Search by property
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Mudah + (murah)
- Bares + (murah hati)
- Embit + (banyak)
- Lendi + (murid calonarang)
- Murid-muride + (murid-murid itu)
- Mamongor + (memurkai)
- Genten + (utuh)
- Lubak + (luwak)
- Rase + (musang)
- Lubak injin + (musang yang warna bulunya hitam)
- Lubak ketan + (musang yang warna bulunya keputih-putihan)
- Panglalah + (wabah)
- Dangdang + (masak)
- Rangrang + (gerak dalam tarian topeng saat mengangkat kain)
- Masan + (musim)
- Rare angonan + (musim saat orang dewasa melakukan permainan anak-anak)
- Larud + (lenyap)
- Dikapan + (mustahil)
- Duga + (sangka)
- Joh para + (mustahil, tidak mungkin)
- Meseh + (musuh)
- Musuh + (musuh)
- Duratmaka + (penjahat)
- Satru + (musuh)
- Ripu + (musuh (alus singgih: tingkatan bahasa (ang … musuh (alus singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati)musuh (alus singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati)au menjunjung lawan bicara yang dihormati))
- Titih di pedeman + (pengguna ilmu hitam)
- Ebahanga + (musuh, manusia, bertengkrar, pohon-pohon, perabotan)
- Paum + (rapat)
- Paruman + (musyawarah)
- Igum + (musyawarah)
- Pigumang + (rundingkan)
- Sasah + (pertimbangkan)
- Nabi + (nabi)
- Angkihan + (nafas)
- Engkah + (nafas yang keluar melalui mulut)
- Pangupa jiwa + (nafkah)
- Kama + (nafsu)
- Raga + (badan)
- Naga + (naga)
- Basuki + (naga)
- Naga banda + (naga banda)
- Sumping + (nagasari)
- Ngamenekang + (naik)
- Menek + (naik)
- Munggah + (naik)
- Menekan + (naik)
- Regah + (naik)
- Dungkap + (naik)
- Tincap + (naik)
- Madokaran + (naik dokar)
- Makapalan + (naik kapal)
- Ngenjet + (melengkung)
- Penekin + (naiki)
- Unggahang + (naikkan)
- Penekang + (naikkan)
- Purisia + (najis)
- Bengkung + (bandel)
- Beler + (nakal)
- Pestad + (nakal)
- Betah + (nakal)
- Dangkal + (nakal)
- Dengkal + (nakal)
- Ngendal + (nakal)
- Kejal + (nakal)
- Kaal + (nakal)
- Nakal + (nakal)
- Nglanyig + (nakal)
- Ngranyig + (nakal)
- Nglatir + (nakal)
- Sing nuutang + (tidak menuruti)
- Mrekak + (nakal)
- Dengkil + (nakal)
- Bejigar + (nakal)
- Gudip + (iseng)
- Iat + (nakal, agak kering)
- Jail + (nakal, suka mengganggu)
- Wasta + (nama)
- Wastan + (nama)
- Adan + (nama)
- Aran + (nama)
- Pesengan + (nama)
- Parab + (nama)
- Pasengan + (nama)
- Peséngan + (nama)
- Nama + (nama)
- Papasih + (nama)
- Made + (nama anak kedua)
- Kartika + (nama bulan bali keempat (jatuh pada bulan oktober))
- Nama rupa + (nama dan rupa)
- Ludra + (hari kedelapan dalam perhitungan astawara)
- Wewadanan + (nama ejekan)
- Erangan + (nama hari)
- Pasah + (nama hari pertama dari "tri wara")
- Dangu + (nama hari pertama dari konsep "sanga wara")
- Akara + (nama huruf atau aksara /a/ dalam aksara bali dan sansekerta)
- Jagul + (nama ikan yang besar dan panjang)
- Jaran guyang + (nama jenis ilmu hitam yang menyebabkan orang mabuk cinta)
- Damar kurung + (nama jenis lampu)
- Padang jampi + (nama jenis rumput untuk obat minum)
