How to reduce plastic waste from religious ceremonies? Post your comments here or propose a question.

Literature Penyekatan Jalan Sudah Tidak Efektif

0CDA318F-D5AD-44D0-AEAE-60D655DF4816.jpeg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Author(s)
Reference for photograph
Subject(s)
  • pandemi
  • penyekatan
Reference
Related Places
Event
Related scholarly work
Reference
Competition
opini


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


In English

In Balinese

PPKM Darurat suba liwat. Jani buin kone nglantur dadi PPKM level 4. Miriban lakar nglantur kanti level nem bangsit. Jikping. Yen dadi baan tiang nampenin kebijakan dugas PPKM darurate, apa ke suba efektif kebijakan penyekatan jalan ane suba-suba to? Adi buka guyu-guyu yen rasaang tiang. Buina pepes ngae macet tur berkerumun. Yen kene unduke, dong nyelek-nyelekang dadine.

Yen pineh-pinehang buin, ene mapaiketan masih teken krama di jalanane ane keweh tombang pajalane. Ada ane ngalih gae, ada ane med jumah, ada ane ngelah kepentingan, apabuin anak ane tusing magajih. Keweh masih yen tuturang. Kewala yen dadi tiang ngidih, lan tureksain buin kebijakan penyekatan jalanne ene. Apang tusing jeg ngae macet. Yen patutne tombang, baang anake bantuan apang nengil jumah.

Yen prade jani disubane suba longgar, tiang makeneh, kebijakan nenenan nu majalan apa tuah greget dimalu dogen? Jani dong tolih pembatas jalan ane pasanga di pempatan-pempatan ento, apa sebenarne fungsine? Yen suba sing maanggo dong kisidang nake.

In Indonesian

PPKM Darurat sudah berlalu. Sekarang dilanjutkan lagi dengan PPKM level 4 . Mungkin akan berlangsung hingga level. Amit-amit. Kalau boleh saya menanggapi kebijakan saat PPKM darurat kemarin, apakah sudah efektif kebijakan penyekatan jalan yang sudah berlangsung itu? Mengapa seperti guyonan yang saya rasakan. Terlebih lagi sering membuat macet dan berkerumun. Kalau sudah seperti ini, bukankah semakin buruk jadinya?

Kalau dipikir-pikir lagi, ini berkaitan juga dengan masyarakat pengguna jalan yang susah dihentikan. Ada yang bekerja, ada yang bosan di rumah, ada yang punya kepentingan lain, apalagi orang yang tidak digajih. Sulit memang jika dijelaskan. Tetapi jika boleh saya memohon, mari periksa lagi kebijakan penyekatan jalan ini. Agar tidak selalu membuat macet. Jika memang harus dihentikan (pengguna jalan), beri mereka bantuan agar diam dirumah.

Jika seandainya sekarang sudah longgar, saya berpikir, kebijakan ini masih berjalan atau hanya greget diawal saja? Coba sekarang perhatikan pembatas jalan yang dipasang di perempatan-perempatan itu, apa sebenarnya fungsinya? Jika sudah tidak dipakai, dipindahkan saja.