Literature Perkuat Migitasi Lebih baik, Dapat mencegah Dampak Buruk Varian Baru Covid-19

From BASAbaliWiki
Berita 200210091005 DirekurPoltradaBaliSerahkanBantuanKelengkapanProkesKepadaSopirTerimalUbung.jpeg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Teja Wijaya
Author(s)
Reference for photograph
Teja Wijaya, covid 19 denpasar kota.go.id
Subject(s)
  • ppkm
  • solusi pandemi covid 19
  • Pemerintah Bali
  • opini
  • basabali
Reference
Related Places
Denpasar ,Bali
Event
Related scholarly work
Reference
[https://bali.antaranews.com/berita/245626/dinkes-bali-krisis-oksigen-hingga-70-ton-perhari https://www.balipost.com/news/2021/07/16/204779/Isoman-Dianggap-Berisiko-Tinggi],Gubernur...html https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/10/062600865/6-fakta-varian-delta-penyebab-tsunami-covid-19-di-india https://tirto.id/angka-kematian-covid-19-ri-kian-melejit-pemerintah-bisa-apa-gh1o
Competition
opini


Uchiayu25

40 months ago
Votes 3++
Nggih, tiang setuju dengan masalah ketimpangan data yang menyebabkan kebijakan yang diambil terkait pandemi tidak efektif. Contoh realtime-nya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat sendiri.

Angga Ardyastia

40 months ago
Votes 3++
Dalam sebuah wabah global, kita semua (baik pemerintah, lembaga secara bottom up serta masyarakat) harus mengakui bahwa tidak ada satupun yang siap menghadapi situasi "luar biasa" ini. Tyang setuju pemerintah melakukan kesalahan dalam beberapa kebijakannya dalam sudut pandang kesehatan, tetapi sebagai masyarakat terpelajar sebaiknya kita juga menarik kacamata sudut pandang yang lebih luas dan jernih dalam memandang wabah global ini, maka akan ditemukan berbagai masalah lain sebagai efek domino, seperti permasalahan sosial ekonomi. Ketika kita bisa berfikir secara integral, maka kita dapat melakukan sesuatu yang berarti, seperti mencoba menolong sesama dengan kampanye "rakyat bantu rakyat". Kampanye ini juga bisa menjadi kritik sosial terhadap "ketidakmampuan" pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan dalam masyarakat. Tyang setuju dengan tulisan diatas dan menambahkan, lebih elok rasanya ketika upaya pemerintah secara top down diselaraskan dengan upaya secara bottom up melalui gerakan gerakan yang ada di masyarakat, yang didasari atas prinsip bersama kita bisa melawan wabah, karena pada dasarnya tidak ada yang menginginkan wabah ini berlangsung lebih lama dan kerinduan akan kembalinya dunia yang berjalan normal adalah nyata. Ampura jika tyang ada salah kata dan apresiasi setinggi-tingginya kepada penulis yang luar biasa, suksma 🙏

Linda22

40 months ago
Votes 3++
Tulisannya sangat menarik, informatif dan bermanfaat 👍

Hariwangsa

40 months ago
Votes 3++
Benar sekali, persoalan data ini efeknya baru terlihat sekarang, dimana masyarakat lebih mudah percaya konspirasi dibandingkan imbauan pemerintah, dan tentu kepercayaam terhadap pemerintah yang semakin menurun berimbas pada kasus covid yang tak kunjung usai. Semoga pemerintah semakin peka melihat kondisi masyarakat dan masyarakat bisa semakin disiplin dan beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Putri Audia Divayanti

40 months ago
Votes 3++
Keren tulisannya disamping membahas masalah juga memaparkan solusi atau perbaikan yang harusnya dilakukan pemerintah. Benar tulisan dalam opini ini yang memaparkan bahwasannya terdapat ketimpangan data baik di pemprov dan pusat. Kita lihat tidak hanya data atau angka kematian saja, namun ketimpangan data juga terjadi dalam persoalan bansos. Tentu hal ini berdampak buruk bagi masyarakat karena tidak mendapatkan bansos secara merata apalagi bansos ada yang dikorupsi, bisa terhitung berapa kerugian rakyat skrng yang nantinya harus urunan lagi membayar kerugian akibat korupsi tersebut.

