Property:Definition

From BASAbaliWiki
Showing 500 pages using this property.
-
- +
Secara morfologis merupakan bentuk dasar yang berkategori verba. Secara semantik leksikal 'embus' berarti buka.  +
A
A +
partikel 'a' yang terletak pada awal kata dapat berfungsi untuk menunjukkan negasi atau lawan dari kata itu sendiri, misalnya : asusila, adharma; asubha karma, dsb  +
A +
awalan yang sama artinya dengan se; sebungkus  +
A +
-The Sanskrit negative prefix, also frequently written "ha-" -letter A and most frequent Balinese vowel. In words of Sanskrit origin it is the symbol for the initial vowel, called akara.  +
Aa +
iya; ya  +
Aa +
yes  +
surut (tentang air); gejala turunnya permukaan air laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari  +
recede; down (about water)  +
cracked  +
broken (about soil, cone, etc.)  +
pecah (tentang tanah, tumpeng, dsb)  +
terasa kering (tentang kerongkongan)  +
feels dry (about the esophagus)  +
sekali perjalanan; satu kali perjalanan  +
one way (trip)  +
fallen out, down (e.g. hair, leaves, fruit)  +
sesuatu yang jatuh dari tempatnya; rontok; merenggas  +
crumbs; something falls out  +
remahan; sesuatu yang rontok  +
something that is worked hard  +
sesuatu yang diusahakan dengan keras  +
to carry  +
membawa sesuatu memakai bagian anggota tubuh  +
take this to someone (imperative)  +
bawakan; bawakan/berikan pada seseorang (imperatif)  +
to destroy  +
buyarkan  +
berantakkan  +
buat menjadi buyar/berantakan  +
something the stalks of which have been taken; something to be ruled out  +
sesuatu yang sudah diambili tangkai-tangkai bulirnya; sesuatu yang harus dikesampingkan  +
excessive water drainage in paddy field bunds  +
saluran pembuangan air pada pematang sawah yang berlebihan  +
pembawaan; karakter; sifat alamiah; tabiat  +
nature; character; temperament  +
tabiat  +
bakat  +
character; nature  +
decorations in a temple  +
harness for horse  +
talent  +
perlengkapan kuda tunggang; pakaian kuda  +
hiasan kain di pura yang digunakan pada waktu upacara  +
adonan kelapa parut dengan bumbu berwarna merah putih sebagai dasar dalam tetandingan/rangkaian kawisan (sejenis sajen) dalam upacara adat di Bali  +
grated coconut dough with red and white spices as a basis in pairs / series of kawisan (a type of offerings) in a traditional ceremony in Bali  +
give  +
red  +
the word "brother" undergoes a process of abreviation (the process of beheading one or several parts of a lexeme or a combination of lexemes so that a new form with the status of a word) becomes the word "bang" with the same meaning.  +
merah  +
beri; berikan  +
kata "abang" mengalami proses abreviasi (proses pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadilah bentuk baru yang berstatus kata) menjadi kata "bang" dengan makna yang sama.  +
alur bibir atas  +
chamfer; water channel that crosses the top of buildings, roads, etc.  +
talang; saluran air yang melintang di atas bangunan, jalan, dsb  +
a gutter on a roof  +
ukuranne tegeh amon baongne  +
Neck height  +
Seukuran atau setinggi bagian tubuh (manusia atau binatang) yang menghubungkan kepala dengan tubuh yang lain  +
Sepuluh juta  +
slash; cut down  +
babat; tebas  +
hasil membabat; babatan; hasil menebas  +
cut down results; swipe; cutting results  +
a little; slight; few  +
sedikit; tidak banyak; tidak seberapa; agak  +
calm; quiet  +
kalem; tenang  +
Make a ngaben ceremony  +
buatkan upacara ngaben  +
dibuatkannya upacara pembakaran mayat olehnya (orang ketiga yang membuat upacara ngaben)  +
sangat panjang; di luar ukuran normal  +
lantang pesan  +
very long  +
sebentar  +
one  +
bentuk variasi bebas dari "besik" yang berarti "satu"  +
