Difference between revisions of "Literature Suksma Corona! Ulian Corona TIang Payu Mokohan"
From BASAbaliWiki
Line 19: | Line 19: | ||
Makita dadinne tiang ngorahang suksma teken corona, ulian corona tiang suba mokohan. Kewala, eda nyen mara tiang demen, corona makelo ngoyong dini. Tiang nak jejeh masi. Suud ja monto ngajak perang. Padalem tiang dokter-doktere, perawat-perawate ane suba cara prajurit, kanti kenyel ngurusang anak sakit. Kéto masi pemerintahe, padalem tiang makelo ngurusang rakyatne ane pengkung-pengkung. Padalem masi murid-muride ane liu ngonyang pipis pamelin kuota internet ulian sabilang wai malajah online uli jumah. Keto masi anake ane tusing maan magae ulian karyawane liburanga lan tusing ada anak ngalih buruh masan jani. | Makita dadinne tiang ngorahang suksma teken corona, ulian corona tiang suba mokohan. Kewala, eda nyen mara tiang demen, corona makelo ngoyong dini. Tiang nak jejeh masi. Suud ja monto ngajak perang. Padalem tiang dokter-doktere, perawat-perawate ane suba cara prajurit, kanti kenyel ngurusang anak sakit. Kéto masi pemerintahe, padalem tiang makelo ngurusang rakyatne ane pengkung-pengkung. Padalem masi murid-muride ane liu ngonyang pipis pamelin kuota internet ulian sabilang wai malajah online uli jumah. Keto masi anake ane tusing maan magae ulian karyawane liburanga lan tusing ada anak ngalih buruh masan jani. | ||
Nah, intinne makejang ngaba jele melah. Da ja iraga bes sebet teken kaadaane jani, percaya dogenan, badai pasti berlalu. Tetep tuutin arahan pemerintah apang ngoyong jumah malu, da kija-kija kanti coronane ilang, apang tusing iraga milu kena viruse ento. Gaenin apa ane tusing ngae raga med ngoyong jumah, apabiin bisa ngaenin ane ngidaang ngasilang pipis, payu anggo meli baas. Tetep nyaga kesehatan lan ingetang nunasica teken Hyang Widhi, dumogi pikobet puniki gelis ical. Rahayu!!! | Nah, intinne makejang ngaba jele melah. Da ja iraga bes sebet teken kaadaane jani, percaya dogenan, badai pasti berlalu. Tetep tuutin arahan pemerintah apang ngoyong jumah malu, da kija-kija kanti coronane ilang, apang tusing iraga milu kena viruse ento. Gaenin apa ane tusing ngae raga med ngoyong jumah, apabiin bisa ngaenin ane ngidaang ngasilang pipis, payu anggo meli baas. Tetep nyaga kesehatan lan ingetang nunasica teken Hyang Widhi, dumogi pikobet puniki gelis ical. Rahayu!!! | ||
+ | |Description text id=Berawal di bulan November Tahun 2019 yang lalu, hampir di seluruh dunia sedang menghadapi masalah yang sangat serius. Wabah Virus Corona atau Covid-19, demikian disebutkan oleh banyak orang, merupakan wabah penyakit yang mulanya tersebar di Cina. Bahkan, telah banyak orang yang meninggal akibat virus ini. Tidak hanya di Cina, hingga saat ini virus ini semakin meluas hampir ke seluruh negara di dunia, demikian pula yang terjadi di Indonesia. | ||
+ | Kasus pertama mengenai Virus Corona di indonesia berawal dari Bulan Maret. Hingga saat ini, pandemik ini juga belum berakhir. Hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah terkena wabah penyakit. Mulanya yang terjangkit hanya satu orang, tetapi seperti yang telah diberitakan hinga pertengahan April 2020, yaitu sudah 9.000 orang lebih masyarakat Indonesia positif terjangkit Virus Corona. Telah banyak korban yang meninggal, tetapi ada pula yang dapat sembuh dari penyakit ini. | ||
+ | |||
+ | Bali sempat dinyatakan kebal dari virus ini karena taksu Bali yang luar biasa. Terlebih lagi, orang Bali senantiasa memakan makanan yang mengandung bumbu rempah yang konon dapat mematikan virus. Namun hingga saat ini, pada akhirnya tidak sedikit pula orang Bali yang terjangkit Virus Corona. Salah satu faktor cepatnya penyebaran virus ini di Bali, yaitu penularan dari para pekerja luar negei dan ada pula yang tertular di antara penduduk desa yang disebut dengan transmisi lokal. Hal-hal ini membuktikan bahwa tidak ada orang yang kebal dari serangan Virus Corona. | ||
+ | |||
+ | Sesungguhnya, apakah Virus Corona itu? Virus Corona merupakan sejenis virus yang dapat hidup dalam tubuh manusia dan binatang. Apabila berada dalam tubuh manusia, virus tersebut akan berkembang menjadi penyakit, dimulai dari penyakit yang umum seperti pilek, batuk, sesak, bahkan MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Penyakit-penyakit tersebut sudah tidak asing menyerang kesehatan masyarakat Indonesia. | ||
+ | |||
+ | Penyebaran virus ini sangat cepat, seperti penyebaran penyakit influenza yang bersumber dari cairan tubuh. Seseorang dapat terinfeksi terutama saat orang yang terjangkit tersebut bersin atau batuk. Cairan virus tersebut dapat masuk melalui mata, hidung, dan mulut yang pada akhirnya dapat menyerang paru-paru. Oleh karena itu, orang yang terjangkit Virus Corona akan susah bernafas. Apabila imunitas atau kekebalan tubuh seseorang tidak kuat, maka lambat laun orang tersebut dapat meninggal. | ||
+ | |||
