Property:Indonesian definition

From BASAbaliWiki

This is a property of type Text.

Showing 100 pages using this property.
-
- +
Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'embus' berarti buka.  +
A
A +
awalan yang sama artinya dengan se; sebungkus  +, partikel 'a' yang terletak pada awal kata dapat berfungsi untuk menunjukkan negasi atau lawan dari kata itu sendiri, misalnya : asusila, adharma; asubha karma, dsb  +
Aa +
iya; ya  +
surut (tentang air); gejala turunnya permukaan air laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari  +
pecah (tentang tanah, tumpeng, dsb)  +
terasa kering (tentang kerongkongan)  +
sekali perjalanan; satu kali perjalanan  +
sesuatu yang jatuh dari tempatnya; rontok; merenggas  +
remahan; sesuatu yang rontok  +
sesuatu yang diusahakan dengan keras  +
membawa sesuatu memakai bagian anggota tubuh  +
bawakan; bawakan/berikan pada seseorang (imperatif)  +
buyarkan  +, berantakkan  +, buat menjadi buyar/berantakan  +
sesuatu yang sudah diambili tangkai-tangkai bulirnya; sesuatu yang harus dikesampingkan  +
pembawaan; karakter; sifat alamiah; tabiat  +
saluran pembuangan air pada pematang sawah yang berlebihan  +
tabiat  +, bakat  +, perlengkapan kuda tunggang; pakaian kuda  +,
merah  +, kata "abang" mengalami proses abreviasi (proses pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadilah bentuk baru yang berstatus kata) menjadi kata "bang" dengan makna yang sama.  +, beri; berikan  +
adonan kelapa parut dengan bumbu berwarna merah putih sebagai dasar dalam tetandingan/rangkaian kawisan (sejenis sajen) dalam upacara adat di Bali  +
talang; saluran air yang melintang di atas bangunan, jalan, dsb  +, alur bibir atas  +
Seukuran atau setinggi bagian tubuh (manusia atau binatang) yang menghubungkan kepala dengan tubuh yang lain  +
Sepuluh juta  +
babat; tebas  +
hasil membabat; babatan; hasil menebas  +
sedikit; tidak banyak; tidak seberapa; agak  +
kalem; tenang  +
buatkan upacara ngaben  +
dibuatkannya upacara pembakaran mayat olehnya (orang ketiga yang membuat upacara ngaben)  +
sangat panjang; di luar ukuran normal  +
sebentar  +
bentuk variasi bebas dari "besik" yang berarti "satu"  +
tingkah laku; cara; prilaku seseorang dalam berbuat di masyarakat  +, jawaban seseorang atas pertanyaan orang lain  +
makan sekali secukupnya hingga kenyang  +
secara harfiah berarti suatu waktu yang diperlukan seekor lintah untuk merasa kenyang (menghisap darah). Secara kias ungkapan ini bermakna waktu yang singkat atau sebentar, karena seekor lintah yang kecil tidak memerlukan waktu yang lama untuk kenyang (mengenyangkan perut).  +
kebun; ladang  +
santet; guna-guna; ilmu hitam; sihir  +
jaga; dampingi; lindungi  +
didampinginya  +
potongan tangensial, biasanya 4, dibuat dalam log untuk memotong bagian melengkung sehingga intinya persegi dan dapat digunakan untuk melihat kayu yang berguna  +, gubal; bagian kayu yang lunak antara kulit dan teras  +
pangku  +, dudukkan di haribaan atau paha  +
tebing; tepi sungai (jurang) yang tinggi dan terjal (hampir tegak); lereng gunung (bukit) seperti dinding terjal; tepi tanah darat yang tinggi dan terjal sebagai pemisah dari rawa, sawah, yang ada di samping bawahnya  +, curam; terjal dan dalam  +
Posisi agak miring kesamping  +
besar jumlahnya; tidak sedikit  +, banyak sekali  +
abon; makanan berbahan daging rebus yang diserat-seratkan, dibumbui, kemudian digoreng  +
satu kata penggolong untuk benda yang dibalut dengan kertas (daun, plastik, dan sebagainya)  +, sebungkus  +
berat (tentang beban)  +, hamil; mengandung  +, malas (dialek Buleleng)  +
bagus  +
Banyak sekali.  +
abu  +, sisa yang tinggal setelah suatu barang mengalami pembakaran lengkap  +, debu di dalam rumah seperti sarang laba-laba maupun debu luar yang masuk ke rumah  +
banyak dan merata; tumbuh dan merata  +
sepatah (tentang perkataan)  +, sebagian (misalnya "tiing abuku" yang artinya: satu buku bambu)  +
sebuah; sebutir (biasanya untuk menyatakan jumlah buah pisang dan telor)  +
sebuah, sebutir, sebiji  +
cabut; tarik  +
menghasilkan sangat minim dan sekali makan habislah sudah  +
acara; kegiatan; agenda  +
guru  +, sebutan untuk guru (Dang Acarya)  +
sebuah satuan ukuran menggunakan jari  +, secekak; sebesar yang dapat dipegang oleh ibu jari dan jari telunjuk  +, langsing; ramping (tentang pinggang)  +
sejengkal; satu jengkal; satu ukuran sepanjang rentangan antara ujung ibu jari tangan dan ujung jari lain yang direntangkan  +
sembah  +, pusatkan pikiran untuk memohon kepada Tuhan  +, harap  +
