Difference between revisions of "Folktale I Ketimun Mas"
From BASAbaliWiki
m (Alexey123 moved page I Ketimun Mas to Folktale I Ketimun Mas: Robot adding prefix) |
|||
Line 29: | Line 29: | ||
Suba ada asedengan jlema, pesu lantas I Ketimun Mas. Ateha mulihne baan I Meong teken I Bikul. Neked jumahne, nyagjang memenne, kendel pesan kenehne. “Dewa Ratu, cening Ketimun Mas. Mara teka, aget pesan Meme!” I Meong teken I Bikul lantas upahina be bajo asok teken padi abodag. I Meong nyuang be bajone asok, I Bikul makatang padine abodag. Keto katuturanne I Ketimun Mas. | Suba ada asedengan jlema, pesu lantas I Ketimun Mas. Ateha mulihne baan I Meong teken I Bikul. Neked jumahne, nyagjang memenne, kendel pesan kenehne. “Dewa Ratu, cening Ketimun Mas. Mara teka, aget pesan Meme!” I Meong teken I Bikul lantas upahina be bajo asok teken padi abodag. I Meong nyuang be bajone asok, I Bikul makatang padine abodag. Keto katuturanne I Ketimun Mas. | ||
+ | |Description text id=Diceritakan dahulu kala. ada seorang janda memiliki satu orang anak perempuan, diberinama I Ketimun Mas. Mereka tingga diujung desa, Desa dauh yeh, dekat dengan hutan. | ||
+ | |||
+ | Diceritakan sekarang saat pagi hari, Ibunya akan pergi ke pasar. Berpesanlah ibunya kepada anaknya, "Nak, nak Ketimun Mas, Ibu akan pergi ke pasar. Kamu diam di rumah, nanti diberi dioleh-oleh jajan. Di dalam kamar kamu diam, kunci pintunya. | ||
+ | Kalau ada yang mememanggil- manggil selain ibu, jangan dibukakan pintu!" | ||
+ | |||
+ | Diceritakan sekarang I Ketimun Mas, diam di dalam kamar dengan pintu terkunci. Tiba-tiba datang Raksasa memanggil-manggil, suaranya besar dan tidak jelas, | ||
+ | "Nak, nak Ketimun Mas, ibu datang, bukakan ibuk pintu!" Diperhatikan suara itu oleh Ketimun Mas "Ini, suaranya siapa yaaa? Kenapa besar dan tidak jelas? Bah, bukan ibu." Begitulah pikiran I Ketimun Mas. Raksasa tidak dibukakan pintu, lalu raksasa itu pergi | ||
+ | |||
+ | Diceritakan sekarang ibunya datang. dibukakanlah pintu, I Ketimun Mas memberitahu ibunya, "Bu, baru saja ada orang memanggil- manggil. Suaranya besar dan tidak jelas. Beh, Saya sangat takut. Tidak berani saya membukakan pintu." Perasaan ibunya sangat senang. Ketimun Mas dibelikan jajan satu tekor. Sambil berkata "Tauhukah kamu yang memanggil- manggil tadi? Itu Raksasa. Kalau itu dibukakan pintu, pasti kamu dibawa lari." | ||
+ | |||
+ | Keesokan harinya, ibunya ke pasar lagi. Saat akan berangkat, ibunya berpesan lagi, "Nak, nak, ibu mau ke pasar. Di kamar diam, kunci pintunya. Ingat kata ibu yang kemarin. Kalau bukan ibu yang memanggil, jangan sekali- sekali membukakan pintu!" | ||
+ | |||
+ | Diceritakan sekarang Raksasa, akan datang lagi ke rumah I Ketimun Mas. Di jalan dia melihat seorang pengembala bebek. Didekatilah pengembala itu, badannya gemetaran keluar keringat karena takutnya. Raksasa berkata "Hai, jero pengembala bebek, silahkan kerumahnya Ketimun Mas. Nanti kalau ibunya tidak ada di rumah, panggil Ketimun Mas, "Pengembala menjawab, "Bebek saya tidak ada yang menjaga. "Raksasa marah, "Kalau tidak mau, Nanti kamu yang tak makan. Perut aku lapar." Baru ngomong seperti itu, pengembala bebek langsung mau. | ||
+ | |||
+ | Didadpati rumah Ketimun Mas sepi. Raksasa berkata kepada pengembala "yaaa, sana panggil Ketimun Mas. Dia ada di dalam kamar dengan pintu terkunci. nyaringkan suaranya, seperti suara ibunya!" | ||
+ | |||
+ | Nak, nak Ketimun Mas. Tolong bukakan ibu pintu!"I Ketimun Mas merasa senang. Dikira ibunya yang datang. Pintunya dibuka. Tiba-tiba Ketimun Mas langsung diambil dan langsung di bawa lari oleh Raksasa. Ketimun Mas menangis sambil menjerit- jerit | ||
|Linked place=Bali | |Linked place=Bali | ||
|Information about folktale={{Folktale/Information | |Information about folktale={{Folktale/Information |
Enable comment auto-refresher