Search by property
From BASAbaliWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Tan padosa + (tidak bersalah)
- Dongol + (tidak bertanduk)
- Nirwikara + (tidak bertangan)
- Raya + (tidak bertenaga)
- Niskarya + (tidak bertujuan)
- Tungul + (tidak berujung)
- Bongok + (tidak bisa berbuat sesuatu karena sesuatu hal)
- Runyam + (tidak bisa diam)
- Ejep-ejep + (tidak bisa mengambil keputusan)
- Sing dadi + (tidak boleh)
- Sing baanga + (tidak)
- Sing + (tidak)
- Eteng + (tidak canggung)
- Ogong + (tidak cekatan)
- Singsal + (tidak cocok)
- Kandung + (tidak dapat melanjutkan perjalanan)
- Kapencakang + (tidak diakui)
- Tulusang + (tidak dibatalkan)
- Daga + (tidak diberikan makan)
- Tan Porat + (tidak dihiraukan)
- Tanporatanga + (tidak dihiraukannya)
- Tombahanga + (tidak diizinkan)
- Kelema + (tidak disampaikannya, digelapkannya)
- Tabahina + (tidak diseganinya)
- Kanengin + (tidak ditanami padi)
- Neng + (tidak ditanami padi (tentang sawah))
- Liked + (tidak enak, gelisah)
- Ngencet + (tidak hadir)
- Ngluara + (tidak hati-hati)
- Nglewara + (tidak hati-hati)
- Nglewa + (tidak hati-hati)
- Madees + (tidak henti-hentinya)
- Tan mari + (tidak henti-hentinya)
- Nirupeksa + (tidak hirau)
- Ten durus + (tidak jadi)
- Ngrebek + (tidak jelas)
- Garo + (tidak jelas (tt suara))
- Luntang-lantung + (tidak karuan)
- Ngubeng + (tidak keluar)
- Rengked + (tidak kuat (berjalan))
- Rompod + (tidak kuat berjalan)
- Jlempah-jlempoh + (tidak kuat berjalan karena lesu)
- Rempe + (tidak kuat)
- Repe + (tidak kuat)
- Mabangkluk + (tidak laku)
- Bangkluk + (tidak laku)
- Anglu + (tidak laku)
- Redut + (tidak lancar)
- Buleh + (tidak lancip)
- Gesar + (tidak lengket)
- Makenta + (tidak makan)
- Mapendeng + (tidak makan)
- Pegih + (tidak mau mengaku)
- Magelengan + (tidak membawa apa-apa)
- Geleng-geleng + (tidak membawa apa-apa)
- Tengah-tengah + (tidak memihak)
- Ngedaglig + (tidak mempunyai pekerjaan)
- Plintat-plintut + (tidak mempunyai pendirian)
- Piwal + (tidak menurut)
- Sing nuutang + (tidak menuruti)
- Ahimsa + (tidak menyiksa atau membunuh)
- Padlatdat + (tidak merata)
- Celut + (tidak mudah ditangap)
- Pacadang kuang + (tidak penting)
- Kedi + (tidak pernah haid, wanita yang tidak dapat dewasa)
- Mabeles + (tidak putus-putusnya (tentang kedatangan))
- Rumik + (tidak ramai)
- Onggang + (tidak rapat)
- Roron-roron + (tidak rata)
- Degeng + (tidak rewel)
- Puik + (tidak sapa)
- Kedap + (tidak seimbang)
- Pundit + (tidak seimbang)
- Cadot + (tidak sempat)
- Elik + (tidak senang)
- Sing ngelapang + (tidak sengaja)
- Celor + (tidak setia)
- Bedog + (tidak simetris)
- Ambuak + (tidak sopan)
- Ngembakin + (tidak stabil (tentang suara pria menjelang dewasa))
- Centula + (tidak suci)
- Leteh + (tidak suci)
- Ocoh + (tidak sungguh - sungguh)
- Gamit + (tidak sungguh-sungguh)
- Awih + (tidak tahu)
- Mata tuh + (tidak tahu malu)
- Tandruh + (tidak tahu)
- Nirbaya + (tidak takut)
- Ngimur + (tidak tenang, khawatir)
- Makale + (tidak teratur)
- Plintut + (tidak teratur)
- Rambug + (tidak teratur)
- Sing ngenah + (tidak terlihat)
- Niskala + (tidak terlihat)
- Tan pagantulan + (tidak tersisa)
- Eep + (tidak tumbuh untuk sementara (tt gadung, kunir, dsb))
- Majangkut + (tidur bersama dan berpelukan, tidur bersama, laki dengan perempuan dan berpelukan)
- Kecacungan + (tindakan tidak menentu karena terlalu banyak pekerjaan)
- Lancab + (tinggi)
- Toko + (toko, kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barang-barang)
- Nyorjor + (tuju (dengan bergegas))
- Jorjor + (tuju)
- Undagi + (tukang bangunan)
- Pinte + (tumpuk dengan rapi)
- Pinggul + (tumpulkan (tentang segi balok yang tajam))
- Suled + (tusuk dengan benda tumpul)
- Geblagang + (tutup dengan cara menghempaskan)
- Pipis jepun + (uang kepeng kecil berwarna hitam)
- Pis Kunci + (uang kepeng kecil tipis berwarna hitam)
- Pis Bolong + (uang kepeng)
- Pipis tubung + (uang koin besar dengan lubang di tengahnya dan bertuliskan huruf jawa)
- Kecer + (uang recehan, nama sajen dalam rangkaian upacara pembakaran mayat)
