UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Pasar hewan tradisional Bebandem". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 126 results starting with #1.

View (previous 250 | next 250) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Tianyar Barat  + (Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, KarangDesa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, terus berupaya mengembangkan potensi sumber daya alam untuk pengembangan pariwisata. Setelah sebelumnya membuka wisata trecking dan desa wisata, kini desa tersebut tengah menggarap potensi wisata bahari yakni memancing dan penggaraman tradisional.kni memancing dan penggaraman tradisional.)
  • Timuhun  + (Desa Timuhun merupakan salah satu Desa di Desa Timuhun merupakan salah satu Desa di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Secara etimologi Timuhun berasal dari kata "Patemuan" yang dalam Bahasa Indonesia berarti pertemuan. Pertemuan yang dimaksud adalah aufklarung, penerangan agung terhadap keempat pihak kelompok penduduk yakni rakyat yang berasal dari Kerajaan Gelgel, Gianyar, Bangli, serta dari Dalem tarukan yang dulu datang ke daerah ini untuk saling menyerang.tang ke daerah ini untuk saling menyerang.)
  • Desa Timuhun  + (Desa Timuhun merupakan satu dari tigabelasDesa Timuhun merupakan satu dari tigabelas desa yang berada dalam Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Untuk mencapai ibu kota kabupaten, hanya diperlukan waktu kurang lebih 30 menit dari Desa Timuhun. Batas-batas Desa Timuhun antara lain Desa Nyanglan sebelah utara, Desa Selisihan di bagian Timur, Desa Sengkiding di Selatan, dan Desa Bungbungan di bagian Barat. Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat, Desa Timuhun dibagi menjadi tiga dusun, yaitu: Dusun Kawan, Dusun Tengah, dan Dusun Kaleran.un Kawan, Dusun Tengah, dan Dusun Kaleran.)
  • Tri Eka Buana  + (Desa Tri Eka Buana adalah salah satu desa di Kecamatan Sidemen. Desa Tri Eka Buana memiliki tempat pariwisata berupa air terjun yang dinamakan Air Terjun Dukuh Sakti.)
  • Tri Buana  + (Desa Tribuana adalah desa yang terletak disebelah timur Kota Kecamatan Abang, dengan jarak kurang lebih 2 km dari pusat kota Kecamatan Abang dan 14 km dari kota Kabupaten Karangasem.)
  • Tulamben  + (Desa Tulamben terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa ini berkembang pesat karena terdapat objek wisata yang cukup terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Mayoritas penduduk Desa Tulamben berprofesi sebagai nelayan.)
  • Tumbu  + (Desa Tumbu merupakan salah satu dari beberDesa Tumbu merupakan salah satu dari beberapa desa yang ada di wilayah Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Tumbu terletak sekitar 60 kilometer dari ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar, serta sekitar 7 kilometer dari Kabupaten Karangasem. Secara administratif di Desa Tumbu terdapat 5 (lima) Banjar Dinas yaitu Dusun Tumbu Kaler, Dusun Tumbu Kelod, Dusun Kebon Tumbu, Dusun Ujung Tengah, dan Dusun Ujung Pesisi. Secara adat di Desa Tumbu terdapat 3 Banjar Adat yaitu Dusun Tumbu Kelod, Dusun Tumbu Kaler, dan Dusun Kebon Tumbu. Dusun Tumbu Kaler, dan Dusun Kebon Tumbu.)
  • Desa Tuwed  + (Desa Tuwed termasuk dalam wilayah KecamataDesa Tuwed termasuk dalam wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Desa Tuwed dilalui oleh Jalan Nasional yang menghubungkan antara Gilimanuk dan Denpasar. Desa Tuwed memiliki beberapa kriteria topografi yaitu daerah dataran rendah, daerah tepi pantai atau pesisir, kawasan rawa, dan daerah bantaran sungai. kawasan rawa, dan daerah bantaran sungai.)
  • Desa Umejero  + (Desa Umejero adalah desa yang berada di Kecamatan Busung Biu, Buleleng. Sebagian besar wilayah desa merupakan areal persawahan.)
  • Desa Warnasari  + (Desa Warnasari adalah desa yang berada di Desa Warnasari adalah desa yang berada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Wilayah Desa Warnasari terdiri dari 3 banjar diantaranya Banjar Warnasari Kelod, Banjar Warnasari Kaja, dan Banjar Pucaksari. Mayoritas penduduk Desa Warnasari bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Hasil pertanian yang banyak dijumpai di Desa Warnasari antara lain padi, kakao, kopi, dan palawija. Sedangkan peternakannya seperti sapi, babi, ayam, dan bebek. Desa Warnasari, memiliki beragam potensi seni dan budaya seperti baleganjur, tari tradisional (joged bumbung), kerajinan tangan (kerajinan lampu dari bambu) terakhir dekorasi. Serta memiliki potensi spiritual seperti tempat dan alat peninggalan sejarah. Pada tempat peninggalan sejarah khususnya pura berfungsi sebagai tempat persembahyangan seperti Pura Puseh, Pura Mrajapati, Pura Dalem serta Pura Kawitan. Sedangkan alat peninggalan sejarah yaitu keris, batu besar, tedung (payung besar), kain kasa dan arca lainnya.payung besar), kain kasa dan arca lainnya.)
  • Desa/Banjar Sedit  + (Desa Wisata Sedit terkenal dengan wisata spiritual Pura Tirta Sudamala yang terletak di tepi sungai Tukad Singsing)
  • Desa Taro  + (Desa Wisata Taro ini merupakan desa tua diDesa Wisata Taro ini merupakan desa tua di Bali yang kaya akan kisah dan peninggalan budaya masa lampau. Keberadaan desa ini berkaitan erat dengan lawatan seorang yang sakti di masa lalu dari Jawa Timur ke Bali sekitar abad ke 8.</br></br>Desa Wisata Taro ini memiliki alam yang hijau dan asri. Udara yang sejuk serta pepohonan membuat suasana menjadi rindang. Serta rumah penduduk dengan ciri khas rumah tradisional Bali. Selain menikmati suasana alam, para pengunjung juga dapat belajar banyak hal dari desa ini.ga dapat belajar banyak hal dari desa ini.)
  • Wisma Kerta  + (Desa Wisma Kerta, Kecamatan Sidemen, KabupDesa Wisma Kerta, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem secara administratif terbagi atas dua dusun yaitu Dusun Klungah dan Dusun Wangsean serta terdiri dari lima banjar dinas yaitu Banjar Klungah, Banjar Wangsean, Banjar Bukit Buluh, Banjar Nagi dan Banjar Temega. Desa Wisma Kerta yang kini telah berdiri sekitar 10 tahun merupakan pemekaran dari Desa Wangsean yang berbatasan langsung dengan Kota Klungkung.berbatasan langsung dengan Kota Klungkung.)
  • Desa Bonyoh  + (Desa yang berada di perbukitan Kintamani, Desa yang berada di perbukitan Kintamani, Bangli. Terletak 11 km arah selatan dari kecamatan Kintamani dan 30 km arah utara dari kota Bangli. Desa ini merupakan salah satu desa kuno yang yang masih mempertahankan tradisi masa lalu mulai dari konsep pemukiman hingga masalah perkawinan. Hal unik terkait perkawinan di desa ini adalah pantangan memiliki isteri lebih dari satu bagi kaum laki-laki.steri lebih dari satu bagi kaum laki-laki.)
  • Desa Yeh Embang Kangin  + (Desa Yeh Embang Kangin adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana terletak 23,8 km dari pusat kabupaten Jembrana.)
  • Puri Satria  + (Di bangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1929 di atas areal pura peninggalan I Gusti Jambe Merik.)
  • Desa Singapadu Tengah  + (Di Desa Singapadu Tengah para wisatawan akDi Desa Singapadu Tengah para wisatawan akan disuguhkan dengan Pura Dalem Desa Adat Negari. Tempat suci ini memiliki keindahan dan kemegahan pada peninggalan kori agungnya. Dalam areal pura ini terdapat banyak peninggalan arkeologi berupa arca-arca kuno yang masih disucikan hingga saat ini. Pada bagian belakang kompleks pura yang berbatasan langsung dengan tepian Sungai Oos ini juga terdapat penginggalan yang bernilai sejarah berupa sumber mata air suci, gerbang petirtan, dan peninggalan candi tebing pasraman kuno.an peninggalan candi tebing pasraman kuno.)
  • Desa Landih  + (Diceritakan pada zaman dahulu sebelum LandDiceritakan pada zaman dahulu sebelum Landih menjadi sebuah pemukiman penduduk, merupakan hutan yang cukup lebat dan angker. Nah disitulah kemungkinan besar Raja Bangli berpikir tentang wilayahnya yang belum bertuan, maka dengan itu beliau Sang Raja memutuskan untuk mengutus rakyatnya yang ada di Bangli untuk tinggal di hutan itu. Hutan itu dikenal juga dengan nama Alas Mengendih sering disebut Landih(bekas kobaran api) sehingga lama kelamaan Laddih menjadi Landih sampai sekarang menjadi Desa Landih.andih sampai sekarang menjadi Desa Landih.)
  • Pengotan  + (Diperkirakan penduduk Desa Pengotan adalahDiperkirakan penduduk Desa Pengotan adalah pendatang dari Desa Muteran, Kecamatan Rendang. Kejadiannya bermula masyarakat Pemuteran dijarah oleh pasukan Raja Panji Sakti dari Buleleng, dengan cara pertama membunyikan Gong sakral yang disebut Gong Bebende yang mengakibatkan sebagian penduduk ribut dan kacau balau, yang akhirnya menyebabkan sebagian penduduk pindah ke daerah Bangli.sebagian penduduk pindah ke daerah Bangli.)
  • Dusun Langkan  + (Dusun yang berbatasan langsung dengan KecaDusun yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kintamani ini dahulu mampu menjadi salah satu sentra kopi arabika Kintamani terbaik. Kopi Langkan yang berada di bawah naungan Subak Abian Suka Maju menjadi satu-satunya subak abian di wilayah Kecamatan Bangli yang masuk dalam daftar MPIG Kopi Arabika Kintamani, Balim daftar MPIG Kopi Arabika Kintamani, Bali)
  • Tampaksiring  + (Foto Pura Mengening di Kecamatan Tampaksiring)
  • Bebandem  + (Gamelan Gambang Desa Bebandem)
  • Dawan, Klungkung-Bali  + (Garam adalah salah satu produk alami yang Garam adalah salah satu produk alami yang diproduksi secara lokal oleh masyarakat Bali. Dengan teknik secara tradisional, seperti yang terjadi selama beberapa generasi, produk ini hanya bergantung pada beberapa hal: laut, pasir, matahari, dan keringat petani lokal.</br>Dalam Episode pertama 'Made in Bali', seri dokumenter singkat yang mengulas tentang petani garam laut. Now! Bali Magazine berbincang dengan Nyoman Warta, salah satu dari sedikit petani garam laut yang tersisa. Di pasir hitam vulkanik di Kabupaten Klungkung, Bali Timur, ia melanjutkan perdagangan nenek moyangnya - tetapi ia akan menjadi petani garam laut terakhir dari keluarganya. Dalam video ini ia berbagi kisah hidupnya, proses pembuatan dan masa depan perdagangan garam laut khas Bali.sa depan perdagangan garam laut khas Bali.)
  • Garuda Wisnu Kencana (GWK)  + (Garuda Wisnu Kencana (GWK) merupakan tamanGaruda Wisnu Kencana (GWK) merupakan taman budaya (cultural park) terbesar di Bali yang terletak kurang lebih 40 kilometer dari kota Denpasar, tepatnya di desa Ungasan, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Luas dari GWK mencapai 240 hektar dan sering menjadi tempat berbagai pertunjukkan kesenian tradisonal (tari kecak, tari barong dll) maupun modern (Viral Fest Asia, Soundrenaline, Dreamfields dll). Taman Budaya GWK merupakan salah satu tempat wisata di Bali yang saat ini menjadi wisata favorit non pantai. Keberadaan patung Dewa Wisnu yang menunggangi Garuda (Patung GWK) dalam Taman Budaya GWK telah menjadi magnet bagi wisatawan dari mancanegara.</br>Patung GWK dibuat hampir dengan 3000 ton tembaga oleh seniman asal Bali yaitu I Nyoman Nuarta dengan total biaya anggaran sekitar Rp 450 miliar. Gagasan atau ide mengenai pembangunan patung GWK sudah sejak tahun 1989, namun peletakan batu pertamanya baru dimulai pada tahun 1997 di Desa Ungasan, Bukit Jimbaran, Badung – oleh I Nyoman Nuarta dan Joob Ave menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada waktu itu. Secara teknis patung GWK rampung pada 1 Agustus 2018, namun masih diperlukan pengelasan sebagai ‘finishing’ agar modul-model yang terbuat dari lempeng tembaga-perunggu yang berjumlah 754 buah tersebut benar-benar menyatu. Hingga akhirnya Patung GWK sempurna diselesaikan pada 4 Agustus 2018.</br> Selanjutnya Patung GWK diresmikan pada 22 September 2018 oleh presiden Jokowidodo. Tinggi patung tersebut mencapai 121 meter dengan lebar 64 meter. Kabarnya patung ini menjad patung tertinggi ketiga di dunia saat ini. Patung GWK menurut Nyoman Nuarta merupakan symbol dari misi penyelamatan lingkungan. Wisnu adalah inspirasi pemeliharaan alam dan harmoni, sedangkan Garuda adalah symbol pengorbanan dan kejayaan. Makna Garuda menurut Nyoman Nuarta ialah manusia yang berjanji terhadap kehidupan untuk memelihara, mengembangkan dan melindunginya. Sebab manusia yang bisa menghancurkan dan memperbaiki keadaan lingkungan.</br>http://gwkbali.com/ki keadaan lingkungan. http://gwkbali.com/)
  • Gianyar  + (Gianyar merupakan salah satu dari sembilanGianyar merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota di Propinsi Bali, terletak antara 08° 18' 48" - 08° 38' 58" Lintang Selatan 115° 13' 29" - 115° 22' 23" Bujur Timur. Berbatasan dengan Kabupaten Badung dan Kota Denpasar di sebelah Barat, Kabupaten Bangli di sebelah Utara, Kabupaten Bangli dan Klungkung disebelah Timur serta selat Badung dan Samudra Indonesia disebelah Selatan.</br>Gianyar dikenal dengan seni budaya dan panorama alamnya yang indah. Warisan budaya yang dapat ditelusuri dari tinggalan-tinggalan arkeologi yang melimpah dan menjadi daya tarik wisata semisal goa gajah dan candi tebing gunung kawi. Seni dan tradisi masyarakat yang menjadi keunikan dan memberikan kenyamanan jika berkunjung semisal daerah ubud. Serta hasil karya berupa patung, lukisan, ukiran, yang menjadi oleh-oleh jika berkunjung di pasar sukawati.</br>Sejarah Kota Gianyar ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar No.9 tahun 2004 tanggal 2 April 2004 tentang Hari jadi Kota Gianyar. Sejarah dua seperempat abad lebih, tepatnya 245 tahun yang lalu, 19 April 1771, ketika Gianyar dipilih menjadi nama sebuah keraton. Sejak itu dan selama periode sesudahnya Kerajaan Gianyar yang berdaulat, ikut mengisi lembaran sejarah kerajaan-kerajaan di Bali yang terdiri atas sembilan kerajaan di Klungkung, Karangasem, Buleleng, Mengwi, Bangli, Payangan, Badung, Tabanan, dan Gianyar.</br>Secara administratif berdasarkan kondisi tahun 2016, Kabupaten Gianyar terbagi menjadi 7 kecamatan yaitu Kecamatan Sukawati (12 desa/kelurahan, 111 banjar dinas/lingkungan), Kecamatan Blahbatuh (9 desa/kelurahan, 67 banjar dinas/lingkungan), Kecamatan Gianyar (17 desa/kelurahan, 67 banjar dinas/lingkungan), Kecamatan Tampaksiring (8 desa/kelurahan, 70 banjar dinas/lingkungan), Kecamatan Ubud (8 desa/kelurahan, 67 banjar dinas/lingkungan), Kecamatan Tegallalang (7 desa/kelurahan, 65 banjar dinas/lingkungan), dan Kecamatan Payangan (9 desa/kelurahan, 59 banjar dinas/ lingkungan).</br>https://gianyarkab.go.id/as/ lingkungan). https://gianyarkab.go.id/)
  • Gili Batutiga/Gili Mimpang  + (Gili Mimpang (yang juga dikenal dengan BatGili Mimpang (yang juga dikenal dengan Batu Tiga) terdiri atas tiga batu besar dan sisanya batu-batu kecil yang terletak di Amuk Bay antara Padangbai dan Candidasa. Selain berbagai jenis ikan karang, Anda juga dapat menikmati berbagai jenis biota seperti Pari bintik biru, napoleon wrasse, cumi, sotong, belut pita biru-kuning, triggerfish, butterflyfish, belut moray, trevalies, jackfish, tuna.h, belut moray, trevalies, jackfish, tuna.)
  • Gili Putih Sumberkima  + (Gili Putih Sumberkima secara administratif berada di Desa Sumberkima Gerokgak, Buleleng, Bali. Gili Putih Sumberkima merupakan daratan yang sudah sejak dulu ada. Seiring perjalanan waktu, daratan berpasir tersebut lama-lama menjadi lebih luas.)
  • Gunung Abang  + (Gunung Abang merupakan puncak tertinggi keGunung Abang merupakan puncak tertinggi ketiga di Bali, dengan ketinggian 2.152 meter di atas permukaan laut. Gunung Abang merupakan bagian dari kaldera Gunung Batur yang tercipta dari letusan hebat. Berlokasi di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pejalan akan menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari Denpasar menuju Desa Suter di kawasan Kintamani. Di puncak gunung terdapat Pura Puncak Tulukbiyu.</br></br>Panduan Mendaki Gunung Abang</br>Pendaki wajib membayar tiket masuk Rp24.000 per orang (sumbangan masuk DTW Pendaki Gunung Abang Rp15.000, karcis masuk Kawasan Hutan Lindung UPTD KPH Bali Timur Rp6.000, dan asuransi Rp3.000).</br>Demi alasan keamanan dan kesehatan, bawa sendiri peralatan mendaki dan berkemah.</br>Pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan saat mendaki, antara lain mengenakan masker, menjaga jarak aman, dan membatasi kuota di tenda (maksimal dua orang untuk tenda berukuran kecil).</br>Hindari pendakian di musim hujan karena trek menjadi becek dan licin.</br>Dilarang mendirikan tenda di area Pura Puncak Tulukbiyu.rikan tenda di area Pura Puncak Tulukbiyu.)
  • Gunung Agung  + (Gunung Agung adalah gunung tertinggi di puGunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau kecil di Indonesia, pulau Bali. Meskipun puncak yang lebih tinggi terletak di Irian Jaya, Sumatera, Lombok, dan Jawa, namun status Bali sebagai tujuan wisata paling populer di Indonesia menjadikan Agung mungkin puncak tertinggi yang paling banyak didaki di negara ini.</br></br>Agung adalah gunung berapi dengan kawah sangat besar dan sangat dalam yang terkadang mengeluarkan asap dan uap. Titik tertinggi adalah di bagian barat daya dari lereng, sebuah bukit tandus dan berbatu dari batuan vulkanik halus. Area puncak berada di atas garis pepohonan, dengan angin kencang dan efek sterilisasi dari aktivitas vulkanik baru-baru ini. Menurut pemahaman saya, puncak Gunung Agung tidak pernah berisi salju. Namun, cuaca di sekitar hutan hujan Bali lebih sering berawan, dan berpotensi dapat melihat pemandangan yang menakjubkan dari keseluruhan pulau yang terbentang di bawah. Hal ini sangat jarang ditemukan. Gunung Rinjani (12.224'/3726m) di pulau Lombok sering terlihat berada di atas awan. Pada umumnya ketinggian Gunung Agung adalah 3142m/10.308', tetapi angka ini belum diperbaharui berdasarkan letusan Gunung Agung pada tahun 1963. Ketika saya berada di Bali, saya mengkalibrasi altimeter saya ke nol di permukaan laut, dan menemukan bahwa ketinggian puncak Gunung Agung adalah 2920 m. Saya mengatur ulang ke 3142 m ketika berada di puncak, tetapi ketika sampai di permukaan laut terbaca -222 m. Saya belum pernah mengalami perbedaan altimeter sejauh itu, sehingga ini membigungkan. Sampai ada seseorang yang melihat akun saya di web dan memberi tahu saya bahwa ketinggian sebenarnya adalah 3014 m, jadi perbedaan altimeter saya hanya 94 m, ini tidak seburuk yang saya pikir.a 94 m, ini tidak seburuk yang saya pikir.)
  • Gunung Batukaru  + (Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, Gunung Batukaru, terkadang dieja Batukau, adalah gunung tertinggi kedua di Bali dengan ketinggian 2.276 m. Ini adalah puncak tertinggi di daerah vulkanik Bedugul, tetapi tidak aktif. Gunung Batukaru memiliki sebuah pura yang disembah oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Luhur Batukaru. Batukaru relatif tidak populer di kalangan pendaki karena tertutup hutan lebat yang membatasi pandangan. Batukaru memiliki kawah besar, yang terbesar di Bali, tetapi kawah ini terbuka di ujung selatan, memungkinkan sungai Mawa mengalir. Inilah yang memberinya nama "Batukaru", yang berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali. berarti "batok kelapa" dalam bahasa Bali.)
  • Gunung Batur  + (Gunung Batur (Gunung Batur) adalah gunung Gunung Batur (Gunung Batur) adalah gunung berapi aktif yang terletak di pusat dua kaldera konsentris di barat laut Gunung Agung di pulau Bali, Indonesia. Sisi tenggara dari kaldera 10x13 km yang lebih besar berisi sebuah danau kaldera. Kaldera dalam selebar 7,5 kilometer, telah berumur sekitar 23.670 dan 28.500 tahun yang lalu.</br></br>Letusan pertama yang terdokumentasi adalah pada tahun 1804 dan yang terbaru adalah pada tahun 2000.4 dan yang terbaru adalah pada tahun 2000.)
  • Gunung Pohen  + (Gunung Pohen adalah gunung tertinggi keenam di Bali (2.063 mdpl), terpaut hanya beberapa puluh meter dengan Gunung Sanghyang. Dari sisi ekstrimitas pendakian, Gunung Pohen terkenal akan kecuramannya yang menantang.)
  • Gunung Sanghyang  + (Gunung Sanghyang 2074 mdpl (north peak) desa Gesing , kec. Banjar - Buleleng Bali.)
  • Gunung Tapak  + (Gunung Tapak (1909 mdpl) adalah gunung berGunung Tapak (1909 mdpl) adalah gunung berapi nonaktif yang walaupun tidak lagi meletus, masih memiliki jalur magma aktif sehingga menghasilkan panas bumi dan sumber mata air panas yang bertebaran di wilayah dinding kaldera bagian selatan terutama di wilayah Angseri. Sebagai puncak tertinggi ketujuh di Bali, gunung ini relatif lebih mudah didaki daripada Gunung Pohen yang berada hanya beberapa kilometer ke selatannya. </br></br>Gunung Tapak disebutkan dalam naskah-naskah kuno di Bali, terutama Teks Purana Bangsul yang menyebutkan bahwa salah satu tempat suci penting di daerah Beratan pada masa lampau adalah Terate Bang (Teratai Merah) yang ada di Gunung Tapak. Hingga kini pun, pura Teratai Bang masih berdiri di kaki gunung ini, sekaligus menjadi batas utara Kebun Raya Bali. Karena tercampur dengan belerang, rasa air suci dari mata air di pura ini agak asam dan menjadikannya khas.</br></br>Kata 'tapak' berarti datar, karena puncak gunung ini relatif datar. Proyek geotermal yang akhirnya dihentikan beberapa dasawarsa lalu berada tidak jauh dari gunung ini dan mengambil panas bumi dari dapur magma gunung ini.</br></br>Gunung Tapak adalah salah satu gunung paling muda yang terbentuk di Kaldera Beratan. Gunungapi tertua di kaldera itu adalah Gunung Sanghyang dan Gunung Pohen yang telah ribuan tahun padam.unung Pohen yang telah ribuan tahun padam.)
  • Desa Kekeran  + (Hamparan sawah yang luas dan juga udara yaHamparan sawah yang luas dan juga udara yang segar menjadi kenyamanan tersendiri bagi wisatawan yang suka dengan keindahan alam terasering ini. Bagi wisatawan yang suka traking persawahan dan juga sungai, busungbiu bisa di jadikan destinasi utama sebagai tujuan berwisata. Terasering ini terdapat beberapa gazebo yang bisa di gunakan untuk duduk – duduk bersama keluarga.akan untuk duduk – duduk bersama keluarga.)
  • Inna Bali Heritage Hotel  + (Inna Bali adalah hotel pertama di Bali danInna Bali adalah hotel pertama di Bali dan terletak tepat di jantung kota Denpasar, dekat dengan pusat pemerintahan, bisnis, belanja dan hiburan. Setelah sempat bernama Natour Bali Hotel, lalu Inna Bali Hotel, sejak Maret 2017 bangunan bersejarah ini menyandang nama Inna Bali Heritage Hotel. Bali Hotel berdiri di atas lokasi Puputan Badung 1906, yakni perang habis-habisan rakyat Bali melawan Belanda.</br></br>Pada bulan April 1932, komedian legendaris Charlie Chaplin dan kakaknya Sidney tiba di Bali Utara dan check-in di Bali Hotel. Pada tahun 1946, hotel ini menjadi ajang Konferensi Denpasar 1946 yang melahirkan Negara Indonesia Timur dengan Cokorda Gde Raka Sukawati sebagai Kepala Negara. Pada tanggal 23 Juli 1952, Presiden Soekarno menjamu Presiden Filipina Elpidio Quirino di hotel ini. Beberapa Pemimpin Dunia lainnya yang pernah tinggal di sini saat mereka mengunjungi Bali, seperti Ratu Elizabeth, Mahatma Gandhi, dan Jawaharlal Nehru.eth, Mahatma Gandhi, dan Jawaharlal Nehru.)
  • Petitenget  + (Jalan ini berada di Kerobokan, Kuta Utara,Jalan ini berada di Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jalan ini terkenal karena merupakan akses menuju pantai Petitenget yang ramai dikunjungi wisatawan. Lokasi pantai Petitenget sangat strategis karena berada di bagian tengah objek wisata Seminyak.da di bagian tengah objek wisata Seminyak.)
  • Desa Jatiluwih  + (Jatiluwih merupakan desa yang berada di KeJatiluwih merupakan desa yang berada di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Jatiluwih adalah desa wisata populer yang cocok bagi wisatawan yang ingin kabur sejenak dari rutinitas perkotaan. Desa Jatiluwih ini bahkan sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia yang sayang dilewatkan begitu saja saat berkunjung di Bali. Suasananya yang sejuk dan segar dapat menyejukkan mata dan pikiran. Dengan panorama sungai, sawah dan rumah pedesaan yang sederhana, Desa Jatiluwih akan memanjakan setiap mata. </br> Daya terik utama objek wisata di Desa Jatiluwih adalah pemandangan alamnya yang masih sangat asri dan mampu menyihir siapa pun yang berkunjung. Areal persawahan terasiring seluas 53.000 hektare di Jatiluwih menjadi panorama yang menakjubkan. Kemudian keindahan alami yang ditawarkan Air Terjun Yeh Ho yang terletak di Desa Jatiluwih membuat mata seakan tak ingin berkedip.</br>Selain itu, adanya Pura Taksu Agung yang banyak menarik perhartian karena digunakan sebagai tempat untuk memohon taksu atau karisma dan kewibawaan kepada Ida Batara membuat Jatiluwih hampir tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.</br>Ketika berkunjung ke Jatiluwih, wisatawan bisa menikmati keindahan alam sembari berolahraga dengan menyewa sepeda yang telah disediakan. Wisatawan juga dapat menikmati pemandian serta udara segar sambil bersepeda mengelilingi desa. Jika tak ingin bersepeda, wisatawan bisa mencoba sensari baru yaitu berkeliling desa dengan menunggang kuda yang memang disiapkan bagi para wisatawan.</br>Tak hanya itu, Desa Jatiluwih juga menyiapkan wisata kuliner yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Ada beberapa restoran dan warung yang menawarkan beragam menu kuliner, mulai dari hidangan lokal, nusantara hingga western food. Ada pula restoran yang berlokasi di tengah area persawahan, seperti restoran Gong Jatiluwih dengan bangunan material menggunakan kayu serta perabotan yang ditata rapi dan bersih, tentu akan membuat pengunjung nyaman.sih, tentu akan membuat pengunjung nyaman.)
  • Jembrana  + (Jembrana merupakan salah satu Kabupaten yaJembrana merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Bali yang terletak pada Bali bagian Barat. Jemrana memiliki burung khas yang tidak dimiliki oleh Kabupaten lainnya yaitu burung Jalak Bali yang terletak pada daerah Gilimanuk. Kabupaten Jembrana memiliki ciri khas atau tradisi tradisional yaitu Tradisi Makepung, dimana tradisi ini merupakan tradisi leluhur dengan menggunakan dua ekor kerbau yang disimbulkan sebagai alat bantu petani di sawah. Makepung ini dilakukan dengan cara memecut 2 kerbau tersebut agar bisa berlari kencang dan dalam bahasa Bali diistilahkan dengan kepung kepungan (balap balapan). Dan perlu diketahui, di daerah Jembrana juga memiliki yang namanya Tari Makepung sebagai salah satu simbol tradisi Makepung yang sering dilaksanakan.tradisi Makepung yang sering dilaksanakan.)
