Difference between revisions of "Literature Rumah Singgah untuk Pengungsi di Indonesia Jadi Solusi Tata Kelola Minimal Risiko Melalui Posko Daring Darurat"
Dwayuwidya (talk | contribs) |
JuriWikithon (talk | contribs) |
||
(3 intermediate revisions by 2 users not shown) | |||
Line 4: | Line 4: | ||
{{Literature | {{Literature | ||
|Page Title id=Rumah Singgah untuk Pengungsi di Indonesia Jadi Solusi Tata Kelola Minimal Risiko Melalui Posko Daring Darurat | |Page Title id=Rumah Singgah untuk Pengungsi di Indonesia Jadi Solusi Tata Kelola Minimal Risiko Melalui Posko Daring Darurat | ||
+ | |Page Title en=Shelter Houses for Refugees in Indonesia Become a Minimal Risk Management Solution through Emergency Online Command Posts | ||
|Photograph=20220518T021831162Z734057.jpg | |Photograph=20220518T021831162Z734057.jpg | ||
|Photograph reference=I Dewa Ayu Istri Kania Maheswari Dewi SMPN 2 Denpasar | |Photograph reference=I Dewa Ayu Istri Kania Maheswari Dewi SMPN 2 Denpasar | ||
+ | |Description text=Russia began carrying out military aggression against Ukraine on February 24, 2022. According to The Conversation, President Joko Widodo has made a very clear statement that all parties involved must exercise restraint and war should not occur. This attitude shows the principle of Indonesian diplomacy which applies a free and active foreign policy. Still on the same source, according to Law No. 37 of 1999, free and active foreign policy means that Indonesia is free to determine its attitude without being tied to one of the world's political axes and is active in global conflict resolutions that always call for peace between conflicting parties without accusing or taking sides. | ||
+ | |||
+ | According to the theory of Push and Pull Factors, war is one of the factors driving people to flee. Meanwhile, countries that are relatively safe in terms of political conditions, such as Indonesia, have become a strategic destination for refugees. Therefore, Indonesia needs to prepare itself to strengthen refugee governance in order to minimize the risks caused by the increasing number of refugees in Southeast Asia. | ||
+ | |||
+ | In this regard, providing solutions in managing refugees should be problem-based. Some of the reasons why refugees leave their country are because of the unstable security, lack of comfort, and inability to fulfill daily needs. Because of those problems, Indonesia must try to help make refugees feel like living in their own homes, full of security, comfort, and all their daily needs met. The solution to this is to create a program “House for Refugees in Indonesia”. This program is created to accommodate the refugees, not in emergency posts or tents where the atmosphere is terrible, but in people’s homes. However, the technical distribution is arranged through online shelter so that everything is managed properly. The government can set up an online shelter before giving refugees a place to live in people’s homes. In this online shelter, there will be 4 features listed, namely the Refugee Family Identity feature, the Prospective Shelter Host Feature, the Social Media Feature, and the Sharing Feature. The following is an explanation of each. | ||
+ | |||
+ | 1. Refugee Family Identity Feature | ||
+ | When entering the Indonesian border, refugees must fill in refugee data at the online shelter so that all refugees are recorded. The data entered must be complete, starting from name, place and date of birth, address of origin, email and social media accounts. This data is filled in by each family so that everyone’s data is combined in one family. Thus, the mapping of potential shelter houses for refugees per family becomes easier. | ||
+ | |||
+ | 2. Identity of the Prospective Shelter Host | ||
+ | Before accommodating the refugees, the government must have carried out emergency socialization to the local community through regional leaders so that the online shelter with features for potential shelter hosts can be filled. It should be stated that this program is voluntary but in full coordination with the central and local governments in meeting the needs of the refugees. In this feature, the shelter host must fill in complete data about the shelter house, for example the address, specifications of the shelter house, number of families in the house, conditions around the shelter house, and others related to the feasibility of the house as a shelter for refugees. Thus, the online shelter admin can easily find out how many houses are available and match them with the number of families who will live in the shelter houses. In addition, this mapping is also carried out to ensure that refugees with large families could be accommodated in several neighboring shelter houses that are close together. | ||
