Bullying

From BASAbaliWiki
Revision as of 06:33, 13 November 2023 by Dheva Angelia (talk | contribs) (Created page with "{{PageSponsor}} {{Government |Title=Bullying |Authors=Putu Dheva Winda Angelia |Kategori=high |Description text ban=Om Swastyastu. Matur suksma majeng ring panganter acara, sa...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Title
Bullying
Affiliation
Regency/City
-
Author(s)
Category
High School
Year
Photo Credit/Source
Video Credit/Source
School/Org (if applicable)
SMAS KATOLIK SANTO YOSEPH
Location


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

In English

In Balinese

Om Swastyastu. Matur suksma majeng ring panganter acara, santukan galahe sane becik puniki kapicang ring pasikian titiange. Sane wangiang titiang para angga panureksa. Sapunika taler, para sameton yowana sareng sami sane tresna asihin titiang. Angayu bagia aturang titiang majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, duaningsangkaning pasuecan ida, titiang ngiring ida dane sareng sami prasida mapupul i riki sajeroning acaraWikithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Ringgalahe mangkin, titiang ingin membicarakan tentang sebuah filsafat yang menjadi pondasi kehidupan masyarakat Bali. Tri hita karana, yang mengajarkan tentang keseimbangan harmonis antara Tuhan, alam dan manusia. Namun sayangnya saat ini keseimbangannya sedang terganggu yang menjadi urgensi masa ini dan masa yang akan datang. Titiang Putu Dheva Winda Angelia, Saking SMASK Santo Yoseph ngaturang pidarta utawi orasi sane mamurda masalah bullying ring Bali. Bali, dengan keindahan alamnya, seni budayanya, dan keramahan masyarakatnya, seharusnya menjadi tempat di mana setiap anak dan remaja dapat tumbuh dan berkembang dengan damai. Namun, kita menyadari bahwa realitas di lapangan tidak selalu mencerminkan impian indah tersebut.

Dari tahun ke tahun, kasus bullying di Indonesia mengalami peningkatan. Pelajar di Bali menghadapi kenyataan pahit dari intimidasi dan kekerasan yang terus berlanjut baik di sekolah maupun online, terjebak dalam pusaran penyiksaan fisik, verbal, dan psikologis yang merusak harapan dan mimpi generasi penerus kita.

Pelajar adalah yang membentuk masa depan Bali dan Indonesia. Namun bagaimana membentuk masa depan yang cerah ketika mereka masih khawatir akan bullying yang pastinya dapat merusak kesehatan mental ataupun fisik, merasa tidak aman untuk belajar dan merasa terintimidasi. Tentunya Hal ini tidak sejalan dengan Tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia SDG yang ditetapkan oleh Perserikatan bangsa bangsa PBB , yakni tujuan ke-3 Kesehatan dan kesejahteraan, tujuan ke-4 pendidikan berkualitas, dan tujuan ke-10 berkurangnya kesenjangan.

Sejatinya, Tri Hita Karana, seharusnya menjadi pilar bagi masyarakat Bali. Namun, bagaimana mungkin kita mencapai keseimbangan ini jika kita membiarkan tindakan bullying menghancurkan pondasi kemanusiaan dan kebersamaan kita?

Saya berharap pemimpin bali yang akan terpilih di tahun 2024 agar menghadapi secara serius segala bentuk bullying serta menyadari pentingnya mencegah bullying sebelum menimbulkan konsekuensi yang lebih besar di masa depan. Jika tindakan bullying dianggap sebagai sesuatu yang lumrah atau dibiarkan tidak dianggap serius, ini dapat membentuk persepsi bahwa perilaku merendahkan sesama adalah hal yang dapat diterima. Penting untuk diingat bahwa memerangi bullying bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Siswa, pendidik, orang tua, dan seluruh masyarakat perlu bersatu dalam memberikan perlindungan dan dukungan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pelajar. Kita memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan positif. Ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membimbing pelajar untuk menjadi individu yang toleran, empatik, dan menghargai perbedaan sesuai kurikulum namun harus diingat untuk mengawasi guru dalam menginplementasiannya. Mari kita jadikan Bali sebagai tempat di mana setiap pelajar dapat tumbuh dan berkembang tanpa ketakutan, tempat di mana Tri Hita Karana bukan hanya konsep tetapi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Inggih asapunika orasi titiang, Ngiring sameton sareng sami, membangun jagat bali yang benar-benar aman, penuh cinta, dan mendukung untuk semua, Stop bulyying Klungkung semarapura, kirang langkungtitiang nunas ampura. titiang puput antukparama santi. Om santhi, santhi, santhi, Om

In Indonesian