the answer of the question  +
tingkah laku; cara; prilaku seseorang dalam berbuat di masyarakat  +
manner  +
say  +
jawaban seseorang atas pertanyaan orang lain  +
(lit. when a leech has a full stomach)  +
literally means the time it takes for a leech to feel full (suck blood). In terms of expression this means a short time or a short time, because a small leech does not require a long time to be full (full stomach).  +
short period of time  +
secara harfiah berarti suatu waktu yang diperlukan seekor lintah untuk merasa kenyang (menghisap darah). Secara kias ungkapan ini bermakna waktu yang singkat atau sebentar, karena seekor lintah yang kecil tidak memerlukan waktu yang lama untuk kenyang (mengenyangkan perut).  +
makan sekali secukupnya hingga kenyang  +
eat enough (until full)  +
a garden, or field  +
kebun; ladang  +
santet; guna-guna; ilmu hitam; sihir  +
charm; magic; witchcraft  +
guard; accompany  +
jaga; dampingi; lindungi  +
accompanied (by someone) ; at his side  +
didampinginya  +
potongan tangensial, biasanya 4, dibuat dalam log untuk memotong bagian melengkung sehingga intinya persegi dan dapat digunakan untuk melihat kayu yang berguna  +
gubal; bagian kayu yang lunak antara kulit dan teras  +
tangential cuts, usually 4, made in a log in order to trim off curved parts so that core is square and can be used to saw useful lumber  +
wood  +
sapwood results from cutting  +
lap; put on someone's lap  +
dudukkan di haribaan atau paha  +
pangku  +
curam; terjal dan dalam  +
steep bank of stream or river, cliff  +
steep cliff  +
mabing = having a cliff  +
tebing; tepi sungai (jurang) yang tinggi dan terjal (hampir tegak); lereng gunung (bukit) seperti dinding terjal; tepi tanah darat yang tinggi dan terjal sebagai pemisah dari rawa, sawah, yang ada di samping bawahnya  +
Posisi agak miring kesamping  +
besar jumlahnya; tidak sedikit  +
many  +
liu gati; tusing bedik  +
banyak sekali  +
numerous  +
fried meat sliced thinly  +
Javanese dish, but sold in some warungs in Bali  +
shredded; food made from boiled meat which is sliced into fiber form, seasoned, then fried  +
meat dish that is made by boiling beef, shredding it (nyisit) and then frying it  +
abon; makanan berbahan daging rebus yang diserat-seratkan, dibumbui, kemudian digoreng  +
a bungkus  +
satu kata penggolong untuk benda yang dibalut dengan kertas (daun, plastik, dan sebagainya)  +
a pack  +
sebungkus  +
lazy (Buleleng dialect)  +
hamil; mengandung  +
pregnant  +
berat (tentang beban)  +
to feel heavy or weighed down due to difficult or imposing circumstances  +
malas (dialek Buleleng)  +
bagus  +
good  +
Banyak sekali.  +
abu  +
sisa yang tinggal setelah suatu barang mengalami pembakaran lengkap  +
ashes  +
debu di dalam rumah seperti sarang laba-laba maupun debu luar yang masuk ke rumah  +
the remainder that remains after an item has experienced complete combustion  +
lots and evenly; be spread evenly  +
banyak dan merata; tumbuh dan merata  +
sepatah (tentang perkataan)  +
sebagian (misalnya "tiing abuku" yang artinya: satu buku bambu)  +
section, for example of bamboo, one of these (buku)  +
one such fruit, e.g. one banana (counter)  +
one single long thin object (counter)  +
sebuah; sebutir (biasanya untuk menyatakan jumlah buah pisang dan telor)  +
a/an; a grain of  +
a/an; a grain of; one of  +
sebuah, sebutir, sebiji  +
pull out; unplug; extract  +
cabut; tarik  +
menghasilkan sangat minim dan sekali makan habislah sudah  +
plan program  +
event; activity  +
acara; kegiatan; agenda  +
guru  +
sebutan untuk guru (Dang Acarya)  +
master, teacher  +
to fill hands with something  +
to have a handful of something  +
sebuah satuan ukuran menggunakan jari  +
