Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian equivalent" with value "sebuah ekspresi atau seruan ketika merasakan kekesalan atau tidak beruntung". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 126 results starting with #1.

View (previous 250 | next 250) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Ah  + (sebuah ekspresi atau seruan ketika merasakan kekesalan atau tidak beruntung)
  • Jongjong  + ((bentuk) lonjong atau agak kuncup)
  • Kelik-kelik  + ((mata) terbuka terus (tidak mau terpejam))
  • Matutuh  + ((sudah) diberi obat tetes melalui hidung atau mata)
  • Mejunin  + (1. berak di tempat tidur dengan tidak sengaja)
  • Mapantes - pantesan  + (ada yang sesuai ada yang tidak)
  • Yayi  + (adik)
  • Pook  + (agak cekung karena gembur (tentang tanah atau tembok))
  • Yeh  + (air)
  • Durmanggala  + (alamat buruk)
  • Panyiratan  + (alat penyiram, alat untuk meneteskan air suci biasanya digunakan oleh orang ketika mengetiskan tirta)
  • Plentang  + (alat perintang yang diikatkan pada tali layang-layang atau hewan)
  • Pamelas  + (alat untuk menceraikan (dari pertunangan atau perkawinan))
  • Panampahan  + (alat untuk menyembelih)
  • Pamaji  + (alat untuk merenggangkan belahan balok yg digergaji atau dibelah)
  • Pangrekaan  + (alat untuk ‘ngreka’ (dalam prosesi atau upacara ngaben))
  • Rare dia-diu  + (anak haram)
  • Babedag  + (anak kuda)
  • Singkuh  + (aneh)
  • Soleh  + (aneh)
  • Angkid  + (angkat (sst yg dimasak atau yg dibenamkan))
  • Embang  + (antara)
  • Kelap-kelap  + (antara kelihatan dan tidak)
  • Klangsah  + (anyaman dari daun kelapa untuk dinding atau atap)
  • Klakah  + (atap dari bambu yang dibelah)
  • Pemada  + (atap ilalang atau ijuk yang terpasang nomor dua dari bawah)
  • Utawi  + (atau)
  • Wiadin  + (atau)
  • Siap bakakap  + (ayam panggang utuh yang tidak berisi empedu dan usus (isi perut))
  • Gayungang  + (ayunkan (tangan atau kaki))
  • Repah  + (bagi (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Rompi  + (baju yg tidak berlengan)
  • Bale angklung  + (balai angklung)
  • Bale timbang  + (balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi)
  • Piasan  + (balai suci tempat menghias pratima dsb atau tempat sajen yg ada di tempat suci)
  • Bangkrut  + (bangkrut)
  • Bale agung  + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
  • Bale lantang  + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
  • Bale pelik  + (bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sebaga pengapit pelinggih atau tugu di pura-pura)
  • Bale wongkilas  + (bangunan segi empat panjang, bertiang enam dengan rangkaian rusuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan)
  • Bale tegeh  + (bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura)
  • Bale gong  + (bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan)
  • Bale gede  + (bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur)
  • Bracuk  + (banyak bicara dan tidak berujung pangkal)
  • Ngengengan  + (banyak cakap)
  • Padlepek  + (banyak yang duduk atau tidur di lantai)
  • Buung  + (batal)
  • Paras  + (batu paras)
  • Paso  + (bejana atau jambangan besar yang dibuat dari tanah untuk tempat air dan sebagainya)
  • Pontang  + (belang)
  • Banteh  + (bengkak (tt luka lama yg tidak dirawat))
  • Tabah  + (berani)
  • Macadeng  + (berani)
  • Jrebu  + (berat mulut)
  • Matuntunan  + (berbaris tidak putus-putusnya)
  • Malelambatan  + (berburu dengan bedil atau senapan)
  • Mendep  + (berdiam diri)
  • Ngacep  + (berdoa)
  • Mapunditan  + (bergerak-gerak karena tidak seimbang)
  • Maplawah  + (berisi plawah(kerangka alat musik tradisional bali yang biasanya diukir, sebagai tempat menyusun ‘bung-bung’ atau bambu resonansi ))
  • Maprambat  + (berisi ‘prambat’ (tali-temali yang direntangkan di sawah untuk menghalau burung)
  • Boncoh  + (berjalan cepat tidak menoleh-noleh)
