How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

Hydroponic Farming is a Solution to Support Bali's Economy During the Covid-19 Pandemic

964D9CDB-CF24-4DB7-BFEE-83D2A5F5F270.jpeg
0
Vote
Title (Other local language)
-
Photograph by
Made Getas Pudak Wangi
Author(s)
Reference for photograph
Arsip Pondok Tani Denpasar
Subject(s)
    Reference
    Related Places
    Denpasar ,Denpasar
    Event
    Related scholarly work
    Reference
    Competition
    Gunakaya

    Jury comments

    “Senang melihat foto ini, ada ekspresi senyum sebagai simbol harapan akan usaha kecil di masa depan. Secara informasi foto pun jelas, apa yang dilakukan oleh subyek foto dan apa yang dilakukannya. Caption pun bisa menarasikan info tambahan yang tak semua bisa dilihat pada foto.” - Anggara Mahendra (Fotografer Profesional) “Ada raut kebahagiaan dan rasa syukur dari foto ini , sehingga menggugah sebagian besar orang yg melihat foto ini , sehingga tergerak dan terinspirasi untuk memulai. Selamat berinovasi generasi muda Bali” - Putu Lengkong Yuliartha (Ketua Harian Badan Ekonomi Kreatif Kota Denpasar)


    Parimartha

    35 months ago
    Votes 0++

    Hidroponik ring warsane mangkin kari booming utawi sedang trend. Yening titiang, ide puniki patut pisan. Napi makada patut? sane mekada patut inggih punika bertani hidroponik puniki prasida kalaksanayang saking jero soang-soang. Punika taler sejalan sareng himbauan bekerja dari rumah.

    Dumun taler tiang polih praktik bertani hidroponik ring sekolah, wenten sane patut kauratiang minakadi rutin ngecek yeh punika. Pengecekan matatujon mangda ring yeh e punika nenten wenten jentik nyamuk sane membahayakan. Kaping kalih, utsahayang mangda bertani hidroponik puniki ring genah sane akeh keni sinar matahari. Punika mangda bibit ipun akeh polih nutrisi lan mangda sehat. Lan pastika cek kondisi yeh, bibit, lan kondisi sekitar ipun mangda stata bersih.

    Ngiring bertani hidroponik, bertani dari rumah, bertani dengan gaya baru. Yuk semeton, sampunang lek bertani.

    Anggaramahendra

    34 months ago
    Votes 0++
    senang melihat foto ini, ada ekspresi senyum sebagai simbol harapan akan usaha kecil di masa depan. Secara informasi foto pun jelas, apa yang dilakukan oleh subyek foto dan apa yang dilakukannya. Caption pun bisa menarasikan info tambahan yang tak semua bisa dilihat pada foto.

    Sutrisna Dewi

    34 months ago
    Votes 0++
    Menjadikan benih sayuran bisa tumbuh subur dan kemudian memberi manfaat bagi banyak orang merupakan suatu kebahagiaan bagi penanamnya. Foto tidak hanya menunjukkan ekspresi bahagia, tetapi juga rasa syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta. Good luck!

    Lengkong

    34 months ago
    Votes 0++

    Ada raut kebahagiaan dan rasa syukur dari foto ini , sehingga menggugah sebagian besar orang yg melihat foto ini , sehingga tergerak dan terinspirasi untuk memulai ...

    selamat berinovasi generasi muda Bali ...

    Swandewi Putu

    5 months ago
    Votes 0++
    vidio niki becik pisan, pencahayaan dari viidio niki bagus, ada raut kebahagiaan dan rasa syukur, berisi lingkungan hidupnya, palemahan sane luwih apang nyidang ngwangun bali sayan becik,
    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    In English

