- Title (Other local language)
- Photograph by
- Ni Putu Ayu Suaningsih
- Author(s)
- Reference for photograph
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
Description
Youtube-Luh Yesi Candrika
In English
In Balinese
Tusing
Pemerintah tusing
Satonden
Minab
In Indonesian
Pemerintah tidak hanya berdiam diri melihat warga Bali terkena Virus Corona. Semenjak Covid-19 sampai ke Bali, Bapak Gubernur Bali, yaitu I Wayan Koster telah mengeluarkan surat edaran nomor 7194 Tahun 2020 tentang aturan kepada masyarakat Bali tidak diizinkan untuk membuat acara yang sifatnya berkumpul atau berkerumun, belajar di rumah, bekerja di rumah, dan melakukan aktivitas spiritual di rumah masing-masing. Pemerintah mengeluarkan aturan yang demikian penyebaran Virus Corona tidak semakin meluas. Semenjak aturan itu di keluarkan, serentak masyarakat melakukan aktivitasnya di rumah, sekolah diliburkan, dan para pekerja swasta banyak yang kehilangan pekerjaan. Dampak dari merebaknya virus ini juga berimbas pada batalnya tradisi pengarakan ogoh-ogoh pada saat hari pangrupukan. Sementara itu, pemujaan yang biasa dilakukan saat Sasih Kadasa yang disebut dengan Bhatara Turun Kabeh hanya boleh dilakukan dari rumah. Selain itu, acara tahunan seperti PKB (Pesta Kesenian Bali) yang biasanya didakan setiap bulan Juni pun urung dilakukan.
Banyak dampak negatif atau buruk dari merebaknya Virus Corona dalam kehidupan manusia. Namun, di sisi lain ada pula dampak positif yang dirasakan saat pandemik ini, yaitu saat semua orang tinggal di rumah polusi udara yang diakibatkan asap kendaraan semakin berkurang dan masyarakat semakin berhati-hati menjaga kesehatan. Selain itu, masyarakat Bali pada khususnya menjalankan ritual upacara keagamaanya dengan sangat sederhana, misalnya pelaksanaan upacara pernikahan, potong gigi, satu bulan tujuh hari, serta pelaksanaan upacara lainnya. Sementara itu, yang paling utama yaitu seluruh anggota keluarga dapat berkumpul.
Sebelum adanya peraturan dari pemerintah untuk tinggal di rumah saja, tidak sedikit orang yang jarang dapat berkumpul dengan keluarganya. Biasanya para suami sudah berangkat pagi-pagi sekali hingga sore hari untuk bekerja. Sementara itu, sang istri yang diam di rumah disibukkan dengan pekerjaan rumah. Di sisi lain, anak-anak harus bersekolah dari pagi hingga siang hari. Belum lagi pada sore harinya mereka harus melakukan kerja kelompok. Setibanya seluruh anggota keluarga di rumah, biasanya hari sudah petang, sehingga waktu untuk berdiskusi maupun berbagi canda tawa bersama keluarga sangatlah sulit. Belum lagi jika bekerja dengan jarak yang jauh dari rumah, misalnya saja merantau ke kota atau bekerja ke luar negeri. Apabila dalam kondisi yang demikian, tentu saja berkumpulnya seluruh anggota keluarga menjadi sangat sulit. Akan tetapi, semenjak adanya Covid-19 yang dialami oleh masyarakat hampir di seluruh dunia, semua orang merasa takut untuk pergi ke luar rumah dan lebih memilih untuk tinggal di rumah. Para pekerja yang bekerja hingga ke luar negeri pun pada akhirnya kini telah pulang ke kampung. Semua orang bekerja dari rumah, para siswa belajar dari rumah, dan melakukan aktivitas sembahyang pun dari rumah.
Sebelum adanya wabah Virus Corona, tidak sedikit terjadi perselisihan sesama saudara, tetapi akhir-akhir ini karena intensitas pertemuan yang justru menjadi tinggi membuat saudara yang demikian justru semakin dekat. Bahkan saling membantu dalam membuat sarana upacara untuk memohon keselamatan untuk seluruh anggota keluarga. Dalam situasi seperti sekarang ini, semua orang mendapatkan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, berbincang-bincang, bercanda tawa, maupun terkadang sesekali berselisih paham dengang keluarga mereka. Para orang tua juga mendapatkan kesempatan untuk lebih banyak menasehati anak-anak mereka, mengenai hal-hal yang baik dan buruk, sehingga anak-anak mereka memiliki pegangan hidup dalam kehidupan. Keluarga merupakan hal yang utama, tetapi tidak sedikit orang juga yang lupa dengan keluarga mereka karena mengejar harta dan kekayaan. Akan tetapi, dampak positif dari Covid-19 ini memberikan pelajaran berarti mengenai pentingnya memberikan perhatian pada keluarga masing-masing.
Mungkin saja adanya wabah penyakit Virus Corona merupakan kehendak Sang Pencipta agar umat manusia dapat senantiasa mengingat keluarga, orang tua, putra-putri, dan menjaga hubungan persaudaraan agar tetap harmonis. Jangan sampai karena Covid-19, kita menjadi acuh. Alangkah lebih baik untuk tetap menjaga hubungan baik, senantiasa tersenyum, rajin berdoa, dan mengikuti instruksi pemerintah. Hal yang terpenting dalam situasi seperti sekarang ini yaitu senantiasa ingat untuk menjaga kesehatan diri dengan cara rajin mencuci tangan, menjaga jarak berbicara dengan orang lain, dan ingat menggunakan masker jika ingin pergi ke luar rumah. Dalam kehidupan ini memang ada berbagai tantangan. Semoga saja wabah penyakit ini dapat segara hilang. (diterjemahkan oleh @YesiCandrika BASAbaliWiki)
Enable comment auto-refresher