Run query: DictionaryIndex
Merupakan huruf kelima dalam aksara Bali; sebagai preposisi/kata depan untuk menyatakan tempat; sebagai awalan/prefiks sejajar dengan di dalam bahasa Indonesia (pasif)
Selengkapnya...menarik supaya lepas (keluar) dari tempat tertanamnya (tumbuhnya) oleh seseorang
Selengkapnya...{ka.ad, ma.ka.ad} pergi
Selengkapnya...leretan tanaman padi
Selengkapnya...tinggalkan, singkirkan
Selengkapnya...dijual (oleh)
Selengkapnya...sangat berat dan lama menderita sakit
Selengkapnya...dilihat (oleh)
Selengkapnya...suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dan sebagainya, terutama bagi anak-anak), nakal
Selengkapnya...dipanggil dan disongsong (oleh)
Selengkapnya...diselendangkan (oleh)
Selengkapnya...diselendangi (oleh)
Selengkapnya...dipanggilnya; disongsongnya (oleh)
Selengkapnya...diambil
Selengkapnya...karang; batu karang
Selengkapnya...Kaanggen berasal dari kata dasar anggen yang artinya gunakan, kemudian diberi imbuhan berupa prefiks dalam bahasa Bali yaitu ka- sehingga menjadi kaanggen yang artinya digunakan, digunakan; dipakai
Selengkapnya...diinginkan; diharapkan
Selengkapnya...ditipu (oleh) ; disadur (oleh) ; dikarang (oleh)
Selengkapnya...sedang diterjemahkan
Selengkapnya...diterjemahkan
Selengkapnya...keras; kuat
Selengkapnya...kaawesan (kawesan): dikuasai; dipengaruhi
Selengkapnya...Terkejut lalu bangun, (lari) tunggang-langgang
Selengkapnya...dihitung; dihitungkan (oleh)
Selengkapnya...ketampanan
Selengkapnya...pacar; kekasih; tunangan
Selengkapnya...dicoba (oleh); dicicipi (oleh)
Selengkapnya...diikat oleh
Selengkapnya...dibandingkan (oleh)
Selengkapnya...dibandingi; dibandingkan (oleh)
Selengkapnya...ditatap (oleh); dipandang terus-menerus (oleh)
Selengkapnya...dipertandingkan (oleh)
Selengkapnya...ditandingi (oleh)
Selengkapnya...diikat (oleh)
Selengkapnya...jaring laba-laba
Selengkapnya...muka merah, marah sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya); berang; gusar
Selengkapnya...dikeraskan (oleh)
Selengkapnya...dibanggakan (oleh)
Selengkapnya...disebutkan; ditafsirkan
Selengkapnya...kabar
Selengkapnya...kabarkan, memberi atau membawa kabar, bercerita; berkata-kata
Selengkapnya...diikuti; disertai
Selengkapnya...kebebasan; keadaan bebas; kemerdekaan
Selengkapnya...terkunci, terkatup, tidak terlihat isinya; tidak terbuka; tidak untuk umum, tertutup
Selengkapnya...diikatkan (oleh); dibebatkan (oleh); dibalutkan (oleh)
Selengkapnya...dicuri dengan paksa (biasanya dilakukan oleh lebih dari satu orang)
Selengkapnya...disapih (oleh)
Selengkapnya...dipisahkan (oleh); dileraikan (oleh)
Selengkapnya...dilembekkan; dilembutkan (oleh)
Selengkapnya...terhalang, kehabisan akal; tidak dapat melanjutkan perjalanan karena hujan, banjir dan sebagainya
Selengkapnya...dimuat; termuat di dalamnya
Selengkapnya...kelembaban, dibasahkan
Selengkapnya...dijadikan satu demi satu (oleh)
Selengkapnya...disatukan (oleh); dijadikan satu
Selengkapnya...sempit, sukar, sulit (dalam hal berpakaian)
Selengkapnya...Tiruan bunyi akibat benturan benda yang agak keras
Selengkapnya...kebiasaan
Selengkapnya...didampingi (oleh)
Selengkapnya...merah-padam krn malu (tt air muka); malu krn perbuatan yg kurang baik diketahui orang
Selengkapnya...hebat, terlampau, amat sangat (dahsyat, ramai, kuat, seru, bagus, menakutkan, dan sebagainya), bukan main
Selengkapnya...cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu; pintar, kemampuan, kepandaian
Selengkapnya...dibuat sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan; kecelakaan; bahaya
Selengkapnya...besar jumlahnya; tidak sedikit
Selengkapnya...terperanjat; kaget, buku
Selengkapnya...hilang akal (tidak tahu yang harus dilakukan); tidak tahu arah (mana barat mana timur dan sebagainya); tidak tahu jalan
Selengkapnya...dilengkungkan punggung / badan (oleh)
Selengkapnya...dikurung (oleh)
Selengkapnya...kabupaten
Selengkapnya...dibatalkan (oleh)
Selengkapnya...kaca, halaman buku
Selengkapnya...menyatakan sesuatu (sudah) dibagi., kena penyakit cacar.
Selengkapnya...dihalangi (oleh); dihentikan (oleh)
Selengkapnya...kejutkan; dikejutkan
Selengkapnya...dikejutkannya
Selengkapnya...sayuran jenis bawang yang digunakan dalam berbagai masakan, berdaun panjang kecil-kecil, berwarna hijau〔Allium odorum. Bukan bumbu umum di Bali, tetapi sering tersedia di daerah Bedugul.
Selengkapnya...pasangi kaca
Selengkapnya...hamburkan
Selengkapnya...kecanduan, kejangkitan suatu kegemaran (hingga lupa hal-hal yang lain), ketagihan akan sesuatu hingga menjadi ketergantungan (pada obat-obatan, minuman, dan sebagainya)
Selengkapnya...kacang, perdu yg ditanam di sawah atau di ladang, berbuah polong (macamnya banyak sekali)
Selengkapnya...kacang yang buahnya tertanam di tanah, bijinya yang lezat dan gurih sebagai bahan minyak goreng, dibuat berbagai makanan, seperti selai, kacang, gula kacang, sambal kacang; kacang cina〔Arachis hypogaea〕, kacang tanah
Selengkapnya...kacang merah yang di goreng.
Selengkapnya...kacang yang tumbuh agak pendek untuk sayur (daunnya).
Selengkapnya...Vigna unguiculata; kacang yang pohonnya melilit, buahnya panjang berbiji-biji, dipakai untuk sayur
Selengkapnya...kacang yang bijinya putih kecil-kecil
Selengkapnya...sebangsa kacang panjang yang buahnya agak pendek dan bijinya banyak.
Selengkapnya...peanut, Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia
Selengkapnya...nama ikan laut yang bulat panjang warnanya putih dan bersisik halus.
Selengkapnya...ditambatkan (oleh), dibiarkan (oleh)
Selengkapnya...tersangkut (oleh);
Selengkapnya...disapa (oleh); ditegur (oleh)
Selengkapnya...dimakan sebagian kecil hingga ada sisanya dalam jumlah besar (oleh)
Selengkapnya...diceritakan; dikisahkan
Selengkapnya...semacam kacang kara, kacang sj kara yg jika buahnya masih muda dapat disayur
Selengkapnya...diterangi (oleh) (tentang penglihatan)
Selengkapnya...keliru hingga kurang
Selengkapnya...dikurangi (oleh); dikorupsi (oleh); digelapkan (uang) (oleh)
Selengkapnya...dimasukkan (oleh)
Selengkapnya...dimasuki (oleh)
Selengkapnya...varises; pelebaran pembuluh darah balik yg antara lain disebabkan oleh kebiasaan terlalu lama berdiri, biasanya diderita oleh orang yg sedang hamil
Selengkapnya...terkena perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dan sebagainya) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung; kecoh, tertipu (oleh)
Selengkapnya...Kelingking; salah satu jari tangan yang memiliki ukuran paling kecil.
Selengkapnya...alat untuk menjepit (kertas dsb) yang berisi staples
Selengkapnya...beri penjepit
Selengkapnya...panggilan untuk anak laki-laki
Selengkapnya...nyata; terang kelihatan; tampak
Selengkapnya...sejenis pisau lipat
Selengkapnya...kacau, campur aduk (sehingga tidak terbeda-bedakan lagi); bancuh; kusut (kalut) tidak keruan
Selengkapnya...kecurangan; keburukan; kejahatan
Selengkapnya...pohon medium yang bukan asli Bali, tetapi telah diimpor oleh Departemen Kehutanan dan digunakan untuk melapisi banyak jalan untuk perindang jalan., Bignoniaceae; adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk dalam bangsa Lamiales.
Selengkapnya...diceritakan; alkisah; bagian awal dari sebuah cerita
Selengkapnya...kecoak; lipas
Selengkapnya...suara lompatan yang jauh
Selengkapnya...lompati
Selengkapnya...Kata kacumawis terbentuk dari asal kata "cawis" yang artinya jawab. Kata cawis kemudian mendapan sisipan -um- serta awalan ka- menjadi bentuk "kacumawis" yang artinya sudah terjawab.
Selengkapnya...bertemu; bertemu di tengah jalan dengan tiba-tiba
Selengkapnya...bakal serangga (kupu-kupu) yang berada dalam stadium (kehidupan) ketiga sebelum berubah bentuk menjadi kupu-kupu atau serangga, biasanya terbungkus dan tidak bergerak, kepompong
Selengkapnya...ditangkap menggunakan kedua telapak tangan(oleh)
Selengkapnya...ditangkapkan (oleh)
Selengkapnya...binatang kecil melata berkaki empat dan berekor, tubuhnya bersisik berkilat, berwarna hijau kekuning-kuningan〔Tachyadromus seclineatus〕
Selengkapnya...sering-sering didatangi kadal, kedatangan kadal berkali-kali
Selengkapnya...pohon tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat dimakan, biasanya berwarna kuning dan bentuknya panjang, bisa dikupas sebelum memakannya
Selengkapnya...tuduhan; tuntutan atau gugatan yang diajukan oleh seseorang terhadap orang lain karena haknya telah dilanggar, dirugikan, dan sebagainya
Selengkapnya...terbuai; terlena; menjadi lupa akan hal lain karena sesuatu
Selengkapnya...terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan; teranjur
Selengkapnya...ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah, keluarga
Selengkapnya...diratakan (oleh), dipasrahkan (oleh)
Selengkapnya...dinamai
Selengkapnya...Suatu sistem pemeliharaan ternak/hewan dengan cara bagi hasil antara pemilik dengan orang lain (sesuai perjanjian), pelihara (tt hewan milik orang lain yg keuntungannya akan dibagi dua antara pemelihara dan pemilik)
Selengkapnya...perlahan-lahan (geraknya, jalannya, dan sebagainya); tidak cepat, lambat
Selengkapnya...(mengalami) kelambatan
Selengkapnya...lambatkan
Selengkapnya...lulled; complacent; become forgetful of other things because of something, terbuai; terlena; menjadi lupa akan hal lain karena sesuatu
Selengkapnya...ditekan-tekan (oleh)
Selengkapnya...ditekan-tekankan (oleh)
Selengkapnya...melihat dan memperhatikan (biasanya arah dan jaraknya tetap), dipandang dg saksama (oleh)
Selengkapnya...kira, sangka
Selengkapnya...dikiranya; disangkanya; disangka; dikira
Selengkapnya...tahi lalat, tanda lahir
Selengkapnya...bersikap agak sinting
Selengkapnya...senjata tajam bersarung, berujung tajam, dan bermata dua (bilahnya ada yang lurus, ada yang berkeluk-keluk)
Selengkapnya...seperti
Selengkapnya...bahkan
Selengkapnya...keadaan batin (dalam hati); segala sesuatu yang mengenai batin; ajaran atau kepercayaan bahwa pengetahuan kepada kebenaran dan ketuhanan dapat dicapai dengan penglihatan batin
Selengkapnya...melihat dengan tajam ke samping (kiri atau kanan) oleh orang lain, dilirik (oleh)
Selengkapnya...dibanding dengan
Selengkapnya...kata penghubung bagian kalimat dengan bagian yang lain atau kalimat dengan kalimat untuk menyatakan penguatan; lebih-lebih; malahan
Selengkapnya...terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan; terlanjur; sudah terlambat (hingga sukar atau tidak dapat ditarik kembali, diulang, dan sebagainya), terlanjur
Selengkapnya...hadiah atau pemberian, sia-sia
Selengkapnya...dimata-matai (oleh); dirahasiakan (oleh)
Selengkapnya...bernafsu sekali ketika makan; suka makan banyak dengan tidak memilih-milih makanan; rakus
Selengkapnya...tergesa-gesa; tanpa pertimbangan
Selengkapnya...memungut; dipunguti
Selengkapnya...keadaan (perihal) pandai; kepintaran; kemahiran; kecakapan
Selengkapnya...dimiliki (oleh)
Selengkapnya...telanjur ;terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan; teranjur; sudah terlambat (hingga sukar atau tidak dapat ditarik kembali, diulang, dan sebagainya)
Selengkapnya...telanjur ;terlewat dari batas atau tujuan yang ditentukan; teranjur; sudah terlambat (hingga sukar atau tidak dapat ditarik kembali, diulang, dan sebagainya), walaupun
Selengkapnya...terbiasa dengan; terlanjur terbiasa
Selengkapnya...Jepit di sela kain yang dipakai dengan pinggang.
