Run query: DictionaryIndex
huruf kelia pada abjad Bali dengan huruf latin, Kata seru yang digunakan untuk menyapa mitra tutur, sepadan dengan 'hai' dalam Bahasa Indonesia.
Selengkapnya...Bentuk variasi bebas dari kata 'bah'., rebah; roboh; tumbang; bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan terbaring.
Selengkapnya...Direbahkan
Selengkapnya...Bentuk variasi bebas dari kata 'bak', tinta cina, bak; kotak besar tempat air atau sampah.
Selengkapnya...Secara semantik leksikal 'ebat'-'mebat' berarti cincang-membuat lauk-pauk dr daging yg dicincang;, Secara morfolohgis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba (kata kerja)
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'ebeb'merupakan bentuk terikat yang berkategori verba., Secara semantik leksikal 'ebeb'/'ebebang' berarti masukkan dengan paksa.
Selengkapnya...hampir tidak berantara; dekat sekali (tidak renggang); tertutup benar-benar hingga tidak bercelah
Selengkapnya...Istilah untuk menyatakan sesuatu yang sudah berisi penuh., banyak
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'eben' merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina., Secara semantik leksikal 'eben' berarti sejenis kayu yang berwarna hitam., kayu hitam Sulawesi (Diospyros Celebica)
Selengkapnya...Semak
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'ebog' merupakan bentuk terikat yang berkategori adjektiv., Secara semantik leksikal 'ebog'/'ngebogin' berarti bohong/ membohongi.
Selengkapnya...gemuk; berisi (Alus Singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati)
Selengkapnya...Istilah yang digunakan untuk menyatakan larangan (bahasa Bali Kepara), jangan
Selengkapnya...gila
Selengkapnya...penyakit menular yang disebabkan oleh virus, terjadi pada anak-anak yang mengakibatkan suhu badan naik, menimbulkan bintik-bintik merah pada kulit; penyakit tampek; morbili, sakit campak; bisul besar
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba (kata kerja), Secara semantik leksikal 'edeng'-'ngedengang' berarti memperlihatkan sesuatu
Selengkapnya...jauh
Selengkapnya...iris; potong tipis-tipis
Selengkapnya...hasil dari melakukan pengirisan dengan pisau
Selengkapnya...Contoh.
Selengkapnya...kehabisan daya yang dapat menggerakkan sesuatu; kekuatan
Selengkapnya...tidak timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna (tentang benih tanaman; bagian tubuh seperti rambut, gigi, tentang penyakit kulit seperti bisul, jerawat)
Selengkapnya...morfem pangkal/bentuk prakategorial tidak bermakna dan akan bermakna jika diberi imbuhan/afiks, seperti (ngeer) yang artinya mengabaikan
Selengkapnya...Secara semantik leksikal 'ees' berarti lebih rendah; menurun (tt tanah); kempis., Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba (kata kerja)
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiva. Secara semantik leksikal 'egar' berarti gembira.
Selengkapnya...Bentuk prakategorial/morfem pangkal yang belum bermakna dan akan bermakna jika mendapat imbuhan/afiks, misalnya ngegol 'bergoyang (pinggul)
Selengkapnya...taruh; letakkan
Selengkapnya...isi (bentuk perintah).
Selengkapnya...tidak bisa mengambil keputusan
Selengkapnya...tangkap
Selengkapnya...satu, morfem pangkal atau pra kategorial dari kata (ngéka) yang berarti mereka-reka
Selengkapnya...Nama upacara/yadnya yang diselenggarakan 100 tahun sekali di Pura Besakih, Eka Dasa Rudra (Ludra) adalah upacara yang dilaksanakan untuk menyambut perhitungan perputaran tahun saka saat satuan dan puluhan mulai menjadi angka 1 (satu). Dalam perayaannya di Pura Agung Besakih, Eka Dasa Rudra dilaksanakan setiap 100 tahun sekali manakala angka satuan dan puluhan tahun saka mencapai angka 0, disebut pula rah windu tenggek windu.
