UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Difference between revisions of "Place Kawasan Jalan Gajah Mada Heritage"

From BASAbaliWiki
 
(13 intermediate revisions by 5 users not shown)
Line 1: Line 1:
 +
{{PageSponsor}}
 
{{Place
 
{{Place
|Page Title=Kawasan Jalan Gajah Mada Heritage
+
|Page Title=Kawasan Jalan Gajah Mada
|Photograph=Gajah mada2.jpg
+
|Photograph=20220425T092506883Z162399.jpeg
|Photograph reference link=https://heritage.denpasarkota.go.id/index.php/baca-berita/12681/Gadjah-Madakoma-Kawasa-Heritage-dan-Multikultur
+
|Photograph reference link=balisaja.com
 
|Information about place={{Place/Information
 
|Information about place={{Place/Information
|Title of information=Kawasan Jalan Gajah Mada Denpasar
+
|Description of information=The Cultural Heritage Area of Gajah Mada Street, Denpasar is a representation of the old city of Denpasar. This area is motivated by old buildings that functioned as shops. This line of shops on Jalan Gajah Mada shows the area's glory as the largest trading center in Denpasar City to date. Various symbols of the development of the city of Denpasar as the capital of the province Province which can be traced in this one area, starting from the landmarks of the city of Denpasar, the first hotel, and the stretching of the community's economy.
}}{{Place/Information
+
|Description of information ban=Genah tetamian budaya Jalan Gajah Mada Denpasar inggih punika papindayan saking kota Denpasar sane lingsir rahinane mangkin. Genah puniki kadasarin antuk wangunan-wangunan lingsir sane kadadosang toko. Toko-toko sane majajar ring Jalan Gajah Mada puniki ngwedar indik genah punika dados genah matetumbasan pinih ageng ing kota Denpasar kantos mangkin. Makasami pralambang alikan kota Denpasar pinaka ibukota Provinsi Bali sida kauningin ring genah puniki. Ngawit saking pangenten kota Denpasar, hotel kapertama, miwah pulah-palih ekonomi masarakat.
|Title of information=Landmark Catur Muka Denpasar
+
|Description of information id=Kawasan Warisan Budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan representasi kota tua Denpasar. Kawasan ini dilatarbelakangi oleh bangunan-bangunan tua yang difungsikan sebagai pertokoan. Jajaran pertokoan di Jalan Gajah Mada ini menunjukkan kejayaan kawasan itu sebagai pusat perdagangan terbesar di Kota Denpasar hingga saat ini. Berbagai simbol perkembangan kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali yang dapat ditelusuri dalam satu kawasan ini mulai dari landmark kota denpasar, hotel pertama, serta geliat perekonomian masyarakat.
|Description of information id=Patung Catur Muka didirikan pada tahun 1973 oleh seorang seniman Bali bernama I Gusti Nyoman Lempad yang berasal dari Desa Ubud.
+
|Video=http://www.youtube.com/watch?v=FAiOo-Rdfr8
Patung ini memiliki ketinggian 9 meter. Posisinya sendiri menghadap ke empat penjuru mata angin yakni Timur, Barat, Selatan dan Utara.
 
Melewati catus para patung Catur Muka Denpasar, akan tampak sebuah jam lonceng peninggalan Belanda tahun 1930. Peninggalan penjajahan Belanda menyebutkan perempatan ini dengan Perempatan Lonceng. Ketika penataan mulai dibuat maka pada tahun 1970an dibangunlah sebuah patung Catur Muka dengan pemaknaan tempat tersebut merupakan Catus Pata Utama yang merupakan letak poros dari keberadaan Kota.
 
}}{{Place/Information
 
|Title of information=Museum Bali
 
|Description of information id=Museum Bali sebagai "introduction" kebudayaan dan sejarah masyarakat Bali. Eksterior dinding, halaman, dan gerbang dirancang dengan gaya khas puri atau kerajaan di Denpasar.
 
Ada empat paviliun di kompleks museum. Paviliun di tempat ini mewakili berbagai kabupaten di Bali  yaitu gedung Karangasem, gedung Tabanan, dan gedung Buleleng. Ide awal untuk mendirikan museum negeri propinsi Bali Denpasar, datang dari seorang yang bernama W.F.J Kroon.
 
}}{{Place/Information
 
|Title of information=Inna Bali Hotel Heritage
 
|Description of information id=Inna Bali adalah hotel pertama di Bali dan terletak tepat di jantung kota Denpasar, dekat dengan pusat pemerintahan, bisnis, belanja dan hiburan.
 
