[EN] Tumpek Kandang is a day to honour household animals. Household animals in Bali will receive special honour when local Hindus celebrate Tumpek Kandang day, a ceremony dedicated to Bhatara Rare Angon, master of all cattle and livestock. The rituals will be held at every farm and family compound. Tumpek Kandang, which is sometimes called Tumpek Andang, falls on the Saturday of Uye, in the 22nd week of the pawukon cycle; every 210 days. The name of Tumpek Kandang is derived from two words, "Tumpek" meaning peak and "Kandang" is the Balinese word for cage. Cows in Bali receive better treatment than other animals because they assist farmers when ploughing the rice field. The cows are washed and dressed-up in clothes fit for humans and special cone shaped spiral of coconut leaves is placed on their horns. The pigs are usually decorated with a white cloth wrapping their bellies. The animals are then fed with special foods, sprinkled with rice and holy water and prayers are offered.
[ID] Tumpek Kadang adalah hari penghormatan kepada binatang peliharaan. Pada hari tersebut, binatang peliharaan di Bali menerima perlakukan khusus dalam rangka memuja Bhatara Rare Angon, penguasa ternak. Upacara dilaksanakan di kandang dan masing-masing rumah. Tumpek Kandang, yang kadang disebut Tumpek Adang, jatuh setiap enam bulan sekali pada Sabtu di Wuku Uye. Nama ‘Tumpek Kandang’ berasal dari dua kata, yakni ‘tumpek’ yang berarti puncak, dan kandang. Sapi mendapatkan perlakukan lebih khusus dibandingkan ternak lain karena sapi membantu petani membajak di sawah. Sapi-sapi dimandikan dan diberi pakaian, dan tanduknya dihias dengan lilitan janur menyerupai kerucut. Babi-babi dihias dengan kain putih di perut mereka. Hewan-hewan itu kemudian diberi makanan khusus, diperciki tirta dan beras, dan didoakan.
Enable comment auto-refresher