huruf kelia pada abjad Bali dengan huruf latin, Kata seru yang digunakan untuk menyapa mitra tutur, sepadan dengan 'hai' dalam Bahasa Indonesia.

Bentuk variasi bebas dari kata 'bah'., rebah; roboh; tumbang; bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan terbaring.

Direbahkan

Bentuk variasi bebas dari kata 'bak', tinta cina, bak; kotak besar tempat air atau sampah.

Secara semantik leksikal 'ebat'-'mebat' berarti cincang-membuat lauk-pauk dr daging yg dicincang;, Secara morfolohgis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba (kata kerja)

Secara morfologis, leksikon 'ebeb'merupakan bentuk terikat yang berkategori verba., Secara semantik leksikal 'ebeb'/'ebebang' berarti masukkan dengan paksa.

hampir tidak berantara; dekat sekali (tidak renggang); tertutup benar-benar hingga tidak bercelah

Istilah untuk menyatakan sesuatu yang sudah berisi penuh., banyak

Secara morfologis, leksikon 'eben' merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina., Secara semantik leksikal 'eben' berarti sejenis kayu yang berwarna hitam., kayu hitam Sulawesi (Diospyros Celebica)

Semak

Secara morfologis, leksikon 'ebog' merupakan bentuk terikat yang berkategori adjektiv., Secara semantik leksikal 'ebog'/'ngebogin' berarti bohong/ membohongi.

gemuk; berisi (Alus Singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati)

Istilah yang digunakan untuk menyatakan larangan (bahasa Bali Kepara), jangan

gila

penyakit menular yang disebabkan oleh virus, terjadi pada anak-anak yang mengakibatkan suhu badan naik, menimbulkan bintik-bintik merah pada kulit; penyakit tampek; morbili, sakit campak; bisul besar

Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba (kata kerja), Secara semantik leksikal 'edeng'-'ngedengang' berarti memperlihatkan sesuatu

jauh

iris; potong tipis-tipis

hasil dari melakukan pengirisan dengan pisau

Contoh.

kehabisan daya yang dapat menggerakkan sesuatu; kekuatan

tidak timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna (tentang benih tanaman; bagian tubuh seperti rambut, gigi, tentang penyakit kulit seperti bisul, jerawat)

morfem pangkal/bentuk prakategorial tidak bermakna dan akan bermakna jika diberi imbuhan/afiks, seperti (ngeer) yang artinya mengabaikan

Secara semantik leksikal 'ees' berarti lebih rendah; menurun (tt tanah); kempis., Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba (kata kerja)

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiva. Secara semantik leksikal 'egar' berarti gembira.

Bentuk prakategorial/morfem pangkal yang belum bermakna dan akan bermakna jika mendapat imbuhan/afiks, misalnya ngegol 'bergoyang (pinggul)

taruh; letakkan

isi (bentuk perintah).

tidak bisa mengambil keputusan

tangkap

satu, morfem pangkal atau pra kategorial dari kata (ngéka) yang berarti mereka-reka

Nama upacara/yadnya yang diselenggarakan 100 tahun sekali di Pura Besakih, Eka Dasa Rudra (Ludra) adalah upacara yang dilaksanakan untuk menyambut perhitungan perputaran tahun saka saat satuan dan puluhan mulai menjadi angka 1 (satu). Dalam perayaannya di Pura Agung Besakih, Eka Dasa Rudra dilaksanakan setiap 100 tahun sekali manakala angka satuan dan puluhan tahun saka mencapai angka 0, disebut pula rah windu tenggek windu.

(ékan-ékan ) - mimpi; lamunan; reka-rekaan; daya upaya

Hari yang jumlahnya satu, yaitu luang (dalam ilmu Wewaran/Wariga)

1) Usang; 2) buah jatuh dari pohonnya; 3) keluar dari desa adat karena tidak mematuhi ketentuan desa adat yang berlaku di desa itu.

