- Title
- Panglahlah Luu Baan Pariwisata Bali
- Affiliation
- SMA NEGERI 1 KERAMBITAN
- Regency/City
- -
- Author(s)
- Category
- High School
- Year
- Photo Credit/Source
- Putu Ana Listya Dewi
- Video Credit/Source
- Putu Ana Listya Dewi,Putu Ayu Chelsea Liana Putri
- School/Org (if applicable)
- Sma Negeri 1 Kerambitan
- Location
In English
In Balinese
Panglahlah Luu Baan Pariwisata Bali
Luu dadi pikobet baan baga pariwisata bali. Pulau bali pinaka pulo ane asli tur dadi destinasi wisatawan domestik utawi non domestik, Pulo dewata kasub baan pasisine ane melah ento ngeranaang krama baline patut nyaga karesikan tongos wisatane uling luhu, Dimasan ujane liu tongos luwu ane nyemerin tukade ento tusing luung kacingak.
Ento ngeranaang mani puan lakar dadi pikobet para wisatawan. Krana enu liu ade luwu ane mekacakan di tongos wisatawan. Pulau ane dadi destinasi wisatawan mancan negara, pastine luwu dadi pikobet ane patut keuratiang. Indonesia pinaka negare terbesar kaping kalih lianan teken cina ane dadi pulau ane liu ade luwu di pasihe.
Ane paling liu tuah luwu plastik ane ngebekin tukad lan pasihe, ento ngeranaang bulan lalu dinas Keadaan sampah darurat .selantang enam kilo meter di pesisi mekadi, pesisi jimbaran, kuta, lan seminyak, dlhk ngorahin tujuh ratus petugas kebersihan tur tiga puluh lima truk anggon ngentung luu.
Kesimpulan utawi saran:lan nyaga pulau Bali apang tetep dadi pulau ane asli, bersih tur pastine tetep dadi destinasi para wisatawan uling makudang kurang negara, karena luu pasti lakar dadi pikobet icon bali
In Indonesian
Sampah menjadi sebuah ancaman bagi dunia pariwisata Bali,Pulau Bali adalah pulau yang begitu indah yang juga menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pulau Dewata terkenal dengan banyak pantainya yang mempesona, maka daripada itu penduduk Pulau Bali selayaknya menjaga kebersihan lokasi wisata dari sampah.Disaat musim hujan banyak titik lokasi sampah yang menggenangi sungai dan hal ini sangat tidak enak dipandang oleh mata, tentunya hal dalam jangka Panjang akan membuat daya tarik wisatawan dari dalam negeri ataupun luar negeri terkena dampak, dikarenakan banyaknya tumpukan sampah yang mengganggu aktivitas wisatawan saat berlibur di Pulau Bali. Tentu saja hal ini nantinya sangat merugikan tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Terlebih lagi bagi wisatawann ketika berlibur dipantai.
Sebagai Pulau yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara permasalahan sampah di Bali sudah sangat kronis. Indonesia sendiri merupakan negara terbesar ke-dua setelah China penyumbang sampah khususnya dilaut. Sampah plastik yang memenuhi sungai dan lautan telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun dan hali ini sangat buruk sehingga bulan lalu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) provinsi Bali mengumumkan “Keadaan sampah darurat” sepanjang garis enam kilo meter garis pantai yang mencakup pantai-pantai populer seperti Jimbaran, Kuta, dan Seminyak. DLHK sendiri mengerahkan tujuh ratus pembersih dan tiga puluh lima truk untuk membuang sampah sekitar seratus ton setiap harinya ke tempat pembuangan sampah.
Masalah sampah di Pulau Bali ini memang sangat mengancam tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali. Peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana. “Sampah secara estetis pasti menggangu wisatawan, tapi sampah plastik jauh lebih serius,” katanya. “Mikroplastik bisa mencemari ikan yang jika dimakan manusia bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk kanker,” Kata Hendrawan” Indonesia adalah salah satu negara yang merupakan bagian kampanye Laut Ramah Lingkungan, yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan lautan dari segala macam sampah yang ada dilautan. Sebagai bagian dari komitmennya, Pemerintah Indonesia telah mengurangi sampah plastik yang ada dilautan dan didaratan dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan meningkatkan mendaur ulang plastik, meluncurkan kampanye pembersihan plastik, dan meningkatkan kesadaran manusia akan bahayanya sampah plastik. Pemerintah pusat harus meningkatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kemasan sampah plastik dan melarang kantong plastik gratis di toko-toko.
Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah yang ada di bali:
Bali sendiri menjadi provinsi yang pertama yang melarang Plastik Sekali Pakai (PSP) maka dari itu Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan peraturan Nomer 97 Tahun 2018,yang membahas tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Gubernur Koster menyampaikan penerbitan ini sesuai visi dan misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dengan mengembangkan menata wilayah Bali menjadi lingkungan hijau, indah, bersih, dan kesucian taksu alam Bali. Pergub ini mewajibkan setiap produsen, distributor, pemasok dan setiap pelaku usaha untuk memproduksi dan menyediakan pengganti (substitusi) Plastik Sekali Pakai (PSP) dan sekaligus melarang menggunakan Plastik Sekali Pakai (PSP).
Gubernur Koster mengajak mengajak semua pihak di Bali untuk mendukung sekaligus melakukan sosialisasi menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari, denganbegitu lingkungan di wilayah Bali dan sekitarnya akan nampak terlihat bersih dan asri. Di samping itu menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi masyarakat, akibat dampak buruk dari penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP) dan mencegah kerukasan ataupun pencemaran lingkungan.
-Kesimpulan/pesan:
Enable comment auto-refresher