tindakan menyampaikan harapan (dari jauh); doa  +, harapan; pengharapan  +
harapan  +
sekali; satu kali  +
upacara  +, ibadat  +
segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara  +
sedikit, secolek, secuil  +
berkarisma; berwibawa  +, pandangan yang tajam  +
pucat  +, putih pudar (tentang air muka); agak putih (tentang warna)  +
ukuran luas bidang sawah.  +
ada  +, hadir; telah sedia  +
adakan; selenggarakan  +, buat menjadi ada  +
Rumput alang-alang adalah salah satu jenis rumput yang biasa dipergunakan sebagai bahan obat, salah satunya adalah bahan herbal dan bersifat menyejukkan tubuh  +
adakah; apakah ada (kata tanya untuk menanyakan eksistensi dari sesuatu)  +
nama  +
hadang; halangi (merintangi orang berjalan dan sebagainya) dengan cara mendepang  +, tanak dengan mengukus  +, cegat  +,
dinamai; diberi nama; dinamakan  +
sejenis tarian Joged  +, pukul; bersaing; jatuhkan  +
Tanaman adas, dengan aroma aromatik dan rasa manis yang menyenangkan, kaya. Biji melengkung, lebih besar dan tidak runcing seperti biji Umbelliferae lainnya, seperti adas, adas manis, dan jintan. Biji berwarna cokelat pucat, dengan warna lebih gelap di antara punggung bukit dan punggung ganda di mana biji terbelah menjadi dua.  +
aturan secara tradisional yang selalu ditaati  +, aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala  +, cara (kelakuan dan sebagainya) yang sudah menjadi kebiasaan; kebiasaan  +,
bentuk; bangun tubuh  +
tiang rumah  +, simbol bangun tubuh manusia dalam upacara mengaben (pitra yadnya), terbuat dari jalinan daun lontar yang dibentuk menyerupai kipas, dihiasi dengan bunga emas, ditempeli prarai dan kuangén, beralaskan sangku berisi beras, uang kepeng 25 biji, tampélan, dan tungked  +
tangkai atau tiang bajak  +
baui; cium baunya  +
sampah (sisa) dari bahan-bahan makan sirih  +, sejuk  +
lebih baik; lebih memilih untuk; mending  +
adeng: Bahan yang terbuat dari kayu, bambu, tempurung kelapa yang dibakar, setelah gosong disiram air untuk didinginkan agar menjadi arang yang siap digunakan sebagai bahan bakar  +, adéng: lambat, pelan  +, adéng: telur  +
Berjalan dengan pelan-pelan  +, Melakukan pekerjaan atau perjalanan dengan pelan-pelan  +, melakukan pekerjaan atau perjalanan dengan pelan-pelan dengan maksud supaya selamat sampai tujuan. Bisa jadi karena usia sudah tua atau karena ingin pekerjaan yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dilakukan dengan cepat-cepat  +
tahi lalat; tanda lahir  +
jual  +
satu depa; ukuran satu kali sepanjang kedua belah tangan mendepang dari ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah tangan kanan  +
seikat padi  +
saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang usianya lebih muda dari si Aku (pembicara)  +, adik  +, kata ganti sapaan untuk wanita yang lebih muda  +
Cerita epos yang paling utama (besar) dalam kisah Mahabharata yang terdiri atas 18 episode pokok  +, buku pertama atau bagian (parwa) pertama dari kisah Mahabharata. Pada dasarnya bagian ini berisi ringkasan keseluruhan cerita Mahabharata, kisah-kisah mengenai latar belakang ceritera, nenek moyang keluarga Bharata, hingga masa muda Korawa dan Pandawa). Kisahnya dituturkan dalam sebuah cerita bingkai dan alur ceritanya meloncat-loncat sehingga tidak mengalir dengan baik. Penuturan kisah keluarga besar Bharata tersebut dimulai dengan percakapan antara Bagawan Ugrasrawa yang mendatangi Bagawan Sonaka di hutan Nemisa.  +
Penerapan hukuman yang diberikan kepada seseorang atau masyarakat tanpa pilih kasih, tanpa berat sebelah  +, sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak  +
adik, lebih kecil  +, saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang umurnya lebih kecil dari si Aku (pembicara)  +, sehari; satu hari  +
seorang  +, satu orang; seorang; sendiri  +
matahari (berasal dari bahasa sansekerta)  +, Dewa Surya/Matahari juga dikenal dengan nama "Aditya" yang berarti putra dari Dewi Aditi (ibu para dewa) dengan Rsi Kasyapa. Dewa Surya juga kerap diberi gelar Siwa Raditya. Ini dikarenakan sebuah mitologi yang menceritakan bahwa diantara murid-murid dari Dewa Siwa, yang paling cerdas adalah Dewa Surya, maka dari itu beliau diberi gelar oleh GuruNya sebagai Siwa Aditya. Karena kata Siwa Aditya kemudian masuk ke dalam bahasa Jawa Kuno, maka kini menjadi Siwa Raditya. Kata "Ra" disini berarti mulia, contoh seperti kata "rabi" yang berarti wanita yang mulia/istri. Dan karena Dewa Siwa juga sebagai Guru dari para Dewa, maka beliau bergelar "Bhatara Hyang Guru".  +
kemauan; kehendak (Alus Singgih)  +
jauh  +
jual (Alus Singgih)  +