Nickkzzyy

40 months ago
Votes 3++
Tiang setuju sareng penulis, pemerintah sepatutnyane nyelarasang data pemerintah pusat lan daerah mangda nenten salin timpang utamanyane persoalan vaksin lan bansos.

Santia Dewi

40 months ago
Votes 3++

Om Swastyastu. Becik pisan informasi puniki, tyg tidak akan banyak komentar. Dumogi tulisan niki sampai ke tangan pemerintah sehingga dapat berbenah ke arah yang lebih baik. Kaping untat, izinkan tyg untuk berpantun angge ngelimurang manah. Meli biu sareng suami

Dumogi rahayu sareng sami. Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Nanik Dwiantari

40 months ago
Votes 3++
Dari judul saja sudah menarik 🙌

Firdansjf7

40 months ago
Votes 3++
👍

Ni Putu Mirna Sari

40 months ago
Votes 1++
Suksma atas informasinya. Sangat informatif dan didukung dengan data yang jelas

Agusdwiadnyana

40 months ago
Votes 0++

Saya sepakat betul dengan opini ini karna sebagaian besar juga merupakan saran-saran yg telah dikemukakan oleh para epidemiolog. Sejak awal para ilmuan sudah menawarkan solusi mitigasi ini kepada pemerintah, namun sayang seolah tak didigubris bahkan pemerintah cenderung 'anti-science'.

Sejak mulai merebaknya Covid-19 di Indonesia, alih-alih pemerintah mulai melakukan mitigasi, kebijakan pemerintah yg sebelumnya justru kontraproduktif untuk menekan penyebaran virus virus itu sendiri. Mulai dari memberikan diskon penerbangan dan memberdayakan influencer guna menjaga kedatangan wisatawan mancanegara. Lalu, ketidaktegasan pemerintah terkait kebijakan mudik dan dibukanya objek (kampung) wisata. Kemudian kebijakan PPKM rasa lockdown tapi tak dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan pokok warganya sehingga banyak warga melanggar aturan itu karena dihadapkan pilihan dilematis; mati kelaparan atau mati kena virus. Dst.. Dst..

Mungkin pemerintah dengan sadar melakukan itu untuk terciptanya herd imunity atau kekebalan komunitas, namun karna itu dinilai berlebihan bahkan tak terkontrol--sehingga pasien covid-19 dan tenaga kesehatan banyak yg meninggal, seorang epidemolog lantas memplesetkan herd imunity menjadi herd stupidity atau kebebalan komunitas. Rumah sakit kolaps dan oksigen mengalami kelangkaan terutama sejak munculnya varian virus baru yg menciptakan gelombang kedua covid-19 di Indonesia.
Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description

Laporcovid.org


In English

In Balinese

Varian baru B.1.617.2 Delta Covid-19 jani sampun ngrebahin Indonesia. 6 Juni 2021 ring gatra Kompas.com, Kementerian Kesehatan Kemenkes Ngorahang wenten 32 kasus infeksi virus Covid-19 varian Delta. Saking riin varian baru puniki sampun mleger Negara India ring Februari kanti ri tatkala puncak harian kasus positif-ne Mei 2021. Sajeroning penularan, varian Delta Covid-19 gangsaran ngedarang tekening varian sane lianan. Tindak pemerintah punika nglaksanayang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM daerah Jawa-Bali ri 03-20 Juli, nanging tusing nyandang ngrerenang laju infeksi Covid-19 varian Delta puniki. Justru kasus harian positif Covid-19 daerah disisi Jawa-Bali nincap ri Pertengahan Juli sampun mangkin. Selain kasus harian positif, pemerintah masih berupaya ngrerenang enggalne kasus kelacuran Covid-19 awinan varian baru puniki. Ri 02 Agustus dalem covid19.go.id, total kasus kelacuran mapigung 97.291 orang sane tingkat kelacuran 2,8 . Pemerintah jani terus memperpanjang PPKM kanti dua kali.