Secara Semantik leksikal 'elah' berarti gampang., Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiva (kata sifat).

lebih mudah

telan bentuk dasar/ morfem bebas yang merujuk pada kelas kata kerja (verba)

malu

tidak senang tidak menyukai

(éling) - ingat, tangis; tangisan

(élingang) - ingat; ingatkan

(élingin) - ingatkan

lemah

terlepas lari (dari kurungan, kepungan, dan sebagainya)

patah

sayang (kpd), sayang akan sst, kata untuk menyayangkan sesuatu, gampang; mudah (Alus Mider)

orang, binatang, dan sebagainya yang sangat disayang, kesayangan

sakit, enggan

bawang goreng

bentuk morfem terikat yang tidak dapat berdiri sendiri atau selalu terikat dengan morfem lain, misalnya embadang 'rentangkan' atau kaembadang 'direntangkan', rentang

nenek (sering digunakan di daerah Tabanan), alir (tentang air)

bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: embakang 'buka'., buka, bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: ngembakin 'tidak stabil'., bentuk prakategorial/morfem pangkal, tidak bermkna dan akan bermakna apabila ditambah prefiks/imbuhan, seperti: ngembak 'membuka lagu/tabuh'., muara (sering digunakan di daerah Jembrana)

pintu keluar pagar

antara; jarak (benda atau waktu); lapang

kembung (tt perut); sembelit;, kelebihan air, mati (dl permainan ceki, macan-macanan, dsb)

runtuh/longsor.

runtuhan barang atau tanah yang telah roboh (rusak, jatuh, dan sebagainya); sisa-sisa bangunan yang rusak; puing; runtuhan-runtuhan

banyak, murah

Emblim (identitas diri dan sekolah yang dituliskan di atas kain kecil yang dipasang biasanya di lengan dan kantong baju murid-murid).

bentuk morfem bebas yang merujuk pada kelas kata benda (nomina), baskom; waskom; sejenis wadah

Kakak perempuan.

teduh, dingin

tarik bentuk morfem bebas yang merujuk pada kelas kata kerja (verba)

hasil dari menarik sesuatu; tarikan

terburai, melar

kurang; tidak penuh

lembek, lapuk (tentang kayu)

Secara morfologis merupakan bentuk dasar dan berkategori nomina. Makna leksikon embung 'rebung' adalah anak bambu yang masih muda.

telah diumumkan; telah dikabarkan ke mana-mana; telah diterbitkan dan diseratakan (tentang buku dan sebagainya); telah tersebar ke mana-mana, tersiar (dialek Jembrana)

diumumkan; telah dikabarkan ke mana-mana; telah diterbitkan dan diseratakan (tentang buku dan sebagainya); telah tersebar ke mana-mana

Secara semantik leksikal 'embus' berarti buka. Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina.

tumbuhan dan tinggi (antara 10–20 m), digunakan sebagai bahan bangunan rumah dan perabot rumah tangga; buluh; aur yang berada di pucuk bambu, morfem pangkal atau prakategorial dari kata (ngem.but) yang berarti membunyikan bertalu-talu (tt kentungan)

Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba (kata kerja)., Secara semantik leksikal 'emed' berarti tarik dengan paksa.

menderita luka; belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya

Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori adjektiva (kata sifat)., Secara semantik leksikal 'emeng'-'kemengan' berarti bingung terdesak oleh sesuatu; kebingungan.

ramai, sempit, dekat, paling emet = hanya, sebanyak yang bisa didapat

memetik

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektive (kata sifat)., Secara semantik leksikal 'empad' berarti tidak habis; terus menerus

Secara morfologis 'empag' merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina (kata benda), Secara semantik leksikal 'empag' berarti pohon yang berdaun kecil-kecil, tingginya bisa mencapai 20 meter, kayunya baik untuk bahan kerajinan tangan.

mulai berkurang; hampir berhenti (tentang hujan, angin ribut, dan sebagainya)

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiva. Secara semantik leksikol 'empak' berarti patah (tt cabang kayu).