    The COVID-19 pandemic has had an enormous impact on the Balinese economy. A large sector of Bali's economy depends on tourism which, due to the pandemic, suffered dramatically, causing many Balinese people to lose their jobs. In addition to tourism, the agricultural sector and its traditions which have been passed down by our Balinese ancestors but has traditionally been less focused on, has been placed at the forefront during this pandemic. As the COVID-19 pandemic spread, apart from having less or no steady income, many people were bored due to the lack of work. Agriculture was traditionally synonymous with a negative vocabulary, however, during this pandemic, the agricultural sector began growing rapidly. The solution that can be applied to support the Balinese economy focuses on the booming farming industry, and specifically entails implementing a hydroponic farming system. Hydroponic farming systems do not need to use soil medium, and can be used in urban areas that lack viable land. Hydroponic farming is not only practical and clean, but also does not require much energy to farm. Plants that are usually grown through hydroponic farming are vegetables, fruits, herbs, or medicines. Hydroponic farming also provides the four essential elements for growing plants: water, nutrition, sunlight, and being cared for with love. The results of hydroponic farming are higher quality yields than the traditional crop yields and therefore higher selling prices. In addition to supporting the Balinese economy, hydroponic farming activities also make us productive and food secure solely from our own yards.

    In Balinese

    Pandemi COVID-19 ngimbasin perekonomian Baline. Krama baline liunan megae di Sektor Pariwisata, ngaenang kramane sing ngidang mekarya dimasan pandemi. Budaya pertanian sane sampun wenten ring jaman pida, ane kalah pamor, malih tenar di masan puniki. Uling masan pandemi niki, kramane lacur tur ten wenten lowongan mekarya. Ring pandangan kramane pertanian identik antuk daki, kenyel lan lacur. Nanging, di masan pandemi niki sektor pertanian berkembang becik. Solusi sane dadi anggon nincapang perekonomian Baline, Bertani sane nerapang sistem pertanian hidroponik. Sistem pertanian hidroponik ten nganggen media tanah tur ngidang ngelaksanayang kegiatan bertani di Kota sane ten ngelah tongos linggah anggon bertani. Bertani hidroponik aluh lan bersih, Iraga ten nenten mesuang bayun gede anggon bertani. Tanaman sane lumrah ketanem sane miwah soroh janganan, woh-wohan tomat, melon, semangka lan tanaman herbal utawi tamba. Wenten pat unsur sane penting inggih ipun yeh, pupuk, ai lan kasayangan antuk tresna. Hasil tanaman hidroponik dados becikan ring hasil tanaman biase lan hargane maalan. Sejaba nincapang perekonomian Bali, Bertani masih ngaenang Iraga produktif lan mendukung ketahanan pangan sane ngawit ring pekarangan umahe.

    In Indonesian

    Pandemi COVID-19 berdampak pada perekonomi Bali. Bali yang sebagian penduduknya bergantung pada sektor pariwsata, mengakibatkan rakyatnya kehilangan pekerjaan di masa pandemi ini. Budaya pertanian yang sudah ada sejak jaman nenek moyang yang sempat dikesampingkan mulai eksis kembali di masa pandemi ini. Sejak pandemi COVID-19 melanda, selain tidak ada uang, banyak masyarakat bosan karena tidak ada pekerjaan. Pertanian selalu identik dengan kata kotor, capek dan miskin. Namun di masa pandemi ini, sektor pertanian berkembang pesat. Solusi yang dapat diterapkan untuk mendukung perekonomian Bali adalah Bertani, salah satunya adalah menerapkan sistem pertanian hidroponik. Sistem pertanian hidroponik tidak perlu menggunakan media tanah, dan dapat diterapakan di daerah perkotaan yang minim lahan. Bertani hidroponik tidak hanya praktis dan bersih, kita juga tidak perlu mengeluarkan tenaga yang besar untuk Bertani. Tanaman yang biasa ditanam adalah dari golongan sayur, buah dan herbal atau obat-obatan. Empat unsur penting dalam menumbuhkan tanaman adalah air, nutrisi, sinar matahari dan dirawat dengan cinta. Hasil tanaman hidroponik lebih berkualitas daripada hasil tanaman biasanya dan memiliki harga jual yang tinggi. Selain mendukung perekonomian Bali, kegiatan Bertani juga membuat kita produktif dan mendukung ketahanan pangan mulai dari pekarangan rumah sendiri.