  • Amed  + (Jika Anda mencari sepotong surga yang masiJika Anda mencari sepotong surga yang masih terpencil, Amed, Bali harus ada dalam radar Anda. Desa nelayan yang sepi ini belum menjadi pokok di setiap rencana perjalanan Bali, jadi Anda akan bisa melihat sekilas ke Bali asli yang "nyata" dan menikmati suasana santai. Kami membagikan hal-hal terbaik yang dapat dilakukan di Amed serta tempat tinggal dan tempat makan!</br></br>Lihat selengkapnya di https://www.twowanderingsoles.com/blog/amed-bali//www.twowanderingsoles.com/blog/amed-bali)
  • SETIA DARMA Houses of Mask and Puppets  + (Jika kalian ingin mengenal topeng-topng daJika kalian ingin mengenal topeng-topng dari Indonesia bahkan dunia, serta koleksi wayang di Asia Tenggara maka berkunjunglah ke SETIA DARMA Houses of Mask and Puppets. tempat ini berada di sekitaran kawasan Ubud yang terkenal dengan seniman, budaya, dan panorama yang indah ala pedesaan modern Bali. </br></br>Tempat di mana berbagai jenis topeng dan boneka dari berbagai daerah di Indonesia dan di seluruh dunia telah dikumpulkan, disimpan, dan ditampilkan untuk umum sejak 2006. Koleksinya mencakup lebih dari 1300 topeng dan 5700 boneka. Memiliki fasilitas seperti gedung pertemuan, taman tropis, ruang pameran, gedung pertunjukan, rumah Bali, tempat pernikahan, teater, ruang diskusi, kedai kopi dan penghargaan serta amfiteater dengan kapasitas 500 orang. Jam buka setiap hari 08.00 - 16.00 WIB. KHUSUS untuk melihat-lihat koleksi di tempat ini GRATIS.elihat-lihat koleksi di tempat ini GRATIS.)
  • Jimbaran  + (Jimbaran adalah sebuah desa nelayan dan reJimbaran adalah sebuah desa nelayan dan resort pantai di selatan Kuta, Bali, Indonesia. Teluk Jimbaran memiliki pantai yang panjang dengan perairan yang tenang. Di ujung utaranya, perahu berwarna-warni ditarik oleh pasar ikan Kedonganan terbuka yang ramai. Barat daya teluk adalah Pantai Dreamland dan Pantai Balangan, yang terkenal dengan ombak selancarnya yang kuat.rkenal dengan ombak selancarnya yang kuat.)
  • Bangli  + (Kabupaten Bangli terletak di timur laut koKabupaten Bangli terletak di timur laut kota Denpasar, sekitar 40 km dari pusat Kota Denpasar dan merupakan satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak mempunyai wilayah laut. Kabupaten Bangli berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Klungkung dan Karangasem di timur, Klungkung dan Gianyar di selatan, serta Badung dan Gianyar di sebelah barat. Salah satu objek wisata yang popular di Bangli adalah Gunung Batur dan Danau Batur yang merupakan danau terluas di Bali dengan hiasan dinding megah gunung Batur. Selain itu ada pula Toyo Bungkah yang merupakan objek pemandian air panas yang dipercaya masyarakat Bali dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, khususnya penyait kulit.</br></br>Sejak tahun 1991, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli menetapkan tanggal 10 Mei 1204 sebagai hari jadi kota Bangli. Tanggal itu dirunut dari prasasti Pura Kehen C yang dikeluarkan raja Sri Adikunti Ketana yang menjadi penguasa Bangli pada 1126 tahun Saka atau 1204 tahun Masehi. Sebelumnya, di Bangli pada abad 11 berkembang wabah penyakit yang membuat masyarakat Bangli berbondong-bondong meninggalkan Bangli. Setelah keadaan kembali pulih, raja Sri Adikunti Ketana memberikan perintah kepada putranya pada 10 Mei 1204, sebagaimana yang termuat dalam prasasti Pura Kehen C. Prasasti yang tersimpan di Pura Kehen ini memuat perintah raja agar mengajak penduduk kembali ke Desa Bangli guna bersama-sama membangun dan memperbaiki rumah masing-masing. Raja juga memerintahkan agar penduduk menambah keturunan, mengizinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Selain itu, raja juga menghapuskan pajak pada penduduk dan menetapkan batas-batas wilayah kramanil Bangli.</br></br>Dipilihnya 10 Mei 1453 sebagai hari jadi Kabupaten Bangli didasari atas pemikiran bahwa Prasasti Kehen C menunjukkan Bangli saat itu sudah menjadi sebuah kesatuan menyusul adanya penetapan batas-batas wilayah oleh raja. Selain itu, prasasti ini pulalah yang pertama kali menyebut nama Bangli. Dalam babad dan cerita rakyat, asal-usul nama Bangli berasal dari kata Jarak Bang atau Bangkliki. Konon, Bangli didirikan di atas hutan jarak, namun ada pula yang menyebutkan kalau Bangli berasal dari kata banggi yang berarti kurang ramah.</br>http://www.banglikab.go.id/ kurang ramah. http://www.banglikab.go.id/)
  • Buleleng  + (Kabupaten Buleleng terletak di Bali bagianKabupaten Buleleng terletak di Bali bagian utara dan ibu kotanya adalah Singaraja. Sejarah Kabupaten Buleleng bermula saat Ki Gusti Ngurah Panji Sakti mendirikan kerajaan Buleleng di tahun 1600an. Sebelumnya wilayah Buleleng dikenal dengan nama Den Bukit. Buleleng adalah nama istana yang dibangun Panji Sakti pada 30 Maret 1604 di tengah tegalan jagung gambal yang disebut buleleng. Selanjutnya istana itu disebut Singaraja yang berarti “tempat singgah sang raja”. Kemudian Pemerintah Kabupaten Buleleng menetapkan 30 Maret 1604 sebagai hari lahirnya kota Singaraja. Sedangkan nama Buleleng adalah nama asli jagung gambal atau jagung gambah yang banyak ditanam oleh penduduk pada waktu itu.</br></br>Kabupaten Buleleng dikenal sebagai penghasil pertanian terbesar di Bali dengan produksi salak bali dan jeruk keprok Tejakula. Kabupaten Buleleng berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Selat Bali di sebelah barat, Karangasem di sebelah timur, dan Kabupaten Jembrana, Bangli, Tabanan serta Badung di sebelah Selatan. Di Buleleng juga terdapat tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti: Danau Buyan, Danau Tamblingan dan Danau Beratan yang merupakan tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar; pantai Lovina dengan lumba-lumba dan dolphinya yang jinak; pulau Menjangan dengan keindahan bawah lautnya dan berbagai macam objek wisata alam yang ada di Buleleng.</br>https://bulelengkab.go.id/da di Buleleng. https://bulelengkab.go.id/)
  • Jembrana  + (Kabupaten Jembrana terletak diujung barat Kabupaten Jembrana terletak diujung barat pulau Bali, ibu kotanya berada di Negara. Munculnya nama Jembrana dipercaya berasal dari kawasan hutan belantara (Jimbar-Wana) yang dihuni raja ular (Naga-Raja). Pada awal abad 17, I Gusti Made Yasa seorang Penguasa Brangbang beserta rakyat yang berasal dari etnik Bali-Hindu dan etnik non Bali yang beragama Islam membangun puri (kraton) sebagai pusat pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana di kawasan Jembrana. Raja pertama yang memerintah di Puri Gede Jembrana adalah I Gusti Ngurah Jembrana. Pada saat pemerintahan Raja Jembrana I Gusti Gede Seloka pada awal abad 19, ia mendirikan puri baru sebagai pusat pemerintahan dan diberi nama Puri Agung Negeri – yang kemudian lebih dikenal dengan nama Puri Agung Negara. Raja-raja yang memerintah kerajaan Jembrana berikutnya pun memusatkan birokrasi pemerintahannya di Puri Agung Negara. </br>Nama Jembrana dan Negara telah dipahatkan pada lembaran sejarah di Daerah Kabupaten Jembrana sejak digunakannya sebagai nama Puri, yaitu Puri Gede Jembrana dan Puri Agung Negeri/Negara. Sampai saat ini, nama “Negara” sebagai ibu kota Kabupaten Jembrana tetap dilestarikan. Kabupaten Jembrana berbatasan dengan Kabupaten Tabanan di sebelah timur, Buleleng di utara, Selat Bali di barat dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Di Jembrana banyak terdapat distinasi wisata pantai yang dapat dikunjungi, seperti: pantai Medewi, Baluk Rening, Delod Berawah, Candikusuma dan pantai Pengeragoan. Selain pantai, Jembrana juga memiliki Taman Nasional Bali Barat yang menjadi objek wisata. Taman Nasional Bali Barat merupakan ekosistem asli burung Curik atau dikenal dengan Jalak Bali.</br>https://jembranakab.go.id/gan Jalak Bali. https://jembranakab.go.id/)
  • Kamasan  + (Kamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yangKamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yang cukup tua untuk komunitas orang-orang yang mempunyai pekerjaan dalam bidang memande yaitu Pande Mas sesuai dengan nama salah satu banjar di desa Kamasan. Bukti arkeologis yang ditemukan berupa tahta-tahta batu, arca menhir, lesung batu, palungan batu, monolit yang berbentuk silinder, batu dakon, lorong-lorong jalan yang dilapisi batu kali yang pernah ditemukan pada tahun 1976 dan 1977, yang tersebar di desa-desa Kamasan dan sekitarnya memberi petunjuk bahwa desa tersebut cukup tua umurnya.juk bahwa desa tersebut cukup tua umurnya.)
  • Desa Kamasan  + (Kamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yangKamasan atau “Ka-emas-an” adalah nama yang cukup tua untuk komunitas orang-orang yang mempunyai pekerjaan dalam bidang memande yaitu Pande Mas sesuai dengan nama salah satu banjar di desa Kamasan. Bukti arkeologis yang ditemukan berupa tahta-tahta batu, arca menhir, lesung batu, palungan batu, monolit yang berbentuk silinder, batu dakon, lorong-lorong jalan yang dilapisi batu kali yang pernah ditemukan pada tahun 1976 dan 1977, yang tersebar di desa-desa Kamasan dan sekitarnya memberi petunjuk bahwa komunitas tersebut cukup tua umurnya. Dari temuan arkeologis tersebut juga memberi petunjuk bahwa tradisi megalitik pernah mewarnai kehidupan komunitas di Kamasan dan sekitarnya, yaitu kehidupan komunitas pra Hindu yang berakar pada masa neolitikum ( ± 2000 tahun SM).</br>Berdasarkan monografi desa, tertulis sejarah Desa Kamasan diketahui bersumber dari prasasti yang telah ditemukan serta dari penjelasan para sesepuh atau tokoh masyarakat. Latar belakang sejarah Desa Kamasan tercantum dalam Prasasti Anak Wungsu Tahun 994 Saka atau Tahun 1072 Masehi. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa kata atau nama Kamasan secara etimologi terdiri dari kata Kama yang berarti bibit dan San yang berarti indah. berarti bibit dan San yang berarti indah.)
  • Karangasem  + (Karangasem merupakan salah satu kabupaten Karangasem merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang terletak di ujung timur pulau Bali. Kabupaten Karangasem terbentuk dengan sejarah yang panjang dari sebuah kerajaan yang mengalamai kemajuan hingga berhasil melakukan ekspansi keluar wilayahnya seperti Buleleng, Jembrana, dan Lombok. Kini menjadi Kabupaten dengan potensi budaya adat istiadat yang mejanjikan.</br></br>Cikal bakal keberadaan Karangasem dikaitkan daerah yang disebut sebagai Adri Karang oleh “Prasasti Sading C” (Goris, 1954). Pada prasasti tersebut menjelaskan bahwa di sebelah timur pulau Bali berdiri tegak sebuah gunung yang tinggi menjulang menggapai angkasa yang disebut Adri Karang (Gunung Karang). Ibukota Kabupaten Karangasem adalah Amlapura yang terletak ± 84 km dari ibu kota Provinsi Bali (Denpasar). Nama kota Amlapura akhirnya diresmikan sebagai Ibu Kota Kabupaten Karangasem melalui Keputusan Mendagri Nomor 284, tanggal 28 Nopember 1970.</br></br>Wilayah Kabupaten Karangasem tidak jauh berbeda dengan wilayah kerajaan Karangasem pada awalnya. Pada jaman kerajaan Karangasem sampai tahun 1908 wilayahnya mencakup 21 bagian, yaitu Karangasem, Seraya, Bugbug, Ababi, Abang, Culik, Kubu, Tianyar, Pesedahan, Manggis, Antiga, Ulakan, Bebandem, Sibetan, Pesangkan, Selat, Muncan, Rendang, Besakih, Sidemen, dan Talibeng. Kini Kabupaten Karangasem memiliki 8 kecamatan yakni Abang, Bebandem, Karangasem, Kubu, Manggis, Rendang, Sidemen, dan Selat, dengan 78 desa/kelurahan (75 desa dan 3 kelurahan), 532 banjar dinas, 52 lingkungan. Sedangkan secara adat, Kabupaten Karangasem terdiri dari 189 desa adat dengan 605 banjar adat. Batas wilayah Kabupaten Karangasem Laut Jawa (Utara), Samudera Indonesia (Selatan), Kabupaten Klungkung, Bangli, Buleleng (Barat), dan Selat Lombok (Timur). Beberapa simbol yang mewakili Kabupaten Karangasem yakni Gunung Agung dan Pura Besakih.</br>http://www.karangasemkab.go.id/a Besakih. http://www.karangasemkab.go.id/)
  • Kawasan Jalan Gajah Mada  + (Kawasan Warisan Budaya Jalan Gajah Mada DeKawasan Warisan Budaya Jalan Gajah Mada Denpasar merupakan representasi kota tua Denpasar. Kawasan ini dilatarbelakangi oleh bangunan-bangunan tua yang difungsikan sebagai pertokoan. Jajaran pertokoan di Jalan Gajah Mada ini menunjukkan kejayaan kawasan itu sebagai pusat perdagangan terbesar di Kota Denpasar hingga saat ini. Berbagai simbol perkembangan kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali yang dapat ditelusuri dalam satu kawasan ini mulai dari landmark kota denpasar, hotel pertama, serta geliat perekonomian masyarakat.ama, serta geliat perekonomian masyarakat.)
  • Pura Ponjok Batu  + (Keberadaan pura ini tak bisa lepas dari sejarah kedatangan Pendeta Siwa Sidanta yaitu Danghyang Nirartha (Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh) pada abad ke-15, saat masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali.)
  • Kebun Raya Bali  + (Kebun Raya Bali atau Kebun Raya Eka Karya Kebun Raya Bali atau Kebun Raya Eka Karya Bali berlokasi di kawasan wisata Bedugul, desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan – sekitar 60 km dari kota Denpasar. Kebun Raya Bali juga dikenal dengan sebutan Kebun Raya Bedugul. Kebun Raya ini merupakan sebuah taman botani tropis yang luas dan besar di Bali. Pengelolaannya dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan secara struktur organisasi berada di bawah pembinaan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Pembuatan kebun raya Bali diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo selaku presiden dari Badan Pusat Penelitian Lingkungan pada tanggal 15 Juli 1959 dengan luas 50 ha, namun saat ini kebun raya telah mengalami perluasan dan menjadi 157,5 ha. Nama dari kebun raya “Eka Karya” diusulkan oleh I Made Taman yang menjabat sebagai Kepala Badan Konservasi Lingkungan dan Pelestarian. “Eka” berarti satu dan “Karya” berarti hasil kerja. Kebun Raya Eka Karya diartikan sebagai kebun raya pertama yang merupakan hasil kerja bangsa Indonesia setelah merdeka. </br>Kebun raya ini dikhususkan untuk mengumpulkan gymnosperma (tanamn berdaun jarum) dari seluruh dunia. Selain itu, lebih dari 2000 spesies tanaman yang diawetkan di kebun raya Bali – di antaranya merupakan tanaman dari daerah pegunungan Indonesia Timur, seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Adapun koleksi tenaman yang terdapat di kebun raya Bali seperti: anggrek, tumbuhan paku dan lumut, Begonia, kaktus, tanaman obat, tanaman air, bambu, Rhododendron, Araceae, Harbarium dan 79 ekor spesies burung yang hidup bebas di kawasan kebun raya ini. Kebun Raya Bali merupakan tempat yang unik di Bali yang memadukan penelitian botani, pelestarian tumbuhan atau konservasi, edukasi dan tempat wisata. Cocok untuk bersantai menikmati keindahan alam, melihat tumbuhan hutan hujan tropic dan kehidupan burungnya sembari mempelajari manfaat tumbuhan bagi kehidupan masyarakat.</br>http://www.kebunrayabali.com/ masyarakat. http://www.kebunrayabali.com/)
  • Kebun Raya Jagatnatha  + (Kebun Raya jagatnatha diresmikan pada 5 DeKebun Raya jagatnatha diresmikan pada 5 Desember 2019. Kebun Raya Jagatnatha Jembrana terletak di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Jarak tempuh untuk mencapai Kebun Raya Jagatnatha dari Denpasar adalah 94,9 km atau sekitar 2 jam 40 menit melalui transportasi darat. Kebun Raya Jagatnatha memiliki 3 tema utama untuk koleksinya: upacara, tanaman endemik Jembrana, obat dan langka. Dengan area seluas 5,8 Ha. Saat ini koleksi Kebun Raya Jagatnatha yang telah ditanam sebanyak 428 spesimen terdiri dari 84 nomor koleksi, 48 suku, 103 marga, dan 124 jenis.oleksi, 48 suku, 103 marga, dan 124 jenis.)
  • Kintamani  + (Kecamatan di Kabupaten Bangli, mencakup seluruh kaldera Batur dan daerah di sekitarnya, terkenal karena jeruk kintamani, danau, mata air panas dan situs arkeologi kuno.)
  • Kintamani  + (Kecamatan Kintamani, Bangli merupakan salaKecamatan Kintamani, Bangli merupakan salah satu kawasan yang terkenal dengan pertaniannya khususnya pada tanaman jeruk. Selain dengan ciri khas tersebut kintamani juga memiliki ciri khas dengan hawa yang sejuk di setiap desanya. Kecamatan ini terbagi atas 48 desa, salah satunya adalah Desa Kintamani. Desa Kintamani berjarang sekitar kurang lebih 27 kilometer dari pusat Kota Bangli. Desa ini dibatasi oleh Desa Sukawana di sebelah utara, sebelah timur dibatasi oleh Br. Yeh Mampeh, disebelah selatan dibatasi oleh Desa Bonyoh, sedangkan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Belancan dan Desa Bayung Cerik. oleh Desa Belancan dan Desa Bayung Cerik.)
  • Puri Kesiman  + (Kehadiran Puri Kesiman, menurut Gora SirikKehadiran Puri Kesiman, menurut Gora Sirikan diawali dengan sikap politik I Gusti Ngurah Made. Ia adalah salah seorang cucu I Gusti Gde Oka alias I Gusti Ngurah, seorang Manca Puri Kaleran Kawan, yang merupakan pejabat tinggi di bawah punggawa dalam kerajaan Badung. Pada tahun 1813 pendiri Raja Denpasar I Gusti Ngurah Made Pemecutan mangkat. Setelah kepergiannya terjadi perubahan konstalasi politik di kerajaan Badung yang diawali dengan keputusan putra sulung I Gusti Gde Kesiman pergi meninggalkan istana dan membangun istana baru di Kesiman (di Puri Agung Kesiman sekarang) dan sekaligus menjadi raja dengan gelar I Gusti Gde Ngurah Kesiman.a dengan gelar I Gusti Gde Ngurah Kesiman.)
  • Desa Banyuning  + (Kelurahan Banyuning terletak 2 kilometer dKelurahan Banyuning terletak 2 kilometer dari pusat kota pendidikan, Singaraja. Kelurahan Banyuning yang dulunya merupakan sebuah desa. Desa Banyuning dahulu berasal dari nama Monaspatika, dimana Mona berarti air dan Stika berarti hening. Jadi Monaspatika mengandung arti bayuhening, sehingga disingkat menjadi Banyuning. Istilah tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan sejarah baik berupa tulisan–tulisan, relief dan prasasti.rupa tulisan–tulisan, relief dan prasasti.)
  • Gilimanuk  + (Kelurahan Gilimanuk terletak di Kecamatan Kelurahan Gilimanuk terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa ini memiliki jarak ±122 km dari pusat Kota Denpasar.Di Kelurahan Gilimanuk terdapat beberapa objek wisata yang menarik, yaitu Museum Purbakala, Teluk Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat, Karang Sewu, dan Pulau Kalong. Selain itu di Kelurahan Gilimanuk terdapat juga objek wisata religi, yaitu wisata religi Patung Budha di Vihara Empu Astapaka. Untuk wisata kuliner, di Kelurahan Gilimanuk terkenal dengan Ayam Betutunya. Di kelurahan ini terdapat Pelabuhan Gilimanuk yang melayani penyeberangan feri ke Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur. Terdapat tugu naga yang diberi nama Gelungkori.pat tugu naga yang diberi nama Gelungkori.)
  • Sesetan  + (Kelurahan Sesetan merupakan salah satu kelKelurahan Sesetan merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Dari beberapa informasi dan menurut cerita-cerita dari tokoh masyarakat serta didukung oleh bukti-bukti peninggalan yang ditemukan diceritakan bahwa pada waktu Pemerintahan Dalem Waturenggong kira-kira abad ke 15, Kelurahan Sesetan sekarang ini menjadi satu kesatuan dengan Kelurahan Pedungan. Kelurahan Pedungan awalnya bernama Desa Peduwungan nama ini bermula dari sebelah keris yang sakti. Keris itu dimiliki oleh wakil Dalem Waturenggong di Wilayah Badung yang bernama Arya Waringin. Keris sakti dibuatkan tempat yang disebut Pelinggih dan diberi nama Pura Peduwungan yang artinya keris, dan sekarang terletak di Banjar Kepisah. Dari Peduwungan ini akhirnya menjadi Desa Pedungan. Pada saat itu mata pencaharian penduduk di Desa Peduwungan adalah sebagai petani dan beberapa orang penduduk yang tinggal di Desa Peduwungan melakukan kegiatan pertanian di bagian Timur Desa Peduwungan, yang akhirnya menetap di tempat itu karena menurut mereka tempat di Timur itu adalah tempat yang subur dan sangat baik untuk bercocok tanam. Dan tempat itu diberi nama Kesetan atau Sepihan yang artinya Pecahan dari Desa Peduwungan, kemudian lama kelamaan seiring dengan perjalanan waktu dan karena proses perubahan kata, maka kata Kesetan berubah menjadi Sesetan.maka kata Kesetan berubah menjadi Sesetan.)
  • Museum Le Mayeur  + (Kembali lagi memberi refrensi tentang permKembali lagi memberi refrensi tentang permuseuman di Bali, kini akan membahas sekilas tentang Museum Le Mayeur. Museum yang memiliki keunikan tersendiri karena lebih bercita rasa rumah tempat tinggal namun menyimpan hasil seni yang indah. </br></br>Museum ini sebenernya tempat tinggal dari pelukis yang bernama Adrien Jaen Le Mayure. Siapa dia? Le Mayeur adalah pelukis yang berasal dari Bruxelles Belgia yang datang ke Bali pada tahun 1932. Beragam lukisan mulai dari kehidupan sang istri Ni Pollok hingga keindahan alam Sanur terekam dalam lukisan.</br></br>Lukisan tertua di Museum Le Mayeur tercatat pada tahun 1921 dan termuda adalah satu tahun sebelum Le Mayeur meninggal yakni 1957. Jumlah lukisannya semasa hidup tercatat sebanyak 88 buah. Di museum ini tersebut terdapat 6 ruangan yang diantaranya ruang studio tempat melukis, ruang untuk tamu yang ingin melihat lukisan, ruang untuk berkumpul keluarga, ruang untuk tempat istirahat (kamar tidur), ruang untuk Ni Polok merias diri beserta kamar mandi, ruang untuk menyiapkan sesajian dan menyimpan alat – alat upacara.</br></br>Selain hal tersebut, museum ini terletak di pinggir pantai Sanur Denpasar. Dari pantai ini kita dapat menikmati matahari terbit dan hiruk pikuk orang-orang yang akan menyebrang dari pulau Bali ke Nusa Penida atau Nusa Lembongan. Pantai dengan pasir putih ini akan cukup mudah ditemukan lokasinya sehingga alasan untuk tidak mampir ke museum jelas tidak ada salahnya.</br></br>Museum Le Mayeur buka setiap hari kecuali Jumat, pukul 08.30 sampai 12.30 WITA, dan hari libur resmi tutup. Jadi silahkan berkunjung ke museum sambil menikmati pemandangan pantai Sanur.sambil menikmati pemandangan pantai Sanur.)
  • Kertagosa  + (Kerta Gosa merupakan komplek bangunan atauKerta Gosa merupakan komplek bangunan atau balai pengadilan warisan Keraton Semarapura (1686-1908) dan tetap difungsikan pada masa kekuasaan kolonial Belanda (1908-1942). Di Komplek ini setidaknya masih tersisa tiga objek penoinggalan Keraton Semarapura yaitu Bale Kerta Gosa, Bale Kambang dengan kolam Taman Gili, serta Gapura Keraton. Selain itu, di sisi bagian barat terdapat bangunan Museum Semarapura bergaya arsitektur Eropa (Balisering) yang sebelumnya merupakan bekas sekolah belanda. Kerta Gosa berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, yaitu Kerta (Kertha) dan Gosa. Kertha atau Kerta berarti baik, luhur, aman, tentram, bahagia, dan sejahtera, sedangkan Gosa (berasal dari kata Gosita) berarti dipanggil, diumumkan, dan disiarkan. Jadi Kerta Gosa berarti tempat untuk mengumumkan hal-hal yang baik atau hal-hal untuk mencapai ketentraman dan kesejahteraan. Kerta Gosa juga dapat diartikan sebagai tempat raja untuk mengadakan musyawarah yang berkenaan dengan ketentraman dan kesejahteraan bagi kerajaan yang meliputi bidang keamanan dan peradilan.ng meliputi bidang keamanan dan peradilan.)
  • Desa Pupuan  + (keunikan di desa saya yaitu pada saat harikeunikan di desa saya yaitu pada saat hari raya nyepi bedanya dari desa lain yaitu yang mengarak ogoh-ogo bukan yang putra-putra melainkan yang putri karena supaya putri di desa kami tujuanya kuat kuat dan di setarakan dengan yang putra supaya harapannya semoga kedepan untuk yang putri tidak bermalas malasan dan mau bekerja keras karena pada umumnya yang putri kerjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.erjaannya makan,tidur dan berdan-dan saja.)
  • Klungkung  + (Klungkung menjadi pusat pemerintahan raja-Klungkung menjadi pusat pemerintahan raja-raja Bali. Raja Klungkung adalah pewaris langsung dan keturunan lurus dari Dinasti Kresna Kepakisan. Oleh karenanya, sejarah Klungkung berhubungan erat dengan raja-raja yang memerintah di Samprangan dan Gelgel.Ibu kotanya berada di Semarapura. Klungkung berbatasan dengan Kabupaten Bangli di sebelah utara, Kabupaten Karangasem di timur, Kabupaten Gianyar di barat dan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan.</br>Kerajaan Klungkung Bali telah berhasil mencapai punjak kejayaan dan keemasannya dalam bidang pemerintahan, adat dan seni budaya pada abad ke 14– 17 di bawah kekuasaan Dalem Waturenggong dengan pusat kerajaan di Keraton Gelgel – Swecapura memiliki wilayah kekuasaan sampai Lombok dan Blambangan. Terjadinya perang Puputan Klungkung ketika pusat kerajaan Klungkung sudah berada di keraton/pusat kota Semarapura.h berada di keraton/pusat kota Semarapura.)
  • Singaraja  + (Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayKota Singaraja merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Pola permukiman di kota Singaraja ini telah mengarah pada perkotaan dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi.</br>Batas-batas administratif kota Singaraja adalah :</br>• Sebelah Utara : Laut Bali</br>• Sebelah Selatan : desa Gitit</br>• Sebelah Timur : desa Kerobokan</br>• Sebelah Barat : Desa Pemarona Kerobokan • Sebelah Barat : Desa Pemaron)
  • Air Terjun Tadah Hujan Campur Rasa  + (Letak air terjun ini ada di Desa Menyali, Letak air terjun ini ada di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Jarak tempuh dari kota Singaraja kurang lebih 15 km. Air terjun ini terletak di wilayah perkebunan dan persawahan yang masih produktif. Tersedia fasilitas yang memadai seperti jalan, parkir, jalan setapak menuju air terjun dengan 185 anak tangga. Air terjun campurasa yang mempunyai 3 (tiga) tingkatan:</br>1. Tingkat I kurang lebih 20 meter;</br>2. Tingkat ke II kurang lebih 10 meter;</br>3. Tingkat ke III kurang lebih 12 meter.; 3. Tingkat ke III kurang lebih 12 meter.)
  • Desa Budaya Kertalangu  + (Lokasi Desa Budaya Kertalangu di desa KesiLokasi Desa Budaya Kertalangu di desa Kesiman, Kec. Denpasar Timur atau tepatya di sebelah utara pantai Sanur. Desa Budaya Kertalangu menjadi salah satu objek wisata yang patut diperhitungkan untuk dikunjungi. Kehidupan kota yang biasanya ramai dan padat penduduk, tapi Desa Budaya Kertalangu masih menyisakan ruang kosong hijau yang menyuguhkan pemandangan alam pedesaan, sebuah tempat yang cocok jika ingin menikmati sisi lain kehidupan kota.</br></br>Berada di tengah areal persawahan di lahan seluas sekitar 80 hektar yang terdiri dari perumahan, sawah dan kebun membuat Desa Budaya Kertalangu terlihat hijau dan lapang, bisa menghilangkan kejenuhan dan melepaskan diri dari keramaian kota. Desa Kertalangu sendiri dibuat pada 2005 dengan mengusung konsep desa yang didekasikan untuk wadah sadar perdamaian, kebudayaan dan hidup berwawasan hijau bagi siapa pun di dunia.</br></br>Menariknya, ada sebuah pesona di tengah Desa Budaya Kertalangu, yakni terdapat Tugu Perdamaian Dunia yang dikelilingi patung dari tokoh-tokoh dunia. Di Tugu Perdamaian Dunia tersebut juga terdapat banyak bendera nasional dari negara-negara independen yang mendukung perdamaian serta terdapat simbol ke Sembilan agama di dunia.</br></br>Di Desa Budaya Kertalangu, ada berbagai aktifitas yang dapat dilakukan pengunjung, di antaranya: berkuda mengelilingi desa, membuat sabun sendiri dan boleh dibawa pulang, mencoba menanam padi, menganyam, melukis laying-layang, mewarnai patung, menari dan masih banyak lainnya.</br></br>Sementara daya tarik utama Desa Kertalangu ialah keindahan alam yang masih asri. Ketika pengunjung memasuki area desa, maka akan disambut oleh pemandangan rumah-rumah warga dengan bangunan arsitektur khas Bali. Kemudian menyusuri areal persawahan dengan kanan dan kirinya ditanami padi yang hijau. Terdapat banyak gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat maupun untuk aktifitas rekreasi. Semua pemandangan yang disuguhkan di desa ini bak sebuah lukisan.</br></br>Di Desa Kertalangu juga cukup banyak industri kerajinan hand made yang bisa dijadikan sebagai cindra mata atau oleh-oleh. Ada pula sebuah kolam pancing dengan alat pancing yang disewakan serta ikan yang dapat langsung dimasak. Bagi pengunjung yang ingin berolahraga, ada sebuah jogging track yang terletak di sekitar areal persawahan. Anak-anak pun dapat berolahraga menyenangkan dengan outbound area. Di Kertalangu, ada pula pertunjukan pentas seni dan budaya yang disesuaikan dengan jadwal kunjungan pengunjung. Selain itu, ada pula fasilitas pelengkap lainnya, seperti taman Kertalangu, alun-alun, kopi sawah, ganesha park dan lain-lain.</br></br>https://kesimankertalangu.denpasarkota.go.id/#!://kesimankertalangu.denpasarkota.go.id/#!)