Selengkapnya...keris
Selengkapnya...ditampakkan; diperlihatkan
Selengkapnya...ditampaki
Selengkapnya...dipecah (oleh)
Selengkapnya...dipecahkan (oleh)
Selengkapnya...dilenturkan naik-turun (oleh)
Selengkapnya...dibuang
Selengkapnya...dengan mudah diserang atau diterjang
Selengkapnya...dibuat; dikerjakan
Selengkapnya...dibuatkan (untuk)
Selengkapnya...digarap; dibuat; dikerjakan
Selengkapnya...dibuka; dibabat (tentang membuka lahan baru)
Selengkapnya...dipendekkan; pakaian yang dopotong untuk mencapai ukuran yang lebih pendek
Selengkapnya...dikerjakan (oleh)
Selengkapnya...diambil engan rakus
Selengkapnya...Diambilkan dengan rakus
Selengkapnya...siangi (oleh)
Selengkapnya...dijaga, dikawal oleh
Selengkapnya...dijaga, dikawal
Selengkapnya...ditarik
Selengkapnya...diterjang dari belakang
Selengkapnya...diterjang (berkali-kali)
Selengkapnya...digertak
Selengkapnya...digemburkan, diempukkan
Selengkapnya...dikacaukan, dibongkar
Selengkapnya...digelitik
Selengkapnya...dibenci
Selengkapnya...dibenci (oleh)
Selengkapnya...ditepuk; dipukul (dengan telapak tangan)
Selengkapnya...dipukulkan
Selengkapnya...dipukuli
Selengkapnya...dimiliki; dipunyai
Selengkapnya...ditelan; diteguk
Selengkapnya...diganti
Selengkapnya...(kagét) - tiba-tiba, (kagét) - kadang-kadang, (kagét) - jika; kalau
Selengkapnya...terkejut; terperanjat; kaget
Selengkapnya...tertegun tak dapat menjawab
Selengkapnya...eksistensi; keberadaan; keadaan
Selengkapnya...keras, kasar, tidak halus (tentang kulit)
Selengkapnya...sangat keras; sangat kasar (tentang kulit)
Selengkapnya...dihibahkan (oleh)
Selengkapnya...menjerit-jerit, memekik-mekik
Selengkapnya...teriakan; pekikan; jerit
Selengkapnya...dihindari
Selengkapnya...kain, barang yang ditenun dari benang kapas
Selengkapnya...melengking-lengking (anjing)
Selengkapnya...kait; batang logam yang ujungnya melengkung (biasanya digunakan sebagai tempat untuk menaruh umpan pada pancing)
Selengkapnya...hubungan; kaitan
Selengkapnya...beri berkait; kaitkan
Selengkapnya...arah mata angin yang menunjukkan arah utara, Arah mata angin yang menunjukkan selatan (khusus di Buleleng)
Selengkapnya...timur laut; arah mata angin di antara utara dan timur.
Selengkapnya...barat laut; arah mata angin di antara barat dan utara
Selengkapnya...dikasari oleh seseorang
Selengkapnya...didekati (dengan bergegas) (oleh); dihampiri (dengan bergegas) (oleh)
Selengkapnya...dijajah oleh
Selengkapnya...dijajarkan; dideretkan
Selengkapnya...terkenal; dikenal oleh banyak orang, termasyur
Selengkapnya...kain putih yang berlukiskan wujud manusia yang dibuat dari uang kepeng yangg dijahit serta berisi tulisan suku kata sakti (Ongkara dsb), dipergunakan sebagai penutup terluar dari mayat pada waktu upacara ngaben, angkut (angkut secara berangsur-angsur)
Selengkapnya...dibawa; dipindahkan; diangkut menggunakan suatu alat (oleh seseorang)
Selengkapnya...ditangkap dengan kedua belah tangan
Selengkapnya...sakit bagaikan mati; sakit parah
Selengkapnya...salah satu alat gamelan Bali yg berperan sebagai pemegang mat (irama)
Selengkapnya...diambil dengan paksa (dengan kekerasan); rebut (oleh)
Selengkapnya...keburukan, keadaan (sifat dan sebagainya) yang buruk; kejelekan
Selengkapnya...hari ketiga dalam konsep Tri Wara (Pasah, Beteng, Kajeng)
Selengkapnya...rajin, bergairah, dan bersemangat (tentang perbuatan, usaha, dan sebagainya); aktif, digiatkan
Selengkapnya...terpelecok; terkilir; salah urat
Selengkapnya...tendang ke belakang; ditendang ke belakang (tentang kuda, sapi, dsb)
Selengkapnya...dipertengkarkan, dijadikan suatu pertengkaran
Selengkapnya...dipukul dengan buku jari (oleh)
Selengkapnya...gemetar (tentang tangan)
Selengkapnya...dijungkirkan; dibalikkan
Selengkapnya...kakek
Selengkapnya...lapis ijuk yang berupa lembaran
Selengkapnya...sering terkejut
Selengkapnya...berasal dari akar kata "kalah" yang artinya kalah. kemudian mendapatkan awalah ka- dan akhiran -an sehingga menjadi "kakalahang" yang artinya dikalahkan.
Selengkapnya...endapan yang tersisa di panci karena penguapan garam
Selengkapnya...dua; keduanya
Selengkapnya...salah satu jenis keranjang/wadah yang disebut "kakampol" namun memiliki dasar persegi panjang, sekitar 30 x 12 cm., dan mulut lonjong, sekitar 9 x 19 cm dan dikatakan merujuk pada laki-laki.
Selengkapnya...Keranjang anyaman dari potongan bambu, dikenakan diikat pinggang dengan tali. Digunakan oleh sebagian besar oleh petani untuk memegang benih saat menanam tanaman. Bentuk anyamannya seperti keben, dengan potongan bambu kecil alus. Ada dua jenis, masing-masing berukuran sekitar 20 - 25 cm. tinggi. "Kronjo" memiliki dasar persegi, kira-kira lebarnya sama dengan tinggi keranjang, dengan mulut bundar yang besar merujuk pada perempuan. Sedangkan "Kakalu" memiliki dasar persegi panjang, sekitar 30 x 12 cm., dan mulut lonjong, sekitar 9 x 19 cm dan dikatakan merujuk pada laki-laki.
Selengkapnya...kalung dengan liontin berupa kotak kecil berisi tali pusar bayi yang dikenakan di lehernya untuk sementara waktu, fungsinya untuk menangkal serangan pengeleyakan (kekuatan jahat), jimat
Selengkapnya...penakut, nama jenis tupai
Selengkapnya...tiga potong bambu yang digunakan untuk sarana upacara keagamaan, bambu ini dibakar dengan sabut kelapa atau janur kering hingga mengeluarkan bunyi ledakan (keplugan) sebagai simbol rampungnya ritual persembahan
Selengkapnya...dibuatkan (oleh); dibuat (oleh)
Selengkapnya...dibuatkan
Selengkapnya...dikerjakan; dibuat
Selengkapnya...sahabat karib
Selengkapnya...hal (keadaan) masyhur (terkenal, ternama); keharuman nama, kemasyhuran
Selengkapnya...cara memasangi tangkai
Selengkapnya...karangan; karya sastra
Selengkapnya...karya sastra Bali sejenis puisi yang terikat oleh guru lagu dan jumlah suku kata dan jumlah baris dalam satu bait; kakawin
Selengkapnya...dimandikan (oleh)
Selengkapnya...bahan tertawaan, yang menjadi penyebab tertawa
Selengkapnya...hasil mengeruk
Selengkapnya...ditenggelamkan
Selengkapnya...diistimewakan (oleh)
Selengkapnya...kesenangan
Selengkapnya...ritsleting; kancing tarik
Selengkapnya...dipercikkan (tentang air suci) (oleh)
Selengkapnya...diperciki (oleh)
Selengkapnya...ikan hiu (superordo Selachimorpha);
Selengkapnya...kakek
Selengkapnya...dipejamkan (tentang mata)
Selengkapnya...dikerjakan dengan tidak mempedulikan aturan, diremehkan
Selengkapnya...jalinan; belitan
Selengkapnya...dipasangi kelambu (oleh)
Selengkapnya...kaku, keras tidak dapat dilentukkan
Selengkapnya...kura-kura
Selengkapnya...bintil-bintil berwarna putih yang ada pada kulit
Selengkapnya...laki-laki; pria
Selengkapnya...dikurung (oleh)
Selengkapnya...dibuang; dilempar; dilepaskan
Selengkapnya...akan, mau
Selengkapnya...Waktu, kesempatan, Dewa anak Siwa yang sifatnya jahat., Makhluk halus yang jahat; raksasa, Nama hari ke tujuh dalam "Astawara"
Selengkapnya...Sarana dalam prosesi pernikahan yakni berupa bakul berisi sebutir telur ayam mentah, batu bulitan, uang koin, kunir, kapas, andong, dan keladi, bakul ini ditutupi serabut kelapa yang diikat benang merah, putih, dan hitam, lalu diisi dadap dan lidi.
Selengkapnya...kalah: tidak menang atau dalam keadaan tidak menang (dalam perkelahian, perang, pertandingan, pemilihan, dan sebagainya)
Selengkapnya...tinggalkan
Selengkapnya...ditinggalkan
Selengkapnya...dibilas (oleh); dibilaskan (oleh)
Selengkapnya...ditulari (oleh)
Selengkapnya...dipasangi pasak (oleh)
Selengkapnya...dipasangkan pasak (oleh)
Selengkapnya...dilaksanakan; dilakukan
Selengkapnya...dipedaskan (oleh); dibuat menjadi pedas
Selengkapnya...disebar (oleh)
Selengkapnya...ditelanjangi (oleh)
Selengkapnya...dilamar (oleh)
Selengkapnya...makhluk yang menyerupai manusia, konon berbadan tinggi besar; gergasi; buta
Selengkapnya...diukur dengan jengkal (oleh), diukur dengan menggunakan satuan ukur berupa jarak antara ujung ibu jari dengan ujung jari tengah
Selengkapnya...dipukul (dengan galah) (oleh)
Selengkapnya...dipukuli (menggunakan galah) (oleh)
Selengkapnya...roh yang dianggap atau dipercayai sebagai manusia halus yang berkuasa atas alam dan manusia , dewa kematian
Selengkapnya...dilapisi
Selengkapnya...berita duka tentang kematian, keadaan di mana ada kematian di rumah seseorang
Selengkapnya...kalem
Selengkapnya...dilorotkan (oleh)
Selengkapnya...utara
Selengkapnya...geser ke utara
Selengkapnya...bulu yang tumbuh pada bagian belakang pipi
Selengkapnya...kepayahan; terlalu lelah
Selengkapnya...waktu; -- jani waktu begini; waktu sekarang; -- kaon senja kala; -- kénkén jam berapa; kapan; -- sengara zaman kacau; -- tepet tengah hari (kira-kira pukul 12.00 siang); -- yuga zaman kekacauan; kehancuran (zaman keempat dr catur yuga), di sebelah. Contoh : kali kanginan (di sebelah timur), keributan. Contoh : eda ngaé kali dini (jangan membuat keributan di sini)
Selengkapnya...zaman kekacauan; kehancuran (zaman keempat dari Catur Yuga)
Selengkapnya...waktu seperti sekarang
Selengkapnya...jam berapa
Selengkapnya...waktu seperti sekarang
Selengkapnya...jaman kacau
Selengkapnya...waktu tepat tengah hari
Selengkapnya...pelangi, lengkung spektrum warna di langit, tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan atau embun; bianglala
Selengkapnya...kue kaliadrem; jajan berbentuk gelang yg dibuat dr tepung beras dicampur dg gula aren lalu digoreng
Selengkapnya...anaman Kaliandra yang dalam bahasa Latin desebut dengan Calliandra calothyrsus merupakan tanaman yang mudah tumbuh liar atau semak yang biasa kita temui di daerah sekitar kehutanan maupun lereng-lereng bukit di kawasan Indonesia. Berdasarkan klasifikasinya kaliandra termasuk kelompok plantae, family fabaceae yang lebih mudah tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi hingga 1500 m dari permukaan laut. Tanaman Kaliandra memiliki keunggulan karena dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau walaupun pertumbuhannya tidak sebagus jika di tanam pada musim hujan.
Selengkapnya...kaliasem; buah sebesar kelereng berwarna hitam dan rasanya masam; biasanya dibuat menjadi salad buah atau rujak, (Myrtaceae)
Selengkapnya...dua, (kaalih/kalih) - dicari (oleh), dan juga; begitu juga
Selengkapnya...dua ribu
Selengkapnya...salah satu jenis pohon, yang bunganya berwarna kuning dan berkelopak lima., kayunya keras, padat, tangguh, dan sangat fleksibel, membuatnya ideal untuk pegangan jenis alat tertentu.
Selengkapnya...kabur (tentang penglihatan)
Selengkapnya...binatang berkaki seribu yang mengeluarkan sinar pada waktu malam; kelemayar
Selengkapnya...disebarkan; dikembangkan
Selengkapnya...jenis rumput yang tumbuh di sela-sela padi.
Selengkapnya...buah sejenis jambu batu yang dapat dimakan
Selengkapnya...sayur yang dibuat dari daun kelor dicampur air dan bumbu lalu dimasak., nasi bubur yang dimasak dengan campuran bumbu dan sayur, biasanya sayur bayam/ kayu manis.
Selengkapnya...ditinggal, tertinggal
Selengkapnya...jangankan; apalagi; usahkan
Selengkapnya...ditelungkupkan (oleh); dibalikkan sehingga menghadap ke bawah
Selengkapnya...didudukkan; diletakkan pada posisi atau kedudukan tertentu
Selengkapnya...sangat
Selengkapnya...binatang sejenis tawon yang membuat rumah dari tanah
Selengkapnya...ngalkal: terbatuk-batuk
Selengkapnya...masyhur, terkenal
Selengkapnya...periode zaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa
Selengkapnya...pohon dalam epos Ramayana yang berbuah serba indah., sebatang kayu waktu sayembara (padanan) yang sengaja ditanam dan diberi minyak pelicin, pada puncaknya digantungkan bermacam-macam hadiah.
Selengkapnya...tiga warna bunga yang dirangkai dalam daun kembang sepatu khusus dipergunakan oleh pendeta yang mengucapkan weda-weda.
Selengkapnya...keras tidak dapat dilentukkan; kejur; kejang, nakal
Selengkapnya...lagipula
Selengkapnya...kelaparan; keadaan yang dialami ketika kekurangan makanan.
Selengkapnya...diutamakan;
Selengkapnya...daun kemangi
Selengkapnya...dijalankan; dilaksanakan
Selengkapnya...kamarnya, sufiks {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan possesive pronoun dalam bahasa Inggris. Pada kata 'kamarne' dapat diartikan sebagai 'kamarnya'
Selengkapnya...dilalui
Selengkapnya...bulu, wol, bulu binatang yang halus (seperti bulu domba) untuk bahan pakaian (baju hangat, jas, celana, dan sebagainya)
Selengkapnya...terapung: mengambang di permukaan air
Selengkapnya...kain tradisional Bali yang dipakai untuk menutupi tubuh dari bagian pinggang hingga ke mata kaki
Selengkapnya...kambing
Selengkapnya...seruduk dengan taring
Selengkapnya...kembali sakit; bentan; angot; kambuh
Selengkapnya...42 hari setelah lahir
Selengkapnya...kewalahan, menderita putus asa karena tidak sanggup lagi menjalankan tugas dan sebagainya; tidak sanggup lagi memenuhi tugas, pekerjaan, dan sebagainya
Selengkapnya...berasal dari asal kata "memeg" yang artinya cengang; kaget. kemudian mendapatkan awalan ka- dan akhiran -an menjadi "kamemegan" yang artinya tercengang.