Istilah untuk menyatakan dahan kayu yang terkulai tetapi tidak sampai lepas dari pohonnya., Istilah untuk menyatakan kalau orang terlalu payah bekerja, misalnya lengenne empal 'lengannya terkulai', terkulai

umpan

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara semantik leksikon 'empas' berarti kura-kura darat., kura-kura

empat (4), dalam bahasa Bali juga dikenal dengan sebutan "pat" atau "papat" yang sama-sama berarti empat

berhenti mencret, birahi (tt binatang), mengeluarkan telur muda

gigit, retak; rengat, hampir putus

sebuah mainan bunyi-bunyian seperti terompet kecil yang terbuat dari sepotong busung, jerami padi (somi), atau cabang tanaman pepaya., suara dihasilkan dengan memotong celah pada material dan meniupnya

bendung; tahan; tanggul (tentang air; sungai, dsb)

Dam/bendungan, tetapi bentuknya lebih kecil, biasanya ditemukan di sawah sebagai sistem irigasi

pekak karena suara bising

kain yang terbuat dari pakaian kotor di tali, digunakan sebagai pengganti pagar karena orang Bali tidak akan berjalan di bawah pakaian kotor

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektive. Secara semantik leksikal berarti penuh hingga tak bersela., penuh hingga tidak bersela (tt borok, kudis, dsb), tutup; sumbat (tt jalan, saluran, dsb)

katak pohon

(ém.pok) - petik (dg tangan, tentang buah, bunga dan daun), (em.pok) - diteluri (lalat, kecoak)

ujung batang (kelapa, enau, dan sebagainya) yang masih muda dan lunak, dapat dimakan

asuh; jaga; bimbing, gelar pendeta; pendeta yang berasal dari wangsa Bujangga Waisnawa

Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori Adjektive. Secara semantik leksikal 'empug' berarti belah (buka), belah (tentang kelapa, kemiri, dsb), buka (botol, kaleng, dsb)

rekahan tanah; tanah yang pecah dan retak, gundukan tanah (di laut) tempat ombak memecah, bagian dari ungkapan ‘tusing ngelah empugan’ atau ‘tusing nawang empugan’ yang memiliki makna kiasan tidak memiliki apa-apa atau tidak tahu apa-apa, tanah sawah yang retak akibat kekeringan

mengembang saat digoreng atau direndam, berbintil-bintil pd kulit

Morfem pangkal/bentuk prakategorial/belum bermakna dan akan bermakna jika mendapat afiks/imbuhan, misalnya: ngenah 'kelihatan/nampak'

perlihatkan; lihatkan; tampakkan

ditampakkannya; diperlihatkannya; ditampakkan olehnya; diperlihatkan olehnya

ditampakinya; diperlihatkannya; diperlihatkan olehnya

tempat terbuka di mana hanya ada semak-semak, tetapi sebaliknya tidak ditempati

reda, mulai sepi

datang dan pergi berulang-ulang

pecah (tentang bisul, dsb)

pecahkan dg cara memukul (dengan batu), pecah, (Dialek Nusa Penida) memiliki arti "jadi buah bibir" atau "nama jelek di masyarakat". (Dialek Nusa Penida) Encak-encak : lebih banyak dikenal nama jeleknya.

dipecahnya; dipecah olehnya

pecahkan

dipecahkannya; dipecahkan olehnya

dipecahinya; dipecahi olehnya

tiba; sampai, (enceg) memperoleh prefiks ma menjadi (menceg) yang artinya hinggap; bertengger

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara semantik leksikan 'enceh' berarti air seni atau air kencing., (enceh) air seni; air kencing, (éncéh) cair; encer; remeh

mana (kata ganti bentuk tanya), yang mana

cat yang dicampuri air untuk mewarnai baju, kain, dan sebagainya, tercelup

lontarkan (tentang batu pada permainan macingklak)

pewarna bibir, terbuat dari sejenis lilin, biasanya berbentuk batang, pejal, licin, warnanya macam-macam, lipstik

retak (kulit telur).

diolesi bibirnya dengan pemerah bibir, olesi dengan lipstip; beri lipstik

berak cair; kotoran cair

penuh; sudah berisi seluruhnya (tidak ada yang terluang lagi); banyak memuat

cepat, bergegas

usahakan dengan keras, intensifkan agar lebih tinggi hasilnya

lempari; lempar

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'endag' berarti terbit (bulan atau matahri)., mengawali upacara (potong gigi)