  • Pantai Bingin  + (Lokasi pantai ini berada di selatan pulau Lokasi pantai ini berada di selatan pulau Bali. Tepatnya di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Selain itu, pantai ini berlokasikan dekat dengan Pantai Dreamland, Pantai Padang-Padang, juga Pantai Balangan. Jika berangkat dari Denpasar, perjalanan menuju ke pantai ini membutuhkan waktu sekitar satu jam-an.ini membutuhkan waktu sekitar satu jam-an.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga.)
  • Pura Batu Pageh  + (Lokasi pura di Banjar Kangin, desa UngasanLokasi pura di Banjar Kangin, desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kab. Badung. Lokasinya sendiri berada pada sebuah tebing di goa, goa tersebut berada pada ketinggian 10 meter, sehingga perlu menaiki tangga. </br>Perlu diketahui juga di kawasan ini banyak monyet yang berkeliaran. Pura Dalem Batu Pageh berjarak sekitar 50 menit berkendara dari arah Denpasar, di bawah pura terdapat objek wisata bernama pantai Batu Pageh atau pantai Green Bowl pantai tersebut juga bernama pantai Bali Cliff, yang merupakan salah satu tempat wisata pantai di kawasan pariwisata Bali Selatan.pantai di kawasan pariwisata Bali Selatan.)
  • Pura Purancak  + (Lokasi Pura Purancak terletak di Desa PeraLokasi Pura Purancak terletak di Desa Perancak Kecamatan Negara. Ketika Danghyang Nirartha melintasi Selat Bali dengan perahu dari labu, dan mendarat di pantai yang sekarang dikenal dengan nama Perancak. Saat menanti kedatangan istri dan tujuh putranya, Nirartha berteduh di bawah pohon ancak. Di situlah sampai sekarang berdiri Pura Purancak.lah sampai sekarang berdiri Pura Purancak.)
  • Bitra (Bitera)  + (Lokasi tempat wisata Relief Bebitra GianyaLokasi tempat wisata Relief Bebitra Gianyar terletak di Banjar Roban, Desa Bebitra, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali. Dari pusat Kota Gianyar kira-kira Anda dapat menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 2,5 km dengan kendaraan bermotor.</br></br>Perkiraan Asal Usul Pertapaan Gunung Kawi Bebitra</br>Menurut tokoh-tokoh adat, konon pertapaan Gunung Kawi Bebitra atau Relief Bebitra merupakan peninggalan dari Desa Peling dengan pimpinannya yang bernama Mas Pahit dengan patihnya Wedang Serawah.</br></br>Mas Pahit merupakan pimpinan yang bijaksana dan selalu melakukan musyawarah ketika memutuskan permasalahan. Beliau juga memiliki istri-istri yang cantik yang siap mendampinginya. Suatu ketika Wedang Serawah menyukai salah satu istri Mas Pahit. Hubungan terlarang tesebut membuat Mas Pahit dan Wedang Serawah bekelahi.</br></br>Meski Wedang Serawah sudah melarikan diri, namun Mas Pahit dapat menemukannya. Ketika menemukannya beliau membunuh Wedang Serawah. Setelah beberapa lama peninggalan patihnya tersebut, kerajaan tersebut mengalami kemunduran dengan munculnya berbagai masalah seperti wabah penyakit hingga terjadi serangan oleh tentara gaib ke desa.</br></br>Konon, pertapaan Gunung Kawi Bebitra tersebut merupakan tempat dimana Mas Pahit menenangkan diri dari permasalahan yang menimpanya.an diri dari permasalahan yang menimpanya.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Lokasinya tempat penglukatan ini di areal Pura Taman Mumbul Sangeh, kalau dari arah Denpasar sekitar 100 meter sebelum objek wisata Sangeh dan belok kanan. Tempat atau genah melukat ini dipercaya menetralisir berbagai kekuatan jahat yang ada dalam tubuh manusia, baik itu karena pengaruh mistis orang lain ataupun karena sifat pribadi yang secara alami dimiliki oleh manusia. Seperti namanya terdapat 11 buah pancoran dalam sebuah areal permandian.ah pancoran dalam sebuah areal permandian.)
  • Desa Batununggul  + (Lomba Perahu Layar Tradisional (Jukung) di Batumulapan, Batununggul, Nusa Penida, 21 Mei 2021)
  • Jungutbatu  + (Luas wilayah Desa Jungutbatu 359,839 Ha, Secara administratif desa Jungutbatu terbagi atas 6 (Enam) banjar dinas yaitu : Dusun Kaja I, Dusun Kaja II, Dusun Kangin I, Dusun Kangin II, Dusun Kelod I dan Dusun Kelod II.)
  • TiTian Art Space  + (Lukisan ini memperlihatkan dua anak laki-lLukisan ini memperlihatkan dua anak laki-laki menebang pohon dengan kapak. Pohon-pohon yang masih berdiri dan yang sudah ditebang memperlihatkan ki wajah yang menderita. Seniman Batuan I Made Sujendra menjelaskan karya dengan pertanyaan sederhana: "Bagaimana rasanya menjadi pohon?" </br>Sujendra mengatakan lukisan itu dipicu oleh orang-orang yang menghancurkan pohon secara sembarang. Tujuannya bukan untuk membangun atau memahat serta tanpa menanam kembali ataupun memelihara tunas baru. Semisal, memotong dan membakar sawah, ladang, dan hutan untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit di hutan Sumatra dan Kalimantan. Alam semakin rusak, pohon mulai langka. </br></br>Seniman Batuan I Made Sujendra menuangkan semuanya dalam lukisannya. Ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap alam Bali. Gayanya juga sebagian besar dalam lingkup Bali, meskipun tidak dalam gaya tradisional daerah Kamasan yang sama dari lukisan Kerta Ghosa yag terkenal, Sujendra penganut gaya Batuan yang lebih modern dan sekuler yang ia pelajari dari ayahnya.</br></br>Lukisan-lukisan khas Batuan memiliki banyak sekali tokoh-tokoh berwarna cerah dengan latar belakang hitam, dan membiarkan mata untuk mengembara dari sosok ke sosok tanpa pusat perhatian yang jelas. Tanpa menyimpang dari formula ini, Sujendra telah menyederhanakan dan mengintensifkan efek gaya Batuan dengan menunjukkan lebih sedikit tokoh di atas kanvas yang jauh lebih besar dan kembali ke tema-tema keagamaan. besar dan kembali ke tema-tema keagamaan.)
  • Penelokan  + (Makna kata dari desa 'Penelokan' sendiri adalah tempat untuk dilihat, jadi sangat tepat seperti namanya desa Penelokan menjadi tempat yang cocok dan sangat tepat melihat pemandangan kaldera Batur yang indah.)
  • Margarana  + (Margarana adalah peringatan puputan besar terakhir dari perang kemerdekaan pada tahun 1946. Ini memperingati upaya untuk mengusir Belanda di mana Kolonel Gusti Ngurah Rai, kepala pasukan Bali, terbunuh. Bandara Bali dinamai menurut namanya.)
  • Ngis  + (Masyarakat Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Karangasem tengah fokus mengembangkan desanya menjadi desa wisata. Hampir 65 persen lahan di desa ditanami kakao.)
  • Pura Tirta Ujung  + (Mata air di dalam Pura Tirta Ujung dipercaMata air di dalam Pura Tirta Ujung dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan melebur segala sesuatu yang berbau magis. Beberapa larangan yakni dilarang berbuat yang kurang pantas, wanita datang bulan juga dilarang untuk mandi, dilarang berbicara kotor, dilarang mandi mendekati wilayah suci dari kolam tersebut.endekati wilayah suci dari kolam tersebut.)
  • Desa Batumadeg  + (Mata Air Tembeling)
  • Tirta Sah  + (Mata air yang dinamai Tirta Klebutan Taman Sari Tukad Telaga Duaja atau disebut juga “Tirta Sah” oleh masyarakat Selat, Karangasem dikenal sebagai tempat melukat (pembersihan) dan dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.)
  • Peguyangan Kangin  + (Membicarakan tentang sejarah Peguyangan KaMembicarakan tentang sejarah Peguyangan Kangin, hal lain tak akan lepas dan daerah Peguyangan secara keseluruhan, karena Peguyangan Kangin adalah merupakan bagian pecahan dari Peguyangan induk (Kelurahan Peguyangan sekarang) namun sejarah terbentuknya Desa Peguyangan Kangin, Desa Peguyangan Kaja dan Kelurahan Peguyangan adalah amat erat hubungannya. Untuk hal ini kami akan mencoba untuk mengemukakan berdasarkan data baik yang tertulis maupun dan cerita/babad yang kami dapati dan penuturan orang tua sebagai berikut:</br></br>1. Prasasti yang ada di Pura Batan Celagi Banjar Belusung Desa Peguyangan Kaja.</br></br>Di sana ada catatan yang berbunyi “Sam Sat Set Kahyangan” secara umum artinya Pemuka yang memelihara Parhyangan dan para pengemong diharapkan setia untuk memeliharanya. Dari Parhyangan ini diperkirakan timbul nama Peguyangan.</br></br>2. Prasasti yang kita jumpai di Pura Batur Bantas.</br></br>Yang terdiri dan 1 lembar perunggu yang berbahasa Bali Kuno yang telah pernah dibaca oleh Bapak Ketut Ginama seorang yang ahli archeologi dimana lempengan prasasti tersebut hurufnya banyak yang rusak dan diperkirakan prasasti tersebut merupakan lembar yang ke empat dan diperkirakan dibuat pada abad 11. Disana hanya berisikan penghargaan dan pembebasan kepada pengemongnya dan peraturan-peraturan raja, dan tidak ditemui asal nama Peguyangan.</br></br>3. Menurut penuturan orang-orang tua yang belum kami temui sumber tertulisnya.</br></br>Mengatakan bahwa Peguyangan itu berasal dan kata Maguyang (makipu). Dimana waktu itu raja Panji Sakti menaiki kuda (asti) dari Denpasar/Badung menuju utara. Mengwi. Dimana setelah sampai di daerah perbatasan dengan kerajaan Mengwi, menemui daerah becek kuda beliau lalu makipu atau meguyang. Hingga daerah tersebut, daerah Pakipuan atau daerah Paguyangan lama kelamaan menjadi Peguyangan.</br></br>4. Peguyangan dalam kerajaan Bali Kuno.</br></br>Penemuan berupa candi-candi kecil yang kita jumpai di Pura Desa Peguyangan yang disebut “Pacung Gumi” atau “Cakra Wiwa” yang dibuat oleh Kebo Iwa yang kira-kira berarti “Kekuatan daerah atau cakra yang artinya memutar (menguasai) daerah atau yang memegang tampuk pemerintahan di daerah ini. Candi Kecil dan prasasti yang ada berasal dan pemerintahan Sri Jayapangus ±1170 Masehi. Melihat dari hal tersebut dapatlah disimpulkan bahwa pada jaman itu sudah ada pemerintahan kecil di Peguyangan ini.</br></br>5. Peguyangan Pada Jaman Penjajahan Belanda.</br></br>Mengenai pemerintahan raja kecil yang berkuasa di Peguyangan yang berada dibawah kerajaan Badung tidak banyak kami ketahui karena belum diketemukan data-data yang otentik/pasti. Pada tahun 1906 setelah Belanda menginjakkan kakinya di Badung, Raja Badung menyambut dengan senjata (perang). Dalam peperangan ini juga rakyat serta raja Peguyangan yang merupakan bagian kerajaan Badung turut mempertahankan hingga darah penghabisan. Setelahnya Badung kalah maka daerah ini juga menjadi jajahan Belanda.a daerah ini juga menjadi jajahan Belanda.)
  • Pura Beji Saraswati  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas)Memiliki 11 buah pancuran (pancoran solas) tingginya masing-masing sekitar 1 meter yang aliran airnya keluar dari pancuran berbentuk mulut naga, 6 buah pancuran menghadap ke arah Selatan dan 5 buah pancuran menghadap ke arah Barat. Pura Beji Saraswati terletak di Banjar Babakan, Desa adat Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Jika hendak melakukan pemujaan dan melukat setidaknya membawa dua buah pejati dan sejumlah canang sari. Pertama membersihkan diri di jaba pura dekat aliran sungai, di sini terdapat dua buah pancuran, selanjutnya menuju ke madya mandala untuk melakukan persembahyangan dan melakukan penglukatan di Pancoran Solas (11 pancuran) Beji Saraswati. Persembahyangan terakhir di utama mandala pura.mbahyangan terakhir di utama mandala pura.)
  • Puri Saren Agung  + (Menurut beberapa babad dan penelitian bangMenurut beberapa babad dan penelitian bangsa asing, Ubud di abad ke-17 masih terdiri dari sawah ladang dan semak belukar, dan hutan. Sebagaian kecil sudah didiami oleh penduduk yang terdiri dari Kuwu-kuwu (Pondokan). </br>Pada saat Ubud mulai berkembang, dan menjadi daerah Manca, Ida Tjokorda Tangkeban meninggalkan Ubud menuju Jegu, wilayah Tabanan, sedangkan Tjokorda Gde Karang membangun puri di wilayah selatan Ubud, dekat dengan Sukawati, diberi nama Puri Negara di Desa Negara. Jadilah Ubud kemudian tanpa pemimpin. Atas inisiatif dari seorang keturunan Bandesa Mas yang tinggal di Jungut, maka menghadaplah para pemuka masyarakat Ubud ke puri Peliatan, tujuannya adalah untuk nuhur pemimpin untuk Ubud, agar ada yang mengatur kegiatan ekonomi, keagamaan dan kemasyarakatan di Ubud.</br>Oleh raja Peliatan saat itu, Ida Tjokorda Batuan, diperintahkan Ida Tjokorda Putu Kandel, treh Dalem Sukawati agar memimpin Ubud. Ida Tjokorda Putu Kandel sebagai pemimpin Ubud kemudian mendirikan Puri Saren Kangin Ubud.emudian mendirikan Puri Saren Kangin Ubud.)
  • Desa Wanagiri  + (Menurut cerita orang terdahulu, Desa WanagMenurut cerita orang terdahulu, Desa Wanagiri dibentuk pada tahun 1973, yang merupakan penggabungan dari tiga dusun yaitu dusun Alas Ambengan termasuk wilayah Ambengan, Dusun Yeh Ketipat termasuk wilayah Desa Giitgit, dan Dusun Asah Panji termasuk wilayah Desa Panji. Sebelum Gunung Agung meletus tahun 1963 perkebunan masyarakat Desa Wanagiri merupakan kawasan hutan belantara, pada waktu itu penduduk Dusun Asah Panji kurang lebih 10 orang penghuni. Kesepuluh orang tersebut menemukan wilayah ini sebagai perkebunan kopi, sehingga untuk memudahkan urusan admiistrasi mereka membuka jalan setapak ke Desa Panji. Karena wilayah tersebut jumlah penduduknya semakan banyak dan pada saat pengurusan administrasi sangat sulit, ketiga dusun tersebut sepakat untuk membentuk Desa baru. Masing-masing Dusun mengajukan nama calon desa antara lain:</br>Desa Warnasari, dengan pertimbangan bahwa yang mendiami desa ini adalah campuran (pendatang) dari berbagai daerah/kabupaten dan berbagai kasta yang berbeda.</br>Desa Catursari, dengan pertimbangan bahwa yang mendiami desa ini adalah kasta yang berbeda seperti : Brahmana, Ksatria, Waisya dan sudra</br>Desa Wanagiri dengan pertimbngan karena desa ini lokasinya di daerah pegunungan kawasan hutan belantara dengan pengertian "Wana" artinya hutan atau alas (Bahasa Bali) "Giri" artinya Gunung (bukit).ahasa Bali) "Giri" artinya Gunung (bukit).)
  • Pura Masceti  + (Menurut Jero Mangku Pura Masceti, kata ''MMenurut Jero Mangku Pura Masceti, kata ''Masceti'' terdiri atas dua suku kata, yakni Mas (sinar) dan Ceti (keluar masuk). Namun soal keberadaan Pura Masceti ini tidak satu pun orang mengetahui kapan pertama kali Pura Masceti dibangun. Meski tak ada prasasti, sebagai bukti tertulis akan keberadaan pura ini ada bukti purana akan keberadaan pura ini ada bukti purana)
  • Monument Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi  + (Monumen ini berlokasi di Lapangan Puputan Monumen ini berlokasi di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar. Monumen yang memiliki luas 40.000 meter² ini menjadi berada di area terbuka hijau yang nyaman untuk dikunjungi. Bangunan ini berdiri di sisi selatan lapangan dengan konsep filosofi pemutaran Mandara Giri untuk mendapatkan tirta amrta sebagai sumber kehidupan. Perancang bangunan megah ini ialah Ida Bagus Gde Yadnya. Mengusung bentuk Bajra atau Genta sebagai bangunan utama dengan ornamen Bali yang megah. Bangunan ini juga sebagai simbol perjalanan sejarah Bali dari masa ke masa, sejak jaman prasejarah hingga masa kini. Dengan fasilitas penunjang seperti museum, monumen ini menjadi salah satu ikon Provinsi Bali. Kini monumen ini tidak hanya sebagai sarana pembelajaran namun sekaligus sebagai tempat rekreasi untuk berswafoto. sebagai tempat rekreasi untuk berswafoto.)
  • Patung Puputan Badung  + (Monumen Puputan Badung berlokasi di sebuahMonumen Puputan Badung berlokasi di sebuah tanah lapang di pusat Kota Denpasar. Di sini juga menjadi lokasi tapal batas kota yang bertanda nol kilometer Denpasar. Patung ini dibangun pada 20 September 1979 dengan desain rancangan hasil sayembara yang diadakan oleh pemerintah pada masa itu. Patung ini menggabarkan figur seorang wanita, laki-laki, dan anak-anak yang sedang menghunuskan keris dan tombak sebagai simbol heroisme dalam perang Puputan Badung 1906. Monumen ini menjadi perhormatan sekaligus peringatan kepada rakyat Bali yang berperang habis-habisan (puputan) hingga titik darah terakhir melawan para penjajah.itik darah terakhir melawan para penjajah.)
  • Monumen Puputan Badung  + (Monumen Puputan Badung yang sekarang terkeMonumen Puputan Badung yang sekarang terkenal dengan nama Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung terletak di jantung kota Denpasar di depan Museum Bali. Monumen ini berada di sisi utara Lapangan Puputan yang dulu merupakan medan pertempuran saat terjadi Perang Puputan Badung pada tahun 1906 ketika Belanda menyerbu Denpasar.</br></br>Kata puputan berarti habis-habisan. Jadi monumen ini adalah sebagai bentuk peringatan dan penghormatan kepada rakyat Bali yang melakukan perang habis-habisan melawan Belanda. Kini monumen Puputan Badung menjadi tempat rekreasi masyarakat kota Denpasar. tempat rekreasi masyarakat kota Denpasar.)
  • Museum Bali  + (Museum Bali dikenal sebagai penanda kebudaMuseum Bali dikenal sebagai penanda kebudayaan dan sejarah masyarakat Bali. Eksterior dinding, halaman, dan gerbang dirancang dengan gaya khas puri atau kerajaan di Denpasar.</br></br>Ada empat paviliun di kompleks museum. Paviliun di tempat ini mewakili berbagai kabupaten di Bali yaitu gedung Karangasem, gedung Tabanan, dan gedung Buleleng. Ide awal untuk mendirikan museum negeri propinsi Bali Denpasar, datang dari seorang yang bernama W.F.J Kroon.ang dari seorang yang bernama W.F.J Kroon.)
  • Museum Subak  + (Museum Subak adalah salah satu museum negrMuseum Subak adalah salah satu museum negri di Tabanan, Bali. Museum dengan ciri khas pertanian ini diresmikan pada tahun 1981 oleh Gubernur Bali saat itu Prof. Ida Bagus Mantra.</br>Mengapa subak? Subak sebagai salah satu warisan budaya bangsa terkait metode sistem irigasi air yang telah ada di Bali sejak zaman bali kuno abad ke-11 masehi. Metode irigasi tersebut memiliki konsep “tri hita karana”, cara hidup selaras antara Tuhan, manusia, dan alam.</br>Jika kamu ingin mengetahui sejarah, budaya, dan keunikan pertanian masyarakat Bali, tempat ini sangat wajib untuk dikunjungi. Di museum ini memuat tentang peralatan bertani, teknologi dan budaya serta ritual masyarakat petani Bali, dan miniatur subak dan rumah khas Bali. Jadi, ayo berkunjung ke Museum Subak Bali.Jadi, ayo berkunjung ke Museum Subak Bali.)
  • Pura Tugu  + (Nama Desa Tegal Tugu ada kaitannya dengan Pura Tugu di hulu desa. Pura Tugu berada di sebelah timur lapangan Tegal Tugu. Nama Desa Tegal Tugu berasal dari kata Tegal dan Tugu. Tegal artinya hutan atau alas sedangkan Tugu berarti Candi.)
  • Museum Blanco  + (Namanya Antonio Blanco, seorang pemuda berNamanya Antonio Blanco, seorang pemuda berdarah Spanyol yang lahir pada 15 September 1911 di Manila, Filipina. Blanco dengan kecintaannya terhadap bidang seni, khususnya seni lukis, membuat Blanco berkelana keliling dunia untuk belajar lebih banyak tentang seni. Hingga suatu ketika ia mendarat dan mengakhiri perjalanan panjangnya di Bali pada tahun 1952 hingga akhir hayatnya pada tahun 1999. Disanalah awal mula cerita megahnya Museum Blanco hingga saat ini.ta megahnya Museum Blanco hingga saat ini.)
  • Nusa Penida  + (Nusa Penida merupakan sebuah kawasan di wiNusa Penida merupakan sebuah kawasan di wilayah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali yang berbentuk kepulauan, sehingga Kabupaten Klungkung merupakan satu-satunya Kabupaten di Bali yang memiliki wilayah kepulauan. Kepulauan Nusa Penida sendiri secara administratif berada dalam satu kecamatan yang diksebut dengan Kecamatan Nusa Penida. Kepulauan Nusa Penida terdiri dari tiga pulau yang berpenghuni yakni Pulau Nusa Penida, Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan. ecamatan Nusa Penida sendiri terdiri dari 16 Desa Dinas dan 48 Desa Adat. Adapun nama-nama desa dinasnya adalah Desa Batununggul, Batukandik, Batumadeg, Bungamekar, Jungutbatu, Klumpu, Kutampi, Kutampi Kaler, Lembongan, Ped, Pejukutan, Sakti, Sekartaji, Suana, Tanglad, dan Kampung Toyapakeh.</br>Objek-objek wisata terkenal diantaranya: Klingking Beach, Broken Beach, Angel Billabong di Desa Bungamekar;</br>Atuh, Diamong Beach, Rumah Pohon di Desa Pejukutan; Crystal bay di Desa Sakti; Devil Tear’s, Jembatan Kuning di Desa Lembongan;</br>Wisata Mangrove di Desa Jungutbatu.ongan; Wisata Mangrove di Desa Jungutbatu.)
  • Pantai Penimbangan  + (Objek Wisata Pantai Penimbangan di SingaraObjek Wisata Pantai Penimbangan di Singaraja Buleleng Bali merupakan tempat rekreasi penduduk lokal terutama muda-mudi yang ingin bersantai, merasakan segarnya angin laut dan deburan ombak, sambil menikmati hidangan di warung-warung tepi pantai, mereka menyajikan aneka makanan lokal seperti ketupat, blayag, jagung bakar, roti bakar dan juga aneka minuman. bakar, roti bakar dan juga aneka minuman.)
  • Pikobet Ring Desa Gesing Rikala Nincapang Potensi Desa  + (om swastyastu nama saya nyoman suandewi saom swastyastu nama saya nyoman suandewi saya tinggal di desa gesing kecamatan banjar kabupten buleleng bali</br>desa gesing memiliki panoraa alam yang sangat indah, di desa ini terdapat banyak sekali potensi yang tersedia. seperti tempat wisata yang sering di unjungi oleh para wisatawan. misalnya kolam renang tirta ceria, air terjun desa gesing, tempat camping yang bernama the waru kaja camping, serta terdapat sircuit dan villa untuk wisatawan yang akan menginap. rata-rata asyarakat di desa gesing bekerja sebagai petani seperti petani cengkeh,kopi , dan sayuran serta beberapa masyarkat bekerja sebagai peternak kambing dan sapi. saya sebagai masyarakat desa gesing merasa bangga terhadap desa saya karena banyak memiliki potensi desa. namun di balik semua potensi tersebut terdapat permasalahan yang hingga kini masih di alami oleh masyarakat di desa gesing, masalah tersebut adalah permasalahan pada infraststruktur jalan. kondisi jalan di desa gesing saat ini bisa di bilang rusak dan beberapa masih menggunakan tanah, seperti yang terdapat dalam cuplikan video seperti itulah kondisi jalan di desa gesing. oleh karena itu saya mengharakan bantuan dari pemerintah dalam membantu masyarakat desa gesing melalui perbaikan infrastruktur jalan, dengan demikian diharapkan masyarakat mampu meningkatkan semua potensi desa yang ada agar dapat terpakai secara maksimal dan berkelanjutan.erpakai secara maksimal dan berkelanjutan.)
  • Nglimbakang Potensi Wisata Padang Savana ring Desa Tianyar  + (Om Swastyastu, Melalui video ini, saya inOm Swastyastu,</br></br>Melalui video ini, saya ingin menceritakan potensi dan problematika di desa saya, yaitu di Padang Savana, Desa Tianyar.</br></br>Padang Savana ini berlokasi di desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Perjalanan yang ditempuh dari Kota Denpasar menuju tempat ini sekitar 2-3 jam. Tetapi, jalan kecil menuju padang savana ini masih berkerikil. Hati-hati saja ya. Harapan saya, semoga jalan ini bisa diperbaiki oleh pemerintah.</br></br>Di destinasi wisata ini, pengunjung akan melihat tempat yang sangat lapang, dan bisa melihat panorama Gunung Agung dari jarak yang sangat dekat. Tetapi jika anda datang di musim kemarau atau siang hari, maka hawanya akan sangat panas. Rumput-rumput pun berubah kecoklatan layaknya savana. Di sini anda bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti piknik, swafoto, atau minum kopi di warung lokal.</br></br>Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, tempat ini adalah lokasi penambangan pasir. Hingga sekarang, wilayah savana ini mulai terkikis karena penambangan pasir masih berlanjut. Lahannya tidak rata lagi, dikeruk hingga berwujud seperti di video. Hal ini kemudian menjadi problematika. Pemilik lahan pun memiliki tujuan ekonomis dalam hal ini. Dan itu memang bukan sebuah kesalahan. Tidak ada hak untuk melarang hal itu. Apalagi mengetahui bahwa itu adalah lahan pribadi. Namun, hal ini layak untuk dipikirkan bersama. Apakah memang harus begini? Jika lama-kelamaan savana ini habis, maka potensi ekonomi wisata berbasis komunitas tidak bisa berjalan dan hilang. Hanya pemilik lahan yang mendapatkan manfaat.</br></br>Menurut hemat saya, mari kita pikirkan solusinya bersama. Agar sama-sama berjalan. Saya mohon kepada pemerintah agar memperhatikan hal ini. Harapan saya agar penambangan ini bisa senantiasa berdampingan dengan potensi yang lainya, seperti pariwisata. Sehingga pariwisata berbasis komunitas di desa Tianyar bisa dikembangkan, dan bermanfaat pada ekonomi desa Tianyar, begitu juga sekitarnya.</br></br>Terima kasih.ar, begitu juga sekitarnya. Terima kasih.)
  • Desa Kerta  + (Pada jaman dahulu sebelum berdirinya KerajPada jaman dahulu sebelum berdirinya Kerajaan Payangan, datanglah seorang Maha Rsi yang bernama Rsi Markandya. Pada masa perjalanan beliau Rsi Markandiya di daerah Payangan, akhirnya sampai disuatu tempat yang masih berupa hutan belantara, yang di huni oleh binatang buas. Di hutan belantara tersebut para pengikut beliau mengadakan perabasan hutan untuk dijadikan daerah pertanian, namun semua pengikut yang perabasan hutan itu diserang wabah penyakit sehingga Rsi Markandiya melakukan pemujaan dan memohon agar pengikutnya dapat disembuhkan. Dengan usaha dan kesaktian Beliau, maka pengikutnya dapat sembuh dari wabah penyakit tersebut. Di tempat Beliau melakukan pemujaan dan memohon keselamatan itu diberi nama “Alas Angker”, hingga saat ini berdiri Pura Dang Kahyangan yang disebut “Pura Alas Angker”. Di sekitar Pura Alas Angker tersebut, di daerah yang dirabas oleh para pengikut beliau tersebut, ternyata sangat cocok sebagai daerah pertanian, segala yang di tanam atau dibudidayakan oleh para pengikutnya dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan, sehingga Rsi Markandiya dan para pengikut beliau dapat hidup sejahtera atau kertha. Karena daerah tersebut memberikan kehidupan yang sejahtera atau kertha kepada para pengikutnya, sehingga daerah tersebut diberi nama “ Kertha ” sampai sekarang, yang artinya “ Sejahtera “.mpai sekarang, yang artinya “ Sejahtera “.)
