Search by property
From BASAbaliWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Bangul + (sejenis tangga bertiang tunggal)
- Prasida + (selesai dengan baik)
- Ngrenggahang + (semakin panjang dan runcing (tentang kuku, taring, tanduk dan sebagainya))
- Ngrayaang + (semakin tidak bertenaga)
- Gobag + (sembur dengan air)
- Om awighnamastu + (semoga selamat tidak ada rintangan (biasa diucapkan pada awal pembicaraan))
- Rupek + (sempit)
- Guyu + (senda gurau, tidak sungguh-sungguh, kelakar)
- Kapongahang + (sengaja bertindak dengan tidak merasa malu)
- Gatik + (sentuh (dengan tongkat dan sebagainya))
- Ibingan + (seorang penari pria yang menari dengan seorang penari gadis dalam pertunjukan tari jodeg bumbung)
- Pangibing + (seorang penari pria yang menari dengan seorang penari gadis dalam pertunjukan tari jodeg bumbung)
- Sipsip + (sepotong bambu di atas rusuk rumah tempat mengikatkan atap)
- Sapih + (seri)
- Pitung bangsit + (seribu empat ratus)
- Kambit + (seruduk dengan taring)
- Plodor + (seruduk)
- Nasi sasah + (sesajen kecil yang dibentuk dengan menaburkan nasi dan serundeng di atas takir (alas dari daun pisang atau kelapa) dan dihiasi bunga)
- Kosek + (sesak)
- Aat-aatan + (sesuatu yang diusahakan dengan keras)
- Buncul + (sial)
- Pranawa + (simbol bunyi sakti om)
- Enterin + (sinari dengan terang)
- Sipit + (sipit)
- Lambes + (siram dengan air)
- Petaka + (sj pohon mangga yg getahnya berwarna merah dan dapat menyebabkan gatal)
- Setset + (sobek)
- Plaspasin + (sucikan (suatu bangunan baru melalui upacara keagamaan))
- Plaspas + (sucikan (tentang bangunan dan sebagainya yang baru selesai) dengan sesajen)
- Culig + (suka mengusik orang lain)
- Pipil + (surat tanda kepemilikan tanah)
- Lelambatan + (tabuh gong dengan irama yang lamban)
- Canglak + (tadah (dengan tangan))
- Endet + (tahan)
- Pradata + (tahu dengan jelas)
- Patilesang + (tahulah akan diri)
- Durbala + (tak berdaya)
- Ceeng + (takaran beras dari tempurung kelapa)
- Ayat + (takut)
- Rimrim + (takut)
- Nyanyap + (takut)
- Prambat + (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
- Kanten + (tampak)
- Ngaak + (tampak banyak)
- Ngenah + (tampak)
- Enot + (tampak)
- Not + (lihat)
- Marenget + (tampak marah menakutkan)
- Pakantenan + (tampak)
- Marenges + (tampak sangat angker dan menakutkan)
- Majlawatan + (tampak sekilas)
- Bagus + (tampan)
- Indang + (tampi seperti mengayak dengan niru)
- Teken + (tanda tangani)
- Dakep + (tangkap dengan telapak tangan)
- Dakepang + (tangkapkan (dengan kedua telapak tangan))
- Tan Pegatan + (tanpa henti)
- Sungked + (tanya dengan tegas)
- Jauk + (tari yang bersifat pantomim dengan memakai topeng yang memerankan tokoh yang kuat dan dahsyat (seperti siwa dan rahwana))
- Atat + (tarik (dengan keras))
- Emed + (tarik dengan paksa)
- Gablug + (taruh dengan cara melempar)
- Geblugang + (taruh dengan keras dengan tidak tertata)
- Tawar + (tawar)
- Tebel + (tebal)
- Tebas + (tebus)
- Gecek + (tekan dengan kuku)
- Pingseg + (tekan dengan kuku ibu jari sampai mati (tentang kutu dan serangga kecil lainnya))
- Lingebang + (telungkupkan)
- Endongan + (tempat bekal dr tapis kelapa)
- Bale-bale + (tempat duduk atau tempat tidur yang dibuat dari bambu atau kayu)