- Pungkusan + (gelar)
- Dwiwara + (nama kelompok wewaran yang terdiri dari dua)
- Nyoman + (nama khas orang bali)
- Rempeyek + (nama kue dari adonan tepung bercampur kacang digoreng)
- Crorot + (nama kue dengan janur melingkar-lingkar)
- Palguna + (nama lain dari arjuna dalam kisah mahabharata)
- Parta + (nama lain dari arjuna dalam kisah mahabharata)
- Bamadewa + (nama lain dari siwa)
- Pemadé + (rusuk besar pada rumah yang di tengah - tengah)
- Boma + (nama lukisan (ukiran) yang berbentuk muka kala (raksasa))
- Swadana + (biaya sendiri)
- Waduri + (baiduri)
- Darma Sunu + (dharma wangsa)
- Kusamba + (nama salah satu desa di kabupaten klungkung)
- Topeng + (nama tarian)
- Watugunung + (uku ke 30)
- Baus + (nama tumbuhan perdu)
- Sungsang + (terbalik)
- Cenikih + (nama ular air payau)
- Dasawara + (nama wawaran yang jumlahnya 10)
- Pujut + (nama wuku atau minggu ke-15 dalam pawukon)
- Paang + (kebal)
- Dungulan + (nama wuku yang ke 11)
- Parabin + (namai)
- Paseng + (name)
- Grobiag + (nampan)
- Nanah + (nanah)
- Manas + (nanas)
- Nangka + (nangka)
- Kantakipala + (nangka)
- Kandawaka + (nangka)
- Silikaya jawa + (nangka belanda)
- Nyanan + (nanti)
- Enden + (nanti)
- Oget + (tunggu)
- Pungkur wekas + (kelak kemudian)
- Nyaan + (nanti)
- Antosang + (tunggu)
- Jantosang + (tunggulah)
- Prana + (jiwa)
- Ungkak-angkik + (napas)
- Bogolan + (narapidana)
- Narawakya + (pembicara)
- Pabesen + (pesan)
- Piteket + (nasehat)
- Petain + (nasehati)
- Nasi + (nasi)
- Lekeh + (memasak)
- Antanan + (nasi)
- Gembos + (makan)
- Coton + (makan)
- Siut + (dapur)
- Tebog + (anyaman)
- Aron-aron + (nasi)
- Aru + (nasi)
- Ngaru + (nasi)
- Angus + (hangus)
- Sekul + (nasi)
- Yadnya Sesa + (sesajen)
- Nasi brumbun + (nasi berwarna campuran merah, putih, kuning, hitam untuk pelengkap sesajen buta yadnya)
- Nasi jagung + (nasi cacah dari jagung)
- Nasi campur + (nasi campur)
- Nasi sela + (nasi campur ubi)
- Nasi goreng + (nasi goreng)
- Entip + (kerak)
- Nasi pangenduh + (nasi hidangan dalam rangka upacara perkawinan yang diantarkan pihak pengantin pria ke rumah pengantin wanita)
- Nasi suban + (nasi kering dari sesajen-sesajen setelah selesai dipersembahkan)
- Nasi kojong + (nasi kojong)
- Nasi pusuh + (nasi setengah matang yang digunakan sebagai bahan sesajen)
- Nasi angkeb + (nasi untuk pelengkap sajen dalam upacara pitra yadnya)
- Nasi pucuk kulak + (nasi untuk sajen upacara kelahiran berdasarkan panca wara)
- Nasi kepel + (nasi yang dibentuk dengan cara dikepal untuk sajen buta yadnya)
- Nasi tabagan + (nasi yang dibentuk menyerupai bentuk bata untuk isi sesajen ‘sesayut sida karya’)
- Nasi wong-wongan + (nasi yang dibentuk menyerupai manusia, untuk sesajen penolak bala)
- Nasi jinggo + (nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang dengan lauk ala kadarnya)
- Nasi segan + (nasi yang dicampur dengan abu dapur untuk upacara buta yadnya)
