Literature Sedih Akibat Peraturan Pemerintah

From BASAbaliWiki
B9A1C057-6FF5-4AC1-9446-8849B5EE8202.jpeg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Author(s)
Reference for photograph
Subject(s)
    Reference
    Related Places
    Event
    Related scholarly work
    Reference
    Competition
    opini


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    In English

    Om Swastyastu, on the occasion of this opinion writing competition, allow me to express my opinion regarding the government's policies in handling the prevention of the transmission of the COVID-19 virus. I, as an employee who works in the tourism sector, was affected by the pandemic. It was very difficult with the Implementation of Emergency Community Activity Restrictions (PPKM) in Java and Bali. Government policies like this are not effective in preventing the spread of the Covid-19 virus, especially coupled with the rules that all non-essential sectors must be closed and food vendors must be open until 8 pm because these policies make it difficult for people to make money and make ends meet. It causes people to struggle looking for aid funds but not getting it, bringing hunger and potentially then death to many.

    The closure of non-essential sectors and places to eat that must be open until 8 pm alone does not guarantee the prevention of the transmission of the COVID-19 virus. At night many people stay at home because the streets are quiet, but in the morning and afternoon traditional markets are still busy.

    In my opinion, government policies like this need to be revised again. People should be given the freedom to sell as long as they adhere to health protocols and keep distance if necessary. In every shop there are PP Satpol officers who monitor the crowd. The selling community also does not ask for capital from the government and does not burden the government. If it is not done like this, the community will not survive by relying on government assistance alone. Om Shanti Shanti Shanti Om.

    In Balinese

    Om Swastyastu, ring kesempatan lomba menulis opini puniki uningayang titiang nglanturang pendapat manut saking kawentenan upaya pemerintahe nanganin indik pencegahan penularan virus Covid-19. Titiang selaku karyawan sane makarya ring sektor pariwisata sane terdampak pandemi puniki pastika berat ring kawentenan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat di Jawa Bali. Kebijakan pemerintah puniki nenten efektif anggen mencegah kawentenan penyebaran virus Covid-19 puniki, apabuin misi awig-awig makejang sektor non esensial tusing dados mabuka miwah dagang ajenganne patut mabuka kanti jam kutus peteng dogen. Hal puniki sane ngranayang masyarakate keweh ngalih pipis anggen meli kebutuhan sawai-wai. Kemu mai ngalih dana bantuan sakewala tusing taen maan, niki tusinh ja menghindar teken penyakit covid nanging ngidang ngae kelaparan sane ngidang ngae mati manusane ulian kelaparan ento. Tutupne sektor non esensial miwah tongos anake ngadep ajengan sane patut mabuka kanti jam kutus peteng nenten menjamin ngidang mencegah penularan virus covid 19, walaupun yen dipetenge akeh masyarakate nengil jumah krana jalane sepi nanging semengane miwah tengai janale kanti pekene tetep rame, nika patuh manten lakar ngae kerumunan utawi keramaian. Yening menurut titiang, sepatutne kebijakan pemerintah sekadi punika patut marevisi buin. Sepatutne pemerintah ngemaang masyarakate kebebasan anggen madagang asalkan tetep mematuhi protokol kesehatan tur ingetang nyaga jarak, bila perlu ring setiap toko nika wenten petugas satpol pp sane memantau keramaian. Masyarakate madagang tusing ja nagih modal ka pemerintah tur ento masih tusing dadi beban pemerintahe. Yening nenten kalaksanayang sekadi puniki kengken carane masyarakate bertahan hidup, yening ngandelang bantuan saking pemerintah dogen tusing cukup. Om Shanti Shanti Shanti Om.

    In Indonesian

    Om Swastyastu, dalam kesempatan lomba menulis opini ini ijinkan saya mengeluarkan pendapat saya mengenai kebijakan pemerintah dalam menangani pencegahan penularan virus Covid-19. Saya selaku karyawan yang bekerja di sektor pariwisata yang terdampak saat pandemi sangatlah berat dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Bali. Kebijakan Pemerintah seperti ini tidaklah efektif untuk mencegah adanya penyebaran virus Covid-19 ini apalagi ditambah dengan aturan semua sektor non esensial harus ditutup dan pedagang makanan harus buka sampai jam 8 malam hal ini menyebabkan masyarakat kesulitan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kesana kemari mencari dana bantuan tetapi tidak kunjung dapat, bukannya terhindar dari penyakit covid tetapi malah mendatangkan kelaparan yang juga bisa menimbulkan kematian akibat kelaparan.

    Penutupan sektor non esensial dan tempat makan yang harus buka sampai jam 8 malam saja sangat tidak menjamin dalam pencegahan penularan virus covid 19, walaupun pada malam hari banyak masyarakat hanya diam di rumah karena jalanan sepi tetapi pada pagi dan siang hari jalanan hingga pasar tradisional tetap rame dan sama saja itu akan menimbulkan keramaian.

    Menurut saya, sebaiknya kebijakan pemerintah seperti ini perlu direvisi lagi. Sebaiknya masyarakat diberikan kebebasan untuk berjualan asalkan tetep mematuhi protokol kesehatan dan jaga jarak bila perlu di setiap toko ada dari petugas satpol pp yg memantau keramaian. Masyarakat berjualan juga tidak minta modal dari pemerintah dan tidak memberatkan beban pemerintah. Kalau tidak dilakukan seperti ini bagaimana caranya masyarakat untuk bertahan hidup, jika mengandalkan bantuan pemerintah saja tidak cukup. Om Shanti Shanti Shanti Om.