Search by property
From BASAbaliWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Tunggil + (satu)
- Siki + (satu)
- Abesik + (satu)
- Sik + (satu (bentuk pendek dari kata 'besik' yang artinya satu))
- Asasih + (satu bulan)
- Besik-besikin + (satu demi satu)
- Adepa + (satu depa)
- Gedeng + (satu ikat padi)
- Akelan + (satu ikatan ketupat yg terdiri atas enam buah)
- Ajengkal + (satu jengkal)
- Sajuta + (satu juta)
- Cepok + (satu kali)
- Aileh + (satu kali berkeliling)
- Aketeng + (satu koin)
- Akibik + (satu kubik)
- Apakpakan + (satu kunyahan)
- Amontor + (satu motor)
- Sakabesik + (satu per satu)
- Apikul + (satu pikul)
- A + (satu)
- Asiki + (satu)
- Aijas + (satu sisir (tentang pisang))
- Aijeng + (satu tandan)
- Ngatih + (satu-satu)
- Bale piyasan + (sebuah bangunan di sanggah (pura keluarga) atau pura sebagai tempat sarana upacara)
- Ajeg Bali + (sebuah gerakan pemertahanan identitas etnik bali. gerakan ini bertujuan mengembalikan masyarakat bali dalam konteks pengamalan ajaran agama hindu dan kebudayaan bali, atau disebut pula sebagai re-balinisasi dan re-hinduisasi.)
- Acengkang + (sejengkal)
- Alangkat + (sejengkal)
- Taah + (sejenis parang berbentuk persegi panjang untuk mencincang, memotong, dan sebagainya)
- Bangul + (sejenis tangga bertiang tunggal)
- Acepok + (sekali)
- Adiri + (seorang)
- Pitung bangsit + (seribu empat ratus)
- Pranawa + (simbol bunyi sakti om)
- Plaspasin + (sucikan (suatu bangunan baru melalui upacara keagamaan))
- Plaspas + (sucikan (tentang bangunan dan sebagainya yang baru selesai) dengan sesajen)
- Ceeng + (takaran beras dari tempurung kelapa)
- Leneng + (tembok rendah di samping kanan-kiri kori atau pintu masuk rumah untuk duduk-duduk)
- Endongan + (tempat bekal dr tapis kelapa)
- Sanggah cucuk + (tempat sesajen terbuat dari anyaman bambu bertiang satu untuk buta kala)
- Toko + (toko, kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barang-barang)
- Undagi + (tukang bangunan)
- Pemijian + (tukang pembawa surat)
- Medangsia + (uku atau minggu ke-empat belas dalam konsep wariga bali)
- Atebah + (ukuran empat jari)
- Gabung + (ukuran untuk satu ikatan besar)
- Bhuta Yadnya + (upacara yadnya yang dilaksanakan untuk menjaga keharmonisan bhuta hita yang dibangun dari panca maha bhuta yang merupakan unsur-unsur dasar dari bhuwana agung (alam semesta) maupun bhuwana alit itu sendiri.)