(en.dah) berkembang-biak; berketurunan banyak, (én.dah) mendapat sufiks 'ang' menjadi (én.dah.ang) yang artinya "permainkan", (én.dah) mendapat konfiks 'ma-an' menjadi (mén.dah.an) yang artinya (pelbagai; bermacam-macam)

kembang biakkan

Istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan setelah hujan berhenti., cerah (tentang cuaca), reda; mulai berkurang (tt hujan)

pukul, sakit karena terpukul, pukul dengan galah (dialek Nusa Penida)

ribut; ramai; gaduh, kacau

sejenis corak kain tenun Bali yg dibuat dg cara ikat tunggal dan kemudian dicelup dg bahan benang biasa; kain ikat, tahan; tinggal

tinggalkan

kembung (tentang perut)

nanti; tunggu sebentar

(én.dép) rendah; pendek, (en.dep) tumbuhan yg kulitnya baik untuk obat bisul

(en.der) buru; kejar; susul dengan berlari, (én.dér) tari sejenis jogéd

mentimun yg besar; tumbuhan yang menjalar, bentuk buahnya bulat panjang, berwarna hijau, hijau muda, atau kuning, dimakan mentah sebagai lalap, dibuat acar, dan sebagainya; ketimun; timun〔Cucumis sativus〕 yang ukurannya besar

tahan; tidak lancar

busung; gendut; tambun

nyala; api jadi-jadian

sentuh, beri tahu

tidak

orang yang berpindah ke tempat lain untuk menetap serta mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya., pendatang, perantau

orang yang berpindah ke tempat lain untuk menetap serta mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya.

upakara berupa hiasan yang dibuat dari janur, bentuknya seperti tas yang digunakan sebagai tempat perbekalan dengan isi nasi, lauk-pauk, pisang, buah, kue, dan lain-lain yang dipasang di setiap tempat menghaturkan sesajen pada hari raya Kuningan, tempat bekal dr tapis kelapa;

hibur; rayu

dirayu-rayunya; dirayu/dibujuk olehnya

kemampuan yang tidak kuat atau tidak bertenaga.

baui; cium baunya; rasakan aromanya; hirup

lumpur

ini, kependekan dari kata 'ené' yg sejajar dengan 'ini' dl bahasa Indonesia

cepat; segera

cepatkan; buat lebih cepat; segerakan

cepatlah

gembur; kurang padat (tentang tanah)

renggang; terbuka

hampir patah

sikap berdiri kaki terbuka, pantat menonjol ke belakang

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara morfologis 'enggung' berarti katak yang bersuara besar., katak yang suaranya besar

rasa atau bau seperti tanah yang baru habis di bakar. Misalnya kendi baru, diisi air akan terasa dan berbau tanah.

sedikit sekali, nyamuk kecil-kecil yg biasa beterbangan mengerumuni nira

buka (penutup sesuatu)

rekah; pecah (tt tanah, tembok, dsb)

napas yg keluar melalui mulut

hembusi napas melalui mulut

pecahkan sesuatu dengan cara menjepit

Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'engkeb= me[N]keb' berarti bersembunyi., tersembunyi

sembunyikan

berkerut; mengerut

berkerut-kerut (tt pakaian dsb)

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori interogatif. Secara semantik leksikal 'engken' berarti yang bagaimana., yang mana; bagaimana

Secara morfolofis merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektive. Secara semantik leksikal 'engkes' berarti mengempis; mengecil, mengecil; mengempis, surut

Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori nomina. Secara semantik leksikal 'engket' berarti getah yang mengandung perekat., getah (dipakai memulut burung dsb), perekat

getah pohon jarak (digunakan sebagai obat luka)

berkurang; susut

nyenyak sekali; sangat nyenyak (tentang tidur)

Secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'engkog=ngengkog ' berarti menggoyangkan bagian pinggul., menggoyangkan pinggul

