W.O.J. Nieuwenkamp (27 July 1874 – 23 April 1950) was an artist from the Netherlands who once lived in Bali. He studied art at the Amsterdamse Kunstnijverheidsschool. Between 1917 – 1919 he toured Sumatra, Java, Bali, Lombok. He did many works of art, including paintings, etchings, lithographs, book cover designs. Apart from that, he is also known as an architect, ethnologist, explorer, writer, art/antique collector. He was the first European artist to visit Bali. He arrived in Bali in 1906. He came to visit Bali again from 1917 to 1919 and finally in 1936/1937. He painted a lot about the natural, social and cultural beauty of Bali.
W.O.J. Nieuwenkamp 27 Juli 1874 -Englishtake it offIndonesianbuka
EnglishborrowIndonesianpinjam
EnglishfromIndonesiandari
EnglishveryIndonesiansangat
EnglishliveIndonesiandiam
EnglishbaliIndonesianbali
Englishto learnIndonesianbelajar
EnglishyearIndonesiantahun
Englishgod, kind of aIndonesiandia
EnglishbuildIndonesianbekerja
EnglishveryIndonesianamat
EnglishworkIndonesiankerja
English-Indonesianterutama
EnglishpaintingsIndonesianlukisan
EnglishbambooIndonesianbuku
EnglishbesidesIndonesianlain
EnglishalsoIndonesianjuga
EnglishfamiliarIndonesianterkenal
EnglishasIndonesiansebagai
EnglishthingIndonesianbarang
Englishgod, kind of aIndonesiandia
EnglishcomeIndonesiandatang
EnglishfirstIndonesianpaling
EnglishbackIndonesianbelakang
EnglishaboutIndonesianperihal
W.O.J. Nieuwenkamp (27 Juli 1874 – 23 April 1950) adalah seorang seniman dari Belanda yang pernah menetap di Bali. Ia belajar seni di Amsterdamse Kunstnijverheidsschool. Antara tahun 1917 – 1919 ia berkeliling Sumatra, Jawa, Bali, Lombok. Ia mengerjakan banyak karya seni, antara lain lukisan, etsa, litograf, desain sampul buku. Selain itu, ia juga dikenal sebagai arsitek, etnolog, penjelajah, penulis, kolektor benda seni/antik. Ia adalah seniman Eropa pertama yang mengunjungi Bali. Ia tiba di Bali tahun 1906. Ia datang lagi mengunjungi Bali tahun 1917 hingga 1919 dan terakhir tahun 1936/1937. Ia banyak melukis tentang keindahan alam, sosial, dan budaya Bali.
Enable comment auto-refresher