Search by property
From BASAbaliWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Kola + (Kata ganti orang pertama yang memiliki rasa bahasa kasar)
- Aku + (aku; saya)
- Adi + (saudara kandung atau saudara dekat dalam satu keluarga besar yang usianya lebih muda dari si Aku (pembicara))
- Tiange + (saya; (milik) saya)
- Laad + (sebuah kata yang digunakan untuk menyatakan asal mula sesuatu atau yang terjadi terdahulu)
- Karana + (sebab; penyebab)
- Kacumawis + (Kata kacumawis terbentuk dari asal kata "cawis" yang artinya jawab. Kata cawis kemudian mendapan sisipan -um- serta awalan ka- menjadi bentuk "kacumawis" yang artinya sudah terjawab.)
- Oké waké + (kata kasar dan kurang sopan, biasanya digunakan dalam bahasa pergaulan)
- Kruna-kruna + (kata kata)
- Maa + (Kata kerja yang menyatakan praduga)
- Ngawaluh + (kata kiasan untuk menyatakan seseorang yang menyombongkan diri sendiri.)
- Apanginangan + (kata kiasan yang artinya sebentar)
- Nglubak + (keluar pada malam hari tanpa tujuan)
- Kruna-kunci + (kata kunci)
- Bahu pada + (kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' berarti tangan dan 'pada' berarti 'kaki', sehingga ketika menjadi kata majemuk 'bahu pada' memiliki makna 'kaki tangan' atau 'orang kepercayaan')
- Bahu sastra + (kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' yang berarti 'banyak' dan 'sastra' yang berarti 'kitab ilmu pengetahuan', sehingga 'bahu sastra' berarti 'kamus')
- Bahu mantra + (kata majemuk yang berasal dari kata 'bahu' yang berarti 'banyak' dan 'mantra' yang berarti 'mantram', sehingga 'bahu mantra' bermakna 'aneka mantram')
- Matan lima + (kata majemuk yang berasal dari kata 'mata' berarti 'mata' dan 'lima' berarti 'tangan'; 'matan lima' memiliki makna sendi pergelangan tangan.)
- Matan bungkung + (kata majemuk yang berasal dari kata 'mata' berarti 'mata' dan kata 'bungkung' berarti 'cincin'; 'matan bungkung' memiliki makna permata cicin.)
- Mata tuh + (kata majemuk yang berasal dari kata 'mata' yang berarti 'mata' dan 'tuh' yang berarti 'kering'; 'mata tuh' dimaknai sebagai sifat seseorang yang tidak tahu malu)
- Dura negara + (Kata majemuk yang berasal dari morfem "dura" yang bermakna "jauh atau asing" dan morfem "negara" yang bermakna "negeri". Jadi "dura negara" dapat dimaknai sebagai "negeri asing atau luar negeri")
- Karo Belah + (Kata majemuk yang berasal dari morfem "karo" berarti "dua" dan "belah" berarti "pecah". Kemudian gabungan "karo belah" menimbulkan makna baru yakni "bilangan seratus lima puluh")
- Satia negara + (Kata majemuk yang berasal dari morfem "satia" yang bermakna "setia" dan morfem "negara" yang bermakna "bangsa atau negara". Jadi satia negara" dapat dimaknai sebagai "setia kepada bangsa dan negara".)
- Listu ayu + (Kata majemuk yang bermakna 'sangat cantik'; 'listu' bermakna sangat (tentang kecantikan) dan 'ayu' bermakna cantik.)
- Galang apadang + (terang benderang; sangat terang)
- Jeg + (kata penegas untuk menyatakan kejadian yg tiba-tiba.)
- Ja + (kata penegas yang sepadan dengan -lah dalam bahasa Indonesia)
- Bungkus + (bungkus)
- Puun + (hangus; gosong)
- Katih + (kata penggolong; batang)
- Kadirasa + (kata penghubung bagian kalimat dengan bagian yang lain atau kalimat dengan kalimat untuk menyatakan penguatan; lebih-lebih; malahan)
- Kewala + (kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras)
- Apanga + (supaya; agar)
- Ulian + (Kata penghubung untuk menandai sebab atau alasan; disebabkan oleh; lantaran.)
- Ulihan + (Kata penghubung untuk menandai sebab atau alasan; isebabkan oleh; lantaran.)
- Sangkaning + (karena)
- Dugas + (ketika; saat; waktu)
- Lagut + (kata penghubung yang menyatakan pertentangan)
- Doaning + (Kata penghubung/sambunng/konjungsi yang menyatakan alasan suatu peristiwa.)
- Laksanayang + (kata perintah untuk mengerjakan sesuatu)
- Gebrot + (kata prakategorial yang hanya bermakna apabila telah mengalami proses prefiksasi [ma-] menjadi "magébrot" sehingga berarti gemuk)
- Cocol + (Kata prakategorial yang hanya bisa bermakna apabila telah mengalami proses afiksasi; ketika mendapatkan prefiks [ma-] menjadi "macocol" maka memiliki dua makna yakni "beronggok" berkategori verba dan "gendut" berkategori adjektiva)
- Luh + (kata sandang bagi wanita yang berkasta sudra)
- Maman + (makanan (dalam bahasa kasar, biasanya dipergunakan untuk binatang).)
- Ibu + (ibu)
- Nget + (reda (tentang hujan))
- E + (huruf kelia pada abjad Bali dengan huruf latin)
- Peh + (kata seru yang menyatakan kecewa)
- Pah + (bagi)
- Cakluk + (kata sifat yang menegaskan bahwa usia seseorang sudah tidak muda lagi)