measurement  +
secekak; sebesar yang dapat dipegang oleh ibu jari dan jari telunjuk  +
langsing; ramping (tentang pinggang)  +
a measuring unit; one size along the range between the tip of the thumb and other fingertips stretched  +
sejengkal; satu jengkal; satu ukuran sepanjang rentangan antara ujung ibu jari tangan dan ujung jari lain yang direntangkan  +
to wish fervently  +
pusatkan pikiran untuk memohon kepada Tuhan  +
harap  +
to have strong hope or belief  +
worship  +
sembah  +
a past dream or desire, or recite mantras  +
harapan; pengharapan  +
tindakan menyampaikan harapan (dari jauh); doa  +
something hoped or wished for  +
harapan  +
hope; wish  +
once on one occasion  +
sekali; satu kali  +
worship  +
upacara  +
ceremony  +
ibadat  +
segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara  +
ceremony; everything related to the ceremony  +
all of the various things that are connected with a ceremony  +
sedikit, secolek, secuil  +
little bit of something sollid  +
berkarisma; berwibawa  +
pandangan yang tajam  +
charismatic; authoritative  +
putih pudar (tentang air muka); agak putih (tentang warna)  +
pale  +
pucat  +
ukuran luas bidang sawah.  +
ada  +
exist, are or need  +
hadir; telah sedia  +
buat menjadi ada  +
adakan; selenggarakan  +
held;  +
Rumput alang-alang adalah salah satu jenis rumput yang biasa dipergunakan sebagai bahan obat, salah satunya adalah bahan herbal dan bersifat menyejukkan tubuh  +
is there (interrogative word to ask for the existence)  +
Does that location exist?  +
adakah; apakah ada (kata tanya untuk menanyakan eksistensi dari sesuatu)  +
nama  +
parab; pesengan; wastan  +
name  +
cegat  +
wait; hold  +
hadang; halangi (merintangi orang berjalan dan sebagainya) dengan cara mendepang  +
block; block (block people walking and so on) by braiding  +
tanak dengan mengukus  +
tunggu  +
cook with steaming  +
dinamai; diberi nama; dinamakan  +
named; called  +
a type of Joged dance  +
fight  +
pukul; bersaing; jatuhkan  +
sejenis tarian Joged  +
(Umbelliferae). Herb similar to fennel, with an agreeable, rich, aromatic odor and sweet taste. Seeds are curved, larger and not as sharply pointed as other Umbelliferae seeds, such as dill, anise, and cumin. Seeds are pale tan, with darker color between ridges and a double ridge where the seed splits in two.  +
Tanaman adas, dengan aroma aromatik dan rasa manis yang menyenangkan, kaya. Biji melengkung, lebih besar dan tidak runcing seperti biji Umbelliferae lainnya, seperti adas, adas manis, dan jintan. Biji berwarna cokelat pucat, dengan warna lebih gelap di antara punggung bukit dan punggung ganda di mana biji terbelah menjadi dua.  +
aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala  +
traditional, according to traditional cultural values as opposed to following civil law  +
cara (kelakuan dan sebagainya) yang sudah menjadi kebiasaan; kebiasaan  +
aturan secara tradisional yang selalu ditaati  +
wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu sistem  +
shape; body shape  +
bentuk; bangun tubuh  +
tangkai atau tiang bajak  +
simbol bangun tubuh manusia dalam upacara mengaben (pitra yadnya), terbuat dari jalinan daun lontar yang dibentuk menyerupai kipas, dihiasi dengan bunga emas, ditempeli prarai dan kuangén, beralaskan sangku berisi beras, uang kepeng 25 biji, tampélan, dan tungked  +
effigy of deceased person that is carried to cemetery and cremated. At its simplest it consists of the kajang, plus a fan shaped effigy of the dead person. May be in the form of a small piece of sandalwood on which a priest has written the name of the deceased and a human figure. A pedanda says a mantra over it until it becomes paragaan, that is, a person who will be cremated. It is carried on top of the wadah/bade to the cremation grounds and burned. Contents varies, but often consists of a tumpang gede, baas, and rantasan, wrapped in cloth.  +
