Difference between revisions of "Bebek"
Line 30: | Line 30: | ||
|en=There is a story about a duck breeder who is called Pak Meri (Mr. Duckling). He was given that name because he keeps a lot of ducks. Unfortunately, he had some unavoidable bad luck whereby two hundred of his ducks caught a disease and died, leaving only fifty. The remaining fifty ducks were thin and ugly. And those fifty ducks are all that Pak Meri has now. In the morning and afternoon, Pak Meri prepares food for his ducks. And the dirty ducks are led to the river for a swim and to clean themselves. The ducks are very obedient to Pak Meri. When Pak Meri is cutting grass for his ducks, they follow him and make a quacking sound. Quack ... quack ... quack. Pak Meri is happy to have such obedient animals. | |en=There is a story about a duck breeder who is called Pak Meri (Mr. Duckling). He was given that name because he keeps a lot of ducks. Unfortunately, he had some unavoidable bad luck whereby two hundred of his ducks caught a disease and died, leaving only fifty. The remaining fifty ducks were thin and ugly. And those fifty ducks are all that Pak Meri has now. In the morning and afternoon, Pak Meri prepares food for his ducks. And the dirty ducks are led to the river for a swim and to clean themselves. The ducks are very obedient to Pak Meri. When Pak Meri is cutting grass for his ducks, they follow him and make a quacking sound. Quack ... quack ... quack. Pak Meri is happy to have such obedient animals. | ||
|id=Ada cerita tentang seorang pemelihara bebek yang bernama Bapak Meri (bebek kecil) diberi nama meri karena dia banyak memelihara bebek, tapi sayang kesialan tidak dapat di hindarkan dua ratus bebeknya mati kena penyakit, yang tersisa hanya lima puluh saja yang badannya kurus dan buruk rupa. hanya itu sekarang yang di pelihara oleh bapak meri. pagi pagi buata Pak Meri sudah menyiapkan makanan buat bebek bebeknya yang kotor itu diajak ke sungai supaya berenang agar badannya bersih, bebek bebek itu sangat penurut dengan bapak meri, setiap memotong rumput bebek bebek itu akan mengikuti Pak Meri dengan bersuara kwek... kwek... kwek, senangnya hari bapak meri memiliki peliharaan yang penurut. | |id=Ada cerita tentang seorang pemelihara bebek yang bernama Bapak Meri (bebek kecil) diberi nama meri karena dia banyak memelihara bebek, tapi sayang kesialan tidak dapat di hindarkan dua ratus bebeknya mati kena penyakit, yang tersisa hanya lima puluh saja yang badannya kurus dan buruk rupa. hanya itu sekarang yang di pelihara oleh bapak meri. pagi pagi buata Pak Meri sudah menyiapkan makanan buat bebek bebeknya yang kotor itu diajak ke sungai supaya berenang agar badannya bersih, bebek bebek itu sangat penurut dengan bapak meri, setiap memotong rumput bebek bebek itu akan mengikuti Pak Meri dengan bersuara kwek... kwek... kwek, senangnya hari bapak meri memiliki peliharaan yang penurut. | ||
− | |credit=Terry | + | |credit=diterjemahkan oleh Terry (bhs inggris) |
|ref=foto dan cerita: Komang Pramana (https://www.facebook.com/komang.pramana.14) | |ref=foto dan cerita: Komang Pramana (https://www.facebook.com/komang.pramana.14) | ||
}}{{Balinese Word/Example | }}{{Balinese Word/Example | ||
Line 48: | Line 48: | ||
|en=I Putu Suja pretended to explain and teach his friend who was already well versed in Balinese alphabets. It's like teaching swimming to a duck. | |en=I Putu Suja pretended to explain and teach his friend who was already well versed in Balinese alphabets. It's like teaching swimming to a duck. | ||
|id=I Putu Suja berpura-pura menjelaskan dan mengajari temannya yang sudah pandai membaca aksara Bali. Sungguh seperti mengajari bebek berenang. | |id=I Putu Suja berpura-pura menjelaskan dan mengajari temannya yang sudah pandai membaca aksara Bali. Sungguh seperti mengajari bebek berenang. | ||
− | | | + | |ref=Putu Eka Guna Yasa, Budi Utami |
}} | }} | ||
}} | }} | ||
<!--end of Balinese word template--> | <!--end of Balinese word template--> |
Revision as of 22:18, 15 December 2017
- duck en
- trap for fish, small, in the shape of a flattened square, like a square pillow, about 20 x 20 cm. with re-entrant hole on one side en
- bebek id
There is a story about a duck breeder who is called Pak Meri (Mr. Duckling). He was given that name because he keeps a lot of ducks. Unfortunately, he had some unavoidable bad luck whereby two hundred of his ducks caught a disease and died, leaving only fifty. The remaining fifty ducks were thin and ugly. And those fifty ducks are all that Pak Meri has now. In the morning and afternoon, Pak Meri prepares food for his ducks. And the dirty ducks are led to the river for a swim and to clean themselves. The ducks are very obedient to Pak Meri. When Pak Meri is cutting grass for his ducks, they follow him and make a quacking sound. Quack ... quack ... quack. Pak Meri is happy to have such obedient animals.
Sakewala lacur tusing dadi kelidin, panyatakan merine mati kena gering. Enu kone masisa buin seket besik sada merine ento ane paling bengil tur berag. Ento jani kapiara baan Pan Meri. Semengan nyanjaang epot Pan Meri ngenang amah-amahan merine bengil ento. Di kengkene ka telabahe abana masileman apang nyak kedasan goban merine buin abedik.
Merine bengil ento masih jemet pesan teken Pan Meri. Yening Pan Meri nuju ngarit jeg nutug di durine sambila munyi kwek….kwek…. kwek….! Bagia atine Pan Meri ngelah ubuhan jemet buka keto.