- Nasi pradnyan + (nasi yang dicampur dengan bawang goreng, limau, dll untuk sajen saraswati)
- Nasi panyemeng + (nasi yang dihidangkan untuk sarapan)
- Nasi tepeng + (nasi yang ditanak menggunakan periuk)
- Nasi isehan + (nasi yang diwadahi dulang untuk pengisi sajen pula kerti)
- Nasi yasa + (nasi yasa)
- Nasi warna + (nasi yg diberi warna (putih, merah, kuning, hitam) untuk isi sajen ‘sesayut’ dan ‘segehan’)
- Ius + (nasib)
- Tulis gidat + (nasib)
- Bebayan + (nasib buruk atau penyakit yg akan menimpa seseorang)
- Pepeh + (tetes mata)
- Glemek + (nasihati)
- Pepehin + (nasihati)
- Nasine + (nasi itu)
- Lontar + (daun lontar yang bertuliskan huruf bali)
- Plutuk + (naskah yang memuat tentang sesajen upacara yadnya)
- Robrobin + (naungi (imperatif))
- Pendah + (kaul)
- Sesangi + (kaul)
- Praja + (rakyat)
- Rat + (dunia)
- Negara + (negara)
- Dura negara + (negeri asing)
- Bendega + (nelayan)
- Dadong + (nenek)
- Nini + (nenek)
- Niang + (nenek)
- Papu + (nenek)
- Kakiang + (kakek)
- Sisig + (tembakau)
- Nyisigin + (tembakau)
- Kamimitan + (nenek moyang, asal-usul)
- Neraca + (neraca)
- Nraka + (neraka)
- Ngetel + (menetes)
- Ngaben ngagalung + (ngaben masal)
- Ngaben ngerit + (ngaben massal)
- Ngopi + (kopi)
- Mlispis + (memakan satu per satu)
- Enyeh + (ngeri)
- Ipit + (ngigau)
- Kapupungan + (ngigau)
- Megesah + (ngobrol)
- Seh + (pengganti)
- Budi + (hasrat)
- Intaran + (nim)
- Ningkang + (ningkang)
- Tuak + (tuak)
- Sajeng + (nira)
- Juruh + (nira (yang direbus) sebelum menjadi gula)
- Gumas + (terlampau masak)
- Mala + (cacat)
- Carub + (noda)
- Ceda + (cela)
- Ramuh + (noda)
- Singsing + (noda)
- Nomer + (nomor)
- Nomerin + (nomori)
- Jadag-jodog + (duduk-duduk)
- Nota + (nota)
- Tenung + (tenung)
- Nanceb + (nusuk)
- Endih + (nyala)
- Dilah + (nyala)
- Enjitan + (nyala api)
- Enyit + (nyalakan)
- Setel + (setel)
- Atep + (nyambung)
- Ngit + (nyamuk kecil-kecil yang biasa beterbangan mengerumuni nira)
- Nyangket + (nyangkut)
- Sangket + (nyangkut)
- Gending + (lagu)
- Magending + (nyanyi)
- Gendingan + (nyanyian)
- Kidung + (nyanyian tradisional)
- Nembaang + (nyanyikan)
- Biakta + (nyata)
- Wahya + (nyata)
- Pedas + (terang)
- Sekala + (terlihat)
- Nyater + (nyater)
- Seda + (nyawa)
- Aris + (nyenyak)
- Etis + (sejuk)
- Ngengkis + (nyenyak)
- Entil + (ketupat)
- Maplekes + (tidak bergerak)
- Ngendir + (nyenyak)
- Engkis-engkis + (nyenyak sekali)
- Ngilu + (nyeri (tentang gigi))
- Nyetrum + (nyetrum)
- Ngiu + (nyiru)
- Manyonyo + (nyusu)
- Makebiah + (sakit)
- Tamba + (obat)
- Ubad + (obat)
- Sembung + (dedaunan)
- Sembar + (sembur)
- Lengis wayang + (obat)
- Kayu angin + (tanaman)
- Loloh + (obat minum (jamu))
- Penyehseh + (obat minum (untuk orang hamil) agar cepat melahirkan anak)
- Panyampi + (obat penawar)
- Rugrag + (bongkar)
- Burbur + (obrak-abrik (untuk mencari sst))
- Pamirengan + (observasi)
- Selasih + (ocimum basilicum)
- Sumangah + (semut besar yg merah warnanya)
- Aduh + (oh)
- Ojek + (ojek)
- Antuk + (oleh)
- Baan + (oleh)