tiang rumah  +
baui; cium baunya  +
smell  +
sampah (sisa) dari bahan-bahan makan sirih  +
waste (leftover) from betel ingredients  +
sejuk  +
lebih baik; lebih memilih untuk; mending  +
better; prefer to  +
adeng: charcoal  +
adéng: lambat, pelan  +
adeng: Bahan yang terbuat dari kayu, bambu, tempurung kelapa yang dibakar, setelah gosong disiram air untuk didinginkan agar menjadi arang yang siap digunakan sebagai bahan bakar  +
adéng: telur  +
melakukan pekerjaan atau perjalanan dengan pelan-pelan dengan maksud supaya selamat sampai tujuan. Bisa jadi karena usia sudah tua atau karena ingin pekerjaan yang dilakukan hasilnya lebih baik dibandingkan dilakukan dengan cepat-cepat  +
Melakukan pekerjaan atau perjalanan dengan pelan-pelan  +
Berjalan dengan pelan-pelan  +
to go slowly  +
birthmark  +
tahi lalat; tanda lahir  +
sell  +
jual  +
satu depa; ukuran satu kali sepanjang kedua belah tangan mendepang dari ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari tengah tangan kanan  +
size once as long as both hands are stretched from the tip of the middle finger of the left hand to the tip of the middle finger of the right hand  +
seikat padi  +
part of the Mahabarata epic  +
Cerita epos yang paling utama (besar) dalam kisah Mahabharata yang terdiri atas 18 episode pokok  +
buku pertama atau bagian (parwa) pertama dari kisah Mahabharata. Pada dasarnya bagian ini berisi ringkasan keseluruhan cerita Mahabharata, kisah-kisah mengenai latar belakang ceritera, nenek moyang keluarga Bharata, hingga masa muda Korawa dan Pandawa). Kisahnya dituturkan dalam sebuah cerita bingkai dan alur ceritanya meloncat-loncat sehingga tidak mengalir dengan baik. Penuturan kisah keluarga besar Bharata tersebut dimulai dengan percakapan antara Bagawan Ugrasrawa yang mendatangi Bagawan Sonaka di hutan Nemisa.  +
kata ganti sapaan untuk wanita yang lebih muda  +
younger brother or sister  +
saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang usianya lebih muda dari si Aku (pembicara)  +
adik  +
Penerapan hukuman yang diberikan kepada seseorang atau masyarakat tanpa pilih kasih, tanpa berat sebelah  +
fair  +
the same weight; not heavy-side; not take sides  +
sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak  +
sehari; satu hari  +
a day; one day  +
younger brother/sister  +
adik, lebih kecil  +
saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang umurnya lebih kecil dari si Aku (pembicara)  +
satu orang; seorang; sendiri  +
one person; one (about person)  +
person (counter or classifier word)  +
seorang  +
matahari (berasal dari bahasa sansekerta)  +
Dewa Surya/Matahari juga dikenal dengan nama "Aditya" yang berarti putra dari Dewi Aditi (ibu para dewa) dengan Rsi Kasyapa. Dewa Surya juga kerap diberi gelar Siwa Raditya. Ini dikarenakan sebuah mitologi yang menceritakan bahwa diantara murid-murid dari Dewa Siwa, yang paling cerdas adalah Dewa Surya, maka dari itu beliau diberi gelar oleh GuruNya sebagai Siwa Aditya. Karena kata Siwa Aditya kemudian masuk ke dalam bahasa Jawa Kuno, maka kini menjadi Siwa Raditya. Kata "Ra" disini berarti mulia, contoh seperti kata "rabi" yang berarti wanita yang mulia/istri. Dan karena Dewa Siwa juga sebagai Guru dari para Dewa, maka beliau bergelar "Bhatara Hyang Guru".  +
sun  +
will; desire  +
kemauan; kehendak (Alus Singgih)  +
jauh  +
far  +
jual (Alus Singgih)  +
sell, exchange something for money  +
sesuatu yang dijual; barang dagangan  +
