Difference between revisions of "Folktale Taluh Mas"
From BASAbaliWiki
(Created page with "{{PageSponsor}} {{Folktale |Page Title=Taluh Mas |Photograph=Taluh.jpg |Photograph reference link=www.pixabay.com |Description text ban=Kacerita di Banjar Kawan, ada daha tua...") |
|||
Line 14: | Line 14: | ||
Perawan tua berambut hitam akhirnya mengetahui penyebab tetanngganya jadi kaya. Dia pun sembunyi-sembunyi mendatangi rumah tetangganya, niatnya mencuri burung dara. Setiba di rumah tetangganya, dia pun menangkap burung dara dan dibawa pulang. Sesampai di rumah, burung itu dimasukkan kandang, harapannya cepat bertelur emas. Namun burung itu tak kunjung bertelur. Lama sudah perawan tua berambut hitam menunggu, namun burung itu tak kunjung bertelur. Ia pun marah dan berniat memelintir leher burung itu. Baru buka pintu sangkar, burung dara itu berubah wujud jadi ular besar berkepala 20. | Perawan tua berambut hitam akhirnya mengetahui penyebab tetanngganya jadi kaya. Dia pun sembunyi-sembunyi mendatangi rumah tetangganya, niatnya mencuri burung dara. Setiba di rumah tetangganya, dia pun menangkap burung dara dan dibawa pulang. Sesampai di rumah, burung itu dimasukkan kandang, harapannya cepat bertelur emas. Namun burung itu tak kunjung bertelur. Lama sudah perawan tua berambut hitam menunggu, namun burung itu tak kunjung bertelur. Ia pun marah dan berniat memelintir leher burung itu. Baru buka pintu sangkar, burung dara itu berubah wujud jadi ular besar berkepala 20. | ||
Perawan tua berambut hitam kaget bukan kepalang. Ia menjerit-jerit minta tolong. Warga pun berdatangan, ada yang bawa tombak, ada pula bawa kayu untuk membunuh ular itu. Setiba warga di rumah perawan tua berambut hitam, ular itu kembali berubah wujud jadi burung dara lalu terbang ke hutan. Warga bengong melihat ada burung dara sakti, sangkaan mereka itu adalah perwujudan Tuhan. Warga pun batal membantu perawan tua berambut hitam karena semasa hidupnya, perempuan tua itu tak suka menolong sesama. | Perawan tua berambut hitam kaget bukan kepalang. Ia menjerit-jerit minta tolong. Warga pun berdatangan, ada yang bawa tombak, ada pula bawa kayu untuk membunuh ular itu. Setiba warga di rumah perawan tua berambut hitam, ular itu kembali berubah wujud jadi burung dara lalu terbang ke hutan. Warga bengong melihat ada burung dara sakti, sangkaan mereka itu adalah perwujudan Tuhan. Warga pun batal membantu perawan tua berambut hitam karena semasa hidupnya, perempuan tua itu tak suka menolong sesama. | ||
+ | |Topic=Tantri Stories | ||
}} | }} |
Enable comment auto-refresher