Selengkapnya...(ékan-ékan ) - mimpi; lamunan; reka-rekaan; daya upaya
Selengkapnya...Hari yang jumlahnya satu, yaitu luang (dalam ilmu Wewaran/Wariga)
Selengkapnya...1) Usang; 2) buah jatuh dari pohonnya; 3) keluar dari desa adat karena tidak mematuhi ketentuan desa adat yang berlaku di desa itu.
Selengkapnya...Secara Semantik leksikal 'elah' berarti gampang., Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiva (kata sifat).
Selengkapnya...lebih mudah
Selengkapnya...telan bentuk dasar/ morfem bebas yang merujuk pada kelas kata kerja (verba)
Selengkapnya...malu
Selengkapnya...tidak senang tidak menyukai
Selengkapnya...(éling) - ingat, tangis; tangisan
Selengkapnya...(élingang) - ingat; ingatkan
Selengkapnya...(élingin) - ingatkan
Selengkapnya...lemah
Selengkapnya...terlepas lari (dari kurungan, kepungan, dan sebagainya)
Selengkapnya...patah
Selengkapnya...sayang (kpd), sayang akan sst, kata untuk menyayangkan sesuatu, gampang; mudah (Alus Mider)
Selengkapnya...orang, binatang, dan sebagainya yang sangat disayang, kesayangan
Selengkapnya...sakit, enggan
Selengkapnya...bawang goreng
Selengkapnya...bentuk morfem terikat yang tidak dapat berdiri sendiri atau selalu terikat dengan morfem lain, misalnya embadang 'rentangkan' atau kaembadang 'direntangkan', rentang
Selengkapnya...nenek (sering digunakan di daerah Tabanan), alir (tentang air)
Selengkapnya...bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: embakang 'buka'., buka, bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: ngembakin 'tidak stabil'., bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: ngembak 'membuka lagu/tabuh'., muara (sering digunakan di daerah Jembrana)
Selengkapnya...pintu keluar pagar
Selengkapnya...antara; jarak (benda atau waktu); lapang
Selengkapnya...kembung (tt perut); sembelit;, kelebihan air, mati (dl permainan ceki, macan-macanan, dsb)
Selengkapnya...runtuh/longsor.
Selengkapnya...runtuhan barang atau tanah yang telah roboh (rusak, jatuh, dan sebagainya); sisa-sisa bangunan yang rusak; puing; runtuhan-runtuhan
Selengkapnya...banyak, murah
Selengkapnya...Emblim (identitas diri dan sekolah yang dituliskan di atas kain kecil yang dipasang biasanya di lengan dan kantong baju murid-murid).
Selengkapnya...bentuk morfem bebas yang merujuk pada kelas kata benda (nomina), baskom; waskom; sejenis wadah
Selengkapnya...Kakak perempuan.
Selengkapnya...teduh, dingin
Selengkapnya...tarik bentuk morfem bebas yang merujuk pada kelas kata kerja (verba)
Selengkapnya...hasil dari menarik sesuatu; tarikan
Selengkapnya...terburai, melar
Selengkapnya...kurang; tidak penuh
Selengkapnya...lembek, lapuk (tentang kayu)
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar dan berkategori nomina. Makna leksikon embung 'rebung' adalah anak bambu yang masih muda.
Selengkapnya...telah diumumkan; telah dikabarkan ke mana-mana; telah diterbitkan dan diseratakan (tentang buku dan sebagainya); telah tersebar ke mana-mana, tersiar (dialek Jembrana)
Selengkapnya...diumumkan; telah dikabarkan ke mana-mana; telah diterbitkan dan diseratakan (tentang buku dan sebagainya); telah tersebar ke mana-mana
Selengkapnya...Secara semantik leksikal 'embus' berarti buka. Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina.
Selengkapnya...tumbuhan dan tinggi (antara 10–20 m), digunakan sebagai bahan bangunan rumah dan perabot rumah tangga; buluh; aur yang berada di pucuk bambu, morfem pangkal atau prakategorial dari kata (ngem.but) yang berarti membunyikan bertalu-talu (tt kentungan)
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba (kata kerja)., Secara semantik leksikal 'emed' berarti tarik dengan paksa.
Selengkapnya...menderita luka; belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori adjektiva (kata sifat)., Secara semantik leksikal 'emeng'-'kemengan' berarti bingung terdesak oleh sesuatu; kebingungan.