something for sale; merchandise  +
dijualnya; dijual olehnya  +
sold (by)  +
please sell  +
jualkan; tolong jual  +
dough; mixture; mixing results  +
confusion  +
stew, hash, batter  +
mixed state of something  +
adonan; campuran; hasil mencampur  +
salah satu jenis kidung (sastra profetik yang memiliki semangat profetik yang merupakan segi sentral atau pusat bertemunya dimensi sosial dan transedental. Dimensi sosial menunjuk pada kehidupan kemanusiaan di alam nyata atau bersifat profan (sakala))  +
one type of song (prophetic literature that has a prophetic spirit which is a central aspect or the center of meeting of social and transcendental dimensions. Social dimension refers to human life in the real or profane nature (sakala))  +
gunung  +
bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)  +
volcano  +
compete  +
adu; tandingkan; buat menjadi bersaing  +
pit two contestants against each other  +
to lie  +
menyatakan sesuatu yang tidak benar; berbuat bohong; berdusta  +
berbohong  +
declare something that is not true; lying lie  +
oh me!, ouch!  +
like damn  +
expression of surprise, pain, disappointment  +
ne of the interjection (interjection) words used to express pain, shock, irritation and reticence  +
salah satu kata seru (interjeksi) yang digunakan untuk mengungkapkan rasa sakit, kaget, kesal dan keengganan  +
mix  +
aduk; campur; kacaukan  +
mix up, stir up, cause trouble or annoyance  +
aduk-aduk; campur; kacaukan  +
mix  +
campur; campurkan  +
appropriate; get along well; corresponding; suitable; harmonious; agreed  +
rukun; sesuai; cocok; serasi; sepakat  +
sesuaikan  +
adjust; customize  +
nenten wenten nyamen pada  +
second to none (concerning the nature of God); one  +
tidak ada duanya (tentang sifat Tuhan); esa  +
dahsyat; hebat  +
bukan main  +
strange, unusual, very extraordinary  +
hadap; menghadap ke  +
depan  +
in front of  +
Cue to cows when plowing fields so that cows walk to turn  +
aba-aba kepada sapi saat membajak sawah agar sapi berjalan membelok  +
behaviou; conduct  +
tingkah laku; lagak  +
besar dan kasar  +
big and rough  +
agama; kepercayaan  +
religion law, rules governing manners and morals  +
mewah; serba indah; serba berlebih; serba banyak  +
a large bunch  +
sejumlah, segulung (tentang kain)  +
a roll of cloth  +
potong  +
pukul  +
hair  +
to hold  +
sikap; postur (tentang menari)  +
pegang  +
teguh (tentang pikiran)  +
pegangan (tanggung jawab)  +
handle (responsibility)  +
how to hold; guide  +
cara memegang  +
segenggam; satu genggam  +
fistful of something, counter  +
people or intermediary companies that seek sales for other companies on behalf of entrepreneurs; representative  +
agent  +
agen; orang atau perusahaan perantara yg mengusahakan penjualan bagi perusahaan lain atas nama peng-usaha; perwakilan  +
Setangkai buah (msl. kelengkeng, anggur, ceroring)  +
great, high  +
make a big effort to do something  +
besar  +
beruntung; bernasib baik; mujur  +
luck propserity, gain, profit, lucky, luckily  +
can be continueous action or just once, whereas bangkit refers only to luck in events that happen continuously. Getting a good job is aget. Luck in gambling is bangkit.  +
to much style  +
terlalu banyak gaya  +
one of the deities of the nine directions (Dewata Nawa Sanga), associated with the Aryan god of fire  +