Selengkapnya...kemerdekaan; kebebasan; keadaan bebas
Selengkapnya...pohon, tinggi hingga 39 m, kayunya ringan, tidak awet sebagai kayu bangunan, buahnya berkulit keras, isinya mengandung minyak, dan biasa digunakan dalam berbagai masakan; muncang; buah keras〔Aleurites moluccana〕, buah kemiri
Selengkapnya...orang dulu yang menurunkan kita; leluhur
Selengkapnya...cita-cita, bermaksud, keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran
Selengkapnya...sisa parutan kelapa, ketela dan sebagainya
Selengkapnya...alat terbuat dari logam, bermata, dan bertangkai panjang; beliung besar untuk menebang pohon (membelah kayu dan sebagainya)
Selengkapnya...alat yang berupa besi untuk bahan , barang tenun yang tebal dan kuat untuk melapis ban dan sebagainya
Selengkapnya...tas kecil dari bambu atau lontar untuk tempat sirih pinang
Selengkapnya...pohon asli dari Cina, termasuk suku Lansaceae, tinggi pohon antara 20–30 m, daun bertulang utama tiga, buahnya bulat panjang, berdaging, jika masak berwarna hitam, tumbuh pada tanah lempung berpasir di daerah pegunungan dengan ketinggian 600–1.500 m di atas permukaan laut〔Cinnamomum camphora〕
Selengkapnya...sayap
Selengkapnya...semacam karung dari bagor
Selengkapnya...pukul, tampar di bagian kepala
Selengkapnya...Kata yang difungsikan dalam kalimat imperatif dan bermakna "pukul dengan tongkat, kayu ataupun galah"
Selengkapnya...sahabat, kawan; teman; handai
Selengkapnya...kurang jelas
Selengkapnya...pucat (tentang warna); kurang terang atau kabur (tentang gambar, potret, dan sebagainya); sayu, tidak berseri-seri (tentang mata)
Selengkapnya...Kamurugan
Selengkapnya...lengan
Selengkapnya...sikap badan yang dadanya maju ke depan
Selengkapnya...logam mulia berwarna kuning yang dapat ditempa dan dibentuk, biasa dibuat perhiasan seperti cincin, kalung (lambangnya Au, nomor atomnya 79, bobot atomnya 196,9665); logam adi; aurum
Selengkapnya...teman baik, kawan baik
Selengkapnya...sekonyong-konyong; dengan mendadak
Selengkapnya...gagal; tidak berhasil; terhenti, terlanggar (terantuk) pada dasar laut, sungai, dan sebagainya
Selengkapnya...berasal dari kata dasar 'kandas' yang mjendapatkan sufiks {-ang} sehingga memiliki makna imperatif yakni membuat sesuatu menjadi kandas atau membuat sesuatu menjadi gagal; membuat apa yang direncanakan oleh orang lain menjadi tidak berhasil atau terhenti.
Selengkapnya...pohon yang mencapai tinggi 10–15 m, kayunya berwarna kuning dan berkulit hitam, daunnya kaku agak bundar sebesar tapak tangan orang dewasa dan berwarna hijau tua, kulit buahnya berduri yang tidak tajam dan bergetah, buah yang muda untuk sayur, sedangkan yang masak dimakan sebagai buah〔Artocarpus heterophyllus〕
Selengkapnya...hela, tarik maju (barang yang dihela bergeser di tanah atau di air)
Selengkapnya...hasil membelah dengan kapak
Selengkapnya...tiba-tiba, mendadak, sampai
Selengkapnya...tidak dapat melanjutkan perjalanan
Selengkapnya...santan yang pekat
Selengkapnya...tidak ditanami padi
Selengkapnya...dipandang dengan saksama (oleh)
Selengkapnya...yang
Selengkapnya...terhenti dengan tiba-tiba
Selengkapnya...kasihan, rindu
Selengkapnya...dikatupkan; ditutup (tentang mulut)
Selengkapnya...dikupas; dikupaskan (tentang sabut kelapa)
Selengkapnya...dikupasi; dikuliti (tentang sabut kelapa)
Selengkapnya...(kaanggé/kanggé) - dipakai (oleh)
Selengkapnya...maulah menerima; terimalah (apa adanya)
Selengkapnya...terhenti sejenak (Alus Singgih)
Selengkapnya...Digunakan; dipakai
Selengkapnya...terserah
Selengkapnya...terimalah (apa adanya), kata yang digunakan untuk menyatakan menerima suatu keadaan atau pemberian dari seseorang atau dari diri sendiri; menyatakan cukup atau mensyukuri sesuatu, bentuk tidak baku: kanggoin
Selengkapnya...timur
Selengkapnya...secara harfiah "timur-barat" berarti bingung; hilang, ke sana-ke mari
Selengkapnya...(rumah, banjar) sebelah timur jalan
Selengkapnya...geser ke arah timur
Selengkapnya...digesernya ke arah timur
Selengkapnya...loba, serakah, hendak menguasai sendiri, kemarau, sasih kapat yang kering sekali, kemarau
Selengkapnya...anak perempuan yang sudah akil balig; anak dara
Selengkapnya...anak perempuan yang sudah akil balig; anak dara
Selengkapnya...luka, belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya, kalah, kalah
Selengkapnya...kebetulan
Selengkapnya...dilihat (oleh)
Selengkapnya...leher
Selengkapnya...pohon yang mencapai tinggi 10–15 m, kayunya berwarna kuning dan berkulit hitam, daunnya kaku agak bundar sebesar tapak tangan orang dewasa dan berwarna hijau tua, kulit buahnya berduri yang tidak tajam dan bergetah, buah yang muda untuk sayur, sedangkan yang masak dimakan sebagai buah〔Artocarpus heterophyllus〕, buah nangka
Selengkapnya...Tanamana yang dikenal sebagai tanaman obat ini berasal dari Asia Tenggara. Wilayah penyebarannya di Asia Tenggara cukup luas, meliputi wilayah Cina, Semenanjung Melayu, Filipina, dan Indonesia., Daun bertangkai panjang (bisa mencapai 16 cm), helai daun bulat telur atau seperti jantung, ujung runcing atau meruncing. Daunnya termasuk jenis daun tunggal.
Selengkapnya...ikat (satu dengan yang lain)
Selengkapnya...ikatkan
Selengkapnya...sampai; hingga, teman
Selengkapnya...kayu ringan atau buluh, dipasang di kanan-kiri perahu untuk menjaga keseimbangan
Selengkapnya...salah satu instrumen gamelan Bali yang terbuat dari perunggu dengan 10 bilah namun berukuran paling kecil bila dibandingkan dengan gangsa dan calung, dimainkan dengan cara dipukul, menghasilkan nada yang lebih tinggi dari pada gangsa namun masih dalam oktaf yang sama
Selengkapnya...saku; kantong
Selengkapnya...kantor
Selengkapnya...menunjukkan waktu; sampai
Selengkapnya...pingsan; kehilangan kesadaran sementara waktu
Selengkapnya...dikembalikan
Selengkapnya...masih
Selengkapnya...Pasta kedelai fermentasi yang digunakan hemat dalam makanan seperti ketipat cantok
Selengkapnya...Kondisi buruk pada objek berupa makhluk hidup maupun makhluk tak hidup., Tidak dapat mengungguli lawan., Morfem prakategorial sebagai bentuk dasar kata "makaon"
Selengkapnya...Meminta mitra tutur untuk mengungguli orang lain., Meminta mitra tutur untuk menjauhkan objek berupa makhluk hidup ataupun makhluk tak hidup dari depan hadapan si penutur.
Selengkapnya...kaus kaki, kaus lampu
Selengkapnya...mempunyai wibawa (sehingga disegani dan dipatuhi)
Selengkapnya...tumbuhan menjalar yg buahnya dapat dimakan, kerangka atap
Selengkapnya...sebutan tentang leyak yang kekuatannya lemah dan tidak efektif karena ia menggunakan cara yang tidak pantas untuk mencapai tujuannya, sehingga orang awam tahu bahwa ia mempelajari pangiwa tanpa hasil
Selengkapnya...dimanfaatkan (oleh); digunakan sebagai
Selengkapnya...jarang, dibagi (oleh)
Selengkapnya...jarang-jarang
Selengkapnya...perjarang, jangan sering-sering
Selengkapnya...dilepaskan; dipisahkan
Selengkapnya...berjumpa; dijumpai; ditemui;bertemu; dilihat
Selengkapnya...kerasukan roh halus
Selengkapnya...dimandikan
Selengkapnya...dipukul (v)
Selengkapnya...dibanting
Selengkapnya...dicuci
Selengkapnya...dibuat rata; diratakan (oleh)
Selengkapnya...ditentang (oleh)
Selengkapnya...dititipi
Selengkapnya...dulang yg tidak berkaki; talam
Selengkapnya...dinamai; diberi nama
Selengkapnya...diuraikan (oleh)
Selengkapnya...diambil (oleh) (tentang sajen yg telah selesai dipujakan)
Selengkapnya...diperkosa
Selengkapnya...diterka
Selengkapnya...dibagi dua
Selengkapnya...terbang ke sana kemari dengan menggetar-getarkan sayapnya
Selengkapnya...dilancarkan
Selengkapnya...kapas
Selengkapnya...dipisahkan; diceraikan
Selengkapnya...dipasang (oleh)
Selengkapnya...dipasangi
Selengkapnya...dibujuk; dirayu
Selengkapnya...diratakan (oleh), dipotong (oleh)
Selengkapnya...dipastikan
Selengkapnya...diupahkan
Selengkapnya...disamai
Selengkapnya...diberi tangkai
Selengkapnya...dipasangi pancang (oleh)
Selengkapnya...disamakan
Selengkapnya...disamai
Selengkapnya...diputuskan harganya; sepakat; deal
Selengkapnya...dipayungi
Selengkapnya...dipijit; dipencet; ditekan
Selengkapnya...dipijiti
Selengkapnya...dipermainkannya dengan cara dipegang - pegang, diaduk dan sebagainya;
Selengkapnya...diberi tahu dengan teliti
Selengkapnya...dimarahi; dibenci (verba)
Selengkapnya...didorong dengan badan (verba pasif)
Selengkapnya...diputus (oleh) (verba pasif)
Selengkapnya...terputus
Selengkapnya...diputuskan (verba pasif)
Selengkapnya...dikunyah; dimakan (verba)
Selengkapnya...sisi muka (di bawah pelipis)
Selengkapnya...ditaruh (oleh)
Selengkapnya...diberaki (verba)
Selengkapnya...dikempiskan
Selengkapnya...dipeluk erat - erat
Selengkapnya...dipelajari
Selengkapnya...kepepet; terdesak; terpaksa
Selengkapnya...dipandang; dilihat; ditatap
Selengkapnya...dikebiri
Selengkapnya...kesalahan
Selengkapnya...disalahkan
Selengkapnya...dilipatkan
Selengkapnya...dikupas
Selengkapnya...dikupasi
Selengkapnya...tidak diakui
Selengkapnya...dipercikkan (tentang air suci) (bentuk pasif)
Selengkapnya...ditangkap dengan jala
Selengkapnya...dikubur (alus mider)
Selengkapnya...tahan
Selengkapnya...dinaikkan
Selengkapnya...dipanjati; dinaiki; ditunggangi
Selengkapnya...rambut (bulu) yang tumbuh di pipi, hiasan telinga biasanya dibuat dr belulang sapi
Selengkapnya...disediakan
Selengkapnya...digigit (oleh)
Selengkapnya...disisihkan
Selengkapnya...dimasukkan; disimpan (oleh)
Selengkapnya...dimasukkan; disimpan
Selengkapnya...diisi
Selengkapnya...dibentang (oleh)
Selengkapnya...ditempa (oleh)
Selengkapnya...ditempa
Selengkapnya...bingung
Selengkapnya...kepepet, dalam keadaan yang sangat kekurangan (tentang keadaan orang)
Selengkapnya...diangkat menjadi anak (oleh)
Selengkapnya...diperas (oleh); diperah (oleh)
Selengkapnya...diperaskan
Selengkapnya...diberi berasan
Selengkapnya...masih memiliki hubungan
Selengkapnya...dipotong hingga pendek
Selengkapnya...dipepes; dimasak dengan cara membungkus masakan dengan daun dan dikukus atau dipanggang
Selengkapnya...diikat (oleh); disatukan dengan tali (oleh)
Selengkapnya...diikatkan; disatukan dengan tali
Selengkapnya...diperas (oleh)
Selengkapnya...dicubiti
Selengkapnya...dikeluarkan
Selengkapnya...dikatakan
Selengkapnya...dibentangkan
Selengkapnya...dihitung (oleh)
Selengkapnya...kemalaman
Selengkapnya...dibuat agar gelap
Selengkapnya...dirawat
Selengkapnya...disimpan di dalam peti; dimasukkan dalam peti
Selengkapnya...berhalangan, halangan; rintangan
Selengkapnya...dipelihara
Selengkapnya...dilebur; ditekan (oleh)
Selengkapnya...dikekang; dilarang
Selengkapnya...dimusyawarahkan; dimufakatkan
Selengkapnya...dihitung
Selengkapnya...ditakut-takuti
Selengkapnya...dipijat (oleh)
Selengkapnya...dipijat-pijat
Selengkapnya...terdesak karena kekurangan, keliru; salah hitung
Selengkapnya...dipikat (dengan)
Selengkapnya...dipetik
Selengkapnya...dibengkokkan; diputar
Selengkapnya...dijewer; dipilin (tentang telinga)
Selengkapnya...dibengkokkan (oleh)
Selengkapnya...digulung; dipilin (oleh)
Selengkapnya...dililit (oleh); digulung (oleh)
Selengkapnya...diatur (oleh); ditata (oleh); disusun (oleh)
Selengkapnya...tertipu, terpesona
Selengkapnya...diumpamakan; diumpamakannya; digambarkan; digambarkannya
Selengkapnya...melakukan hal dua kali yang seharusnya satu kali
Selengkapnya...diduakalikan; digandakan
Selengkapnya...dikerjakan dua kali berturut-turut
Selengkapnya...terpikir (oleh); dipikir (oleh)
Selengkapnya...dipikirkan
Selengkapnya...kata untuk menyatakan tingkat atau urutan. Contoh : kaping siki (pertama), kaping kalih (kedua), anyaman kasar dr daun rumbia; bagor
Selengkapnya...digelangi; dipasangi gelang
Selengkapnya...dipinggirkan; dipindahkan ke pinggir
