Before a person begins to study an area of expertise, he should perform the mawinten ceremony, or commencement of learning. There are different types of mawinten for different purposes. Pawintenan Saraswati is performed for a student who wants to study religion, spiritual literature or Balinese script writing. Pawintenan gong is a special ceremony for the musicians of traditional musical instruments such as gambelan, gender wayang or selonding so that they have “taksu” (aura and charisma) when playing the gambelan. Pawintenan also aims so that the skills they learn are used for noble purposes.
There is also a special pawintenan pragina for dancers. It is believed that if a dancer does not perform the ceremony, they will quickly forget their dance movements. When they dances, they will also lose the aura or charisma of a dancer and can't fully internalize the dance performance.
In the pawintenan ceremony, various deities of gods are worshiped. In pawintenan saraswati, the god who is worshiped is Goddess Saraswati who gives knowledge. The dancers who perform Pawintenan Pragina usually worship Batara Citrasena as the god of dances. The musicians worship Batara Semara as the god of all kinds of gambelan and musical instruments. Thus, the Pawintenan ceremony means asking for God's grace so that someone can really learn and pursue their field of expertise for noble goals.
Sebelum seseorang mulai belajar suatu bidang keahlian, dia hendaknya melakukan upacara mawinten, atau permulaan belajar. Ada berbagai jenis mawinten untuk tujuan-tujuan berbeda. Pawintenan Saraswati dilakukan untuk seorang siswa yang ingin mendalami ilmu agama, kesusastraan spiritual atau menulis aksara Bali. Pawintenan gong adalah upacara khusus bagi para penabuh alat musik tradisional seperti gambelan, gender wayang atau selonding agar mereka memiliki taksu (aura dan karisma) ketika menabuh gambelan. Pawintenan ini juga bertujuan agar keahlian yang mereka pelajari digunakan untuk tujuan-tujuan mulia.
Ada pula pawintenan pragina yang khusus untuk para penari. Diyakini bahwa jika seorang penari tidak mewinten, dia akan cepat lupa pada gerak tariannya. Ketika dia menari, dia pun tidak memiliki aura atau karisma penari dan tidak bisa menjiwai tariannya.
Dalam upacara pawintenan, berbagai ista dewata dipuja. Dalam pawintenan saraswati, dewata yang dipuja adalah Dewi Saraswati yang memberikan pengetahuan. Para penari yang melakukan pawintenan pragina biasanya memuja Batara Citrasena sebagai dewa tari-tarian. Para penabuh memuja Batara Semara sebagai dewa segala jenis gambelan dan alat musik. Dengan demikian, upacara pawintenan berarti memohon karunia Tuhan agar seseorang dapat sungguh-sungguh belajar dan menekuni bidang keahliannya demi tujuan-tujuan yang mulia.
Enable comment auto-refresher