Salah satu dewa dalam kepercayaan Hindu. Sang Hyang atau Sanghyang Agni adalah dewa penguasa api sebagai salah satu dari asta dewata yang biasanya pemujaan dan persembahannya dilaksanakan dengan sarana dan upacara sebagai berikut : Dalam upacara Agni Pralina yang bertujuan untuk mengembalikan unsur unsur panca maha bhuta yang melekat dalam badan kasar dan halus dari roh bersangkutan. Dengan sarana Damar Kurung sebagai permohonan kepada Sanghyang Agni yang bertujuan untuk menyempurnakan prosesi ngaben dalam pelaksanaan upacara pitra yadnya dan juga agar cuntaka dapat berkurang. Upacara Agnihotra sebagai perantara manusia berhubungan dengan Tuhan dan dengan para Dewa. Beliau juga disebutkan, menurunkan ajaran Agni Purana kepada Rsi Vasistha yang dituangkan dalam kitab Mandala VII Rg Weda sebagai wahyu yang paling pertama dihimpun. Dalam beberapa sumber lontar seperti halnya Lontar Kotaraning Sembah dan Lontar Weda Parikrama Sarahiota Samaptadijelaskan bahwa Api selalu menjadi pokok landasan dasar pelaksanaan upakara karena api dalam sarana pamuspan disebutkan sebagai simbol Sang Hyang Widhi dengan Prabhawa Sang Hyang Agni atau Brahma,  +
the fire god  +
api  +
his position is East Southeast  +
tingkah laku (ke arah yang buruk)  +
sikap  +
kebiasaan  +
peak  +
puncak  +
finger  +
jari  +
agud: lamban; istilah sapi yang jalannya lamban ketika menarik bajak (biasanya jenis sapi ini tidak cocok digunakan untuk membajak)  +
panjang satu ruas teratas jari tangan  +
salah satu satuan ukur dalam Asta Kosala Kosali  +
length of one finger's top segment  +
Secubit; sedikit  +
big  +
besar; mulia  +
large  +
Ah +
sebuah ekspresi atau seruan ketika merasakan kekesalan atau tidak beruntung  +
Ah +
unlucky (exclamation = oh, shit)  +
tidak semena-mena menyakiti dan membunuh demi nafsu belaka, keuntungan pribadi, dendam dan kemarahan (krodha) melainkan untuk tujuan pemujaan kepada Tuhan dan kepentingan umum.  +
terdiri dari kata "a" yang artinya tidak, dan "himsa" yang artinya menyakiti atau membunuh. Jadi, ahimsa berarti suatu perbuatan yang tidak menyakiti, kasih sayang dan atau membunuh mahluk lain  +
Ai +
matahari  +
Ai +
sunrise, sun  +
satu sisir (tentang pisang)  +
a comb of; a bunch of (about banana)  +
one bunch  +
buah sane besik bongkolne sekadi biu,  +
satu tangkai yang panjang pada buah-buahan yang bergugus  +
once around  +
ngiterin apisan  +
satu kali berkeliling  +
siap ane ngelah panak  +
a hen with her chicks  +
seekor induk ayam dengan anak-anaknya  +
serangga yang lebih besar daripada kumbang, bersayap ganda, suka hinggap pada pohon-pohon dan berbunyi nyaring (lebih nyaring daripada suara jangkrik)  +
uir-uir; larger insects than beetles, double-winged  +
ajar  +
teach; instruct; lesson  +
pelajaran; sesuatu untuk dipelajari; ilmu  +
lesson; something to learn; science  +
teach  +
ajar; ajari  +
ajak  +
dengan; bersama  +
along with, with, take along (can only be used for equals or inferiors)  +
by, be taken by, along with  +
invited; asked (by someone)  +
diajaknya; diajak (oleh seseorang)  +
together with (indicating a separate group of things)  +
dengan; bersama (seseorang)  +
(size) is enough for one time cooking (about rice)  +
(ukuran) cukup untuk satu kali tanak/masak  +
sejenis hidangan dalam sesajen upacara keagamaan  +
a type of dish in offerings  +
acepok ne dogen  +
untuk saat ini; waktu (masa, saat) ini; kini ini saja  +
just this once; for now  +
sembah; harap  +
worship; hope  +
ajar; beri pelajaran  +
ajar, ma.jar-ajar (berziarah ke tempat-tempat suci dl rangkaian suatu upacara agama Hindu)  +
ajar, nga.jar.in (membiarkan ikan yg terkena kail berenang sebelum pancing ditarik)  +
