Difference between revisions of "Folktale I Lutung Teken I Kakua"
From BASAbaliWiki
Windayanti (talk | contribs) |
Windayanti (talk | contribs) |
||
Line 16: | Line 16: | ||
Keto suba upah anake demen mamaling tur demen nguluk-nguluk timpal.( | Keto suba upah anake demen mamaling tur demen nguluk-nguluk timpal.( | ||
+ | |Description text id=Ada Cerita tentang I Lutung (Si Monyet) dan I Kakua (Si kura-kura). I Lutung sedang bersantai dibawah pohon kayu, seketika di dengar berkeluh kesah, begini ucapannya "Hm, begini miskinnya hidup, musim hujan sangat sulit mencari makanan, kalau terus seperti ini, tidak batal untuk mati". begitu didengar suara seperti itu, I Lutung mendekat ke arah itu, didapatinya I Kekua sangat kurus, begitu mirip orang kelaparan. | ||
+ | Lalu I Lutung menjawab, "Ih Kakua, selesai sudah mengeluh. Ini aku menemukan tempat yang baik disana di Barat Sungai ada ponsok, itu pondok Kakek Perodong. Dipinggir kebun ada banyak pohon pisang. sebulan yang lalu aku sempat lewat sana. dan juga banyak yang sudah besar, mungkin sekarang sudah matang". Langsung hilang lapar I kakua baru dengar berita itu. sangat senang rasanya akan makan pisang matang, sautnya seketika, "Aguh Sang Lutung, kalau begitu apa baiknya, tapi kalau kesana, tetapi pondoknya itu begitu jauh, sungai cengceng sangat luas, dan pula sangat susah diseberangi". | ||
+ | Begitu jawaban I Kakua, kemudian dijawab oleh I Lutung " Beh, bodoh sekali kamu Kakua! Kamu kan pintar berenang, kalau anda takut, ayo kesana bersama. Gendong aku melewati sungai, sampai disana, aku akan naik pohon pisang ititu, kamu tunggu dibawah pohonnya. kalau dapat 3 pisang, kamu satu aku dua". | ||
+ | Singkat cerita, berjalanlah mereka berdua melewati sungai cengceng, I lutung digendong di punggung I kakua. Perjalanan I Kakua mengikuti arus, mungkin karena ia pintar berenang. I Lutung sambil senyumsenyum duduk di atas punggung I Kakua. Segera sampai disana, kemudian jalan bersama dan mulai terlihat pondok. pondok itu adalah pondok milih I Kakek Perodong disana lalu I lutung melempar lihat mengawasi I Kakek Perodong. | ||
+ | |||
+ | Di kira I Lutung pondok itu sepi tidak ada orang, segera iya naik ke pohon pisang yang sedang berbuah matang. I Kakua menunggu dibawah pohon pisang. | ||
+ | |||
+ | singkat cerita I Lutung mengambil pisang yang matang dua buah, ia makan keduanya. I Kakua diberikan hanya kulitnya. Lama Kelamaan I Kakua kesal karena I Lutung tidak menepati janji. Ia hanya mendapat kulit pisang. Sedang asyiknya iya makan pisang, kemudian datang I Kaki Peroding membawa tombak runcing dan berkata, "Bah, ini dia I Lutung makan pisangnya, sekarang akan dibunuh!". I Kakua sembunyi dibawah pohon pisangnya, Kakek Perodong berjalan perlahan mengintip I Lutung. | ||
+ | |||
+ | I Lutung terlanjur senang memakan pisang enak, tidak tahu datangnya bahaya, asyiknya memakan pisang di pohonnya. Sedang asyiknya iya makan pisang, kemudian dia ditombak oleh I Kakek Perodong tepat di lambungnya. I lutung jatuh ke tanah dan mati. Mayatnya diseret ke pondok oleh I Kakek. | ||
+ | |||
+ | Begitulah upah orang yang suka memaling dan membohongi teman. | ||
|Linked place=Bali | |Linked place=Bali | ||
|Information about folktale={{Folktale/Information | |Information about folktale={{Folktale/Information |
Revision as of 02:14, 9 July 2018
Summary
In English
In Balinese
In Indonesian
Enable comment auto-refresher
Kadek Purnami Asih
Permalink |
Adi-Darmawan
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |
Anonymous user #1
Permalink |