Selengkapnya...dirahasiakan; dipingit
Selengkapnya...terlena; kagum
Selengkapnya...ditekan (dengan kuku ibu jari)
Selengkapnya...dionggokkan dan diikatkan
Selengkapnya...dicubit (oleh)
Selengkapnya...dicoba; diuji; dicicipi
Selengkapnya...diuangkan, digiling untuk dipisahkan dari bijinya
Selengkapnya...dibidikkan
Selengkapnya...terdengar; didengar (oleh)
Selengkapnya...didengarkan
Selengkapnya...didengar (oleh) (alus singgih/ASI : bahasa halus yang digunakan untuk menghormati orang yang diajak berbicara)
Selengkapnya...digulung (oleh); dilubangi (oleh)
Selengkapnya...digulungkan
Selengkapnya...bunuh dengan kuku jari
Selengkapnya...dicaci; dimaki
Selengkapnya...dimaki-maki
Selengkapnya...difitnah (oleh)
Selengkapnya...diputarkan; diputar
Selengkapnya...diingkari;ditentang
Selengkapnya...tabrak; tertabrak; ditabrak
Selengkapnya...dipekerjakan terus-menerus
Selengkapnya...ditubruk (oleh) ; ditabrak (oleh); diterobos (oleh)
Selengkapnya...diratakan terus menerus
Selengkapnya...digadaikan (tentang tanah garapan)
Selengkapnya...diberi pelampung
Selengkapnya...disanggupi untuk dikerjakan, tapi dilaksanakan tidak dengan sungguh-sungguh
Selengkapnya...terhalang
Selengkapnya...dibuat takuk-takuk untuk berpijak
Selengkapnya...dipasangi pemberat
Selengkapnya...diisi campuran bumbu
Selengkapnya...diratakan (tentang sawah) (oleh)
Selengkapnya...diratakan (tentang sawah)
Selengkapnya...disucikan (dengan sesajen) (oleh)
Selengkapnya...lembek untuk buah dada
Selengkapnya...disumbat
Selengkapnya...dilipatkan; dilipat
Selengkapnya...dipeluk (oleh)
Selengkapnya...dipeluk erat-erat
Selengkapnya...diwajibkan mengganti kembali dengan uang
Selengkapnya...pingsan karena teriknya matahari
Selengkapnya...dilabur; disemen
Selengkapnya...dibelit (oleh); dililit (oleh)
Selengkapnya...dibelitkan; dililitkan
Selengkapnya...dilipat (oleh)
Selengkapnya...dilipatkan; disingsingkan
Selengkapnya...diputar (oleh)
Selengkapnya...dijalin (oleh)
Selengkapnya...diatur rapi
Selengkapnya...diseruduk (oleh); ditabrak (oleh)
Selengkapnya...dibuatkan ‘plupuh’ (guludan)
Selengkapnya...ditumpulkan
Selengkapnya...sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan, tobatlah
Selengkapnya...dipotong-potong (oleh)
Selengkapnya...dicoreng (oleh)
Selengkapnya...dicorengkan; dioleskan
Selengkapnya...dicorengi; diolesi
Selengkapnya...dioles (oleh)
Selengkapnya...dioleskan (oleh)
Selengkapnya...dibubuhi tebal-tebal
Selengkapnya...dijaga dengan berdiam di pondok
Selengkapnya...dipikul di atas punggung (oleh)
Selengkapnya...diberinya beban di atas punggung
Selengkapnya...sengaja bertindak dengan tidak merasa malu; berani; memberanikan
Selengkapnya...dipanjat (oleh
Selengkapnya...dimurkai (oleh); dimarahi (oleh)
Selengkapnya...dilubangi (oleh)
Selengkapnya...dibuatkan lubang
Selengkapnya...dilubangi
Selengkapnya...diserempet (oleh) ; ditabrak (oleh)
Selengkapnya...ditabrakkan (oleh); diserempetkan (oleh)
Selengkapnya...digeret (oleh/dengan); dilubangi (oleh)
Selengkapnya...diberi pot; ditaruh dalam pot; dipasangi pot; ditanam pada pot
Selengkapnya...dipotong (oleh)
Selengkapnya...disinari (oleh)
Selengkapnya...digoyah (oleh); digoyang (oleh)
Selengkapnya...dipandang rendah (oleh); diremehkan (oleh)
Selengkapnya...dipercayain
Selengkapnya...dicela (oleh); dicerca (oleh)
Selengkapnya...ditandai (oleh)
Selengkapnya...dicat emas (oleh); dicat berwarna emas
Selengkapnya...dijelaskan (oleh)
Selengkapnya...diselesaikan (oleh)
Selengkapnya...diliburkannya
Selengkapnya...dikalahkan (oleh)
Selengkapnya...diramalkan (oleh)
Selengkapnya...diperkarai
Selengkapnya...diperkosa (oleh)
Selengkapnya...dipasangi/diberi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung; tali pendek pengikat kail; hiasan pada ‘sampian’ (rangkaian janur) yang terbuat dari kertas atau plastik warna-warni)
Selengkapnya...ditaklukkan (oleh)
Selengkapnya...dilihat dengan teliti
Selengkapnya...alam keadaan bingung (gugup, tidak tahu arah, dan sebagainya); kehilangan akal; kekacauan hati (pikiran)
Selengkapnya...titik-titik air yang berhamburan; recik-recik; renjis
Selengkapnya...diproses
Selengkapnya...dipuji (oleh); diberi (pernyataan) rasa pengakuan dan penghargaan yang tulus akan kebaikan (keunggulan) sesuatu (oleh)
Selengkapnya...ditanam; ditaruh di tanah; dimasukkan dalam tanah; dipendam
Selengkapnya...dilunturkan (oleh)
Selengkapnya...disusun (oleh); ditambahi (oleh)
Selengkapnya...diperpendek; dibuat menjadi lebih pendek (tentang pakaian)
Selengkapnya...dikumpulkan (oleh)
Selengkapnya...ditumbangkan (oleh); direbahkan (oleh)
Selengkapnya...diberi gelar; dijuluki
Selengkapnya...dilanggar
Selengkapnya...bungkusan yang sudah dibungkus
Selengkapnya...bungkus menggunakan bahan tertentu
Selengkapnya...dibelokkan (verba)
Selengkapnya...dipotong gelambirnya (oleh), dipél (oleh)
Selengkapnya...dipipihkan
Selengkapnya...akan
Selengkapnya...anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari, tumbuhan berbuah polongan, pohonnya merambat, buahnya sepanjang 5—7 cm, lebar dan kurang berdaging, kalau sudah tua berwarna hijau keputih-putihan; Dolichos lablab, jenis huruf vokal pd abjad Bali (a kara, i kara, u kara, é kara, o kara) yg digunakan untuk menuliskan kata-kata mantra atau yang mengandung unsur magis dan kata-kata yang dikecualikan (pasang pageh), kemenangan mutlak dl permainan kartu
Selengkapnya...telapak anggota badan dari siku sampai ke ujung jari atau dari pergelangan sampai ujung jari
Selengkapnya...kesentosaan
Selengkapnya...kesehatan
Selengkapnya...menjadi satu
Selengkapnya...disimpan oleh; dilindungi
Selengkapnya...sebab; penyebab, kata ini digunakan dalam istilah "Tri Hita Karana" (Tri=tiga, Hita=sejahtera, Karana=penyebab) yang berarti tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber dari hubungan harmonis (hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan manusia)
Selengkapnya...batu karang
Selengkapnya...ragam hias berbentuk (berpolakan) kepala gajah yang belalainya mencuat ke atas., ukiran kekarangan kepala gajah yang dalam representasi gambaran alam pada perwujudan arsitektur padmasana disebutkan dipahat sebagai ornamen yang terdapat di empat sudut bawah kotak pepalihan terendah bagian bebaturan atau batur padmasana yang bermakna sebagai binatang penyangga yang kuat dan memiliki kemampuan waskita, karena mereka mampu mendengar dengan seksama memakai kedua telinganya, juga merupakan ornamen yang menunjukkan pepalihan ini sebagai simbolisasi hamparan kaki pegunungan yang menjadi tempat hidup gajah dan hewan-hewan berkaki empat lainnya yang ada di dunia ini.
Selengkapnya...Ragam hias atau oranamen yang berbentuk kepala Boma bermata satu., ide/konsep dari mahluk raksasa yang mempunyai mata satu dan besar, kemudian distilir menjadi bentuk karang bentulu dan dikombinasikan dengan keketusan, pepatran.
Selengkapnya...ragam hias yang berbentuk (berpolakan)kepala raksasa., ide/konsep diambil dari cerita Bomantara, tentang kelahiran boma sebagai pelindung hutan belantara. Adapun ciri dari karang boma adalah gabungan dari muka raksasa dengan ornamen keketusan dan pepatran.
Selengkapnya...ragam hias yang berbentuk (berpolakan) keptila burung merupakan relief letaknya menempel pada sudut tembok atau dinding bangunan.
Selengkapnya...ragam hias yang berbentuk (berpolakan) kepala gajah yang belalainya melengkung ke bawah., ide/konsep dari binatang gajah yang mempunyai kekuatan besar di dunia, kemudain diambil bentuk kepalanya dan distilir/dirubah menjadi bentuk karang gajah yang ditempatkan pada dasar bangunan di bagian sudut dan ditengah, sebagai lambang kekuatan/kekokohan sebuah bangunan.Sebagai pelengkap dihias dengan ornamen keketusan dan pepatran.
Selengkapnya...dibicarakan
Selengkapnya...diajak bicara
Selengkapnya...dirapikan (oleh)
Selengkapnya...diratakan
Selengkapnya...disakiti (oleh)
Selengkapnya...dirapatkan; didiskusikan
Selengkapnya...disetujui bersama
Selengkapnya...dihentikan
Selengkapnya...diteruskan; dilanjutkan; dipersilahkan
Selengkapnya...dibuang semua (oleh)
Selengkapnya...dirasa (oleh), rasanya; serasa
Selengkapnya...dirasakan (oleh)
Selengkapnya...merasakan kenikmatan dalam berpadu asmara
Selengkapnya...diratakan; disamakan
Selengkapnya...dimasak (oleh)
Selengkapnya...dimasakkan; dimasak
Selengkapnya...dimasak lagi
Selengkapnya...kerajaan, istana
Selengkapnya...dicampur (oleh); diramu (oleh)
Selengkapnya...dicampurkan (oleh); diramu (oleh)
Selengkapnya...kerasukan
Selengkapnya...didatangkan
Selengkapnya...didatangi
Selengkapnya...dipakai untuk mencuci muka (oleh)
Selengkapnya...dirautkan (oleh); dilicinkan (dihaluskan,diruncingkan) dengan pisau dan sebagainya (oleh)
Selengkapnya...dirauti; dilicinkan (dihaluskan,diruncingkan) dengan pisau dan sebagainya
Selengkapnya...Alang-alang yang sudah disucikan oleh pendeta untuk diikatkan di kepala.
Selengkapnya...disantap; dimakan
Selengkapnya...dicicipi
Selengkapnya...senyawa biner antara karbon dan zat kapur yang membuat matang
Selengkapnya...surat kecil (carik kertas khusus) sebagai tanda telah membayar ongkos dan sebagainya (untuk naik bus, menonton bioskop, dan sebagainya)
Selengkapnya...pungut karcis
Selengkapnya...dijatuhkan; ditumbangkan
Selengkapnya...dipertengkarkan
Selengkapnya...direbus (oleh)
Selengkapnya...direbut (oleh) ; dikeroyok (oleh)
Selengkapnya...dipotong kecil-kecil (oleh)
Selengkapnya...dipusatkan (tentang pikiran)
Selengkapnya...diperintah
Selengkapnya...diserang (oleh)
Selengkapnya...ditulis; digambar
Selengkapnya...digambarkan;dibentuk
Selengkapnya...dilekatkan (oleh)
Selengkapnya...dilekati
Selengkapnya...karam, murung atau sedih
Selengkapnya...dibicarakan dengan bertele-tele
Selengkapnya...dirembukkan; didiskusikan
Selengkapnya...dihiraukan;didengarkan
Selengkapnya...dipasangi reng
Selengkapnya...dijatuhkan (oleh); diruntuhkan (oleh)
Selengkapnya...dibungakan
Selengkapnya...dibagi-bagi (oleh) (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...kesibukan ; perihal (yang bersifat) sibuk; sesuatu (usaha dan sebagainya) yang harus dikerjakan
Selengkapnya...direpotkan; dibuat repot (oleh)
Selengkapnya...dicari (oleh) (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...dicarikan (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...dicari-cari (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...dihentikan
Selengkapnya...paham (akan)
Selengkapnya...dipahamkan; dipahami
Selengkapnya...dibersihkan (oleh) (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...berasal dari akar kata "resres" yang artinya takut. Kemudian mendapatkan awalan ka- serta akhiran -an sehingga menjadi kata "karesresan" yang memiliki arti ketakutan
Selengkapnya...hapus dengan karet
Selengkapnya...masih
Selengkapnya...kericuhan; kerusuhan
Selengkapnya...didahulukan; diutamakan (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...dipotong besar-besar, dibagi (oleh)
Selengkapnya...dibinasakan (oleh) (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...digerigi; dibuat gerigi (tentang hiasan janur) (oleh)
Selengkapnya...digulung (oleh); diringkas (oleh)
Selengkapnya...diringkus (oleh); diikat kaki dan tangan (atau kaki binatang yang akan disembelih); ditangkap/dibekuk (pencuri)
Selengkapnya...dileretkan (oleh)
Selengkapnya...kepandaian; keadaan (perihal) pandai; kepintaran; kemahiran; kecakapan
Selengkapnya...dibersihkan
Selengkapnya...diganggu dengan kekuatan jahat
Selengkapnya...perbuatan; perbuatan manusia ketika hidup di dunia
Selengkapnya...Salah satu bagian dari Panca Srada yakni kepercayaan terhadap hasil dari suatu perbuatan.
