- Title of Work
- Putra Sasana
- Type
- ⧼IdentificationMap-Sasana⧽
- Photo Reference
- Location
- Credit
- Anonim
- Reference
- Wiryawan, IWG (2018). Implementasi Ajaran Putra Sesana Melalui Instrumen Hukum Adat dalam Perlindungan Anak di Bali. Seminar Nasional Agama, Adat, Seni dan Sejarah di Zaman Milenial, UNHI 2018.
- Background information
- Wiryawan, IWG (2018). Implementasi Ajaran Putra Sesana Melalui Instrumen Hukum Adat dalam Perlindungan Anak di Bali. Seminar Nasional Agama, Adat, Seni dan Sejarah di Zaman Milenial, UNHI 2018.
Summary
In English
Ideally, a child gets guidance and protection from the four teachers. According to Lontar Putra Sasana, a child cannot become a parent because a child cannot give birth to parents. Therefore, the ethics of a son towards the four teachers is valid forever.
In this lontar, it is taught about devotion to the teachers, and how a son or daughter should obey the four teachers. This lontar is very relevant as a source of ethics for children today, who seem to have started to lose their ethical and moral guidelines. The ethical values in this lontar are a noble legacy that must be maintained and applied in the education system.In Balinese
Lontar
Manut
Ring
In Indonesian
Idealnya, seorang anak mendapatkan bimbingan dan perlindungan dari keempat guru itu. Menurut Lontar Putra Sasana, seorang tidak akan bisa menjadi orang tua karena anak tidak bisa melahirkan orang tua. Karena itu, etika seorang putra kepada catur guru berlaku selama-lamanya.
Dalam lontar ini diajarkan mengenai bakti kepada para guru itu, dan bagaimana seorang putra hendaknya menuruti keempat guru tersebut. Lontar ini sangat relevan dijadikan sumber etika bagi anak-anak di zaman ini, yang sepertinya telah mulai kehilangan pedoman etika dan moralitas. Nilai-nilai etika dalam lontar ini adalah warisan luhur yang harus dipertahankan dan diaplikasikan dalam sistem pendidikan.Text Excerpt
Bahasa Kawi/Kuno
In English
In Balinese
Ageng
In Indonesian
Index
Enable comment auto-refresher