éngkol; bor tangan, cara memasang taruhan yang menyudut untuk dua bidang, permainan papan dengan 4 atau 8 garis radial, biasanya melibatkan koin, di mana pemenang ditentukan oleh angka Sebelum permainan, pemain menempatkan taruhan mereka di garis, sehingga utara mewakili angka kemenangan satu, barat dua, dan seterusnya berlawanan arah jarum jam

bahan sajen yg dibuat dr usus babi (pelengkap gayah), alunan suara perkutut, sejenis capung besar berwarna hijau hitam

menetas, bentuk kata dasar dari kata 'ngengsah' yang artinya menetas

lupa, lepas dari ingatan; tidak dalam pikiran (ingatan) lagi

sering lupa; menjadi tukang lupa

rebus, tebenam; tenggelam

tersenak; terhenti (tentang aliran air dan sebagainya); tersesak; terdesak; terhimpit

anting-anting dalam bentuk cincin untuk telinga yang tertusuk, engsel; sendi-sendi yang biasanya terbuat dari besi yang menghubungkan daun pintu (jendela) dengan jejenangnya atau yang menghubungkan tutup peti dengan petinya dan sebagainya n wesel pada rel (jalan kereta api)

guncang (tentang obat dalam botol dan sebagainya); guncang; goyang; gentar

sisipi

bentuk dasar dari kata 'ngangsut' yang berarti tersangkut

keadaan air yang terlihat terang., bening, jernih

bekas injakan kaki; tapak kaki, tempat berpijak; pijakan

injak; injaki; pijaki

kata dasar prakategorial yang hanya bisa bermakna apabila telah mengalami afiksasi, misalnya ketika mengalami prefiksasi nasal menjadi 'ngenjét' maka akan bermakna 'melengkung,melentur naik-turun', Precategorial root words that can only be meaningful if they have undergone affixation, for example when experiencing nasal prefixation to 'ngenjét' it will mean 'curved, flexed up and down'

lenturkan naik-turun

hari sesudah hari ini; pagi-pagi

bergerak naik turun

nyala api

terpincang-pincang; timpang kakinya atau timpang jalannya (karena pembawaan sejak lahir, karena terkilir, kena beling, dan sebagainya)

merupakan bentuk kata dasar dari kata 'ngen.jot' dan kata 'enjot-enjot' yang artinya melenting naik turun

melenting; melenting naik turun

secara morfologis merupakan bentuk terikat yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'enjuh=ngenjuhang' berarti menyerahkan; menyodorkan (dengan tangan), sodorkan; serahkan

sodori; serahkan; berikan (dengan tangan)

tanjung; daratan yang menjorok ke laut

secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'enjut' berabti sulut; bakar., sulut; bakar

hasil membakar sesuatu; hasil dari pembakaran

bekas sesuatu yang di bakar

dilenturkannya naik-turun

tampak; lihat (kata kasar)

duan lontar; pustaka yand dibuat dari daun lontar; daun siwalan

morfem pangkal/bentuk prakategorial/tidak bermakna dan akan bermakna jika mendapat awalan atau afiks. Misalnya: jika ditambah ma- menjadi mentas 'melalui/melewati., angkat, hilangkan (dosa); lebur (dosa)

lintasan; jalan setapak; jalur

lintasi; dilalui; dilewati; disebrangi

dilewatinya; dilintasi; dilintasinya

tebang; pangkas (bagian pucuk), bentuk kata dasar dari kata (enteban) yang berarti daging yg dicencang untuk adonan lawar (masakan khas Bali)

daging yg dicencang untuk adonan lawar

tetap; mantap, kukuh; teguh, tenteram; tenang, sentuh

tetapkan; kuatkan; teguhkan, sentuhkan; dekatkan hingga saling menyentuh

padat; berat; pejal

bengkak berisi nanah pada telapak kaki

terjaga; bangun dari tidur; tersadar

(énténg) enteng; mudah; ringan, (enteng) tegang; kuat; kencang; lurus

sinar; pancaran terang (cahaya)

sinari; berikan pancaran terang (cahaya)

disinarinya; dipancarkan sinar

bentuk pragategorial/belum bernakna dan akan bermakna jika mendapat afiks, seperti mendapat afiks {ma-} menjadi 'maentik' dan mengalami persandian vokal menjadi 'mentik' yang berarti tumbuh

