- The suffix {-n} in the word "reraman" states ownership. Usually followed by a pronoun as the owner of the word in front of it. en
- orang tua id
- Sufiks {-n} pada kata "reraman" menyatakan kepemilikan. Biasanya diikuti oleh pronomina sebagai pemilik dari kata di depannya. id
“Banyak, Luh, jika berbelanja ke pasar, bawalah tas kain. Jika ke pura, wadahi canang dengan sokasi. Begitu pula ketika akan memohon air suci, jangan menggunakan plastik, bawalah wadah dari rumah,” Pak Budi menyarankan pengganti plastik kepada Luh Ayu Manik.
“Jika begitu, berarti dari dulu saya salah karena selalu menggunakan plastik. Mulai saat ini saya akan mengurangi pemakaian plastik. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada orang tua dan teman-teman saya,” Luh Ayu Manik melanjutkan.
“Iya, Luh, semoga alam ini tidak telanjur tercemar karena plastik,” Pak Budi menambahkan.
“Iya, Pak, terima kasih telah memberikan saya nasihat.”
“Iya, Luh, terima kasih kembali.”- Bali e Ne Jani*
“Nak kenken reraman caine glalang gliling ngeling?” I Kecut makesiab nepukin Dadong Geget subaa ada di sampingne. “Kecut, dadi julukang dadong ka semere?” “Yen sing julukang, dadong tusing bersih,” keto pasautne I Kecut. “Kenken jani, payu anggon dadong kurenan?” “Icang sing juari makurenan ajak dadong, sawireh yusae tusing masaih.” “Sing juari?”
“Aa dong.“Akua satu dus.”
“Peh kena plelenan.Property "Balinese word" (as page type) with input value "Ïrmn/." contains invalid characters or is incomplete and therefore can cause unexpected results during a query or annotation process.