Difference between revisions of "Intercultural Internalization of the Asah, Asih, Asuh Concept in Maintaining Religious Harmony"
From BASAbaliWiki
(Edited automatically from page Intercultural Internalization of the Asah, Asih, Asuh Concept in Maintaining Religious Harmony.) |
|||
Line 8: | Line 8: | ||
|Original language=Balinese | |Original language=Balinese | ||
|Photograph=20230206T021955813Z016026.jpg | |Photograph=20230206T021955813Z016026.jpg | ||
+ | |Religion=Hindu | ||
+ | |Authors=I Wayan Adi Subagiarta | ||
|Institution=STKIP Agama Hindu Amlapura | |Institution=STKIP Agama Hindu Amlapura | ||
|Description=The differences or diversity that exist should be the glue knot for our unity and unity to build high solidarity as part of the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI). However, unfortunately issues of intolerance are rife in the midst of diversity and diversity by irresponsible individuals. | |Description=The differences or diversity that exist should be the glue knot for our unity and unity to build high solidarity as part of the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI). However, unfortunately issues of intolerance are rife in the midst of diversity and diversity by irresponsible individuals. | ||
Line 28: | Line 30: | ||
Walaupun asah, asih, asuh ini merupakan kearifan lokal umat Hindu dan beberapa terkandung dalam susastra-susastra Hindu, tetapi nilai-nilai yang ada di dalamnya bersifat universal dan bisa diaplikasikan oleh semua umat. Oleh karena itu, sesungguhnya, setiap umat di dunia ini pasti memiliki konsep asah, asih, asuh tersebut dalam susastranya masing-masing, tetapi disajikan dalam bahasa yang berbeda. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asah, asih, asuh ini merupakan kearifan lokal untuk membangun dan menjaga kerukunan umat beragama. | Walaupun asah, asih, asuh ini merupakan kearifan lokal umat Hindu dan beberapa terkandung dalam susastra-susastra Hindu, tetapi nilai-nilai yang ada di dalamnya bersifat universal dan bisa diaplikasikan oleh semua umat. Oleh karena itu, sesungguhnya, setiap umat di dunia ini pasti memiliki konsep asah, asih, asuh tersebut dalam susastranya masing-masing, tetapi disajikan dalam bahasa yang berbeda. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa asah, asih, asuh ini merupakan kearifan lokal untuk membangun dan menjaga kerukunan umat beragama. | ||
|Topic=Interfaith Issues | |Topic=Interfaith Issues | ||
− | |Category= | + | |Category=Mahasiswa (college students) |
|Winner=No | |Winner=No | ||
|Competition=Harmony | |Competition=Harmony |
Latest revision as of 02:35, 6 February 2023
- Title (Indonesian)
- Internalisasi Konsep Asah, Asih, Asuh dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama
- Title (Balines)
- Nelebin Asah, Asih, Asuh Angge Nyaga Kerumaketan Umat Maagama
- Original title language
- Balinese
- Photo Reference
- Fotografer
- Photograph credit
- Religion or culture
- Hindu
- Category
- Mahasiswa (college students)
- Author(s) / Contributor(s)
- I Wayan Adi Subagiarta
- Institution / School / Organization
- STKIP Agama Hindu Amlapura
- Related Places
- Wikithon competition
- Harmony
What can we do to maintain religious harmony?
Videos
Description
In English
In Balinese
In Indonesian
Enable comment auto-refresher
I Ketut Yoga Pramuditya
Permalink |
NKjuli
Permalink |
Kadek Sumerti
Permalink |
Gede Anggayana
Permalink |