tumbuh-tumbuhan

tumbuhan

segala sesuatu yang dapat tumbuh (tumbuhan) yang hidup di dunia

jenis ketupat yang dibungkus dengan daun bambu dalu direbus., rapi, nyenyak

kerak; nasi hangus yg melekat pd dasar periuk, panci, dsb

itu; tersebut

lutut: (bagian kaki) pertemuan antara paha dan betis yang menjadi tempat sendi agar kaki bisa dilekukkan

tambah; yang dibubuhkan pada yang sudah ada supaya menjadi lebih banyak (lebih besar dan sebagainya); imbuh; tokok

terhalang, terbentur (tentang kepala)

buang; lemparkan, bentuk kata dasar dari kata 'entungang' yang berarti buang atau emparkan, dan kata 'entunganga' yang berarti dibuang (oleh)

buang; lemparkan; dorongan terhadap sesuatu melalui gerakan tangan dan lengan dengan tenaga ke depan; buang jauh-jauh

dibuangnya ; dibuang oleh dia

gas berbau busuk (gas busuk) yang keluar dari anus.

masih; tetap, bersisa

hancur; meleleh

kering; tidak berair; surut

nyalakan (tentang api)

adon; campur; aduk (tentang adonan)

rayu; bujuk

bercabang lebih dari satu atau banyak

Secara morfologis, leksikon 'epeh' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikal 'epeh' berarti ramah, ramah

tahan terus menerus

tahan terus menerus, sembunyikan

Secara morfologis, leksikon 'epot' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikal 'epot' berarti sibuk., repot; banyak kerja

Secara morfologis, leksikon 'épuh' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikal 'épuh' berarti gelisah, gelisah; tidak tenteram, selalu merasa khawatir (tentang suasana hati); tidak tenang (tentang tidur); tidak sabar lagi dalam menanti dan sebagainya; cemas

Perasaan malu yang bercampur dengan marah

nama jenis ikan laut, bagian atap rumah

nama hari keenam dari sanga wara (dangu, dangur, gigis, nohan, ogan, erangan, urungan, tulus, dadi)

secara morfologis, leksikon 'eras' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), seacara semantik leksikal 'eras' berarti mirip atau sesuai, mirip; sesuai

sesuaikan

Nama sayuran yang dipakai mencampur capcay, Ercis, kacang ercis, atau kacang polong (Pisum sativum L., suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa biji berwarna hijau.

tarik

tahan (tentang keinginan)

tanaman mawar yg bunganya berwarna merah tua dg ukuran lebih besar dr mawar pada umumnya

tali yang membentang di sepanjang tepi bawah jala

air terjun; aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)

timur laut

air terjun; aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)

air terjun; aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai (lereng, lembah)

payah; lelah; capai

air beku; air membatu, es (es campur, es jus, es buah, dll)., ice; frozen water; cold drink

Es yang dicampur kelapa muda, gula yang direbus dengan pandan harum, dan jeruk nipis.

es yang berbentuk seperti balok yang belum dicampur apa-apa

es yang dicampur roti, mutiara, bijik, kolang-kaling, rumput laut yang hitam, gula, susu, coklat, santan, dll.

es krim

(eséh) firasat; alamat; gejala, (eséh) minat; keinginan; niat, (eseh) gerakan yg dinamis dan keras (tt gaya, tari, tabuh, kerja, dsb), (eseh) mengejan; menahan napas pada waktu akan melahirkan

rindu; harap; ingin

kecewa

segala perlengkapan upacara agama

tidak canggung

hemat, kait

sejuk/teduh, nyenyak

kering

ribut

diributkannya; di buat recok; gaduh; ingar; ramai (rusuh) tidak keruan; marah-marah (mengamuk)

Secara morfologis, leksikon 'eras' merupakan bentuk terikat yang berkategori adjektiv (kata sifat)., Secara semantik leksikal 'eweh'/'meweh' berarti sulit/kesulitan., susah; sulit

Secara morfologis, leksikon 'ewer' merupakan bentuk dasar yang berkategori adjektiv (kata sifat), Secara semantik leksikan 'ewer' berarti jail, ejek., ejek, jahil