This "cecek" baligraphy is the work of a pure idea from me for the purposes of an assignment for a Balinese script course. This work was inspired by the empty inspiration in my mind when I wanted to make this calligraphy. While daydreaming, I accidentally saw two lizards joking. I smiled and often laughed lightly when I saw the lizard joking. Then I remembered a tantri puppet play which tells the story of the Aji Dharma, which was played by Mr. I Wayan Wija. I feel that I am the same as the story of Sang Aji Dharma. I started making cecek baligraphy, which consisted of the characters for my full name.
Baligrafi "cecek" ini merupakan hasil karya ide murni dari saya untuk keperluan tugas mata kuliah aksara Bali. Karya ini terinspirasi dari kosongnya inspirasi di pikiran saya pada saat ingin proses membuat baligrafi ini. Disaat sedang melamun, saya tidak sengaja melihat dua ekor cicak yang sedang bercanda. Saya tersenyum dan kerap tertawa ringan saat melihat cicak itu bercanda. Lalu saya teringat satu lakon pewayangan tantri yang menceritakan kisah sang Aji Dharma, yang dilakonkan oleh bapak I Wayan Wija. Saya merasa bahwa saya sama seperti kisah Sang Aji Dharma. Saya mulai membuat baligrafi cicak, yang terdiri dari aksara nama lengkap saya.
Enable comment auto-refresher