If there is a piodalan (see entry “odalan”) or other ceremonies in a temple, such as ngenteg linggih, usaba or pujawali ceremony, its preparation usually lasts days to several weeks. Therefore, the temple must always be occupied so that the ceremonial paraphernalia and ingredients are kept clean and holy. The people take turns guarding the temple while performing various types of services. This is called makemit. Makemit does not mean sleeping in the temple, but staying in the temple to carry out security or asceticism.
There are also residents who do makemit in big temples. Usually they stay up late at the temple and pray at certain hours. In addition, they also carry out various types of services at the temple, such as sweeping, making canang, singing sacred chants, or studying the holy scriptures.
Makemit is most commonly done on the day of Siwaratri (see entry “Siwaratri”). The Balinese people believe that if someone stays up all night at the temple on the day of Siwaratri (the night of Shiva), they will get forgiveness from Lord Shiva.
Apabila di sebuah pura terdapat piodalan (lihat entri “odalan”) atau sebuah upacara lain, seperti upacara ngenteg linggih, usaba atau pujawali, persiapan upacaranya biasanya berlangsung berhari-hari hingga beberapa minggu. Karena itu, pura harus senantiasa ramai agar sarana upacara dijaga kebersihan dan kesuciannya. Para warga bergiliran berjaga di pura sambil melakukan berbagai jenis pelayanan. Ini disebut makemit. Makemit bukan berarti tidur di pura, namun tinggal di pura untuk melakukan penjagaan atau tapa brata.
Ada pula warga yang melakukan makemit di pura-pura besar. Biasanya mereka begadang di pura dan bersembahyang pada jam-jam tertentu. Selain itu, mereka juga melakukan berbagai jenis pelayanan di pura, seperti menyapu, membuat canang, menyanyikan kidung, atau belajar kitab suci.
Makemit yang paling lumrah dilakukan pada hari Siwaratri (lihat entri “Siwaratri”). Masyarakat Bali percaya, apabila seseorang begadang semalam suntuk di pura pada hari Siwaratri (malam Siwa), mereka akan mendapatkan pengampunan dari Bhatara Siwa.
Enable comment auto-refresher