Literature Kebijakan Berbasis Sains & Data dalam Percepatan Penanganan Covid-19

From BASAbaliWiki
386AC497-5838-4C7C-97FF-A8A3D0BF9EE7.jpeg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Author(s)
Reference for photograph
Subject(s)
    Reference
    Related Places
    Event
    Related scholarly work
    Reference
    Competition
    opini

    Jury comments

    Penulis seperti menyampaikan situasi berdasarkan persepsi dan informasi yang diterima. Opini penulis yang lugas dalam menyampaikan kegalauan membuat narasi ini menjadi menarik. Kita sudah paham telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 ini, Virus Sarcov-2 yang merupakan penyebab dari Covid-19 merupakan penyakit yang baru, sehingga mengalami dinamika perubahan yang sangat cepat. Untuk itu Protokol Kesehatan, Vaksinasi, dan pelaksanaan 3T membutuhkan kerjasama masyarakat, swasta dan pemerintah . Selamat kepada Ni Luh Putu Mustika Praptiwi ditunggu karya selanjutnya untuk dapat lebih menguatkan masyarakat dalam menghadapi situasi ini dan masyarakat juga tetap bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pengendalian Covid-19.Sehingga situasi Pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan keadaan segera pulih .

    Salam sehat. dr. A.A. Sagung Mas Dwipayani, M.Kes (Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Prov Bali)


    Wikithon sebagai salah satu upaya untuk melestarikan Bahasa Bali dan penggunaan Bahasa Bali bagi masyarakat adalah sebuah upaya yang patut didukung. Terlepas dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang sedang terus diperbaiki dan kualitas yang terus ditingkatkan, saya mengajak kita semua untuk mendukung Wikithon dan BasaBAliWiki. Salam Agus Wirajaya, S.E.,S.Ag. (DPRD Kota Denpasar Komisi 3)


    Om Swastyastu Lomba wikithon puniki sampun memargi antar Tur ngemetuang pemilet sane sumeken peduli ring genah wewidangannyane. Ping kalih indik kawentenan kasus covid 19. Tiang pinaka panureksa utawi juri ring lomba punika angayu bagia sangkaning antusias peserta lomba wikithon. Rahajeng ring para jayanti. Suksma

    Gede Indra Pramana, S.IP.,M.A. (Akademisi Unud)


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    In English

    It has been more than a year since the Corona Virus pandemic was recognized in Indonesia, but there are still no signs that the situation will improve. Graphs even show that of the number of cases are still increasing. The community has been continuously asked to implement PSBB, PPKM Darurat, and PPKM Level 4. I personally see that the government needs to implement policies that are more strategic and based on scientific data. Strengthening 3T + 1V (Testing, Tracing, Treatment and Vaccinating) and focusing on first dealing with Covid-19 must be prioritized before discussing other things such as tourism or the economy.

    First and foremost, the most important step in handling the pandemic is clearly preventing this virus from spreading further by using 3T methods. Patients who are confirmed positive must receive optimal care, those who have close contact with C-19 positive patients must also be tested immediately and be required to carry out isoman (self-isolation). The government's task here is to ensure that the basic needs of people who practice isoman are met through government subsidies and to control these patients who are isoman so that there are no incidents of people who are supposed to be isoman but instead travel around. In addition to 3T, the government must also distribute and facilitate access to vaccines for the community. The government should run the vaccine program using a system such as the election, which has proven the most recent data and most efficient implementation directly in the banjars. The government must "pick up the ball" so that vaccination targets are quickly met and protect people who should be vaccinated such as the elderly, young children, and patients with congenital diseases.

    If it is called an epidemic, then focus must first be on handling the pandemic. The government should allocate tour entertainment budgets and other reserve budgets for handling COVID-19. Compared to implementing the PKB (Bali Arts Festival) with a billion dollar budget, it is better to focus on subsidizing the price of Covid tests and subsidizing the basic needs of isoman patients. The government can also work with local inns that are deserted to become places for isoman people. It is possible for the tourism business to survive as well as for positive patients to find safe and supervised isoman places. The government can also cooperate with those who own food stalls to providing the food that isoman needed. The point is, the government must empower the community to help each other in handling this pandemic.