  • Ubung Kaja  + (Pada mulanya Desa Ubung terdiri dari Desa Pada mulanya Desa Ubung terdiri dari Desa Adat yang meliputi wilayah sebanyak 10 Banjar Adat yang waktu itu oleh masyarakat setempat dinamakan wilayah Dauh Tukad Badung. Dalam perkembangan selanjutnya sejak tahun 1951 Desa Ubung mewilayahi 17 Banjar Adat , karena ada penambahan lagi 7 Banjar Adat yaitu : Banjar Binoh Kaja, Banjar Binoh Kelod, Banjar Dauh Kutuh, Banjar Pohgading, Banjar Anyar-Anyar, Banjar Batu Mekaem, dan Banjar Tulang Ampyang yang sebelumnya merupakan wilayah Desa Peguyangan. Walaupun ada penambahan Banjar Adat namun Desa Ubung masih tetap dibagi menjadi dua Desa Adat yaitu : Desa Adat Ubung dan Desa Adat Pohgading. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 1 April 1980 Nomor : 7/Pem/IIa/2-57/1980 tentang penetapan Desa-Desa Persiapan dalam Wilayah Kota Administratif Denpasar. Sejak itu Desa Ubung dimekarkan menjadi dua yaitu : Desa Ubung Induk (selanjutnya menjadi Kelurahan Ubung) dan Desa Persiapan Ubung Kaja (selanjutnya menjadi Desa Ubung Kaja).aja (selanjutnya menjadi Desa Ubung Kaja).)
  • Desa Berangbang  + (Pada tahun 1885 Desa Berangbang masih beruPada tahun 1885 Desa Berangbang masih berupa Hutan Belukar yang terkenal dengan nama Rimba Raya Berangbang, suatu Rimba Raya tutupan yang terkenal juga dengan sebutan "GOUVERNEMENT HINDIA BELANDA" atau lebih dikenal dengan nama/sebutan hutan GG yang dilindungi dengan undang-undang.</br>Hutan GG ini disebut juga dengan Cagar Alam di zaman pemerintahan kolonial Belanda, tentang Rimba Raya Berangbang mempunyai latar belakang sejarah kerajaan yang pertama yakni Kerajaan Berangbang yang didirikan oleh " DALAM SUECA PURA " (GELGEL) kurang lebih pada tahun 1580. Kerajaan Berangbang menurut historisnya didirikan/dibangun setelah Kerajaan Belambangan menjadi daerah taklukan GelgelBelambangan menjadi daerah taklukan Gelgel)
  • Taman Nasional Bali Barat  + (Pada tanggal 14 Oktober 1982, kawasan TamaPada tanggal 14 Oktober 1982, kawasan Taman Nasional Bali Barat dideklarasikan pada saat kongres Taman Nasional sedunia dilangsungkan di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Hal ini sejalan dengan Surat Pernyataan Menteri Pertanian No.736/Mentan/X/1982.</br>Surat pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kawasan dengan luas 77.727 yang terdiri dari Cagar Alam seluas 2.250 hektar, Suaka Margasatwa Bali Barat seluas 19.558,5 hektar, Hutan Lindung seluas 55.312,5 hektar, serta wilayah perairan pantai seluas 6.280 hektar menjadi Taman Nasional Bali Barat.</br>Akhirnya pada tanggal 15 September 1995 Menteri Kehutanan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 493/Kpts-II/95. Surat keputusan ini dikeluarkan dengan tujuan untuk mengukuhkan penetapan atas status dari kawasan Taman Nasional Bali Barat yang mempunyai luas 19.002,89 hektar.</br>Taman Nasional Bali Barat berada di ujung barat pulau Bali, sekitar 2 kilometer dari pelabuhan di Bali Gilimanuk. Taman nasional ini dibuka setiap hari senin hingga minggu, mulai dari pukul 08.00 hingga jam 18.00 wita. Berikut beberapa fasilitas yang telah disediakan oleh Taman Nasional Bali Barat.</br>• Pusat informasi,</br>• pondok,</br>• rumah makan,</br>• perahu motor,</br>• menara pengamatan,</br>• wisata cinta alam,</br>• penangkaran jalak bali,</br>• tempat untuk berkemah,</br>• peralatan menyelam, dan sebagainya yang dapat kamu nikmati selama berkunjung ke Taman Nasional Bali Barat.a berkunjung ke Taman Nasional Bali Barat.)
  • Desa Nagasepeha  + (Pada Zaman dahulu wilayah desa nagasepaha Pada Zaman dahulu wilayah desa nagasepaha merupakan bagian dari wilayah desa Prabakula yang sekarang berubah nama menjadi desa Padangbulia. Desa Padangbulia mempunyai wilayah yang sangat luas meliputi wilayah desa pegadungan, desa nagasepaha, Desa Gitgit, Desa Ambengan, Desa Silangjana bahkan sampai lemukih dan wilayah Nagasepaha saat itu bernama banjar kelodan.agasepaha saat itu bernama banjar kelodan.)
  • Padang Savana Tianyar  + (Padang Savana ini berlokasi di desa TianyaPadang Savana ini berlokasi di desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan dari Kota Denpasar. Destinasi ini menawarkan suasana hamparan rumput yang luas, dengan latar belakang pemandangan gunung Agung yang terasa begitu dekat. Namun apabilal datang saat musim kemarau, cuaca akan begitu terik dan rumput-rumput mulai berubah warna kecoklatan, bagaikan savanna. Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di savana Tianyar, seperti piknik, swafoto, atau menikmati secangkir kopi warung lokal di sekitarnya.</br></br>Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata, tempat ini merupakan area penambangan pasir. Bahkan hingga sekarang, dataran savana mulai tergerus karena aktivitas penambangan yang masih berlanjut.ktivitas penambangan yang masih berlanjut.)
  • Pancoran Solas Alas Tapa  + (Pancoran Solas Alas Tapa oleh masyarakat DPancoran Solas Alas Tapa oleh masyarakat Desa Peninjoan diyakini sebagai tempat yang keramat dan disucikan. Pancoran Solas Alas Tapa dibangun dengan sebelas pancoran yang memberi tuah kesejahteraan dan penolakan bala. Pancoran Solas Alas Tapa ini letaknya berada persis dibawah tebing Alas Tapa, di lembah Subak Tabunan. Masing-masing pancoran tersebut dinamai berbeda-beda, dari barat terdapat Tirta Alas Tapa, Tirta Bulan, Tirta Surya, Tirta Julit, Tirta Dedari, Tirta Banyumas, Tirta Barong, Tirta Sudamala, Tirta Tunggang, Tirta Blutbut, Tirta Mampeh.rta Tunggang, Tirta Blutbut, Tirta Mampeh.)
  • Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul  + (Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul di Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Amlapura. Untuk menuju ke Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul ini, akses jalannya sudah sangat baik, melalui jalan lingkar beton yang melewati lanskap persawahan. Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ataupun melukat dan mandi tidak dikenakan tiket masuk, hanya dana punia atau donasi seiklasnya dengan membawa Banten Pejati atau Canang Sari untuk dihaturkan di Pelinggih Pura dan di Kolam Pancoran. Sebagai tempat suci tentu ada batasan-batasan yang mesti dipatuhi pengunjung seperti larangan memasuki areal Pura dan kolam Pancoran bagi yang sedang Cuntaka dan datang bulan, begitu juga tidak boleh mandi telanjang dan buang sampah sembarangan.di telanjang dan buang sampah sembarangan.)
  • Panjer  + (Panjer yang terletak di Kecamatan DenpasarPanjer yang terletak di Kecamatan Denpasar Selatan memiliki batas-batas wilayah. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Adat Yang Batu & Tanjung Bungkak, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Pekraman Renon, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pekraman Sidakarya, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Pekraman Sesetan.barat berbatasan dengan Desa Pekraman Sesetan.)
  • Pantai Balian  + (Pantai Balian berlokasi di wilayah barat Kabupaten Tabanan, tepatnya di Desa Langlanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat. Dikenal sebagai salah satu tempat berselancar di Bali yang disukai oleh wisatawan asing karena relatif sepi.)
  • Pantai Batu Pageh  + (Pantai Batu Pageh terletak di Desa UngasanPantai Batu Pageh terletak di Desa Ungasan Kecamtan Kuta Selatan. Pantai Batu Pageh merupakan pantai pasir putih yang sangat cocok digunakan untuk kegiatan bersantai karena suasana pantai yang tenang dengan pemandangan pantai yang indah. Dalam pengembanganya, Pantai Batu Pageh dikelola oleh Yayasan Batu Pageh dan Desa Adat. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Batu Pageh sekitar 32.1 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 24 menit. Sedangkan jarak Pantai Batu Pageh dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 12 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit.)
  • Pantai Geger Sawangan  + (Pantai Geger Sawangan merupakan salah satuPantai Geger Sawangan merupakan salah satu pantai pasir putih yang terdapat di Kabupaten Badung. Pantai ini terletak di Desa Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di Pantai Geger Sawangan ini selain berfoto dan menikmati pemandangan keindahan pantai adalah menelusuri pantai dengan menaiki unta. Pantai Geger Sawangan ini dikelola oleh koperasi dengan tetap berkoordinasi dengan Desa Adat dan telah memiliki petugas keamanan untuk memberi kesan aman bagi wisatawan. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Geger Sawangan sekitar 30.1 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 9 menit. Sedangkan jarak Pantai Geger Sawangan dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 13.2 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 23 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 23 menit.)
  • Pantai Kedonganan  + (Pantai Kedonganan terletak di Desa Tuban, Pantai Kedonganan terletak di Desa Tuban, Kecamtan Kuta Selatan. Pantai ini memiliki karakteristik berupa pantai pasir putih dan terkenal dengan kampung nelayan. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan selaian menikmati pamanadangan pantai dan menikmati suasaa sunset adalah bersantai di pinggir pantai, berjemur, dan berlayar dengan menyewa jukung (perahu tradisional) nelayan setempat. Selain itu Pantai Kedonganan juga merupakan pantai yang terkenal dengan kuliner lautnya sehingga merupakan tempat favorit bagi wisatawan. Dalam pengembangnnya Pantai Kedonganan dikelola oleh BPKP2K dengan tetap berkoordinasi dengan desa adat setempat. </br>Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Kedonganan sekitar 21.3 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 58 menit. Sedangkan jarak Pantai Kedonganan dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 5 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 13 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 13 menit.)
  • Kuta  + (Pantai Kuta Bali juga merupakan tujuan wisPantai Kuta Bali juga merupakan tujuan wisata internasional yang didukung oleh fasilitas umum yang lengkap seperti hotel, bar, restoran, klub malam, toko suvenir, pusat perbelanjaan terbaik, hiburan dll. Pantai ini cocok sebagai tempat bermain bersama keluarga, bersantai , berenang, dan berselancar.</br></br>Pantai ini memiliki ombak yang bagus untuk kegiatan bali seperti selancar termasuk pelajaran selancar bagi peselancar pemula hingga profesional. Keindahan Pantai Kuta Bali dilengkapi dengan sunset spektakuler yang menciptakan nuansa romantis yang memikat setiap pengunjung.</br></br>Pantai Kuta Bali terletak strategis di pusat pariwisata Bali yang sangat mudah diakses dari segala arah dan titik selancar terkenal lainnya dekat dari pantai ini seperti Airport Reef, Kuta Reef, Pantai Legian Bali dan Pantai Seminyak Bali. Tempat ini juga dekat dengan tempat-tempat menarik di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan setiap harinya (https://disparda.baliprov.go.id/sunset-in-kuta-beach/2020/04/)iprov.go.id/sunset-in-kuta-beach/2020/04/))
  • Pantai Labuan Sait  + (Pantai Labuan Sait terletak di Desa PecatuPantai Labuan Sait terletak di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan merupakan salah satu pantai pasir putih yang memiliki ombak yang cukup besar sehingga cocok digunakan untuk kegiatan berselancar. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan selian surfing adalah menelusuri lautan dengan menyewa jukung (perahu tradisional) dari nelayan setempat, memancing,menikmati pemandangan matahari terbenam, serta terdapat beberapa wisatawan yang menggunakan pantai ini sebagi lokasi untuk melaukan preweding. Dalam pengembangannya, pantai ini telah dikelola oleh desa adat setempat. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Labuan Sait sekitar 35.3 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 31 menit. Sedangkan jarak Pantai Labuan Sait dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 19.1 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 44 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 44 menit.)
  • Lovina  + (Pantai Lovina terletak sekitar 9 Km sebelaPantai Lovina terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota Singaraja. Biaya kegiatan melihat Lumba Lumba di Pantai Lovina, biasanya sih setiap dewasa dikenakan Rp. 100.000 per orang sedangkan anak-anak Rp. 50.000 per orang. Untuk kegiatan snorkeling, biasanya perorang dikenakan Rp. 100.000 untuk biaya sewa peralatan snorkeling.000 untuk biaya sewa peralatan snorkeling.)
  • Pantai Mertasari  + (Pantai Mertasari Sanur merupakan salah satPantai Mertasari Sanur merupakan salah satu deretan pantai indah yang bisa dikunjung selama pergi ke Sanur. Pantai Mertasari Sanur ini juga banyak mempunyai spot foto favorit lho. Di bagian barat Pantai Mertasari, pengunjung bakal bisa menjumpai spot foto yang fantastis. Di tempat ini, terdapat deretan pohon bakau kering yang akan tampak sangat cantik kalau dijadikan latar belakang foto. Terlebih kalau berfoto di sini saat sore hari.ebih kalau berfoto di sini saat sore hari.)
  • Pantai Nusa Dua  + (Pantai Nusa Dua adalah pantai pasir putih Pantai Nusa Dua adalah pantai pasir putih dan merupakan salah satu spot yang tepat untuk menikamti suasana sunrise di Kabupaten Badung. Pantai Nusa Dua ini terletak di Desa Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Objek wisata ini telah dikelola oleh BTDC sehingga fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata di Pantai Nusa Dua ini sudah lengkap dan sudah dapat memenuhi keutuhan wisatawan. </br>Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Nusa Dua sekitar 29.3 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 9 menit. Sedangkan jarak Pantai Nusa Dua dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 12 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit. Fasilitas akomodasi yang terletak di sekitar Pantai Nusa Dua khususnya yang terletak di Desa Benoa terdiri dari 41 hotel berbintang, 5 hotel melati, dan 134 pondok wisata. Fasilitas makanan dan minuman berupa restaran dan rumah makan masing-masing berjumlah 5 dan 25 buah.kan masing-masing berjumlah 5 dan 25 buah.)
  • Pantai Nyang-Nyang  + (Pantai Nyang-Nyang terletak di Desa PecatuPantai Nyang-Nyang terletak di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan diantaranaya adalah berselancar, berjemur, serta bersantai di pinggir pantai. Dalam pengembangan Pantai Nyang-nyang dikelola oleh perorangan namun masih tetap berkoordinasi dengan desa adat setempat. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Nyang-nyang sekitar 34.7 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit. Sedangkan jarak Pantai Nyang-nyang dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 19 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 40 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 40 menit.)
  • Pantai Padang-Padang  + (Pantai Padang-Padang terletak di Desa PecaPantai Padang-Padang terletak di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan. Pantai ini memiliki karakteritik berupa pantai pasir putih dan memiliki ombak yang sangat cocok digunakan untuk kegiatan berselancar dan merupakan spot yang bagus digunakan untuk menikati suasana sunset. Dalam pengembangannya pantai Padang-padang telah dikelola oleh perorangan namun tetap berkoordinasi dengan desa adat setempat. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Padang-Padang sekitar 35.3 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 31 menit. Sedangkan jarak Pantai Padang-Padang dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 19.1 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 43 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 43 menit.)
  • Pantai Pandawa  + (Pantai Pandawa terletak di Jalan Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali 80361. Pantai ini berada di pulau Bali, Indonesia, dan merupakan bagian dari kawasan Kuta Selatan yang terkenal.)
  • Monumen Pendaratan Pasukan I Gusti Ngurah Rai  + (Pantai Pekutatan terletak di arah selatan Pantai Pekutatan terletak di arah selatan dari pusat pasar Pekutatan, Jembrana. Sangat mudah ditemui, karena lokasinya tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Denpasar – Gilimanuk.</br></br>Yang jadi ikon dari pantai ini merupakan sebuah tugu berbentuk kapal. Tugu ini menceritakan tentang pendaratan pasukan I Gusti Ngurah Rai dari pulau Jawa. Dalam tugu ini, seharusnya ada 4 pejuang berdiri di atas kapal.</br></br>Namun sekarang, terdapat tiga orang pejuang yang satunya sudah rusak. Mereka tengah melakukan kegiatan di atas kapal dalam sebuah palayaran.</br></br>Nampak sosok I Gusti Ngurah Rai dengan kokohnya berdiri. Seiring waktu, tugu tersebut telah mengalami kerusakan di beberapa bagian akibat dihantam ombak.</br></br>Semangat perjuangan dalam patung ini jelas tergambar. Di bagian sisinya terdapat sebuah tulisan yang terpahat dalam sebuah nisan. Tulisan tersebut menyebutkan :</br>“Pada Tanggal 4 April 1946 Setelah Kembali Dari Tugas Melapor Kepada Pimpinan Negara Republik Indonesia Di Yogya“.pinan Negara Republik Indonesia Di Yogya“.)
  • Pantai Samuh  + (Pantai Samuh adalah salah satu pantai pasiPantai Samuh adalah salah satu pantai pasir putih yang terletak di Desa Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Pantai Samuh merupakan salah satu spot snorkling dan diving di Bali, salain itu wisatawan juga dapat menikmati suasana pantai yang indah. Pada Pantai Samuh juga telah tersedia artshop dan restoran. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Samuh sekitar 28.4 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 6 menit. Sedangkan jarak Pantai Samuh dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 12.2 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 22 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 22 menit.)
  • Pantai Seseh  + (Pantai Seseh terletak di Desa Munggu KecamPantai Seseh terletak di Desa Munggu Kecamatan Mengwi merupakan salah satu pantai pasir hitam yang terdapat di Kabupaten Badung. Berbagai atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan selain menikamti pemandangan pantai dan menikmatai sunset adalah bersantai di pinggir pantai dan juga berselancar. Pantai Seseh merupakan salah satu pantai yang digunakan untuk kegiatan keagamanan oleh masyarakat Hindu di Kecamatan Mengwi, sehingga para wisatawan juga dapat menyaksikan kebudayan dan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Seseh sekitar 12.5 km dan memerlukan waktu tempuh kurang 28 menit. Sedangkan jarak Pantai Seseh dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 23.4 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 59 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 59 menit.)
  • Pantai Suluban  + (Pantai Suluban berlokasi di Desa Pecatu KePantai Suluban berlokasi di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan. Pantai Suluban ini memiliki karakteristik berupa pasir putih. Di kawasan Pantai Suluban atau lebih tepatnya di Desa Pecatu terdapat 12 buah hotel berbintang, 4 hotel melati, dan 138 pondok wisata. Sedangkan fasilitas makan dan minum seperti restoran berjumlah 11 buah dan 3 buah rumah makan. berjumlah 11 buah dan 3 buah rumah makan.)
  • Pantai Tanjung Benoa  + (Pantai Tanjung Benoa terletak di KelurahanPantai Tanjung Benoa terletak di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Berbagai atraksi wisata yang dapat dilakukan di Pantai Tanjung Benoa adalah berbagai jenis water sport seperti paraseling, snorkling, sewalker, bananaboat, flying bord, roling donut, flying fish, waker boarding, waterski, jetski, scuba diving, berenang dan berjemur. Selain memiliki atraksi wisata yang banyak Pantai Tanjung Benoa juga memiliki keindahan pantai pasir putih dan pantai yang bersih, wisatawan juga dapat menikmati pamandangan matahari terbit dari pinggir pantai. Dalam pengembangannya sebagai destinasi wisata Pantai Tanjung Benoa dikelola oleh perusahan hotel, restoran, dan water sport di sekitar Tanjung Benoa dengan tetap berkoordinasi dengan desa adat setempat. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pantai Tanjung Benoa sekitar 31.3 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 14 menit. Sedangkan jarak Pantai Tanjung Benoa dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 14.6 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 28 menit.tempuh dengan waktu kurang lebih 28 menit.)
  • Pantai Telaga Wangi  + (Pantai Tegal Wangi berada di Jl Tegal Wangi, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Wisatawan harus melewati jalan setapak yang terjal dan menurun untuk bisa sampai sisir pantai.)
  • Pasar Badung  + (Pasar Badung termasuk pasar tradisional diPasar Badung termasuk pasar tradisional di Bali. Pasar ini juga termasuk pasar terbesar di Bali. Aktivitas pasar terus berjalan selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa henti. Pasar ini berlokasi di Jl. Sulawesi No. 1, Dangin Puri Kangin, Dauh Puri Kangin, Kota Denpasar, Bali - Indonesia.</br>Pasar Badung yang letaknya di Kawasan Pusaka Jl.Gajah Mada, merupakan kawasan pusat kota Denpasar sejak jaman kerajaan Jambe Ksatrya. Secara kosmologi sebuah kota, Pasar Badung memiliki peran penting dalam struktur ruang Kota Denpasar. Pasar Badung merupakan bagian dari konsep Catuspatha Kota Denpasar. Catuspatha diartikansebagai simpang empat (crossroads) yang disepadankan dengan pempatan agung yang memiliki nilai dan makna sakral dalam tradisi Bali. Catuspatha memiliki empat unsur yaitu: 1) Puri/keraton sebagai pusat pemerintahan, 2) Pasar tradisional sebagai pusat perekonomian; 3) Wantilan sebagai pusat budaya; 4) Alun-alun/ruang publik/RTH sebagai rekreasi. Catuspatha kota Denpasar berpusat di Patung Caturmuka di Jl. Gajah Mada, yang berjarak kurang lebih 400 meter sebelah timur Pasar Badung.ebih 400 meter sebelah timur Pasar Badung.)
  • Bebandem  + (Pasar hewan tradisional Bebandem)
  • PASAR SENI SUKAWATI  + (Pasar Seni Sukawati sudah direnovasi sejakPasar Seni Sukawati sudah direnovasi sejak 2019. Sekarang sudah selesai direnovasi khusus Blok A dan B namun belum banyak turis yang datang berbelanja. Di pasar ini banyak menjual baju, kerajinan, dan lain lain. Bagaimana cara memberitahu kepada khalayak ramai, bahwa pasar seni ini sudah bisa dikunjungi turis.asar seni ini sudah bisa dikunjungi turis.)
  • Pasar Sukawati  + (Pasar Seni Sukawati yang berada di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar. Pasar ini menjadi tempat berjualan aneka produk kerajinan tangan khas pulau Bali.)
  • Tugu Singa Ambara Raja  + (Patung atau tugu Singa Ambara Raja adalah Patung atau tugu Singa Ambara Raja adalah simbol Kota Singaraja yang berdiri tepat di depan Kantor Bupati Buleleng. Patung ini dirancang pada tahun 1969 dan diresmikan 5 September 1971. Patung ini berwujud binatang mitologi singa bersayap. Patung ini bukan hanya mencerminkan semangat Buleleng, patung Singa Ambara Raja menyerap dan mencerminkan jiwa nasionalis warga Buleleng, dalam bentuk yupa berbentuk segi lima melambangkan falsafah negara Pancasila, singa bersayap dengan tujuh belas helai melambangkan tanggal proklamasi, jagung gembal delapan helai melambangkan bulan yang ke-8 atau Agustus, serta butir-butir jagung gembal berjumlah empat puluh lima butir melambangkan tahun proklamasi 45. Secara keseluruhan diartikan Singa Ambara Raja mencerminkan jiwa proklamasi 17 Agustus 1945 yang berdasarkan Pancasila. Patung ini disebut juga sebagai perlambang keperkasaan Anglurah Gusti Panji Sakti mengahadapi tantangan dalam membangun Buleleng sebagai salah satu kerajaan berdaulan di Pulau Bali.lah satu kerajaan berdaulan di Pulau Bali.)
  • Patung Brahma Lerare/Patung Bayi Sakah  + (Patung Bayi yang duduk bersila di simpang Patung Bayi yang duduk bersila di simpang tiga Jalan Raya Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Patung yang sebagai simbolis Sang Hyang Siwa Budha itu ternyata disebut Sang Hyang Brahma Lelare. Ide untuk membangun patung itu berawal dari niat mantan Bupati Gianyar Cokorda Darana pada tahun 1989. Patung Brahma Lerare mengingatkan Kabupaten Gianyar sebagai daerah seni bahwa karya cipta seni diawali dengan karya cipta murni, mulai dari kecil kemudian besar dan berkembang. dari kecil kemudian besar dan berkembang.)
  • Catur Muka  + (Patung Catur Muka didirikan pada tahun 197Patung Catur Muka didirikan pada tahun 1973 oleh seorang seniman Bali bernama I Gusti Nyoman Lempad yang berasal dari Desa Ubud. Patung ini memiliki ketinggian 9 meter. Posisinya sendiri menghadap ke empat penjuru mata angin yakni Timur, Barat, Selatan dan Utara.</br></br>Melewati Catus Pata patung Catur Muka Denpasar, akan tampak sebuah jam lonceng peninggalan Belanda tahun 1930. Peninggalan penjajahan Belanda menyebutkan perempatan ini dengan Perempatan Lonceng. Ketika penataan mulai dibuat maka pada tahun 1970an dibangunlah sebuah patung Catur Muka dengan pemaknaan tempat tersebut merupakan Catus Pata Utama yang merupakan letak poros dari keberadaan Kota.erupakan letak poros dari keberadaan Kota.)
  • Patung Catur Muka Kota Denpasar  + (Patung Catur Muka ini berdiri di perempataPatung Catur Muka ini berdiri di perempatan jalan di pusat Kota Denpasar. Patung ini dibuat oleh Gusti Nyoman Lempad seorang seniman terkenal dan melegenda di Bali. Patung ini dibuat untuk penyebaran nilai-nilai filosofis dan konsepsi kepemimpinan, bukan untuk ritual pemujaan. Semula ditegaskan bahwa patung ini bernama Patung Empat Muka, sekarang lebih popular disebut Patung Catur Muka. Catur Muka berwajah empat Muka yang berdiri di atas bunga Teratai/Padma menghadap ke empat penjuru mata angin.dma menghadap ke empat penjuru mata angin.)
  • Patung Satria Gatotkaca  + (Patung Satria Gatot Kaca terletak di antarPatung Satria Gatot Kaca terletak di antara Jalan Raya Tuban dan Jalan Raya Airport Ngurah Rai. Gatot Kaca merupakan salah satu tokoh pewayangan yang terkenal ksatria, gagah dan pemberani. Gatot Kaca merupakan anak dari Bimasena salah seorang dari Pandawa Lima. Gatot Kaca dikenal sebagai seorang ksatria yang sakti mandraguna dan ahli terbang untuk memberikan perlindungan kepada seganap rakyat di Kerajaan Pendawa. Gatot Kaca ialah personifikasi pahlawan tanpa tanding yang rela mengorbankan jiwa raganya demi menumpas kejahatan dan ketidakadilan. Patung Satria Gatot Kaca didirikan pada tahun 1993 dalam rangka usaha terus memperindah kawasan sekitar Bandar Udara Ngurah Rai.h kawasan sekitar Bandar Udara Ngurah Rai.)
  • Patung Pelanduk dan Gajah  + (Patung yang terletak di sisi barat jembataPatung yang terletak di sisi barat jembatan Tukad Bubuh, Banjarangkan Klungkung. Patung ini dirancang oleh seniman I Wayan Bawa pada tahun 1988. Mengandung makna untuk memacu warga Klungkung yang memiliki wilayah kecil namun harus memanfaatkan sumber daya dengan cerdas bagai pelanduk agar mampu bersaing dengan kemajuan daerah lain yang lebih besar. Patung ini sesungguhnya memanfaatkan dinding tebing yang sebenarnya menjadi tumpuan jembatan gantung Tukad Bubuh Klungkung.an jembatan gantung Tukad Bubuh Klungkung.)
  • Pelestarian Penyu Deluang Sari  + (Pelestarian Penyu Deluang Sari terletak diPelestarian Penyu Deluang Sari terletak di Kelurahan Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan merupakan salah satu tempat penangkaran serta konservasi penyu di Pulau Bali. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan di lokasi wisata diantaranya adalah menyaksikan proses penangkaran penyu, berfoto bersama penyu, dan menyaksikan pertunjukan tari yang ditampilkan oleh masyarakat setempat. Untuk mencapai lokasi penangkaran penyu tersebut, apabila dalam kondisi laut pasang maka wisatawan dapat mencapai lokasi dengan menggunkan perahu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit, sedangkan apabila laut dalam kondisi surut wisatawan dapat mencapai lokasi wisata dengan berjalan kaki. Dalam pengembangannya pengelolaan penyu dikelola oleh kelompok nelayan Deluang Sari. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Pelestarian Penyu Deluang Sari sekitar 32 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit. Sedangkan jarak Pelestarian Penyu Deluang Sari dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 13 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 25 menit.</br></br>Alamat: Tj. Benoa, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Balioa, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali)
  • Peliatan  + (Peliatan merupakan salah satu desa yang tePeliatan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Desa ini dilihat dari kata “peliatan” memang layak memakai logo atau lambang yang ada mata manusianya, karena barangkali berhubungan dengan terkenalnya desa ini sebagai tenpat untuk menyaksikan /”melihat” berbagai pementasan seni budaya. </br>Peliatan mempunyai potensi seni tari, khususnya legong. Peliatan juga terletak di kawasan utama pariwisata Ubud.terletak di kawasan utama pariwisata Ubud.)
  • Desa Banjarangkan  + (Pementasan Sanghyang Jarang di Pura Puseh Sari, Desa Banjarangkan, Klungkung pada hari piodalan di hari Buda Umanis Medangsia, atau Rabu malam 1 Desember 2021. Tarian Sakral untuk menetralisir Semesta.)