Prakarane pemerintah ngregem dalem panampen varian baru puniki, kuang ngambil inisiatif saking riin nambeng laju varian baru. Raris engken carane menahin kebijakan gering agung varian baru Covid-19 jani pemerintah perlu nabehin migitasi adenan. Migitasi sane proses tindak ngirangin panglahlah gering agung. Wenten papat cara sane sepatutne kalaksanayang pemerintah. Kaping siki, ri tatkala varian baru matampak ring gatra ri Maret-April, sepatutne pemerintah ngekebin penerbangan internasional uli negara-negara ngrasayang panglahlah varian baru. Masuluh tekening Negara Hongkong sane sukses nurunang laju nincapang kasus positif sareng ngekebin akses penerbangan internasional. Nanging sampun mangkin, pemerintah kantun mukak akses transportasi penerbangan internasional sajeroning ngranjing para emigran lan tenaga kerja asing TKA uli negara-negara ngrasayang panglahlah varian baru ri Maret-Juli.

Kaping kalih, pemerintah sepatutne nincapang pigung testing lan tracing. Manut Dicky Budiman, Epidemolog Indonesia dalem tirto.ID bahwa pigung testing lan tracing ring Indonesia kantun endep, tusing taen nincap 500 ribu orang per hari, patutne dadi nincapang 750 ribu orang per hari. Nincapang testing lan tracing punika penting, buina varian baru puniki gangsaran ngedarang tekening varian sane lianan. Kaping tiga, pemerintah sepatutne mempersiapkan sane becik layanan obat-obatan, tempat isolasi terpusat, lan alat-alat medis ane lenan luire tabung oksigen. Pertengahan Juli, Rumah Sakit RS ring Bali ngrasayang kelangkaan oksigen lebih dari 70 Ton dalam sehari sane ngorahang olih kepala dinas kesehatan Pemerintah Provinsi Pemprov Bali dalem bali.antaranews.com. Dalem balipost.com, ri tatkala kasus kelacuran awinan isolasi mandiri di Bali nincap, kebijakan Pemprov Bali sampun tusing mengizinkan isolasi mandiri isoman ring jumah sajaba ring tempat sane sampun katadongang olih pemerintah provinsi lan kabupaten kota ri 16 Juli. yadiastun sampun kalaksanayang, nanging wenten sane nyalanang isoman ring jumah luire terjadi ring Ubud lan Sukawati. Pentingne pemerintah mastiang ketersediaan tempat lan pendataan isolasi terpusat apang ngirangi resiko tinggi isoman krama ring jumah.

Kaping papat, pemerintah sepatutne nyocokang data pemerintah pusat kemenkes ajaka pemerintah provinsi. Dalem laporan laporcovid.org Lebih dari 19.000 Kematian Belum Tercatat ri 23 Juli wenten akeh data kelacuran Covid-19 Kemenkes tusing nyocok ajaka Pemprov ring Indonesia termasuk Bali. Data kelacuran Pemprov Bali mapigung 1881 orang sedangkan data kelacuran Kemenkes mapigung 1905 orang. Olih mawinan, Ketimpangan data-data sane wenten ring pemerintahan kena mesuang kalaksanayang kebijakan sane tusing mapikenoh nguredang gering agung puniki.