    In reality, Bali is benefited from that fact that it is a small island. If I were the Governor of Bali, I would see the lockdown policy as one of the most effective options for Bali. But before that, the government must ensure the readiness of infrastructure and an adequate number of health workers. The government must also have accurate data and careful planning to be able to project how long this lockdown will be implemented. During the lockdown, the government must aggressively implement 3T + 1V to remote villages. Patients who are proven positive must be immediately required to be isoman and be given subsidies for their basic needs.

    It is true that the cooperation of the community and the government is needed in handling the pandemic. However, the government's role is still primary in cases that require making regulations. If the government can make clear and unambiguous rules, the public will be disciplined in implementing health protocols until the spread of the virus can be controlled.

    In Balinese

    Suba liwat uli atiban sekat Virus Corona diumumkan di Indonesia, sakewala tonden masih ada tanda-tanda lakar membaik. Ane ada malah makin negehang gen grafik jumlah korbanne. Bulak balik masyarakat orahina PSBB, PPKM Darurat, PPKM Level 4, megenep lah istilahne. Tiang pribadi nepukin pemerintah perlu menjalankan kebijakan ane luwih strategis lan berdasarkan ilmu sains tur data. Perkuat 3T 1V Testing, Tracing, Treatment Vaccinating tur fokus malu ngadepin i Covid-19 ene, setondene ngortaang ane lenan care pariwisata utawi ekonomi.

    Sane kapertama tur utama ring penanganan pandemi suba jelas, luir ipun nambakin virusne apang tusing ngancan meluas dengan cara 3T. Pasien ane terkonfirmasi positif harus maan perawatan ane optimal, ane kontak erat ajak pasien positif C-19 masih harus segera di-tes tur kewajibin ngelaksanayang isoman isolasi mandiri . Tugas pemerintahe dini luire ngemastiin kebutuhan pokok masyarakat ane isoman terpenuhi lewat subsidi pemerintah, tur mengontrol pasien-pasien ane isoman ento. Apang tusing ade kejadian warga ane harusne isoman malah pesu meilehan kemu mai ulian sing ngelah pis anggone makan selama isoman. Selain 3T, pemerintah masih harus memeratakan lan memudahkan akses vaksin untuk masyarakat. Harusne pemerintah nyalanang program vaksin nganggo sistem pemilu dogen ane sube terbukti datane paling baru tur pelaksanaan langsung di banjar-banjar. Pemerintah harus jemput bola apang target vaksin enggal terpenuhi tur melindungi masyarakat ane tusing dadi mevaksin lansia, anak cerik, pasien ane ngelah penyakit bawaan .

    Yen suba adane grubug, jeg fokus malu di penanganan pandemi. Pemerintah sebaikne mengalokasikan anggaran-anggaran untuk hiburan tur anggaran cadangan ane lianan anggo penanganan Covid-19. Ketimbang nglaksanain PKB Pesta Kesenian Bali dengan anggaran milyaran, ngadenang fokusin untuk subsidi harga tes Covid tur subsidi kebutuhan pokok pasien ane isoman. Pemerintah masih nyidaang bekerja sama ajak penginapan-penginapan lokal ane sedeng sepi ne anggo tongos anake isoman. Bisnis pariwisata nyidaang bertahan, pasien positif masih sing perlu bingung ngalih tongos isoman ane aman tur terawasi. Pemerintah masih nyidaang kerja sama ajak ane ngelahan warung makanan anggo memenuhi kebutuhan makan anake ane isoman. Intine, berdayakan masyarakat apang saling membantu di penanganan pandemi ene.

    Sebenehne, Bali ene diuntungkan uli segi tongosne ane merupa pulo cenik. Yening je tiang dadi Gubernur Bali, kebijakan lockdown bise dadi salah satu pilihan ane paling efektif untuk di Bali. Sakewale setonden ento, pemerintah harus ngemastiin kesiapan infrastruktur tur jumlah tenaga kesehatan ane memadai. Pemerintah masih harus ngelah data ane akurat tur perencanaan ane matang apang nyidaang nargetin berapa lama lockdown ne lakar kelaksanain. Selama lockdown, pemerintah harus gencar ngelaksanayang 3T 1V nganti ke pelosok-pelosok desa. Pasien ane terbukti positif langsung kewajibin isoman tur kesubsidi kebutuhan pokokne.