Selengkapnya...ramai, sempit, dekat, paling emet = hanya, sebanyak yang bisa didapat
Selengkapnya...memetik
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektive (kata sifat)., Secara semantik leksikal 'empad' berarti tidak habis; terus menerus
Selengkapnya...Secara morfologis 'empag' merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina (kata benda), Secara semantik leksikal 'empag' berarti pohon yang berdaun kecil-kecil, tingginya bisa mencapai 20 meter, kayunya baik untuk bahan kerajinan tangan.
Selengkapnya...mulai berkurang; hampir berhenti (tentang hujan, angin ribut, dan sebagainya)
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiva. Secara semantik leksikol 'empak' berarti patah (tt cabang kayu).
Selengkapnya...Istilah untuk menyatakan dahan kayu yang terkulai tetapi tidak sampai lepas dari pohonnya., Istilah untuk menyatakan kalau orang terlalu payah bekerja, misalnya lengenne empal 'lengannya terkulai', terkulai
Selengkapnya...umpan
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara semantik leksikon 'empas' berarti kura-kura darat., kura-kura
Selengkapnya...empat (4), dalam bahasa Bali juga dikenal dengan sebutan "pat" atau "papat" yang sama-sama berarti empat
Selengkapnya...berhenti mencret, birahi (tt binatang), mengeluarkan telur muda
Selengkapnya...gigit, retak; rengat, hampir putus
Selengkapnya...sebuah mainan bunyi-bunyian seperti terompet kecil yang terbuat dari sepotong busung, jerami padi (somi), atau cabang tanaman pepaya., suara dihasilkan dengan memotong celah pada material dan meniupnya
Selengkapnya...bendung; tahan; tanggul (tentang air; sungai, dsb)
Selengkapnya...Dam/bendungan, tetapi bentuknya lebih kecil, biasanya ditemukan di sawah sebagai sistem irigasi
Selengkapnya...pekak karena suara bising
Selengkapnya...kain yang terbuat dari pakaian kotor di tali, digunakan sebagai pengganti pagar karena orang Bali tidak akan berjalan di bawah pakaian kotor
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektive. Secara semantik leksikal berarti penuh hingga tak bersela., penuh hingga tidak bersela (tt borok, kudis, dsb), tutup; sumbat (tt jalan, saluran, dsb)
Selengkapnya...katak pohon
Selengkapnya...(ém.pok) - petik (dg tangan, tentang buah, bunga dan daun), (em.pok) - diteluri (lalat, kecoak)
Selengkapnya...ujung batang (kelapa, enau, dan sebagainya) yang masih muda dan lunak, dapat dimakan
Selengkapnya...asuh; jaga; bimbing, gelar pendeta; pendeta yang berasal dari wangsa Bujangga Waisnawa
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori Adjektive. Secara semantik leksikal 'empug' berarti belah (buka), belah (tentang kelapa, kemiri, dsb), buka (botol, kaleng, dsb)
Selengkapnya...rekahan tanah; tanah yang pecah dan retak, gundukan tanah (di laut) tempat ombak memecah, bagian dari ungkapan ‘tusing ngelah empugan’ atau ‘tusing nawang empugan’ yang memiliki makna kiasan tidak memiliki apa-apa atau tidak tahu apa-apa, tanah sawah yang retak akibat kekeringan
Selengkapnya...mengembang saat digoreng atau direndam, berbintil-bintil pd kulit
Selengkapnya...Morfem pangkal/bentuk prakategorial/belum bermakna dan akan bermakna jika mendapat afiks/imbuhan, misalnya: ngenah 'kelihatan/nampak'
Selengkapnya...perlihatkan; lihatkan; tampakkan
Selengkapnya...ditampakkannya; diperlihatkannya; ditampakkan olehnya; diperlihatkan olehnya
Selengkapnya...ditampakinya; diperlihatkannya; diperlihatkan olehnya
Selengkapnya...tempat terbuka di mana hanya ada semak-semak, tetapi sebaliknya tidak ditempati
Selengkapnya...reda, mulai sepi
Selengkapnya...datang dan pergi berulang-ulang
Selengkapnya...pecah (tentang bisul, dsb)
Selengkapnya...pecahkan dg cara memukul (dengan batu), pecah, (Dialek Nusa Penida) memiliki arti "jadi buah bibir" atau "nama jelek di masyarakat". (Dialek Nusa Penida) Encak-encak : lebih banyak dikenal nama jeleknya.