- Sanggah cucuk + (tempat sesajen terbuat dari anyaman bambu bertiang satu untuk buta kala)
- Gandek + (tempat sirih pinang yang dibuat dari anyaman daun lontar yang bagian bawahnya beralas kayu)
- Langseg + (tendang dengan tumit)
- Ngepas + (tepat dengan ukuran)
- Gampes + (tepis)
- Magauk + (terambil dengan rakus)
- Kaparpar-kapirpir + (terbang ke sana kemari dengan menggetar-getarkan sayapnya)
- Makaput + (terbungkus)
- Mapisah + (terbunuh dengan kuku jari)
- Mapraceda + (tercela)
- Kabelet + (terhalang)
- Rikat + (terhalang)
- Kangeg + (terhenti dengan tiba-tiba)
- Ngrepata + (terjaga dengan terperanjat)
- Kepupungan + (terjaga dengan tiba-tiba sehingga tampak kebingungan)
- Pincat + (terjatuh (karena tidak seimbang))
- Numanin + (terlalu terbiasa (sehingga walaupun dilarang akan diulangnya lagi))
- Kayak-kayak + (terlentang tidak bertenaga)
- Madadah + (terpanaskan dengan kuali)
- Maplintutan + (terpilin-pilin tidak teratur)
- Ilid + (tersembunyi)
- Pengging + (tersisih)
- Mapranata + (tertaklukkan)
- Makebris + (tertawa kecil dengan tiba-tiba, suara bersin)
- Masengseng + (tertutup)
- Tan + (tidak)
- Tusing + (tidak)
- Tong + (tidak)
- Tuara + (tidak)
- Endo + (tidak)
- Nenten + (tidak)
- Ing + (tidak)
- Adwitia + (tidak ada duanya (tentang sifat tuhan))
- Empad + (tidak ada habis-habisnya (tentang pekerjaan))
- Kepud + (tidak ada yang melanjutkan (tentang keturunan))
- Sing kénkén + (tidak apa-apa)
- Ala + (tidak baik)
- Nyukuh + (tidak becus)
- Pendeng + (tidak berani makan)
- Ngediglig + (tidak berbaju)
- Ngudiglig + (tidak berbaju)
- Gundili + (tidak berbulu)
- Doglag + (tidak berbulu)
- Sangkur buntut + (tidak berekor)
- Maplekes + (tidak bergerak)
- Nirguna + (tidak berguna)
- Nispala + (tidak berguna)
- Nirgawe + (tidak berguna)
- Tusing magutulan + (tidak berhasil apa-apa, tidak mampu berbuat sesuatu)
- Nirdon + (tidak berhasil)
- Nirwiweka + (tidak berhati-hati)
- Nlenging + (tidak berkedip-kedip (mata))
- Ogan - Ogan + (tidak bermoral)
- Nirmala + (tidak bernoda)
- Tan padosa + (tidak bersalah)
- Dongol + (tidak bertanduk)
- Nirwikara + (tidak bertangan)
- Raya + (tidak bertenaga)
- Niskarya + (tidak bertujuan)
- Tungul + (tidak berujung)
- Bongok + (tidak bisa berbuat sesuatu karena sesuatu hal)
- Runyam + (tidak bisa diam)
- Ejep-ejep + (tidak bisa mengambil keputusan)
- Sing dadi + (tidak boleh)
- Sing baanga + (tidak)
- Sing + (tidak)
- Eteng + (tidak canggung)
- Ogong + (tidak cekatan)
- Singsal + (tidak cocok)
- Kandung + (tidak dapat melanjutkan perjalanan)
- Kapencakang + (tidak diakui)
- Tulusang + (tidak dibatalkan)
- Daga + (tidak diberikan makan)
- Tan Porat + (tidak dihiraukan)
- Tanporatanga + (tidak dihiraukannya)
- Tombahanga + (tidak diizinkan)
- Kelema + (tidak disampaikannya, digelapkannya)
- Tabahina + (tidak diseganinya)
- Kanengin + (tidak ditanami padi)
- Neng + (tidak ditanami padi (tentang sawah))
- Liked + (tidak enak, gelisah)
- Ngencet + (tidak hadir)
- Ngluara + (tidak hati-hati)
- Nglewara + (tidak hati-hati)
- Nglewa + (tidak hati-hati)
- Madees + (tidak henti-hentinya)
- Tan mari + (tidak henti-hentinya)
- Nirupeksa + (tidak hirau)
- Ten durus + (tidak jadi)
- Ngrebek + (tidak jelas)