    Seken mula perlu kerja sama masyarakat lan pemerintah ring penanganan pandemi. Nanging, peran pemerintah tetep luwih gede sekadi ane ngaryanin uger-uger. Yening pemerintahe bise ngae aturan ane ilis tur lagas, masyarakat pasti luwih disiplin ngelaksanain protokol kesehatan nganti penyebaran viruse nyidaang kekontrol.

    In Indonesian

    Sudah lewat dari satu tahun semenjak Virus Corona diumumkan di Indonesia, namun belum juga ada tanda-tanda (keadaan) akan membaik. Yang ada bahkan grafik jumlah korban semakin meningkat saja. Secara terus menerus masyarakat diminta untuk melaksanakan PSBB, PPKM Darurat, PPKM Level 4, bermacam-macam istilahnya. Saya secara pribadi melihat pemerintah perlu menjalankan kebijakan yang (lebih) strategis dan berdasarkan ilmu sains juga data. Perkuat 3T + 1V (Testing, Tracing, Treatment dan Vaccinating) dan fokus terlebih dahulu menghadapi Covid-19 ini, sebelum membicarakan yang lainnya seperti pariwisata atau ekonomi.

    Yang pertama dan utama dalam penanganan pandemi sudah jelas, yaitu mencegah virus ini agar tidak semakin meluas dengan cara 3T. Pasien yang terkonfirmasi positif harus mendapatkan perawatan yang optimal, yang melakukan kontak erat dengan pasien positif C-19 juga harus segera dites dan diwajibkan melaksanakan isoman (isolasi mandiri). Tugas pemerintah di sini yaitu memastikan kebutuhan pokok masyarakat yang menjalankan isoman terpenuhi lewat subsidi pemerintah, dan mengontrol pasien-pasien yang isoman tersebut. Agar tidak ada kejadian warga yang seharusnya isoman namun malah bepergian, ke sana ke mari sebab tidak memiliki uang untuk makan selama isoman. Selain 3T, pemerintah juga harus meratakan dan memudahkan akses vaksin untuk masyarakat. Seharusnya pemerintah menjalankan program vaksin menggunakan sistem (seperti) pemilu saja yang sudah terbukti datanya paling baru dan pelaksanaannya langsung di banjar-banjar. Pemerintah harus "menjemput bola" agar target vaksinasi cepat terpenuhi dan melindungi masyarakat yang tidak boleh divaksin (lansia, anak kecil, pasian yang memiliki penyakit bawaan).

    Apabila sudah disebut sebagai wabah, maka fokuslah dahulu pada penanganan pandemi. Pemerintah sebaiknya mengalokasikan anggaran-anggaran hiburan tur, anggaran cadangan yang lainnya untuk penanganan Covid-19. Dibandingkan dengan melaksanakan PKB (Pesta Kesenian Bali) dengan anggaran milyaran, lebih baik difokuskan untuk subsidi harga tes Covid dan subsidi kebutuhan pokok pasien isoman. Pemeintah juga bisa bekerja sama dengan penginapan-penginapan lokal yang sedang sepi sebagai tempat orang isoman. Bisnis pariwisara bisa bertahan, pasien positif juga tidak perlu bingung mencari tempat isoman yang aman dan terawasi. Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan yang memiliki warung makan untuk memenuhi kebutuhan makan orang yang isoman. Intinya, berdayakan masyarakat agar saling membantu pada penanganan pandemi ini.

    Sebenarnya, Bali ini diuntungkan dari segi tempat yang berupa pulau kecil. Jika saya yang menjadi Gubernur Bali, kebijakan lockdown bisa menjadi salah satu pilihan yang paling efektif untuk Bali. Namun sebelum itu, pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur dan jumlah tenaga kesehatan yang memadai. Pemerintah juga harus memiliki data yang akurat dan perencanaan yang matang agar dapat menargetkan berapa lama lockdown ini akan dilaksanakan. Selama lockdown, pemerintah harus gencar melaksanakan 3T + 1V sampai ke pelosok-pelosok desa. Pasien yang terbukti positif langsung diwajibkan isoman dan diberikan subsidi kebutuhan pokoknya.

    Memang betul perlu kerja sama masyarakat dan pemerintah pad apenanganan pandem. Namun, peran pemerintah tetap utama seperti membuat peraturan. Jika pemerintah bisa membuat aturan yang jelas dan tidak ragu, masyarakat pasti disiplin melaksanakan protokol kesehatan sampai penyebaran visrus dapat terkontrol.