How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.
Difference between revisions of "Childrens Book Ngae Tongos Mamaca"
Harmonisri (talk | contribs) |
|||
Line 90: | Line 90: | ||
|Review year=2020 | |Review year=2020 | ||
}}{{Children Book/Review | }}{{Children Book/Review | ||
− | |Review text | + | |Review text id=Super Hero Wanita Bali “Ngae Perpustakaan Keliling” |
− | |Reviewed by= | + | |
+ | Ketika awal saya membaca buku karya yang ditulis Ari Dwijayanthi ini, saya tidak pernah menyangka akan dikejutkan dengan jalan cerita yang benar-benar di luar dugaan. Awalnya saya kira buku ini hanya mengangkat seputar remaja yang bernama Luh Ayu Manik yang dibumbui asmara, intrik persahabatan saja seperti cerita remaja pada umumnya namun ternyata di balik itu ada tokoh yang “spektakuler” yang mampu menyihir saya untuk selalu setia membaca sampai halaman terakhir buku ini. | ||
+ | Luh Ayu Manik adalah seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMP. Ibunya bermata pencaharian sebagai pedagang canang dan banten. Sepulang sekolah nampak Luh Ayu Manik duduk-duduk di pos satpam menunggu ibunya di depan sekolah sambil bermain gawai. Dia lebih memilih bermain gawai dibanding membaca buku atau majalah di dalam tasnya. Saking lamanya menunggu ibunya akhirnya dia pulang dengan naik ojek online. Di tengah perjalanan pulang, ketika memasuki wilayah Pasar Anyar tampak jalanan macet karena ada kejadian ketika seorang bule mengalami penjambretan. Tanpa pipkir panjang, Luh Ayu Manik menyuruh tukang ojeknya berhenti. Bergegaslah dia menjadi berubah menjadi super hero. Berkat kesaktiannya dia berhasil menangkap penjambret dan mengembalikan tas itu. Sebagai ucapan terima kasih Luh Ayu Manik mendapatkan sebuah buku dari bule tersebut. Tak lama Luh Ayu Manik kembali berubah ke wujudnya yang asli dan melanjutkan perjalanan menuju rumah. Pada hari Sabtu, Luh Ayu Manik berkesempatan untuk makan bersama. Setelah makan Luh Ayu Manik seperti biasa masuk di kamar 21. Kamar 21 merupakan perpustakaan yang berisi berbagai buku bacaan, buku pelajaran, termasuk komputer canggih yang biasa digunakan mengunduh buku-buku daring. Luh Ayu tertarik untuk membaca buku yang baru saja diberikan bule tadi, buku tebal itu ensiklopedia berbagai negara yang ada di dunia. Mata Luh Ayu Manik perlahan mengantuk. Tak lama kemudian datang sahabat-sahabatnya yaitu Ayu, Wayan dan Made. Mereka bertiga masuk diam-diam ke kamar 21 untuk mengejutkan Luh Ayu Manik. Saat berada di kamar 21, Wayan mengambil buku lain yang ada di rak paling atas. Buku itu sudah kumal, rusak, dan robek. Mereka pun tertarik untuk membaca buku itu, ternyata buku itu berisi gambaran yang seram dan aksara suci. Maka ketakutanlah mereka. Entah dari mana datangnya angin kencang tiba-tiba berhembus dari kamar 21. Dari buku itu keluarlah raksasa-raksasa yang rupanya seram. Luh Ayu dan teman-temannya tak bisa bergerak, tidak bisa berbicara. Raksasa-raksasa tersebut ada yang seperti ular, macan, dan ada pula yang seperti babi hutan. Mereka mengamuk merusak rak dan buku-buku. Merasa tidak terima bukunya dihancurkan Luh Ayu Manik kemudian berubah wujud menjadi Luh Ayu Manik Mas dan segera melawan raksasa-raksasa itu. Ternyata raksasa-raksasa itu marah karena buku-buku di kamar 21 tidak pernah dibaca, diambil, dan dibersihkan. Mereka kesal karena manusia hanya menyimpan buku tanpa ada keinginan untuk membaca dan merawat buku. Luh Ayu Manik menyadari hal itu, lalu dia meminta tolong raksasa-raksasa itu kembali ke dalam buku, jika mereka mengacau maka buku-buku itu akan rusak dan tidak bisa dibaca lagi. Raksasa-raksasa itu lalu diringkus dan dimasukkan kembali ke buku-buku oleh Luh Ayu Manik Mas. Setelah kejadian itu, Luh Ayu Manik dan sahabat-sahabatnya merapikan buku-buku yang berantakan. Mereka berencana akan membawa buku-buku itu ke pasar Anyar agar bisa menjadi perpustakaan keliling dengan sepeda gayung. Tujuannya agar semakin banyak anak-anak yang membaca. Selain itu, Luh Ayu Manik dan teman-temannya juga punya kesempatan untuk merawat buku-buku itu. | ||