- Garo + (tidak jelas (tt suara))
- Luntang-lantung + (tidak karuan)
- Ngubeng + (tidak keluar)
- Rengked + (tidak kuat (berjalan))
- Rompod + (tidak kuat berjalan)
- Jlempah-jlempoh + (tidak kuat berjalan karena lesu)
- Repe + (tidak kuat)
- Rempe + (tidak kuat)
- Bangkluk + (tidak laku)
- Anglu + (tidak laku)
- Mabangkluk + (tidak laku)
- Redut + (tidak lancar)
- Buleh + (tidak lancip)
- Gesar + (tidak lengket)
- Makenta + (tidak makan)
- Mapendeng + (tidak makan)
- Pegih + (tidak mau mengaku)
- Geleng-geleng + (tidak membawa apa-apa)
- Magelengan + (tidak membawa apa-apa)
- Tengah-tengah + (tidak memihak)
- Ngedaglig + (tidak mempunyai pekerjaan)
- Plintat-plintut + (tidak mempunyai pendirian)
- Piwal + (tidak menurut)
- Sing nuutang + (tidak menuruti)
- Ahimsa + (tidak menyiksa atau membunuh)
- Padlatdat + (tidak merata)
- Celut + (tidak mudah ditangap)
- Pacadang kuang + (tidak penting)
- Kedi + (tidak pernah haid, wanita yang tidak dapat dewasa)
- Mabeles + (tidak putus-putusnya (tentang kedatangan))
- Rumik + (tidak ramai)
- Onggang + (tidak rapat)
- Roron-roron + (tidak rata)
- Degeng + (tidak rewel)
- Puik + (tidak sapa)
- Kedap + (tidak seimbang)
- Pundit + (tidak seimbang)
- Cadot + (tidak sempat)
- Elik + (tidak senang)
- Sing ngelapang + (tidak sengaja)
- Celor + (tidak setia)
- Bedog + (tidak simetris)
- Ambuak + (tidak sopan)
- Ngembakin + (tidak stabil (tentang suara pria menjelang dewasa))
- Centula + (tidak suci)
- Leteh + (tidak suci)
- Ocoh + (tidak sungguh - sungguh)
- Gamit + (tidak sungguh-sungguh)
- Awih + (tidak tahu)
- Mata tuh + (tidak tahu malu)
- Tandruh + (tidak tahu)
- Nirbaya + (tidak takut)
- Ngimur + (tidak tenang, khawatir)
- Makale + (tidak teratur)
- Plintut + (tidak teratur)
- Rambug + (tidak teratur)
- Sing ngenah + (tidak terlihat)
- Niskala + (tidak terlihat)
- Tan pagantulan + (tidak tersisa)
- Eep + (tidak tumbuh untuk sementara (tt gadung, kunir, dsb))
- Majangkut + (tidur bersama dan berpelukan, tidur bersama, laki dengan perempuan dan berpelukan)
- Kecacungan + (tindakan tidak menentu karena terlalu banyak pekerjaan)
- Lancab + (tinggi)
- Toko + (toko, kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barang-barang)
- Nyorjor + (tuju (dengan bergegas))
- Jorjor + (tuju)
- Undagi + (tukang bangunan)
- Pinte + (tumpuk dengan rapi)
- Pinggul + (tumpulkan (tentang segi balok yang tajam))
- Suled + (tusuk dengan benda tumpul)
- Geblagang + (tutup dengan cara menghempaskan)
- Pipis jepun + (uang kepeng kecil berwarna hitam)
- Pis Kunci + (uang kepeng kecil tipis berwarna hitam)
- Pis Bolong + (uang kepeng)
- Pipis tubung + (uang koin besar dengan lubang di tengahnya dan bertuliskan huruf jawa)
- Kecer + (uang recehan, nama sajen dalam rangkaian upacara pembakaran mayat)
- Medangsia + (uku atau minggu ke-empat belas dalam konsep wariga bali)
- Atebah + (ukuran empat jari)
- Papegatan + (upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dan sanak keluarga yang ditinggalkan)
- Sawa karesian + (upacara ngaben dengan mempergunakan simbol kayu cendana atau majegau sebagai pengganti jenazah)
- Sawa prateka + (upacara ngaben tanpa jenazah (dengan mengunakan simbol-simbol))
- Pepada + (upacara penyucian hewan sebelum disembelih, dagingnya akan dipergunakan dl upacara)
