- Title of Work
- Babad Indu Gobed
- Type
- ⧼IdentificationMap-Babad⧽
- Photo Reference
- Location
- Tamblingan
- Credit
- Anonim
- Reference
- Background information
Summary
In English
One interesting thing in Babad Indu Gobed is about the legend of Tamblingan Lake which was used to cure various types of diseases. Tamblingan comes from the words 'tamba' (medicine) and 'elingang' (remember). This means that Tamblingan Lake water was once used as medicine. This babad also briefly mentions Lesung volcano which erupted around the ninth or tenth century, then became inactive until today. Some historians assume that at that time the people of Indu Gobed Village fled to higher areas because of the volcanic eruption down the caldera.
Then, in the Gobleg inscription (see entry "Prasasti Gobleg") it is stated that in the tenth century there was a village on the shores of Lake Tamblingan called Desa Tamblingan. This village lasted until the fourteenth century. It is possible that Tamblingan Village is an evolution of Indu Gobed Village in the previous period. Tamblingan Village was apparently said to be a weaponry asembly site of the ancient Bali. The village was then invaded by Majapahit in the fourteenth century and was eventually abandoned.In Balinese
Babad
Asiki
Raris
In Indonesian
Satu hal menarik dalam Babad Indu Gobed adalah tentang legenda Danau Tamblingan yang dulu digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Tamblingan berasal dari kata ‘tamba’ (obat) dan ‘elingang’ (ingat). Ini berarti bahwa air Danau Tamblingan bisa digunakan sebagai obat. Babad ini juga sekilas menyebut tentang gunungapi Lesung yang meletus sekitar abad kesembilan atau kesepuluh, lalu menjadi tidak aktif hingga sekarang. Beberapa sejarawan beranggapan bahwa pada masa itu penduduk Desa Indu Gobed mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi karena letusan gunung di kaldera itu.
Kemudian, dalam Prasasti Gobleg (lihat entri “Prasasti Gobleg”) dinyatakan bahwa pada abad kesepuluh berdiri sebuah desa di tepi Danau Tamblingan yang bernama Desa Tamblingan. Desa ini bertahan hingga abad keempat belas. Kemungkinan Desa Tamblingan ini adalah perubahan dari Desa Indu Gobed di masa sebelumnya. Yang jelas, Desa Tamblingan disebutkan menjadi tempat pembuatan senjata kerajaan Bali. Desa ini kemudian diserbu oleh Majapahit pada abad keempat belas dan akhirnya ditinggalkan.Text Excerpt
Bahasa Kawi/Kuno
In English
In Balinese
In Indonesian
Index
Enable comment auto-refresher