How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

Koruptor Edan

20230331T152109073Z960981.jpeg
Wikithon Winner
0
Vote
Title
Koruptor Edan
Photo Credit/Source
Br. Karangsuwung Pedungan
Artist / contributor
Kevin Galdian
Genre
-
Related Place
Organization/school

Jury comments

Terima kasih atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara ini. Kontes Teks Ogoh Ogoh oleh Basabali Wiki adalah kontes yang benar-benar konstruktif dan kreatif. Apa yang saya temukan benar-benar positif dalam hal ini adalah cara luar biasa seni tradisional Ogoh Ogoh digabungkan dengan suara independen masyarakat. Seringkali, seni dapat diisolasi dan kehilangan kontak dengan audiensnya. Atau bisa dipraktikkan karena kebiasaan tanpa pemikiran orisinil atau orisinil yang baru. Dalam kombinasi ini, merupakan cara yang segar dan positif untuk menghadirkan bentuk seni ini sebagai cara untuk menyampaikan pemikiran dan masalah yang diangkat oleh masyarakat dalam konteks yang lebih luas. Ini akan menyatukan lebih banyak pikiran. Keluar dari banjar atau desanya sendiri, memungkinkan audiens yang lebih luas untuk menikmati dan berinteraksi dengan Ogoh Ogoh yang berbeda. Ini juga merupakan tanda bahwa seni sedang bertransformasi dan berkembang bersama masyarakat. Yang berarti hidup dan berkembang.

Untuk para peserta, saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah berbagi pemikiran dan keprihatinan Anda. Karena semua entri adalah sesuatu yang saya pelajari. Senang mendengar tentang isu-isu terkini yang diangkat oleh anggota masyarakat dari semua daerah. Ini menunjukkan bahwa semangat komunitas di Balit berkembang dan sangat menggembirakan mengetahui bahwa komunitas kami memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Jika saya dapat menawarkan rekomendasi untuk peserta, itu akan mempertimbangkan pertanyaan dengan hati-hati, karena beberapa jawaban, meskipun mengangkat topik yang menarik, tidak menjawab persyaratan kontes dengan cukup jelas. Yang lainnya adalah,.. perlu diingat bahwa kontribusi pada platform Basabali Wikis inilah yang membuat Basabali Wiki tumbuh dan menguat. Agar peserta menginput informasi dengan jelas dan mengisi kolom data semampunya.

Sekali lagi terima kasih atas kesempatannya, senang dan pengalaman yang luar biasa menjadi bagian dari tim juri Basabali Wikithon. Dewi Dian Reich (Seniman & Founder Sawidji Gallery)


I Gst. Ngr. Wiriawan (Perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali) Evaluasi: 1. Lomba sudah bagus, dan menjadi inspirasi bagi kami di Disbud untuk kegiatan selanjutnya yg berkaitan dengan bahasa Bali. 2. Banyak peserta yg sudah menyampaikan caption dengan bahasa yg baik, tp blm mengarah ke substansi yg menjadi pertanyaan dari kriterio lomba. 3. Kedepannya perlu diperjelas lg dalam kriteria tentang perincian dari kriteria penilaian, biar tidak ada kekeliruan persepsi dari peserta.

4. Terus laksanakan lomba seperti ini sebagai langkah memasyarakatkan bahasa Bali dalam dunia luas


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What values do you want the government to learn from your choice of Ogoh-ogoh?

In English

What if the corruptors are punished by ogoh-ogoh? Really?!.. Yes, that's right, more precisely by the ogoh-ogoh Sang Bhuta Edan. It is told in the story of Bhima Swarga, Sang Bhuta Edan torments the souls who during their lifetime abused black magic to hurt others. So, based on this story, the government should imitate the behavior of Sang Bhuta Edan in punishing corruptors who abuse their power. It is not uncommon for corruptors to receive light and unfair punishments. Therefore, the government must take firm steps to try corruptors as fairly as possible.

In Balinese

Punapi ke yening para koruptor kaukum olih ogoh-ogoh? Eiitt... Nggih, yakti, utamanyane ogoh-ogoh Sang Bhuta Edan. Ring carita Bhima Swarga, kacritayang Sang Bhuta Edan nyiksa para atmaning wong andesti, para atma sane ri kala maurip ring mrecapada seneng ngaonin anak lianan nganggen pangiwa. Nah, manut sakadi punika pamerintah patut nulad parilaksana Sang Bhuta Edan ri kala ngukum para koruptor sane lempas ring swadharma tur ngutamayang wisayan praragan. Nenten arang akehan para koruptore polih hukuman sane dangan tur karasa nenten adil. Punika ngawinang, pamerintah patut ngamedalang pamutus sane pinih teges anggen nepasin koruptor.

In Indonesian

Bagaimana jika para koruptor dihukum oleh ogoh-ogoh? Eiitt... Ya, benar, lebih tepatnya oleh ogoh-ogoh Sang Bhuta Edan. Diceritakan dalam kisah Bhima Swarga, Sang Bhuta Edan menyiksa para atma yang semasa hidupnya menyalahgunakan ilmu hitam untuk menyakiti orang lain. Nah, berdasarkan kisah tersebut pemerintah seharusnya meniru perilaku Sang Bhuta Edan dalam menghukum para koruptor yang menyalahgunakan kekuasaannya. Tak jarang para koruptor malah mendapatkan hukuman yang ringan dan terasa tidak adil. Maka dari itu, pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk mengadili koruptor seadil-adilnya.