Selengkapnya...dipecahnya; dipecah olehnya
Selengkapnya...pecahkan
Selengkapnya...dipecahkannya; dipecahkan olehnya
Selengkapnya...dipecahinya; dipecahi olehnya
Selengkapnya...tiba; sampai, (enceg) memperoleh prefiks ma menjadi (menceg) yang artinya hinggap; bertengger
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara semantik leksikan 'enceh' berarti air seni atau air kencing., (enceh) air seni; air kencing, (éncéh) cair; encer; remeh
Selengkapnya...mana (kata ganti bentuk tanya), yang mana
Selengkapnya...cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya, tercelup
Selengkapnya...lontarkan (tentang batu pada permainan macingklak)
Selengkapnya...pewarna bibir, terbuat dari sejenis lilin, biasanya berbentuk batang, pejal, licin, warnanya macam-macam, lipstik
Selengkapnya...retak (kulit telur).
Selengkapnya...diolesi bibirnya dengan pemerah bibir, olesi dengan lipstip; beri lipstik
Selengkapnya...berak cair; kotoran cair
Selengkapnya...penuh; sudah berisi seluruhnya (tidak ada yang terluang lagi); banyak memuat
Selengkapnya...cepat, bergegas
Selengkapnya...usahakan dengan keras, intensifkan agar lebih tinggi hasilnya
Selengkapnya...lempari; lempar
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'endag' berarti terbit (bulan atau matahri)., mengawali upacara (potong gigi)
Selengkapnya...(en.dah) berkembang-biak; berketurunan banyak, (én.dah) mendapat sufiks 'ang' menjadi (én.dah.ang) yang artinya "permainkan", (én.dah) mendapat konfiks 'ma-an' menjadi (mén.dah.an) yang artinya (pelbagai; bermacam-macam)
Selengkapnya...kembang biakkan
Selengkapnya...Istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan setelah hujan berhenti., cerah (tentang cuaca), reda; mulai berkurang (tt hujan)
Selengkapnya...pukul, sakit karena terpukul, pukul dengan galah (dialek Nusa Penida)
Selengkapnya...ribut; ramai; gaduh, kacau
Selengkapnya...sejenis corak kain tenun Bali yg dibuat dg cara ikat tunggal dan kemudian dicelup dg bahan benang biasa; kain ikat, tahan; tinggal
Selengkapnya...tinggalkan
Selengkapnya...kembung (tentang perut)
Selengkapnya...nanti; tunggu sebentar
Selengkapnya...(én.dép) rendah; pendek, (en.dep) tumbuhan yg kulitnya baik untuk obat bisul
Selengkapnya...(en.der) buru; kejar; susul dengan berlari, (én.dér) tari sejenis jogéd
Selengkapnya...mentimun yg besar; tumbuhan yang menjalar, bentuk buahnya bulat panjang, berwarna hijau, hijau muda, atau kuning, dimakan mentah sebagai lalap, dibuat acar, dan sebagainya; ketimun; timun〔Cucumis sativus〕 yang ukurannya besar
Selengkapnya...tahan; tidak lancar
Selengkapnya...busung; gendut; tambun
Selengkapnya...nyala; api jadi-jadian
Selengkapnya...sentuh, beri tahu
Selengkapnya...tidak
Selengkapnya...orang yang berpindah ke tempat lain untuk menetap serta mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya., pendatang, perantau
Selengkapnya...orang yang berpindah ke tempat lain untuk menetap serta mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya.
Selengkapnya...upakara berupa hiasan yang dibuat dari janur, bentuknya seperti tas yang digunakan sebagai tempat perbekalan dengan isi nasi, lauk-pauk, pisang, buah, kue, dan lain-lain yang dipasang di setiap tempat menghaturkan sesajen pada hari raya Kuningan, tempat bekal dr tapis kelapa;
Selengkapnya...hibur; rayu
Selengkapnya...dirayu-rayunya; dirayu/dibujuk olehnya
Selengkapnya...kemampuan yang tidak kuat atau tidak bertenaga.
