari Tri Hita Karana, yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan manusia
Selengkapnya...hiasi; riasi
Selengkapnya...dihiasinya; diriasinya; dirias (oleh)
Selengkapnya...pohon atau bangunan untuk berteduh; tempat teduh
Selengkapnya...jadi: betul-betul terjadi; menjadi kenyataan (berhasil), laku; terjual, mampu; berada; kaya; mempunyai harta berlebih
Selengkapnya...putuskan harganya (untuk dibeli)
Selengkapnya...dibelinya; digunakan dalam kalimat pasif ketika suatu barang atau jasa sudah laku
Selengkapnya...periuk; alat untuk menanak nasi, dibuat dari tanah atau logam
Selengkapnya...dipayunginya
Selengkapnya...dicelakakannya
Selengkapnya...pecah; belah; bagi
Selengkapnya...bekas
Selengkapnya...tahi mata; kotoran mata;
Selengkapnya...mata yang buta hanya sebelah
Selengkapnya...pijit; pencet; tekan
Selengkapnya...dipijitnya; dipencetnya; ditekannya
Selengkapnya...pijiti; coba pijit
Selengkapnya...Permainkan dengan cara dipegang-pegang
Selengkapnya...dipermainkannya dengan cara dipegang - pegang, diaduk dan sebagainya;
Selengkapnya...burung kecil pemakan serangga, bersuara kecil dan ribut (Prinia familiaris)
Selengkapnya...cekung, lekuk
Selengkapnya...kerutkan; lekukkan, menekuk; bengkok; melengkung, salah satu jenis layang-layang tradisional Bali yang bentuknya melengkung
Selengkapnya...Kasihan
Selengkapnya...dikasihaninya
Selengkapnya...pendeta, dari golongan Brahmana
Selengkapnya...kain atau tikar yang dipasang di sekeliling balai - balai
Selengkapnya...terang; jelas; nyata
Selengkapnya...amati dengan teliti
Selengkapnya...perahu kecil tanpa katir untuk transportasi di danau
Selengkapnya...(pe.dek) menghadap, (pé.dék) pésék
Selengkapnya...tidurkan
Selengkapnya...ditiduri; tiduri
Selengkapnya...pedas, tegas (tentang ucapan), cabai
Selengkapnya...sambal
Selengkapnya...pedaskan; buat menjadi pedas, tegaskan
Selengkapnya...ditegaskannya
Selengkapnya...beri tahu dengan teliti
Selengkapnya...diberitahunya dengan teliti
Selengkapnya...marah; benci, perih
Selengkapnya...marahi; dimarahi
Selengkapnya...dimarahinya
Selengkapnya...kerdil
Selengkapnya...Harapkan agar cepat meninggal
Selengkapnya...diharapkan cepat meninggal (verba)
Selengkapnya...pawai
Selengkapnya...dorong dengan badan (verba)
Selengkapnya...putus
Selengkapnya...putuskan (verba)
Selengkapnya...diputuskannya
Selengkapnya...pegawai (nomina)
Selengkapnya...Bersiap untuk bertempur (verba)
Selengkapnya...tidak mau mengaku (verba)
Selengkapnya...banyak akal; cerdik (adjektiva)
Selengkapnya...ingkar akan janji (verba)
Selengkapnya...belokkan
Selengkapnya...dibelokkannya
Selengkapnya...sering - sering (adverbia), (peg.peg) kunyah; makan, (pég.pég) pipih; kempis, (peg.peg) sering-sering
Selengkapnya...dikunyahnya; dimakannya
Selengkapnya...kata seru yang menyatakan kecewa
Selengkapnya...pejabat; pejabat itu
Selengkapnya...mati
Selengkapnya...taruh; letakkan
Selengkapnya...ditaruhnya
Selengkapnya...segenggam padi (bertangkai) yang ditaruh setelah diketam (nomina)
Selengkapnya...bubuhi
Selengkapnya...dibubuhinya; diisinya (verba)
Selengkapnya...air mani; sperma
Selengkapnya...diberaki; diberakinya
Selengkapnya...kelamin wanita; vagina
Selengkapnya...kakek
Selengkapnya...alat-alat; peralatan, guna-guna
Selengkapnya...pasangi perkakas; beri perlengkapan
Selengkapnya...dipasangi perkakas
Selengkapnya...orang yang dipercaya atau dipilih sebagai ketua Subak dalam sistem pertanian di Bali.
Selengkapnya...(pékat) - burung kakatua
Selengkapnya...tukang kuda
Selengkapnya...pegang kuat-kuat
Selengkapnya...licik; suka melakukan perbuatan curang
Selengkapnya...pasar
Selengkapnya...hari pasaran; hari pasar dibuka
Selengkapnya...Pasar, sufiks {-ne} pada kata "pekenne" menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan partikel 'the' dalam bahasa Inggris.
Selengkapnya...kempis; kempes
Selengkapnya...kempiskan
Selengkapnya...dikempiskannya
Selengkapnya...curang
Selengkapnya...peluk erat-erat
Selengkapnya...dipeluknya erat - erat
Selengkapnya...potong gelambir ayam, pél (bersihkan lantai)
Selengkapnya...dipotong gelambirnya (tentang ayam), dipél (dibersihkan lantainya)
Selengkapnya...agak tua tapi belum kawin
Selengkapnya...(pel.an) hingga, (pél.an) potongan gelambir
Selengkapnya...berasal dari kata “langkir” artinya tempat memuja; pelangkiran merupakan niyasa yang bersifat umum dan tergantung dari letaknya serta tujuan pemuja untuk menstanakan Bhatara / Dewa siapa yang ingin dipuja, tempat sajen yang ditempatkan pada kamar, sarana persembahyangan bagi umat Hindu di Bali yang umum biasanya digunakan untuk menyembah dewa atau dewi tertentu
Selengkapnya...pelek; lingkar (bingkai) roda, tempat meletakkan (memasangkan) ban; gading-gading roda
Selengkapnya...lemak; daki badan
Selengkapnya...telan
Selengkapnya...ditelannya dengan lahap
Selengkapnya...lihat; pandang; tatap; lihat atau pandang dengan tajam
Selengkapnya...dipandang - pandangnya
Selengkapnya...dipandangnya; dilihatnya ditatapnya
Selengkapnya...kebiri (verba)
Selengkapnya...Keadaan menyimpang dari yang seharusnya;, tidak benar; tidak betul
Selengkapnya...salahkan
Selengkapnya...disalahkannya
Selengkapnya...salahi
Selengkapnya...karakter yang tidak tetap pendirian; selalu mencoba untuk menjadi pemenang; tidak mau mengalah
Selengkapnya...kotoran yang keluar dari mata
Selengkapnya...lipat; lipatkan, balikkan
Selengkapnya...dilipatkan, dibalikkan
Selengkapnya...pelintirkan
Selengkapnya...kelompok, kamar
Selengkapnya...peluru
Selengkapnya...lipat (tentang kaki, kertas, dsb)
Selengkapnya...dilipatnya (tentang kaki, kertas, dsb)
Selengkapnya...mati; matilah
Selengkapnya...dipipihkannya
Selengkapnya...sejenis kue dari pulut yang bentuknya pipih, bentuk yang pipih
Selengkapnya...pipihkan
Selengkapnya...dipipihkannya
Selengkapnya...Tidak dapat melihat, buta, tuna netra.