- Recedana + (upacara pitra yadnya yg mengganti jenazah dg simbol air suci (tirta), biasanya dilakukan bila jenazah yg sudah dikuburkan tidak ada lagi bekas-bekasnya krn telah lama diku-burkan, atau letak kuburannya terlalu jauh)
- Urung + (urung)
- Besek + (wadah)
- Plelenin + (wajibkan mengganti kembali dengan uang)
- Sarumuane + (waktu senja menjelang malam sehingga tak dapat mengenal wajah seseorang)
- Prabali + (wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat bali, biasa dipanggil jero atau pemekel)
- Sarisi + (wirama dengan metrum: o-o/oo-/o- -/oo=11)
- Bale wongkilas + (bangunan segi empat panjang, bertiang enam dengan rangkaian rusuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan)
- Kedem-kedem + ((makan) dengan lahap, asyik (bekerja))
- Pernah + ((masih) memiliki hubungan)
- Kelik-kelik + ((mata) terbuka terus (tidak mau terpejam))
- Makantet + ((sudah) diikat, terikat (satu dengan yang lain))
- Mejunin + (1. berak di tempat tidur dengan tidak sengaja)
- Mapantes - pantesan + (ada yang sesuai ada yang tidak)
- Yayi + (adik)
- Abang age + (adonan kelapa parut dengan bumbu berwarna merah putih sebagai dasar dalam tetandingan/rangkaian kawisan (sejenis sajen) dalam upacara adat di bali)
- Prereng + (agak tuli)
- Pacang + (akan)
- Jagi + (akan)
- Jaga + (akan)
- Kel + (akan)
- Kar + (akan)
- Duang + (akan bermakna apabila ada kata dibeakangnya, seperti duang dasa 'dua puluh')
- Kal + (akan)
- Nanging + (akan tetapi)
- Plantik + (alat dari bambu yang dipakai untuk menjepit daun ‘gowangan’ (pita dari daun untuk menghasilkan suara) dengan batangnya)
- Rindik + (alat musik gamelan yang berbahan bambu seperti kulintang dengan tangga nada lagu bali)
- Masemped + (amat lebat)
- Nyemped + (amat lebat)
- Pedasang + (amati dengan teliti)
- Gaukang + (ambilkan (dengan rakus))
- Rare dia-diu + (anak haram)
- Singkuh + (aneh)
- Soleh + (aneh)
- Angklung + (angklung)
- Busah + (anjing tanpa bulu sehingga menjijikkan)
- Kelap-kelap + (antara kelihatan dan tidak)
- Klabang + (anyaman bilah bambu berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai alas untuk menjemur jajan)
- Kasal + (asal)
- Siap bakakap + (ayam panggang utuh yang tidak berisi empedu dan usus (isi perut))
- Bakal + (bahan)
- Bijik + (bahan untuk membuat minuman cendol)
- Rompi + (baju yg tidak berlengan)
- Tunjel + (bakar)
- Bale sumangkirang + (balai bertiang dua belas beratap ijuk, dahulu digunakan oleh raja-raja untuk upacara, sekarang sebagai tempat sajen di besakih)
- Bale timbang + (balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi)
- Mundak + (balai yang bertiang enam)
- Magebras + (bangkit dengan cepat karena marah)
- Bangkrut + (bangkrut)
- Wawangunan + (bangunan)
- Bale kambang + (bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana)
- Bale manguntur + (bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pada waktu upacara batara turun kabéh)
- Bale bandung + (bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya)
- Bale mujur + (bangunan bertiang dua belas, didirikan di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu)
- Bale pawedan + (bangunan bertiang empat yang digunakan sebagai tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara ritual keagamaan)