+ | Cerita dalam buku Luh Ayu Manik versi “Ngae Perpustakaan Keliling” ini memang cerita fiksi yang menarik. Konflik yang diangkat sungguh unik dan memuat banyak pesan positif bagi pembacanya. Saya terhibur dengan adanya tokoh super hero wanita versi Bali. Suatu tema cerita fiksi yang masih jarang diangkat, namun akhirnya bisa memberikan suatu nostalgia bagi pembacanya yang sudah lama menginginkan suatu cerita kepahlawanan namun tetap mengandung budaya Bali yang kental. Selain itu buku ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya budaya membaca, di mana kegiatan ini sudah semakin terpinggirkan karena lebih asyik menonton televisi atau memainkan gawai. | ||
+ | |Reviewed by=Luh Putu Adhi Laksmini Susila | ||
|Reviewed nationality=Indonesia | |Reviewed nationality=Indonesia | ||
+ | |Reviewer lives=Denpasar | ||
+ | |Review year=2020 | ||
+ | }}{{Children Book/Review | ||
+ | |Review text en=Review Book2. Luh Ayu Manik creates mobile library. | ||
+ | Luh Ayu Manik Mas is an heroic story which is written by Ari Wijayanthi. It is also a real life fiction whose main character Luh Ayu Manik is able to transform herself become Luh Ayu Manis Mas, the Superhero. | ||
+ | Luh Ayu Manik Mas is a kind girl who like to help people in trouble. Here, She chased the Snatcher who snatched a bag of the foreigner. Luh Ayu Manik transform herself become Luh Ayu Manik Mas to fight with the thief. Because of her supernatural powers, Luh Ayu Manik Mas was able to overcome the bag snatcher. And as a reward , the foreigner gave her a lovely book and she put it in the bookshelf around the library. One day, when Luh Ayu Manik and her friends were reading the book, suddenly, the strong wind swirled around her library and some demons appeared from the pages of the old and dirty books. They ran amok and yelled to Luh Ayu that everyone should read, clean, and pay attention towards those books. Luh Ayu Manik changed herself become luh Ayu Manik Mas and fought with the demons. He could round up all the demons and bundled them back into the books. Luh Ayu Manik agreed with the demons’ yell and took those books to Peken Anyar to create Mobile library using bicycle. | ||
+ | I think this book is good and highly suitable for teenage’ readers. This book also inspires the teenagers to read more books and persuades them to be useful young person because of her efforts to help others | ||
+ | |Reviewed by=Ni Wayan Sri Harmoni | ||
+ | |Reviewed nationality=Indonesian | ||
|Reviewer lives=Tabanan | |Reviewer lives=Tabanan | ||
|Review year=2020 | |Review year=2020 |
Revision as of 07:42, 7 February 2020
- Authors
- Illustrator
- Gus Dark
- Where does this book take place
- Related Ceremony or Holiday
- Saraswati
- Related Env. Initatives
- ISBN
- —
- Original language
- Link to Whole Story
- https://reader.letsreadasia.org/book/695ff6bc-e902-4dfe-a4c3-f1e856d499cf
- Words to Learn for this Book
Description
Video by:
In English
In Balinese
In Indonesian
Reviews
(change interface language in upper right corner to see reviews in other languages)- Review by: Marisnawati, Suparna, Trissyana, & Meirita
- Review by: Gede Buddhi Jaya
- Review by: Gek Mas
- Review by: -
- Review by: Mahayu Solina Yuda
- Review by: Ni Wayan Sri Harmoni
Videos
Nothing was added yet.
Enable comment auto-refresher