Selengkapnya...telinga
Selengkapnya...bulan Bali yang kedua (biasanya jatuh pada bulan Agustus)., dua
Selengkapnya...Kata majemuk yang berasal dari morfem "karo" berarti "dua" dan "belah" berarti "pecah". Kemudian gabungan "karo belah" menimbulkan makna baru yakni "bilangan seratus lima puluh", Seratus lima puluh; bilangan yang dilambangkan dengan angka 150 (Arab) atau CL (Romawi)
Selengkapnya...seratus lima puluh; bilangan yang dilambangkan dengan angka 150 (Arab) atau CL (Romawi)
Selengkapnya...ditemani; dibantu
Selengkapnya...dibuat kurang bebas; disusahkan
Selengkapnya...diberi roda; dipasangi roda (oleh)
Selengkapnya...dicakar
Selengkapnya...dibantu (oleh)
Selengkapnya...dirongrong; digerus;diterjang; disapu
Selengkapnya...digugurkan (tentang bayi/kehamilan) (oleh);, dicecerkan (oleh)
Selengkapnya...dihaluskan; diruncingan; diraut (menggunakan pisau dan sebagainya)
Selengkapnya...nama bulan bali keempat (jatuh pada bulan Oktober)
Selengkapnya...pasti; tidak berubah lagi, terang; positif; tegas
Selengkapnya...dirobohkan; ditumbangkan; dibuat runtuh; dibuat roboh
Selengkapnya...tertimpa robohan; tertimpa sesuatu yang roboh atau tumbang
Selengkapnya...bunyi seperti bunyi menggores, menggaruk, mengikir, dan sebagainya
Selengkapnya...diganggu; diusik (oleh)
Selengkapnya...dikalutkan; dibuat kalut; dibuat kacau; dibuat sulit
Selengkapnya...diminta dengan paksa (oleh)
Selengkapnya...dirugikan
Selengkapnya...dibongkar (oleh); dirusak (oleh)
Selengkapnya...dirusakkan; dibongkarkan
Selengkapnya...dijadikan rujak; dibuat menjadi rujak (salad buah dengan campuran bumbu pedas manis, campuran kaldu ikan, dan lainnya)
Selengkapnya...dicukur pendek (oleh)
Selengkapnya...dipasangi rumbing (hiasan tanduk sapi yang digunakan pada saat perlombaan ‘makepung’ (balap cikar yang ditarik oleh sepasang kerbau atau sapi), dipasangi rumbing (giwang yang bentuknya seperti siput kecil)
Selengkapnya...dirumitkan; dibuat rumit; dibuat susah
Selengkapnya...dikumpulkan
Selengkapnya...dibujuk (oleh)
Selengkapnya...kasih sayang, belas kasih, cinta kasih
Selengkapnya...dirundingkan
Selengkapnya...tergesa-gesa; bergesa-gesa
Selengkapnya...masukkan ke dalam karung
Selengkapnya...dihiraukan;diperhatikan (oleh)
Selengkapnya...dihiraukan; dirawat; dipedulikan; diperhatikan
Selengkapnya...dibuat (oleh); diciptakan (oleh)
Selengkapnya...dirusak (oleh)
Selengkapnya...dirusak, diambil; dirampas
Selengkapnya...keguguran
Selengkapnya...diluruskan
Selengkapnya...dirusak; dirusakkan (Basa Alus Mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan)
Selengkapnya...tentu
Selengkapnya...kerja; kegiatan, upacara; kegiatan keagamaan
Selengkapnya...dibuatkan; dibuatkan olehnya; dibuatkan (oleh seseorang)
Selengkapnya...buatkan; kerjakan
Selengkapnya...peti kayu, kotak bertutup (dibuat dari kayu, logam, dan sebagainya) yang berbahan kayu, uang (milik organisasi); peti uang
Selengkapnya...tumbuhan semak yang permukaan daunnya kasap, bulan pertama Bali (biasanya jatuh pada bulan Juli), kain kasa
Selengkapnya...diusahakan
Selengkapnya...terkejut dan menjerit
Selengkapnya...dilempar
Selengkapnya...dilemparkan
Selengkapnya...dilempari
Selengkapnya...Dicari dengan teliti (oleh)
Selengkapnya...dilaporkan; dilaporkannya
Selengkapnya...kesaktian
Selengkapnya...asal; dengan syarat; apabila
Selengkapnya...asal; apabila; dengan syarat, asalkan
Selengkapnya...orang kebanyakan, rakyat
Selengkapnya...diasah (oleh)
Selengkapnya...diasahkan; digosokkan hingga tajam
Selengkapnya...kasar
Selengkapnya...disapa (oleh); disambut (oleh), dikutuk
Selengkapnya...kasarkan; buat menjadi kasar
Selengkapnya...dikasarkannya; dikasarkan olehnya; dibuat kasar olehnya
Selengkapnya...kasar
Selengkapnya...kasarkan; buat menjadi kasar
Selengkapnya...diikutkan; diikutsertakan
Selengkapnya...diiringi; disertai; diikuti
Selengkapnya...dikutuk (oleh)
Selengkapnya...kasari; dikasari
Selengkapnya...disaring (oleh)
Selengkapnya...disamarkan (oleh); diambil dengan sembunyi-sembunyi
Selengkapnya...didamaikan (oleh)
Selengkapnya...kesasar; tersesat
Selengkapnya...dipotong (tentang jengger ayam)
Selengkapnya...haus; dahaga
Selengkapnya...disatai (oleh); dibuat menjadi satai
Selengkapnya...diceritakan (oleh); dikisahkan
Selengkapnya...diceritai (oleh)
Selengkapnya...ditangkap dengan sau atau jaring bertangkai
Selengkapnya...disarungi (oleh) (tentang benda tajam dan sebagainya)
Selengkapnya...diraup (oleh); diserok atau diambil menggunakan tangan (oleh)
Selengkapnya...dijawab (oleh); disahuti (oleh)
Selengkapnya...diandaikan; diumpamakan
Selengkapnya...distabilo
Selengkapnya...disuntingi bunga (oleh); diisi bunga (oleh)
Selengkapnya...kesehatan
Selengkapnya...dijulurkan (tentang lidah)
Selengkapnya...dijilati (oleh)
Selengkapnya...dimarahi dengan kata-kata yang pedas
Selengkapnya...dilengkungkan ke bawah (oleh); dirundukkan (oleh)
Selengkapnya...dipandangi dengan wajah masam oleh seseorang
Selengkapnya...disukai; dicintai; disayangi oleh seseorang
Selengkapnya...dipukul; didorong; diterkam
Selengkapnya...disangka, diduga
Selengkapnya...terlambat
Selengkapnya...disimpan
Selengkapnya...dikerumuni; dikelilingi banyak orang
Selengkapnya...dibelah (oleh)
Selengkapnya...dibelahkan
Selengkapnya...terpenuhi maksudnya
Selengkapnya...perasaan sayang (cinta, suka kepada)
Selengkapnya...saling kasihi, saling menyayangi
Selengkapnya...jabat tangan
Selengkapnya...belas kasihan
Selengkapnya...kasih, sayangi, ajak berbaik kembali
Selengkapnya...manja; kurang baik adat kelakuannya karena selalu diberi hati, tidak pernah ditegur (dimarahi), dituruti semua kehendaknya, dan sebagainya
Selengkapnya...Petugas yang membantu klian banjar (kepala kampung)
Selengkapnya...dikutuk
Selengkapnya...diperciki, titik-titik air yang berhamburan; recik-recik; renjis
Selengkapnya...ditidurkan
Selengkapnya...dimundurkan
Selengkapnya...kasar (kulit orang karena kumal)
Selengkapnya...disinggung (oleh)
Selengkapnya...dilempar (oleh)
Selengkapnya...dilemparkan
Selengkapnya...kotor, hina, buruk, rendah kedudukannya (pangkatnya, martabatnya), keji, tercela; tidak baik (tentang perbuatan, kelakuan)
Selengkapnya...kaca mata, kaca untuk melindungi mata atau membantu mata melihat
Selengkapnya...heran
Selengkapnya...disokong; didukung
Selengkapnya...tunduk; kalah (AMI/Alus Mider)
Selengkapnya...gesper; bagian dari ikat pinggang
Selengkapnya...golongan (tingkat atau derajat) manusia dalam masyarakat beragama Hindu
Selengkapnya...melubangi (kelapa muda untuk sajen) dengan cara yang khas sehingga lubangnya bersegi tiga
Selengkapnya...wakili (menyembah leluhur)
Selengkapnya...terkenal: dikenal atau diketahui umum; termasyhur
Selengkapnya...kekayaan: perihal (yang bersifat, berciri) kaya
Selengkapnya...disulihsuarakan
Selengkapnya...diterangi dengan lampu, dicermini
Selengkapnya...termasyhur
Selengkapnya...berduka cita; berkabung
Selengkapnya...disulap (oleh); diubah
Selengkapnya...beri memakai kasur, alas tempat tidur
Selengkapnya...kasut selop, kaos kaki, kaos untuk kaki
Selengkapnya...Dipersonalisasi
Selengkapnya...diratakan
Selengkapnya...diberi cabai; ditambahkan cabai
Selengkapnya...dipasangi dinding
Selengkapnya...dimangsa (oleh)
Selengkapnya...disediakan (oleh)
Selengkapnya...ditenteng (oleh)
Selengkapnya...ditentengkan; dibawa dengan cara ditenteng/dijinjing
Selengkapnya...banyak
Selengkapnya...dikumpulkan
Selengkapnya...dirapikan
Selengkapnya...dilipat
Selengkapnya...dilipatkan
Selengkapnya...ditanam; ditaruh di tanah; dimasukkan dalam tanah; dipendam
Selengkapnya...ketahuan; kepergok
Selengkapnya...ditempelkan
Selengkapnya...ditempeli
Selengkapnya...diselidiki
Selengkapnya...diselidiki
Selengkapnya...katai; cebol; kecil; kerdil (tentang pertumbuhan)
Selengkapnya...ditebak (oleh)
Selengkapnya...ditikam (oleh)
Selengkapnya...ditebus (oleh); dibayar dengan uang untuk mengambil kembali barang yang tergadai - (Alus Singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati)
Selengkapnya...dicangkul (oleh)
Selengkapnya...dicangkul; dicangkulkan
Selengkapnya...dicangkuli
Selengkapnya...ditikam (oleh); ditusuk (oleh)
Selengkapnya...ditusukkan; ditikamkan
Selengkapnya...ditebalkan
Selengkapnya...dipasangi penghalang
Selengkapnya...diikat
Selengkapnya...diikatkan
Selengkapnya...diikati
Selengkapnya...kondisi ukuran tubuh yang pendek
Selengkapnya...didatangkan
Selengkapnya...didatangi; dikunjungi
Selengkapnya...bergeserlah ke tengah; geser ke tengah
Selengkapnya...dijinjing (oleh)
Selengkapnya...pincang jalannya
Selengkapnya...pisau pemotong, diantar (oleh)
Selengkapnya...diantarkan (oleh)
Selengkapnya...kata penggolong; batang, helai (tentang rambut); ‘akatih’ (sehelai)
Selengkapnya...tangkai
Selengkapnya...meja yang ada di pura
Selengkapnya...Nama buah berbiji keras dan bergigi, waktu masak berwarna merah
Selengkapnya...diiringi; ditemani; dibarengi
Selengkapnya...katir, kayu ringan atau buluh, dipasang di kanan-kiri perahu untuk menjaga keseimbangan
Selengkapnya...diperintah (oleh)
Selengkapnya...putik nangka; buah nangka muda
Selengkapnya...terlihat, dilihat (oleh)
Selengkapnya...didiamkan
Selengkapnya...didiami; ditinggali; dijaga; ditunggui
Selengkapnya...keras
Selengkapnya...setubuhi; arahan untuk melakukan hubungan badan.
Selengkapnya...lunak dan halus (tidak keras); lemas (tidak kaku); lemah (mudah dilentuk), lembut halus
Selengkapnya...dieja; ditulisi
Selengkapnya...menjerit-jerit minta tolong
Selengkapnya...tertolong
Selengkapnya...ditolong; dibantu (oleh)
Selengkapnya...dibeli (oleh)
Selengkapnya...dibeli dagangannya; dibelanjakan
Selengkapnya...Sesuatu yang tidak lengkap, tidak genap, tidak cukup, tidak sempurna, dan sebagainya.
Selengkapnya...disuruh; diminta
Selengkapnya...diusir (oleh)
Selengkapnya...dihibur agar tidak menangis (tentang anak kecil)
Selengkapnya...dibakarkan; dibakar; dipanggang
Selengkapnya...dibakari; dibakari lagi
Selengkapnya...dipersembahkan
Selengkapnya...Diberi persembahan
Selengkapnya...tanaman berumbi, umbinya berserat kasar agak keras, berwarna putih kecokelat-cokelatan atau kekuning-kuningan, digunakan untuk bumbu atau obat; gadamala; laos〔Alpinia galanga〕
Selengkapnya...dituangkan
Selengkapnya...diikuti (oleh), cocok; sesuai
Selengkapnya...ditutupi
Selengkapnya...tempurung kelapa, tempurung, alat yang digunakan untuk meminum air yang terbuat dari tempurung kelapa
Selengkapnya...Barat; arah mata angin tempat terbenamnya matahari.
Selengkapnya...lebih barat.
Selengkapnya...Geserkan ke sebelah barat.
Selengkapnya...memanggil, memanggil-manggil, memanggilkan, panggilan, pemanggil, pemanggilan, sepemanggil, terpanggil
Selengkapnya...pejantan (babi, sapi, dll)
Selengkapnya...Bentuk pasif dari kata "mengetahui".
Selengkapnya...Serangga berwarna abu-abu kehitam-hitaman, menjalin jaring benang sutra dari perutnya yang berfungsi sebagai perangkap mangsa.
Selengkapnya...dinujumkan
Selengkapnya...dicela ; dihina ; diejek (oleh)
Selengkapnya...ditempatkan; diletakkan pada wadah tertentu, disuguhkan
Selengkapnya...diwadahi; diberi wadah
Selengkapnya...kawah
Selengkapnya...kawah (neraka) yang penuh dengan api.
Selengkapnya...kawah (neraka) yang penuh dengan lumpur mendidih.
Selengkapnya...Sebuah bejana besar dengan airnya mendidih tempat penyiksaan bagi atma yang semasa hidupnya selalu berbuat asubha karma dengan berprilaku yang tidak baik., Tempat atma yang pada kehidupannya selalu berbuat jahat (jenek ring pangan kinum), sampai merugikan orang lain yang dalam Lontar Atmaprangsangsa disebutkan bahwa kawah ini berada di neraka, alam bhur loka.
Selengkapnya...dikembalikan
Selengkapnya...Keadaan hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
Selengkapnya...Memaksa diri untuk menjadi berani.
Selengkapnya...Pergi ke luar dari pekarangan rumah untuk menuju suatu tempat.
Selengkapnya...salah satu jenis dari sesajen yang disebut 'kawas' (sajen yg alasnya dibuat dr daun kelapa atau enau dijahit di atasnya diisi urab merah putih, sayur-sayuran, jajan putih kuning, nasi sasah, dan saté, di atasnya diisi canang) namun diletakkan di apit pura sebelum sesajen 'kawas' yang biasa dihaturkan
Selengkapnya...dinamakan, diberi nama, sulih suara
Selengkapnya...kawat; tali yang dibuat dari logam
Selengkapnya...dikuasai
Selengkapnya...ada; keberadaan
Selengkapnya...pengetahuan, kepandaian
Selengkapnya...kekayaan;
Selengkapnya...manfaat; kegunaan
Selengkapnya...kegunaannya; faedahnya; manfaatnya, sufiks {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan partikel 'the' atau possessive pronoun dalam bahasa Inggris. Pada kata 'kawigunane' dapat diartikan sebagai 'kegunaannya'
Selengkapnya...kesaktian.