- Bale pegat + (bangunan bertiang enam dengan balai-balainya terbagi dua, terletak di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu)
- Bale sari + (bangunan bertiang sembilan letaknya di bagian barat pekarangan rumah, biasa disebut balé singasari)
- Pangubengan + (bangunan darurat di halaman luar pura untuk tempat pemujaan)
- Bale salunglung + (bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk tempat perlengkapan pembakaran mayat)
- Bale pagambuhan + (bangunan memanjang bertiang dua belas tempat pementasan gambuh, biasa terdapat di halaman tengah puri)
- Bale kembar + (bangunan memanjang dan berjajar masing-masing bertiang delapan)
- Bale agung + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
- Bale lantang + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
- Bale ongkara + (bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (besakih), disebut juga balé mundar-mandir)
- Bale murda + (bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja))
- Bale bunder + (bangunan persegi enam)
- Bale mandapa + (bangunan pokok bertiang dua belas, umumnya tempat musyawarah)
- Bale sakutus + (bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur)
- Bale pelik + (bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sebaga pengapit pelinggih atau tugu di pura-pura)
- Bale paselang + (bangunan rumah persegi empat bertiang delapan, sebagai tempat upacara di pura besakih)
- Bale banjar + (bangunan rumah tempat pertemuan umum bagi warga desa)
- Meten + (bangunan rumah yg terletak di bagian utara pekarangan, bertiang delapan dan bertembok keliling)
- Bale wongkilas +
- Palinggih + (bangunan suci)
- Panyawangan + (bangunan suci tempat bersembahyang)
- Parhyangan + (bangunan suci tempat pemujaan agama hindu)
- Bale majalila + (bangunan tempat bersemayam ratu majalila di besakih)
- Bale tegeh + (bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura)
- Bale gong + (bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan)
- Bale gede + (bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur)
- Canggah + (bangunan, pohon)
- Bracuk + (banyak bicara dan tidak berujung pangkal)
- Ngengengan + (banyak cakap)
- Buung + (batal)
- Paso + (bejana atau jambangan besar yang dibuat dari tanah untuk tempat air dan sebagainya)
- Maburuh + (bekerja dengan mendapat upah)
- Pontang + (belang)
- Banteh + (bengkak (tt luka lama yg tidak dirawat))
- Piles + (bengkokkan dengan cara memutar)
- Bebakuhan + (bentuk umum suatu bangunan)
- Pelpelan + (bentuk yang pipih)
- Memontoran + (bepergian dengan kendaraam bermotor)
- Mabok + (berambut)
- Majuari-juarian + (berani dan tahan akan malu)
- Tabah + (berani)
- Macadeng + (berani)
- Jrebu + (berat mulut)
- Jotjotan + (berbagai makanan yang akan dibagikan sebagai bentuk silaturahmi dan membina persahabatan)
- Matuntunan + (berbaris tidak putus-putusnya)
- Ngrembag + (berbicara dengan bertele-tele)
- Mabered + (berbondong-bondong)
- Malelambatan + (berburu dengan bedil atau senapan)
- Masepak + (bercabang)
- Mapaneman + (bercakap-cakap dengan asyik)
- Mendep + (berdiam diri)
- Mikuh + (berekor)
- Mapunditan + (bergerak-gerak karena tidak seimbang)
