Description
In English
Inclusive general elections are not only about how people with disabilities have access to vote, but also how the interests of people with disabilities can be represented. To realize an inclusive Indonesia, the author believes that people's representatives can focus on policies to realize the rights of people with disabilities such as the right to get a job and quality education.
To provide decent work, the author believes that people's representatives can present a quota allocation policy for recruiting people with disabilities in various companies. To provide decent education, people's representatives can encourage the addition of inclusive schools, both formal and non-formal education. Through this policy, we can encourage employment among disabled people in quantity and quality.
In Balinese
Pemilu ane inklusif tusing ja unduk kenken akses nyama disabilitase anggen mamilih, kewala masih kenken kepentingan nyama disabilitase ento bisa kawakilang. Anggon ngwangun Indonesia inklusif, tiang mapanampen unduk wakil rakyat nyidang tiling teken kebijakan ane nyidang nyekenang hak-hak disabilitas cara hak maan gae, muah pendidikan berkualitas. Yen lakar ngemang pagae ane luung, tiang mapanampen unduk wakjl rakyat nyidang ngae kebijakan alokasi kuota perekrutan penyandang disabilitas di makudang-kudang perusahaan. Yen lakar ngemang pendidikan layak, wakil rakyat nyidang ngliunang sekolah inklusif cara pendidikan formal utawi non formal. Baan kebijakane ento, nyidang ngamenekang kualitas miwah kuantitas nyama disabilitase ri kala ngalih pangupa jiwa.
In Indonesian
Pemilihan umum yang inklusif tidak hanya tentang bagaimana akses penyandang disabilitas untuk dapat memilih, namun juga bagaimana kepentingan kalangan penyandang disabilitas dapat terwakili. Untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif, penulis berpendapat bahwa para wakil rakyat dapat berfokus pada kebijakan untuk merealisasikan hak-hak penyandang disabilitas seperti hak mendapatkan pekerjaan, dan pendidikan berkualitas.
Untuk memberikan pekerjaan layak, penulis berpendapat bahwa wakil rakyat dapat menghadirkan kebijakan alokasi kuota perekrutan penyandang disabilitas di berbagai perusahaan. Untuk menghadirkan pendidikan layak, wakil rakyat dapat mendorong penambahan sekolah inklusif baik pendidikan formal atau non formal. Melalui kebijakan tersebut dapat mendorong keberkerjaan kalangan disabilitas secara kuantitas dan kualitas.
Enable comment auto-refresher