Selengkapnya...pelototkan
Selengkapnya...dipelototkannya; dipelototinya
Selengkapnya...keringat
Selengkapnya...peluk
Selengkapnya...biru, kebiru-biruan, keunguan
Selengkapnya...lantai
Selengkapnya...Kupas, buang (kulit dan sebagainya)
Selengkapnya...dikupasnya
Selengkapnya...kupaskan
Selengkapnya...Kelamin laki - laki (kasar)
Selengkapnya...atap ilalang atau ijuk yang terpasang nomor dua dari bawah, tanda pada permulaan kalimat pertama dalam suatu karangan aksara Bali, tanda pada awal atau akhir kekawin
Selengkapnya...rusuk besar pada rumah yang di tengah - tengah, nama laras gamelan yang menengah, susunan hidangan yang menengah di pesta adat
Selengkapnya...penyakit karena pamali
Selengkapnya...secarik lontar bertulis sebagai tanda anggota "banjar" yang sah, surat tanda milik tanah.
Selengkapnya...luntang - lantung; berkeliaran tidak berpencaharian
Selengkapnya...pemerintah
Selengkapnya...pemerintah; pemerintah itu, sufiks {e} pada kata "pemerintahe" menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan partikel 'the' dalam bahasa Inggris. Pada kata 'pemerintahe' dapat diartikan sebagai 'pemerintah itu'
Selengkapnya...tukang pembawa surat, salah satu porsi hidangan dalam adat Bali
Selengkapnya...perempatan, jalan simpang empat
Selengkapnya...keranjang tempat makanan itik
Selengkapnya...kayu untuk meratakan tangkai padi yang baru dipanén
Selengkapnya...bakul dari bambu beralas bujur sangkar (bagian atasnya bundar dan lebih besar)
Selengkapnya...kotak tempat bumbung jangkrik
Selengkapnya...punakawan
Selengkapnya...tempat mencuci tangan (alus singgih)
Selengkapnya...pura tempat keluarga raja - raja memuja Ida Sang Hyang Widi
Selengkapnya...istri raja yang bukan permaisuri
Selengkapnya...wanita tunasusila; pelacur; psk
Selengkapnya...cerdas dan tangkas; cekatan, cakap berbicara
Selengkapnya...jala; alat untuk menangkap ikan yang berupa jaring bulat (penggunaannya dengan cara menebarkan atau mencampakkan ke air)
Selengkapnya...ditangkapnya dengan jala, ditangkapnya dengan jaring (bentuk pasif)
Selengkapnya...hasil menangkap dengan jala
Selengkapnya...percikkan (air suci), sprinkle (holy water)
Selengkapnya...ditangkapnya dengan jala
Selengkapnya...tempat hinggap (di dahan)
Selengkapnya...lauk dari jagung atau kacang yang diberi bumbu
Selengkapnya...pincang
Selengkapnya...kaul; nazar; janji
Selengkapnya...songsong; jemput (alus singgih), pick up (polite)
Selengkapnya...songsong; jemput; temui (alus singgih)
Selengkapnya...disongsongnya; dijemputnya; ditemuinya (alus singgih)
Selengkapnya...lurus (tentang tanduk sapi atau kerbau)
Selengkapnya...kubur; tanam; pendam (alus mider)
Selengkapnya...tidak berani makan, leher terikat pada batang kayu dengan tali pendek sehingga terbelenggu (tentang sapi)
Selengkapnya...parfum; minyak wangi
Selengkapnya...biksu; pendeta
Selengkapnya...tumpeng yang puncaknya tidak runcing., nama sajen yang intinya terdiri dari tumpeng yang dilengkapi dengan "suci, daksina", dsb. ditaruh dalam sebuah bakul.
Selengkapnya...dipanjatnya; dinaikinya, climbed by
Selengkapnya...naikkan
Selengkapnya...dinaikkannya, raised; he raised
Selengkapnya...naiki; kendarai
Selengkapnya...dinaikinya; dikendarainya
Selengkapnya...persediaan
Selengkapnya...sediakan
Selengkapnya...disediakan
Selengkapnya...harapan
Selengkapnya...Arsitek terowongan air tradisional Bali
Selengkapnya...tampan menarik hati; simpatik
Selengkapnya...pura tempat pemujaan dewa - dewa dan leluhur (raja - raja)
Selengkapnya...tombak dan alat perlengkapan upacara di tempat suci
Selengkapnya...pemula
Selengkapnya...pelayan
Selengkapnya...berkilap; berkilau
Selengkapnya...rencana
Selengkapnya...pemandangan
Selengkapnya...pening; pusing; sakit kepala
Selengkapnya...warung kecil tak permanen
Selengkapnya...pengganti; sesuatu yang menjadi ganti (tentang barang); penukar; sulih
Selengkapnya...gigit (hingga putus)
Selengkapnya...digigitnya (hingga putus)
Selengkapnya...tersisih; tidak diperhatikan
Selengkapnya...sisihkan
Selengkapnya...sejenis hantu yang perutnya besar
Selengkapnya...jaring kecil bertangkai untuk menangkap ikan
Selengkapnya...tempat persembunyian; tempat untuk menyembunyikan
Selengkapnya...pengkar (tentang kaki)
Selengkapnya...belok
Selengkapnya...pengkar
Selengkapnya...pengkar
Selengkapnya...pinggiran bokor pada bagian atas yang terbuat dari kawat tembaga/kuningan berbentuk gelang besar guna memperkuat lipatan
Selengkapnya...bungkuk
Selengkapnya...bandel; keras kepala
Selengkapnya...tempat wisata; desa tradisional yang terletak di kabupaten Bangli, Bali
Selengkapnya...palu dari kayu
Selengkapnya...tutup; sumbat (botol/lumbung), kata - katai
Selengkapnya...curam dan dalam
Selengkapnya...pisau raut
Selengkapnya...kapur
Selengkapnya...vanili, n tanaman menjalar yang buahnya berbentuk polong, berisi biji harum yang dikeringkan sebagai pengharum makanan〔Vanilla planifolia〕
Selengkapnya...permata
Selengkapnya...hari keempat dalam 'sad wara'
Selengkapnya...tempat untuk bertumpu (pada); berjejak (di); berdiri (di)
Selengkapnya...bambu utuh dengan ujung melengkung yang dihiasi janur, berisi hasil bumi (sandang, pangan) yang dipergunakan dalam upacara (yadnya), hiasan berupa bambu (dari pangkal sampai ujung yang dihiasi dengan daun kelapa muda dan sebagainya
Selengkapnya...masukkan, simpan
Selengkapnya...dimasukkannya; disimpannya
Selengkapnya...isilah
Selengkapnya...lenting; lentingan
Selengkapnya...bentang
Selengkapnya...bentangkan
Selengkapnya...lewat
Selengkapnya...jalan setapak
Selengkapnya...tempa: memukul-mukul (besi dan sebagainya) untuk dibuat perkakas (seperti pisau)
Selengkapnya...ditempanya
Selengkapnya...pandai bicara
Selengkapnya...sentil; menyentil; menjentik: memukul dengan belakang ujung jari yang dibidaskan dengan jempol
Selengkapnya...disentil; disentilnya
Selengkapnya...penting, alat gamelan seperti kecapi