Selengkapnya...disatukan
Selengkapnya...terlentang tidak bertenaga
Selengkapnya...dibenarkan; dianggap benar
Selengkapnya...Tempat dewa-dewa (sorga)., Pura
Selengkapnya...Kuil tempat umat Hindu seluruh Bali memuja Ida Sang Hyang Widhi terletak di delapan penjuru mata angin ialah: Lempuyang (Iswara) di Timur, Andakasa (Brahma) di Selatan, Batukaru (Mahadewa) di Banjar, Batur Ulun Danu (Wisnu) di Utara, Goa Lawah (Maheswara) di Tenggara, Ulu Watu (Rudra) di Barat Daya, Bukit Mangu (Sangkara) di Barat Laut, Besakih (Sambu) di Timur Laut.
Selengkapnya...tiga pura yang biasanya ada di setiap desa (Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dalem)
Selengkapnya...mandi; membersihkan badan dengan air bersih dan sabun
Selengkapnya...permandian; tempat mandi
Selengkapnya...mandikan
Selengkapnya...dimandikannya; dimandikan olehnya
Selengkapnya...dipakai mandi, dimandikannya
Selengkapnya...keelokan (tentang wajah, muka); kemolekan
Selengkapnya...kayu, bagian batang (cabang, dahan, dan sebagainya) pokok yang keras (yang biasa dipakai untuk bahan bangunan, dan sebagainya)
Selengkapnya...Tanaman (Usneaceae), sejenis lumut kerak yang konon berkhasiat untuk obat dan hanya dijual di pasar terbesar di Bali, khususnya singrong jangkepe. Terdiri dari filamen panjang kusut menyerupai rumput laut. Bukan asli Bali.
Selengkapnya...Kayu Manis (Sauropus androgynus): Daun tanaman ini memiliki kandungan protein yang lebih tinggi—sekitar 7,5 persen—dibanding kebanyakan sayuran daun lainnya. Daun ini juga sumber yang baik untuk vitamin A, B kompleks, dan C.
Selengkapnya...sejenis kayu yang memiliki bau busuk yang kuat, dipercaya dan digunakan oleh untuk mencegah serangan ilmu hitam atau penangkal leak
Selengkapnya...cocor bebek
Selengkapnya...jangkau, peluk
Selengkapnya...keinginan; kemauan; pikiran
Selengkapnya...kayu itu; kayu
Selengkapnya...Bentuk terikat yang digunakan untuk mengukuhkan pertanyaan.
Selengkapnya...salah jalan; kesasar
Selengkapnya...bergerak-gerak sedikit
Selengkapnya...hamparkan, buka
Selengkapnya...alasi, pakaikan alas
Selengkapnya...mengepak-ngepakkan sayap
Selengkapnya...kebekː penuh, kebekː pasang air laut, kebékː buka (tentang lubang yang sempit), kébékː sibuk
Selengkapnya...buka, membuka; terbuka
Selengkapnya...tempat sesajen yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk kubus, anyaman bambu yang biasa digunakan untuk tempat nasi
Selengkapnya...tertutup dan terbuka secara berulang-ulang
Selengkapnya...buka sedikit
Selengkapnya...dibukanya sedikit
Selengkapnya...cabik, koyak (robek, sobek) panjang
Selengkapnya...robekan, barang yang sudah dirobek
Selengkapnya...berdenyut-denyut karena sakit
Selengkapnya...Terasa sakit dalam jangka waktu yang lama dengan intensitas naik turun
Selengkapnya...ragu-ragu; kurang yakin
Selengkapnya...Tari "kebiar" dengan sikap duduk di atas silangan kaki.
Selengkapnya...menyala dan padam bergantian
Selengkapnya...merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dan sebagainya) karena berbuat sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dan sebagainya), malu, canggung
Selengkapnya...bergerak terbuka dan tertutup berkali-kali seperti cubur ayam
Selengkapnya...tertumpah atau terjatuh (disengaja atau tidak) terus menerus
Selengkapnya...tercurah keluar dari tempatnya (tentang barang cair, barang yang berderai-derai, dan sebagainya)
Selengkapnya...koyak (robek, sobek) panjang
Selengkapnya...dikoyak-koyaknya
Selengkapnya...hasil mengoyak, rerumputan yang tumbuh menjalar di pematang sawah
Selengkapnya...dibuka-buka
Selengkapnya...riuh ramai tidak keruan; gempar; heboh; ribut
Selengkapnya...kerbau
Selengkapnya...kerbau putih
Selengkapnya...kerbau yang tidak bertanduk
Selengkapnya...perahu kecil yang dasarnya ceper dengan satu atau lebih tempat duduk di tengah-tengahnya dan kedua ujungnya (haluan dan buritan) lancip menjulang ke atas, digunakan untuk berpesiar di jalan-jalan air di kota Venesia
Selengkapnya...sebidang tanah yang ditanami pohon musiman (buah-buahan dan sebagainya)
Selengkapnya...kiri
Selengkapnya...suara bersin berkali-kali
Selengkapnya...cepat marah dan cepat reda
Selengkapnya...rambut mengurai ditiup angin
Selengkapnya...bunyi kentut
Selengkapnya...panas
Selengkapnya...amat panas
Selengkapnya...dalam keadaan panas (tentang makanan)
Selengkapnya...kepanasan
Selengkapnya...dijemurnya, dipanasinya
Selengkapnya...berdenyut-denyut
Selengkapnya...denyutan, bergerak-gerak turun naik (tentang urat nadi, ubun-ubun, dan sebagainya)
Selengkapnya...tindakan tidak menentu karena terlalu banyak pekerjaan
Selengkapnya...ditinggalkan; tercecer
Selengkapnya...lompat-lompat
Selengkapnya...tumbuhan kecil yang baru merekah dari biji kacang merah (belum berupa kecambah)
Selengkapnya...penari laki-laki dalam tari jenger yang duduk berleret berhadapan dengan penari janger., tari yang dilakukan oleh sejumlah orang dengan gerak-gerik dan suara menyerupai kera, dengan gamelan berupa nyanyian bersama, mengambil lakon Ramayana.
Selengkapnya...biji kacang yang sudah tumbuh/kelihatan akarnya
Selengkapnya...coba rasai, cicip makanan
Selengkapnya...tumpahkan (air) di sana sini
Selengkapnya...Kécék - buta sebelah (mata), Kécék - salah satu alat gamelan Bali, berupa bering-bering bersusun, dengan alas berbahan dasar kayu yang dibentuk seperti penyu, Kecek - tanda untuk menyatakan bunyi /ng/ sbg penutup suku kata atau koma pada aksara Bali, Kecek - lapor, Kecek - tekan dengan kuku, Kecék - diperiksa (oleh)
Selengkapnya...kentara, ketahuan
Selengkapnya...pendek, dekat jaraknya dari sebelah bawah; tidak tinggi
Selengkapnya...beri uang muka
Selengkapnya...perangkap tikus dengan alat penjepit
Selengkapnya...uang recehan, nama sajen dalam rangkaian upacara pembakaran mayat
Selengkapnya...berkata terus-menerus
Selengkapnya...bunga bongkot yakni tumbuhan sebangsa lengkuas, yang dapat dipakai sambal
Selengkapnya...urat darah kelihatan membesar kebiru-biruan (biasanya pada betis)
Selengkapnya...pancuran air yang kecil
Selengkapnya...cita, kain tenun dari kapas dan sebagainya yang berbunga-bunga atau berwarna-warni (biasanya untuk bahan baju dan sebagainya)
Selengkapnya...kalah, tidak menang atau dalam keadaan tidak menang (dalam perkelahian, perang, pertandingan, pemilihan, dan sebagainya); dapat diungguli lawan
Selengkapnya...pincang, timpang kakinya atau timpang jalannya (karena pembawaan sejak lahir, karena terkilir, kena beling, dan sebagainya)
Selengkapnya...melompat-lompat
Selengkapnya...terlepas dari tangkainya
Selengkapnya...sesuatu yang mengalir (tentang hawa, air, listrik, dan sebagainya), aliran
Selengkapnya...alirkan (pancuran), tuangkan
Selengkapnya...melompat-lompat
Selengkapnya...lompatan
Selengkapnya...sedotan
Selengkapnya...tersembur-sembur
Selengkapnya...semburan
Selengkapnya...tersembur-sembur
Selengkapnya...pancaran; semprotan
Selengkapnya...larva kumbang air
Selengkapnya...berulang-ulang meludah
Selengkapnya...diludahinya
Selengkapnya...sampai
Selengkapnya...dalam keadaan tidak tetap hati (dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan, dan sebagainya); bimbang
Selengkapnya...dengan cepat, bersicepat
Selengkapnya...asyik, dalam keadaan sibuk (melakukan sesuatu dengan gemarnya), sangat terikat hatinya; penuh perhatian
Selengkapnya...sukar dikalahkan, ayam yang unggul berlaga
Selengkapnya...tidak seimbang
Selengkapnya...lupa lupa ingat
Selengkapnya...bersih
Selengkapnya...bersihkan
Selengkapnya...burung kecil berparuh tajam, ekornya panjang, lebar, dan bergaris melintang, biasanya bertelur di dalam sarang burung lain, misalnya di sarang burung kipas atau burung betet〔Cacomantis variolosus〕
Selengkapnya...bersihi, membersihi
Selengkapnya...rumah kediaman resmi raja (kepala negara, presiden) dan keluarganya
Selengkapnya...arah, pihak, atau sisi bagian badan kita yang berisi jantung
Selengkapnya...(makan) dengan lahap, asyik (bekerja)
Selengkapnya...tarik
Selengkapnya...orang yang suka menurut (tidak melawan dan sebagainya); orang yang patuh
Selengkapnya...berkelip-kelip
Selengkapnya...ditarik-tarik
Selengkapnya...tarik tangannya untuk membantu
Selengkapnya...ditariknya
Selengkapnya...tidak pernah haid, wanita yang tidak dapat dewasa
Selengkapnya...sedikitkan, kurangi
Selengkapnya...kurangi, per sedikit
Selengkapnya...berkelip-kelip
Selengkapnya...burung: binatang berkaki dua, bersayap dan berbulu, dan biasanya dapat terbang
Selengkapnya...burung; burung itu, sufiks {e} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan partikel 'the' dalam bahasa Inggris. Pada kata 'kedise' dapat diartikan sebagai 'burung itu'
Selengkapnya...tarik menarik, hela
Selengkapnya...mengkerut
Selengkapnya...lubang kecil dan dangkal (pada tanah)
Selengkapnya...lubang kecil dan dangkal
Selengkapnya...habis sama sekali (makanan)
Selengkapnya...terburu-buru
Selengkapnya...keruk; gali; keduk
Selengkapnya...dikeruknya
Selengkapnya...Berarti uap air panas, asap
Selengkapnya...baui, cium baunya
Selengkapnya...berdenyut-denyut
Selengkapnya...denyutan, gerakan turun naik (urat nadi, ubun-ubun, dan sebagainya)
Selengkapnya...perintah
Selengkapnya...eram; duduk mendekam (dilakukan oleh unggas terhada telurnya agar segera menetas)
Selengkapnya...groan, sesuatu yang di erram
Selengkapnya...eramkan, duduk mengeram
Selengkapnya...merasa tidak puas, menyesal, tidak berani mengeluarkan pendapat
Selengkapnya...disesalkan, ada perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya)
Selengkapnya...dipotongnya
Selengkapnya...potongan; hasil memotong
Selengkapnya...dipotongkannya
Selengkapnya...potongi
Selengkapnya...kais; garuk (tentang tanah dan sebagainya)
Selengkapnya...dikaisnya; dikais atau digaruk oleh binatang yang memiliki cakar (seperti ayam)
Selengkapnya...bekas dikais
Selengkapnya...nakal
Selengkapnya...nama jenis pohon bunga yang bunganya berwarna putih tumbuh di gunung Agung
Selengkapnya...biasanya
Selengkapnya...cangkul yang biasanya digunakan untuk membersihkan pematang sawah
Selengkapnya...pengkar; bengkok (tentang kaki, ada yang ke luar, ada yang ke dalam); pincang
Selengkapnya...sebentar; tidak lama
Selengkapnya...terlepas (tentang kaki meja, kursi, dsb), tergelincir
Selengkapnya...(kejét) - agak pincang (tentang kaki), (kejet) - kejang
Selengkapnya...kejang-kejang
Selengkapnya...silap, salah penglihatan (penglihatan atau perasaannya berlainan dengan keadaan sebenarnya)
Selengkapnya...anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan (dari pangkal paha ke bawah), kaki
Selengkapnya...gerak kaki seperti waktu berenang
Selengkapnya...gerak alis keatas
Selengkapnya...diberinya isyarat dengan mengangkat kening
Selengkapnya...kurang panjang, pendek, tidak sampai
Selengkapnya...gagap, gangguan bicara (kesalahan dalam ucapan dengan mengulang-ulang bunyi, suku kata, atau kata)
Selengkapnya...aba-aba kepada sapi saat membajak sawah agar sapi berjalan membelok
Selengkapnya...pohon tinggi hingga 25 m, buahnya bulat telur, rasanya masam-masam manis, dan bijinya keras berserabut〔Spondias dulcis〕
Selengkapnya...berasal dari akar kata "kalah" yang artinya kalah. kemudian mendapatkan awalah ka- dan akhiran -an sehingga menjadi "kakalahang" yang artinya dikalahkan.
Selengkapnya...sahabat karib, sahabat baik
Selengkapnya...tanaman yang termasuk keluarga Gramineae, batangnya pejal mencapai 2 m, berdaun pita lebar, umur sekitar 3 bulan, buahnya dapat dimakan sebagai makanan pokok〔Zea mays〕, jagung
Selengkapnya...pelana, lapik pada punggung kuda dan sebagainya
Selengkapnya...kain persegi empat disulam sebagai alas diletakkan di atas pangkan waktu "mapedamel" (potong gigi) atau pendeta memuja.
Selengkapnya...Serangga berwarna abu-abu kehitam-hitaman, menjalin jaring benang sutra dari perutnya yang berfungsi sebagai perangkap mangsa.
Selengkapnya...karya sastra Bali sejenis puisi yang terikat oleh guru lagu dan jumlah suku kata dan jumlah baris dalam satu bait; kakawin
Selengkapnya...tutup kukusan yang berbahan tanah liat
Selengkapnya...kaku
Selengkapnya...sangat keras tidak dapat dilentukkan; kejur; kejang
Selengkapnya...kaisan; hasil dari mengais
Selengkapnya...Burung sejenis rajawali, ukurannya sedikit lebih besar dan warna bulunya hitam dengan sedikit warna putih., posisi pada persendian tulang, tempat yang tepat untuk menghilangkan keseleo., suluh (lampu) yang dibuat dari cawan/ kelapa yang muda, diisi beras tempat menancapkan sumbu dan diisi minyak kelapa.
