- Title
- BALI RESIK, TAN KATIBEN GUNUNG LELUU
- Affiliation
- SMAN 2 DENPASAR
- Regency/City
- -
- Author(s)
- Category
- High School
- Year
- Photo Credit/Source
- https://pin.it/7MFOG7H
- Video Credit/Source
- School/Org (if applicable)
- Location
In English
Bali Island is nicknamed the world's tourism paradise. However, behind that sentence, this island is facing an urgent crisis due to piles of rubbish. It has become increasingly complicated and more transparent after fires recently occurred at several final disposal sites (TPA) in Bali. How would we feel if every day we had to live amidst piles of rubbish, followed by burning pollution like this? As a foreign tourism area, the urgency of this problem must be addressed immediately because it can cause other issues that could be detrimental to the Balinese people. Therefore, the presence of the government as a pioneer leading society is vital in responding to this urgency.
Prospective leaders should be responsible for developing steps to overcome this emergency. We need significant investment in waste management infrastructure with modern, environmentally friendly technology. We also need policy designs encouraging active community participation in waste sorting and recycling programs. We encourage prospective Balinese leaders to work with various parties, including the private sector and environmental organizations, to create collaborative solutions to this waste problem. By integrating ideas and resources from multiple sectors, we can achieve more significant progress in maintaining Bali's sustainability. This is a call for all of us to act together and ensure that Bali remains beautiful and sustainable for future generations.
Thank you, ladies and gentlemen, prospective leaders of Bali in the 2024 elections, for your attention and commitment to facing this urgent challenge. Together, let's create a clean, green, and sustainable Bali without mountains of rubbish. Om Santih, Santih, Santih, Om.In Balinese
Om
Pulau Bali
Calon
Inggih
In Indonesian
Pulau Bali, dengan julukan surga pariwisata dunia. Namun dibalik kalimat itu, Pulau Bali tengah menghadapi krisis mendesak akibat tumpukan sampah. Hal tersebut kian merumit dan diperjelas setelah terjadinya kebakaran pada sejumlah titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bali akhir-akhir ini. Bagaimana perasaan kita jika setiap hari kita harus hidup di tengah-tengah tumpukan sampah, diikuti dengan polusi pembakarannya seperti ini? Sebagai daerah pariwisata manca negara, urgensi masalah ini harus segera diatasi karena berpotensi menimbulkan permasalahan lain yang dapat merugikan masyarakat Bali. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah sebagai pionir yang memimpin masyarakat menjadi sangat vital dalam menanggapi urgensi ini.
Calon pemimpin sudah sepatutnya memiliki tanggung jawab untuk menyusun langkah-langkah penanggulangan kegawatan ini. Kita memerlukan investasi signifikan pada infrastruktur pengelolaan sampah dengan teknologi modern ramah lingkungan. Kita juga membutuhkan rancangan kebijakan yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pemilahan sampah maupun daur ulang. Selain itu, kami mendorong bapak/ibu calon pemimpin bali untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi lingkungan guna menciptakan solusi kolaboratif untuk permasalahan sampah ini. Jika mengintegrasikan ide dan sumber daya dari berbagai sektor, kita dapat mencapai progres yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan daerah Bali. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk beraksi bersama dan memastikan bahwa Bali tetap indah dan lestari bagi generasi mendatang.
Terima kasih, bapak/ibu calon pemimpin bali pada PEMILU tahun 2024 atas perhatian dan komitmen dalam menghadapi tantangan mendesak ini. Mari bersama-sama kita wujudkan Bali yang bersih, hijau, dan berkelanjutan tanpa gunung sampah. Om Santih, Santih, Santih, Om.
Enable comment auto-refresher