Selengkapnya...tombol
Selengkapnya...pentungan
Selengkapnya...pentungi, beat (something) with wooden stick
Selengkapnya...penawar
Selengkapnya...kuas kecil
Selengkapnya...benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu: perkakas; perabot untuk memipis
Selengkapnya...obat minum (untuk orang hamil) agar cepat melahirkan anak
Selengkapnya...galah untuk menghalau itik
Selengkapnya...kue dari beras pulut, ditumbuk dan dibentuk menyerupai silinder yang di dalamnya diisi unti, sejenis binatang laut yang berkaki dan berekor menyerupai penyu, biasanya membuat lubang di pasir, lauk yang terbuat dari campuran daging cincang dan sayuran atau kelapa dan dibumbui
Selengkapnya...penyu
Selengkapnya...bagian bangunan menurut gaya bangunan Bali yang menonjol (sehingga nampaknya seperti penyu) untuk diukir (pada tembok, dsb. )
Selengkapnya...cekung
Selengkapnya...ribuan
Selengkapnya...mencong ke samping
Selengkapnya...miring, rusak
Selengkapnya...upacara penyucian hewan sebelum disembelih, dagingnya akan dipergunakan dl upacara, bunga atau buah bakau
Selengkapnya...barang titipan
Selengkapnya...saduran; karya sastra saduran
Selengkapnya...perkiraan; gambaran; lukisan
Selengkapnya...paru - paru
Selengkapnya...gelar
Selengkapnya...bujuk; rayu
Selengkapnya...seragam; sama semua
Selengkapnya...pertimbangan; pembenaran
Selengkapnya...hasil berhias; hasil riasan
Selengkapnya...bantal (ASI/Alus Singgih)
Selengkapnya...tetes mata, tetesi obat, berulang - ulang; berturut - turut, nasihat, advice
Selengkapnya...nasihati
Selengkapnya...lalai, gegabah
Selengkapnya...ikat pinggang, jimat
Selengkapnya...ikat pinggang (wanita) biasanya terbuat dari logam yang dipakai pada saat upacara potong gigi
Selengkapnya...sakit - sakitan
Selengkapnya...pertalian keluarga
Selengkapnya...sejenis tumbuhan merambat yang dapat dipakai racun ikan (Anamirta cocculus)
Selengkapnya...sering - seringlah
Selengkapnya...iuran, bentuk yang menonjol pada bangunan (pintu, tembok, dll)
Selengkapnya...kutu, tangkai padi
Selengkapnya...topan disertai hujan lebat, serangga berbisa sejenis kalajengking
Selengkapnya...pingsan
Selengkapnya...sejenis cicak yg kulitnya kehitam-hitaman berkilat, berbintik-bintik putih, dan bisa terbang; cecak pohon; cecak terbang (Draco volans)
Selengkapnya...hama jeruk serupa kumbang yg baunya spt walang sangit
Selengkapnya...hiasan berbentuk titik-titik pd alis dibuat dr bedak sbg hiasan penari
Selengkapnya...beri pepilis; beri hiasan berbentuk titik-titik pd alis dibuat dr bedak sbg hiasan penari
Selengkapnya...pikiran, pendapat
Selengkapnya...perumpamaan, sindiran
Selengkapnya...Bentuk kata ulang sebagian pada suku pertama atau dwi purwa dari katadasar "pitu" yang berarti "tujuh"
Selengkapnya...hasil membubuhi dengan tebal
Selengkapnya...Jantung
Selengkapnya...belokan; tikungan (nomina)
Selengkapnya...perak
Selengkapnya...perang, bagi
Selengkapnya...kepala desa; pemimpin di desa adat
Selengkapnya...persis
Selengkapnya...percuma; tidak ada gunanya (hasilnya dan sebagainya); sia-sia
Selengkapnya...paksa
Selengkapnya...dipaksanya
Selengkapnya...paksa, curiga, ingkar
Selengkapnya...dipaksanya
Selengkapnya...tanah liat yang berwarna merah
Selengkapnya...tempayan yang kecil - kecil
Selengkapnya...kebal; keras kepala
Selengkapnya...peras; perah
Selengkapnya...dipatuk; digigit berdikit - dikit
Selengkapnya...ingin; ambisi, perih (kata alus singgih : digunakan untuk menghormati orang yang diajak bicara)
Selengkapnya...bambu (polite words), terpisah, patung kecil yg diarak pd waktu mengaben sebelum upacara pembakaran
Selengkapnya...hadiah; kado
Selengkapnya...diperlukan; dibutuhkan
Selengkapnya...sejenis tenunan yang halus, kesayangan leluhur
Selengkapnya...permisi; izin
Selengkapnya...mintakan izin
Selengkapnya...(masih) memiliki hubungan
Selengkapnya...tempat air minum atau kendi yg terbuat dari tempurung kelapa
Selengkapnya...cekung
Selengkapnya...uang muka; dp
Selengkapnya...pertigaan
Selengkapnya...cacat; pecah
Selengkapnya...pepes
Selengkapnya...petik yang muda-muda
Selengkapnya...dipetiknya yang muda - muda
Selengkapnya...pakaian yang dipakai sehari - hari; pakaian ganti
Selengkapnya...kasar: agak besar; tidak halus
Selengkapnya...sekali
Selengkapnya...pasir hitam
Selengkapnya...pesek; datar, makan sampai habis
Selengkapnya...peras
Selengkapnya...nama
Selengkapnya...tolong peras; peraskan
Selengkapnya...uang logam yang bernilai setengah sen (pada zaman pemerintahan Belanda)
Selengkapnya...kempis, cubit
Selengkapnya...dicubitnya; dicubit (oleh)
Selengkapnya...kuliti; kupas
Selengkapnya...dikupasnya; dikulitinya
Selengkapnya...kupasi; kuliti
Selengkapnya...lekuk; berlekuk
Selengkapnya...sakit mata yang menyebabkan keluar air dan tahi mata
Selengkapnya...cekatan, nakal
Selengkapnya...pistol, senjata api yang pendek dan kecil
Selengkapnya...ke luar
Selengkapnya...keluarkan
Selengkapnya...seandainya, cari
Selengkapnya...omong; bicara (kasar)
Selengkapnya...katakan (kasar)
Selengkapnya...nasehati; dinasehati
Selengkapnya...sj pohon mangga yg getahnya berwarna merah dan dapat menyebabkan gatal, pegangan pd bagian atas rusuk yg berbentuk limas pd rumah adat
Selengkapnya...lapisan bumi, mendiang
Selengkapnya...Delapan ratus
Selengkapnya...bentangkan; rentangkan
Selengkapnya...hitung
Selengkapnya...dihitungnya
Selengkapnya...hitungkan
Selengkapnya...malam, gelap
Selengkapnya...gelap gulita; suatu keadaan tanpa cahaya sama sekali; gelap pekat
Selengkapnya...Tujuh hal yang biasanya dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap (kecantikan, kekayaan, kepandaian, kebangsawanan, kemudaan, minuman keras, keberanian).
Selengkapnya...mata berkunang-kunang; berasal dari kata 'peteng' yang berarti 'gelap', ketika seseorang tiba-tiba di dalam penglihatannya mulai ada bayangan gelap seperti gejala berkunang-kunang maka disebut mengalami 'peteng-petengan'.
