- Title
- Apang jalan sing putus, silih malu satus
- Affiliation
- Mahasaba
- Regency/City
- -
- Author(s)
- Category
- University
- Year
- Photo Credit/Source
- Pngtree
- Video Credit/Source
- School/Org (if applicable)
- Location
In English
Have you had a vacation anywhere, gone to work, or returned to your hometown for the holidays? How was the trip, was it smooth as snow or did it make your head spin? Some say that the roads in Bali are good and safe to use, but many say that many roads in Bali are still damaged and unsafe to ride.
Denpasar, the capital of Bali, is often found to have damaged roads that are difficult to pass through. So, what about the roads located in villages in several districts in Bali. Many rural areas have collapsed roads, potholes, and even broken roads. Road maintenance and repairs have indeed been carried out but it must be more evenly distributed so that not only a few main roads are repaired. Many roads in remote areas have been damaged and impassable for years but have yet to receive reinforcements.
Articles and social media often report on traffic jams, accidents, and delayed delivery of goods, but it is rarely known that one of the main causes is road damage. Damaged roads tend to make it impossible for people to pass through. This causes some jobs, delivery of goods and trade activities around the road to be disrupted which will certainly disrupt the economy of the community.
With the 2024 election, it is certainly the hope of the people that there will be a revitalization of the new government in the improvement and development of the community which can be started from the main problem, namely roads. The government must be able to allocate existing funds as well as possible for the construction of roads that are evenly distributed throughout Bali. Even though it has a lot of fund, if they are not allocated properly the results will be useless and there will be no complete balance. Roads are important in every activity we do, especially Bali as a tourist destination visited by many foreign tourists. Therefore, let’s make the initial improvements by starting to repair the roads.In Balinese
Punapi gatra semeton? Sampun maan malali ileh-ileh, maga utawi mulih kampung rikala merainan? Punapi rasan , sampun aman lan mulus buka salju utawi nga nang sirah uyeng-uyengan? Makudang-kudang krama ngorahang jalan di Bali sampun luung, nanging ak h sane ngorahang jalan di Bali nu usak. Denpasar dados ibukota provinsi Bali sai katingalin akeh jalan san usak. Punapi sareng jalan ring d sa lianan. Ak h wilayah san margane ambruk, malubang lan jebol. Pemeliharaan lan perbaikan jalan punika sampun sai nanging ring makudang-kudang jalan manten. Ak h daerah san kari usak kanti makudang-kudang tiban nanging durung polih wantuan. Makudang-kudang artikel lan media sosial sai ngabarin kemacetan, kecelakaan, lan pengiriman barang san makelo pisan, nanging kidik sane uning faktorn inggih punika kerusakan jalan. Jalan san usak ngaenang kraman keweh ngeliwatin lan pekerjaan, pengiriman barang lan perdagangan dados terganggu lan nganggu ekonomi masyarakat. Ring pemilu 2024 punika dados harapan krama Balin antuk revitalisasi pemerintah san anyar ring perbaikan lan pengembangan masyarakat san kamulai ring permasalahan utama inggih punika permasalahan jalan. Pemerintah patut nyidaang ngalokasiang dana san w nten angg n pembangunan jalan san merata. Jalan punika sisi penting ring kahidupan masyarakat, apabuin ak h wisatawan luar negeri ring Bali. Sawir h punika ngiring ngemargiang perbaikan awal inggih punika perbaikan jalan. Apang jalan sing putus Silih malu satus Ngiring nincapang pakaryan tulus Apang harapan n nten pupus
In Indonesian
Sudah sempat liburan kemana saja, pergi bekerja, atau pulang ke kampung halaman untuk menyambut hari raya? Bagaimana perjalanannya, apakah aman semulus salju atau membuat kepala pusing? Beberapa yang mengatakan bahwa jalan di Bali sudah baik dan aman digunakan, namun tidak sedikit pula yang mengatakan banyak jalan di Bali masih rusak dan tidak aman untuk dilewati. Denpasar sebagai ibukota Bali saja masih sering ditemukan beberapa jalan yang rusak dan sulit untuk dilewati. Lantas bagaimana dengan jalan yang terletak di desa-desa yang ada di beberapa kabupaten di Bali. Banyak beberapa wilayah di perdesaan yang jalannya ambruk, berlubang, bahkan tidak jarang yang jebol. Pemeliharaan dan perbaikan jalan memang sudah dilakukan namun harus lebih merata agar tidak cenderung melakukan perbaikan di beberapa jalan utama saja. Banyak daerah terpencil yang rusak dan sulit untuk dilewati hingga bertahun-tahun namun belum mendapatkan bala bantuan. Beberapa artikel dan media sosial sering mengabarkan kemacetan, kecelakaan, pengiriman barang yang terhambat, namun jarang diketahui salah faktor utama penyebabnya adalah kerusakan jalan. Jalan yang rusak cenderung akan membuat masyarakat tidak bisa melewatinya sehingga beberapa pekerjaan, pengiriman barang dan aktivitas perdagangan sekitar jalan tersebut akan terganggu yang tentu akan mengganggu ekonomi dari masyarakat.
Dengan pemilu 2024 ini tentu saja menjadi harapan masyarakat agar terjadi revitalisasi pemerintah yang baru dalam perbaikan dan pengembangan masyarakat yang dapat dimulai dari masalah utama yaitu jalan. Pemerintah harus dapat mengalokasikan dana yang ada sebaik-baiknya untuk pembangunan jalan yang merata di seluruh Bali, karena walaupun memiliki dana yang sangat banyak namun tidak dialokasikan dengan benar hasilnya akan percuma dan tidak akan terjadi pemerataan yang total. Jalan menjadi sisi penting dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, terlebih lagi Bali sebagai destinasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan luar. Oleh karena itu, mari lakukan perbaikan awal dengan memulai perbaikan jalan.
Enable comment auto-refresher
Kadek Dinda Aryantha Sarin
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |
Dianagstna
Permalink |