Selengkapnya...baui; cium baunya; rasakan aromanya; hirup
Selengkapnya...lumpur
Selengkapnya...ini, kependekan dari kata 'ené' yg sejajar dengan 'ini' dl bahasa Indonesia
Selengkapnya...cepat; segera
Selengkapnya...cepatkan; buat lebih cepat; segerakan
Selengkapnya...cepatlah
Selengkapnya...gembur; kurang padat (tentang tanah)
Selengkapnya...renggang; terbuka
Selengkapnya...hampir patah
Selengkapnya...sikap berdiri kaki terbuka, pantat menonjol ke belakang
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara morfologis 'enggung' berarti katak yang bersuara besar., katak yang suaranya besar
Selengkapnya...rasa atau bau seperti tanah yang baru habis di bakar. Misalnya kendi baru, diisi air akan terasa dan berbau tanah.
Selengkapnya...sedikit sekali, nyamuk kecil-kecil yg biasa beterbangan mengerumuni nira
Selengkapnya...buka (penutup sesuatu)
Selengkapnya...rekah; pecah (tt tanah, tembok, dsb)
Selengkapnya...napas yg keluar melalui mulut
Selengkapnya...hembusi napas melalui mulut
Selengkapnya...pecahkan sesuatu dengan cara menjepit
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'engkeb= me[N]keb' berarti bersembunyi., tersembunyi
Selengkapnya...sembunyikan
Selengkapnya...berkerut; mengerut
Selengkapnya...berkerut-kerut (tt pakaian dsb)
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori interogatif. Secara semantik leksikal 'engken' berarti yang bagaimana., yang mana; bagaimana
Selengkapnya...Secara morfolofis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektive. Secara semantik leksikal 'engkes' berarti mengempis; mengecil, mengecil; mengempis, surut
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara semantik leksikal 'engket' berarti getah yang mengandung perekat., getah (dipakai memulut burung dsb), perekat
Selengkapnya...getah pohon jarak (digunakan sebagai obat luka)
Selengkapnya...berkurang; susut
Selengkapnya...nyenyak sekali; sangat nyenyak (tentang tidur)
Selengkapnya...Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'engkog=ngengkog ' berarti menggoyangkan bagian pinggul., menggoyangkan pinggul
Selengkapnya...éngkol; bor tangan, cara memasang taruhan yang menyudut untuk dua bidang, permainan papan dengan 4 atau 8 garis radial, biasanya melibatkan koin, di mana pemenang ditentukan oleh angka Sebelum permainan, pemain menempatkan taruhan mereka di garis, sehingga utara mewakili angka kemenangan satu, barat dua, dan seterusnya berlawanan arah jarum jam
Selengkapnya...bahan sajen yg dibuat dr usus babi (pelengkap gayah), alunan suara perkutut, sejenis capung besar berwarna hijau hitam
Selengkapnya...menetas, bentuk kata dasar dari kata 'ngengsah' yang artinya menetas
Selengkapnya...lupa, lepas dari ingatan; tidak dalam pikiran (ingatan) lagi
Selengkapnya...sering lupa; menjadi tukang lupa
Selengkapnya...rebus, tebenam; tenggelam
Selengkapnya...tersenak; terhenti (tentang aliran air dan sebagainya); tersesak; terdesak; terhimpit
Selengkapnya...anting-anting dalam bentuk cincin untuk telinga yang tertusuk, engsel; sendi-sendi yang biasanya terbuat dari besi yang menghubungkan daun pintu (jendela) dengan jejenangnya atau yang menghubungkan tutup peti dengan petinya dan sebagainya n wesel pada rel (jalan kereta api)
Selengkapnya...guncang (tentang obat dalam botol dan sebagainya); guncang; goyang; gentar
Selengkapnya...sisipi
Selengkapnya...bentuk dasar dari kata 'ngangsut' yang berarti tersangkut
Selengkapnya...keadaan air yang terlihat terang., bening, jernih
Selengkapnya...bekas injakan kaki; tapak kaki, tempat berpijak; pijakan
Selengkapnya...injak; injaki; pijaki