Selengkapnya...rawatan
Selengkapnya...rawatlah
Selengkapnya...dirawat (oleh)
Selengkapnya...peti; kotak tertutup yang biasanya terbuat dari kayu atau logam
Selengkapnya...penegasan, barang tambahan untuk menjadikan harganya sebanding dg yg lain
Selengkapnya...bersihkan dan potong - potong dengan tangan (tentang sayuran sebelum dimasak) ; siangi
Selengkapnya...burung pipit
Selengkapnya...simpan dalam peti
Selengkapnya...bidik, bagian mahkota yang letaknya tepat pada tengah dahi
Selengkapnya...kera hitam
Selengkapnya...tantang, tandingi
Selengkapnya...sama - sama
Selengkapnya...lambung
Selengkapnya...anak
Selengkapnya...pelihara
Selengkapnya...dipelihara
Selengkapnya...dengar
Selengkapnya...dengarkan
Selengkapnya...balai suci tempat menghias pratima dsb, atau tempat sajen yang ada di tempat suci
Selengkapnya...lebur, tekan kepalanya sampai mati (tt jangkrik, belalang, dsb)
Selengkapnya...putuskan; hentikan
Selengkapnya...dulu; dahulu; lama berselang
Selengkapnya...sejenis bakau yang buahnya dipakai rujak
Selengkapnya...kapan?, kata tanya yang berfungsi untuk menanyakan tentang waktu kejadian
Selengkapnya...pidato; ceramah; orasi
Selengkapnya...uji; coba
Selengkapnya...diusahakannya dg baik agar dapat menguasai milik orang lain
Selengkapnya...kurang percaya, ingkar
Selengkapnya...pagari; pasangi pagar
Selengkapnya...kekang; kekanglah
Selengkapnya...gerakan leher pada tari Bali
Selengkapnya...sepakat; mufakat
Selengkapnya...rundingakan; musyawarahkan
Selengkapnya...manfaatkan
Selengkapnya...jumlah; banyaknya
Selengkapnya...takut; khawatir
Selengkapnya...takut-takut; jera
Selengkapnya...kerdil, padat, tidak boleh diganggu
Selengkapnya...pijar; bara
Selengkapnya...bibit kelapa yg sudah tumbuh, zat semacam tawas, biasa untuk mencampur obat minum
Selengkapnya...Pijit, pijat
Selengkapnya...dipijatnya
Selengkapnya...pijiti, senteri
Selengkapnya...dibakar sampai merah (tentang besi)
Selengkapnya...sedikit; irit; kecil
Selengkapnya...sedikitkan
Selengkapnya...persiapan
Selengkapnya...kehendak hati
Selengkapnya...dengan penuh harapan
Selengkapnya...Manfaat
Selengkapnya...masalah yang terjadi
Selengkapnya...hasil; pendapatan
Selengkapnya...petik satu persatu (tentang bunga; daun)
Selengkapnya...pelupa; bersifat pelupa
Selengkapnya...celah
Selengkapnya...penyakit berupa ulat kecil-kecil pada mata ayam
Selengkapnya...bengkokkan; putarkan
Selengkapnya...dibengkokkannya; diputarnya
Selengkapnya...film
Selengkapnya...jewer; pilin (tentang telinga)
Selengkapnya...bengkokkan dengan cara memutar
Selengkapnya...dibengkokkannya
Selengkapnya...kesana kemari
Selengkapnya...pilih
Selengkapnya...dipilih; dipilihnya
Selengkapnya...pilihan
Selengkapnya...pilihkan
Selengkapnya...digulungnya; dipilinnya
Selengkapnya...gulungkan; pilinkan
Selengkapnya...lilit; gulung
Selengkapnya...dililitnya; digulungnya
Selengkapnya...sertifikat tanah; surat tanda pemilikan tanah, kartu nama yang terbuat dari daun lontar
Selengkapnya...disusunnya
Selengkapnya...susun; atur; tata
Selengkapnya...jewer; pilin (tentang telinga)
Selengkapnya...pimpin
Selengkapnya...dipimpinnya
Selengkapnya...biar; biarkan (bentuk kata pendek dari 'depin')
Selengkapnya...sampai tiba saatnya
Selengkapnya...sebagai
Selengkapnya...penyakit
Selengkapnya...buah pinang
Selengkapnya...terjatuh (karena tidak seimbang), terhenti; terputus
Selengkapnya...rotation; loop; whirlpool, perputaran; putaran; pusaran
Selengkapnya...putarkan; pusingkan
Selengkapnya...periuk kecil, pesona
Selengkapnya...ditipu; ditipunya
Selengkapnya...umpama; wujud; gambar, sejenis sate yang terbuat dari daging yang dicincang halus dicampur kelapa parut dan bumbu, nasi untuk sesajen yang disuguhkan kepada roh leluhur pada waktu upacara ngaben
Selengkapnya...pindah
Selengkapnya...pindahkan
Selengkapnya...dipindahkannya
Selengkapnya...umpamakan
Selengkapnya...baling-baling
Selengkapnya...dua kali
Selengkapnya...dua kalikan
Selengkapnya...lakukan sebanyak dua kali
Selengkapnya...pikiran
Selengkapnya...pikirkan
Selengkapnya...kali (seperti dua kali), sejenis serangga
Selengkapnya...tanda buku
Selengkapnya...merah; urat nadi
Selengkapnya...piring
Selengkapnya...gelang
Selengkapnya...gelangkan; pasangkan gelang
Selengkapnya...bodoh; tolol; keras kepala
Selengkapnya...pinggir; sisi
Selengkapnya...tumpulkan (tentang segi balok yang tajam), pinggul
Selengkapnya...Angker
Selengkapnya...tekan dengan kuku ibu jari sampai mati (tentang kutu dan serangga kecil lainnya)
Selengkapnya...paling
Selengkapnya...rusak berdikit - dikit karena sudah aus dimakan waktu
Selengkapnya...tumpuk dengan rapi
Selengkapnya...cubit
Selengkapnya...dicubitnya
Selengkapnya...jewer; pilir
Selengkapnya...coba; uji; cicipi
Selengkapnya...pintu
Selengkapnya...Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem jaringan dalam organ tubuh (makhluk hidup).
Selengkapnya...pipi, daerah berdaging pada wajah di bawah mata dan di antara hidung dan telinga kiri atau kanan., sisi muka (di bawah pelipis).
Selengkapnya...uang
Selengkapnya...uang kepeng
Selengkapnya...uang kepeng besar yang dipakai dalam judi
Selengkapnya...Uang kepeng yang ukurannya agak besar berwarna kuning digunakan untuk main judi (makeles)
Selengkapnya...uang kepeng kecil berwarna hitam; uang koin kecil dengan lubang di tengahnya dan berwarna hitam
Selengkapnya...Uang kepeng yang terbuat dari kuningan.
Selengkapnya...uang koin besar dengan lubang di tengahnya dan bertuliskan huruf jawa
Selengkapnya...Nama tumbuhan yang merayap yang daunnya berupa uang kepeng.
Selengkapnya...isi uang, gadai
Selengkapnya...bidik; bidikkan
Selengkapnya...dibidikkannya; diincarnya
Selengkapnya...pegas
Selengkapnya...dengar
Selengkapnya...dengarkan (alus sor : bahasa halus untuk merendahkan diri dihadapan orang yang patut dihormati)
Selengkapnya...perak
Selengkapnya...alat
Selengkapnya...Roh leluhur
Selengkapnya...dengar
Selengkapnya...dengarkan
Selengkapnya...kerdil; kecil, terpingkal-pingkal
Selengkapnya...piring
Selengkapnya...pilin; gulung, melubangi daun lontar
Selengkapnya...digulungnya; dilubanginya
Selengkapnya...uang kepeng; uang koin dengan lubang di tengahnya
Selengkapnya...uang kepeng kecil tipis berwarna hitam; uang koin kecil tipis dengan lubang di tengahnya dan berwarna hitam
Selengkapnya...uang kepeng dari kuningan
Selengkapnya...tetangga
Selengkapnya...bunuh (kutu, semut, dan sebagainya) dengan menggunakan kuku jari
Selengkapnya...dibunuhnya dengan kuku jari
Selengkapnya...amat; sangat, lebih baik
Selengkapnya...lebih baik
Selengkapnya...serahkan
Selengkapnya...diserahkannya
Selengkapnya...sesuatu atau perbuatan yang dapat menghibur hati (melupakan kesedihan dan sebagainya)
Selengkapnya...dimaki; dicaci; dimakinya; dicacinya
Selengkapnya...fitnah
Selengkapnya...roh; arwah
Selengkapnya...putar
Selengkapnya...putaran
Selengkapnya...putarkan; putar
Selengkapnya...diputarkannya; diputarnya; diputar
Selengkapnya...saran
Selengkapnya...anak ayam yang masih kecil
Selengkapnya...upacara penghormatan dan kewajiban suci kepada para leluhur termasuk kepada orang tua kita yang telah meninggal dunia sehingga nantinya beliau masih tetap dapat terhubung.
