How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.
Difference between revisions of "Covid Kuala Nekepin Bibih (I Wayan Kuntara)"
(Robot edits competition category) |
|||
Line 8: | Line 8: | ||
|Description text id=Semenjak penyakit Covid-19 menimpa dunia, semua orang dari kecil hingga tua diharapkan menggunakan masker ketika keluar rumah. Hal itu bagus untuk memutus atau menghalangi penyakit Covid-19 antar warga. Yang paling mudah terkena penyakit Covid-19 ini biasanya orang yang sudah tua. Peringatan seperti itu memberikan dampak kepada kelompok lanjut usia di pedesaan yang mayoritas sehari-hari bercocok tanam di sawah. Rasanya sesak sekali bekerja di sawah menggunakan masker. Warga lanjut usia belum tahu jelas cara menggunakan masker yang baik, “agar sekedar menutupi bibir saja”, hanya itu yang diketahui warga lanjut usia tentang penggunaan masker. Apalagi masker yang sehari-hari digunakan oleh warga lanjut usia ke sawah kebanyakan tidak diganti walaupun sudah kotor. Maka ibarat menghindari kuburan bertemu pemakaman. Menghindari Covid-19, menemui penyakit yang lain. Permasalahan menggunakan masker memang hal yang mudah dilaksanakan, tetapi ketidaktahuan warga lanjut usia memahami penyakit Covid-19 dan rasanya sangat aneh jika menggunakan masker ketika bercocok tanam di sawah. Penyakit Covid-19 sungguh berat sekali dipahami oleh kelompok lanjut usia. Tidak berbeda halnya dengan kehidupan kelompok lanjut usia di desa. Sesungguhnya Covid-19 ini membuat kita semua seperti ayam yang ditaburi injin/pulut hitam. Mungkin orang yang merasa paham dengan situasi Covid-19 ini juga tidak benar-benar mengerti dan tahu tentang penyelesaian yang baik untuk menghilangkan penyakit Covid-19. Tetapi, harapan kita semua agar wabah besar cepat hilang, agar dunia tidak sepi. | |Description text id=Semenjak penyakit Covid-19 menimpa dunia, semua orang dari kecil hingga tua diharapkan menggunakan masker ketika keluar rumah. Hal itu bagus untuk memutus atau menghalangi penyakit Covid-19 antar warga. Yang paling mudah terkena penyakit Covid-19 ini biasanya orang yang sudah tua. Peringatan seperti itu memberikan dampak kepada kelompok lanjut usia di pedesaan yang mayoritas sehari-hari bercocok tanam di sawah. Rasanya sesak sekali bekerja di sawah menggunakan masker. Warga lanjut usia belum tahu jelas cara menggunakan masker yang baik, “agar sekedar menutupi bibir saja”, hanya itu yang diketahui warga lanjut usia tentang penggunaan masker. Apalagi masker yang sehari-hari digunakan oleh warga lanjut usia ke sawah kebanyakan tidak diganti walaupun sudah kotor. Maka ibarat menghindari kuburan bertemu pemakaman. Menghindari Covid-19, menemui penyakit yang lain. Permasalahan menggunakan masker memang hal yang mudah dilaksanakan, tetapi ketidaktahuan warga lanjut usia memahami penyakit Covid-19 dan rasanya sangat aneh jika menggunakan masker ketika bercocok tanam di sawah. Penyakit Covid-19 sungguh berat sekali dipahami oleh kelompok lanjut usia. Tidak berbeda halnya dengan kehidupan kelompok lanjut usia di desa. Sesungguhnya Covid-19 ini membuat kita semua seperti ayam yang ditaburi injin/pulut hitam. Mungkin orang yang merasa paham dengan situasi Covid-19 ini juga tidak benar-benar mengerti dan tahu tentang penyelesaian yang baik untuk menghilangkan penyakit Covid-19. Tetapi, harapan kita semua agar wabah besar cepat hilang, agar dunia tidak sepi. | ||
|Photograph=Swagina anak lingsir di panepi siring.jpg | |Photograph=Swagina anak lingsir di panepi siring.jpg | ||
+ | |Competition=Caption | ||
}} | }} |
Enable comment auto-refresher