Sivaratri means ‘night of Siva’. This holiday falls once a year in January, a day before new moon’s day of month Kapitu. If a Hindu mentions ‘a day’, it always means from sunrise until the next sunrise. It is quite different from modern day calculation which starts at midnight.
At the night of Sivaratri, Lord Siva does deep meditation, called samadhi. The Balinese stay awake in the entire night to pray and meditate. It is advised that people contemplate their mind in order to control it over good and bad.
Commonly, the Balinese pray on Sivaratri day at Pura Dalem temple, for it is a holy place for Lord Siva according to Balinese Hindu tradition. Other than Pura Dalem, some other people stay up at school’s temple, Jagatnatha temples or any other big temples in Bali and Indonesia. Sivaratri is not only celebrated in Bali, but also by the Hindus throughout the globe.
ABOUT SINS
According to various sources, sin is like a tree that can grow from seed to bear fruit. Its nutrition is obtained from human karma (actions). There are 3 types of sins:
1) Sins that are still in the form of seeds in the sarira soul. This sin is manifested in the form of evil thoughts, desire, lust and anger. If you often dream of doing certain things, it's probably the effect of a seed of sin in a previous life. If you often fantasize about things that are not, that is the effect of the seeds of sin that are still in the suksma sarira (subtle body). The bad desire that is so passionate is also the effect of this sin which is still a seed.
2) Sins that have grown in suksma sarira. If you have growing sin within your sarira soul, the effect will be your inability to control yourself from doing wrong, even though you sometimes know it is wrong. Another effect is, you can't leave wrong associations and it's hard to break away from bad habits.
3) Sin that has bear fruit. If your sins have been fruitful (fruit of karma), then you will experience bad things in your life. You experience illness, sorrow, disaster, accident and so on according to the bad deeds you have done in the past.
So, those sins can't disappear instantly just by staying up late, guys! Need a process of introspection and avoid the wrong association. Let's keep the spirit up!
Sivaratri berarti ‘malam Siva’. Hari raya ini jatuh setahun sekali di bulan Januari, sehari sebelum tilem Kapitu. Apabila orang Hindu menyebut satu hari, maka itu berarti dari matahari terbit hingga matahari terbit berikutnya, bukan dihitung dari tengah malam.
Pada malam Sivaratri, Bhatara Siva melakukan samadhi. Masyarakat Bali melakukan jagra, atau begadang semalam suntuk untuk bersembahyang dan bermeditasi. Pada malam Sivaratri, masyarakat Bali diharapkan mengheningkan pikiran agar mampu memilah antara kebajikan dan keburukan.
Biasanya, masyarakat Bali melakukan persembahyangan Sivaratri di Pura Dalem, sebab Pura Dalem adalah tempat suci untuk memuja Bhatara Siva menurut tradisi Hindu di Bali. Tidak hanya di Pura Dalem, ada juga sebagian masyarakat yang melek semalam suntuk di parahyangan sekolah, Pura Jagatnatha atau pura-pura besar lainnya di seluruh Bali dan Indonesia. Sivaratri tidak hanya dirayakan di Bali, namun juga oleh umat Hindu di seluruh dunia.
TENTANG DOSA
Menurut berbagai sumber sastra, dosa diibaratkan seperti sebuah pohon yang bisa tumbuh dari benih hingga berbuah. Nutrisinya didapatkan dari karma (perbuatan) manusia. Ada 3 jenis dosa:
1) Dosa yang masih berupa benih di suksma sarira. Dosa ini terwujud berupa pikiran-pikiran jahat, keinginan, nafsu dan kemarahan. Kalau kamu sering bermimpi melakukan perbuatan tertentu, itu kemungkinan adalah efek dari benih dosa di kehidupan sebelumnya. Kalau kamu sering mengkhayalkan hal-hal yang tidak-tidak, itu adalah efek dari benih dosa yang masih ada dalam suksma sarira (badan halus). Keinginan buruk yang begitu menggebu-gebu juga merupakan efek dari dosa yang masih berupa benih ini.
2) Dosa yang telah tumbuh dalam suksma sarira. Kalau kamu punya dosa yang sedang tumbuh dalam suksma sarira-mu, efeknya adalah ketidakmampuan kamu untuk mengendalikan diri dari perbuatan yang salah, meskipun kamu kadang-kadang tahu itu salah. Efek yang lain adalah, kamu tidak bisa meninggalkan pergaulan yang salah dan sulit melepaskan diri dari kebiasaan yang buruk.
3) Dosa yang telah berbuah. Apabila dosamu telah berbuah (buah karma), maka kamu akan mengalami hal buruk dalam kehidupanmu. Kamu mengalami penyakit, kesedihan, bencana, kecelakaan dan sebagainya sesuai dengan perbuatan buruk yang pernah kamu lakukan di masa lalu.
Jadi, dosa-dosa itu tidak bisa hilang seketika hanya dengan begadang. Perlu proses introspeksi dan menghindari pergaulan yang salah. Semangat!
Sumber: Kitab Jiwa Dharma
Enable comment auto-refresher