- Majadeng + (berhadap-hadapan dengan sikap menantang untuk berkelahi)
- Pepilisin + (beri pepilis)
- Pedesin + (beri tahu dengan teliti)
- Masate + (berisi satai)
- Maprambat + (berisi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
- Boncoh + (berjalan cepat tidak menoleh-noleh)
- Mamurda + (berjudul)
- Magayung-gayungan + (berjuntai dengan mengayun-ayunkan kaki atau tangan)
- Gaak-geek + (berkata keras-keras tidak menentu)
- Ngemikmik + (berkata-kata sendiri dengan tidak jelas kedengaran)
- Ngemigang + (berkata-kata sendiri dengan tidak jelas kedengaran)
- Ngemigmig + (berkata-kata sendiri tidak menentu)
- Lolo + (berkata-kata tidak menentu (sering terjadi ketika orang setengah terjaga karena mimpi buruk))
- Alpaka + (tidak taat)
- Makramas + (berlangir)
- Mapere + (berlapis dengan tanah liat)
- Magrudugan + (berlari dengan tergesa-gesa)
- Ajum-ajuman + (berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu)
- Makeneh + (berniat)
- Masidakep + (berpangku tangan)
- Masawala + (berperang pena)
- Mapilar + (berpilar)
- Mabangkiang + (berpinggang)
- Maponi + (berponi)
- Mapincer + (berputar)
- Jak + (bersama)
- Sebau + (bersekutu (tt dua orang yg masing-masing memiliki satu ekor sapi yg saling meminjamkan sapinya agar dapat menggunakan bajak yg harus ditarik dua ekor sapi))
- Makedekan + (bersenda gurau dengan tertawa-tawa)
- Sendor + (bersentuhan dengan)
- Mabrarakan + (berserakan)
- Pegeg + (bersiap akan bertempur)
- Petikin + (bersihkan dan potong - potong dengan tangan (tentang sayuran sebelum dimasak))
- Ingsah + (bersihkan dengan air, cuci (beras dsb))
- Maplantar + (bertakuk untuk naik-turun)
- Macaling + (bertaring)
- Macunduk + (bertemu)
- Maprajurit + (bertentara)
- Mamongah + (bertindak dengan tidak tahu malu)
- Nyengking + (bertolak pinggang, menghardik dengan suara keras)
- Maruntutan + (beruntutan)
- Ngangseh + (berusaha (dengan keras))
- Matitah + (berusaha dengan jalan berdagang)
- Nengin + (biarkan (untuk tidak ditanami padi))
- Nengang + (biarkan tidak ditanami padi)
- Pragiwaka + (bijaksana (bentuk alus singgih/jenis bahasa bali untuk berbicara dengan orang yang harus dihormati))
- Deluh + (binasakan dengan ilmu hitam)
- Pusut + (bor kecil yang dipilin dengan tangan untuk melubangi sesuatu)
- Royal + (boros)
- Bebanci + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
- Pabanci + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
- Gilikang + (buat supaya bulat panjang)
- Ruak + (buka lahan)
- Gilik + (bulat panjang)
- Tunjung + (bunga teratai)
- Bungkem + (bungkam)
- Takil + (bungkus (nasi dsb.) dengan upih serta diikat)
- Takilan + (bungkusan makanan dengan upih serta diikat)
- Kapisah + (bunuh dengan kuku jari)
- Pisahang + (bunuh dengan kuku jari)
- Alpaprana + (bunyi konsonan yang diucapkan dengan hembusan nafas yang lemah)
- Bocok + (buruk rupa)
- Semuuk + (busuk dan tidak mau menetas (tentang telur))
- Sembuuk + (busuk dan tidak mau menetas (tentang telur))
- Calon + (calon)
- Canange + (canang)
- Cap jempol + (cap dengan ibu jari)
- Sabsab + (cari dengan teliti)
- Sabsab-sabsabin + (cari-cari (dengan teliti))
- Jaler + (celana panjang)
- Celuluk + (celuluk)
- Sipok + (congkak dan tidak tau aturan)