Selengkapnya...tujuh; bilangan yang dilambangkan dengan angka 7 (Arab) atau VII (Romawi).
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 27 (Arab) atau XXVII (Romawi)
Selengkapnya...kehendak
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 17 (Arab) atau XVII (Romawi).
Selengkapnya...pertolongan; bantuan
Selengkapnya...seribu empat ratus; bilangan yang dilambangkan dengan angka 1400 (Arab) atau MCD (Romawi), Pitung bangsit berasal dari kata "pitu" yang berarti "tujuh" dan "bangsit" yang berarti "dua ratus". Jadi kata "pitung bangsit" dapat dimaknai sebagai jumlah dari dua ratus sebanyak tujuh kali yakni seribu empat ratus.
Selengkapnya...tujuh ribu
Selengkapnya...cekung;lengkung
Selengkapnya...pemberitahuan; pengumuman
Selengkapnya...hutang;piutang
Selengkapnya...tidak menurut; menentang; ingkar
Selengkapnya...terus menerus bekerja
Selengkapnya...kerjakan terus-menerus
Selengkapnya...dikerjakannya terus menerus
Selengkapnya...tabrak; terobos; ditabrak
Selengkapnya...ditubruknya; ditabraknya
Selengkapnya...ratakan (tentang tanah)
Selengkapnya...diratakan, diberi nasehat terus-menerus
Selengkapnya...uang hasil menggadaikan tanah garapan.
Selengkapnya...gadaikan (tentang tanah garapan)
Selengkapnya...digadaikannya (tentang tanah garapan)
Selengkapnya...delapan belas
Selengkapnya...Mainan, alat untuk bermain
Selengkapnya...binatang ular yang dianggap keramat
Selengkapnya...rintangan;halangan
Selengkapnya...pelangi
Selengkapnya...dirintangi
Selengkapnya...balai-balai dari kayu; tempat duduk dari kayu dan bambu, tempat tidur yang terbuat dari bambu
Selengkapnya...tempat mempersembahkan sajen, terbuat dr papan kayu, dipasang di tembok ruangan
Selengkapnya...berani; durhaka
Selengkapnya...pelampung
Selengkapnya...takuk pada pohon kelapa dan sebagainya untuk tempat berpijak; tempat tumpuan kaki ketika memanjat
Selengkapnya...ditakuknya; dibuatkan pijakan kaki untuk memanjat
Selengkapnya...alat dari bambu yang dipakai untuk menjepit daun ‘gowangan’ (pita dari daun untuk menghasilkan suara) dengan batangnya; penjepit pita suara layangan Bali
Selengkapnya...tali yang tergantung untuk alat naik-turun, pemberat
Selengkapnya...pasangi pemberat
Selengkapnya...dipasangi pemberat
Selengkapnya...sejenis campuran bumbu
Selengkapnya...racikan (adonan) untuk pedupaan (agar lebih wangi)
Selengkapnya...isikan campuran bumbu
Selengkapnya...hati-hati dalam berbicara; pelan-pelan dalam berbicara
Selengkapnya...hati-hatilah; pelan-pelanlah
Selengkapnya...ratakan (tentang sawah)
Selengkapnya...diratakannya; dilanda hingga rata
Selengkapnya...ratakan
Selengkapnya...diratakannya
Selengkapnya...sucikan (tentang bangunan dan sebagainya yang baru selesai) dengan sesajen
Selengkapnya...sucikan (suatu bangunan baru melalui upacara keagamaan). Bentuk imperatif.
Selengkapnya...Plastik adalah material yang sehari-hari kita gunakan dan temukan di sekitar kita. Material plastik dipilih karena dianggap sebagai material yang relatif kuat, ringan, tahan air, mudah ditemukan dan dijual dengan harga yang murah. Namun, plastik sering menjadi masalah lingkungan karena sulit diuraikan.
Selengkapnya...plastik; plastik itu, sufiks {-e} pada kata "plastike" menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan partikel 'the' dalam bahasa Inggris
Selengkapnya...Pelatuk adalah mekanisme yang memicu mekanisme senjata api untuk melakukan tahapan penembakan. Pelatuk kebanyakan berupa tuas atau tombol yang dipicu oleh jari (telunjuk).
Selengkapnya...sejenis alas sesajen berbentuk segitiga yang terbuat dari janur
Selengkapnya...dauh-dauhan (untuk alas sajen)
Selengkapnya...kera yang setia kepada Sang Rama (dalam cerita Ramayana)
Selengkapnya...kerangka alat musik tradisional Bali yang biasanya diukir, sebagai tempat menyusun ‘bung-bung’ atau bambu resonansi
Selengkapnya...sejenis sambal untuk sayuran kangkung; kecipir; sate dan sebagainya
Selengkapnya...diberinya bumbu plecing, dikalahkannya; dijadikannya bulan-bulanan
Selengkapnya...terjang;serang
Selengkapnya...diterjangnya; diserangnya
Selengkapnya...sumbat; tutup
Selengkapnya...disumbatnya; blocked
Selengkapnya...kecil pada bagian tengah; ceking
Selengkapnya...mahkota penari baris, sejenis hiasan janur pada pinggiran alas sesajen
Selengkapnya...lipat; lipatkan (tentang daun, kertas, dan sebagainya)
Selengkapnya...dilipatkannya; dilipatnya
Selengkapnya...peluk; peluklah
Selengkapnya...dipeluknya
Selengkapnya...peluk erat-erat
Selengkapnya...dipeluknya erat-erat
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 18 (Arab) atau XVIII (Romawi).
Selengkapnya...wajibkan mengganti kembali dengan uang
Selengkapnya...ilmu tentang baik-buruknya hari
Selengkapnya...a barrier device that tied to a kite or animal rope.
Selengkapnya...pukul;alat pemukul gendang kecil yang bertali
Selengkapnya...pinggang bagian samping
Selengkapnya...duduk dengan menggeser-geserkan pantat.