Selengkapnya...dipikirkan; diinginkan
Selengkapnya...ayam hutan
Selengkapnya...Tepung dari beras berwarna putih aau kuning dipakai dalam upacara penyucian.
Selengkapnya...air suci, air yang dianggap membawa kesejahteraan atau keberkahan
Selengkapnya...serangga bersayap lebar, umumnya berwarna cerah, berasal dari kepompong ulat, dapat terbang, biasanya hinggap di bunga untuk mengisap madu; rama-rama〔Lepidoptera〕
Selengkapnya...air yang dipakai sehabis atau untuk berkumur
Selengkapnya...akan
Selengkapnya...semacam lebah madu yang induknya kecil-kecil, biasanya hidup di celah-celah tembok.
Selengkapnya...buyut
Selengkapnya...talas hitam
Selengkapnya...ikatan ketupat yang terdiri atas enam buah.
Selengkapnya...jarang ada; paceklik
Selengkapnya...antara kelihatan dan tidak, melambai-lambai.
Selengkapnya...lambaikan
Selengkapnya...kupas
Selengkapnya...tenggelam
Selengkapnya...tenggelam (dalam lumpur)
Selengkapnya...maju mundur
Selengkapnya...bengkokkan, tidak lurus, membuat bengkok
Selengkapnya...dibuat menjadi bengkok, dibengkokkannya
Selengkapnya...buat supaya menjadi galak (ayam)
Selengkapnya...dibuatnya supaya galak (ayam)
Selengkapnya...tenggelam.
Selengkapnya...digelapkannya, tidak disampaikannya
Selengkapnya...potong (bambu, kayu dan lainnya)
Selengkapnya...potongan, bagian yang sudah terpotong
Selengkapnya...kilat atau isyarat,kilat yanga da di langit menyerupai petir
Selengkapnya...cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit (petir dan sebagainya)
Selengkapnya...kilatan cahaya
Selengkapnya...memberi isyarat
Selengkapnya...kuat menyusu, nama judian yang mempergunakan uang kepeng dengan cara menggenggam sejumlah uang kemudian dihitung empat-empat dan sisanua menunjukkan arah mana yang menang.
Selengkapnya...dengan diam-diam
Selengkapnya...Judi mempergunakan uang kepeng dengan cara menggenggam sejumlah uang, kemudian dihitung empat-empat dan sisanya menunjukkan arah yang menang.
Selengkapnya...hindar
Selengkapnya...dewasa, sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi)
Selengkapnya...cukup umur
Selengkapnya...lebih tua; kepala kampung
Selengkapnya...dipeliharanya sampai dewasa
Selengkapnya...(mata) terbuka terus (tidak mau terpejam)
Selengkapnya...berkelip-kelip,mengeluarkan cahaya kecil yang terputus-putus
Selengkapnya...mengkerut, menggelembur
Selengkapnya...arah selatan
Selengkapnya...tenggara; arah mata angin di antara timur dan selatan.
Selengkapnya...kelompok; grup
Selengkapnya...Kelor (Moringa oleifera) merupakan pohon berukuran sedang yang dapat mencapai tinggi 12 m dengan diameter 30 cm dan umumnya berfungsi sebagai bahan pangan dan obat tradisional.
Selengkapnya...yarn spool, terkelupas kulit, gulungan benang
Selengkapnya...luka terkelupas kulit
Selengkapnya...tidak dapat berkata-kata dengan mendadak karena sangat terkejut, ketakutan, dan sebagainya
Selengkapnya...dihabiskan sama sekali
Selengkapnya...air muka
Selengkapnya...kemaluan laki-laki, luka garutan
Selengkapnya...ke sana
Selengkapnya...geser ke sana, ke sanakan, pindah
Selengkapnya...(kémad) - malu
Selengkapnya...tenda; mendirikan tenda (tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya)
Selengkapnya...orang yang disayangi oleh seseorang
Selengkapnya...saja; hanya
Selengkapnya...(kémaon) - hanya; sekadar, (kémaon) - tapi; tetapi; hanya saja, serat nanas, tempat sayur bersegi empat dari kayu
Selengkapnya...selalu hendak makan (sesudah sembuh dari sakit)
Selengkapnya...mekar; mengembang
Selengkapnya...timbul karna kemauan sendiri
Selengkapnya...pucat lesu, putih pudar (tentang air muka); agak putih (tentang warna), pucat pasi
Selengkapnya...sangat mesra ibarat lebah dengan bunga
Selengkapnya...uang (emas dan sebagainya) yang wajib dibayarkan (dipersembahkan) oleh negara(-negara) kecil kepada raja atau negara yang berkuasa atau yang menaklukkannya
Selengkapnya...bayi kembar yang jenis kelaminnya berbeda
Selengkapnya...sejajarkan, dudukkan berdampingan
Selengkapnya...kemaluan wanita
Selengkapnya...tempat atau daerah yang berair
Selengkapnya...dikeroyok oleh dua orang, hidangan dimakan oleh dua orang bersama-sama
Selengkapnya...serang beramai-ramai, keroyok
Selengkapnya...balon karet, kandung kemih hewan
Selengkapnya...berbekas (luka), pedas (kata-kata)
Selengkapnya...terbuka dan tertutup bergantian
Selengkapnya...ucapan, gerak bibir waktu berkata
Selengkapnya...buka mulut
Selengkapnya...dalam keadaan bingung (gugup, tidak tahu arah, dan sebagainya); kehilangan akal; kekacauan hati (pikiran)
Selengkapnya...semacam semut merah yang gerakannya lincah.
Selengkapnya...Tumbuhan yang daunnya seperti daun asam dan berbunga merah, kuning, dsb.
Selengkapnya...suka mencela (mengomel, mengata-ngatai, dan sebagainya); banyak mulut; nyinyir; bawel, cerewet
Selengkapnya...komat-kamit
Selengkapnya...gerak bibir waktu berbicara, tutur kata
Selengkapnya...nenek moyang (yang diluhurkan), leluhur
Selengkapnya...terlepas (bulu ayam, rambut), terlepas
Selengkapnya...Salah satu alat gamelan bali sejenis canang., Nama salah satu alat gamelan Bali seperti gong kecil diletakkan pada tempat segi empat dipukul dengan alat berupa tongkat kecil (seperti dipakai dalam s abungan ayam yang dibunyikan waktu seekor ayam dinyatakan kalah bertarung), Benang yang agak besar untuk menjahit kasur.
Selengkapnya...terlepas (dari jalinan)
Selengkapnya...merupakan gumpal
Selengkapnya...Salah satu alat gamelan Bali, bentuknya seperti gong kecil diletakkan di atas pangkuan, dipukul dengan alat pemukul seperti tongkat pendek.
Selengkapnya...memukul menggunakan kayu
Selengkapnya...bunyi bel kapal laut
Selengkapnya...Gong kecil
Selengkapnya...modal; pokok; asal;
Selengkapnya...dapat, kena; terkena, kalah (dalam judi)
Selengkapnya...sehat
Selengkapnya...kenapa; mengapa; bagimana (Makna kata ini bervariasi sesuai kegunaannya. Misalnya pada frasa "tusing kenapa-kenapa" bermakna 'tidak apa-apa/tidak bagimana'. Sedangkan pada kalimat "Kenapa ia ngeling?" kata ini berfungsi sebagai kata tanya yang artinya 'Mengapa ia menangis?'
Selengkapnya...cerek (tempat air minum)
Selengkapnya...kering
Selengkapnya...dibohongi dengan cara berbual
Selengkapnya...begini
Selengkapnya...hati; pikiran; keinginan
Selengkapnya...pikirkan; inginkan
Selengkapnya...dipikirkannya; diinginkannya
Selengkapnya...keinginanku, perasaanku
Selengkapnya...pikirkan
Selengkapnya...pikirannya; pikiran dia (tentang perasaan seseorang), partikel {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Pada kata 'kenehne' dapat diartikan sebagai pikirannya
Selengkapnya...Bulan keenam dalam kalender Bali (Tahun Saka), biasanya jatuh di bulan Desember
Selengkapnya...Peduli
Selengkapnya...Boleh
Selengkapnya...jumpai; dapatkan; ditemukan
Selengkapnya...Separo, Sebagian
Selengkapnya...Kebetulan; ketidaksengajaan, Tidak dengan sengaja terjadi (bertemu, tertangkap, dan sebagainya)
Selengkapnya...kaku (kata-kata)
Selengkapnya...tegak; tegang
Selengkapnya...Merupakan kata tanya untuksuatu keadaan
Selengkapnya...Apa ini?
Selengkapnya...Solanum tuberosum; umbi yang bentuknya bulat-bulat, termasuk tumbuhan sayuran yang banyak mengandung pati
Selengkapnya...(kaentasin) - dilintasi; dilewati
Selengkapnya...begitu
Selengkapnya...cumi-cumi; sotong
Selengkapnya...kilat
Selengkapnya...lelah; payah; capai, jemu
Selengkapnya...lelah; rasa capeknya; rasa lelahnya
Selengkapnya...senyum
Selengkapnya...senyumnya, sufiks {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan possesive pronoun dalam bahasa Inggris. Pada kata 'kenyemne' dapat diartikan sebagai 'senyumnya'
Selengkapnya...rewel, cerewet
Selengkapnya...sifat seseorang yang mudah menangis (cengeng)
Selengkapnya...nama jenis pohon yang beasanya tumpuh di kuburan.
Selengkapnya...sirip (ikan), sayap (ayam dsb)
Selengkapnya...hasil memetik, ulam pada pucuk kayu
Selengkapnya...Terpesona
Selengkapnya...kepiting; ketam yang hidup di pantai, berkaki sepuluh, dua di antaranya berupa supit yang tajam, punggungnya keras berwarna hijau kehitam-hitaman selebar telapak tangan, dapat dimakan〔Scylla serrata〕
Selengkapnya...letusan; ledakan
Selengkapnya...ledakkan; letuskan
Selengkapnya...keluarkan dengan cara membalik wadah cetakan, dsb.
Selengkapnya...keponakan; kemenakan
Selengkapnya...tidak ada yang melanjutkan (tentang keturunan)
Selengkapnya...pelepah enau
Selengkapnya...terjaga dengan tiba-tiba (setelah tidur) sehingga tampak kebingungan
Selengkapnya...ikan keputuk; salah satu jenis ikan
Selengkapnya...Tempat untuk menaruh sesuatu seperti padi, rumput, buah-buahan, sampah dan sebagainya terbuat dari anyaman bambu, alat atau tempat yang dipikul untuk membawa rumput untuk makanan sapi atau kerbau
Selengkapnya...lebih keras
Selengkapnya...kerek; roda kecil bersumbu yang bertali atau berantai (untuk menaikturunkan barang); kapi; katrol; tahal, diulur
Selengkapnya...sering-sering
Selengkapnya...rapat, tidak jarang (tentang anyaman, tenunan, dan sebagainya), kerap
Selengkapnya...(keris) - keris; senjata tajam bersarung, berujung tajam, dan bermata dua (bilahnya ada yang lurus, ada yang berkeluk-keluk), (kéris) - kurus
Selengkapnya...berlimpah; masa yang berlimpah, gemah ripah
Selengkapnya...kertas, bunga yang bertekstur seperti kertas
Selengkapnya...Suara petir; guruh
Selengkapnya...suara gemuruh (tentang petir)
Selengkapnya...Kesawi merah
Selengkapnya...kelelahan, kehabisan tenaga karena tidak makan.
Selengkapnya...sebentar-sebentar terkejut
Selengkapnya...keselamatan; perihal (keadaan dan sebagainya) selamat; kesejahteraan; kebahagiaan dan sebagainya
Selengkapnya...menyuruk-nyuruk; menyeluduk atau menyusup dengan merangkak atau membungkuk
Selengkapnya...pewarna; pewarna sintetis
Selengkapnya...bawang putih hitam
Selengkapnya...lumrah; umum; sering
Selengkapnya...pada umumnya; biasanya
Selengkapnya...Mabuk akibat terlalu banyak meminum minuman beralkohol
Selengkapnya...ketahuan; kentara
Selengkapnya...jarang; sulit diperoleh; langka
Selengkapnya...kuali yang terbuat dari tanah liat biasanya digunakan untuk memasak, serangga yang dapat ditemukan di pohon
Selengkapnya...padat; tidak becek
Selengkapnya...tali khusus yang dibuat dari kulit bambu yang digunakan untuk mengikat jenazah selesai dimandikan., kepompong
Selengkapnya...Tetesan air atau minyak (yang berujud cairan sejenisnya)
Selengkapnya...Suatu yang bersifat cair (air, minyak, dan sejenisnya) yang jatuh secara kecil-kecil
Selengkapnya...singa
Selengkapnya...kayu nangka; kayu pohon nangka
Selengkapnya...ketimun
Selengkapnya...mentimun kecil yang buahnya tergantung.
Selengkapnya...ketupat
Selengkapnya...ketupat yang dibbuat dengan jalinan delapan alur janur untuk pelengkap sajen "pabangkit" bersudut enam, bertiang empat seperti pintu.
Selengkapnya...ketupat yang dibuat dengan jalinan satu jalur janur untuk perlengkapan sajen "aci" bersudut delapan.
Selengkapnya...ketupat yang berpasangan seperti laki-laki dan perempuan dibuat dengan jalinan jalur janur untuk pelengkap sajen "lis" (dua biji, sebuah pipih, sebuah bulat panjang"
Selengkapnya...ketupat yang bentuknya segi empat, dibuat dengan jalinan dua jalur janur, untuk pelengkap sajen "suci" bersudut delapan.
Selengkapnya...pohon ketipir; pohon yang bunganya berputar ketika jatuh (seperti baling-baling)
Selengkapnya...gendang kecil yang dipergunakan khusus oleh pendeta golongan Waisnawa
Selengkapnya...rintik-rintik (tentang hujan)
Selengkapnya...percikan
Selengkapnya...dipercikkannya; dipercikkan olehnya
Selengkapnya...tumbuhan merambat yang berduri.