  • Pempatan  + (Pempatan merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.)
  • Desa Penglipuran  + (Penglipuran merupakan salah satu desa adatPenglipuran merupakan salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli. Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena warganya yang masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali di kehidupan mereka sehari-hari. Desa Panglipuran merupakan desa wisata yang paling populer di Bali. Akan tetapi warga Penglipuran tetap menjaga budaya, tradisi dan hutan bambu mereka sesuai dengan prinsip Tri Hita Karana. Hal itu kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis untuk berkunjung, sehingga tahun 1993 Pemerintah Bali mempromosikan Desa Penglipuran sebagai tempat tujuan wisata.</br> Penglipuran pun berhasil membangun wisata yang menguntungkan warga setempat tanpa menghilangkan budaya dan tradisi mereka. Pada 1995, Desa Penglipuran mendapat penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi hutan bambu di ekosistem lokal mereka. Warga Penglipuran menyadari potensi mereka dan mengaplikasikan pariwisata berbasis komunitas untuk menghindari kapitalisme pariwisata di desa mereka.</br> Desa Panglipuran memiliki luas wilayah sekitar 112 hektare, namun hanya 9 hektare yang digunakan sebagai pemukiman warga, sedangkan sisanya adalah hutan dan tanah tegalan atau ladang. Ditempat ini wisatawan akan melihat bagaimana konsep Tri Mandala diterapkan. Tri Mandala adalah konsep yang membagi desa menjadi tiga bagian: 1) Utama Mandala, yakni bagian paling suci yang terletak di bagian Utara desa di mana candi berada. 2) Madya Mandala, yaitu tempat penduduk desa hidup dan melakukan kegiatan mereka. 3) Nista Mandala, yaitu tempat pengkuburan.</br> Desa Panglipuran menjadi salah satu wisata budaya yang wajib dikunjugi saat berlibur ke Bali. Rumah-rumah di desa ini dari Utara ke Selatan tampak indah dan unik dengan pintu masuk tradisional Bali yang dibuat mirip satu sama lain. Potensi budaya yang hingga kini masih dilestarikan di Penglipuran dalam bentuk Rumah Adat Tradisional semakin menambah kekhasan dan keeksotisan dari Penglipuran.</br> Apa lagi Desa Penglipuran dikelilingi hutan bambu yang memberikan udara pedesaan yang sejuk dan segar dengan bunyi gesekan pohon bambu yang unik bila bersentuhan satu sama lain saat angin berhembus. Wisatawan yang datang kebanyakan ingin mengambil foto terbaik mereka ketika ada di sini. Jalan yang memecah kerimbunan hutan laksana jalan panjang bak sebuah lukisan.</br> Desa ini juga menawarkan paket wisata yang terdiri dari tiga macam, di anataranya: paket 2 hari 1 malam, paket 3 hari 2 malam dan paket 4 hari 3 malam. Sementara untuk penginapan di Desa Penglipuran ada dua macam, yaitu guest house dan homestay.dua macam, yaitu guest house dan homestay.)
  • Penglukatan Gerembengan  + (Penglukatan Gerembengan terletak di Dusun Penglukatan Gerembengan terletak di Dusun Juwuk Manis, Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng. Lokasi penglukatan ini diapit tebing sempit yang lebarnya sekitar 5 meter. Aliran air dari Pura Bukit Alit ke Penglukatan Gerembengan disebut Tukad Saloning.</br>Tempat melukat yang mungkin hanya cukup untuk 10 orang dengan melalui lorong sempit sekitar 4 meter. Sepanjang pandangan ke langit - langit goa tampak begitu indah dan sangat meneduhkan.</br></br>Konon tempat penglukatan ini " Bares ". Banyak orang yang datang kesini untuk memohon dan banyak pula yang kesini nawur sesangi setelah merasa yang termohon tercapai. Jika hendak melukat disini sebelumnya sembahyang dulu di Pura Bukit Puncak Mas dan juga Pura Bukit Alit. Pura Pesiraman atau Grembengan ini erat kaitannya dengan Pura Bukit Alit ataupun Pura Bukit Puncak Mas. Bukit Alit ataupun Pura Bukit Puncak Mas.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Penglukatan Taman Beji Samuan terletak di Banjar Jemeng, Samuan Kawan, Carangsari, Petang – Badung, dengan jarak tempuh sekitar 19 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.Tempat melukat di kawasan Pura Taman Beji ini di pinggir sungai Yeh Penet yang mengalir jernih. Pada bagian atas terdapat mata air alam serta kolam air penampungan. Untuk mencapai tempat penglukatan ini, pengunjung / pemedek harus melewati kurang lebih 340 anak tangga di areal yang cukup terjal namun aman untuk dilewati. Pada kolam tempat penglukatan terdapat tujuh pancoran yang merupakan rembesan air yang keluar dari belahan atau rembesan batu padas, sehingga masing – masing pancoran memiliki debit air yang berbeda beda. Bagi pemedek yang baru pertama kali tangkil, dapat membawa dua Pejati dan 15 Canang sari sebagai sarana persembahyangan.anang sari sebagai sarana persembahyangan.)
  • Bebetin  + (Prasasti Bebetin (atau Bebetin AI) bertariPrasasti Bebetin (atau Bebetin AI) bertarikh 818 çaka (896 M), adalah sebuah prasasti yang ditemukan di desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Prasasti ini berbahasa Bali Kuno. Prasasti ini berisi keterangan tentang suatu desa (banwa) bharu, atau secara lengkapnya kuta di banwa bharu, yang bermakna desa bharu yang berbenteng. </br>unculnya nama Bebetin sudah disebut-sebut sejak tahun 1260. Sebelum tahun 1260 nama Bebetin tidaklah pernah disebut, tetapi justru nama Banua Baru yang mengalami kerusakan dari tahun 989-1050, lalu dikatakan tipe desa yang punah, berubah wajah menjadi semak belukar (Betbetan). Setelah ditata kembali menjadi Betbetin-Bebetinah ditata kembali menjadi Betbetin-Bebetin)
  • Bali  + (Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17.000 lebih kepulauan yang ada di Indonesia. Dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Secara geografis ditengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan memanjang dari barat ke timur. Diantara pegunungan tersebut terdapat sejumlah gunung sebagai puncaknya seperti : Gunung Agung (3.142 m ) meter, Gunung Batur (1.717)meter, Gunung Abang (2.276)meter, Gunung Batukaru (2.276)meter. Gunung Agung dan Gunung Batur merupakan gunung berapi. Disebelah utara dan selatan pegunungan tersebut terbentang tanah daratan. Danau-danaunya adalah danau batur dengan luas 1.607,5 hektar, Danau Beratan 375,6 hektar, Danau Buyan 336 hektar dan Danau Tamblingan 110 hektar. Sungai-sungai yang bersumber dari hutan dan danau tersebut kebanyakan mengalir ke daerah selatan, seperti sengai Unda, Sungai Petanu, Sungai Ayung, Sungai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.gai Pulukan, Sungai loloan, dan lain-lain.)
  • Nusa Lembongan  + (Pulau Lembongan atau dalam bahasa Bali disPulau Lembongan atau dalam bahasa Bali disebut Nusa Lembongan adalah sebuah pulau kecil terletak di 8°40.906′S 115°27.067′E yang berdekatan dengan Nusa Ceningan dan 2 km di sebelah barat laut Nusa Penida terletak di Selat Badung sebelah tenggara Pulau Bali.</br></br>Foto ini diambil pada tahun 1984.u Bali. Foto ini diambil pada tahun 1984.)
  • Pulau Menjangan  + (Pulau Menjangan adalah sebuah pulau kecil,Pulau Menjangan adalah sebuah pulau kecil, terletak di sebelah barat Pulau Bali, Sesuai dengan namanya, pulau ini di huni oleh menjangan (jenis rusa liar). Pulau ini merupakan bagian dari wilayah Taman Nasional Bali Barat. Daya tarik utama pulau ini terdapat pada keindahan pemandangan alam bawah laut, selain itu pulau ini tidak berpenghuni. Karena keindahan pemandangan bawah laut, maka pulau ini menjadi salah satu lokasi terbaik untuk tempat diving di pulau Bali.Pulau ini sangat kecil dan terpisah dari daratan pulau Bali. Oleh karena itu anda harus menggunakan perahu untuk menyeberang. Sebagian besar wisatawan yang ingin liburan ke pulau Menjangan, akan menuju ke wilayah Labuan Lalang & Pemuteran, baru kemudian menyebrang menggunakan perahu menuju pulau.an menyebrang menggunakan perahu menuju pulau.)
  • Serangan  + (Pulau Serangan merupakan wilayah pesisir yPulau Serangan merupakan wilayah pesisir yang terletak di Kelurahan Serangan Kecamatan Denpasar Selatan, dan berdekatan dengan kawasan wisata Sanur dan Nusa Dua. Pulau Serangan secara geografis terletak di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Propinsi Bali.sar Selatan, Kota Denpasar, Propinsi Bali.)
  • Pura Beji Sangsit  + (Pura Beji terletak di Desa Sangsit, KecamaPura Beji terletak di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan dengan jarak Sekitar 8 Km dari kota Singaraja ke arah timur. Objek ini sudah menjadi salah satu objek wisata budaya untuk kawasan Buleleng Timur dan dapat dicapai dengan kendaraan bermotor yang memakan waktu sekitar 10 menit dari kota Singaraja. Pura Beji memiliki areal seluas 2500 M² dengan perhitungan 100 M panjang dan 25 M lebar.Lokasi pura ini datar dan tidak jauh dari pantai dan lingkungan sekitarnya berupa persawahan sehingga menambah keindahan dan kesejukan objek ini.Bangunan Pura Beji dengan arsitektur khas Buleleng menghadap ke barat.</br></br>Secara historis memang agak sulit ditentukan kapan Pura Beji mulai dikenal dan dimulai dibangun, mengingat peninggalan sejarah baik berupa benda-benda purbakala maupun keterangan tertulis (prasasti) tidak ada. Tetapi setelah ditelusuri sesuai dengan nama dan keadaannya, maka “Beji” sama artinya dengan “permandian” atau sumur yang merupakan sumber kesuburan. Kenyataan di areal sebelah timur Pura Beji sendiri terdapat bekas sumber mata air yang dahulu pernah berfungsi sebagai kolam.Rupanya para petani yang sangat memerlukan air untuk pengairan persawahan sangat memuliakan sumber mata air, yang kemudian mengatur pengairan melalui subak.Subak merupakan organisasi pengairan yang sudah dikenal sejak zaman pemerintahan marakata pada tahun 1074 Masehi atau abad ke-11.</br></br>Untuk itu didirikan Pura Subak Beji. Sebutan Pura Subak Beji inilah yang dikenal oleh masyarakat luas sampai sekarang. Pencerminan lambang kesuburannya dapat dilihat pada salah satu bangunan pada Pura Beji, yakni di Gedong Simpen di atas atap terdapat patung wanita Dwi Sri, yang dikenal sebagai lambang kesuburan. Dengan demikian Pura Beji yang dikenal sekarang ini, tidak lain adalah merupakan perkembangan lebih lanjut dari Pura Subak ( Pura Ulun Suwi/Pura Bedugul) yang ada di Desa Sangsit, dan telah beberapa kali mengalami perbaikan sejak dibangunnya yang diperkirakan pada abad XV.ibangunnya yang diperkirakan pada abad XV.)
  • Pura Batu Kursi  + (Pura Bukit Kursi berada di atas bukit, denPura Bukit Kursi berada di atas bukit, dengan ketinggian 800 meter dari atas permukaan air laut. Pura Batu Kursi, yang berlokasi di bukit perbatasan Banjar Kembang Sari dan Banjar Pala Sari, Desa Pakraman Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sebelum naik tangga menuju Pura Batu Kursi, pamadek lebih dulu harus tangkil ke Pura Pemuteran.ebih dulu harus tangkil ke Pura Pemuteran.)
  • Pura Campuhan Windhu Segara  + (Pura Campuhan Windhu Segara terletak di piPura Campuhan Windhu Segara terletak di pinggir pantai, karena campuhan sendiri berarti juga campuran dan dalam hal ini adalah campuran atau pertemuan antara air laut dan sungai. Pura Campuhan Windhu Segara tergolong cukup baru, pura ini berawal dari kisah dari seorang pemangku yang bernama Jro Mangku Gede Alit Adnyana. Pura Campuhan Windhu Segara berdiri pada 7 Juli 2005 oleh Mahaguru Altreya Narayana sekaligus sebagai pengawit, dan diresmikan tanggal 9 September 2016 oleh Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan diketahui juga oleh Ida Dalem Semaraputra sebagai wakil dari Puri Klungkung.</br></br>Ada beberapa sarana yang diperlukan saat anda ingin bersembahyang dan melukat di Pura Campuhan Windhu Segara, pertama adalah banten pejati, minimal satu buah pejati di tempat penglukatan Ida Bhatara Wisnu dan satu buah bungkak (kelapa gading), kalau bawa banten pejati lebih (setidaknya canangsari) untuk di tempat melukat berikutnya yaitu di Pura Beji dan penataran utama pura.</br></br>Untuk mengakses tempat ini juga cukup mudah, dari perempatan by pass Ngurah Rai Sanur – Waribang, anda menuju jalan pantai Padang Galak (bekas Taman Bali Festival), sampai di ujung jalan maka ketemu pantai Padang Galak Sanur, yang masih merupakan wilayah desa Kesiman, Denpasar Timur, dari pantai inilah belok kiri sekitar 300 meter anda akan tiba di lokasi. Di kawasan ini setidaknya ada 3 buah komplek pura, yang pertama adalah pura Pura Segara Taman Ayung, Pura Campuhan Windhu Segara dan Pelinggih Ratu Niang di sebelah Barat.dan Pelinggih Ratu Niang di sebelah Barat.)
  • Pura Dalem Balingkang  + (Pura Dalem Balingkang yang berada di Desa Pura Dalem Balingkang yang berada di Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pura ini dapat dicapai dengan menelusuri jalan raya jurusan Bangli-Singaraja, setelah sampai di Pura Penulisan, Desa Sukawana, di Sebelah timur Pura Penulisan terdapat jalan yang menuju Desa Pinggan, setelah menempuh jarak kurang lebih 10 km. Dalam legenda disebutkan, bahwa Situs Pura Dalem Balingkang, merupakan sebuah istana kerajaan pada masa pemerintahan Raja Jayapangus dengan pusat istana kerajaan berada di Desa Sukawana yaitu di sekitar bukit Panerajon (Penulisan).tu di sekitar bukit Panerajon (Penulisan).)
  • Pura Dalem Pangembak  + (Pura Dalem Pengembak berlokasi di Jalan PePura Dalem Pengembak berlokasi di Jalan Pengembak, Pantai Mertasari, Sanur, tetapi lebih mudah diakses dari Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai. Selain sebagai tempat melukat dan penyembuhan non medis, tempat ini juga diyakini sebagai tempat untuk memohon kelancaran bisnis.ai tempat untuk memohon kelancaran bisnis.)
  • Pura Dalem Pingit Sebatu  + (Pura Dalem Pingit Sebatu terletak di BanjaPura Dalem Pingit Sebatu terletak di Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali. Di tempat ini terdapat air terjun suci yang disebut Pasiraman Sebatu. </br></br>Tempat ini pertama kali ditemukan pada 19 November 2007 oleh tamu asing yang bermaksud menikmati keindahan alam yang tersembunyi di Desa Sebatu. Bersama guide-nya, ia tiba di sebuah air terjun yang tidak seberapa tinggi dengan aliran air yang begitu jernih dan menyegarkan.</br></br>Jarak tempat ini dari Denpasar sekitar 45 menit. Udara yang sejuk dan pemandangan tebing, sawah, hutan serta pegunungan menambah sakral suasana di sekitarnya.</br></br>Air terjun di kompleks pura ini dipercaya dapat melebur ilmu sihir yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Untuk mencapai air terjun ini, orang-orang harus menuruni tangga menuju ke arah dasar tebing di mana sungai mengalir.arah dasar tebing di mana sungai mengalir.)
  • Pura Dalem  + (Pura Dalem umumnya dikaitkan dengan tempatPura Dalem umumnya dikaitkan dengan tempat memuja Dewa Siwa. Kata 'Dalem' secara harafiah berarti jauh atau sulit dicapai. Mengenai Denah dari Pura Dalem pada garis besarnya dapat dibagi atas dua bagian yaitu: Jabaan (halaman pertama) dan Jeroan (halaman kedua).laman pertama) dan Jeroan (halaman kedua).)
  • Pura Erjeruk  + (Pura Erjeruk disebut sebagai Pura Dang Kahyangan karena di pura ini terdapat Manjangan Saluwang sebagai pemujaan orang suci Mpu Kuturan dan juga Meru Tumpang Tiga sebagai pumujaan Dang Hyang Nirartha.)
  • Pura Gaduh  + (Pura Gaduh merupakan bagian dari Pura KahyPura Gaduh merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat. Pura ini merupakan bagian dari satu kesatuan dari beberapa pura yang ada di lingkungan tersebut. Ada beberapa pura lainnya yang mendampingi diantaranya Gedong Puseh, Kuru Baya dan juga Pura Batur Sari. Letak Pura Gaduh sendiri berada di halaman barat Pura Puseh dan sebelah timurnya Kuru Bayu.Pura Puseh dan sebelah timurnya Kuru Bayu.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Geger atau yang memiliki nama lengkapPura Geger atau yang memiliki nama lengkap Pura Geger Dalem Pamutih adalah salah satu Pura Dang Kahyangan yang terdapat di Desa Adat Peminge, Kuta Selatan, Badung. Pura ini terletak di atas tebing, berlatar belakang pemandangan alam laut yang indah. Pura ini juga sebgai jejak dari perjalanan spiritual Dang Hyang Nirartha, diceritakan sebelum perjalanan beliau ke Uluwatu, sempat singgah di sini untuk beristirahat dan melakukan tapa semadi. Keberadaan Pura Dalem Pemutih tersebut berkaitan juga dengan babad Dalem Pemutih yang menceritakan petinggi kerajaan yang bernama Dalem Petak Jingga yang bersengketa dengan raja Gelgel, yang akhirnya hengkang dan sampai di tempat ini. Di sebelah Selatan pura masih dalam satu kawasan, terdapat juga pura Beji yang menjadi tempat atau genah melukat.ji yang menjadi tempat atau genah melukat.)
  • Pura Goa Raja  + (Pura Goa Raja, yang terletak di Desa TajunPura Goa Raja, yang terletak di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Pura yang berada di kedalaman 177 meter, tepatnya di dasar jurang dijaga oleh tiga ekor Naga, yakni Naga Basuki, Naga Taksaka dan Naga Ananta Bhoga. Dengan menyusuri jalan menuju arah Desa Bayad, Pura ini terletak di sebelah timur Pura Bukit Sinunggal. Pemedek yang nangkil harus menuruni ribuan anak tangga dengan kedalaman 177 meter dari jalan raya. Sebelum dilukat, para pemedek terlebih dahulu menghaturkan banten pejati atau canang sari yang dibawa. Namun sebelum persembahyangan dimulai, para pemedek wajib dilukat terlebih dahulu dengan menggunakan sumber air di dalam goa. Sehingga setelah bersih, barulah bisa melakukan persembahyangan di depan areal Pura Goa Raja.</br>Selesai melukat di Pura Goa Raja bisa sekalian melakukan persembahyangan di Pura Dasar Bhuana (Pura Siwa Budha). Setelahnya mendaki sekitar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.itar 20 menit menuju Pura Bukit Sinunggal.)
  • Goa Lawah  + (Pura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yangPura Gua Lawah adalah sebuah gua alam yang dikelilingi beberapa bangunan pelinggih. Terletak di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Menurut beberapa catatan sejarah, antara lain Lontar Usana Bali dan Lontar Babad Pasek, Pura Goa Lawah didirikan sekitar abad 11 Masehi. Pura ini didirikan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi atas prakarsa Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.a Mpu Kuturan, penasihat Raja Anak Wungsu.)
  • Pura Andakasa  + (Pura ini berada di Desa Adat Angantelu, KePura ini berada di Desa Adat Angantelu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Dari Denpasar, pura ini dapat dicapai dengan jarak sekitar 60 km - arah ke timur, atau 20 km di timur kota Semarapura - ibu kota Kabupaten Klungkung. Sebuah prasasti terdapat di Pura Panyimpenan Pura Luhur Andakasa, namun tidak tertulis pada prasasti itu keberadaan pura ini. Seperti dikemukakan dalam berbagai lontar, Pura Luhur Andakasa berstatus sebagai salah satu Kahyangan Jagat, juga Sad Kahyangan. satu Kahyangan Jagat, juga Sad Kahyangan.)
  • Pura Gumang (Bukit Juru)  + (Pura ini berdiri di puncak sebuah bukit yang disebut dengan Bukit Gumang atau Bukit Juru. Pura Bukit Gumang secara turun temurun diempon oleh lima desa pekraman yakni Desa Bugbug, Bebandem, Datah, Jasri, dan Ngis.)
  • Pura Lempuyang Madya  + (Pura ini berposisi di puncak Gunung Lempuyang, di bagian Timur Pulau Bali. Pura lempuyang tepatnya berada pada ketinggian 1.175 m di atas permukaan laut.)
  • Pura Desa  + (Pura ini disebut dengan nama Pura Desa karPura ini disebut dengan nama Pura Desa karena pura ini lazim ditempatkan di pusat desa yaitu pada salah satu sudut dari catuspata (perempatan agung). Pura Desa menjadi tempat pusat kegiatan pelaksanaan upacara untuk kepentingan desa seperti upacara Ngusaba Desa, pasamuhan batara setelah upacara melis yang dilaksanakan sebelum upacara Panyepian. Pada beberapa daerah di Bali, Pura Desa disebut pula dengan nama Pura Bale Agung. Nama ini kemungkinan diambil dari nama bangunan Bale Agung yang terdapat pada bagian halaman pertama dari pura tersebut.bagian halaman pertama dari pura tersebut.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura ini tergolong unik, lokasinya di desaPura ini tergolong unik, lokasinya di desa Sading, Kec. Mengwi, Badung, terletak dalam sebuah goa. Nama pura tersebut berasal dari kata “kereb” yang berarti atap dan “langit” berarti langit, jadi pura yang beratapkan langit. Lalu bagaimana dalam sebuah gua beratapkan langit? itu dikarenakan di atas langit-langit gua tersebut terdapat lubang tembus ke atas menghadap langit. Di kawasan pura Kereban Langit ini juga terdapat beji yang dilengkapi dengan 5 buah pancuran. Di tempat inilah para pemedek melukat terlebih dahulu sebelum memulai persembahyangan di areal utama dalam goa. persembahyangan di areal utama dalam goa.)
  • Pura Tangkulak  + (Pura ini terkait dengan perjalanan Rsi Dhanghyang Dwijendra di Siyut Tulikup.)
  • Pura Petitenget  + (Pura ini terletak di Banjar Batu Belig, DePura ini terletak di Banjar Batu Belig, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.Pura Petitenget berdampingan dengan Pura Masceti-Ulun Tanjung dalam sebuah areal. Pura Petitenget berada di sebelah utara, sedangkan Pura Masceti berdiri di selatan. Bendesa Adat Kerobokan A.A. Kompyang Suteja mengatakan pura ini dibangun atas petunjuk Dhang Hyang Dwijendra sekitar tahun 1549. Dhang Hyang Dwijendra sekitar tahun 1549.)
  • Pura Mengening  + (Pura ini terletak di Desa Pakraman Saraseda, Tampaksiring, Gianyar. Di Pura ini terdapat sepuluh mata air yang dibuatkan masing-masing satu pancuran.)
  • Pura Puncak Mundi  + (Pura ini terletak di Dusun Rata, Desa KlumPura ini terletak di Dusun Rata, Desa Klumpu, Nusa Penida. Lokasinya berada di Puncak Bukit Mundi yang menjadi daratan tertinggi di Nusa Penida. Ketinggian pura ini 521 meter di atas permukaan laut dan menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Pelabuhan Nusa Penida. Biasanya umat Hindu yang akan melakukan tirta yatra ke Nusa Penida terlebih dahulu sembahyang di pura ini. Setelah itu, mereka akan menuju ke Pura Dalem Ped. Pura ini terdiri dari tiga pura yaitu Pura Krangkeng, Pura Beji, dan Pura Puncak Mundi.angkeng, Pura Beji, dan Pura Puncak Mundi.)
  • Pura Alas Kedaton  + (Pura Kedaton atau Pura Alas Kedaton terletak di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.)
  • Pura Alas Kedaton  + (Pura Kedaton atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pura Alas Kedaton terletak di wilayah Desa Kukuh, Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Pura ini berstatus sebagai salah satu pura jungjungan jagat.)
  • Pucak Adeng  + (Pura Luhur Pucak Adeng terletak di puncak Gunung Adeng, di Desa Penebel Kabupaten Tabanan. Terdapat beberapa pura di kawasan pura Luhur Pucak Adeng. Meliputi Pura Puseh, Pura Dalem Dasar, Pura Beji, Pura Penataran Pucak Adeng, dan pura Pucak Anyar.)
  • Pura Agung Manik Batu  + (Pura Manik Batu terletak di kawasan Subak Pura Manik Batu terletak di kawasan Subak Kerdung, Pedungan, Denpasar. Pura Manik Batu ini termasuk dalam kategori pura swagina atau pura fungsional tepatnya sebagai pura subak sebagai tempat pemujaan kepada Dewi Sri. Walaupun demikian, pura ini bisa juga dikategorikan sebagai pura umum karena terdapat beberapa manifestasi Tuhan yang turut dipuja di pura ini seperti Tri Murti (Brahma, Wisnu, Siwa) beserta Sakti-nya (Dewi Sarasvati, Dewi Sri, Dewi Uma/ Durga ), Pesimpangan Ratu Gede Dalem Nusa dan Dewi Kwan Im.gan Ratu Gede Dalem Nusa dan Dewi Kwan Im.)
  • Pura Maospahit  + (Pura Maospahit menjadi istimewa dengan gaya bangunan Jawa-nya. Bangunan pura dominan tersusun dari batu bata merah tanpa memanfaatkan ukiran bergaya Bali.)
  • Pura Merajan Selonding  + (Pura Merajan Slonding tergolong salah satuPura Merajan Slonding tergolong salah satu dari kompleks Pura Besakih yang memiliki kedudukan yang cukup penting. Pura ini terletak di sebelah utara Pura Ulun Kulkul atau masyarakat menyebutnya di sebelah barat Pura Ulun Kulkul. Pura ini sebagai tempat menyimpan suatu alat musik tradisional yang disebut Slonding. Slonding adalah sejenis gamelan Bali yang digunakan saat ada upacara keagamaan yang penting di pura ini.pacara keagamaan yang penting di pura ini.)
  • Pura Puncak Kedaton  + (Pura Pucak Kedaton berlokasi di Desa WongaPura Pucak Kedaton berlokasi di Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan. Pura Pucak Kedaton memang dikenal sebagai salah satu pura dengan lokasi yang fenomenal di Bali. Pura ini berada di puncak Gunung Batukaru yang memiliki ketinggian 2.276 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sini, para pendaki dilarang untuk mengucapkan kata-ata kasar atau ucapan yang mengindikasikan rasa lelah selama di perjalanan. Selain itu, Anda juga tidak diperkenankan untuk mengambil sesuatu dari pura ataupun membuang sampah sembarangan. pura ataupun membuang sampah sembarangan.)
  • Pura Pucak Watu Geni  + (Pura Pucak Watu Geni berasal dari kata 'puPura Pucak Watu Geni berasal dari kata 'pucak' yang artinya ujung, 'watu' artinya batu dan 'geni' berarti api. Arti lengkapnya adalah ujung batu yang mengeluarkan api. Pura ini memang bermula dari penemuan sebuah batu besar yang mengeluarkan api. Batu yang panjangnya sekitar 5 meter itu sendiri berada di halaman utama pura.</br></br>Pura ini berlokasi di wilayah Pamecutan Kaja, Denpasar, tepatnya di Jalan Nuansa Indah. Pura ini biasanya ramai tatkala hari Banyu Pinaruh.biasanya ramai tatkala hari Banyu Pinaruh.)
  • Pura Pulaki  + (Pura Pulaki berdiri di atas tebing berbatuPura Pulaki berdiri di atas tebing berbatu yang langsung menghadap ke laut yang terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk atau di pesisir pantai Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgrak. Kisah berdirinya Pura Pulaki tidak terlepas dari sejarah perjalanan Dang Hyang Nirartha dari Blambangan (Jawa Timur) ke Dalem Gelgel (Bali). Pura Pulaki sebenarnya merupakan pusat dari serangkaian pura sekitarnya, yaitu Pura Kerta Kawat pada Km 51 dari Singaraja (sekitar 750 M di sebelah selatan jalan raya), Pura Melanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.elanting, Pura Pabean, dan Pura Pemuteran.)
  • Pura Sada  + (Pura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkPura Purusada Kapal memiliki tinggalan arkeologi yang cukup banyak, salah satunya adalah Prasada (1 buah) yang memiliki tinggi sekitar 17,20 meter yang terbuat dari bahan bata. fungsi prasada sendiri sebagai tempat pemujaan sekaligus sebagai tempat penyimpanan benda-benda suci (pratima). Selain prasada terdapat juga Arca Perwujudan, Arca Binatang, Arca Pewayangan, Candi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satyadi Bentar, Tugu Bala Satya dan Mekel Satya)
  • Pura Rambut Siwi  + (Pura Rambut Siwi terletak di kabupaten JemPura Rambut Siwi terletak di kabupaten Jembrana, sebelah timur desa Yeh Embang, kecamatan Mendoyo. Jaraknya sekitar 10 km dari Negara. Nama Rambut Siwi mengandung peninggalan yang merupakan kunci rambut bijak (rambut) yang dihormati (siwi). Pura Rambut Siwi adalah salah satu pura Dang Kahyangan jagat yang terletak di Kabupaten Jembrana. Di kawasan Pura Rambut Siwi setidaknya anda bertemu dengan 8 buah pura termasuk pura Pesanggrahan dan juga pura yang berada di bawah tebing tepi pantai, tempat pertama persembahyangan adalah pura Pesanggrahan kemudian Pura Taman, Penataran, Goa Tirta, Melanting, Pura Gading Wani, pura Ratu Gede Dalem Ped dan tempat terakhir persembahyangan adalah di kawasan pura Luhur yaitu Pura Rambut Siwi.kawasan pura Luhur yaitu Pura Rambut Siwi.)