Selengkapnya...kesot; tarik atau geser pantat untuk berpindah
Selengkapnya...labur; campuran semen dan pasir
Selengkapnya...dilaburnya; dilapisi semen
Selengkapnya...laburkan; lapisi dengan semen (imperatif)
Selengkapnya...dilaburkannya; dilapisinya dengan semen
Selengkapnya...titik putih pada dahi atau pelipis penari
Selengkapnya...penggulung benang pada alat tenun yang bentuknya menyerupai tangkai pena
Selengkapnya...lilit (imperatif)
Selengkapnya...lilit;belit
Selengkapnya...lilitkan; belitkan (imperatif)
Selengkapnya...lipat;ringkas
Selengkapnya...lipat; lipatkan (imperatif)
Selengkapnya...dilipatkannya
Selengkapnya...lilitkan (imperatif)
Selengkapnya...putarkan (imperatif)
Selengkapnya...diputarkannya
Selengkapnya...tidak mempunyai pendirian
Selengkapnya...lilit;belit; dililit
Selengkapnya...dibelitnya; dibelit
Selengkapnya...jalin;pintal (imperatif)
Selengkapnya...dijalinnya
Selengkapnya...jalinkan; jalin; pintal (imperative)
Selengkapnya...tidak teratur
Selengkapnya...atur agar berderet rapi; rapikan; tata
Selengkapnya...diaturnya dengan berderet rapi
Selengkapnya...dudukkan tanpa alas
Selengkapnya...didudukkannya dengan tidak beralas
Selengkapnya...didudukinya dengan tidak beralas; diinjak-injak dan diduduki sampai rusak
Selengkapnya...pilin ujungnya (imperative)
Selengkapnya...butir-butir nasi yang jatuh pada waktu makan
Selengkapnya...seruduk; diseruduk; ditabrak dengan cara maju
Selengkapnya...diseruduknya; ditabraknya
Selengkapnya...bengkok-bengkokkan
Selengkapnya...dimakannya dengan lahap (tentang babi)
Selengkapnya...pancuran pada bejana air berbahan tanah liat
Selengkapnya...pucuk/tunas daun pisang
Selengkapnya...diadui; dikeluhi; diberi keluhan
Selengkapnya...pengaduan; keluhan, complaint
Selengkapnya...jalur-jalur tanah; belahan bambu; guludan
Selengkapnya...buatkan ‘plupuh’ (guludan) (imperative)
Selengkapnya...Naskah yang memuat tentang ilmu sesajen upacara yadnya
Selengkapnya...rugi; tidak berhasil mencapai sesuatu
Selengkapnya...ikat kecil (tentang padi, jagung dan sebagainya)
Selengkapnya...ikatan kecil-kecil (tentang padi, jagung dan sebagainya)
Selengkapnya...ikatkan kecil-kecil (tentang padi, jagung dan sebagainya) (imperatif)
Selengkapnya...tumpul
Selengkapnya...tumpulkan (imperatife)
Selengkapnya...tumpul
Selengkapnya...sejenis ikan laut yang sisiknya tebal dan beracun apabila tidak diolah dengan benar
Selengkapnya...bohong
Selengkapnya...bohongi; dibohongi
Selengkapnya...dibohonginya; dibohongi (oleh seseorang)
Selengkapnya...mangga
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang rasanya masam; mangga amplem
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang rasanya manis setelah matang; mangga arum manis
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang mirip dengan mangga arum manis tetapi bijinya lebih besar ; mangga pepaya
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang buahnya pipih dan panjang (lonjong); mangga golek
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang mirip dengan mangga arum manis, namun daging buahnya agak tutul; mangga lali jiwa
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang rasanya mirip madu setelah matang;mangga madu
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang mirip dengan mangga golek, tetapi daging buahnya lebih tebal; mangga manalagi
Selengkapnya...salah satu jenis mangga yang banyak getahnya ketika masih mentah; mangga santen
Selengkapnya...sederhana
Selengkapnya...potong-potong (tentang daging) (imperatif)
Selengkapnya...dipotong-potong (oleh seseorang)
Selengkapnya...tepuk-tepuk (imperatif)
Selengkapnya...ditepuk-tepuknya
Selengkapnya...ditepuk-tepuk
Selengkapnya...pola; bentuk; gambar
Selengkapnya...tingkah laku
Selengkapnya...dilakukan; dilakukannya
Selengkapnya...coreng; oles
Selengkapnya...dicorengnya
Selengkapnya...corengkan; oleskan
Selengkapnya...dicorengkannya; dioleskannya; diolesi
Selengkapnya...dicorengi
Selengkapnya...belang; loreng
Selengkapnya...oles (imperatif)
Selengkapnya...oleskan
Selengkapnya...oleskan
Selengkapnya...berhasil, mendapat
Selengkapnya...polisi
Selengkapnya...otak
Selengkapnya...bejana dari tanah liat
Selengkapnya...bejana kecil
Selengkapnya...sangat sederhana;polos; jujur; berwarna satu macam
Selengkapnya...lepa;bubuhi tebal-tebal
Selengkapnya...dibubuhinya tebal-tebal; dibubuhi banyak-banyak
Selengkapnya...bubuhi tebal-tebal
Selengkapnya...kata untuk mengakhiri suatu doa
Selengkapnya...mudah-mudahan
Selengkapnya...hari ketiga dalam panca wara
Selengkapnya...hiasan rambut yang menonjol ke muka
Selengkapnya...pendek gemuk
Selengkapnya...buncit
Selengkapnya...pondok; rumah
Selengkapnya...pelihara (hewan) di pondok
Selengkapnya...dipeliharanya di pondok
Selengkapnya...jaga dengan berdiam diri di pondok
Selengkapnya...pikul di atas punggung
Selengkapnya...dipikulnya; dipikul di punggung
Selengkapnya...pikulan; beban
Selengkapnya...kain hitam
Selengkapnya...pongah; tidak tahu malu; tidak memiliki rasa malu; berani
Selengkapnya...hilangkan rasa malu
Selengkapnya...bercelah, salah satu gamelan semacam canang, salah satu kartu ceki
Selengkapnya...panjat
Selengkapnya...dipanjatnya
Selengkapnya...majal;aus;tumpul
Selengkapnya...gerek;lubangi
Selengkapnya...dilubangi
Selengkapnya...buatkan lubang; lubangi
Selengkapnya...poni
Selengkapnya...hiasan yang berumbai
Selengkapnya...tanjung; onggok
Selengkapnya...onggokan;tumpukan
Selengkapnya...onggokkan; kumpulkan
Selengkapnya...montok; gemuk padat; gemuk dan padat (tentang badan)
Selengkapnya...belang; tidak polos
Selengkapnya...agak cekung karena gembur (tentang tanah atau tembok)
Selengkapnya...popok
Selengkapnya...alat tenun tradisional yang menjepit pinggang penenun dari belakang
Selengkapnya...hiraukan;hargakan
Selengkapnya...morat-marit; berantakan
Selengkapnya...hiraukan;hargakan (imperatif)
Selengkapnya...tabrak; serempet; ditabrak; diserempet
Selengkapnya...ditabraknya; diserempetnya
Selengkapnya...tabrakkan
Selengkapnya...cacat hitam pada kulit
Selengkapnya...gulung (tentang sirih sekapur)
Selengkapnya...gulungan sirih sekapur
Selengkapnya...gigit;geret;lubangi;porot; digigit
Selengkapnya...digereknya; dilubanginya
Selengkapnya...pos, pengantar barang
Selengkapnya...bulan kelima dari tahun Saka
Selengkapnya...keras hati; pemarah
Selengkapnya...Pos Pelayanan Terpadu
Selengkapnya...tempat bunga; pot
Selengkapnya...punakawan dalam tarian gambuh
Selengkapnya...pensil; potlot
Selengkapnya...pendek
Selengkapnya...puntung rokok
Selengkapnya...potong
Selengkapnya...dipotongnya
Selengkapnya...potongan; bentuk; model; bagian
Selengkapnya...potongi; potongkan
