In north Bali, Pagerwesi is a very special and busy holiday. Preparing for this holiday is almost equal to how people in south Bali prepare for Galungan day. On Pagerwesi day, the Hindus everywhere in Bali worship the Lord as the ultimate perceptor of the universe. The procession is similar to Galungan,—people come temples to pray, there are many fruits and cakes, and houses adorned with laughter and happiness of the homecoming relatives. The special thing is that Pagerwesi means to protect oneself from darkness of mind. Knowledge one accepts should be dedicated to rightheousness.
Di Bali utara, Pagerwesi adalah hari raya yang sangat spesial dan ramai. Persiapan untuk Pagerwesi di Bali utara nyaris sama sibuknya dengan Galungan di Bali bagian selatan. Pada hari raya ini, umat Hindu memuja Tuhan sebagai Parama Guru, atau guru alam semesta. Prosesinya hampir sama dengan perayaan Galungan,—orang-orang datang ke pura untuk bersembahyang, ada banyak buah dan kue, serta rumah yang ramai oleh sanak keluarga yang pulang kampung. Intinya, Pagerwesi memiliki makna melindungi diri dari kegelapan pikiran. Pengetahuan yang diterima seseorang hendaknya dipakai demi pengabdian kepada kebajikan.
Enable comment auto-refresher