- Medangsia + (uku atau minggu ke-empat belas dalam konsep wariga bali)
- Atebah + (ukuran empat jari)
- Papegatan + (upacara dalam rangkaian upacara kematian untuk memutuskan hubungan antara arwah yang meninggal dan sanak keluarga yang ditinggalkan)
- Sawa karesian + (upacara ngaben dengan mempergunakan simbol kayu cendana atau majegau sebagai pengganti jenazah)
- Sawa prateka + (upacara ngaben tanpa jenazah (dengan mengunakan simbol-simbol))
- Pepada + (upacara penyucian hewan sebelum disembelih, dagingnya akan dipergunakan dl upacara)
- Recedana + (upacara pitra yadnya yg mengganti jenazah dg simbol air suci (tirta), biasanya dilakukan bila jenazah yg sudah dikuburkan tidak ada lagi bekas-bekasnya krn telah lama diku-burkan, atau letak kuburannya terlalu jauh)
- Urung + (urung)
- Besek + (wadah)
- Plelenin + (wajibkan mengganti kembali dengan uang)
- Sarumuane + (waktu senja menjelang malam sehingga tak dapat mengenal wajah seseorang)
- Prabali + (wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat bali, biasa dipanggil jero atau pemekel)
- Sarisi + (wirama dengan metrum: o-o/oo-/o- -/oo=11)
- Bale wongkilas + (bangunan segi empat panjang, bertiang enam dengan rangkaian rusuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan)
- Kedem-kedem + ((makan) dengan lahap, asyik (bekerja))
- Pernah + ((masih) memiliki hubungan)
- Kelik-kelik + ((mata) terbuka terus (tidak mau terpejam))
- Makantet + ((sudah) diikat, terikat (satu dengan yang lain))
- Mejunin + (1. berak di tempat tidur dengan tidak sengaja)
- Mapantes - pantesan + (ada yang sesuai ada yang tidak)
- Yayi + (adik)
- Abang age + (adonan kelapa parut dengan bumbu berwarna merah putih sebagai dasar dalam tetandingan/rangkaian kawisan (sejenis sajen) dalam upacara adat di bali)
- Prereng + (agak tuli)
- Jagi + (akan)
- Pacang + (akan)
- Jaga + (akan)
- Kel + (akan)
- Kar + (akan)
- Duang + (akan bermakna apabila ada kata dibeakangnya, seperti duang dasa 'dua puluh')
- Kal + (akan)
- Nanging + (akan tetapi)
- Plantik + (alat dari bambu yang dipakai untuk menjepit daun ‘gowangan’ (pita dari daun untuk menghasilkan suara) dengan batangnya)
- Rindik + (alat musik gamelan yang berbahan bambu seperti kulintang dengan tangga nada lagu bali)
- Masemped + (amat lebat)
- Nyemped + (amat lebat)
- Pedasang + (amati dengan teliti)
- Gaukang + (ambilkan (dengan rakus))
- Rare dia-diu + (anak haram)
- Singkuh + (aneh)
- Soleh + (aneh)
- Angklung + (angklung)
- Busah + (anjing tanpa bulu sehingga menjijikkan)
- Kelap-kelap + (antara kelihatan dan tidak)
- Klabang + (anyaman bilah bambu berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai alas untuk menjemur jajan)
- Kasal + (asal)
- Siap bakakap + (ayam panggang utuh yang tidak berisi empedu dan usus (isi perut))
- Bakal + (bahan)
- Bijik + (bahan untuk membuat minuman cendol)
- Rompi + (baju yg tidak berlengan)
- Tunjel + (bakar)
- Bale sumangkirang + (balai bertiang dua belas beratap ijuk, dahulu digunakan oleh raja-raja untuk upacara, sekarang sebagai tempat sajen di besakih)
- Bale timbang + (balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi)
- Mundak + (balai yang bertiang enam)
- Magebras + (bangkit dengan cepat karena marah)
- Bangkrut + (bangkrut)
- Wawangunan + (bangunan)
- Bale kambang + (bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana)
- Bale manguntur + (bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pada waktu upacara batara turun kabéh)
- Bale bandung + (bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya)
- Bale mujur + (bangunan bertiang dua belas, didirikan di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu)
- Bale pawedan + (bangunan bertiang empat yang digunakan sebagai tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara ritual keagamaan)
- Bale pegat + (bangunan bertiang enam dengan balai-balainya terbagi dua, terletak di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu)
- Bale sari + (bangunan bertiang sembilan letaknya di bagian barat pekarangan rumah, biasa disebut balé singasari)
