Badung is a regency which includes Kuta and Nusa Dua, famous destinations in Bali. Badung regency borders Buleleng regency on the north and Tabanan regency on the west, the Indian Ocean on the south, and Bangli, Gianyar, and Denpasar on the east.
There are many interesting destinations in Badung, such as Kuta Beach, Dreamland Beach, Batubolong Beach with its exotic views, Dukuh campground which is the heritage of the Mengwi Kingdom, and much more.
Badung regency was called Nambangan before I Gusti Ngurah Made Pamecutan became king of Badung in the last 18th century. In olden times, Denpasar, now the capital of Bali, was the capital city of Badung regency, but in 1992, Denpasar became a separate municipality and the capital city of the Badung regency was moved to Mengwi.
With the enactment of government regulation no. 67 in 2009, the capital was moved to a new city in Badung regency called Mangupura which includes 4 villages and 5 areas. November 16th is the anniversary of the Badung regency, which is held to celebrate the anniversary of Mangupura city being made the capital of the Regency by former president Susilo Bambang Yudhoyono.
In Badung, there was a famous historical event knowns as the Puputan Badung War which took place on September 20, 1906. This war was triggered when a Chinese-flagged Chinese ship named Sri Komala ran aground on the Sanur coast in 1904, which was then part of Badung’s empire.
The Dutch East Indies government accused the local community of disarming and destroying the contents of the Sri Komala ship and demanded that the King of Badung be responsible for all damages by paying compensation of 3000 silver dollars and punishing those who damaged the ship. However, the King of Badung refused to pay any compensation. Because of his refusal, the Dutch East Indies government carried out a military expedition to Bali on September 20, 1906. They landed three infantry battalions and two artillery battalions to attack Badung. When the Dutch military entered the city gate, they were confronted by a crowd of people dressed in white who were ready to attack.
A war broke out between the Badung people led by the King of Badung and the Dutch East Indies military. It was called the Puputan War which means war to the point of death.
BadungEnglisha tree whose fruit is round as big as a tomato, yellow, and has a sour tasteIndonesianpohon yang buahnya berbentuk bulat sebesar tomat, berwarna kuning,dan rasanya masam
EnglishregencyIndonesiankabupaten
EnglishhaveIndonesianmemiliki
EnglishareaIndonesianwilayah
English-Indonesianterutama
EnglishislandIndonesianpulau
EnglishmayIndonesianboleh
EnglishfamiliarIndonesianterkenal
EnglishbaliIndonesianbali
EnglishregencyIndonesiankabupaten
EnglishjoinIndonesianikut
EnglishsideIndonesiansisi
EnglishnorthIndonesianutara
EnglishwestIndonesianbarat
EnglishsouthIndonesianselatan
EnglishtownIndonesiankota
EnglisheastIndonesiantimur
EnglishcarryIndonesianpantas
EnglishmanyIndonesianbanyak
EnglishenthrallIndonesian-
EnglishshoreIndonesianpantai
EnglishplaceIndonesiantempat
EnglishasIndonesiansebagai
EnglishfromIndonesiandari
EnglishmanyIndonesianbanyak
EnglishbesidesIndonesianlain
Sane nguniEnglishagoIndonesiandahulu
EnglishregencyIndonesiankabupaten
Englisha tree whose fruit is round as big as a tomato, yellow, and has a sour tasteIndonesianpohon yang buahnya berbentuk bulat sebesar tomat, berwarna kuning,dan rasanya masam
Englishto be calledIndonesiandinamakan
EnglishbeforeIndonesiansebelum
EnglishreplacedIndonesiandiganti
Englishby means ofIndonesianoleh
Englishname, kind of aIndonesiansang
Englishdesignation for certain clans in balinese societyIndonesiansebutan untuk klen tertentu dalam masyarakat bali
Englishname, kind of aIndonesiannama anak kedua
EnglishmayIndonesianboleh
EnglishsorceryIndonesiansihir
EnglishkingIndonesianraja
EnglishfromIndonesiandari
EnglishyearIndonesiantahun
Englishword that denotes a levelIndonesiantingkat
Englishthe first timeIndonesianpertama kali
EnglishmotherIndonesianibu
EnglishtownIndonesiankota
EnglishbutIndonesiantetapi
Englishthere isIndonesianada
EnglishtownIndonesiankota
EnglishalsoIndonesianjuga
Englishaccording toIndonesiansesuai
EnglishaboutIndonesianperihal
EnglishareaIndonesianwilayah
EnglishbornIndonesianlahir
EnglishhaveIndonesianmemiliki
EnglishvillageIndonesiandesa
EnglishhandIndonesiantangan
Englishfiber, kind of aIndonesianketika
EnglishcalendarIndonesian-
Englishlike thisIndonesianbegini
EnglishdefiniteIndonesianpasti
Englishto cause to happen, to execute a planIndonesiandilaksanakan