  • Pura Resi  + (Pura Resi atau Pura Kawitan Geria Resi terletak di desa Mundeh Kaba-Kaba Tabanan. Mundeh dulunya merupakan daerah tertua di Desa Nyambu. Sebelum ada kerajaan Kaba-Kaba, Mundeh merupakan wilayah pecahan Tanah Lot .)
  • Pura Sakenan  + (Pura Sakenan memiliki Pura Beji yang terlePura Sakenan memiliki Pura Beji yang terletak di wilayah Tunggak Tiing, Serangan, yang masih satu kawasan dengan Pura Sakenan. Namun, lokasinya tersembunyi karena berada jauh di tengah hutan konservasi. Seperti Pura Beji lainnya, di pura ini juga terdapat sebuah tempat panglukatan (membersihksn diri). Uniknya, tempat panglukatan di pura ini menggunakan air laut sebagai media panglukatannya.kan air laut sebagai media panglukatannya.)
  • Pura Sakti  + (Pura Sakti yang berlokasi di Desa PejarakaPura Sakti yang berlokasi di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pura ini berlokasi di tengah hutan yang rimbun. Jaraknya sekitar 200 meter sebelah utara jalan raya Singaraja-Gilimanuk.Pura ini berlokasi 20 menit dari Pura Pulaki atau sekitar 1.5 jam dari pusat kota Singaraja. Untuk pertama kali bersembahyang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.yang ke pura ini membawa Pejati dan bunga.)
  • Pura Selukat, Keramas  + (Pura Selukat terletak di Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar, sekitar 15 kilometer dari Denpasar. Pura ini merupakan tempat bagi masyarakat Bali untuk memohon air suci untuk pembersihan dan memohon air suci untuk keluarganya yang telah meninggal.)
  • Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul  + (Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba PunggulPura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul memiliki sembilan mata air dan dua buah air terjun. Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul yang terletak di Jalan Pekandelan, Banjar Trinadi, Desa Punggul, Abiansemal, Badung ini, dikelola Griya Gede Manuaba Punggul. Disarankannya, bagi pamedek yang datang untuk Malukat diharapkan membawa dua buah Pajati dan beberapa canang.mbawa dua buah Pajati dan beberapa canang.)
  • Tempat Melukat di Badung  + (Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba PunggulPura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul, memiliki sembilan mata air dan dua buah air terjun. Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba Punggul yang terletak di Jalan Pekandelan, Banjar Trinadi, Desa Punggul, Abiansemal, Badung ini, dikelola Griya Gede Manuaba Punggul. Disarankannya, bagi pamedek yang datang untuk Malukat diharapkan membawa dua buah Pajati dan beberapa canang.mbawa dua buah Pajati dan beberapa canang.)
  • Pura Taman Beji Penyampuhan Tukad Badung  + (Pura Taman Beji Penyampuhan adalah sebuah Pura Taman Beji Penyampuhan adalah sebuah tempat suci yang dikelilingi taman atau perairan yang letaknya di pertemuan antara dua sungai. Pura ini terletak di pinggiran perpaduan Sungai Badung dan Sungai Oongan yang berada di wilayah Banjar Suci. Uniknya, campuhan ini sekaligus merupakan batas dari tiga banjar, yaitu Banjar Pekambingan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng.ngan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng.)
  • Pura Taman Beji Penyampuhan  + (Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak Pura Taman Beji Penyampuhan yang terletak di ujung selatan Banjar Suci, Denpasar, ini diyakini masyarakat sebagai stana Buaya Kuning. </br>Pura Taman Beji Penyampuhan memiliki arti sebuah tempat suci yang dikelilingi taman atau perairan yang letaknya di pertemuan antara dua sungai. Jadi,memang benar pura ini terletak di pinggiran Sungai Badung yang berada di waliayah Banjar Suci. Uniknya, campuhan ini sekaligus merupakan batas dari tiga banjar, yaitu Banjar Pekambungan, Banjar Suci, dan Banjar Alangkajeng. </br>Pura ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakulan panglukatan dan pengobatan. Tak jarang banyak masyarakat datang dengan berbagai keluhan penyakit dan memohon petunjuk kesembuhan di pura ini. Biasanya, yang bersangkutan akan dilukat dan diberikan tirta yang diambil langsung dari sungai. Sarananya pun tidak mengikat, namun biasanya menggunakan Banten Pajati. namun biasanya menggunakan Banten Pajati.)
  • Pura Tegal Suci Pagenian  + (Pura Tegal Suci Pagenian, Stana Hyang MahePura Tegal Suci Pagenian, Stana Hyang Maheswara: </br>NAPAS, PARU-PARU, DAPUR API SUCI DI BESAKIH</br>“… RING Usabha Badrawada, pyosan ring Batang Angsoka, céléng pajuwit 1, kebo bulén 1….” demikian, antara lain, secara jelas disuratkan dalam lembar 24a naskah rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung, koleksi I Dewa Wayan Pucangan dari Jero Kangin Sidemen, Karangasem. Rontal dengan judul dan isi sama juga ditemukan dalam koleksi Gedong Kirtya, Singaraja, bernomor 1341, serta rontal koleksi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali nomor 958. </br></br>Kutipan isi rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung pada awal tulisan ini kurang lebih berarti: “… Pada bulan Purnama Badrawada [sasih Karo, sekitar bulan Agustus] dipersembahkan upacara usaba, sebagai pemujaan ke hadapan Bhatara yang berstana di Batang Angsoka, berupa babi pajuwit 1 ekor, kerbau berbulu putih 1 ekor….”. </br>Rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung secara keseluruhan berisi perihal ketentuan dan kewajiban-kewajiban yang mesti dilaksanakan di Pura Besakih, di lambung Giri Tolangkir (Gunung Agung), yang tercantum dalam Piagam Raja (Dalem). Pada lembar 7b yang disambung ke lembar 8a secara jelas dinyatakan bahwa Piagam ini dikeluarkan pada Tahun Saka 929 😊 1007 Masehi). “Hai kamu manusia, taatilah titahku! Piagam ini telah direstui oleh para Dewata Nawasangga. Jika tidak menaati Piagam ini, semoga kamu sirna dan menjadi lintah,” demikian sangat jelas disuratkan. </br></br>Tidak ditemukan secara eksplisit dalam rontal ini siapa nama Raja/Dalem Bali yang mengeluarkan Piagam Besakih dimaksud. Namun, data-data efigrafi berupa prasasti-prasasti tembaga masa Bali Kuno mencatatkan bahwa pada tahun 1007 Masehi tersebut Gumi Bali dipimpin oleh Raja Dharma Udayana Warmadewa bersama permaisuri Gunapriya Dharmapatni (989-1011). Raja Udayana lantas digantikan oleh Ratu Śri Ajñadewi (1016), Dharmawangsa Wardhana Marakatapangkaja (1022-1025), Anak Wungsu (1049-1077). Pada masa kepemimpinan Dharma Udayana Warmadewa bersama Gunapriya Dharmapatni yang didampingi Senapati Mpu Kuturan ini Bali tercatat mencapai zaman keemasan, dengan penataan ulang tatanan kehidupan secara komprehensif yang mencakup eko-sosio-budaya-religius (alam—masyarakat—budaya dan keagamaan).</br></br>Piagam Raja/Dalem sebagaimana disuratkan dalam rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung ini mencatatkan secara jelas, tegas, rapi, dan terperinci bagaimana tatanan (tata titi) tata kelola ritual, sosial, bahkan asset padruwen Pura Agung Besakih mesti dilaksanakan: oleh siapa, kapan, di mana, apa jenis upakara yang utama mesti dipersembahkan. Di mana, berupa apa, berapa, dan digarap atas nama siapa asset (padruwen) Pura Agung Besakih juga dicatatkan sangat rapi dan terperinci. Bahkan bentuk bangunan palinggih utama sampai pertanda alam terkait dengan Dewata atau Bhatara yang hadir saat dihaturkan upacara tertentu di masing-masing Pura/Palinggih dalam lingkup Pura Agung Besakih pun diperinci sangat jelas. Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung ini tak ubahnya dengan “buku pegangan” (handbook) yang memuat lengkap dan terperinci tentang tatanan dan tata kelola Pura Agung Besakih. </br></br>Dalam rontal yang tiada ubahnya dengan “buku pegangan” (handbook) Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung inilah Batang Angsoka secara jelas disuratkan. Ada apa dengan Batang Angsoka? </br>Secara geografis, Batang Angsoka berada tepat di sisi sebelah tenggara Pura Panataran Agung Besakih. Meskipun agak “tersembunyi” atau “terpencil”, namun Batang Angsoka masih sebagai bagian utuh tak terpisahkan dari wewidangan [wilayah] Desa Adat Besakih dan Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Batang Angsoka kini menjadi dua Banjar Adat, yakni Banjar Adat Batang di bagian selatan, dan Banjar Adat Angsoka di bagian utara. Krama/Warga di kedua Banjar Adat ini hidup rukun, tenang, damai. Lahan pertaniannya pun sangat subur, dengan hasil utama yang sangat khas endemik Gunung Agung, antara lain, berupa bunga kasna berwarna abu-abu layaknya warna Dewa Sambhu, dan ubi kuning nan lezat serta manis. </br>Penyebutan secara eksplisit nama Batang Angsoka dalam rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung menunjukkan betapa penting posisi, peran, fungsi, dan makna Batang Angsoka dalam kesatuan kosmologi dan eko-sosio-kultural-religius-spiritual kawasan suci Pura Agung Besakih. Tentu Pura yang ada di Batang Angsoka pun sangat penting, karena Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung memasukkan Pura ini menjadi bagian siklus pelaksanaan pyosan Usaba yang bersiklus setahun sekali pada bulan yang sangat khusus: Badrawada, yakni bulan penuh waranugraha kemuliaan, bulan terakhir Matahari berada di posisi sebelah utara garis Katulistiwa—sebelum akan tegak lurus (equinox) dengan garis Katulistiwa/Equator pada 21-23 September.</br></br>Pura apakah yang dimaksudkan di Batang Angsoka itu? </br>Satu-satunya pura kahyangan jagat yang sampai sekarang ini ada di wewidangan Batang Angsoka adalah Pura Tegal Suci – Pagenian di Banjar Angsoka. Pura Tegal Suci ini memiliki beji berupa mata air (klebutan) di suatu lembah di sebelah timur jalan yang menembus Banjar Adat Batang. Pura Tegal Suci di Angsoka dengan mata air beji di Batang ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena itu dalam rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung disebutkan sebagai satu-kesatuan nan harmonis: Batang Angsoka. </br>Ilmu arsitektur tradisional kuno yang tersurat dalam Wastu Sastra menegaskan betapa pentingnya tempat suci pura berelasi dengan sumber mata air (klebutan). Bila tidak ada sumber mata air (klebutan) di kawasan terdekat, maka air bisa dialirkan di sekitar tempat suci yang dibangun. Itu sebab dalam tradisi Bali pura sebagai tempat suci, terlebih yang berkategori Pura Kahyangan Jagat, senantiasa berkaitan erat dengan sumber air, berupa Pura Beji, Telaga, Taman, atau Tirta. </br>Di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, rata-rata Pura yang berkategori Sungsungan Jagat, bersifat umum, seperti Catur Lawa, Catur Lokapala (Pangempat/Dik), Catur Eswarya (Panyirang/Widik) berelasi dengan Pura Beji, Telaga, Taman, atau Tirta. Tak terkecuali Pura Tegal Suci – Pagenian di Banjar Angsoka memiliki relasi satu-kesatuan dengan Pura Beji di Banjar Batang—yang kini dinamakan Pura Beji Bhatara Giri Tohlangkir. Dalam bentuk tinggalan arkeologis, di lokasi Pura Beji ini ditemukan tinggalan kuno berupa genta dan mangkuk kecil berbahas dasar tembaga. Artefak ini ditemukan dari onggokan batu yang terbelah di areal Beji. </br></br>Tinggalan kuno berupa genta dan mangkuk kecil tersebut membuktikan bahwa Beji di Banjar Adat Batang ini di masa lampau memang merupakan bagian integral Kawasan Suci Pura Tegal Suci di Banjar Adat Angsoka. Dari Beji di Banjar Adat Batang inilah tirta wangsuh pada Ida Bhatara Sasuhunan yang di-sungsung di Pura Tegal Suci – Pagenian katunas untuk setiap upacara di Pura Tegal Suci – Pagenian, termasuk juga untuk upacara lingkup keluarga Krama di Banjar Batang dan Banjar Angsoka. </br></br>Diyakini Batang-Angsoka inilah di kawasan Besakih yang lebih awal ditapaki dan dijadikan tempat tinggal oleh Rsi Markandeya beserta para pengiring dari Gunung Raung, Banyuwangi, sebelum akhirnya sang Guru Suci ini mendem pancadatu di situs yang dinamakan Basukihan. Di Angsoka ini ketajaman jnana batin Ida Rsi Markandeya melihat api padupaan, sehingga kelak di situs ini dinamakan Tegal Suci. Artinya, sepadan dengan Dapur Suci. </br></br>Kenapa Pura Tegal Suci dan mata air beji di Batang-Angsoka menjadi penting dalam tatanan kosmologis, ritual, dan spiritual Kawasan Suci Pura Agung Besakih? </br></br>Secara kosmologis, Pulau Bali divisikan oleh Guru-Guru Spiritual Suci di masa silam sebagai Padma Bhuwana: pulau yang ditata sebagaimana layaknya bunga teratai (bunga Padma/lotus) yang terpola, terstruktur rapi, dan tersistem berlapis-lapis ke delapan penjuru arah angin dan satu di tengah-tengah sebagai putik sari bunga padma/tunjung. Bunga padma/tunjung ini saban hari mengembang dan menguncup. Gerakan mengembang dan menguncup bunga padma/tunjung ini dalam kepustakaan susastra Bali disepadankan dengan gerakan jantung (padma hredaya) manusia. </br></br>Secara fisik di delapan penjuru arah angin kosmologi Bali ditandai dengan bangunan pura kahyangan jagat, tempat suci untuk memuja Hyang Widhi Wasa dalam aspek perwujudan Dewata tertentu (istadewata), masing-masing, Pura: Lampuhyang (timur, Dewa Iswara/Hyang Gni Jaya); Andakasa (selatan, Dewa Brahma/Hyang Tugu), Batukaru (barat, Dewa Mahadewa/Hyang Tumuwuh); Hulun Danu Batur (utara, Dewa Wisnu). Ini empat pura di arah Pangempat/Dik ([empat arah utama/tanda tambah/+]. Adapun empat Panyirang/Widik (empat arah diagonal/tanda silang/X) masing-masing, Pura: Goa Lawah (tenggara, Dewa Maheswara/Mahesora); Huluwatu (barat daya, Dewa Rudra); Pucak Mangu (barat laut, Dewa Sangkara); dan Pangubengan, Besakih (timur laut, Dewa Sambhu). Sebagai titik pusat Padma Bhuwana adalah gunung (lingga acala, lingga yang tidak bergerak) yang tertinggi di Balidwipa Mandala. Itulah: Giri Tohlangkir atau Gunung Agung. Karena itu, Pura Agung Besakih merupakan titik pusat di tengah-tengah tatanan kosmologi Pulau Bali, sehingga disebutkan sebagai “madyanikang bhuwana”, sentrum dunia.</br></br>Sebagai titik pusat atau madyanikang bhuwana, Pura Agung Besakih pun ditata sedemikian rupa, menyerupai tatanan bunga padma/tunjung yang terpola, terstruktur, dan tersistem berlapis-lapis. Ada Catur Lawa sebagai empat helai kelopak daun terluar, masing-masing, Pura: Ratu Dukuh, Ratu Pasek, Ratu Panyarikan, dan Ratu Pande. Lebih dalam lagi ada Catur Lokapala, empat helai Pangempat/Dik, masing-masing, Pura: Gelap (timur); Kiduling Kreteg (selatan); Ulun Kulkul (barat), dan Batu Madeg (utara). Lalu, ada Catur Eswarya, empat helai Panyirang/Widik. </br>Dalam konsep Dik Widik atau Pangempat—Panyirang tatanan Padma Bhuwana Kuncup-Kembang di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, Pura Tegal Suci Pagenian di Banjar Angsoka ini menempati posisi arah GNENYA/Tenggara. Dalam konsep Dewata Nawa Sangga, 9 (Sembilan) Dewata utama penyangga 9 penjuru arah mata angin, arah Gnenya merupakan Stana/Linggih Dewa/Bhatara MAHESWARA/Mahesora. Warna: DADU/merah muda/pink sebagai perpaduan warna putih (arah timur/Purwa/Dewa Iswara/berupa Angin/Bayu) dan merah (arah selatan/Daksina/Dewa Brahma/berupa Api/Gni/Teja). Senjata: PAGENIAN/DUPA. Aksara suci: NANG. Dalam konsep Padma Bhuwana Bali, posisi ini ditempati Pura Goa Lawah di ujung timur wilayah Kabupaten Klungkung. </br>Selain Pura Tegal Suci – Pagenian, Catur Eswarya lainnya di Kawasan Suci Pura Agung Besakih, masing-masing, Pura: Pasimpangan (barat daya, Rudra); Paninjoan (barat laut, Sangkara); dan Pangubengan (timur laut, Sambhu). </br></br>Sebagai putik sari Padma Bhuwana Kuncup-Kembang di Kawasan Suci Pura Agung Besakih adalah Pura Panataran Agung Besakih dengan palinggih Padma Tiga di titik pusat terinti. </br></br>Dewa MAHESWARA yang distanakan di Pura Tegal Suci – Pagenian merupakan sumber kesejahteraan, kemakmuran. Sakti-NYA: DEWI LAKSMI, Dewi Kemakmuran, Keberuntungan (lucky). </br>Dalam tubuh manusia/Bhuwana Alit/mikrokosmos, DEWA MAHESWARA menempati organ sangat vital: PARU-PARU. Menjadi penghubung utama tubuh/Bhuwana Alit dengan Alam Semesta Raya/Bhuwana </br>Agung/makrokosmos. Menyerap PRANA, energi penghidup kehidupan, lewat napas yang terdiri atas unsur: angin/bayu, api/agni/teja, dan air/apah. Prana lewat napas inilah yang menjadikan manusia hidup. </br>Dapatkah manusia hidup tanpa PRANA, NAPAS, dan PARU-PARU? Tidak! Dapatkah keluarga melanjutkan kehidupan tanpa API DAPUR? Tidak! Sedemikian vital-lah sejatinya posisi Pura Tegal Suci Pagenian dalam Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Dapat dipahami kenapa rontal Raja Purana Pangandika ring Gunung Agung menyuratkan: “Pada bulan Purnama Badrawada [sasih Karo, sekitar bulan Agustus] dipersembahkan upacara usaba, sebagai pemujaan ke hadapan Bhatara yang berstana di Batang Angsoka”. Upacara usaba ini sebagai rangkaian upacara usaba yang dilaksanakan secara bergiliran di Pura Dik-Widik atau Pangempat-Panyirang [Catur Lokapala—Catur Eswarya] sampai di Catur Lawa. Dimulai dari usaba Srawana (Juli, sasih Kasa) sampai pada usaba Waisaka (Maret, sasih Kadasa) berupa upacara Batara Turun Kabeh yang dipusatkan di titik sentrum: Padma Tiga Panataran Agung Besakih. </br></br>Terlupakan Sejak Gunung Agung Meletus Tahun 1963</br>Para panglingsir Desa Adat Besakih yang sempat diwawancarai memberikan kesaksian bahwa sebelum Giri Tohlangkir/Gunung Agung meletus tahun 1963, tatanan upacara Pura Tegal Suci – Pagenian di Banjar Adat Angsoka berjalan sepatutnya, sebagai bagian tak terpisahkan dengan tatanan upacara Pura Agung Besakih. Dalam ingatan para panglingsir Besakih yang sudah berusia belasan tahun saat Giri Tohlangkir/Gunung Agung meletus tahun 1963, di sebelah barat Pura Tegal Suci ada jalan setapak cukup lebar tembus sampai di depan Pura Kiduling Kreteg—sebelah kanan dari Panataran Agung Besakih. Jalan tembus inilah yang lazim dilalui oleh Krama Adat Besakih secara umum manakala hendak tangkil ke Pura Tegal Suci di Banjar Adat Angsoka. Begitu pula sebaliknya, bila Krama Banjar Adat Batang dan Angsoka hendak nangkil mabhakti ke Pura Kiduling Kreteg hingga ke Pura Panataran Agung Besakih dan Pura lain yang ada di sebelah barat Banjar Adat Batang dan Banjar Adat Angsoka. </br></br>Saat Giri Tohlangkir/Gunung Agung meletus mulai 18 Februari 1963 sampai Januari 1964, seluruh Krama Banjar Adat Batang dan Angsoka pun mengungsi jauh, menyelamatkan diri. Pura Tegal Suci di Angsoka hancur. Tidak terurus. Kondisi ini berlanjut menyusul terjadi peristiwa G-30S/PKI tahun 1965-1966. Baru sekitar akhir dasawasra 1960-an atau awal 1970-an, beberapa Krama Adat Batang dan Angsoka mulai pulang ke kampung asal. Dalam masa paceklik ekonomi, Pura Tegal Suci terabaikan. Ketika Pemerintah Daerah Tingkat I Bali menata kembali Kawasan Suci Pura Agung Besakih pascagempa 1963 dan seterusnya, Pura Tegal Suci tetap saja terabaikan, karena lokasinya memang lumayan jauh, “terpencil” di sebelah tenggara Pura Panataran Agung Besakih. Para pemimpin formal dan pemimpin nonformal Bali, termasuk pamucuk-pamucuk di Desa Adat Besakih pun, lupa, melupakan, atau tidak tahu tentang keberadaan Pura Tegal Suci linggih stana Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi Maheswara/Mahesora dalam tatanan Padma Bhuwana Kembang-Kuncup di Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Yang mengetahui keberadaan Pura Tegal Suci di Angsoka ini pun tidak menginformasikan kepada pihak yang berwenang untuk mengembalikan Besakih ke dalam tatanan sepatutnya. Krama Adat Angsoka dan Batang yang rata-rata masih polos, tampak kimud menyuarakan perihal linggih stana Hyang Maheswara/Mahesora. </br>Kini, hampir 60 tahun Pura Tegal Suci terabaikan dalam kesatuan tatanan ritus dan situs Padma Bhuwana Kembang-Kuncup Pura Agung Besakih. Padahal, dalam setiap ritus berskala besar di Pura Agung Besakih, sulinggih senantiasa menguncarkan puja stuti stawa Nawa Graha, mengundang Dewata Nawa Sangga [Dewata dari sembilan penjuru arah] untuk menurunkan Tirta Nawa Ratna sebagai tirta utama. Namun, dalam aspek situs Pura Tegal Suci di Angsoka sebagai stana Hyang Maheswara tidak katuur dan/atau katuran apa pun secara Sakala. Ada yang kurang jangkep, tentu, dalam konteks tatanan kehidupan masyarakat Bali yang sangat mengedepankan prinsip Niskala-Sakala. </br>Hangayubagia, ada sejumlah Krama Adat Angsoka dan Batang yang terpanggil untuk ngaturang ayah dan mapunia sakasidan secara perseorangan. Kumpulan Krama ini sebagai Sekaa Demen, kelompok sukarelawan, mencoba berswadaya nangiang mawali linggih stana Ida Bhatara Sasuhunan di Pura Tegal Suci, sejak 5 tahun terakhir. Didukung oleh Krama Bali yang mendapat tuntunan, panggilan, dan/atau petunjuk dari luar Besakih agar ngélingin linggih stana Ida Bhatara Sasuhunan di Pura Tegal Suci, Sekaa Demen ini pun mampu membeli lahan seluas ± 14 are untuk tegak linggih Pura Tegal Suci. Meskipun masih dalam kondisi yang sangat sederhana—tinimbang palebahan Pura lain di Kawasan Suci Pura Agung Besakih yang difasilitasi resmi lewat APBD—secara Sakala terwujudlah kini Pura Tegal Suci – Pagenian di wewidangan Banjar Adat Angsoka. Jajaran kemiri palinggih utama yang ada, antara lain: Padmasana, gedong simpen, gedong masari mascatu, sapta patala. Adapun palinggih pagenian atau pasucian berupa tungku pembakaran (dalam bahasa Bali: jalikan) sebagai ciri khas Pura Tegal Suci yang merupakan Lingga Stana Hyang Maheswara, sampai kini masih berupa turus lumbung. </br></br>Pujawali atau piodalan di Pura Tegal Suci – Pagenian dilaksanakan setiap Sukra Paing, wuku Gumbreg, bersamaan dengan pujawali Pura Beji di Banjar Batang. Berlangsung hanya satu malam, langsung masineb. Biaya pujawali setiap 210 hari sekali (6 bulan kalender Pawukon Bali) dikumpulkan dari aturan punia atau sumbangan sukarela di antara Sekaa Demen serta Krama Bali lain yang terpanggil untuk ngaturang bhakti sakasidan.</br></br>Dumugi, Sameton dan Sahabat, berkesempatan ngaturang rasa suksmaning manah, rasa hangayubagia ke Pura Tegal Suci - Pagenian di Angsoka, Besakih ini: menyadari anugerah sang Maha Penghidup Kehidupan berupa Napas, Paru-paru, Dapur Suci Diri ini. Bila "tangkil" ke Pura Tegal Suci Pagenian ini, sempatkanlah terlebih dahulu tangkil dan malukat di Pura Beji Giri Tolangkir di Banjar Batang, sekitar 200 meter di sebelah selatan Banjar Angsoka, di sisi timur jalan. Untuk menuju ke lokasi Pura Tegal Suci - Pagenian ini, Sameton dan Sahabat bisa ketik di google maps: Pura Tegal Suci Pagenian, Angsoka, Besakih, Karangasem. Rahayu sareng sami. </br>Besakih, Saniscara Pon, Matal, 22.01.2022</br>@ I Ketut Sumartaa Pon, Matal, 22.01.2022 @ I Ketut Sumarta)
  • Pura Telaga Waja  + (Pura Telaga Waja terletak di Banjar KapituPura Telaga Waja terletak di Banjar Kapitu, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Pura ini termuat di beberapa kitab yakni Negarakertagama, Prasasti Bulian, dan Lontar Dharma Yoga Samadhi. Di pura ini terdapat petirtaan Telaga Waja dan di dalam lontar Dharma Yoga Samadhi terdapat sebuah petunjuk untuk melakukan mandi melukat sebanyak 7 kali kesempatan di pathirtan Telaga Waja ini. Melukat di sini bertujuan untuk membersihkan segala mala dan menerahkan diri.bersihkan segala mala dan menerahkan diri.)
  • Pura Telaga Waja, Kendran  + (Pura Telaga Waja terletak di Banjar KapituPura Telaga Waja terletak di Banjar Kapitu, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Pura ini termuat di beberapa kitab yakni Negarakertagama, Prasasti Bulian, dan Lontar Dharma Yoga Samadhi. Di pura ini terdapat petirtaan Telaga Waja dan di dalam lontar Dharma Yoga Samadhi terdapat sebuah petunjuk untuk melakukan mandi melukat sebanyak 7 kali kesempatan di patirtan Telaga Waja ini. Melukat di sini bertujuan untuk membersihkan segala mala dan menenangkan diri.ersihkan segala mala dan menenangkan diri.)
  • Pura Teratai Bang  + (Pura Teratai Bang terletak di Desa Candi KPura Teratai Bang terletak di Desa Candi Kuning, Baturiti, Tabanan. Pura ini satu kawasan dengan Kebun Raya Eka Karya di Bedugul. Memasuki areal pura di Bukit Tapak, ciri khasnya adalah bau belerang yang menyengat, karena di areal pura ada sumber mata air yg mengeluarkan asap dan berbau belerang, diyakini, belerang ini muncul karena berkenannya Dewa Agni (dewa Api) turun ke bumi dan berstana di Pura ini, bukan api yang kita sembah tapi yang menciptakan kekuatan api ini.ah tapi yang menciptakan kekuatan api ini.)
  • Tirta Empul  + (Pura Tirta Empul berlokasi di Desa ManukayPura Tirta Empul berlokasi di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Di desa ini terdapat beberapa buah sungai, antara lain yang terpenting ialah Sungai Pakerisan dan Sungai Petanu.Penelitian arkeologi yang dimulai pada awal abad XX telah mendapatkan bukti-bukti bahwa kawasan ini memang menyimpan sejumlah tinggalan arkeologi yang sampai sekarang masih berfungsi sakral (sacred living monuments), tersebar di Desa Panempahan, Desa Manukaya, dan Tampaksiring.nempahan, Desa Manukaya, dan Tampaksiring.)
  • Pura Tuluk Biyu Batur  + (Pura Tuluk Biyu yang sering disebut Pura Batur Kanginan atau dahulu bernama Kulit Biyu.)
  • Ulun Danu Temple  + (Pura Ulun Danu Batur merupakan pura terbesar kedua yang ada di wilayah pulau Bali. Dari lokasi pura, bisa dengan mudah menikmati pemandangan Gunung Batur yang indah. Lokasi: Jalan Kintamani, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.)
  • Puri Pemecutan  + (Puri Agung Pemecutan terletak di Jalan ThaPuri Agung Pemecutan terletak di Jalan Thamrin, Denpasar. Kata Pemecutan berasal dari pecut yang artinya cambuk. Bangunan Puri dibangun pada tahun 1686, dengan dasar bangunan dari batu bata merah dan pada serta beratapkan ijuk. Areal puri memiliki luas sekitar 4.2 hektar.</br>Tahun 1906, Raja Gusti Ngurah Pemecutan memerintahkan rakyat untuk membakar bangunan puri sebelum perang dimulai.akar bangunan puri sebelum perang dimulai.)
