Once upon a time, there was a little boy who didn't go to school. Because he did not know the letters, he was called I Belog. As the name suggests, the little boy was an idiot. However, he is very loved by his mother and father. Because he was diligent, obeying the advice of his parents.
Early in the morning, I Belog was woken up by his mother. His mother told I Belog to go to the shop to buy matches. It was very clear that his mother ordered him to buy a match that would light up. "Swipe the match first, make sure it will light up!" that's what his mother ordered. "Okay, mom," said I Belog innocently. I Belog walked to buy matches. Arriving at the shop, he told the seller. Then the seller handed over the lighter. The price of the lighter is one hundred and fifty rupiah. I Belog handed over two hundred rupiah. The seller gave another fifty rupiah change. I Belog walked home. Arriving at the T-junction of his village, he remembered his mother's message. "If you don't rub, how will you know the match will light," he thought of his mother's message. Then I Belog swiped the match. Byur. The match is about to light. I Belog was very happy because the match was about to light up. I Belog continued his journey. He had only walked three steps when he stopped again. “Only one was turned on, what about the others? Do you want to live or not? So that you don't lose buying lighters, rub the others too,” I Belog thought. I Belog swiped his match. Byur. The match was lit. I am very happy, Belog. Again one swiped, lit too. Then one by one the matches were swiped, all of them lit up. Infinitely happy because all the contents of the match was lit. "Hmmm, shopping for new lighters is good. Everything that is swiped lights up. It doesn't hurt my mother telling me to buy lighters, because all the matches want to light up," I Belog muttered. Then he put the scraped match into the box. Whistling while singing he walked home. Arriving at the house, I Belog handed over his lighter. “Mother, all the matches are about to light. Here are the matches, mother!”
His mother pouted, her lips pouted because of the loss of telling her son to buy matches.
DugasEnglishwhenIndonesianketika
pidanEnglishformerlyIndonesiankapan?
, adaEnglishthere areIndonesianada
anakEnglishadultIndonesianorang
cerikEnglishsmallIndonesiankecil
tusingEnglishnotIndonesiantidak
masekolahEnglishgo to schoolIndonesianbersekolah
. UlianEnglishbecauseIndonesiankarena
tusing nawangEnglishknowIndonesiantahu
aksaraEnglishletterIndonesianhuruf
, ipun kaukinaEnglishcallIndonesianmemanggil, panggil
IEnglishname, kind of aIndonesiansang
BelogEnglishstupidIndonesianbodoh
. SajaEnglishtrueIndonesiansungguh
bukaEnglishasIndonesianseperti
adane, anak cerik ento mulaEnglishcertainlyIndonesianmemang
belogEnglishstupidIndonesianbodoh
. YadiastunEnglishalthoughIndonesianmeski
ketoEnglishlike thatIndonesiandemikian
, ia sayanga pesanEnglishfishIndonesianpesan memiliki beberapa arti
tekenEnglishsignIndonesiantanda tangani
memeEnglishmotherIndonesianibu
bapaneEnglishhis/her fatherIndonesianayahnya
. SawirehEnglishsinceIndonesianoleh karena
ia jemetEnglishindustriousIndonesianrajin
, nuutangEnglishobeyIndonesianmengikuti
pangidihEnglishwishIndonesiankeinginan
reramaEnglishone's parentsIndonesianorang tuanya
. Nuju semenganEnglishearly in the morningIndonesianpagi pagi sekali
, I Belog kadundun teken memene. Memene nundenEnglishorderIndonesianmemberitahu
I Belog ka rompyok meliEnglishto buyIndonesianbeli
colokEnglishmatchesIndonesiankorek
. PedesEnglishspicyIndonesianpedas
pesan memene mabasen apang meli colok aneEnglishthatIndonesianyang
nyak ngendihEnglishlight upIndonesian-
. Kecesang malu coloke, pastiangEnglish-Indonesianpastikan
nyak ngendih keto pabesenEnglishmessageIndonesianpesan
memene. Nah meEnglishmotherIndonesianmeme
, sautEnglishanswerIndonesianjawab
I Belog polosEnglishhonestIndonesiansangat sederhana
. I Belog majalanEnglishgoIndonesianberjalan
meli colok. TekedEnglisharriveIndonesiansampai, datang
di warungEnglishstoreIndonesianwarung
, ia nyambatangEnglishconveyIndonesianmenyampaikan
teken dagange. Dagange lantasEnglishcontinueIndonesiankemudian
ngenjuhangEnglishhandedIndonesianmenyodorkan
colok. Pangajin coloke ajiEnglishpriceIndonesianharga
karobelahEnglishoneIndonesianseratus lima puluh
. I Belog ngenjuhang pipisEnglishmoneyIndonesianuang
satakEnglishtwo hundreds (200)Indonesiandua ratus (200)
rupiahEnglishrupiahIndonesianrupiah
. Dagange ngemaangEnglishgiveIndonesianberikan
susukEnglishchangeIndonesiankembalian uang
buinEnglishwhenIndonesianlagi
seketEnglishfiftyIndonesianlima puluh