- Rumbah Gile + (daging babi cincang yang dicampur dengan bumbu cincang untuk kelengkapan sesajen upacara pengabenan (pembakaran jenazah))
- Ngeepin + (dalam keadaan tidak tumbuh)
- Macelig + (datang tiba-tiba dengan tidak disangka)
- Rontal + (daun lontar)
- Jagjagin + (dekati (dengan bergegas))
- Ajak + (dengan)
- Keles-keles + (dengan diam-diam)
- Rosa + (dengan kejam)
- Kaetes + (dengan mudah diserang)
- Ben + (dengan)
- Pikedeh + (dengan penuh harapan)
- Magutit + (dengan rajin dan giat (bekerja))
- Gumana + (dengan sengaja)
- Nyelap + (dengan sengaja)
- Akenang + (dengan sungguh-sungguh)
- Sahasa + (dengan tiba-tiba disertai kekerasan)
- Ajaka + (diajaknya)
- Mamegeng + (diam dengan memusatkan pikiran)
- Neking + (diam tidak berkata-kata)
- Kagauk + (diambil dengan rakus)
- Kagaukang + (diambilkan dengan rakus)
- Gaukanga + (diambilkannya dengan rakus)
- Gauka + (diambilnya dengan rakus)
- Plipiranga + (diaturnya dengan berderet rapi)
- Kading + (dibanding dengan)
- Banggaanga + (dibanggakannya)
- Manda + (dibawa dengan cara berantai)
- Masipat + (diberi garis dengan tali sipat)
- Kapedesin + (diberi tahu dengan teliti)
- Kejitina + (diberinya isyarat dengan mengangkat kening)
- Kuningang + (diberitahukan)
- Pedesina + (diberitahunya dengan teliti)
- Nenganga + (dibiarkan tidak ditanami padi olehnya)
- Karembag + (dibicarakan dengan bertele-tele)
- Rembaga + (dibicarakan dengan bertele-tele)
- Kendogin + (dibohongi dengan membual)
- Karupaka + (dibuat (oleh))
- Kapetengin + (dibuat agar gelap)
- Malakar + (dibuat dari)
- Kagae + (dibuat)
- Karobedang + (dibuat kurang bebas)
- Ricekanga + (dibuat menjadi lusuh)
- Kapapar + (dibuat rata (oleh))
- Sangsaraina + (dibuat sengsara)
- Kaplantar + (dibuat takuk-takuk untuk berpijak)
- Maplupuh + (dibuat ‘plupuh’ (guludan))
- Kakardinin + (dibuatkan (oleh))
- Pisaha + (dibunuhnya dengan kuku jari)
- Masabsab + (dicari (dengan teliti))
- Kasabsab + (dicari dengan teliti (oleh))
- Sabsaba + (dicarinya dengan teliti)
- Kajagjagin + (didekati (dengan bergegas) (oleh))
- Jagjagina + (didekatinya (dengan bergegas))
- Kapeeg + (didorong dengan badan)
- Plisahina + (didudukinya dengan tidak beralas)
- Plisahanga + (didudukkannya dengan tidak beralas)
- Karisebin + (diganggu dengan kekuatan jahat)
- Kagaenin + (digarap)
- Kaporot + (digeret (oleh/dengan))
- Karinggit + (digerigi)
- Mabandrang + (dihiasi dengan bandrang (memakai bandrang))
- Katungkulang + (dihibur agar tidak menangis (tentang anak kecil))
- Kapesel + (diikat (oleh))
- Kapeselin + (diikatkan)
- Briguna + (diikatnya dengan kuat)
- Karujakang + (dijadikan rujak)
- Kapondokin + (dijaga dengan berdiam di pondok)
- Kehkeha + (dikaisnya)
- Karuetang + (dikalutkan)
- Kasapanga + (dikasarkannya)
- Kidemina + (dikerjakan dengan tidak mempedulikan aturan)
- Kakidemin + (dikerjakan dengan tidak mempedulikan aturan)
- Kakaryanin + (dikerjakan)
- Kurung + (dikurung, dipenjara, dijaga dengan baik)
- Plesteranga + (dilaburkannya)
- Kapredata + (dilihat dengan teliti)
- Plokpoka + (dimakannya dengan lahap (tentang babi))
- Kasemped + (dimarahi dengan kata-kata yang pedas)
- Sempeda + (dimarahinya dengan kata-kata yang pedas)
- Sempedina + (dimarahinya dengan kata-kata yang pedas)