Selengkapnya...cucu (bentuk alus singgih (jenis bahasa Bali untuk berbicara dengan orang yang harus dihormati) dari cucu)
Selengkapnya...lesu karena terlalu banyak terkena air, melek, atau terkena angin
Selengkapnya...awalan yang menyatakan seketika
Selengkapnya...sinar;cahaya
Selengkapnya...sinari
Selengkapnya...disinarinya
Selengkapnya...wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat Bali, biasa dipanggil jero atau pemekel, pemuka masyarakat desa bukan dari bangsawan, juga dipanggil dengan jero atau pamekel
Selengkapnya...matahari
Selengkapnya...fajar;cahaya kemerah-merahan di langit sebelah timur pada menjelang matahari terbit
Selengkapnya...wibawa; perbawa
Selengkapnya...rintangan;halangan
Selengkapnya...kepala desa
Selengkapnya...alat; perkakas; perabot
Selengkapnya...kepala (bentuk alus singgih/jenis bahasa Bali untuk berbicara dengan orang yang harus dihormati), raja
Selengkapnya...goyah;goyang
Selengkapnya...goyangkan
Selengkapnya...pandang rendah; remehkan; meremehkan
Selengkapnya...punakawan; pelayan atau pengawal raja atau bangsawan pada zaman dahulu; abdi pengiring; juak-juak
Selengkapnya...percaya
Selengkapnya...percayakan
Selengkapnya...cela;cerca
Selengkapnya...tanda, alamat
Selengkapnya...pertandakan; tandai (imperatif)
Selengkapnya...sejenis pohon yang teras kayunya dipercaya memiliki nilai magis
Selengkapnya...beri cat berwarna emas; aplikasikan cat berwarna emas (imperatif)
Selengkapnya...unsur-unsur alamiah; wanita; perempuan
Selengkapnya...waspada; siaga
Selengkapnya...tahu dengan jelas
Selengkapnya...jelaskan (imperatif)
Selengkapnya...andaikan; seandainya; jika
Selengkapnya...pandai; bijaksana
Selengkapnya...sombong
Selengkapnya...selesai; berakhir
Selengkapnya...cepat-cepat; segera; tergesa-gesa (abverbia alus mider)
Selengkapnya...selesaikan (imperatif)
Selengkapnya...diselesaikannya
Selengkapnya...Pemeran, aktor; aktris, seniman tari
Selengkapnya...bijaksana (bentuk alus singgih/jenis bahasa Bali untuk berbicara dengan orang yang harus dihormati)
Selengkapnya...ilmu kekebalan
Selengkapnya...golongan ‘gusti’ (salah satu klan di Bali)
Selengkapnya...libur; tidak kerja
Selengkapnya...liburkan (imperatif)
Selengkapnya...rakyat;masyarakat, negara, alam
Selengkapnya...kepala negara
Selengkapnya...kesentosaan rakyat; keadaan sentosa; keamanan; keselamatan; ketenteraman rakyat
Selengkapnya...wilayah negara
Selengkapnya...kalahkan; taklukkan (imperatif)
Selengkapnya...kalahkan (imperatif)
Selengkapnya...defeated; vanquished (by him/someone), dikalahkannya; dikalahkan olehnya
Selengkapnya...prajurit; laskar; tentara; kesatria
Selengkapnya...para pengurus; perangkat; fungsionaris; pengurus perkumpulan
Selengkapnya...pergolakan dunia; ramalan tentang pergolakan dunia
Selengkapnya...perkara; masalah; urusan; pekerjaan
Selengkapnya...perkarakan
Selengkapnya...perkasa
Selengkapnya...obor (dari daun kelapa kering)
Selengkapnya...makbul;berhasil
Selengkapnya...lambang
Selengkapnya...kaum lelaki; penyelamat
Selengkapnya...kacau balau yang hebat; kiamat
Selengkapnya...arca; sebuah media pemujaan yang telah dilakukan proses penyucian sehingga dipercaya sebagai simbol dari kedudukan dewa tertentu sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa
Selengkapnya...Sang Pencipta (Tuhan)
Selengkapnya...tata bahasa; kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa; 2 buku tentang kaidah bahasa yang meliputi kaidah fonologi, morfologi, dan sintaksis;
Selengkapnya...ucapan pada setiap selesai pembicaraan yang maksudnya semoga diberikan kedamaian
Selengkapnya...permadani; amparan (karpet) yang dianyam dari bulu domba dan sebagainya, biasanya berbunga-bunga; ambal
Selengkapnya...tenaga; hitungan; ukuran
Selengkapnya...sertifikat; piagam
Selengkapnya...tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung; tali pendek pengikat kail; hiasan pada ‘sampian’ (rangkaian janur) yang terbuat dari kertas atau plastik warna-warni
Selengkapnya...pasangi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung; tali pendek pengikat kail; hiasan pada ‘sampian’ (rangkaian janur) yang terbuat dari kertas atau plastik warna-warni)
Selengkapnya...istri bangsawan dari golongan yang sederajat
Selengkapnya...jiwa, napas, alat kelamin, bagian badan yang lemah yang menjadi jalan kematian
Selengkapnya...Lapisan badan yang tersusun dari energi vital pembentuk kehidupan yang ada di semua penjuru alam semesta
Selengkapnya...tergesa-gesa karena suatu hal yang penting
Selengkapnya...hormat;sopan santun
Selengkapnya...takluk; hormat
Selengkapnya...simbol bunyi sakti Om/Ong, persatuan batin dengan jiwa, salah satu upacara pitra yadnya yang mempergunakan air suci sebagai simbol jenazah
Selengkapnya...pengaturan jalan napas dalam ajaran agama Hindu
Selengkapnya...perangkat, kapak kecil (untuk menghaluskan batu bata, batu padas, dan sebagainya)
Selengkapnya...pendeta (Hindu) dari golongan brahmana; disebut juga pedanda
Selengkapnya...wuku/uku (minggu) ke-24 (sistem tarikh tradisional Bali)
Selengkapnya...alat-alat untuk bersantap/makan (Alus Singgih : tingkatan bahasa yang digunakan untuk berbicara kepada orang yang dihormati)
Selengkapnya...perangko
Selengkapnya...pohon bakau; mangrove; pohon dengan tinggi mencapai 30 m, diameter sampai 60 cm, kulitnya berwarna kelabu atau coklat tua dengan akar yang menganjur ke luar, tumbuh di hutan payau sepanjang pantai yang landai, termasuk suku Rhizophora, kulit batangnya bisa digunakan untuk menyamak kulit.
Selengkapnya...tempat pembuatan senjata tajam dari bahan logam (emas, perak, besi,baja); tempat kerja pandai besi; perapian
Selengkapnya...selesai dengan baik; bisa; mampu
Selengkapnya...kandidat; calon; bakal, orang yang akan mengikuti suatu kegiatan/aktivitas atau pun menduduki suatu jabatan dan gelar
Selengkapnya...patung atau arca sebagai simbol Dewa dalam kepercayaan Hindu Bali yang dipergunakan sebagai alat memuja Tuhan
Selengkapnya...seluruh keturunan
Selengkapnya...perahu
Selengkapnya...panitia
Selengkapnya...seksama; melihat dengan teliti
Selengkapnya...perintah
Selengkapnya...agak tuli; kurang perhatian dengan perkataan orang lain entah dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja
Selengkapnya...Salah satu bagian dari Panca Rese yang berada di tengah.
Selengkapnya...keringat; cairan mengandung garam yang dihasilkan dan didorong keluar oleh kelenjar keringat menuju lapisan kulit terluar, air yang keluar dari badan mayat
Selengkapnya...rusak pinggirnya seperti sumbing kecil-kecil (piring, pisau, dsb)
Selengkapnya...Cermat, sangat memperhitungkan sesuatu., Kikir
Selengkapnya...berkerut; mengkerut (daun, buah karena hama, dsb.)