Adapun tiga faktor yang memunculkan adanya ajaran-ajaran rahasia atau aja wera ini yaitu : 1. Ajaran rahasia yang terkait pengalaman langsung (pratyaksa pramana) yang merupakan salah satu jalan dalam Tri Pramana. Rahasia bukan karena dirahasiakan, melainkan karena terkait pengalaman bathin yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Setiap penjelasan tidak akan pernah bisa mewakili secara tepat, hanya bisa dialami sendiri secara langsung. Karena itu faktor ini tidak bisa dituliskan dan diceritakan. 2. Ajaran rahasia yang dirahasiakan untuk menghindari kesalah-pahaman publik. Karena ajaran ini terkadang bertentangan dengan logika sebagian besar manusia. 3. Ajaran rahasia yang dirahasiakan untuk menghindari penyelewengan ajaran. Umumnya ini terkait ajaran tingkat tinggi. Seperti misalnya shakti yoga yang dapat membuat seseorang menjadi siddhi (sangat sakti), laku (praktek spiritual) yang terkait dengan ketelanjangan, dll. Tapi untuk selebihnya ini tidak akan dibahas lagi.  +
don't tell anyone  +
don't disclose, secret  +
secret teachings  +
Aja Wera adalah ajaran Hindu Bali yang merupakan ajaran-ajaran rahasia yang tidak sembarangan diungkap atau tidak boleh dibicarakan.  +
sebentar  +
nanti (malih ajebos)  +
just a moment, in just a second  +
Sebuah gerakan pemertahanan identitas etnik Bali. Gerakan ini bertujuan mengembalikan masyarakat Bali dalam konteks pengamalan ajaran agama Hindu dan kebudayaan Bali, atau disebut pula sebagai re-Balinisasi dan re-Hinduisasi.  +
movement to preserve the cultural identity of Bali against outside influences, spearheaded by ABG Satria Naradha, editor of the Bali Post newspaper  +
tegak; kukuh (tentang peraturan)  +
upright rect, standing, sturdy, strong, firm, tenacious  +
peaceful  +
lestarikan; kukuhkan  +
preserve; confirm  +
erect firm make something erect, firm, etc.  +
makan  +
di depan  +
to eat  +
in front of someone, something, put in front of  +
makanan  +
beraneka jenis makanan; lauk  +
food  +
dimakan (oleh)  +
is eaten  +
dikonsumsi (oleh)  +
makanan  +
rice  +
food or drink  +
cooked rice; a general word for food, suitable for most occasions except in reference to a person of the Brahmana caste  +
nasi (karena makanan identik masyarakat Indonesia, khususnya di Bali adalah nasi)  +
the size of one time the length of the stretch between the tip of the thumb and the tip of the outstretched forefinger  +
satu jengkal; ukuran satu kali panjang rentangan antara ujung ibu jari dan ujung telunjuk yang direntangkan  +
friendly  +
suka menyapa  +
ramah; baik hati dan menarik budi bahasanya; manis tutur kata dan sikapnya; suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan  +
scared; afraid  +
takut; gentar; tidak berani  +
berapa; berapa harganya?  +
How much?  +
something bad, such as sickness, disease, etc., caused by pengleyakan  +
ilmu untuk mencelakakan orang. Dalam "Ajiwegig" ini kekuatan Bhuta, Kala, Dengan, Desti dan sebagainya didaya gunakan dan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tersebut. Umat yang lemah Sraddha atau imannya, maka akan mudah ditundukkan oleh kekuatan-kekuatan negatif yang mencelakkan ini.  +
ajiwegig, in which aji means the art or craft, and wegig means begig, i.e. a negative characteristic potential of disturbing or hurting others.  +
ayah (Alus Singgih: bentuk halus dari bahasa Bali)  +
value  +
price, often used with the word "kuda" to mean "how much"  +
father (Alus Singgih: high level of balinese language)  +
harga  +
father (to reveal the form of ownership, followed by the subject who is the owner of 'father')  +
ajari  +
lihat; hirau  +
know, be acquainted with  +
teach  +
ayah (untuk mengungkapkan bentuk kepemilikan, diikuti oleh subjek yang menjadi pemilik 'ayah')  +
see; notice  +
ignore; appreciate  +
perceived: known about  +
hiraukan; hargai  +
Hemirhamphus far  +
ikan laut spt lemburu, tp mulutnya agak panjang  +
barred garfish  +
ajukan  +
submit  +
filed; proposed; proposed by him/her; submitted by him/her  +
diajukan; diajukannya; diajukan olehnya  +
dipuji; puji  +