  • Magayung-gayungan  + (berjuntai dengan mengayun-ayunkan kaki atau tangan)
  • Gaak-geek  + (berkata keras-keras tidak menentu)
  • Ngemikmik  + (berkata-kata sendiri dengan tidak jelas kedengaran)
  • Ngemigang  + (berkata-kata sendiri dengan tidak jelas kedengaran)
  • Ngemigmig  + (berkata-kata sendiri tidak menentu)
  • Lolo  + (berkata-kata tidak menentu (sering terjadi ketika orang setengah terjaga karena mimpi buruk))
  • Alpaka  + (tidak taat)
  • Ngendon  + (berkunjung atau datang ke tempat jauh)
  • Ngrerep  + (bermalam)
  • Matabih  + (beroda)
  • Masidakep  + (berpangku tangan)
  • Masaung  + (bersarung)
  • Mabrarakan  + (berserakan)
  • Resik  + (bersih (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Mareresik  + (bersih-bersih (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Masomah  + (bersuami atau beristeri)
  • Mamongah  + (bertindak dengan tidak tahu malu)
  • Nyadigin  + (bertingkah laku kasar atau berkata kasar)
  • Nengin  + (biarkan (untuk tidak ditanami padi))
  • Nengang  + (biarkan tidak ditanami padi)
  • Medori putih  + (biduri atau widuri putih)
  • Klabet  + (biji-bijian yang biasanya digunakan sebagai campuran minyak rambut atau bedak)
  • Reng  + (bilah-bilah kayu atau bambu yang dipasang pada kasau tempat memasang genting)
  • Rimpung  + (binasa (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Kuuk  + (binatang sejenis musang)
  • Sawan ai  + (binatang sejenis uir-uir atau tonggeret)
  • Royal  + (boros)
  • Pabanci  + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
  • Bebanci  + (buah kelapa yang dagingnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang dapat dipakai sayur)
  • Ruak  + (buka lahan)
  • Ruakang  + (bukakan lahan)
  • Bungkem  + (bungkam)
  • Buntil  + (bungkus dg kain atau selendang yg melilit di pinggang)
  • Gabuag  + (bunyi benda jatuh atau bunyi benda dipukul)
  • Ngiung  + (bunyi kumbang atau nyamuk beterbangan)
  • Bocok  + (buruk rupa)
  • Dedali  + (burung layang atau walet)
  • Sembuuk  + (busuk dan tidak mau menetas (tentang telur))
  • Semuuk  + (busuk dan tidak mau menetas (tentang telur))
  • Jeruk  + (cara mengasah keris atau taji)
  • Rerehang  + (carikan (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Sipok  + (congkak dan tidak tau aturan)
  • Aklambian  + (cukup untuk sebuah baju)
  • Cukur  + (cukur)
  • Mariin-riinan  + (dahulu-mendahului(basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Riinin  + (dahului (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Riinang  + (dahulukan)
  • Ngeepin  + (dalam keadaan tidak tumbuh)
  • Purian  + (dalam puri atau istana)
  • Macelig  + (datang tiba-tiba dengan tidak disangka)
  • Ruan  + (daun (alus singgih: tingkatan bahasa (anggah-ungguhin basa) yang digunakan untuk menghormati atau menjunjung lawan bicara yang dihormati))
  • Mamegeng  + (diam dengan memusatkan pikiran)
  • Rempuyuk  + (diam merunduk karena lesu atau sakit)
  • Neking  + (diam tidak berkata-kata)
  • Karepah  + (dibagi-bagi (oleh) (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Karesikin  + (dibersihkan (oleh) (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Nenganga  + (dibiarkan tidak ditanami padi olehnya)
  • Karimpung  + (dibinasakan (oleh) (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Rimpunga  + (dibinasakannya (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Maruak  + (dibuka lahan)
  • Karereh  + (dicari (oleh) (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Karerehin  + (dicari-cari (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Karerehang  + (dicarikan (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))
  • Rereha  + (dicarinya (basa alus mider : merupakan bahasa alus yang digunakan kepada orang-orang yang berada di bawah atau orang yang berada di atas atau bahasa yang memuat rasa meninggikan orang yang patut ditinggikan))