- Ben + (dengan)
- Olih + (oleh)
- Teken + (tanda tangani)
- Reh + (karena)
- Duaning + (oleh karena)
- Sawireh + (oleh karena)
- Santukan + (oleh karena)
- Doaning + (oleh karena)
- Awanane + (sebabnya)
- Gagapan + (oleh-oleh)
- Gapgapan + (oleh-oleh)
- Rarapan + (oleh-oleh)
- Oleg + (tari hiburan tradisional bali)
- Poled + (coreng)
- Poles + (oles (imperatif))
- Arap + (oles dg param)
- Beborehin + (olesi dengan boreh atau lulur tradisional)
- Encinin + (olesi lipstik)
- Usapin + (usapkan)
- Polesin + (oleskan)
- Polesang + (oleskan)
- Poledang + (corengkan)
- Uluk-uluk + (olok-olok)
- Cecangkitan + (peribahasa)
- Om swastyastu + (om swastiastu)
- Ombak + (ombak)
- Ombake + (ombak)
- Alun + (ombak)
- Yak + (riak)
- Peta + (omong)
- Raos + (kata)
- Pajar + (pembicaraan)
- Pawah + (ompong)
- Ongoh + (ompong)
- Ompong + (ompong)
- Rogrog + (ompong)
- Rongoh + (ompong)
- Ngodngod + (majal)
- Longgong + (ompong)
- Bejug + (onggok)
- Ponjok + (tanjung)
- Dugdugan + (onggokan)
- Ponjokan + (onggokan)
- Ponjokang + (onggokkan)
- Rugrugang + (onggokkan)
- Beya + (ongkos)
- Ongkos + (ongkos)
- Grodog-grodog + (onomatopoeia)
- Krepet-krepet + (onomatopoeia: suara pukulan yang lembut, cepat, berulang)
- Gelebug + (onomatopoeia: suara sesuatu jatuh)
- Anak + (orang)
- Cai + (orang)
- Manusa + (orang)
- Jlema + (orang)
- Nak + (orang)
- Diri + (orang)
- Wang + (orang)
- Wong + (orang)
- Jadma + (orang)
- Pawongan + (orang)
- Jalma + (orang)
- Ianu + (seseorang)
- Capat + (orang)
- Agen + (orang atau perusahaan perantara yg mengusahakan penjualan bagi perusahaan lain atas nama peng-usaha)
- Sesawakan + (orang baru)
- Sawak + (orang baru)
- Jaba + (luar)
- Gamang + (orang halus)
- Anake + (orang itu)
- Kasamen + (orang kebanyakan, rakyat)
- Bahu pada + (kaki tangan)
- Bahu danda + (kaki tangan raja)
- Ubuh + (orang piatu)
- Bulene + (orang saing itu (wisatawan))
- Reraman + (orang tua)
- Yayah rena + (ibu bapak)
- Langgana + (anak)
- Langgah + (anak)
- Rerama + (orang tuanya)
- Sadeg + (orang yang biasa kemasukan roh suci pada waktu upacara di pura)
- Roban + (orang yang diajak hidup sedapur)
- Panyada + (tetua)
- Panyanggra + (penyambut)
- Pamidara + (orang yang melayat)
- Pamidarta + (penceramah)
- Panabuh + (penabuh)
- Pakembar + (orang yang menandingkan ayam aduan)
- Panaut + (orang yang menjalankan ilmu hitam)
- Pamendak + (orang yang menjemput)
- Pamapag + (orang yang menjemput)
- Tapakan + (sajen yg diinjak dalam upacara potong gigi)
- Pangrenteb + (alat untuk memeriahkan)
- Rare cili + (anak kecil)
- Jlema-jlemaan + (orang-orangan (biasanya di pasang di kebun))
- Babedag + (anak kuda)
- Maman + (makanan)
- Pidarta + (pidato)
- Pepusuhan + (jantung)
- Batu-batu + (uang)
- Patra + (daun (berupa ornamen))
- Karang bentulu + (ornamen)
- Karang boma + (ornamen)
- Karang curing + (ornamen)
- Karang gajah + (ornamen)
- Patra Batun Timun + (ornamen atau ukiran yang berpolakan bentuk biji mentimun)