EnglishwithIndonesianoleh
Englishcause to cryIndonesianmenyebabkan menangis
Englishfiber, kind of aIndonesianketika
Ring BadungEnglisha tree whose fruit is round as big as a tomato, yellow, and has a sour tasteIndonesianpohon yang buahnya berbentuk bulat sebesar tomat, berwarna kuning,dan rasanya masam
Englishthere isIndonesianada
EnglishalreadyIndonesiansudah
EnglishfamiliarIndonesianterkenal
EnglishdivideIndonesianbagi
EnglishsuicideIndonesianhabis-habisan
EnglishcalendarIndonesian-
EnglishmayIndonesianboleh
EnglishborrowIndonesianpinjam
EnglishalsoIndonesianjuga
Englishthe contentIndonesianisi
EnglishceremonyIndonesiandewi sri
Englishbecause ofIndonesiansebabnya
EnglishprosecuteIndonesianmenuntut
Englishso thatIndonesianagar
EnglishkingIndonesianraja
EnglishhaveIndonesianmemiliki
EnglishsupportIndonesian-
Englishpay (v)Indonesianbayar
EnglishmoneyIndonesianuang
EnglishpriceIndonesianharga
EnglishsilverIndonesianperak
EnglishgreetIndonesiansapa
EnglishwhoIndonesiansiapa
EnglishdisturbIndonesianmengganggu
EnglishbutIndonesiantetapi
Englishdoesn'tIndonesiantidak
EnglishmindIndonesiankeinginan
EnglishwithIndonesianoleh
EnglishbaliIndonesianbali
Englishfiber, kind of aIndonesianketika
Englishto put onIndonesianpakai
EnglishoffenseIndonesianmenyerang
EnglishcomeIndonesiandatang
EnglishdoorIndonesianpintu
EnglishtownIndonesiankota
Englishby means ofIndonesianoleh
EnglishsomeIndonesianbeberapa
EnglishadultIndonesianorang
EnglishuseIndonesianmenggunakan, memakai
EnglishshirtIndonesianbaju
EnglisheachIndonesianserba
EnglishreadyIndonesiansedia
EnglishwillIndonesianakan
EnglishjoinIndonesianikut
EnglishaccusedIndonesiandisangka
EnglishsuicideIndonesianhabis-habisan
EnglishdripIndonesianair, minyak, cair
EnglishbloodIndonesiandarah
Englishword that denotes a levelIndonesiantingkat
EnglishbackIndonesianbelakang
Badung merupakan kabupaten yang juga meliputi Kuta dan Nusa Dua yang menjadi objek wisata cukup terkenal di Bali. Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Tabanan di Barat. Samudera Hindia di sebelah selatan. Kabupaten Bangli, Gianyar dan kota Denpasar di sebelah timur. Cukup banyak objek wisata di Kabupaten Badung yang menarik untuk dikunjungi, seperti pantai Kuta Bali, pantai Dreamland, pantai Batubalong dengn pemandangan yang eksotis, Bumi Perkemahan Dukuh yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Mengwi dan masih banyak lagi.
Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan menjadi Badung pada akhir abad ke-18. I Gusti Ngurah Made Pemecutan Sakti merupakan raja pertama dari Kerajaan Badung sejak tahun 1779. Awalnya ibu kota dari Kabupaten Badung adalah Denpasar. Namun setelah terjadi pemekaran pada 1992, Denpasar beralih status menjadi Kota Madya dan ibu kota Kabupaten Badung berpindah ke Mengwi. Berdasarkan PP 67 tahun 2009 tentang pemindahan ibu kota Kabupaten Badung dari wilayah Denpasar ke Kecamatan Mengwi, lahirlah Kota Mangupura yang meliputi empat desa dan lima keluruhan. Tanggal 16 November ditetapkan sebagai hari ulang tahun Kabupaten Badung. HUT Kabupaten Badung ini sebenarnya diadakan untuk memperingati hari jadi Kota Mangupura yang diresmikan pada 16 November 2009 oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di Badung ada peristiwa sejarah yang terkenal, yaitu Perang Puputan Badung yang terjadi pada 20 September 1906. Perang ini dipicu ketika kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di pantai Sanur pada tahun 1904, yang menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan Badung. Pemerintah Hindia Belanda menuduh masyarakat setempat telah melucuti, merusak dan merampas isi kapal Sri Komala. Sehingga pemerintah Hindia Belanda menuntut agar Raja Badung bertanggung jawab atas segala kerusakan dengan membayar ganti rugi sebesar 3000 dolar perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Akan tetapi Raja Badung menolak untuk membayar ganti rugi. Karena penolakan Raja Badung tersebut, pemerintah Hindia Belanda melakukan ekspedisi militer ke Bali pada 20 September 1906. Mereka mendaratkan tiga batalyon infantry dan dua batalyon arteleri untuk menyerang Badung. Pada akhirnya ketika militer Belanda memasuki pintu gerbang kota, mereka dihadang oleh segerombolan orang berpakaian serba putih yang siap menyerang. Maka meletuslah perang antara masyarakat Badung yang dipimpin oleh Raja Badung dengan militer Hindia Belanda yang disebut Perang Puputan yang berarti perang sampai titik darah penghabisan.
https://www.badungkab.go.id/
Enable comment auto-refresher