Selengkapnya...kata dasar prakategorial yang hanya bisa bermakna apabila telah mengalami afiksasi, misalnya ketika mengalami prefiksasi nasal menjadi 'ngenjét' maka akan bermakna 'melengkung,melentur naik-turun', Precategorial root words that can only be meaningful if they have undergone affixation, for example when experiencing nasal prefixation to 'ngenjét' it will mean 'curved, flexed up and down'
Selengkapnya...lenturkan naik-turun
Selengkapnya...hari sesudah hari ini; pagi-pagi
Selengkapnya...bergerak naik turun
Selengkapnya...nyala api
Selengkapnya...terpincang-pincang; timpang kakinya atau timpang jalannya (karena pembawaan sejak lahir, karena terkilir, kena beling, dan sebagainya)
Selengkapnya...merupakan bentuk kata dasar dari kata 'ngen.jot' dan kata 'enjot-enjot' yang artinya melenting naik turun
Selengkapnya...melenting; melenting naik turun
Selengkapnya...secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'enjuh=ngenjuhang' berarti menyerahkan; menyodorkan (dengan tangan), sodorkan; serahkan
Selengkapnya...sodori; serahkan; berikan (dengan tangan)
Selengkapnya...tanjung; daratan yang menjorok ke laut
Selengkapnya...secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'enjut' berabti sulut; bakar., sulut; bakar
Selengkapnya...hasil membakar sesuatu; hasil dari pembakaran
Selengkapnya...bekas sesuatu yang di bakar
Selengkapnya...dilenturkannya naik-turun
Selengkapnya...tampak; lihat (kata kasar)
Selengkapnya...duan lontar; pustaka yand dibuat dari daun lontar; daun siwalan
Selengkapnya...morfem pangkal/bentuk prakategorial/tidak bermakna dan akan bermakna jika mendapat awalan atau afiks. Misalnya: jika ditambah ma- menjadi mentas 'melalui/melewati., angkat, hilangkan (dosa); lebur (dosa)
Selengkapnya...lintasan; jalan setapak; jalur
Selengkapnya...lintasi; dilalui; dilewati; disebrangi
Selengkapnya...dilewatinya; dilintasi; dilintasinya
Selengkapnya...tebang; pangkas (bagian pucuk), bentuk kata dasar dari kata (enteban) yang berarti daging yg dicencang untuk adonan lawar (masakan khas Bali)
Selengkapnya...daging yg dicencang untuk adonan lawar
Selengkapnya...tetap; mantap, kukuh; teguh, tenteram; tenang, sentuh
Selengkapnya...tetapkan; kuatkan; teguhkan, sentuhkan; dekatkan hingga saling menyentuh
Selengkapnya...padat; berat; pejal
Selengkapnya...bengkak berisi nanah pada telapak kaki
Selengkapnya...terjaga; bangun dari tidur; tersadar
Selengkapnya...(énténg) enteng; mudah; ringan, (enteng) tegang; kuat; kencang; lurus
Selengkapnya...sinar; pancaran terang (cahaya)
Selengkapnya...sinari; berikan pancaran terang (cahaya)
Selengkapnya...disinarinya; dipancarkan sinar
Selengkapnya...bentuk pragategorial/belum bernakna dan akan bermakna jika mendapat afiks, seperti mendapat afiks {ma-} menjadi 'maentik' dan mengalami persandian vokal menjadi 'mentik' yang berarti tumbuh
Selengkapnya...tumbuh-tumbuhan
Selengkapnya...tumbuhan
Selengkapnya...segala sesuatu yang dapat tumbuh (tumbuhan) yang hidup di dunia
Selengkapnya...jenis ketupat yang dibungkus dengan daun bambu dalu direbus., rapi, nyenyak
Selengkapnya...kerak; nasi hangus yg melekat pd dasar periuk, panci, dsb
Selengkapnya...itu; tersebut
Selengkapnya...lutut: (bagian kaki) pertemuan antara paha dan betis yang menjadi tempat sendi agar kaki bisa dilekukkan
Selengkapnya...tambah; yang dibubuhkan pada yang sudah ada supaya menjadi lebih banyak (lebih besar dan sebagainya); imbuh; tokok
Selengkapnya...terhalang, terbentur (tentang kepala)
Selengkapnya...buang; lemparkan, bentuk kata dasar dari kata 'entungang' yang berarti buang atau emparkan, dan kata 'entunganga' yang berarti dibuang (oleh)
Selengkapnya...buang; lemparkan; dorongan terhadap sesuatu melalui gerakan tangan dan lengan dengan tenaga ke depan; buang jauh-jauh
Selengkapnya...dibuangnya ; dibuang oleh dia
Selengkapnya...gas berbau busuk (gas busuk) yang keluar dari anus.