rupiah. I Belog majalan mulihEnglishreturnIndonesianpulang
. NekedEnglisharriveIndonesiansampai
di pateluan desane, ia ingetEnglishrememberIndonesianingat
teken pabesen memene. YenEnglishwhenIndonesiankalau
singEnglishrudeIndonesiantidak
kecesang, kenken nawang coloke nyak ngending, keto ia mineh-minehang pabesen memene. I Belog lantas ngecesang colokne. Byur. Colokne nyak ngendih. KendelEnglishsatisfactionIndonesianbahagia
pesan kenehneEnglishhis/her thoughIndonesianpikirannya
I Belog sawirehEnglishsinceIndonesianoleh karena
colokne nyak ngendih. I Belog nugtugang pajalanneEnglishhis/her journeyIndonesianperjalanannya
. Man majalan telung tindakan, ia buin marerenEnglishstopIndonesianberhenti
. MaraEnglishrecentlyIndonesianbaru saja
besik bakatEnglishfindIndonesianketemu
kecesang, ane lenanEnglishdifferenceIndonesianlain
kenken? Nyak idupEnglishliveIndonesianhidup
apa sing? Pang sing pocol meli colok, kecesang mase ane lenan, keto I Belog mapinehEnglishthinkIndonesianberfikir
. I Belog ngecesang colokne. Byur. Colokne ngendih. Kendel pesan kenehne I Belog. BuinEnglishwhenIndonesianlagi
besik kecesanga, mase idup. SakabesikEnglishone by oneIndonesiansatu per satu
lantas kecesanga colokne, makajeng ngendih. SingEnglishrudeIndonesiantidak
amat-amat liangEnglishhappyIndonesiansenang
kenehne mapanEnglishbecauseIndonesiandisebabkan
makejangEnglishallIndonesiansemuanya
isinEnglishthe contentIndonesianisi
coloke ngendih. Hemmmm pang keneEnglishlikeIndonesianbegini
mablanjaEnglishspendIndonesianberbelanja
meli colok maraEnglishrecentlyIndonesianbaru saja
luwungEnglishgoodIndonesianbagus
. AsingEnglisheveryoneIndonesiansetiap
kecesang idup. Sing pocol iEnglishname, kind of aIndonesiansang
meme nunden meli colok, mapan coloke makejang nyak idup, keto I Belog ngrenggengEnglishhumIndonesiankesal
. Ia lantas nyelepangEnglishenterIndonesianmemasukkan
colok ane subaEnglishfinishedIndonesiansudah
kakecesang ka kotakne. Suir suir magendingan ia majalan mulih. Teked jumahEnglishat homeIndonesiandi rumah
, I Belog ngenjuhang colokne. MeEnglishmotherIndonesianmeme
, coloke makejang nyak ngendih. NehEnglishendureIndonesiankata seru ketika memberikan sesuatu
coloke, me Memene masemuEnglishhaving the appearance ofIndonesianwajah
, bibihneEnglishhis/her lipsIndonesianbibirnya
munjuEnglishlittle mouseIndonesiantikus kecil
sawireh pocol nunden pianakneEnglishhis sonIndonesiananaknya
meliang colok.
Dahulu kala, ada seorang anak kecil yang tidak bersekolah. Karena tidak tahu huruf, ia dipanggil I Belog. Seperti namanya, anak kecil itu memang dungu. Walaupun demikian, ia sangat disayangi oleh Ibu dan Ayahnya. Karena ia rajin, menuruti pertuah orang tua.
Dini hari, I Belog dibangunkan oleh ibunya. Ibunya menyuruh I Belog ke warung membeli korek api. Sudah sangat jelas sekali ibunya berpesan agar membeli korek api yang mau menyala.
“Gesekkan dahulu korek apinya, pastikan mau menyala!” begitu pesan ibunya.
“Baik Bu,” sahut I Belog polos.
I Belog berjalan membeli korek api. Sesampainya di warung, ia bilang kepada penjual. Kemudian Si Penjual menyerahkan korek api. Harga korek api itu seratus lima puluh rupiah. I Belog menyerahkan uang dua ratus rupiah. Si penjual memberikan kembalian lagi lima puluh rupiah.
I Belog berjalan pulang. Sesampainya di pertigaan desanya, ia ingat dengan pesan ibunya. “Jika tidak gesekkan, bagaimana bisa tahu koreknya bisa menyala,” begitulah ia memikirkan pesan ibunya.
Kemudian I Belog menggesek korek apinya. Byur. Korek apinya mau menyala. I Belog merasa sangat senang karena korek apinya mau menyala. I Belog melanjutkan perjalanannya. Baru berjalan tiga langkah, ia kembali berhenti. “Baru satu yang sempat dinyalakan, yang lainnya bagaimana? Mau hidup atau tidak? Agar tidak rugi membeli korek api, gesekkan juga yang lainnya,” begitulah I Belog berpikir.
I Belog menggesekkan korek apinya. Byur. Korek apinya menyala. Bahagia sekali hatinya I Belog. Lagi satu digesekkan, menyala juga. Kemudian satu persatu korek apinya digesekkan, semuanya menyala. Tak terhingga senang hatinya karena semua isi korek apinya menyala. “Hemmm kalau begini belanja membeli korek api baru bagus. Semua yang digesekkan menyala. Tidak rugi ibu menyuruh membeli korek api, karena semua korek apinya mau menyala,” begitulah I Belog bergumam. Kemudian ia memasukkan korek api yang sudah digesekkan ke kotaknya. Bersiul-siul sembari bernyanyi ia berjalan pulang. Sesampainya di rumah, I Belog menyerahkan korek apinya.
“Ibu, semua korek apinya mau menyala. Ini korek apinya, ibu!”
Ibunya cemberut, bibirnya monyong karena rugi menyuruh anaknya membeli korek api.
Nothing was added yet.
Enable comment auto-refresher