- Besek + (wadah)
- Nalika + (waktu (menurut ukuran kesatuan waktu di bali, satu hari, siang atau malam) dibagi delapan bagian))
- Prabali + (wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat bali, biasa dipanggil jero atau pemekel)
- Bale ongkara + (bangunan persegi empat bertiang satu, beratap ijuk di kiri kanan kori agung (besakih), disebut juga balé mundar-mandir)
- Makantet + ((sudah) diikat, terikat (satu dengan yang lain))
- Ajakanan + ((ukuran) cukup untuk satu kali tanak)
- Dadia + (1) hubungan kekerabatan (satu leluhur))
- Panampahan + (alat untuk menyembelih)
- Amplas + (amplas)
- Klabang + (anyaman bilah bambu berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai alas untuk menjemur jajan)
- Pemada + (atap ilalang atau ijuk yang terpasang nomor dua dari bawah)
- Lingga sarira + (badan halus manusia (disebut juga suksma sarira))
- Bale sumangkirang + (balai bertiang dua belas beratap ijuk, dahulu digunakan oleh raja-raja untuk upacara, sekarang sebagai tempat sajen di besakih)
- Bale timbang + (balai bertiang dua di sawah atau di balé banjar, tempat menimbang padi)
- Mundak + (balai yang bertiang enam)
- Wawangunan + (bangunan)
- Bale kambang + (bangunan bertiang 28, didirikan pada gundukan tanah yang dikelilingi kolam sebagai balai sidang raja, para pendeta, serta pejabat istana)
- Bale manguntur + (bangunan bertiang delapan belas menghadap ke selatan tempat bersemayam dewa-dewa pada waktu upacara batara turun kabéh)
- Bale bandung + (bangunan bertiang dua belas berisi jalur-jalur dan hiasan-hiasan di atas tiang-tiangnya)
- Bale mujur + (bangunan bertiang dua belas, didirikan di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu)
- Bale pawedan + (bangunan bertiang empat yang digunakan sebagai tempat duduk pendeta melakukan pemujaan saat memimpin upacara ritual keagamaan)
- Bale pegat + (bangunan bertiang enam dengan balai-balainya terbagi dua, terletak di bagian barat pekarangan rumah, sebagai tempat menerima tamu)
- Bale sari + (bangunan bertiang sembilan letaknya di bagian barat pekarangan rumah, biasa disebut balé singasari)
- Pangubengan + (bangunan darurat di halaman luar pura untuk tempat pemujaan)
- Bale salunglung + (bangunan kecil segi empat bertiang tiga untuk tempat perlengkapan pembakaran mayat)
- Bale pagambuhan + (bangunan memanjang bertiang dua belas tempat pementasan gambuh, biasa terdapat di halaman tengah puri)
- Bale kembar + (bangunan memanjang dan berjajar masing-masing bertiang delapan)
- Bale lantang + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
- Bale agung + (bangunan panjang bertiang dua belas atau lebih)
- Bale murda + (bangunan persegi empat bertiang sebelas untuk tempat upacara adat di puri (istana raja))
- Bale ongkara +
- Bale bunder + (bangunan persegi enam)
- Bale mandapa + (bangunan pokok bertiang dua belas, umumnya tempat musyawarah)
- Bale sakutus + (bangunan rumah bertiang delapan, biasanya dipakai tempat tidur)
- Bale pelik + (bangunan rumah persegi empat berukuran kecil bertiang empat sebaga pengapit pelinggih atau tugu di pura-pura)
- Bale paselang + (bangunan rumah persegi empat bertiang delapan, sebagai tempat upacara di pura besakih)
- Bale banjar + (bangunan rumah tempat pertemuan umum bagi warga desa)
- Meten + (bangunan rumah yg terletak di bagian utara pekarangan, bertiang delapan dan bertembok keliling)
- Bale wongkilas + (bangunan segi empat panjang, bertiang enam dengan rangkaian rusuk dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seakan-akan tidak memiliki sambungan)
- Palinggih + (bangunan suci)
- Panyawangan + (bangunan suci tempat bersembahyang)
- Parhyangan + (bangunan suci tempat pemujaan agama hindu)
- Bale majalila + (bangunan tempat bersemayam ratu majalila di besakih)
- Bale tegeh + (bangunan tinggi di pojok halaman istana atau pura)
- Bale gong + (bangunan yang terletak di jaba tengah atau jaba sisi pada sebuah pura yang berfungsi sebagai tempat menabuh gong dan gamelan)
- Bale gede + (bangunan yg terletak di bagian selatan atau timur pekarangan rumah, bertiang dua belas, berdinding tembok di bagian selatan dan timur)
- Canggah + (bangunan, pohon)
- Bebakuhan + (bentuk umum suatu bangunan)
- Baas mes + (beras yang direndam dalam air selama sekitar satu jam untuk membuatnya mudah digiling, biasanya digunakan untuk membuat loloh)
- Mapatung + (berbagi dalam satu piring)
- Ponggang + (bercelah)
- Manacika + (berpikir yang baik dan benar (salah satu dari konsep tri kaya parisuda))
- Mapilar + (berpilar)
- Sebau + (bersekutu (tt dua orang yg masing-masing memiliki satu ekor sapi yg saling meminjamkan sapinya agar dapat menggunakan bajak yg harus ditarik dua ekor sapi))