- Pangubengan + (bangunan darurat di halaman luar pura untuk tempat pemujaan)
- Bale salunglung + (bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk tempat perlengkapan pembakaran mayat)
- Bale pagambuhan + (bangunan memanjang bertiang dua belas tempat pementasan gambuh, biasa terdapat di halaman tengah puri)
- Bale kembar + (bangunan memanjang dan berjajar masing-masing bertiang delapan)
- Bale agung + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
- Bale lantang + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
- Bale ongkara + (bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (besakih), disebut juga balé mundar-mandir)
- Bale murda + (bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja))
- Bale bunder + (bangunan persegi enam)
- Bale mandapa + (bangunan pokok bertiang dua belas, umumnya tempat musyawarah)
- Bale sakutus + (bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur)
- Bale pelik + (bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sebaga pengapit pelinggih atau tugu di pura-pura)
- Bale paselang + (bangunan rumah persegi empat bertiang delapan, sebagai tempat upacara di pura besakih)
- Bale banjar + (bangunan rumah tempat pertemuan umum bagi warga desa)
- Meten + (bangunan rumah yg terletak di bagian utara pekarangan, bertiang delapan dan bertembok keliling)
- Bale wongkilas +
- Palinggih + (bangunan suci)
- Panyawangan + (bangunan suci tempat bersembahyang)
- Parhyangan + (bangunan suci tempat pemujaan agama hindu)
- Bale majalila + (bangunan tempat bersemayam ratu majalila di besakih)
- Bale tegeh + (bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura)
- Bale gong + (bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan)
- Bale gede + (bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur)
- Canggah + (bangunan, pohon)
- Bracuk + (banyak bicara dan tidak berujung pangkal)
- Ngengengan + (banyak cakap)
- Buung + (batal)
- Paso + (bejana atau jambangan besar yang dibuat dari tanah untuk tempat air dan sebagainya)
- Maburuh + (bekerja dengan mendapat upah)
- Pontang + (belang)
- Banteh + (bengkak (tt luka lama yg tidak dirawat))
- Piles + (bengkokkan dengan cara memutar)
- Bebakuhan + (bentuk umum suatu bangunan)
- Pelpelan + (bentuk yang pipih)
- Memontoran + (bepergian dengan kendaraam bermotor)
- Mabok + (berambut)
- Majuari-juarian + (berani dan tahan akan malu)
- Tabah + (berani)
- Macadeng + (berani)
- Jrebu + (berat mulut)
- Jotjotan + (berbagai makanan yang akan dibagikan sebagai bentuk silaturahmi dan membina persahabatan)
- Matuntunan + (berbaris tidak putus-putusnya)
- Ngrembag + (berbicara dengan bertele-tele)
- Mabered + (berbondong-bondong)
- Malelambatan + (berburu dengan bedil atau senapan)
- Masepak + (bercabang)
- Mapaneman + (bercakap-cakap dengan asyik)
- Mendep + (berdiam diri)
- Mikuh + (berekor)
- Mapunditan + (bergerak-gerak karena tidak seimbang)
- Majadeng + (berhadap-hadapan dengan sikap menantang untuk berkelahi)
- Pepilisin + (beri pepilis)
- Pedesin + (beri tahu dengan teliti)
- Masate + (berisi satai)
- Maprambat + (berisi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
- Boncoh + (berjalan cepat tidak menoleh-noleh)
- Mamurda + (berjudul)
- Magayung-gayungan + (berjuntai dengan mengayun-ayunkan kaki atau tangan)
- Gaak-geek + (berkata keras-keras tidak menentu)
- Ngemikmik + (berkata-kata sendiri dengan tidak jelas kedengaran)
- Ngemigang + (berkata-kata sendiri dengan tidak jelas kedengaran)
- Ngemigmig + (berkata-kata sendiri tidak menentu)
- Lolo + (berkata-kata tidak menentu (sering terjadi ketika orang setengah terjaga karena mimpi buruk))
- Alpaka + (tidak taat)
- Makramas + (berlangir)
- Mapere + (berlapis dengan tanah liat)
- Magrudugan + (berlari dengan tergesa-gesa)
- Ajum-ajuman + (berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu)
- Makeneh + (berniat)
- Masidakep + (berpangku tangan)
- Masawala + (berperang pena)
- Mapilar + (berpilar)
- Mabangkiang + (berpinggang)
- Maponi + (berponi)
- Mapincer + (berputar)
- Jak + (bersama)