UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "sebentar". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 27 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Bikul malaibang pamanggangan  + (Sebagai perumpamaan yaitu orang kecil melakukan sesuatu yang besar)
  • Alah  + (kalah; tidak menang atau dalam keadaan tidak menang (dalam perkelahian, perang, pertandingan, pemilihan, dan sebagainya); dapat diungguli lawan)
  • Kenjang  + (Separo)
  • Abuku  + (sepatah (tentang perkataan))
  • Bonglak  + (Sebagian kepala yang tidak berambut.)
  • Nasi balean  + (sebakul nasi yang cukup untuk sekitar dua puluh porsi)
  • Kacang rijik/ rincik  + (sebangsa kacang panjang yang buahnya agak pendek dan bijinya banyak.)
  • Amonto  + (sebanyak itu; segitu)
  • Amunika  + (sebanyak itu; segitu; sebegitu)
  • Saakang  + (sebar luaskan (tentang bibit))
  • Lalarang  + (sebarkan)
  • Sasarang  + (sebarkan; cerai-beraikan)
  • Kalpa taru  + (pohon dalam epos Ramayana yang berbuah serba indah.)
  • Makakatih  + (sebatang penuh)
  • Iaban  + (sama umurnya (tuanya) dengan)
  • Asapuniki  + (sebegini; sebanyak ini; seperti ini)
  • Asapunika  + (sebegitu; seperti itu; sebanyak itu)
  • Aneh  + (sebelah (tangan atau kaki); satu dari sepasang)
  • Betenan  + (lower side; the lower one; further down; further under)
  • Badelod  + (sebelah selatan; yang di selatan)
  • Badajanan  + (sebelah utara lagi; lebih ke utara)
  • Sadurung  + (sebelum)
  • Singit  + (sebelum atau sesudah tengah hari)
  • Singit kangin  + (sebelum tepat tengah hari)
  • Rihin  + (sebelumnya)
  • Satonden  + (sebelumnya)
  • Sujatine  + (sebenarnya; sesungguhnya; sebetulnya)
  • Buin ajahan  + (sebentar lagi)
  • Kesiab-kesiab  + (sebentar-sebentar terkejut)
  • Akijapan  + (sebentar; tidak lama)
  • Kejep  + (sebentar; tidak lama)
  • Amunapi  + (seberapa)
  • Amunapa  + (seberapa)
  • Asapunapi  + (seberapa; sebagaimana)
  • Cakepan  + (Seberkas; umumnya berarti lontar yang sudah bertulis.)
  • Amunne  + (sebesar ini; sebanyak ini)
  • Amun  + (sebesar; sebanyak)
  • Kebon  + (sebidang tanah yang ditanami pohon musiman (buah-buahan dan sebagainya))
  • Ngampo  + (sebuah aktivitas memakan ampo (tanah liat yang dibakar), aktivitas ini biasanya dilakukan oleh wanita hamil.)
  • Ugal  + (sebuah alat musik yang terbuat dari bilah logam berjumlah sembilan, berukuran besar, berada di tengah deret terdepan dalam komposisi gamelan Bali)
  • Bale lantang  + (sebuah bangunan dewan suci; dibangun di atsebuah bangunan dewan suci; dibangun di atas fondasi batu bata dan berorientasi secara longitudinal pada poros menanjak-menurun; di sana diadakan pertemuan dewan desa yang berlangsung setiap bulan baru dan purnama, kepala rumah tangga berkumpul dan mengambil tempat mereka di dalam bale lantang sesuai urutan status sosial yang ketat, yang mengharuskan mereka untuk duduk dalam dua baris paralel sesuai urutan senioritas mereka; anggota paling senior selalu berada di ujung menanjak (kaja/utara) pada sisi kangin/timur (matahari terbit)) pada sisi kangin/timur (matahari terbit))
  • Bale piyasan  + (sebuah bangunan di sanggah (pura keluarga) atau pura sebagai tempat sarana upacara)
  • Kawah tambra gomuka  + (Sebuah bejana besar dengan airnya mendidih tempat penyiksaan bagi atma yang semasa hidupnya selalu berbuat asubha karma dengan berprilaku yang tidak baik.)
  • Ah  + (sebuah ekspresi atau seruan ketika merasakan kekesalan atau tidak beruntung)
  • Gangsing  + (mainan gasing)
  • Ajeg Bali  + (Sebuah gerakan pemertahanan identitas etnik Bali. Gerakan ini bertujuan mengembalikan masyarakat Bali dalam konteks pengamalan ajaran agama Hindu dan kebudayaan Bali, atau disebut pula sebagai re-Balinisasi dan re-Hinduisasi.)
  • Hak  + (hak adalah segala sesuatu yang didapatkan dari sejak lahir bahkan sebelum lahir)
  • Lampon  + (sebuah kain lapis untuk manahan kotoran (biasanya dipakai oleh juru masak yang dililitkan di pinggangnya))
  • Galang bulan  + (terang bulan; suatu keadaan dimana sinar bulan (umumnya bulan Purnama) sangat terang dan menerangi bumi pada malam hari)
  • Nempahang dewek  + (Sebuah kata kiasan yang berasal dari kata 'nempahang' berarti 'memesankan' dan 'dewek' berarti 'diri' sehingga kemudian 'nempahang dewek' bermakna 'meminta perlindungan kepada seseorang'.)