Setelah sempat bernama Natour Bali Hotel, lalu Inna Bali Hotel, sejak Maret 2017 bangunan bersejarah ini menyandang nama Inna Bali Heritage Hotel.
 
Bali Hotel berdiri di atas lokasi Puputan Badung 1906, yakni perang habis-habisan rakyat Bali melawan Belanda.
 
Pada bulan April 1932, komedian legendaris Charlie Chaplin dan kakaknya Sidney tiba di Bali Utara dan check-in di Bali Hotel.
 
Pada tahun 1946, hotel ini menjadi ajang Konferensi Denpasar 1946 yang melahirkan Negara Indonesia Timur dengan Cokorda Gde Raka Sukawati sebagai Kepala Negara.
 
Pada tanggal 23 Juli 1952, Presiden Soekarno menjamu Presiden Filipina Elpidio Quirino di hotel ini.
 
Beberapa Pemimpin Dunia lainnya yang pernah tinggal di sini saat mereka mengunjungi Bali, seperti Ratu Elizabeth, Mahatma Gandhi, dan Jawaharlal Nehru.
 
|Link=http://www.innabaliheritagehotel.com/
 
}}{{Place/Information
 
|Title of information=Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung
 
|Description of information id=Monumen Puputan Badung yang sekarang terkenal dengan nama Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung terletak di jantung kota Denpasar di depan Museum Bali.
 
Monumen ini berada di sisi utara Lapangan Puputan yang dulu merupakan medan pertempuran saat terjadi Perang Puputan Badung pada tahun 1906 ketika Belanda menyerbu Denpasar.
 
Kata puputan berarti habis-habisan. Jadi monumen ini adalah sebagai bentuk peringatan dan penghormatan kepada rakyat Bali yang melakukan perang habis-habisan melawan Belanda. Kini monumen Puputan Badung menjadi tempat rekreasi masyarakat kota Denpasar.
 
|Link=https://sejarahbali.com/
 
 
}}
 
}}
 +
|Related Bios=Biography of I Nyoman Tusthi Eddy
 +
|Related Books=Book Denpasar Kota Persimpangan Sanur Tetap Ramai: 25 Cerpen dalam 60 Tahun
 +
|Related Holidays=Holiday or Ceremony Rahina Bhatari Sri
 +
|Related music=Music Bali Sutrapti
 +
|Topic=Kota Denpasar, Local Hangouts, Tourist Destinations
 +
|SummaryTopic=Denpasar old town today
 +
|SummaryTopic id=kota tua Denpasar saat ini
 +
|SummaryTopic ban=Kota Denpasar pinaka kota wreda rahinane mangkin
 
}}
 
}}

Latest revision as of 10:38, 25 April 2022

20220425T092506883Z162399.jpeg
Name of Place
Kawasan Jalan Gajah Mada
Location
Reference
balisaja.com
Lontar
    Folktales
      Biographies
      Children's Books
        Books
        Holidays and Ceremonies
        Related music


        Add your comment
        BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

        Information about place


        In English

        The Cultural Heritage Area of Gajah Mada Street, Denpasar is a representation of the old city of Denpasar. This area is motivated by old buildings that functioned as shops. This line of shops on Jalan Gajah Mada shows the area's glory as the largest trading center in Denpasar City to date. Various symbols of the development of the city of Denpasar as the capital of the province Province which can be traced in this one area, starting from the landmarks of the city of Denpasar, the first hotel, and the stretching of the community's economy.

        In Balinese

        Genah tetamian budaya Jalan Gajah Mada Denpasar inggih punika papindayan saking kota Denpasar sane lingsir rahinane mangkin. Genah puniki kadasarin antuk wangunan-wangunan lingsir sane kadadosang toko. Toko-toko sane majajar ring Jalan Gajah Mada puniki ngwedar indik genah punika dados genah matetumbasan pinih ageng ing kota Denpasar kantos mangkin. Makasami pralambang alikan kota Denpasar pinaka ibukota Provinsi Bali sida kauningin ring genah puniki. Ngawit saking pangenten kota Denpasar, hotel kapertama, miwah pulah-palih ekonomi masarakat.

        In Indonesian

        Kawasan Warisan Budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan representasi kota tua Denpasar. Kawasan ini dilatarbelakangi oleh bangunan-bangunan tua yang difungsikan sebagai pertokoan. Jajaran pertokoan di Jalan Gajah Mada ini menunjukkan kejayaan kawasan itu sebagai pusat perdagangan terbesar di Kota Denpasar hingga saat ini. Berbagai simbol perkembangan kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali yang dapat ditelusuri dalam satu kawasan ini mulai dari landmark kota denpasar, hotel pertama, serta geliat perekonomian masyarakat.