Adhy Ryadi

Dari BASAbaliWiki
Lompat ke:navigasi, cari
Adhy riady.jpg
Nama lengkap
Adhy Ryadi
Nama Pena
-
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Tempat
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Tambahkan komentar
BASAbaliWiki menerima segala komentar. Jika Anda tidak ingin menjadi seorang anonim, silakan daftar atau masuk log. Gratis.

Biodata


In English

Adhy Ryadi was born in Singaraja, January 17 1960. He completed his Bachelor of Law studies at Undiknas Denpasar. Writing poetry since 1981 and published in the Bali Post, Mind of the People, Berita Buana, Suara Indonesia, and collected in the poetry book "Hram" (1988). He once worked as a journalist at the Bali Post. He died in 1995.

In Balinese

Adhy Ryadi embas ring Singaraja, 17 Januari 1960. Dan muputang studi Sarjana Hukum ring Undiknas Denpasar. Dan nyurat puisi ngawit warsa 1981 miwah kawedar ring Bali Post, Pikiran Rakyat, Berita Buana, Suara Indonesia, taler kapupulang ring cakepan puisi Hram 1988 . Dan naenin makarya dados wartawan ring Bali Post. Dan seda ring warsa 1995.

In Indonesian

Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari 1960. Menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Undiknas Denpasar. Menulis puisi sejak 1981 dan dimuat di Bali Post, Pikiran Rakyat, Berita Buana, Suara Indonesia, serta terhimpun dalam buku puisi “Hram” (1988). Dia pernah bekerja sebagai jurnalis di Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995.

Contoh karya

Padang-padang Berkabut
2ady.jpg
PADANG-PADANG BERKABUT

ada pematang membentang, menjulang-julang padang-padang mengabut, membalut jalan tapaku bertaring-taring bebatuan di tebing

   di kanan
   di kiri

suara menghantam dari kejauhan, menghantam suara sukmaku sukma kau menggelegar, menggelegak di rongga dadaku terperah darahku sekuning nanah aku kepalkan tangan, hancurkan belahan langit

 kau menjerit, menjarit-jarit luka
 sungguh bumimu kelu

telah kutarikan tarian gelombang hirup pahit laut senja menggantung melarut, melarutkan cintaku cinta kau

ada angin persawahan menuju bebukitan padi-padi tiada isi, air sepi tak lagi para angsa mengepak-ngepakkan sayap sementara gonggong anjing meriuh aku tangkap getir rambutmu, kubelai kujadikan nyanyian

  -asmaramu pesonamu merampas seluruh keluh kesahku
         keluh kesahmu merampas seluruh hidupmu hidupku-

ada padang padang mengabut, menjulang-julang kuhancurkan dinding kau, aku menghirup reruntuhan karena tuhan cipta daku dalam persemaian, kusemai cinta dalam keruntuhan

Oktober 1984
Seperti Terasing
SEPI TERASING

bercakap kami berdua, bisu

       angin dan tebing-tebing

sungai kering, ikan-ikan menghilang

            "Hilang ke mana padang-padang?"
              di atas batu kamu memandang

kanak-kanak bermain bola para bunda menggulir onak kami berdua dalam langit legit hitam

kami percakapkan waktu

          yang menghukum kami
          hingga berlabuh dalam sepi

"Pergi ke mana para Dewa?" kamu bangun dan duduk

hutan baja, hitam bendera terbungkah tetanahan mengubur percakapan kami

Denpasar 1984
Sangkang Paraning Dumadi
3ady.jpg
SANGKAN PARANING DUMADI

setelah tanah yang kau tatah

                                        kepulkan bunga dan api

aku ke tepi

        berbaring dalam sepimu

aku pejalan jauh,

        melahap keluh

dari tanah kau tatah ke tanah aku pasrah kuteduhkan bumimu

                         yang melengking
                         dengan tangis,
                         atau jerit tertahan

setelah tanah yang kau tatah

                                          kepulkan bunga dan api

kutumpahkan rasa sepiku padamu

aku pejalan jauh,

         melahap keluh
         kepadamu aku kembali


Januari 1985