In Indonesian

Varian baru (B.1.617.2) Delta Covid-19 kini telah melanda Indonesia. 6 Juni 2021 dalam Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi ada 32 kasus infeksi virus Covid-19 varian Delta. Sejak pertama kali varian ini telah menerjang India dari Februari hingga pada puncak harian kasus positifnya Mei 2021. Dari segi penularan, varian Delta Covid-19 lebih cepat menyebar daripada varian yang lainnya. Langkah pemerintah pun melaksanakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) daerah Jawa-Bali pada 03-20 Juli, namun tidak cukup menghentikan laju infeksi Covid-19 varian Delta ini. Justru kasus harian positif covid-19 daerah diluar Jawa-Bali meningkat pada pertengahan Juli hingga saat ini. Selain kasus harian positif, pemerintah juga sedang berupaya menghentikan pesatnya kasus kematian covid-19 akibat varian baru ini. Pada 02 Agustus dalam covid19.go.id, total kasus kematian berjumlah 97.291 orang dengan tingkat kematian 2,8%. Pemerintah juga terus memperpanjang PPKM sampai dua kali.

Permasalahannya pemerintah lambat dalam merespon varian baru ini, kurang mengambil inisiatif lebih awal membendung laju varian baru. Lantas bagaimana cara memperbaiki kebijakan penanganan bencana varian baru Covid-19 adalah pemerintah perlu memperkuat mitigasi lebih baik. Migitasi merupakan proses tindakan mengurangi dampak bencana. Ada empat cara yang sebaiknya dilakukan pemerintah. Pertama, ketika varian baru muncul di berita pada Maret-April, Seharusnya pemerintah menutup penerbangan internasional dari negara-negara terdampak varian baru. Berkaca dari Negara Hongkong yang sukses menurunkan laju peningkatan kasus positif dengan menutup akses penerbangan internasional. Namun hingga saat ini, pemerintah masih membuka akses transportasi penerbangan internasional sehingga masuk para emigran dan tenaga kerja asing (TKA) dari negara-negara terdampak varian baru pada Maret-Juli.

Kedua, pemerintah seharusnya meningkatkan jumlah testing dan tracing. Menurut Dicky Budiman, Epidemolog Indonesia dalam tirto.ID bahwa jumlah testing dan tracing di Indonesia masih rendah, tidak pernah mencapai 500 ribu orang per hari, harusnya bisa ditingkatkan 750 ribu orang per hari. Peningkatan testing dan tracing itu penting, apalagi varian baru ini lebih cepat menyebar dari varian lain. Ketiga, pemerintah seharusnya mempersiapkan dengan baik layanan obat-obatan, tempat isolasi terpusat, dan alat-alat medis yang lain seperti tabung oksigen. Pertengahan Juli, Rumah Sakit (RS) di Bali mengalami kelangkaan oksigen lebih dari 70 Ton dalam sehari yang diungkap oleh kepala dinas kesehatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam bali.antaranews.com. Dalam balipost.com, Ketika kasus kematian akibat isolasi mandiri di Bali meningkat, kebijakan Pemprov Bali sudah tidak mengizinkan isolasi mandiri (isoman) di rumah melainkan di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota pada 16 Juli. Walapun sudah diterapkan, namun masih ada yang menjalankan isoman di rumah misalnya terjadi di Ubud dan Sukawati. Pentingnya pemerintah memastikan ketersediaan tempat dan pendataan isolasi terpusat supaya mengurangi resiko tinggi isoman warga di rumah.

Keempat, pemerintah seharusnya menyelaraskan data pemerintah pusat (kemenkes) dengan pemerintah provinsi. Dalam laporan laporcovid.org “Lebih dari 19.000 Kematian Belum Tercatat” pada 23 Juli ada banyak data kematian Covid-19 kemenkes tidak selaras dengan pemprov di Indonesia termasuk Bali. Data kematian Pemprov Bali berjumlah 1881 orang sedangkan data kematian Kemenkes berjumlah 1905 orang. Oleh sebab itu, Ketimpangan data-data yang ada di pemerintahan dapat menimbulkan penerapan kebijakan yang tidak bermanfaat dalam mengatasi pandemi ini.