+ | |||
+ | 3. Social Media Feature | ||
+ | This feature is very useful to keep the refugees connected even though they live in different shelters. Of course, this feature can only be used by all parties who have filled out the Refugee Family Identity feature and the Prospective Shelter Host feature. Thus, the refugees will still feel safe and comfortable because their families are still in good condition and are continuously monitored. | ||
+ | |||
+ | 4. Sharing Room Feature | ||
+ | In this feature, all parties can make donations in the form of money, goods, or services. If people want to donate money, they can coordinate directly with the financial coordinator for the technical transfer of funds. If people want to donate goods, they can coordinate directly with the procurement coordinator for technical logistics delivery. If they want to become a service volunteer, such as being a teacher, health worker, chef, nutritionist, child psychologist, and so on, they can coordinate with the service need mapping coordinator. Beforehand, donors and volunteers had to fill in personal identification data in this feature, such as name, address, telephone number, and the amount of money, type of goods, or services they wish to contribute for charity. | ||
+ | |||
+ | In fact, if this program can be implemented properly, the central and local governments will receive feedback from refugees who may come from various professional fields. We can use this as a place for comparative studies from two different countries in the fields of education, health, agriculture, nutrition, finance, and others. The stability of this program will certainly make refugees more independent and confident to rise from adversity caused by war. | ||
|Description text ban=Rusia sampun ngawitin agresi militer ring Ukraina duk tanggal 24 Februari 2022. Manut ring The Conversation, Presiden Joko Widodo sampun nyobiahang indik sami sane nyarengin mangda mawas diri tur rebat punika nenten kamargiang. | |Description text ban=Rusia sampun ngawitin agresi militer ring Ukraina duk tanggal 24 Februari 2022. Manut ring The Conversation, Presiden Joko Widodo sampun nyobiahang indik sami sane nyarengin mangda mawas diri tur rebat punika nenten kamargiang. | ||
Line 45: | Line 65: | ||
Sesungguhnya, jika program ini bisa terlaksana dengan baik, Indonesia, baik pemerintah pusat maupun daerah akan mendapatkan timbale balik dari pengungsi yang mungkin berasal dari bidang profesi yang beragam. Hal ini bisa kita manfaat sebagai ajang studi banding dari dua negara yang berbeda di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, gizi, keuangan, dan lain-lain. Stabilitas program ini tentu akan membuat pengungsi kian mandiri dan percaya diri untuk bangkit dari keterpurukan akibat perang. | Sesungguhnya, jika program ini bisa terlaksana dengan baik, Indonesia, baik pemerintah pusat maupun daerah akan mendapatkan timbale balik dari pengungsi yang mungkin berasal dari bidang profesi yang beragam. Hal ini bisa kita manfaat sebagai ajang studi banding dari dua negara yang berbeda di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, gizi, keuangan, dan lain-lain. Stabilitas program ini tentu akan membuat pengungsi kian mandiri dan percaya diri untuk bangkit dari keterpurukan akibat perang. | ||
|Authors=I Dewa Ayu Istri Kania Maheswari Dewi | |Authors=I Dewa Ayu Istri Kania Maheswari Dewi | ||
+ | |Jury comments=Memiliki simpati dan Empati adalah hal yang sangat penting di masyarakat. Apalagi terhadap para Korban atau Penyintas dari Bencana baik Bencana alam ataupun bencana kemanusiaan seperti peperangan. | ||
+ | Sebagian besar opini yang telah ditulis, sudah sangat menunjukkan hal tersebut, bahkan sudah sampai dengan strategi dan aturan yang berlaku soal pengungsian. | ||
+ | Semoga dari opini, bisa memantik ke diskusi lalu ke aksi di lapangan kedepannya. Rahayu. | ||
+ | |||
+ | IDA BAGUS PUTU WAHYU PERMANA | ||
+ | IDEP FOUNDATION-YAYASAN IDEP SELARAS ALAM | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | Ada sejumlah karya dengan pemikiran yang menarik, sayangnya hanya inti pemikiran itu yang dituliskan sehingga karyanya menjadi teramat pendek dan menghalangi saya untuk memahami alasan-alasan di balik lahirnya pemikiran tersebut maupun argumentasi-argumentasi untuk menguatkan pemikiran tersebut. Karya opini pada hakikatnya bertujuan meyakinkan pembaca untuk mendukung pemikiran yang disampaikan oleh si penulis. Oleh karena itu sangat penting untuk menguraikan alasan dan argumentasi dari setiap pemikiran yang disampaikan. | ||