  • Desa Purwakerthi  + (Purwakerti merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, provinsi Bali, Indonesia. Terdapat dua tempat wisata yang terkenal di Desa ini yaitu Amed dan Teluk Jemeluk.)
  • Relief Bebitra  + (Relief Bitera ialah seni ukir pada zaman dRelief Bitera ialah seni ukir pada zaman dahulu yang dipahat pada dinding permanen berukuran besar di Kabupaten Gianyar. Relief Bitera ini juga satu kesatuan dengan tempat wisata cagar budaya nasional pertapaan Gunung Kawi Bebitra. Pertapaan ini juga menyimpan subuah ceruk besar yang letaknya di sebelah selatan pertapaan, dan kononnya pernah digunakan sebagai tempat bertapa. Selain sebagai tempat pertapaan, tempat ini juga difungsikan sebagai tempat pertirtaan dengan airnya berasal sumber mata air di sebelah barat laut dari dinding sebelah barat.lah barat laut dari dinding sebelah barat.)
  • Rumah Sanur  + (Rumah Sanur adalah tempat bagi komunitas lRumah Sanur adalah tempat bagi komunitas lokal, bisnis, wirausahawan sosial, pedagang, start-up, seniman, dan penggiat kreatif. Kami menyatukan berbagai orang dan bisnis dengan keterampilan dan latar belakang yang berbeda, untuk merangsang ide dan membangun hubungan lintas sektor. Kami memelihara ekosistem kreatif dan mendorong inovasi sosial.stem kreatif dan mendorong inovasi sosial.)
  • Bedugul  + (Saat mendengar kata bedugul, tentu yang teSaat mendengar kata bedugul, tentu yang terbayang di benak anda adalah keberadaan danau Beratan dan Pura Ulun Danu yang sekarang menjadi tujuan wisata tour paling populer di Bali atau juga Kebun Raya Bedugul yang menjadi tujuan rekreasi favorit bagi keluarga.adi tujuan rekreasi favorit bagi keluarga.)
  • Desa Mengesta  + (Salah satu hal yang paling menarik dari DeSalah satu hal yang paling menarik dari Desa Mengesta yaitu beberapa peninggalan purbakala berupa arca, pahatan batu dan logam. Selain itu kita juga dapat menjumpai beberapa mata air panas seperti Piling Kawang dan Belulang, dan seperti kebanyakan desa di kawasan Tabanan, tentu saja kita dapat menjumpai lokasi persawahan yang indah. Sejarahnya Banjar Mengesta didirikan kurang lebih pada tahun 1909 oleh Pemerintah Belanda.</br></br>http://desamengesta.zeta.co.id/ Belanda. http://desamengesta.zeta.co.id/)
  • Museum Hidup Samsara  + (Samsara adalah salah satu kepercayaan umatSamsara adalah salah satu kepercayaan umat Hindu, khususnya di Pulau Dewata. Tentang tahapan kehidupan yang ditandai dengan berbagai upacara dan ritual adat yang mengarah pada keyakinan akan tugas hidup sebagai manusia dalam kelahiran yang berulang-ulang hingga kesempurnaan.</br>Museum Samsara adalah museum hidup. Sebuah ruang yang hangat dan terbuka yang akan memandu setiap pengunjung untuk menikmati dan mengalami keindahan, kekayaan dan merayakan nilai-nilai budaya yang diwarisi dari nenek moyang kita dan menyajikannya melalui cinta dan kegembiraan.</br>Terletak di desa Jungutan kabupaten Karangasem di Bali, di area seluas dua hektar alam yang hijau dan menenangkan. Energi alam semesta melimpah, sehingga banyak pelajaran yang bisa dipetik dan diingat. Pengunjung yang datang ke sini akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan berharga tentang berbagai ritual dalam siklus kehidupan orang Bali. Ada pengenalan berbagai upacara beserta alat dan aksesoris pendukungnya serta makna dibalik setiap simbol yang ada.</br>Alur pengalaman dalam perjalanan di Museum Samsara juga akan mengajak Anda untuk belajar dan membuat beberapa alat upacara, arak, anyaman bambu dan banyak pengalaman menyenangkan lainnya hanya dalam cara hidup orang Bali. Anda juga dapat mengamati berbagai tanaman tropis di sekitarnya.</br>Yang tidak ketinggalan adalah pengalaman berada di dapur museum dan menyiapkan makanan tradisional yang akan disajikan saat perayaan ritual, termasuk 'megibung', pesta keluarga di bawah satu piring yang disajikan dan disantap bersama dengan suasana kebersamaan yang hangat.</br>Semua pengalaman dalam perjalanan Museum Samsara paling baik dialami di lapangan depan yang luas yang menyediakan ruang interaksi antar pengunjung. Seiring dengan kenangan indah suasana museum yang bisa dibawa pulang bersama dengan kerajinan seni yang unik.</br>Mari jadikan diri kita sebagai bagian dari langkah untuk menegakkan dan melestarikan nilai-nilai warisan leluhur kita, sebagai pedoman untuk kebaikan kehidupan kita sekarang dan sesudahnya.an kehidupan kita sekarang dan sesudahnya.)
  • Sanda  + (Sanda berasal dari kata Sandek (mesandekanSanda berasal dari kata Sandek (mesandekan dalam bahasa Bali ) yang memiliki arti berhenti atau mengaso. Dahulu dimana orang-orang yang bepergian dari Tabanan atau Denpasar menuju Singaraja melewati Desa Sanda. Dalam perjalan yang begitu jauh dan lama desa Sanda menjadi tempat peristirahatan. desa Sanda menjadi tempat peristirahatan.)
  • Sanur  + (Sanur berasal dari dua kata, “Saha” dan “NSanur berasal dari dua kata, “Saha” dan “Nuhur” yang secara harfiah berarti keinginan/gairah untuk mengunjungi tempat tertentu dan dapat juga berarti memohon untuk datang di suatu tempat. Dari kata tersebut lama kelamaan berubah pelafalannya menjadi Sanur. Sanur tercatat sebagai salah satu nama tempat tertua yang termuat dalam prasasti Bali berangka tahun 917 Masehi. Wilayah Sanur pada dahulunya meliputi daerah Sanur (Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur) dan Kelurahan Renon.auh, Kelurahan Sanur) dan Kelurahan Renon.)
  • Pantai Sanur  + (Sanur merupakan salah satu ikon pariwisataSanur merupakan salah satu ikon pariwisata Bali yang sudah terkenal. Menetapnya pelukis Belgia bernama Adrien-Jean Lemayur de Merpres di Sanur merupakan sejarah perkembangan kawasan pesisir Sanur. Seiring perkembangan pariwisata yang semakin meningkat, pada tahun 1957 dibangunlah hotel pertama di Desa Sanur dengan nama Hotel Sindhu Beach, disusul pembangunan Hotel Bali Beach yang mulai beroparasi pada tahun 1966. Meskipun wisata bahari belum dikenal saat itu, di Sanur sudah terbentuk suatu proyek pengembangan Sanur yang disebut Beach Market pada tahun 1971. Beach Market tersebut menyajikan jasa pelayaran dengan jukung yaitu perahu-perahu tradisional, pameran patung-patung, lukisan, pertunjukan tari-tarian dan pengelolaan kafe dan restoran.-tarian dan pengelolaan kafe dan restoran.)
  • Kelurahan Sanur  + (Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisSanur merupakan salah satu kawasan pariwisata tertua di Bali. Pada tahun 1957 untuk pertama kalinya dibangunlah hotel pertama di Desa Sanur dengan nama Hotel Sindhu Beach, disusul kemudian pembangunan Hotel Bali Beach yang mulai beroperasi pada tahun 1966. Sanur berasal dari dua kata, “Saha” dan “Nuhur” yang secara harfiah berarti keinginan/gairah untuk mengunjungi tempat tertentu dan dapat juga berarti memohon untuk datang di suatu tempat. Dari kata tersebut lama kelamaan berubah pelafalannya menjadi Sanur. Sanur tercatat sebagai salah satu nama tempat tertua yang termuat dalam prasasti Bali berangka tahun 917 Masehi. Wilayah Sanur pada dahulunya meliputi daerah Sanur (Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur) dan Kelurahan Renon.</br>Kelurahan Sanur terletak diwilayah Desa Pakraman Intaran dan mewilayahi Banjar sebanyak 9 yaitu :</br>1. Banjar Singgi,</br>2. Banjar Panti,</br>3. Banjar Gulingan,</br>4. Banjar Taman,</br>5. Banjar Sindu Kaja,</br>6. Banjar Sindu Kelod,</br>7. Banjar Batujimbar,</br>8. Banjar Semawang,</br>9. Lingkungan Pasekuta.</br>Kelurahan Sanur terletak di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, yang berbatasan dengan; Sebelah Utara: Desa Sanur Kaja, Sebelah Timur: Laut Bali, Sebelah Selatan: Selat Badung/Samudra Indonesia, Sebelah Barat: Desa Sanur Kauh.Indonesia, Sebelah Barat: Desa Sanur Kauh.)
  • Ngwangun Desa Kesiman Malarapan Antuk Tukad Bindu  + (Saudara tahu tidak ada sungai di Kota DenpSaudara tahu tidak ada sungai di Kota Denpasar? Ini terdapat sungai dari Desa Kesiman, bernama Sungai Bindu. Sungai ini sudah memiliki pihak pengelola dan sudah diresmikan oleh pemerintah setempat. Jika memasuki area sungai ini, saudara tidak dikenakan harga tiket masuk, tetapi ada dana sukarela yang bisa diberikan seikhlasnya. Tempatnya sejuk, asri dan memesona. Tempat ini sebagai tempat anak-anak bermain, berolahraga, budidaya ikan lele dan ada juga tempat untuk berkumpul. Akan tetapi semenjak pandemi Covid-19 yang membuat tempat wisata seperti sungai ini semakin sepi dikunjungi. Terkait kebersihan sungai, beberapa bagian dari tempat ini yang terbengkalai dan media promosi yang masih kurang. Semoga pemerintah dapat membantu kembali pengelolaan di temoat wisata ini misalnya seperti membersihkan tempat dan juga meningkatkan media promosi atau publikasi supaya sungai sebagai tempat wisata ini diketahui oleh masyarakat Bali hingga manca negara. Jika ada waktu, mari bersama-sama bermain ke Sungai Bindu, saudara.ama-sama bermain ke Sungai Bindu, saudara.)
  • Wangun Potensi Wisata Bali, Bali Lestari Indonesia Bangkit!  + (Saya (Candra, Gek Tri, Dinanti) sebagai geSaya (Candra, Gek Tri, Dinanti) sebagai generasi milenial siap membangun desa melalui BASAbali WIkithon Partisipasi Publik #5 : Ngwangun Desa. Mari saksikan desa saya ini.</br></br>Mari kita bersama-sama mempertahankan dan melestarikan dea-desa yang memiliki banyak potensi wisata di Bali.</br></br>Membangun Potensi Wisata Bali, Bali Lestari Indonesia Bangkit!</br></br>basabaliwiki.org </br>@wikibasabali</br>@pasikianyowana.bali</br></br>#basabaliwiki #wikithon #partisipasipublik #wikithonpartisipasipublik #ngwangundesa #membangundesa #milenialberaksi</br></br>photo reference: google chrome, google mapshoto reference: google chrome, google maps)
  • Ngwangun Desa. Potensi Lan Pikobet Ane Ade Di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah  + (Saya Gusti Agung Mirah sebagai generasi milenial bersedia membangun desa dengan BASAbali Wikithon Partisipasi Publik #5 : Membangun Desa. Ayo bersama-sama membangun desa teman-teman. Kalo bukan kita siapa lagi?!)
  • Potensi Pariwisata lan ekonomi ring Desa Tista Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng  + (Saya sebagai generasi milenial bersedia akSaya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. </br></br>Desa Tista merupakan ladang penghasilan masyarakat Desa disini. Karena Desa Tista ini memiliki panirama alam yang asri, dan tanah yang subur. Sebagai sumber daya alam yang baik untuk meningkatkan penghasilan berkebun masyarakat Desa.tkan penghasilan berkebun masyarakat Desa.)
  • NGWANGUN DESA WISATA DESA GIRI EMAS PINAKA GENAH WISATA SPRITUAL LAN WISATA ILEN-ILEN  + (Saya sebagai generasi milenial bersedia akSaya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. </br>Om Swastiastu, Hallo sahabat budaya, perkenalkan saya Ketut Wahyu Tamaja, mari berkunjung ke desa saya yakni di Desa Giri Emas.</br>Desa Giri Emas berada di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Di Desa ini banyak tempat wisata kebudayaan yang bisa kita kunjungi, salah satunya Pura Gung Sekar dan Segara Giri Emas.</br>Nah, apakah kalian tahu tempat yang saya kunjungi ini? Mari kita saksikan bersama video saya berkunjung ke salah satu tempat wisata yang bagus ini.</br>Selain itu, banyak juga tempat-tempat wisata yang belum dibangun oleh pemerintah. Menurut saya pribadi berharap agar pemerintah senantiasa membantu kami menbangun tempat-tempat wisata baru yang di dukung juga oleh masyarakat sekitar. Nah gimana kawan? Apakah kalian masih ragu berkunjung ke Desa Giri Emas? Ayo enggak usah ragu, saya tunggu kedatangan kalian di Desa saya ini, Desa Giri Emas. Yuk berkunjung ke Desa Giri Emas.</br></br>Om Santih Santih Santih Omesa Giri Emas. Om Santih Santih Santih Om)
  • NGWANGUN DESA ANTUK TERBEBASNYANE RING SAMPAH PLASTIK  + (Saya sebagai generasi milenial bersedia akSaya sebagai generasi milenial bersedia akan membangun Desa melalui BASAbali Wikithon Partisipasi Publik: Ngwangun Desa. Mari kita lihat apa saja yang ada di Desa saya ini. </br>Teman-teman apakah kalian tahu Desa Seni? Jika tahu, inilah Desa saya Desa Mas, yang terletak di Kecamatam Ubud, Kabupaten Gianyar. Di Desa saya ini memiliki tempat program penukaran sampah plastik menjadi uang tunai maupun beras. Program ini sangat bagus sekali untuk membangun keasrian Desa dan membantu masyarakat desa. </br>Begitulah sekiranya teman-teman, saya sendiri berharap kepada pemerintah. Semoga pemerintah membantu atau mensuport program yang seperti ini berjalan dan berkelanjutan dengan memberikan bantuan berupa dana anggaran operasional. </br>Semoga melalui video ini dapat menghibur teman-teman sekalian. Jika ada salah kata mohon di maafkan. (Kelungkung Semarapura, Kirang langkung nunas ampura). Terima kasih, basabaliwiki.org (@wikibasabali), pasikian yowana Bali dan Mamed Wedanta.), pasikian yowana Bali dan Mamed Wedanta.)
  • Sangeh  + (Saya sebagai generasi milenial siap membanSaya sebagai generasi milenial siap membangun desa melalui kegiatan BASAbali Wikithon Partisipasi Publik #5: Ngwangun Desa.</br></br>Om Swastyastu, tempat wisata Sangeh terletak di Jalan Brahmana , Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Tempat wisata Sangeh merupakan tempat wisata yang menyenangkan. Di tempat ini kita akan menemukan ada banyak monyet dan banyak pohon besar yang beranama pohon pala. Tempat wisata Sangeh telah disiapkan oleh pemerintah sejak tahun 1971, yang dibuktikan dengan dijadikannya Sangeh sebagai taman wisata alam. Namun saat ini muncuk masalah, karena penyebaran covid-19 menyebabkan tempat wisata ini kian sepi. Sepinya pengunjung juga memunculkan masalah dalam pembiayaan perawatan tempat ini. Telebih lagi, biaya perawatan berasal dari hasil penjualan tiket kunjungan. Ini yang patut dipertimbangkan oleh pemerintah agar dapat membantu biaya perawatan tempat dan menyosialisasikan kembali agar wisatawan yang berkunjung ke Sangeh. Apabila akan berkunjung ke Sangeh janganlah lupa untuk mempertahankan protokol kesehatan. Om Shanti Shanti Shanti Om</br></br>Nama : MAHASABA 3 </br>-I GUSTI NGURAH AGUNG DIVAYANA </br>-NI KADEK UNIK JAYANTI</br></br>@wikibasabali </br>@pasikianyowana.bali </br>@mamedwedanta </br>@guna.yasa </br>@mahasabaudayana </br>@unikjayantii </br></br>#basabaliwiki #wikitonpartisipasipublik #ngewangundesai #wikitonpartisipasipublik #ngewangundesa)
  • PANG SING POCOL NGANGGO SKINCARE  + (Saya sebagai generasi milenial siap untuk Saya sebagai generasi milenial siap untuk membangun melalui Wikithon Partisipasi Publik #5 BASAbali Wiki. Ayo lihat terkait dengan desa saya ini.</br></br>Ong Swastyastu. Halo Saudara, saya Dewa Ayu Manis bersama teman saya Desak Maharani dan Yuli Setiawati ingin memperkenalkan potensi desa yang ada di Banjar Pemenang, Desa Adat Pemenang, Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung Bali.</br>Saudara, tau tidak? Sebenarnya di Desa Nyalian ada pengerajin topi capil loh.. yang terbuat dari daun pohon kelapa yang masih muda, yang bernama demela. Cara membuatnya agak ribet, tapi harga topi capil ini sangat murah. Usaha ini telah ada sejak turun temurun di desa tersebut, tidak ada desa lain yang membuatnya. </br>Biar kamu tau, ada masalah yang dirasakan oleh para pengrajin ini, seperti bahan baku yang susah untuk dicari dan promosi topi ini yang masih kurang banyak. Harapan dari para pengrajin adalah agar harga topi capil ini dapat dinaikkan sehingga dapat membantu mengembangkan UMKM di tingkat provinsi dan juga menjadikannya ikon desa. </br>Semoga dari video ini, pemerintah dapat membantu dalam membangun desa terutama dalam membina kelompok kerja yang memiliki banyak potensi. Semoga pemerintah dapat membantu memberikan bantuan finansial atau dana demi menyokong pembangunan Desa seperti promosi agar pemasaran produk ini dapat mencapai ke luar negeri.</br>Ong Santih, Santih, Santih Ong.ar negeri. Ong Santih, Santih, Santih Ong.)
  • Taman Pancing Denpasar  + (Saya selaku generasi milenial bersedia membangun desa dengan mengikuti lomba Wikithon Partisipasi Publik #5 Ngwangun Desa. Masi lihat tempat potensial Taman Pancing Denpasar ini.)
  • Puri Denpasar  + (Sebagai sebuah puri dan akhirnya kota keraSebagai sebuah puri dan akhirnya kota kerajaan, Denpasar diresmikan pada tahun 1788. Pendiri Puri Denpasar memang I Gusti Ngurah Made Pemecutan, keturunan Puri Pemecutan dari garis Puri Kaler Kawan. Tetapi, nama Denpasar sudah muncul sebelum 1788 yakni manakala wilayah yang kemudian disebut Badung dipimpin dua kerajaan kembar: Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya.</br>Denpasar mengemuka sebagai pusat kekuasaan ketika I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang mengambil alih kekuasaan Kyai Jambe Ksatrya memilih Taman Denpasar sebagai lokasi puri. Tatkala Cokorda Alit Ngurah dinobatkan sebagai regent Badung pada tahun 1929, dibangun sebuah puri bernama Puri Satria. Pasalnya, Puri Denpasar sudah dihancurkan Belanda saat Puputan Badung dan saat Belanda berkuasa bekas Puri Denpasar digunakan sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan serta Kontroleur Badung. Puri baru yang didirikan Cokorda Alit Ngurah sebetulnya bernama Puri Denpasar. Tapi, karena lokasinya di bekas lokasi Puri Jambe Ksatrya, masyarakatnya lebih mengenalnya sebagai Puri Satria.nya lebih mengenalnya sebagai Puri Satria.)
  • Desa Anturan  + (Sebuah surga kecil yang akrab disapa DesaSebuah surga kecil yang akrab disapa Desa Anturan. Desa yang tidak terlalu luas, namun cukup nyaman bagi masyarakat yang menempatinya. Banyak para wisatawan yang mengunjungi Desa Anturan, karena Desa ini berdekatan dengan Pantai Lovina. Desa ini terdiri dari 5 Dusun, yang di setiap dusunnya memiliki keunikan masing masing. Bisa kita lihat saat Desa ini merayakan hari raya nyepi, masyarakat sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini. Di Desa Anturan banyak tempat wisata yang digemari oleh para touris manca negara, salah satunya Pantai Lovina. Selain sarana hiburan, sarana pendidikan yang ada di Desa ini juga sangat lengkap. Dari Taman kanak kanak sampai Universitas. Desa ini juga mengajak anak anak atau generasi muda untuk terus melestarikan budaya Bali. Mulai dari mengikuti Pasraman, mengikuti truna-truni, dan membuka sanggar tari dan tabuh.Menurut Kepala Desa Anturan, ia akan terus mengembangkan potensi yang ada di Desa ini.engembangkan potensi yang ada di Desa ini.)
  • Pura Puseh Canggi  + (Secara administrasi Pura Puseh Canggi termSecara administrasi Pura Puseh Canggi termasuk dalam wilayah Dusun Canggi, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Lokasi pura tepatnya berada di pinggir jalan desa dan berseberangan dengan sebuah lapangan dan Kantor Desa Batuan Kaler. Nama Canggi disebut dalam prasasti Serai A II tahun 915 çaka yang ditemukan di wilayah Kintamani Bangli. Dalam prasasti yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Ratu Maruhani Sri Udayana Warmadewa ini disebutkan “mpungku di kasogatan ida dicanggini dang upadhyaya sudhar” yang berarti “pendeta Budha yang berada di Canggini bernama Dang Upadhyaya Sudhar……” Dalam prasasti Sawan C tahun 1098 çaka juga dimuat nama canggi.C tahun 1098 çaka juga dimuat nama canggi.)
  • Desa Ulakan  + (Secara administratif, Desa Ulakan berbatasSecara administratif, Desa Ulakan berbatasan dengan beberapa wilayah, meliputi Sebelah Utara (Desa Duda), Sebelah Timur (Desa Manggis), Sebelah Selatan (Samudera Hindia) dan Sebelah Barat (Desa Antiga). Dalam tingkat pemerintahan, Desa Ulakan terbagi atas 6 Banjar Dinas, meliputi Banjar Dinas Abian Canang, Banjar Dinas Mangku, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas Kodok, Banjar Dinas Belong dan Banjar Dinas Tanah Ampo. Secara geografis, Desa Ulakan terdiri atas daerah perbukitan dan pesisir.erdiri atas daerah perbukitan dan pesisir.)
  • Gesing  + (Secara Geografis dan secara administratif Secara Geografis dan secara administratif Desa Gesing merupakan salah satu dari 148 Desa di Kabupaten Buleleng. Desa Gesing mulai ada Pemerintahan kurang lebih dari Tahun 1930 yang berstatus Kelian Banjar Dinas. Nama " Desa Gesing" diambil dari situasi wilayah, dimana pada waktu itu banyak tumbuh Pohon Bambu/Gesing, maka atas kesepakatan masyarakat dan tokoh tokoh masyarakat dinamailah desa ini dengan "Desa Gesing"sampai sekarang.a ini dengan "Desa Gesing"sampai sekarang.)
  • Desa Pupuan  + (Secara Geografis Desa Pupuan terletak padaSecara Geografis Desa Pupuan terletak pada 8°19'4" sampai dengan 8°29'38” dan 115°15’18,8” sampai dengan 115°19’40,8” Bujur Timur dengan ketinggian 650 sampai 750 meter diatas permukaan air laut. Seperti halnya desa-desa lainya di wilayah Kecamatan Tegallalang, Desa Pupuan termasuk dataran tinggi dengan curah hujan yang cukup besar. Hal ini menjadikan Desa Pupuan sangat cocok untuk dikembangkan menjadi sentra pertanian, khususnya tanaman manggis dan tanaman jeruk. Sekitar 85% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.</br>Desa Pupuan terletak di kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar dengan luas daerah 1.353,59 Ha yang terletak berdekatan dengan Sungai Petanu. terletak berdekatan dengan Sungai Petanu.)
  • Pura Yeh Gangga  + (Secara geografis, Pura Yeh Gangga berada pSecara geografis, Pura Yeh Gangga berada pada lembah sungai Gangga (Yeh Gangga). Areal tempat suci yang berada di sebelah barat sungai merupakan pura utama. Areal pura yang berada di sebelah timur sungai berupa 6 ceruk yang dipahatkan pada dinding tebing dengan material tanah dan batu padas dengan tekstur kurang stabil pada lapisan bagian atas dan tekstur material lebih stabil pada lapisan bawahnya. Areal utama sebelah barat sungai dibatasi dengan tembok pembatas keliling dengan bentuk persegi empat memanjang dari utara ke selatan. Areal dalam terbagi menjadi dua yakni teras atas bagian barat dan teras bawah bagian timur. Pada areal timur (di areal sungai) terdiri dari sebuah petirtaan, 6 buah ceruk, dan pemandian. Terdapat struktur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.ur batu bertuliskan angka tahun 1357 saka.)
  • Desa Getakan  + (Secara geografis, wilayah Desa Getakan sebSecara geografis, wilayah Desa Getakan sebelah utara berbatasan dengan Desa Aan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarangkan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Tihingan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Bakas. Sebagian besar masyarakat Desa Getakan bermata pencaharian sebagai petani, karena Desa Getakan memiliki banyak sawah dan komoditas terbesar dari Desa Getakan adalah padi dan cabai. Desa Getakan memiliki tradisi khas yang terkenal yang disebut dengan Calonarang.g terkenal yang disebut dengan Calonarang.)
  • Desa Tiga  + (Secara historis, dahulu sebagian besar PenSecara historis, dahulu sebagian besar Penduduk Desa Tiga berasal dari wilayah kabupaten Karangasem yang bernama Desa Asti.Penduduk Desa Tiga yang secara adat istiadat memiliki satu kesatuan dan terangkum didalam Gebog Satak Tiga Buungan yang terdiri dari 9 ( Sembilan ) Desa Pakraman.</br></br>Dalam sejarahnya desa Tiga merupakan gabungan dari beberapa Wilayah pedesaan pada jaman kerajaan Panji Sakti disebuah wilayah Pegunungan yang gersang dilereng timur perbukitan tepatnya di desa Asti Karangasem ( daerah Bali Timur ) pada jaman kerajaan Panji Sakti desa Asti mendapat ancaman dan serangan dari Kerajaan Panji Sakti sehingga membuat penduduk Asti semuanya mengungsi ke daerah Bangli dan memohon perlindungan dari raja Bangli, atas persetujuan raja Bangli saat itu diijinkanlah penduduk Asti untuk menempati daerah yang kebetulan sesuai dengan daerah asal yaitu memiliki dasar tanah merah tepatnya ada di daerah Banjar Buungan, kemudian seiring dengan perkembangan jumlah penduduk sebagian penduduk membuka lahan baru dan menyebar ke sembilan banjar disekitarnya. menyebar ke sembilan banjar disekitarnya.)
  • Pura Ulundanu Batur  + (Secara spiritual, Gunung Batur adalah gunuSecara spiritual, Gunung Batur adalah gunung terpenting kedua di Bali (hanya Gunung Agung yang mengunggulinya), jadi pura ini, Pura Batur yang semakin flamboyan, sangat penting. Ini adalah perhentian yang bagus untuk tontonan arsitektur. Di dalam kompleks adalah kuil Tao.tektur. Di dalam kompleks adalah kuil Tao.)
  • Bebandem  + (Sejarah Bebandem berawal dari masa pemerinSejarah Bebandem berawal dari masa pemerintahan kerajaan di Bali yang diperintah oleh Ida Dalem Waturenggong yang kemudian setelah perkembangnya diperintah lagi oleh keturunan beliau yang bernama Ida Dalem Kepakisan dan pelanjut dinasti raja terakhir adalah Ida Dalem Ketut yang wilayah kerajaan berada di Kabupaten Klungkung.</br>Nama Desa Bebandem yang sekarang, adalah diambil dari nama I Gusti Bandem yang sudah terkenal sebagai seorang pandeta ( Dukuh Bujangga), dan tentu sebagai penghormatan bagi beliau yang telah berjasa nama beliau ditetapkan menjadi nama desa dengan imbuhan ‘Be’ yang apabila diartikan dalam bahasa sansekerta mengandung arti bertempat tinggal/diam diatas.andung arti bertempat tinggal/diam diatas.)
  • Kemenuh  + (Sejarah berdirinya Desa Kemenuh dapat diketahui dari suatu sumber pustaka (lontar) yang secara keseluruhan memuat tentang Babad Brahmana Kemenuh. Sebelum bernama Desa Kemenuh,desa ini telah ada disebut dengan nama Desa Tegal Wanasari.)