- Patra samblung + (ornamen atau ukiran yang memiliki konsep seperti pohon sirih gading merambat)
- Patra Olanda + (ornamen yang bentuk dasarnya berupa tumbuhan menjalar dengan bunga dan daun seperti pohon anggur)
- Patra Sari + (ornamen yang berbentuk bunga bundar dan terdiri atas satu sari, empat buah patra punggel, tiga buah kuping guling)
- Patra Punggel + (ornamen yang komposisinya statis antara pola ‘batun poh’ (biji mangga), ampas nangka, ‘makulan’ (bentuk keong), ‘kuping guling’ (telinga babi guling), ‘util jangkar siap’ (balung ayam), dan ‘kepikan’)
- Patra Cina + (ornamen yg mempunyai ciri-ciri batang merambat atau berbentuk pohon, mempunyai bunga yg berbentuk bundar diapit tiga helai daun, di sela-sela batangnya terdapat liking ata (pucuk tumbuhan menjalar))
- Polo + (otak)
- Peceh + (tahi mata)
- Otot + (urat)
- Lonjong + (oval)
- Kabak + (pacar)
- Tunangan + (pacar)
- Bebuduhan + (tunangan)
- Gegelan + (pacar)
- Tetagon + (tunangan)
- Pegat + (tali)
- Tengeh + (mengkudu)
- Gerit + (miskin)
- Kelang + (jarang ada)
- Sig + (di)
- Ri + (pada)
- Pamuputne + (akhirnya)
- Dinane + (pada hari (biasanya diikuti oleh nama hari atau keterangan lainnya))
- Sajeroning + (dalam lingkup)
- Di dawa + (pada posisi panjang)
- Tatkala + (ketika)
- Ri Tatkala + (ketika)
- Tengaine + (di siang hari itu)
- Makedep + (padam)
- Makebiet + (padam dengan seketika)
- Ngedep + (padam perlahan-lahan)
- Dampeh + (padamkan (pelita) dengan cara meniup)
- Keted + (padat)
- Piit + (kerdil)
- Entel + (padat)
- Kebek + (penuh)
- Padi + (padi)
- Sempok + (banyak)
- Candang + (padi)
- Cecetrung + (padi)
- Pantun + (padi)
- Magebuan + (sawah)
- Ketungan + (kayu)
- Keranjang + (rumput)
- Dewa nini + (padi)
- Bangar + (sawah)
- Banten ketipat kelanan + (sawah)
- Belang belut + (sawah)
- Belukan + (sawah)
- Metengin + (sawah)
- Blanak kesambi + (sawah)
- Bulih + (sawah)
- Mabulung + (sawah)
- Muwutin + (sawah)
- Nyandung + (sawah)
- Nylocoh + (sawah)
- Damuh lengis + (sawah)
- Nyicih + (sawah)
- Dadu + (merah muda)
- Nedeh + (sawah)
- Diyin pagehan + (sawah)
- Pangembahan + (sawah)
- Ngenyatin + (sawah)
- Gabeng + (ragu)
- Gadangan + (sawah)
- Ngayor + (sawah)
- Gelanggang + (sawah)
- Maikuh lasan + (sawah)
- Ngindangin + (padi)
- Ingsa putih + (sawah)
- Jelong + (sawah)
- Nglondoin + (sawah)
- Londo + (sawah)
- Abah uma + (padi)
- Tenggala + (membajak)
- Uma + (sawah)
- Anyi + (tuai)
- Yab + (banjir)
- Gadon + (padi ladang)
- Gaga + (padi ladang)
- Gabah + (gabah)
- Cicih + (padi, beranak)
- Cekel + (padi, rumput)
- Palingga + (paduka tuanku)
- Pageh + (pagar)
- Blitbit + (pagar dari bilah bambu)
- Belitbit + (pagar jenazah)
- Pidpidin + (pagari)
- Semeng + (pagi)
- Semengan + (pagi pagi sekali)
- Enjing + (besok)
- Ruput + (pagi-pagi buta)
- Semeng iding-iding + (pagi-pagi buta)
- Semengane + (paginya)
- Pupu + (paha)
- Paa + (paha)
- Selangkangan + (selangkangan)
- Resep + (paham)
- Nawang + (tahu)
- Karesep + (paham (akan))