+ | Virus ini sangat mudah menular dan sudah banyak orang yang menjadi korbannya. Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai usaha. Usaha-usaha tersebut di antaranya menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan, menjaga jarak saat berkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lain, dan tidak bepergian kecuali memiliki kepentingan yang sangat mendesak. Jika terpaksa ke luar, masyarakat wajib mengenakan masker. | ||
+ | |||
+ | Semenjak kehadiran Virus Corona ini, semua orang kini bekerja dari rumah, sembahyang dari rumah, dan belajar dari rumah karena semua sekolah telah ditutup sementara. Demikian pula dengan hotel-hotel, restoran-restoran, dan objek-objek wisata lainnya juga telah ditutup untuk sementara. Semua pekerjaan kini dikerjakan di rumah, sehingga rentan menimbulkan kejenuhan. Akan tatapi, masyarakat sekarang semakin kreatif. Banyak yang beralih profesi karena di rumahkan akbiat pandemik ini. Salah satunya parapekerja pariwisata yang tidak sedikit kembali ke kampung halaman untuk bertani. Ada pula yang berjualan kue, sarana upakara, masker, dan lainnya. Berbagai pekerjaan pun diusahakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, menjajakan barang dagangan melalui media daring kini tengah banyak digandrungi masyarakat. | ||
+ | |||
+ | Selain itu, banyak juga yang memanfaatkan waktu di rumah dengan membuat banten dan ada pula yang belajar memasak. Rasa jenuh pasti menghampiri setiap orang, apalagi jika tidak mengerjakan sesuatu saat di rumah. Seperti yang saya rasakan akhir-akhir ini saat tinggal di rumah. Rasa jenuh mulai muncul saat tidak ada pekerjaan atau tugas kuliah. Sebagai upaya untuk menghilangkan rasa bosan tersebut, memasak adalah salah satu pilihannya. Pada pagi hari aktifitas dapur menjadi priorotas. Menghangatkan air dan menanak nasi adalah kegiatan wajib. Kemudian, keinginan untuk mencoba resep masakan, terutama resep-resep yang diperoleh dari youtube tidak boleh terlewatkan. Apabila masakan terasa enak, maka layak untuk dijual. Uang hasil penjualan dapat dimanfaatkan untuk membeli kuota internet untuk mengikuti kuliah dengan media daring. | ||
+ | |||
+ | Selain membuat sarana upakara seperti canang, kini memasak menjadi hobi baru. Seperti saya yang tinggal di desa. Masih bisa mencari bahan sayur anti, membuat ubi kukus, dan mencari pare untuk dijadikan sambal merupakan kegiatan yang menyenangkan karena seluruh bahan makanan tersebut dapat dengan mudah di cari di kebun. Itulah alasan makan masakan rumah sesungguhnya lebih sehat. | ||
+ | |||
+ | Salah satu masakan yang tidak boleh dilewatkan setiap harinya yaitu membuat camilan. Kegiatan ini dapat membuat berat badan saya bertambah. Banyak orang tentu tidak menyukai berat badan yang berlebihan, tetapi saya justru sebaliknya. Alasannya, karena dari kecil saya sering disebut sebagai perempuan yang kurus kering. Hal ini tidak terlepas dari gen orang tua yang memang bertubuh kurus. Sejak kecil, banyak teman-teman yang merundung dengan menyebut saya sebagai perempuan yang kurus kering, kerempeng, dan tulalit (antara tulang dan kulit). Hampir setiap hari saya dijadikan bahan candaan, tetapi hal ini tidak membuat saya risih, tetapi justru menjadikan candaan tersebut sebagai motivasi diri. Semenjak libur Corona, pada akhirnya berat badan saya jurstru bertambah. Beberapa bagian tubuh menjadi terlihat lebih proporsional. Sampai-sampai banyak orang yang merasa terkejut jika melihat saya sekarang. Ini semua berkat Corona membuat saya betah di rumah dengan kegiatan bermanfaat seperti memasak. Ingin rasanya saya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Corona, Berkat Corona berat badan saya menjadi bertambah. Akan tetapi, saya tidak begitu senang jika Corona terlalu lama mewabah. Rasa takut dan khawatir juga timbul seperti sedang berperang melawan Corona. | ||
+ | |||
+ | Dalam situasi seperti sekarang tinggi, apresiasi tinggi kepada para tenaga medis seperti dokter dan perawat yang tiada henti berjuang menyembuhkan para pasien patut dilakukan. Demikian juga para pemerintah yang telah berjuang mengurus rakyat yang membangkang terhadap aturan pemerintah. Selain itu, para murid juga telah banyak mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet untuk belajar melalui media daring. Begitu pula dengan orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau di rumahkan di masa pandemik ini. | ||
+ | |||
+ | Baik dan buruk akan selalu ada di dunia. Janganlah terlalu bersedih dengan keadaan saat ini. Kita harus meyakini bahwa segala hal yang buruk dapat segera berlalu. Ikuti anjuran pemerintah untuk tinggal di rumah dan jangan bepergian hingga virus ini dinyatakan hilang. Lakukan pekerjaan yang dapat mengusir kejenuhan dan dapat mendatangkan penghasilan. Tetaplah menjaga kesehatan dan senantiasa mohon keselamatan kepada Sang Pencipta. Semoga wabah penyakit ini egera hilang. Rahayu! (diterjemahkan oleh @YesiCandrika BASAbaliWiki | ||
|Authors=Wayan Antari, | |Authors=Wayan Antari, | ||
}} | }} |
Revision as of 05:26, 22 May 2020
- Title (Other local language)
- Photograph by
- Author(s)
- Reference for photograph
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
Enable comment auto-refresher