Selengkapnya...demikian; seperti itu, begitu
Selengkapnya...dibuat seperti itu
Selengkapnya...mengeluarkan isi (tabung, lukah, dsb) dengan cara memukulkannya atau mengguncangkannya
Selengkapnya...keluarkan isinya dengan mengguncang-guncangkan wadahnya
Selengkapnya...bunyi seperti ketukan (pintu, meja, kursi, dsb) yang terbuat dari kayu
Selengkapnya...titik; setitik
Selengkapnya...lesung panjang yang terbuat dari kayu dan digunakan untuk menumbuk padi
Selengkapnya...tanggal (gigi susu)
Selengkapnya...kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras, (kéwala) - tetapi; akan tetapi; hanya; hanya saja
Selengkapnya...(kéwanten) - hanya, (kéwanten) - tetapi; tapi; hanya saja
Selengkapnya...dibatasi
Selengkapnya...susah; sukar; sulit
Selengkapnya...menciap-ciap; mengeluarkan suara seperti anak ayam
Selengkapnya...Suatu keadaan mata mengantuk ingin tidur
Selengkapnya...kondisi mata yang lebih kecil sebelah
Selengkapnya...sipitkan (mata)
Selengkapnya...kijang
Selengkapnya...pejamkan (tentang mata)
Selengkapnya...dipejamkannya; dipejamkan olehnya (tentang mata)
Selengkapnya...dikerjakan dengan tidak mempedulikan aturan, diremehkannya
Selengkapnya...sedikit
Selengkapnya...Nyanyian tradisional agama Hindu berbahasa Jawa Tengahan yang dinyanyikan di tempat suci untuk mengiringi upacara keagamaan;
Selengkapnya...ke mana
Selengkapnya...parut
Selengkapnya...petir, cahaya listrik karena tabrakan ion positif dengan negatif pada musim hujan
Selengkapnya...dikipasi (oleh)
Selengkapnya...kilo
Selengkapnya...dicubit (oleh)
Selengkapnya...malu; malu-malu
Selengkapnya...pemalu
Selengkapnya...malukanlah; jangan terlalu percaya diri
Selengkapnya...dihormati; disegani
Selengkapnya...dihormatinya; diseganinya
Selengkapnya...sedih; pasangan kata majemuk dengan unsur unik dari kata 'sedih' menjadi 'sedih kingking' yang berarti 'sangat sedih'
Selengkapnya...titipkan; dipercayai untuk dititipkan sesuatu
Selengkapnya...ditumbukkan (oleh)
Selengkapnya...ditumbuki
Selengkapnya...minum-minuman
Selengkapnya...berkaki sebelah (jangkrik).
Selengkapnya...tolah-toleh
Selengkapnya...kirang
Selengkapnya...kurangi
Selengkapnya...mundur
Selengkapnya...bergerak-gerak mundur
Selengkapnya...bergerak-gerak di tempat karena lelah, sakit.
Selengkapnya...malas; tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu
Selengkapnya...kiri
Selengkapnya...anyaman bilah bambu berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai alas untuk menjemur jajan, anyaman daun kelapa untuk dinding atau atap, atau alas duduk.
Selengkapnya...Anyaman dari daun kelapa yang satu pelepah menjadi satu anyaman yang alur anyamannya memanjang.
Selengkapnya...Anyaman daun kelapa yang sudah diraut diberi bingkai untuk alas sesajen atau untuk menjemur kue (begina).
Selengkapnya...anyaman dari daun kelapa yang satu pelepah menjad saty anyaman yang alur anyamannya ke lebar.
Selengkapnya...terhalang banjir
Selengkapnya...biji-bijian yang biasanya digunakan sebagai campuran minyak rambut atau bedak
Selengkapnya...sejenis kayu hutan yang buahnya sangat asam
Selengkapnya...keladi; talas (Colocasia esculenta)
Selengkapnya...bilah bambu; atap dari bambu yang dibelah; potongan bambu yang digunakan sebagai atap atau alas
Selengkapnya...anyaman dari potongan bambu tipis yang berbentuk bujur sangkar, biasanya untuk alas sesajen, menjemur sesuatu, membuat sanggah, ada berbagai bentuk dan pola anyaman sesuai dengan kebutuhan, ada yang disebut Klakat Agung, Klakat Sudamala Lanang, Klakat Sudamala Istri
Selengkapnya...baju
Selengkapnya...pakai sebagai baju; gunakan sebagai pakaian
Selengkapnya...beri baju atau pakaian; berikan baju
Selengkapnya...tingkatan dalam silsilah kekerabatan, tingkat "leluhur" atau ketururan setelah "canggah"
Selengkapnya...kelambu; tirai (tempat tidur dan sebagainya) dari kain kasa untuk mencegah nyamuk
Selengkapnya...pasangi kelambu
Selengkapnya...dipasanginya kelambu; dipasangi kelambu olehnya
Selengkapnya...anyaman dari daun kelapa untuk dinding atau atap
Selengkapnya...kelapa
Selengkapnya...perlahan bangun; bergerak perlahan
Selengkapnya...abu-abu
Selengkapnya...ingatan; minat
Selengkapnya...berdebar-debar
Selengkapnya...Klebutan adalah mata air; tempat air tanah keluar ke permukaan tanah secara alami dan menjadi sumber air bersih yang digunakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Selengkapnya...sabung ayam
Selengkapnya...bunyi dari sesuatu yang patah.
Selengkapnya...buah kelor.
Selengkapnya...Perasaan hati
Selengkapnya...belenggu; ikatan; alat untuk mengikat, bunyi seperti membuka kunci
Selengkapnya...ketua adat; ketua suka duka; pemimpin adat
Selengkapnya...Bisul kecil pada kelopak mata.
Selengkapnya...lincah (tentang gadis)
Selengkapnya...Kajeng kliwon datangnya setiap limabelas hari sekali. Hari dimana bertemunya Tri Wara yang bernama Kajeng dan Pancawara yang bernama Kliwon. Pada hari Kajeng Kliwon ini yang dipuja adalah Bhatara Siwa karena hari ini disimbolkan dengan bersemedinya Bhatara Siwa.
Selengkapnya...Lumbung padi bertiang empat namun lebih kecil dari jineng.
Selengkapnya...kelapa muda yang belum ada isinya
Selengkapnya...kelapa gading
Selengkapnya...konon; katanya
Selengkapnya...anak anjing, panggilan untuk anak laki-laki
Selengkapnya...belekok sawah (Ardeola speciosa); bangau kecil, warnanya ada yang putih, kuning, dan sebagainya
Selengkapnya...ruang atau rongga (yang lebar) di bawah benda berkaki atau bertiang (seperti ranjang, rumah panggung); ubang (tembusan) di dalam tanah (tambang); korok
Selengkapnya...sejenis kacang-kacangan; tumbuhan sejenis kara
Selengkapnya...nama sajen terdiri dari 1 buah tumpeng (1 kg beras) dengan 2 buah tamas dijarit menjadi satu; sebuah tamas berisi bahan mentah seperti: kacang komak, keladi, ubi, ketan, injin, sirih, sedangkan sebuah tamas lagi berisi bahan yang sudah masak seperti kue, tumpeng, berisi bendera dengan lambang Gana, dipersembahkan di sanggar tawang.
Selengkapnya...seperti komara ghana tanpa bendera gana berisi kelapa gading yang masih muda sekali (klungah)
Selengkapnya...kuah berbahan darah dan daging yang telah dicincang dan dicampur bumbu
Selengkapnya...(kondé) - sanggul
Selengkapnya...konon; katanya
Selengkapnya...anak anjing
Selengkapnya...kopi
Selengkapnya...kondisi bagian tubuh yang melepuh akibat sesuatu yang panas
Selengkapnya...kulit yang terkelupas, biasanya karena luka yang mengering atau kulit yang terkena air panas
Selengkapnya...tampak mengagumkan (karena besarnya, indahnya, dan sebagainya); gagah kuat; mulia, masyhur.
Selengkapnya...koran, surat kabar
Selengkapnya...korek api (bisa terbuat dari batang kayu atau berupa gas), bunyi sapu lidi; sebuah onomatope atau bunyi yang muncul pada saat menyapu dengan sapu lidi
Selengkapnya...bunyi sapu lidi digoreskan waktu menyapu
Selengkapnya...korékang: sapukan, korékang: nyalakan api dengan korek
Selengkapnya...penyakit kulit yang gatal dan menular, terutama pada ternak (domba dan sapi), disebabkan oleh sejenis tungau yang hidup di dalam kulit, dapat menular pada manusia
Selengkapnya...Penyakit kulit yang menular dan gatal, kudisan
Selengkapnya...Salah satu bagian dari Panca Resi yang menempati arah timur.
Selengkapnya...sesak; ramai; susah, pilih dengan cara mengorek
Selengkapnya...kotak, peti kecil tempat barang perhiasan, barang kecil, dan sebagainya
Selengkapnya...Koték: Mendorong sesuatu yang diulang untuk menjatuhkannya, mis. buah atau bunga di pohon, Jolok
Selengkapnya...terkena noda atau kotoran
Selengkapnya...teriak-teriak
Selengkapnya...adat istiadat; tingkah laku, anggota masyarakat adat
Selengkapnya...warga; para warga; penduduk suatu wilayah; anggota masyarakat
Selengkapnya...keranjang
Selengkapnya...daun pisang kering yang berwarna kecoklatan
Selengkapnya...kegiatan yang dilakukan secara terburu-buru; kegaduhan
Selengkapnya...petir; petir itu; partikel {ne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Pada kata 'anginne' dapat diartikan sebagai petirnya/petir itu
Selengkapnya...(krépét-krépét) - onomatopoeia: suara pukulan yang lembut, cepat, berulang
Selengkapnya...kantong plastik; tas berbahan plastik yang digunakan untuk membawa dan membungkus sesuatu
Selengkapnya...jembatan itu; jembatannya, partikel {e} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Pada kata 'Kretege' dapat diartikan sebagai jembatannya/jembatan itu
Selengkapnya...tiruan bunyi anak ayam
Selengkapnya...gerutu
Selengkapnya...keripik; penganan goreng yang dibuat dari kentang, ubi kayu, dan sebagainya yang diiris tipis-tipis lalu digoreng
Selengkapnya...makalah; karya tulis; tulisan
Selengkapnya...loka karya; workshop
Selengkapnya...Kata
Selengkapnya...kata kata
Selengkapnya...kata kunci
Selengkapnya...Tanaman Sidaguri (Sida rhombifolia). Tanaman Sidaguri adalah tanaman yang tumbuh hampir di semua daerah tropis dan bisa tumbuh sampai 2 meter dengan cabang yang berukuran kecil. Tanaman tersebut dapat berfungsi sebagai anti oksidan.
Selengkapnya...baju
Selengkapnya...kuah; air gulai (sayur, daging, dan sebagainya), biasa dimakan bersama dengan nasi
Selengkapnya...kurang
Selengkapnya...kurang
Selengkapnya...kurangi
Selengkapnya...pondok kecil yang didirikan di sawah yang digunakan para petani untuk beristirahat
Selengkapnya...kecewa
Selengkapnya...berapa, kuda, horse
Selengkapnya...berapa
Selengkapnya...bagaimanakan
Selengkapnya...asap, bentuk asal dari berasap
Selengkapnya...kueri
Selengkapnya...Cairina moschata; sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya.
Selengkapnya...kuku
Selengkapnya...kukuh (tentang pendirian)
Selengkapnya...kukunya, sufiks {nne} menyatakan kepemilikan atau memperjelas kata yang diikuti. Hampir sama dengan possessive pronoun dalam bahasa Inggris. Pada kata 'kukunne' dapat diartikan sebagai 'kukunya'
Selengkapnya...kuskus
Selengkapnya...keluarga
Selengkapnya...kulit ular, lipan dan sebagainya yang ditanggalkan; kelongsong
Selengkapnya...kentongan
Selengkapnya...nama dari salah satu jenis kue untuk sajen (suci) dalam upacara agama Hindu.
Selengkapnya...anak anjing
Selengkapnya...unsur terikat pembentuk kata yang artinya ‘berlaku seperti’ atau ‘menyerupai’; contoh : kumalipan (berlaku seperti lipan, merujuk pada anak yang banyak bergerak pada masa belajar merangkak/berjalan)
Selengkapnya...seperti jarum (tentang bulu itik yang baru tumbuh)
Selengkapnya...mulai berganti bulu dada (tentang itik yang mulai dewasa)
Selengkapnya...berlaku seperti lipan (tentang anak yang banyak bergerak pada masa belajar merangkak/berjalan)
Selengkapnya...berlaku seperti keluarga
Selengkapnya...kumis
Selengkapnya...kunang-kunang
Selengkapnya...Menghadiri undangan
Selengkapnya...unggah
Selengkapnya...sarang lebah, kurung; memberikan batasan dari segala arah pada sesuatu sehingga objek tersebut tidak dapat pergi ke luar dari batasan tersebut
Selengkapnya...dikurungnya; dikurung oleh dia
Selengkapnya...tempat mengurung; kurungan, bagian terbuka pada pohon atau batang kayu tempat lebah bersarang, berongga atau ruang di dalam sesuatu
Selengkapnya...hari raya yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan; perayaan turunnya Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, para dewa dan dewa pitara ke dunia yang bertujuan untuk melimpahkan karuniaNya berupa kebutuhan pokok, sehingga pada hari itu dibuat, nasi kuning sebagai lambang kemakmuran dan dihaturkan yadnya sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang, dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada umatNya atas dasar cinta-kasihnya.
Selengkapnya...diberitahukan
Selengkapnya...Burung Bangau
Selengkapnya...kunyit; tumbuhan, suku Zingiberaceae, marga Curcuma, banyak digunakan dalam masakan, misalnya sebagai bumbu penyedap, pemberi warna kuning, dan dapat membuat makanan lebih awet, dapat juga digunakan sebagai obat; kunir; kurkuma〔Curcuma domestica〕
Selengkapnya...boros
Selengkapnya...terkelupas
Selengkapnya...dipelihara
Selengkapnya...telinga
Selengkapnya...kupon; karcis; tiket
Selengkapnya...kulit, penyakit jamur pada kulit, "tinea corporis", menghasilkan bintik-bintik merah
Selengkapnya...istri; suami; keluarga
Selengkapnya...istri; suami; pasangan
Selengkapnya...gapura, belakang; arah belakang
Selengkapnya...kurma
Selengkapnya...dibatalkan; diurungkan
Selengkapnya...Salah satu bagian dari Panca Resi yang terletak di arah utara.
Selengkapnya...nama salah satu desa di kabupaten Klungkung, pewarna sintetis
Selengkapnya...dibuangnya; dibuang/dilempar/dilepaskan (oleh seseorang)
Selengkapnya...kumbang yang memakan kayu kelapa, ini adalah seksek, kumbang bubuk pos, disebut kutu lambang, karena itu seperti kutu, kutu, yang hidup di lambang, balok horisontal atap
Selengkapnya...bilangan yang dilambangkan dengan angka 8 (Arab) atau VIII (Romawi).
Selengkapnya...wilayah
Selengkapnya...binatang sejenis musang, suara “kuuk” biasanya digunakan untuk memanggil atau menjawab lawan bicara pada jarak yang berjauhan
Selengkapnya...