Selengkapnya...masih; tetap, bersisa
Selengkapnya...hancur; meleleh
Selengkapnya...kering; tidak berair; surut
Selengkapnya...nyalakan (tentang api)
Selengkapnya...adon; campur; aduk (tentang adonan)
Selengkapnya...rayu; bujuk
Selengkapnya...bercabang lebih dari satu atau banyak
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'epeh' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikal 'epeh' berarti ramah, ramah
Selengkapnya...tahan terus menerus
Selengkapnya...tahan terus menerus, sembunyikan
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'epot' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikal 'epot' berarti sibuk., repot; banyak kerja
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'épuh' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikal 'épuh' berarti gelisah, gelisah; tidak tenteram, selalu merasa khawatir (tentang suasana hati); tidak tenang (tentang tidur); tidak sabar lagi dalam menanti dan sebagainya; cemas
Selengkapnya...Perasaan malu yang bercampur dengan marah
Selengkapnya...nama jenis ikan laut, bagian atap rumah
Selengkapnya...nama hari keenam dari sanga wara (dangu, dangur, gigis, nohan, ogan, erangan, urungan, tulus, dadi)
Selengkapnya...secara morfologis, leksikon 'eras' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), seacara semantik leksikal 'eras' berarti mirip atau sesuai, mirip; sesuai
Selengkapnya...sesuaikan
Selengkapnya...Nama sayuran yang dipakai mencampur capcay, Ercis, kacang ercis, atau kacang polong (Pisum sativum L., suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa biji berwarna hijau.
Selengkapnya...tarik
Selengkapnya...tahan (tentang keinginan)
Selengkapnya...tanaman mawar yg bunganya berwarna merah tua dg ukuran lebih besar dr mawar pada umumnya
Selengkapnya...tali yang membentang di sepanjang tepi bawah jala
Selengkapnya...air terjun; aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)
Selengkapnya...timur laut
Selengkapnya...air terjun; aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)
Selengkapnya...air terjun; aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)
Selengkapnya...payah; lelah; capai
Selengkapnya...air beku; air membatu, es (es campur, es jus, es buah, dll)., ice; frozen water; cold drink
Selengkapnya...Es yang dicampur kelapa muda, gula yang direbus dengan pandan harum, dan jeruk nipis.
Selengkapnya...es yang berbentuk seperti balok yang belum dicampur apa-apa
Selengkapnya...es yang dicampur roti, mutiara, bijik, kolang-kaling, rumput laut yang hitam, gula, susu, coklat, santan, dll.
Selengkapnya...es krim
Selengkapnya...(eséh) firasat; alamat; gejala, (eséh) minat; keinginan; niat, (eseh) gerakan yg dinamis dan keras (tt gaya, tari, tabuh, kerja, dsb), (eseh) mengejan; menahan napas pada waktu akan melahirkan
Selengkapnya...rindu; harap; ingin
Selengkapnya...kecewa
Selengkapnya...segala perlengkapan upacara agama
Selengkapnya...tidak canggung
Selengkapnya...hemat, kait
Selengkapnya...sejuk/teduh, nyenyak
Selengkapnya...kering
Selengkapnya...ribut
Selengkapnya...diributkannya; di buat recok; gaduh; ingar; ramai (rusuh) tidak keruan; marah-marah (mengamuk)
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'eras' merupakan bentuk terikat yang berkategori adjektiv (kata sifat)., Secara semantik leksikal 'eweh'/'meweh' berarti sulit/kesulitan., susah; sulit
Selengkapnya...Secara morfologis, leksikon 'ewer' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikan 'ewer' berarti jail, ejek., ejek, jahil
Selengkapnya...