  • Ped  + (Sejarah Desa Ped tergolong sangat unik. DaSejarah Desa Ped tergolong sangat unik. Dalam penulisan sejarah Desa Ped ini, penulis hanya menggunakan sumber lisan, artefak dan selebihnya dari berbagai media. Hal ini disebabkan karena penulis tidak menemukan sumber tertulis yang bisa dijadikan sumber. Artefak yang dimaksud di sini adalah adanya tiga buah tapel yang sekarang di’linggih’kan di Pura Dalem Ped. Seperti uraian di atas, dengan adanya tiga buah tapel ini melahirkan sebuah nama “Ped”, yang pada awalnya dari kesaktian tiga buah tapel yang sangat populer ke pelosok Bali pada saat itu dan sampai didengar oleh seorang Pedanda yaitu Ida Pedanda Abiansemal, sehingga Ida Pedanda Abiansemal bersama pepatih dan pengikutnya secara beriringan (mapeed) datang ke Nusa dengan maksud menyaksikan langsung kebenaran informasi atas keberadaan tiga tapel yang sakti di Pura Dalem Nusa. Dulu bernama Pura Dalem Nusa tetapi sudah ada pergantian nama setelah Ida Pedanda Abiansemal beriringan (mapeed) ke Pura Dalem Nusa kemudian digantikan oleh seorang tokoh Puri Klungkung pada zaman I Dewa Agung menjadi Pura Dalem Ped.</br></br>Informasi tentang keberadaan Pura Dalem Ped atau Pura Penataran Ped pada awalnya masih sangat simpang siur. Hal ini disebabkan karena dalam penggalian sumber untuk mencari informasi tentang keberadaan pura ini, sumber-sumber yang ada sangat minim. Dengan demikian hal ini memicu timbulnya perdebatan yang cukup lama di antara beberapa tokoh-tokoh spiritual. Perdebatan yang timbul yakni mengenai nama pura. Kelompok Puri Klungkung, Puri Gelgel dan Mangku Rumodja Mangku Lingsir, menyebutkan pura itu bernama Pura Pentaran Ped. Yang lainnya, khususnya para balian di Bali, menyebut Pura Dalem Ped.</br></br>Menurut Dewa Ketut Soma seorang penekun spiritual dan penulis buku asal Desa Satra, Klungkung, dalam tulisannya berjudul “Selayang Pandang Pura Ped” berpendapat, kedua sebutan dari dua versi yang berbeda itu benar adanya. Menurutnya, yang dimaksudkan adalah Pura Dalem Penataran Ped, Jadi, satu pihak menonjolkan “penataran”-nya, satu pihak lainnya lebih menonjolkan “dalem”-nya.</br></br>Kembali pada tiga buah tapel. Saking saktinya, tapel-tapel itu bahkan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik yang diderita manusia maupun tumbuh-tumbuhan. Sebelumnya, Ida Pedanda Abiansemal kehilangan ‘ tiga buah tapel. Begitu menyaksikan tiga tapel yang ada di Pura Dalem Nusa itu, ternyata tapel tersebut adalah miliknya yang hilang dari kediamannya. Namun, Ida Pedanda tidak mengambil kembali tapel-tapel itu dengan catatan warga Nusa menjaga dengan baik dan secara terus-menerus melakukan upacara-upacara sebagaimana mestinya.</br></br>Kesaktian tiga tapel itu bukan saja masuk ke telinga Ida Pedanda, tetapi ke seluruh pelosok Bali, termasuk pada waktu itu warga Subak Sampalan yang saat itu menghadapi serangan hama tanaman seperti tikus, walang sangit dan lainnya. Ketika mendengar kesaktian tiga tapel itu, seorang klian subak diutus untuk menyaksikan tapel tersebut di Pura Dalem Nusa. Sesampainya di sana, klian subak memohon anugerah agar Subak Sampalan terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang tanaman mereka, Permohonan itu terkabul. Tak lama berselang, penyakit tanaman itu pergi jauh dari Subak Sampalan. Hasil panenpun menjadi berlimpah.</br></br>Kemudian warga menggelar upacara mapeed. Langkah itu diikuti subak-subak lain di sekitar Sampalan. Kabar tentang pelaksanaan upacara mapeed itu terdengar hingga seluruh pelosok Nusa. Sejak saat itulah I Dewa Agung Klungkung mengganti nama Pura Dalem Nusa dengan Pura Dalem Peed (Ped).</br></br>Meski pun ada kata “dalem”, namun bukan berarti pura tersebut mempakan bagian dari Tri Kahyangan. Yang dimaksudkan “dalem” di sini adalah merujuk sebutan raja yang berkuasa di Nusa Penida pada zaman itu. Dalem atau raja dimaksud adalah penguasa sakti Ratu Gede Nusa atau Ratu Gede Mecaling.</br></br>Ada lima lokasi pura yang bersatu pada areal Pura Penataran Agung Ped. Persembahyangan pertama yakni Pura Segara, sebagai tempat berstananya Bhatara Baruna, yang terletak pada bagian paling utara dekat dengan bibir pantai lautan Selat Nusa. Persembahyangan kedua yakni Pura Taman yang terletak di sebelah selatan Pura Segara dengan kolam mengitari pelinggih yang ada di dalamnya yang berfungsi sebagai tempat penyucian. Kemudian persembahyangan ketiga yakni ke baratnya lagi, ada pura utama yakni Penataran Ratu Gede Mecaling sebagai simbol kesaktian penguasa Nusa pada zamannya. Persembahyangan terakhir yakni di sebelah timurnya ada Ratu Mas. Terakhir di jaba tengah ada Bale Agung yang merupakan linggih Bhatara-bhatara pada waktu ngusaba.</br></br>Masing-masing pura dilengkapi pelinggih, bale perantenan dan bangunan-bangunan lain sesuai fungsi pura masing-masing. Selain itu, di posisi jaba ada sebuah wantilan yang sudah berbentuk bangunan balai banjar model daerah Badung yang biasa dipergunakan untuk pertunjukan kesenian.</br></br>Seluruh bangunan yang ada di Pura Penataran Agung Ped sudah mengalami perbaikan atau pemugaran, kecuali benda-benda yang dikeramatkan. Contohnya, dua area yakni Area Ratu Gede Mecaling yang ada di Pura Ratu Gede dan Area Ratu Mas yang ada di Pelebaan Ratu Mas. Kedua area itu tidak ada yang berani menyentuhnya. Begitu juga bangunan-bangunan keramat lainnya. Kalaupun ada upaya untuk memperbaiki, hal itu dilakukan dengan membuat bangunan serupa di sebelah bangunan yang dikeramatkan tersebut.belah bangunan yang dikeramatkan tersebut.)
  • Sekardadi  + (Sejarah Desa Sekardadi tidak bisa dipisahkSejarah Desa Sekardadi tidak bisa dipisahkan dengan sejarah Desa Bayung Gede sebagai desa induk dan 28 desa turunan lainnya, termasuk Desa Sekardadi. Dari tiga di antaranya memiliki pertalian darah penghuni yang cukup erat. Tiga desa tersebutterletak di Kabupaten Bangli, antara lain Desa Sekardadi, Penglipuran, dan Tiga Kawan.sa Sekardadi, Penglipuran, dan Tiga Kawan.)
  • Desa Tihingan  + (Sejarah Desa Tihingan diketemukan dalam PrSejarah Desa Tihingan diketemukan dalam Prasasti Kumpulan Dr. Goris yang berbunyi “Kabakatin Langkah Kayu Tring Tihing Tanggung Yatna Teriya Besaraseni”, yang berarti ada suatu kelompok masyarakat yang bertugas untuk menjamin segala keperluan akan kayu dan bambu serta alat dari bambu yang berseni (dianyam) untuk dipergunakan oleh para penguasa pada saat ada aci di pura-pura dan upacara yadnya lainnya. Nama Tihingan itu sendiri berasal dari kata “Tihing” yang berarti pohon bambu yaitu dari suatu wilayah yang banyak Pohon bambu, yang dalam penulisan serta ucapan dalam perkembangan jaman selanjutnya kata Tihing akhirnya menjadi Tihingan. Desa Tihingan terdiri dari empat (4) Banjar Dinas, 3 Desa Pekraman, dan 1 (satu) Banjar Suka Duka BTN Penasan Permai.satu) Banjar Suka Duka BTN Penasan Permai.)
  • Pura Ulun Danu Beratan  + (Sejarah pura Ulun Danu Bratan ini dapat diSejarah pura Ulun Danu Bratan ini dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat pada lontar babad Mengwi. Berdasarkan data arkeologi yang terdapat dan berlokasi pada halaman depan Pura Ulun Danu Bedugul ini adalah terdapat peninggalan benda-benda bersejarah seperti sebuah Sarkofagus batu dan papan batu yang diperkirakan telah ada sejak zaman megalitik. Berdasarkan dari Babad Mengwi, I Gusti Agung Putu sebagai pendiri dari kerajaan Mengwi telah mendirikan pura yang berada di ujung danau Beratan sebelum beliau mendirikan pura Taman Ayun. Pura Ulun Danu Beratan terletak di ujung danau Beratan, yang berada di kawasan wisata Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Dengan jarak tempuh kira-kira 56 km dari kota Denpasar dengan melewati jalan raya Denpasar - Singaraja. melewati jalan raya Denpasar - Singaraja.)
  • Desa Buitan Manggis  + (Sejarah terbentuknya Desa Manggis, yaitu tSejarah terbentuknya Desa Manggis, yaitu tersebutlah seorang raja Klungkung yang bernama Dalem Demade bertahta sejak tahun Icaka 1543-1573, beliau mempunyai putra banyak salah seorang diantaranya adalah : I Dewa Kulit mempunyai putra Dewa Lempijeh yang kemudian diberikan ijin untuk mengatur sebuah penduduk, yang dimana diwilayah itu tumbuh sebuah Pohon Manggis yang amat besar (disebelah barat balai pengobatan sekarang ) sehingga orang-orang sering menyebut tempat itu di Manggis dan selanjutnya hingga kini bernama Desa Manggis.anjutnya hingga kini bernama Desa Manggis.)
  • Eks. Pelabuhan Buleleng  + (Sejarahnya, pada masa kejayaan atau ketikaSejarahnya, pada masa kejayaan atau ketika masih difungsikan EX Pelabuhan Buleleng digunakan sebagai tempat bongkar muatan barang sekaligus tempat persinggahan kapal pesiar asing. Tempat ini juga saksi bisu akan sejarah perjuangan rakyat Bali disaat berjuang melawan sengitnya penjajahan bangsa Belanda.</br></br>Di kawasan Ex Pelabuhan Buleleng dibangun sebuah monumen dengan nama Yudha Mandala yang dimaksutkan untuk mengenang peristiwa tersebut. Monumen tersebuat berbentuk sebuah tugu yang berupa laskar rakyat dengan memegang bendera merah putih, bertelanjang dada yang mana tangan tangan menunjuk ke arah laut. mana tangan tangan menunjuk ke arah laut.)
  • Ngwangun désa Jimbaran: pemulihan ekonomi ring Jero manten  + (Selama masa pandemi hingga tahun ini, banySelama masa pandemi hingga tahun ini, banyak tempat wisata yang biasanya ramai menjadi sepi.</br></br>Banyak usaha-usaha yang tutup terlihat di sepanjang jalan.</br>Terutama di wilayah KUTA.</br></br>Kemana perginya mereka?</br>Khususnya para karyawan, banyak yang akhirnya berusaha untuk membuka usaha UMKM di wilayah dekat tempat tinggal mereka bahkan di rumah mereka sendiri. Banyak program bagus yang ditawarkan oleh pemerintah seperti modal usaha.</br></br>Sayangnya, karena banyak orang yang membuka usaha yang sama. Tak jarang usaha mereka tidak berjalan dengan baik. Banyak faktor seperti minimnya pengetahuan tentang peluang usaha dan promosi agar masyarakat lokal di wilayah lainnya bisa tau keberadaan usaha tersebut.</br></br>Harapannya, pemerintah bisa memperhatikan lebih lanjut permasalahan dan solusi terkait permasalahan tersebut. Seperti diberikannya secara berkala edukasi peluang usaha di banjar-banjar terdekat sekaligus promosi usaha mereka pada hari itu.aligus promosi usaha mereka pada hari itu.)
  • Seminyak  + (Seminyak yang luar biasa adalah pusat kehiSeminyak yang luar biasa adalah pusat kehidupan bagi gerombolan ekspatriat pulau, banyak di antaranya memiliki butik, mendesain pakaian, berselancar, atau tampaknya tidak melakukan apa-apa sama sekali. Mungkin tepat di sebelah utara Kuta dan Legian, tetapi dalam banyak hal, tidak terkecuali selera gayanya yang tidak berwujud, Seminyak terasa hampir seperti berada di pulau lain.</br>Ini adalah tempat yang dinamis, rumah bagi sejumlah restoran dan klub serta banyak toko dan galeri desainer yang kreatif. Hotel kelas dunia berjajar di pantai, dan betapa indahnya pantai itu – seluas dan berpasir seperti Kuta tetapi tidak terlalu ramai.</br></br>Baca selengkapnya di https://www.lonelyplanet.com/indonesia/seminyak://www.lonelyplanet.com/indonesia/seminyak)
  • Desa Batununggul  + (Sentana Ida Dukuh Segening - Ngaben di Pantai Batumulapan Kauh, Nusa Penida 12 agustus 2016)
  • Pura Pasar Agung Batur  + (Seperti diketahui setiap gunung ada puranya, dan pura untuk Gunung Batur adalah Pura Pasar Agung Batur.)
  • Pura Pasar Agung  + (Seperti diketahui setiap gunung ada puranySeperti diketahui setiap gunung ada puranya, dan pura untuk Gunung Agung adalah Pura Pasar Agung diyakini pula sebagai pura pasar untuk seluruh Dewa Kahyangan. Pura Pasar Agung berada tepat di pertengahan antara kaki dan puncak Gunung Agung, pada ketinggian 1.600 meter pada permukaan laut (mdpl). Lokasinya di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kec. Selat, Kabupaten Karangasem. Sebudi, Kec. Selat, Kabupaten Karangasem.)
  • Pura Kereban Langit  + (Seperti namanya pura Kereban Langit atau dSeperti namanya pura Kereban Langit atau dikenal juga dengan Keraban Langit, berasal dari kata “kereb” yang artinya atap, sehingga diartikan sebagai pura beratapkan langit, bagaimana bisa sebuah goa beratapkan langit, nah di sini keunikan lainnya, sehingga tergolong berbeda dibandingkan tempat lainnya, karena di tengah goa tempat pura berada pada bagian atasnya terdapat lubang besar tembus menghadap ke langit.</br></br>Di kawasan Pura Kereban Langit juga terdapat tempat melukat, pada bagian bawah sebelah Selatan pura terdapat sebuah beji dengan 5 buah pancuran, air jernih berasal dari mata air alami, sebelum memulai persembahyangan maka mereka yang pedek tangkil (bersembahyang) di areal utama pura, akan membersihkan diri dan menyucikan diri pada pancuran tersebut. Ring desa adat sading puniki, wenten mase tongos olahraga sane becik pisan.</br>Jogging track ini berlokasi di Kawasan Perumahan Multi Permai II.</br></br>Kalau di pagi hari pemandangan sunrisenya sangat cantik , begitu juga pada sore hari. Warna sunset nya bisa ditonton dengan indah dari sini.</br>Hamparan persawahan dan para petani yang ramah membuat tempat ini jadi begitu nyaman dikunjungi untuk berolahrga atau di sekedar merileksasikan diri. Simak videonya yuk!r merileksasikan diri. Simak videonya yuk!)
  • SMKN Bali Mandara  + (SMK Negeri Bali Mandara atau biasa disebutSMK Negeri Bali Mandara atau biasa disebut dengan nama SKANBARA, adalah sekolah berasrama yang didirikan pada tanggal 2 Desember 2013 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali No. 2502/03-A/HK/2013. Sekolah binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ini mulai beroperasi pada bulan Juli 2015. Melalui SMK Negeri Bali Mandara, Pemprov Bali menyiapkan bantuan pendidikan penuh guna memberikan akses pendidikan kepada putra-putri Bali yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi tidak mampu (miskin). Segala bentuk pembiayaan selama menempuh masa pendidikan ditanggung oleh oleh Pemprov Bali.didikan ditanggung oleh oleh Pemprov Bali.)
  • Denpasar  + (SUASANA LALU LINTAS DI PUSAT KOTA DENPASARSUASANA LALU LINTAS DI PUSAT</br>KOTA DENPASAR.</br></br>Asal Usul Kota Denpasar, Ternyata Berawal dari Sebuah Taman</br></br>Denpasar, sebagai ibukota dari Provinsi Bali tentu banyak dikenal oleh masyarakat. Terlebih lagi, kota tersebut terletak di Pulau Bali yang merupakan destinasi wisata dunia. Namun hingga kini tidak banyak orang yang mengetahui betul bagaimana sejarah terbentuknya Kota Denpasar hingga seperti sekarang.</br></br>Denpasar adalah sebuah taman. Namun taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena merupakan taman kesayangan dari Raja badung pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam. Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.</br></br>“Jika dibandingkan dengan sekarang, taman tersebut semacam villa persitirahatan”, ujar AA Ngurah Putra Darmanuraga, penekun sejarah sekaligus tokoh di Puri Pemecutan.</br></br>Nama denpasar sendiri terdiri dari dua kata yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar. Nama ini diberikan pada taman tersebut mengingat lokasinya yang terletak di utara pasar. Kini taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan untuk Gubernur Bali. Secara administratif, Kota Denpasar diresmikan sebagai sebuah kota pada tahun 1788. Pembentukan kota ini mengalami proses yang panjang, bahkan sejak Pulau Bali masih ditinggali oleh kerajaan-kerajaan.</br></br>Kota Denpasar didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang merupakan keturunan dari Puri Pemecutan. Nama Denpasar muncul pada saat wilayah yang dahulunya disebut sebagai wilayah Badung ini dipimpin oleh dua kerajaan yaitu Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya. Menurut peneliti sejarah Kota Denpasar yang juga Guru Besar Sejarah Fakultas Sastra Unud, AA Bagus Wirawan, di saat itu terdapat dua puri yang menandakan adanya dua pemerintahan yaitu Puri Alang Badung dan Puri Pemecutan.</br></br>Kedua pemerintahan tersebut sebenarnya dipimpin oleh keturunan yang sama, yaitu Kyai Jambe Pula. Pembagian dari keduanya pun cukup jelas, dengan wilayah barat Tukad Badung yang dikontrol oleh Puri Pemecutan, sedangkan sebelah timur Tukad Badung pimpin oleh Puri Jambe Ksatrya.</br></br>Taman yang dibangun oleh Kyai Jambe Ksatrya itulah yang kemudian dijuluki sebagai Denpasar. Hanya saja nama Denpasar belum merujuk pada kota tertentu. Namun Puri Denpasar kemudian dihancurkan oleh kolonialisme Belanda, yang terjadi ketika terjadinya Perang Puputan Badung. Hingga kemudian bangunan bekas Puri Denpasar hanya digunakan sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan dan juga Kontroleur Badung.</br></br>Puri Denpasar sendiri dibangun ulang oleh Cokorda Alit Ngurah yang pada tahun 1929 dinobatkan sebagai Regent Badung. Namun dikarenakan lokasi Puri Denpasar yang baru adalah bekas lokasi dari Puri Jambre Ksatrya, masyarakat Bali justru menyebutnya sebagai Puri Satria hingga sekarang.</br></br></br>Sumber : denpasarkota.go.id , balebengong.id</br>Foto : Ross myersa.go.id , balebengong.id Foto : Ross myers)
  • Subak Anggabaya  + (Subak Anggabaya yang terletak di kota DenpSubak Anggabaya yang terletak di kota Denpasar. Anggota Subak Anggabaya yang juga otomatis adalah warga Banjar</br>Anggabaya. </br>Subak merupakan suatu kelembagaan tradisional bersifat otonom yang mengatur pengairan pertanian di Bali. Subak di Kota Denpasar memiliki peran penting dalam pendekatan-pendekatan teknis pertanian dalam upaya mensukseskan program-program pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar.</br>Subak merupakan salah satu lembaga yang bersifat sosio religius yang sangat berperan dalam mensukseskan program-program di bidang pertanian, dimana subak merupakan lembaga yang dapat mengatur rumah tangganya sendiri (otonom ). Di Kota Denpasar terdapat 41 subak yang tersebar di empat kecamatan masing-masing Denpasar Barat 8 subak, Denpasar Timur 13 subak, Denpasar Selatan 10 subak dan Denpasar Utara 10 subak.atan 10 subak dan Denpasar Utara 10 subak.)
  • Subak Kedampang  + (Subak Kedampang terletak di Desa Adat KeroSubak Kedampang terletak di Desa Adat Kerobokan. Subak ini dibentuk pada tahun 1946 dengan enam wilayah (munduk) yaitu Munduk Kedampang Kangin,Munduk Kedampang Kauh,Munduk Kedampang Tengah,Munduk Pengubengan Dangin Jalan,Munduk Pengubengan Dauh Jalan, dan Munduk Pengipian.ubengan Dauh Jalan, dan Munduk Pengipian.)
  • Subak Renon  + (Subak merupakan suatu kelembagaan tradisioSubak merupakan suatu kelembagaan tradisional bersifat otonom yang mengatur pengairan pertanian di Bali. Subak di Kota Denpasar memiliki peran penting dalam pendekatan-pendekatan teknis pertanian dalam upaya mensukseskan program-program pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar.</br>Subak merupakan salah satu lembaga yang bersifat sosio religius yang sangat berperan dalam mensukseskan program-program di bidang pertanian, dimana subak merupakan lembaga yang dapat mengatur rumah tangganya sendiri (otonom ). Di Kota Denpasar terdapat 41 subak yang tersebar di empat kecamatan masing-masing Denpasar Barat 8 subak, Denpasar Timur 13 subak, Denpasar Selatan 10 subak dan Denpasar Utara 10 subak.</br>Subak Renon terdiri dari 4 munduk yang terletak di 4 Banjar Adat di Desa Adat Renon. Luas pertanian yang tersisa pada Kelurahan Renon adalah 90 Ha(Pagiarta, 2011). Batas-batas Munduk Muntig di Subak Renon yang menjadi lokasi Penelitian, meliputi, Utara(pemukiman penduduk), Timur(Subak Intaran), Selatan(SubakSidakarya), dan Barat(Pemukiman Penduduk).Sidakarya), dan Barat(Pemukiman Penduduk).)
  • Tabanan  + (Tabanan merupakan Kabupaten yang terletak Tabanan merupakan Kabupaten yang terletak di bagian selatan pulau Bali, sekitar 35 km di sebelah barat kota Denpasar. Kabupaten Tabanan dikenal juga sebagai kota Singasana. Tabanan juga memiliki tempat wisata yang popular di kalangan wisatawan seperti: Tanah Lot, yang memiliki objek pantai berkarang dan Pura yang berdiri kokoh di atas batu karang di area pantai yang membawa daya tarik tersendiri. Kemudian Bedugul Kebun Raya Bali, yang menjadi tempat untuk pelestarian tanaman langka dan merupakan kebun raya pertama buah karya orang Indonesia. Berikutnya Air Panas Penatahan yang merupakan objek wisata pemandian air panas dengan panorama alam yang indah.</br></br>Untuk sejarah dari berdirinya Kabupaten Tabanan, dimulai sejak dinasti Gelgel memegang tampuk kekuasaan di mana semua kerajaan di Bali berada di bawah naungannya. Setelah melepaskan diri dari dinasti Gelgel, pada 29 November 1493 Tabanan meresmikan Puri Agung Tabanan sebagai pusat pemerintahan. Tanggal itulah yang dipakai sebagai patokan lahirnya Kabupaten Tabanan sekarang. Kabupaten Tabanan berbatasan dengan Buleleng di seelah utara. Sebelah timur berbatasan dengan Badung. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jembrana. Mayoritas penduduk Kabupaten Tabanan bekerja di bidang pertanian, sehingga Tabanan pun dijuluki sebagai “bumi lumbung padi".</br>https://www.tabanankab.go.id/mbung padi". https://www.tabanankab.go.id/)
  • Taman Baca Kesiman  + (Taman Baca Kesiman lahir dan hadir di halaTaman Baca Kesiman lahir dan hadir di halaman kiri kota Denpasar, Bali Indonesia. Kehadirannya tiada lain sebagai ruang bertatapmukanya kebhinekaan dan kesetaraan. Kebhinekaan adalah anugrah terindah dari Sang Pencipta, dan mesti kita rawat bersama dengan semangat keterbukaan, kedewasaan dan kesetaraan.</br>Taman Baca Kesiman menyajikan bacaan, ruang baca, kebun dan lapangan hijau sebagai terminal untuk merangkai warna warni kehidupan kota Denpasar yang multi-etnik, lintas sektoral dan transnasional guna menjadi sebuah kota yang sejuk dan indah di hati warga.h kota yang sejuk dan indah di hati warga.)
  • Taman Kupu-Kupu Lestari  + (Taman Kupu-Kupi Lestari adalah sebuah tempTaman Kupu-Kupi Lestari adalah sebuah tempat wisata di Kabupaten Tabanan dan juga taman pelestarian dan penangkaran kupu-kupu terbesar di Bali serta di Indonesia dan di Asia Tenggara. Bukan hanya kupu-kupu yang bisa dilihat didalamnya, namun wisatawan dapat melihat berbagai macam jenis kepongpong, belalang, serta lainnya. Taman Kupu-Kupu Lestari ini bisa sebagai objek wisata edukasi serta penelitian.gai objek wisata edukasi serta penelitian.)
  • Taman Nusa  + (Taman Nusa Bali berdiri di atas lahan seluTaman Nusa Bali berdiri di atas lahan seluas 15 hektar di jalan Taman Bali, Banjar Blahpane Kelod, Desa Sidan, Kabupaten Gianyar – sekitar 30 km arah timur laut kota Denpasar. Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Taman Nusa menyuguhkan panorama perjalanan waktu bangsa Indonesia yang dimulai dari masa prasejarah dengan alamnya yang tua dan primitif, jaman perunggu dan masa kerajaan dengan salah satu mahakaryanya yang berbentuk Candi Borobudur. Taman Nusa juga menampikan keanekaragaman budaya dari beragam kelompok etnis di Indonesia dengan suasana kehidupan kampung yang sederhana dan menyaksikan berbagai keterampilan serta pertunjukkan seni tradisional di kawasan kampung budaya. Tidak hanya itu, Tama Nusa juga menggambarkan tentang masa awal Indonesia pada era kemerdekaan, di mana terdapat figure Bapak Proklamator Soekarno dan Hatta dengan latar belakang teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hingga akhirnya sampai diharapan masa depan Indonesia, di mana terdapat perpustakaan dan dua museum yang menampilkan berbagai warisan budaya Indonesia seperti: wayang, batik, tenunan dan sulaman.</br> Selain itu, Taman Nusa menyuguhkan pemandangan alam pegunungan Gianyar di Bali yang berpadu dengan arsitektur Indonesia yang tidak hanya satu bentuk, tetapi dari berbagai daerah yang mempunyai identitas khas dari satu masa ke masa lain. Mulai dari adat vernacular kuno, masa Hindu dan Budha, kemudian arsitektur islam dan arsitektur colonial atau gaya Hindia. Ke semuanya membentuk alam surgawi yang mengagumkan dan menjadi saksi bahwa lingkungan alam bisa dipertahankan. Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan didaktika bagi para pengunjung, baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif.</br>http://www.taman-nusa.com dan interaktif. http://www.taman-nusa.com)
  • Taman Ujung Sukasada  + (Taman Ujung atau Taman Sukasada berada di Taman Ujung atau Taman Sukasada berada di Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Taman Ujung merupakan taman yang dimiliki oleh kerajaan Bali Kuno yang menjadi sebuah tempat peristirahatan raja dan keluarga Kerajaan Karangasem di Bali. Selain itu, Taman Ujung juga dijadikan sebagai tempat bersemedi dan menjamu tamu kerajaan. Taman Ujung dibangun oleh raja Karangasem, yaitu I Gusti Bagus Jelantik pada tahun 1909 dengan arsitek Van Den Hentz seorang Belanda dan Loto Ang seorang Tiongkok. Pembangunan Taman Ujung selesai tahun 1921 dan pada tahun 1937 Taman Ujung Karangasem diresmikan dengan sebuah prasasti marmer yang ditulis dalam naskah aksara Latin dan Bali dan dua bahasa, yaitu Melayu dan Bali.</br>Taman Ujung pada masa Hindia Belanda dikenal dengan nama waterpaleis atau istana air. Di Taman Ujung terdapat 3 kolam besar dalam satu tempat. Selain itu, di Taman Ujung terdapat sebuah anak tangga di mana di atasnya terdapat bangunan pilar tanpa atap. Dari sana pengunjung disuguhkan dengan pemandangan lautan biru dan pantai ujung serta pesona keunikan dari arsitektur taman ujung – yang merupakan penggabungan dari arsitektur Eropa abad pertengahan dan arsitektur Bali. Taman Ujung sering digunakan sebagai lokasi foro prewedding. Perpaduan arsitektur Eropa dan Bali pada bagian dinding bangunan peristirahatan raja – di mana terdapat kaca berwarna-warni yang identik dengan disain arsitektur gereja-gereja di Eropa menjadikan Taman Ujung memiliki keunikannya sendiri.</br>https://www.ujungwaterpalace.com sendiri. https://www.ujungwaterpalace.com)
  • Taman Werdhi Budaya Art Centre  + (Taman Werdhi Budaya Bali atau juga dikenalTaman Werdhi Budaya Bali atau juga dikenal dengan nama Art Centre, dibangun dengan tujuan untuk tempat pengembangan pusat kesenian, pelestarian budaya dan menjaga segala bentuk kearifan lokal. Tujuan yang sangat mulia ini digagas dan Taman Werdhi Budaya Bali – Art Centre didirikan oleh Ida Bagus Mantra yaitu mantan gubernur pertama. Event tahunan yang rutin diselenggarakan di Taman Werdhi Budaya ini adalah Pesta Kesenian Bali (PKB), dimulai dari pertengahan Juni – Juli.KB), dimulai dari pertengahan Juni – Juli.)
  • Tanah Wuk  + (Tanah Wuk yang terletak di Desa Sangeh KecTanah Wuk yang terletak di Desa Sangeh Kecamatan Abian Semal adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di lembah sungai Tukad Penet yang memiliki pemandangan perbukitan yang masih asri. Beberapa atraksi wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di lokasi wisata diantaranaya adalah menikmati pemandangan perbukitan dan jurang dengan suasana alam yang masih asri, selain itu wisatawan juga dapat melakukan traking menuruni bukit serta menelusuir sungai dii sekitar perbukitan tersebut. Jarak dari pusat Kabupaten Badung menuju Tanah Wuk sekitar 16.5 km dan memerlukan waktu tempuh kurang lebih 31 menit. Sedangkan jarak Tanah Wuk dengan Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 36.2 km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 21 menit. dengan waktu kurang lebih 1 jam 21 menit.)
  • Desa Benoa  + (Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di BTanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailling, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling, dan lain-lain. Selain itu terdapat pelayanan menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran kura-kura, ular, jalak bali dan sebagainya, sehingga tidak salah Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Kelurahan Tanjung Benoa merupakan salah satu dari 6 desa/keluarahan yang ada di Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali yang terdiri dari 6 banjar/lingkunganBali yang terdiri dari 6 banjar/lingkungan)
  • Bebandem  + (Tari Rejang Desa Adat Bebandem)