+ | Ada pula sejumlah peserta yang terlalu bersemangat dalam memberikan informasi latar belakang. Cerita tentang penyebab perang di Ukrainia dipaparkan panjang lebar hingga 4-5 paragraf sedangkan buah pemikirannya tentang solusi dalam menangani pengungsi hanya sepanjang 2 paragraf. Hal ini berpeluang besar mengaburkan inti tulisan tersebut dan melelahkan pembaca. | ||
+ | Artinya, para penulis karya-karya tersebut harus belajar untuk menentukan apa inti pemikiran mereka dan kemudian merangkai informasi, fakta, dan data semata-mata untuk memperkuat dan memperjelas inti pemikiran tersebut. | ||
+ | |||
+ | I WAYAN JUNIARTA | ||
+ | JURNALIS | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | Komentar saya thd hampir 119 naskah Wikithon, secara umum membahas ttg teori saja dan penerapannya tidak nampak jika dikaitkan dengan petunjuk inti "Bagaimana sikap dan tanggung jawabmu" jadi apa yg anda terapkan secara nyata ada beberapa tulisan belum mengarah. | ||
+ | Terhadap tulisan pemenang disana nampak gambaran umum dan teori, kemudian sudah mengerucup tentang tahspan tahapan yg bisa dilaksanakan sampai lingkup personal dan bukan hanya pemerintah atau negara melainkan peran aktif sebagai personal yg merupakan bagian dr masyarakat sudah nampak. | ||
+ | |||
+ | DRA. NI LUH PUTU BUDIARI, MMA | ||
+ | KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL PADA DINAS SOSIAL P3A PROVINSI BALI | ||
|Topic=Refugees | |Topic=Refugees | ||
− | |SummaryTopic id= | + | |SummaryTopic=House for Refugees in Indonesia |
− | |Winner= | + | |SummaryTopic id=Rumah Singgah untuk Pengungsi di Indonesia |
+ | |SummaryTopic ban=Genah pasinggahan majeng para pararudan ring Indonesia | ||
+ | |Winner=Yes | ||
|Competition=Pengungsi | |Competition=Pengungsi | ||
|Question=What is your attitude and responsibility to refugees who come to your area because of a conflict such as what's happening in Ukraine? | |Question=What is your attitude and responsibility to refugees who come to your area because of a conflict such as what's happening in Ukraine? |
Latest revision as of 13:49, 28 May 2022
- Title (Other local language)
- Photograph by
- Author(s)
- Reference for photograph
- I Dewa Ayu Istri Kania Maheswari Dewi SMPN 2 Denpasar
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- Competition
- Pengungsi
Jury comments
Memiliki simpati dan Empati adalah hal yang sangat penting di masyarakat. Apalagi terhadap para Korban atau Penyintas dari Bencana baik Bencana alam ataupun bencana kemanusiaan seperti peperangan.
Sebagian besar opini yang telah ditulis, sudah sangat menunjukkan hal tersebut, bahkan sudah sampai dengan strategi dan aturan yang berlaku soal pengungsian. Semoga dari opini, bisa memantik ke diskusi lalu ke aksi di lapangan kedepannya. Rahayu.
IDA BAGUS PUTU WAHYU PERMANA IDEP FOUNDATION-YAYASAN IDEP SELARAS ALAM
Ada sejumlah karya dengan pemikiran yang menarik, sayangnya hanya inti pemikiran itu yang dituliskan sehingga karyanya menjadi teramat pendek dan menghalangi saya untuk memahami alasan-alasan di balik lahirnya pemikiran tersebut maupun argumentasi-argumentasi untuk menguatkan pemikiran tersebut. Karya opini pada hakikatnya bertujuan meyakinkan pembaca untuk mendukung pemikiran yang disampaikan oleh si penulis. Oleh karena itu sangat penting untuk menguraikan alasan dan argumentasi dari setiap pemikiran yang disampaikan.
Ada pula sejumlah peserta yang terlalu bersemangat dalam memberikan informasi latar belakang. Cerita tentang penyebab perang di Ukrainia dipaparkan panjang lebar hingga 4-5 paragraf sedangkan buah pemikirannya tentang solusi dalam menangani pengungsi hanya sepanjang 2 paragraf. Hal ini berpeluang besar mengaburkan inti tulisan tersebut dan melelahkan pembaca.
Artinya, para penulis karya-karya tersebut harus belajar untuk menentukan apa inti pemikiran mereka dan kemudian merangkai informasi, fakta, dan data semata-mata untuk memperkuat dan memperjelas inti pemikiran tersebut.
I WAYAN JUNIARTA JURNALIS
Komentar saya thd hampir 119 naskah Wikithon, secara umum membahas ttg teori saja dan penerapannya tidak nampak jika dikaitkan dengan petunjuk inti "Bagaimana sikap dan tanggung jawabmu" jadi apa yg anda terapkan secara nyata ada beberapa tulisan belum mengarah. Terhadap tulisan pemenang disana nampak gambaran umum dan teori, kemudian sudah mengerucup tentang tahspan tahapan yg bisa dilaksanakan sampai lingkup personal dan bukan hanya pemerintah atau negara melainkan peran aktif sebagai personal yg merupakan bagian dr masyarakat sudah nampak.
DRA. NI LUH PUTU BUDIARI, MMA
KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL PADA DINAS SOSIAL P3A PROVINSI BALIDescription
In English
In Balinese
In Indonesian
Enable comment auto-refresher