- Title
- Pemulihan Ekonomi Bali Usan Covid-19
- Affiliation
- SMA Negeri 1 Kerambitan
- Regency/City
- -
- Author(s)
- Category
- High School
- Year
- Photo Credit/Source
- Video Credit/Source
- School/Org (if applicable)
- Location
In English
And without realizing it, now we have entered 2023, where there has been a recovery of various sectors in society which have been stalled for the past 2 years. From here we have to restore Bali's economy. Regional governments need to pay attention to Bali's current economic conditions to revive Bali's economy which has been declining for the past 2 years.
The Covid-19 pandemic has hit Bali's economy hard. Bali's economy is very dependent on the tourism sector, so when there are mobility restrictions such as the stay at home policy, the tourism sector is paralyzed. Bali's economy also slumped. Therefore, the government needs to determine a concept for economic development that is not always based on the tourism sector. Bali's economic development must be directed to be more balanced, not only dependent on the tourism sector. Moreover, tourism areas are very vulnerable to changes in external factors. Both from security factors, natural and non-natural disasters that cannot be controlled. So every sector in Bali must also be considered, such as; agricultural, marine and fisheries sectors, manufacturing industry and industries based on Balinese branding culture, MSMEs and cooperatives, creative and digital economy, as well as the tourism sector. So by reviving all these sectors in Bali, it is hoped that Bali's economy can recover after Covid-19. So that Bali will always be prosperous.In Balinese
Kewentenan pandemi Covid-19 ring jagate puniki ngawatuang akeh pisan pikobet. Virus puniki ngeranayang iraga sareng sami patut meneng ring Jero soang-soang sawetara kalih tiban. Yening iraga seleh-selehin kewentenan Covid-19 puniki ngeranayang iraga ten prasida masekolah, megae, tur melali ke dura negara. Ulian virus Covid-19 puniki akeh sane keni PHK ring genahne megae soang-soang. Bali wantah pulau pariwisata sane kasub ke dura negara, akeh touris mancanegara sane melali ke Bali, riantukan kebijakan punika akeh masyarakat Bali dados pengangguran.
Mangkin, Ten merasa sampun warsa kalih tali tigang likur 2023 . Para pemerintah patut nguratiang ekonomi Bali mangkin, tur ngembaliang ekonomi Bali sekadi dumun sedurung Wenten pandemi Covid-19. Perekonomian Bali mautama ring sektor Pariwisata, Yening Wenten pembatasan mobilitas sekadi kebijakan diam di rumah Utawi meneng ring Jero soang-soang, sektor pariwisata Bali lumpuh. Ekonomi Bali terpuruk.
Indik punika patut kadabdabin olih pemerintah. Pemerintah patut ngerancang konsep pengembangan perekonomian Bali sane seimbang Utawi Ten berpatokan sareng sektor pariwisata. Pengembangan perekonomian Bali patut kauratiang mangda seimbang, Ten mautama ring sektor pariwisata manten. Genah pariwisata rentan pisan keni faktor eksternal. Sekadi keamanan, bencana alam, tur bencana nonalam sane Ten presida kaselehin Utawi Ten prasida dikontrol. Ulian punika makasami sektor ring Bali patut kauratiang sakadi sektor pertanian, kelautan lan perikanan, industri manufaktur lan industri berbasis budaya branding Bali, UMKM lan koperasi, ekonomi kreatif lan digital, miwah sektor pariwisata. Yening sampun makasami prasida membangkitkan sektor-sektor ring Bali punika, Mangdane prasida memulihkan ekonomi Bali usaan pandemi Covid-19. Mangda masyarakat Bali prasida Sejahtera lan Rahayu.
In Indonesian
Dan tak terasa, sekarang kita sudah memasuki tahun 2023, yang dimana telah terjadi pemulihan berbagai sektor di dalam masyarakat yang telah terhenti selama 2 tahun ini. Dari sinilah kita harus kembali memulihkan perekonomian Bali. Para pemerintah Daerah perlu memperhatikan kondisi perekonomian Bali sekarang untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali yang selama 2 tahun ini menurun.
Dari pandemi Covid-19 sangat memukul perekonomian Bali. Perekonomian Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, sehingga saat ada pembatasan mobilitas seperti kebijakan diam dirumah, sektor pariwisata lumpuh. Ekonomi Bali pun terpuruk. Maka dari itu perlunya pemerintah untuk menentukan konsep pengembangan perekonomian yang tidak selalu berpatokan dengan sektor pariwisata. Pengembangan perekonomian Bali harus diarahkan agar lebih seimbang, tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata. Apalagi, daerah pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal. Baik dari faktor keamanan, bencana alam maupun non alam yang tidak bisa dikontrol. Sehingga setiap sektor di Bali juga harus diperhatikan seperti ; sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding Bali, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata. Sehingga dengan membangkitkan kembali seluruh sektor-sektor di Bali tersebut, diharapkan dapat memulihkan ekonomi Bali setelah covid-19. Agar Bali selalu Sejahtera.
Enable comment auto-refresher