Selengkapnya...rusak (seperti sumbing) agak besar pada pinggirnya (periuk, kuali, dsb)
Selengkapnya...dua hari
Selengkapnya...dua hari lalu; lusa
Selengkapnya...puncak
Selengkapnya...Buah yang baru tumbuh.
Selengkapnya...pandan podak
Selengkapnya...kotor; keruh
Selengkapnya...sembah; puja;, mantera
Selengkapnya...Mantra yang berasal dari bahasa Sansekerta yang dilafalkan oleh umat Hindu untuk melakukan sembah bakti dalam sehari-hari.
Selengkapnya...Puja wali diartikan sebagai perayaan upacara dewa yadnya di Pura atau tempat ibadah di masing-masing rumah.
Selengkapnya...puji; beri (pernyataan) rasa pengakuan dan penghargaan yang tulus akan kebaikan (keunggulan) sesuatu
Selengkapnya...nama wuku atau minggu ke-15 dalam pawukon
Selengkapnya...Nama sajen bersusun berisi bermacam-macam kue yang melambangkan isi dunia pada ujung atasnya ada cili dari janur.
Selengkapnya...pohon pulai (Alstonia scholaris). Semua bagian dari tanaman ini, seperti kulit kayu, daun dan bunganya dapat digunakan untuk pengobatan. Daun tanaman pule memiliki senyawa anti bakteri.
Selengkapnya...tidur: dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata)
Selengkapnya...Urena lobata: Seluruh bagian dari tanaman ini dapat digunakan karena mengandung beberapa nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Selengkapnya...pulau
Selengkapnya...pulau
Selengkapnya...bejana tempat beras di dapur
Selengkapnya...bulat; sepakat; mufakat
Selengkapnya...sudah
Selengkapnya...kaul
Selengkapnya...luntur; hampir habis; hilang keramatnya/kemanjurannya; punah
Selengkapnya...lunturkan
Selengkapnya...dilunturkannya; dilunturkan olehnya
Selengkapnya...bagaimana; apa, para-para (di atas tungku); anyaman bambu dan sebagainya tempat menaruh perkakas dapur; pagu; rak untuk menjemur ikan
Selengkapnya...reinkarnasi
Selengkapnya...reinkarnasi
Selengkapnya...salah satu jenis wirama; wirama dengan metrum oo-/ooo/o-o/--oo=12
Selengkapnya...puncak; bagian yang di atas sekali (tentang gunung, menara, pohon, dan sebagainya)
Selengkapnya...susun
Selengkapnya...tambahi susunannya
Selengkapnya...ditambahi susunannya (oleh seseorang)
Selengkapnya...pendek (tentang pakaian)
Selengkapnya...pendekkan; buat menjadi pendek (tentang pakaian)
Selengkapnya...tidak seimbang; berat sebelah
Selengkapnya...kumpulan
Selengkapnya...kumpulkan
Selengkapnya...dikumpulkannya; dikumpulkan (olehnya)
Selengkapnya...pikul; usung, pada posisi yang tinggi seperti di atas kepala, digunakan sebagai istilah untuk mengusung atau memikul pratima (stana/simbol dewa), air suci/tirta, dsb
Selengkapnya...kondisi perabotan terbuat dari logam yang patah
Selengkapnya...kikir
Selengkapnya...berat sebelah, pincang
Selengkapnya...tumbang; rebah; jatuh
Selengkapnya...belakang
Selengkapnya...kelak kemudian; nanti; suatu hari nanti
Selengkapnya...belakangan; kemudian hari; lain hari
Selengkapnya...gelar, nama julukan setelah mempunyai anak
Selengkapnya...puntung, lapukan atap ilalang, jerami daun kelapa
Selengkapnya...pusat; pusar
Selengkapnya...sejenis tumbuhan liar yang sangat baik dipakai tanaman hias (bonsai)
Selengkapnya...persembahan; sumbangan; sedekah, (dana punia) - sumbangan; sedekah
Selengkapnya...begini; ini
Selengkapnya...banten sesaji berupa nasi bubur, telur ayam kampung yang telah direbus, dan sayur isen berisi daun kelor yang diberi garam dan sesari atau uang kepeng.
Selengkapnya...pohon; batang
Selengkapnya...mabuk
Selengkapnya...pohon, batang
Selengkapnya...Tamarindus indica; pohon asam
Selengkapnya...pohon-pohon (bentuk jamak)
Selengkapnya...pohon-pohon itu; pepohonan, partikel {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Pada kata 'Punyan-punyananne' dapat diartikan sebagai pohon-pohonnya/pohon-pohon itu
Selengkapnya...paha
Selengkapnya...bentuk lagu yang terikat oleh "padalingsa (pola tembang yang terikat jumlah suku kata, jumlah baris, dan bunyi akhir)"
Selengkapnya...nama salah satu pupuh dengan pada lingsa 12a, 8i, 6a, 8a, 8i, 5a, 7i
Selengkapnya...selasai
Selengkapnya...habis-habisan; perang habis-habisan
Selengkapnya...pura; tempat sembahyang umat Hindu
Selengkapnya...Tempat suci (Pura) yang terdapat di wilayah Batur, Kintamani, Bangli
Selengkapnya...potong-potong (bagian badan pada rongga perut untuk mengeluarkan perutnya)
Selengkapnya...sejarah; riwayat; silsilah
Selengkapnya...surut (tentang air laut)
Selengkapnya...magnet; besi berani
Selengkapnya...tumbuh merana
Selengkapnya...istana, rumah (bagi golongan kesatria di Bali)
Selengkapnya...dalam puri atau istana
Selengkapnya...tanaman puring; sejenis tanaman hias
Selengkapnya...najis; kotoran
Selengkapnya...bulan purnama, hari bulan purnama, hari istimewa di Bali ketika para Dewa turun ke bumi dan memberikan berkah mereka
Selengkapnya...jari
Selengkapnya...langgar (peraturan)
Selengkapnya...berani
Selengkapnya...alat kemalin laki-laki
Selengkapnya...unsur-unsur alamiah; pria; laki-laki
Selengkapnya...Purwa daksina berasal dari kata purwa (timur) dan daksina (selatan). Purwa daksina merupakan upacara/ritual untuk mengelilingi atau mengitari dari arah timur ke arah selatan sebanyak tiga kali. Upacara ini biasanya dilaksanakan setelah upacara ngaben atau ketika upacara di pura-pura.
Selengkapnya...hukum adat
Selengkapnya...permulaan; pendahuluan
Selengkapnya...pusat; pusar
Selengkapnya...perpustakaan
Selengkapnya...salah satu jenis satai; satai yang serupa dengan satai empol (satai dari daging yang telah ditumbuk halus bercampur santan) hanya kecil-kecil, bor kecil yang dipilin dengan tangan untuk melubangi sesuatu
Selengkapnya...burung balam; tekukur
Selengkapnya...kotor; keruh (tentang air/cairan)
Selengkapnya...putih; warna dasar yang serupa dengan warna kapas
Selengkapnya...sangat putih
Selengkapnya...putih mulus; bewarna putih secara keseluruhan
Selengkapnya...memiliki detail yang sangat kecil dan rumit yang sulit dilihat
Selengkapnya...putra; anak kandung laki-laki
Selengkapnya...cucu, sebutan untuk orang pertama
Selengkapnya...Kata dasar yang memiliki makna sudah jadi atau habis dikerjakan.
Selengkapnya...kosong, hampa, tak berisi
Selengkapnya...